You are on page 1of 69

Pencemaran Udara

Penipisan Lapisan Ozon

History of the Ozone Discovery

Dramatic loss of ozone in the lower stratosphere over Antarctica was first noticed in the 1970s by a research group from the British Antarctic Survey (BAS) who were monitoring the atmosphere above Antarctica

TL ITS Page 2

What is the ozone hole?

News media confuses it with the problem of global warming ozone contributes to the greenhouse effect over Antarctica (and the Arctic), stratospheric ozone depleted over past 15 years at certain times of the year

hole presently size Antarctica, 10km altitude - lower stratosphere

TL ITS Page 3

Lapisan Ozon

Stratosphere : Ozon Baik 90% Ozon Terbentuk secara alami

Troposphere :
Ozon Jelek 10% Ozon Pencemar Udara measured in Dobson units (DU) ~260 DU near the tropics

TL ITS Page 4

Fungsi Lapisan Ozon di Stratosphere

Lapisan Ozon ini melindungi bumi dari radiasi sinar ultra violet matahari yang berbahaya bagi makhluk hidup di bumi.

TL ITS Page 5

Stratifikasi Atmosfer dan Spesies yang dipengaruhi fotoreaksi

What is a Dobson unit?

1 Dobson Unit (DU) is defined to be 0.01 mm thickness at STP (0C and 1 atmos press). A slab 3mm thick corresponds to 300 DU

TL ITS Page 7

Layers of the Atmosphere


35 30

Altitude (Kilometers)

25 20 15 10 5 0 5

Stratospheric Ozone (The Ozone Layer)

Good Ozone

Tropospheric Ozone

Smog Ozone
10 15 20 25

Bad Ozone

TL ITS Page 8

Ozone Amount

How ironic . . .
at ground level, ozone is a health hazard major constituent of photochemical smog in the stratosphere, it absorbs potentially harmful ultraviolet (UV 240-320nm harmful) radiation Protects from skin cancer, etc

TL ITS Page 9

Electromagnetic Spectrum

Gamma Rays

X-Rays

UV

Radio Visible Infrared Waves

Vacuum UV

UVC UVB UVA

Visible

10

200

290 320

400

760

Wavelength in nanometers (10-9 meters)


TL ITS Page 10

Electromagnetic Spectrum

Ultraviolet Radiation:
- UVC: 200 - 290 nm - UVB: 290 - 320 nm

- UVA: 320 - 400 nm


Visible: 400 -700 nm

TL ITS Page 11

TL ITS Page 12

TL ITS Page 13

Penetration of Sunlight into Skin (greater depth of penetration with increase of wavelength)

nm Subcut Dermis Epi


TL ITS Page 14

How is ozone formed?


UV radiation strikes the O2 molecule and splits it, atomic oxygen associates itself with another O2 molecule simplistic version

TL ITS Page 15

Academic? Ozone chemistry


Ozone; natural formation (l 185-240 nm) - O2 + hu 2 O

- O + O2 O3
Ozone; natural destruction (l 280-320 nm) - O3 + hu O + O2 - O + O3 2 O2 Man-made CCl2F2 + hu Cl + CClF2 - Cl + O3 ClO + O2 - ClO + O Cl + O2 - ----------------------------- Net result is: O + O3 2 O2 1995 Nobel for chemistry: Crutzen, Molina & Rowland

Chapman Reactions

Ozone is formed by: O2 + hv -> O + O (1) Ozone can reform resulting in no net loss of ozone: O3 + hv -> O2 + O (3) O + O2 -> O3 (2) Ozone is also destroyed by the following reaction: O + O3 -> O2 + O2 (4)

TL ITS Page 17

Comparison of reactions
Reaction (2) slower with increasing altitude Reaction (3) faster with increasing altitude Lower in stratosphere, atmosphere denser, UV absorption increases ozone peaks 20km Closer to surface, UV level decr, ozone decr

TL ITS Page 18

Proses Penipisan Ozon

TL ITS Page 19

VOCs and Air Quality


Volatile Organic Compounds (VOCs) lead to the production of tropospheric ozone, a pollutant.

Reaksi Perusakan Ozon (O3)


Cl radikal akan bereaksi dengan ozone (O3) membentuk ClO. Reaksi ini berlanjut karena Secara alamiah O3 terpecah secara fotokimia menjadi oksigen (O2) dan O O yang terbentuk kembali memecah ClO menjadi Cl radikal yang kembali memecah Ozon Seperti reaksi dibawah:

Reaksi ini dipercepat dengan adanya NOx di atmosfer, sehingga ozon makin banyak yang terpecah menjadi O2 dan O

TL ITS Page 21

Ozone Layer Depleting Chemicals: Chlorine

CCl4 12% CFC-11 23%

CH3Cl & HCl 18% CH3CCl3 10% HCFC-22 3% CFC-12 28%

CFC-113 6%

TL ITS Page 22

Contoh Mekanisme Perusakan Ozon oleh CH3Br

TL ITS Page 23

Reaksi Perusakan Ozon (O3)


Adanya pollutan NOx di atmosfer juga akan mempercepat perusakan ozon, karena reaksi ini mengahsilkan O baik di akhir reaksi maupun di intermediate

O radikal jika bertemu dengan ClO akan kembali menghasilkan Cl radikal yang berlanjut bereaksi dengan O3 menghasilkan O2 dan O radikal

TL ITS Page 24

Reaksi Perusakan Ozon (O3)

Ditengarai adanya uap air yang bertemperatur dan bertekanan tinggi juga akan menymbang perusakan ozon lebih cepat. Uap air yang dikeluarkan oleh exhaust gasses pesawat terbang dan jet, akan memmicu terbentuknya hidroksil radikal (OH radikal) yang bereaksi memecah ozon

TL ITS Page 25

Kontrol Perusakan Ozon

Laju perusakan ozon dapat dikontrol atau dikurangi, dengan: Mengurangi atau menghentikan emisi Cl radikal ke atmosfer dengan tidak menggunakan senyawa yang berpotensi menghasilkan Cl radikal pada reaksi fotokimia atmosfer (mencegah lepasnya klor-organik, CFCs (freon), hallon, PCB, dsb) Mengurangi atau menghentikan emisi NOx ke atmosfer dengan pengolahan gas emisi lebih baik dan lebih efisien.

TL ITS Page 26

Efek CFCs Pada Ozon

Efek CFCs pada lapisan ozon merupakan efek global dan menjadi konsen EPA (Environmental Protection Agency) Dikeluarkannya protokol Montreal 1986 Montreal Protocol on Substances that Deplete the Ozone Layer: dibatasinya produksi CFCs dan halocarbons di US mulai 1989

TL ITS Page 27

Total ozone October monthly averages

Halley Bay, Antarctica

TL ITS Page 28

TL ITS Page 29

Monthly averages for October

TL ITS Page 30

TOMS Satellite Measurements

Total Ozone Mapping Spectrometer Based on backscattered light UV range Dobson units (DU)

TL ITS Page 31

TL ITS Page 32

Lubang Ozon

TL ITS Page 33

Dampak Penipisan Lapisan Ozon


Meningkatnya kasus kanker kulit melanoma Menaikkan kasus katarak dan kerusakan mata, kulit terbakar matahari, dan kanker mata pada sapi Menurunkan daya kekebalan tubuh (imunitas). Menurunkan laju pertumbuhan daun dan batang pada jenis-jenis kapas, melon, dan kol Menurunkan kapasitas produksi pada beras, jagung, dan kedelai. Menurunkan kemampuan fotosintesis, kemampuan reproduksi, dan pertumbuhan ekosistem akuatik Merusak bahan-bahan plastic dan polimer
TL ITS Page 34

Health Consequences

Skin cancers, sunburn, eye damage, cataracts


estimated 10 % reduction ozone layer 25 % increase non-melanoma skin cancer -temperate latitudes by 2050 Suppress immune system DNA mutation of existing disease bacteria and viruses

TL ITS Page 35

UV, ozone and melanoma

Quite deadly Distinct latitudinal distribution


TL ITS Page 36

And . . . elevated risk of


herpes viruses human immunodeficiency virus HIV- 1 variety of papilloma viruses leishmaniasis malaria forms of tuberculosis leprosy lupus erthematodes dermatitis E. coli Staphylococcus aureus

TL ITS Page 37

Biological Consequences
Biologically damaging young, new shoots Southern Ocean - most productive marine ecosystem less phytoplankton (8.5per cent decr)- food for microscopic animals - eaten by krill sustain seals, penguins, and baleen whales 6 % ozone depletion loss 7 million tons fish per year damages DNA marine bacteria, starfish and urchins larvae alters ocean chemistry

TL ITS Page 38

Bahan Perusak Ozon (BPO)


Mengandung kombinasi Unsur-unsur chlorin, flourin, bromin, carbon dan hydrogen (halocarbon) Chlorofluorocarbons (CFCs), Hydrochlorofluorocarbons (HCFCs), Halons, Methyl Bromide (CH3Br) CFC-11 = 1.0. CFCs yang lain and HCFCs = 0.01 to 1.0. Halons > 10. Carbon tetrachloride = 1.2 Methyl chloroform's = 0.11. HFCs =0 (tidak mengandung unsur chlorine).

Kloroflorokarbon
Chlorofluorocarbons (CFCs), contohnya dichlorodifluoromethane biasanya disebut Freons adalah senyawa volatil dengan 1- atau 2-carbon yang mengandung Cl and F terikat pada C. Senyawa ini stabil dan tidak toksik banyak digunakan pada fabrikasi foam dan sebagai cairan dalam refrigerator dan AC. Jenis-jenis umum senyawaan ini adalah CCl3F (CFC-11, bp 24C), CCl2F2 (CFC12, bp - 28C), C2Cl3F3 (CFC- 113), C2Cl2F4 (CFC-114), dan C2ClF5 (CFC-115). Halons adalah senyawa sejenis CFCs tetapi mengandung Bromin, dan biasa digunakan dalam fire extinguisher systems. Halon komersial antara lain CBrClF2 (Halon-1211), CBrF3 (Halon-1301), dan C2Br2F4 (Halon-2402), dimana angka-angka kode halon menunjukkan jumlah karbon, flourin, chlorin dan bromin. CFCs dengan reaksi fotodekomposisi, dengan adanya radiasi ultraviolet energi tinggi di lapisan stratosfer, cukup untuk memecah ikatan C-Cl, seperti reaksi berikut:

TL ITS Page 40

Ozone Depleting Substances

Chlorofluorocarbons (CFCs) - contains: Cl, F, C - long-lived, non-toxic, non-corrosive, and non-flammable - in 1960s used in refrigerators, air conditioners, spray cans, solvents, foams - phase out by 1996 in developed countries

TL ITS Page 41

Hydrochlorofluorocarbons (HCFCs)
- contains: H, Cl, F, C - first major replacement for CFC

- ODPs range from 0.01 - 0.1


- much less destructive by also ozone depleting - reduce HCFCs by 35% by 2004 in developed countries

Hydrofuluorocarbons (HFC)
- contain: H, F, C - do not deplete O3 - some HFCs have a high GWP
TL ITS Page 42

Halons - contain: Br, Cl (in some but not all), F, H (in some but not all), C - Br many times more effective in destroying O3 - ODPs range up to 10 - used in fire extinguishers - phase out by 1994 Methyl Bromide (CH3Br)

- an effective pesticide, used to fumigate ag soil and products


- ODP = 0.4 - production in US will end 12/31/2000
TL ITS Page 43

Ozone Depletion Potential

Ozone Depletion Potential (ODP): a number that refers to the amount of ozone depletion caused by a substance

The ODP is the ratio of the impact on ozone of a chemical compared to the impact of a similar mass of CFC-11.

TL ITS Page 44

Ozone Depletion Potential

ODP of CFC-11 is defined to be 1.0.

Other CFCs and HCFCs have ODPs that range from 0.01 to 1.0.
Halons have ODPs ranging up to 10.

Carbon tetrachloride has an ODP of 1.2


Methyl chloroform's ODP is 0.11. HFCs have zero ODP because they do not contain chlorine.

TL ITS Page 45

BPO (menurut Protokol Montreal)


Halon : Halon-1211 Halon-1301 Halon-2402

CFC : R-11 R-12 R-13 R-111 R-112 R-113 R-114 R-115

HCFC : R-22 R-123 R-124 R-141 R-142

Lain-lain : Carbon Tetrachloride Methyl Chloroform Methyl Bromide

TL ITS Page 46

Bahan Perusak Ozon (BPO)

TL ITS Page 47

Penggunaan BPO

TL ITS Page 48

Penggunaan Chlorine sebagai BPO

CCl4 12%

CH3Cl & HCl 18% CH3CCl3 10% HCFC-22 3% CFC-12 28% CFC-113 6%

CFC-11 23%

TL ITS Page 49

NPOESS Instruments - OMPS


NGST Subcontractor Ball ATC

npoess.noaa.gov
Spectral Range Nadir mapper Nadir profiler Limb profiler

Ozone Mapping and Profiler Suite (OMPS) Suite Mapping and Profiler The Ozone
monitors ozone from space. OMPS will collect total column and vertical profile ozone data and continue the daily global data produced by the current ozone monitoring systems, the Solar Backscatter Ultraviolet radiometer (SBUV)/2 and Total Ozone Mapping Spectrometer (TOMS), but with higher fidelity. The collection of this data contributes to fulfilling the U.S. treaty obligation to monitor the ozone depletion for nadir sensor uses a wide field-of-view push-broom telescope to feed two separate Thethe Montreal Protocol to ensure no gaps on ozone coverage. spectrometers. The nadir total column spectrometer (mapper) measures the scene radiance between 300 and 380 nanometers (nm) with a resolution of 1 nm sampled at 0.42 nm and a 24-hour ground revisit time. Measurements from this spectrometer are used to generate kilometer (km) resolution at total column ozone data nadir. With better than 50 X 50 The nadir profile spectrometer measures between 250 and 310 nm with the same spectral sampling in a single ground The limb sensor measures the along-track limb scattered solar radiance with 1 km vertical pixel of 250x250 km. sampling in the spectral range of 290 to 1000 nm. Three vertical slits sample the limb at 250 km cross-track intervals to provide for better than 7-day ground revisit times. The three slits are imaged onto a single charge-coupled device (CCD) (identical to both nadir CCDs).

300 - 380 nm 250 310 nm 290 1000 nm

OMPS Sensor Suite

Spectral Sampling Interval Nadir mapper 2.4 pixels per FWHM Nadir profiler 2.4 pixels per FWHM Limb Profiler 2.0 pixels per FWHM (Full Width Half Maximum) Spectral Resolution (FWHM) Nadir mapper 1.0 nm Nadir profiler 1.19 nm Limb profiler 2.6 47 nm Field-of-View (FOV) Nadir mapper 110 x 0.3 deg Nadir profiler 16.7 x 0.3 deg Limb profiler 8.5 x 1.85 deg (3 slits) Revisit time Nadir mapper Limb profiler Mass Power Data rate Sensor Size

OMPS Fields of View

24 hours 4 days (average) 68 kg 108 W 165 kbps 35 x 54 x 56 cm

Total Column EDR Horizontal Cell Size: 50 km at nadir Measurement Range: 50-650 Dobson Units (DU) Accuracy: 15 DU or better Precision: 3 DU + 0.5% or better Long-term Stability: 1% over 7 years Ozone ProfileOMPS Mission Products EDR Vertical Coverage: willTropopauseozone products: The OMPS program create five 60 km Verticalperformance Total Column environmental data records 3 km High Cell Size: Horiz. Cell Size: 250 km (EDR) Measurement Range: Total 15 ppmv Heritage TOMS V7 0.1 Column EDRs Accuracy: 10% (15 60 km) High performance Ozone Profile EDRs 20% (Trop data records Heritage SBUV V6 Nadir Profile 15 km) Precision: Column data records from Cross-track Infrared 3% (15 50 km) IR Total

TL ITS Page 50

Kegiatan Penghapusan BPO

Alih Teknologi pada Industri Pengguna BPO Penerapan Recovery dan Daur Ulang BPO Pengembangan Kebijakan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

Peningkatan Kesadaran Masyarakat


Data & Informasi Studi, Kajian, Survei

TL ITS Page 51

Kegiatan Penghapusan BPO

Membatasi dan secara total menghilangkan emisi uap pelarut (terutama pelarut organoklorin), dengan sebisa mungkin melakukan trapping atau penyerapan zat-zat tersebut sebelum dilepas ke atmosfer. Melakukan substitusi Freon atau CFCs dengan HCFCs atau HFCs Mensubstitusi pelarut hidrokarbon terklorinasi (klor organik) dengan pelarut yang tidak mengandung halogen atau dengan supercritical fluid carbon dioxide CO2 cair, atau dengan menggunakan air sebagai pendingin. Melakukan recycle bahan-bahan pendingin dengan efisiensi mesin yang baik. Melakukan recycle yang baik terhadap bahan-bahan klor-organik yang harus digunakan dan tidak ada penggantinya

TL ITS Page 52

Montreal Protocol
Vienna Convention in 1985
- framework agreement Montreal Protocol in 1987 - Phase-out schedules for CFCs and halons London Amendment in 1990 - accelerated phase outs; additional CFCs, CCl4, CH3CCl3 Copenhagen Amendment in 1992

- added methyl bromide, HBFCs, HCFCs


Montreal Amendment in 1997 - finalized phase-out schedules for methyl bromide

TL ITS Page 53

Syarat Refrigerant Pengganti (Powell, 2002)


Memiliki sifat-sifat termodinamika yang berdekatan dengan refrigeran yang hendak digantikannya, utamanya pada tekanan maksimum operasi refrigeran baru yang diharapkan tidak terlalu jauh berbeda dibandingkan dengan tekanan refrigeran lama yang ber-klorin. Tidak mudah terbakar. Tidak beracun. Bisa bercampur (miscible) dengan pelumas yang umum digunakan dalam mesin refrigerasi. Setiap refrigeran CFC hendaknya digantikan oleh satu jenis refrigeran ramah lingkungan.

TL ITS Page 54

Sifat Refrigerant

Tekanan penguapan harus cukup tinggi Sebaiknya refrigeran memiliki suhu pada tekanan yang lebih tinggi, sehingga dapat dihindari kemungkinan terjadinya vakum pada evaporator dan turunnya efisiensi volumetrik karena naiknya perbandingan kompresi Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi, apabila tekanan pengembunannya terlalu rendah, maka perbandingan kompresinya menjadi lebih rendah, sehingga penurunan prestasi kondensor dapat dihindarkan, selain itu dengan tekanan kerja yang lebih rendah, mesin dapat bekerja lebih aman karena kemungkinan terjadinya kebocoran, kerusakan, ledakan dan sebagainya menjadi lebih kecil

TL ITS Page 55

Sifat Refrigerant

Kalor laten penguapan harus tinggi, refrigeran yang mempunyai kalor laten penguapan yang tinggi lebih menguntungkan karena untuk kapasitas refrigerasi yang sama, jumlah refrigeran yang bersirkulasi menjadi lebih kecil Volume spesifik ( terutama dalam fasa gas ) yang cukup kecil, Refrigeran dengan kalor laten penguapan yang besar dan volume spesifik gas yang kecil (berat jenis yang besar) akan memungkinkan penggunaan kompresor dengan volume langkah torak yang lebih kecil. Dengan demikian untuk kapasitas refrigerasi yang sama ukuran unit refrigerasi yang bersangkutan menjadi lebih kecil Koefisien prestasi harus tinggi, dari segi karakteristik termodinamika dari refrigeran, koefisien prestasi merupakan parameter yang terpenting untuk menentukan biaya operasi Konduktivitas termal yang tinggi, konduktivitas termal sangat penting untuk menentukan karakteristik perpindahan kalor

TL ITS Page 56

Sifat Refrigerant

Viskositas yang rendah dalam fasa cair maupun fasa gas, dengan turunnya tahanan aliran refrigeran dalam pipa, kerugian tekanannya akan berkurang Konstanta dielektrika dari refrigeran yang kecil, tahanan listrik yang besar, serta tidak menyebabkan korosi pada material isolator listrik Refrigeran hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan material yang dipakai, jadi juga tidak menyebabkan korosi Refrigeran tidak boleh beracun Refrigeran tidak boleh mudah terbakar dan mudah meledak Sebaiknya refrigeran menguap pada tekanan sedikit lebih tinggi dari pada tekanan atmosfir. Dengan demikian dapat dicegah terjadinya kebocoran udara luar masuk sistem refrigeran karena kemungkinan adanya vakum pada seksi masuk kompresor (pada tekanan rendah).

TL ITS Page 57

Contoh Penggantian Halokarbon

Pengganti halokarbon (CFCs dan Halon) hydrogen-containing chlorofluorocarbons (HCFCs) and hydrogen-containing fluorocarbons (HFCs), antara lain: CH2FCF3 (HFC-134a, 1,1,1,2-tetrafluoroethane) sebagai pengganti CFC-12 pada AC automobile dan peralatan refrigeration CHCl2CF3 (HCFC-123)pengganti CFC-11 dalam plastic foamblowing

CH3CCl2F (HCFC-141b) pengganti CFC-11 dalam plastic foamblowing


CHClF2 (HCFC-22) untuk air conditioners manufaktur plastic foam untuk wadah makanan

TL ITS Page 58

Mengapa HCFCs dan HFCs lebih baik?


Karena ikatan H-C lebih mudah dipecah, sehingga senyawaan ini lebih mudah dirusak oleh reaksi kimia di atmosfer (terutama oleh radikal OH) sebelum senyawaan ini mencapai stratosfer. Kalau senyawa ini tidak mencapai atmosfer, maka senyawa ini tidak berpengaruh pada ozon di stratosfer. Sampai tahun 1999 pasar HFC 134a telah meningkat 10 hingga 15% pertahun. Senyawaan ini terutama yang mengandung hanya flourin dan hidrogen, lebih baik karena tidak menimbulkan clorin yang merusak ozon

TL ITS Page 59

Lemari Pendingin (Kulkas) Non-CFC


R-12 diganti dengan R 406a

R 406a, merupakan campuran antara : Chlorofluoromethane (R-22), Isobutane (R-600a) dan Chlorodifluoromethane (R-142b)
Cina telah memproduksi pengganti R-12 dengan R-404, R-406, R-407 dan R-507, yang disebut dengan Green Refrigerant

TL ITS Page 60

Chiller Non-CFC
Menggunakan Refrigerant HCFC-123 Hemat energi hingga 25%

Awal Tahun 2013 HCFC dilarang Ada yang Menggunakan Refrigerant R-404

TL ITS Page 61

Non-CFC Air Conditioner


Menggunakan R-410a, yang merupakan campuran HFC-32 (CH2F2, difluoromethane) dan HFC-125 (C2HF5, pentafluromethane) pengganti R-22

Memerlukan suhu operasi yang relatif tinggi


Transfer panas perlu ditingkatkan

Berpotensi sebagai GWP (Global Warming Potential) sebesar 1725 x CO2

Pemadam Api Gas Non Halon


Menggunakan HFC-227ea. Untuk di Ruang Server, atau Ruang Shelter telekomunikasi . Ada yang menggunakan HFC-125.

TL ITS Page 63

Pemadam Api Non Halon


Menggunakan Kabut Air Dengan Fluks 0,6 l/min.m2

EPA's National Risk Management Research Laboratory's Air Pollution Prevention and Control Division, Research Triangle Park

TL ITS Page 64

Refrigerant produk Pertamina (MUSI COOL)


Ramah Lingkungan Berbasis Hydrocarbon Terdiri dari beberapa Grade MC-12 dan MC-134 sebagai pengganti refrigerant R-12 dan R-134a MC-12 dan MC-134 merupakan campuran propane dan i-butane dengan kandungan butane serendah mungkin agar tidak menggangu proses kondensasi pada sistem pendingin. Refrigerant ini digunakan pada kendaraan bermotor, kulkas dan dispenser

TL ITS Page 65

Refrigerant produk Pertamina (MUSI COOL)

MC-22 sebagai pengganti refrigerant R-22. MC-22 digunakan untuk pendingin ruangan/AC jenis Split, window maupun central. Refrigerant ini memerlukan kandungan propane yang sangat tinggi yaitu 99,7 % wt dengan impuritis butane dan olefin yang serendah mungkin atau mendekati nol agar kinerja sistem pendingin berjalan optimal.

TL ITS Page 66

Refrigerant produk Pertamina (MUSI COOL) MC-600 sebagai refrigerant 600a MC-600 mempunyai kandungan i-butane yang sangat tinggi/dominan atau lebih besar dari 85 % wt dengan kandungan propane seminim mungkin. Refrigerant 600a saat ini digunakan sebagai media pendingin pada kulkas, yang beroperasi pada tekanan rendah. Ke depan prospek refrigerant ini sangat cerah karena kecenderungan penggunaannya tinggi.

TL ITS Page 67

Recovery dan Daur Ulang BPO

Menteri Negara Lingkungan Hidup telah menetapkan Peraturan No. 2 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis dan Persyaratan Kompetensi Pelaksanaan Retrofit dan Recycle pada Sistem Refrigerasi Tujuan umum : Mencegah emisi CFC/HCFC ke udara dengan meningkatkan kesadaran dan kemampuan para teknisi dalam menerapkan tata cara servis yang baik dan benar Meningkatkan daya saing para teknisi refrigerasi Mengembangkan sistem dan mekanisme sertifikasi bagi teknisi refrigerasi agar dapat diakui kompetensinya di tingkat nasional maupun internasional Mengembangkan sistem registrasi bagi bengkel yang melakukan kegiatan retrofit dan recycle agar diketahui oleh masyarakat luas

TL ITS Page 68

TL ITS Page 69

You might also like