Professional Documents
Culture Documents
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Kebutuhan akan data kependudukan khususnya menyangkut kesejahteraan rakyat perlu dipenuhi secara cepat, tepat waktu dan keakuratan. Dengan data tersebut dapat diketahui sejauh mana hasil-hasil pembangunan telah menjangkau seluruh lapisan masyarakat terutama menyangkut aspek kebutuhan hidup seperti sandang,pangan,kesehatan,keamanan,kesempatan kerja dan lain sebagainya. Dengan cakupan data yang cukup luas tersebut dalam segi pengumpulan data menggunakan jasa computer diharapkan dapat memenuhi kebutuhan yang tepat waktu ,serta mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sesuai yang diharapkan oleh pemerintah daerah. Berdasarkan hal diatas maka penulis mengangkat judul PENERAPAN SISTEM INFORMASI SENSUS EKONOMI WILAYAH PADA KANTOR CAMAT LUBUK BEGALUNG PADANG DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dijelaskan rumusan masalah dalam penelitian pada Kantor Camat Lubuk Begalung dalam hal mendapatkan informasi tentang jumlah penduduk miskin yang ada di wilayah Lubuk Begalung adalah : 1. Bagaimana penerapan sistem informasi sensus ekonomi pada kantor camat lubuk begalung yang dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna ? 2. Bagaimana database yang dibangun dapat menampung data penduduk miskin dengan baik ? 3. Bagaimana program aplikasi java dapat digunakan untuk mengakses database dengan mudah dan cepat ? 4. Bagaimana informasi yang dihasilkan dapat membantu pimpinan dalam proses penyaluran bantuan ?
1.3 Ruang Lingkup Penelitian Agar permasalahan menjadi lebih terarah dan sistematis sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai,mengingat keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan penulis, maka praktek kerja lapangan ini perlu dibatasi masalah yang akan dibahas yaitu :
1. Penerapan System Informasi Sensus ekomomi Wilayah Pada Kantor Camat Lubuk
Begalung Padang dibatasi sampai megetahui jumlah kk miskin dan bagaimana penyaluran bantuan itu agar bisa sampai ketangan masyarakat miskin.
2. Bahasa Pemograman yang digunakan adalah bahasa pemograman Java dan Database Mysql.
3 1.4 Hipotesis Adapun hipotesis yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah bahwa dengan menerapkan system informasi sensus ekomomi wilayah pada kantor camat lubuk begalung Padang dengan menggunakan bahasa pemograman java dan database mysql., maka data-data kk yang miskin, dapat diolah dengan mudah dan cepat dan dapat menhasilkan informasi yang membantu pimpinan dalam menyalurkan program kerja pemerintah ke masyarakat.
1.5 Tujuan dan Mamfaat Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1. Membangun sebuah penerapaan sistem informasi sensus ekonomi wilayah pada kantor camat lubuk begalung yang baik dan lebih cepat. 2. Dapat membantu Kantor Camat Lubuk Begalung Padang dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bagaimana pencarian dan penyimpanan data penduduk miskin dapat menghasilkan informasi menjadi lebih cepat. Manfaat yang didapat dari penelitian adalah: a. Bagi Peneliti, menerapkan ilmu dan dapat memenuhi persyaratan mata kuliah praktek kerja lapangan (PKL). b. Bagi Camat, memudahkan dalam pengambilan keputusan dan penyalura bantuan dari BAPPEDA. c. Bagi Keluarga Miskin, memberikan kemudahan penyaluran raskim menjadi lebih cepat.
4 1.6 Metode Penelitian Untuk memperoleh data-data sehubungan dengan penulisan Praktek Kerja Lapangan penulis melakukan beberapa penelitian yaitu : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini digunakan untuk mengetahui dan mempelajari secara mendalam mengenai latar belakang keadaan sekarang dari interaksi suatu unit social : individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Pengumpulan data juga dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, diktat kuliah, buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini, kliping majalah, dan artikel-artikel yang berasal dari internet, sebagai landasan teori yang dapat digunakan untuk memperkuat laporan tugas Praktek Kerja Lapangan. 3. Penelitian Laboratorium (Laboratory Research) Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu dalam pengolahan data, dimana segala data tentang Kegiatan instansi ini dikumpulkan dan diolah sehingga dapat menghasilkan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat berguna bagi siapa saja.
Adapun spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan adalah:
5 RAM kapasitas 2.00 Gb jenis DDR3 HardDisk kapasitas 80 GB merk Maxtor LCD Laptop ukuran 14 inchi merk Axio Printer HP Deskjet F2400 B.Software Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional atau Windows 7 Microsoft Office 2007 Software Java Serta software pendukung lainnya.
1.7 Gambaran Umum Kantor Camat Lubuk Begalung Padang Kantor Camat Lubuk Begalung merupakan salah satu unsur pelaksanaan tehnis pemerintah yang dibentuk dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat Kecamatan Lubuk Begalung sesuai dengan klasisfikasi tugas yang ditetapkan berdasarkan perundang-undang yang berlaku. Kantor Camat Lubuk Begalung, merupakan pusat pelayanan masyarakat dibawah pertanggung jawaban Walikota Padang Daerah Provinsi Sumatera Barat
1.7.1
Struktur Organisasi Kantor Camat Lubuk Begalung Padang Struktur organisasi merupakan alat manejer dalam membantu perusahaan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan adanya struktur organisasi ini bawahan dapat digerakkan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Karena dalam struktur
6 organisasi ini telah digariskan dan ditentukan tanggung jawab dan wewenang setiap karyawan baik sebagai bawahan maupun sebagai atasan. Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi yang baik adalah mempunyai struktur organisasi yang baik pula agar setiap karyawan mengetahui tugas serta wewenangnya dalam organisasi tersebut. Begitu pula dengan Kantor Camat Lubuk Begalung. Dimana Kantor Camat Lbuk Begalung ini memiliki struktur organisasi yang dapat dilihat pada gambar 1.1. Adapun Struktur Organisasi Kantor Camat Lubuk Begalung Padang
7 Gambar 1.1 Struktur Organisasi Kantor Kantor Camat Lubuk Begalung Padang
1.7.2
Pembagian Tugas dan Wewenang Adapun tugas dan wewenang dari sub bagian keempat yaitu Seksi Kesejahteraan dan
Penanggulangan Bencana beradasarkan peraturan walikota padang nomor 56 tahun 2008 Pasal 8 yaitu : 1) Seksi Kesejahteraan dan Penanggulangan Bencana dipimpim oleh seorang kepala seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada camat melalui Sekretaris kecamatan. 2) Seksi Kesejahteraan dan Penanggulangan Bencana mempunyai tugas membantu camat dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaa, evaluasi dan pelaporan urusan kesejahteraan social dan penanggulangan bencana. 3) Penjabaran, tugas seksi kesejahteraan social dan penanggulangan bencana
sebagaimana dimaksud pada ayat(2), adalah : a. Mefasilitasi penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, taman kanak-kanak dan pendidikan dasar; b. Melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan program pendidikan, generasi muda, keolahragaan, kebudayaan, kepramukaan, serta peran wanita; c. Melakukan pembinaan terhadap lembaga adat keagamaan ; d. Melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan program kesehatan masyarakat; e. Mefasilitasi penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan ;
8 f. Melakukan pencegahan dan penanggulangan obat, narkotika, zat adiktif, psikotropika dan bahan berbahaya; g. Melaksanakan penyuluhan program wajib belajar; h. Mengkoordinasi bantuan-bantuan social; i. Menyiapkan data-data yang berhubungan dengan permasalahan social di kecamatan; j. Melakukan mitigasi dan penanggulangan bencana di kecamatan ; k. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi kesejahteraan social dan penanggulangan bencana; l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
Konsep Dasar Sistem Informasi Pendataan Sensus Ekonomi Penduduk Miskin Disadari bahwa salah satu aspek penting untuk mendukung Strategi Penanggulangan Kemiskinan adalah tersedianya data kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Pengukuran kemiskinan yang dapat dipercaya dapat menjadi instrumen tangguh bagi pengambil kebijakan dalam memfokuskan perhatian pada kondisi hidup orang miskin. Data kemiskinan yang baik dapat digunakan untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah terhadap kemiskinan,
membandingkan kemiskinan antar waktu dan daerah, serta menentukan target penduduk miskin dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas hidup mereka. Untuk penyaluran bantuan langsung seperti Beras Miskin (Raskin) yang memerlukan nama dan alamat target
dibutuhkan data kemiskinan mikro. Upaya pengumpulan data kemiskinan mikro ini telah dilakukan BPS. Salah satu tugas dari Kantor Camat Lubuk Begalung Padang adalah berkewajiban memberikan pelayanan informasi serta penyaluran langsung Raskin kepada masayarakat Kecamatan Lubuk Begalung. Beras yang diterima dari Bulog ini harus disalurankan kepada keluarga miskin di lubuk begalung yang terdiri dari 15 Lurah. Dalam penyaluran raskin yang
10 telah disalurkan data data tersebut harus disimpan dan direkat dengan baik bukti-bukti transaksinya tersebut, agar dapat dipertanggung jawabkan kepada pemerintah pusat.
Tujuan Pendataan Penduduk Miskin Penyaluran beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat miskin bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Miskin. Di samping itu, program ini dimaksudkan untuk meningkatkan akses masyarakat miskin dalam pemenuhan kebutuhan pangan pokoknya sebagai salah satu hak dasar masyarakat. Hal ini merupakan salah satu program pemerintah baik pusat maupun daerah yang penting dalam peningkatan ketahanan pangan nasional. Salah satu pelayanan yang terbaik yang diberikan kepada masyarakat adalah
penyaluran bantuan yang tepat waktu dan tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkannya: 1. kecamatan 2. Memberikan informasi mengenai pertumbuhan ekonomi Untuk mengetahui jumlah penduduk miskin yang ada di
penduduk yang dapat dilihat dari jumlah penduduk miskin. 3. Sebagai tolak ukur untuk melakukan kebijakan apa yang
harus diambil oleh pimpinan untuk mengurangi jumlah keluarga miskin dan penyaluran bantuan.
11 Teknologi Informasi Untuk Pendataan Pendataan Penduduk Miskin Pemakaian komputer pada zaman sekarang ini sudah tidak asing didengar lagi baik di instansi pemerintah maupun swasta walaupun dengan intesitas yang berbeda. Dengan
demikian diketahui bahwa Kantor Camat Lubuk Begalung Padang menggunakan komputer dalam pengetikan surat dan penyimpanan beberapa data.
Adapun keuntungan sistem pencatatan menggunakan komputer adalah sebagai berikut 1. Mudah artinya dalam mengelola data
penduduk miskin dapat melakukan pengentrian, pengeditan, penghapusan, dan pencarian data yang diinginkan melalui program-program komputer yang telah dibuat. 2. Efektif Biaya artinya hal ini dapat
dilihat melalui penggunaan kertas sebagai media pencatatan data penduduk miskin.
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.2 Pengertian Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem juga dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang saling berhubungan, terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untk mencapai suatu tujuan. Pendekatan yang lebih menekankan pada prosedur menurut Jogiyanto (2001) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan
12 berkumpul dan bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
2.1.3
Pengertian Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi mempunyai nilai (value information), ini ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikayakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Pada dasarnya informasi merupakan data yang penting yang memberikan pengetahuaan yang berguna. Sumber dari informasi adalah data yaitu kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuaan yang nyata. Kwalitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan relevan.
2.1.4
Pengertian Sistem Informasi Pengertian sistem informasi menurut Robert A Leitch dan K. Roscoe Davis tahun 2001 sebagai berikut: Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang memperkenalkan pengolahan data transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegitan strategis dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi terdiri dari 6 blok komponen-komponen ,yaitu: 1. Blok Masukan
13 Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, input disini termasuk metode-metode dan media untuk menagkap data yang akan dimasukan. 2. Blok Model Blok ini terdiri dari prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok Keluaran Merupakan informasi yang berkualitas, dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen dan semua pemakai sistem. 4. Blok Teknologi Digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan pengeluaran, membantu pengendalian dari sistem keseluruhan.
5. Blok Basis Data Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama lain tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya, data dalam basis data perlu
diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. 6. Blok Kendali Supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian didalamnya.
14
2.2 Konsep Pengembangan Sistem Informasi 2.3.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem (System Development Life Cycle/SDLC) SDLC adalah sebuah metodologi yang biasa digunakan untuk mengembangkan sistem di banyak organisasi, yang berciri khas terdiri dari beberapa fase yang menandai proses penganalisaan sistem dan upaya perancangan. Agar sistem yang dirancang dapat bernilai dan terarah, maka perlu adanya suatu landasan yang memberikan penjelasan tentang rancangan suatu sistem, sehingga nantinya akan memudahkan user (pemakai) di dalam memahami sistem yang baru dirancang tersebut. Didalam merancang suatu sistem, sistem analis cenderung berpedoman kepada siklus hidup pengembangan sistem. Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan, mulai dari sistem tersebut direncanakan sampai sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Tahapan-tahapan ini sangat penting bagi sistem karena dapat menjadikan sistem bertahan lama. Adapun bentuk bagan dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC) beserta tahapan-tahapan yang dilalui dapat dilihat pada gambar 2.1 1. Tahap Kebijakan dan Perencanaan Sistem Sebelum suatu sistem Informasi dikembangkan, umumnya terlebih dahulu dimulai dengan adanya suatu kebijakan dan perencanaan untuk mengembangkan sistem itu. Tanpa adanya perencanaan sistem yang baik pengembangan sistem tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kebijakan sistem merupakan landasan dan dukungan dari manajemen puncak untuk membuat perencanaan sistem. Perencanaan sistem merupakan pedoman unutk pengembangan sistem. 2. Tahap Analisa Sistem
15 Tahap ini dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan dan tahap ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. Di dalam tahap ini terdapat langkahlangkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem sebagai berikut: a. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah b. Understand, yaitu memehami kerja dari sistem yang ada c. Analize, yaitu menganalisa sistem d. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis 3. Disain Sistem Secara Umum Tujuan dari disain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada pengguna (user) tentang sistem yang baru. Disain sistem secara umum merupakan persiapan dari disain terinci. Disain secara umum mengidentifikasi komponenkomponen sistem informasi yang akan didisain secara terinci. 4. Disain Sistem Terinci Pada tahap disain output secara umum, disain sistem terinci hanya dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan output dari sistem baru. Disain output secara umum dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan ini, bagaimana dan seperti apa bentuk dari outputoutput tersebut. 5 Tahap Seleksi Hasil sistem ini belum dapat diimplementasikan. Untuk itu komponen-komponen secara fisik perlu dimilki. Komponen fisik sistem ini adalah komponen teknologi yang dapat berupa perangkat keras dan perangkat lunak. Karena banyaknya alternatif teknologi yang tersedia dan banyaknya penyediaan teknologi dilakukan pada tahap ini. Tugas ini membutuhkan pengetahuan yang cukup bagi yang melaksanakannya agar dapat memenuhi
16 kebutuhan rancang bangun yang telah dilakukan. Pengetahuan yang dibutuhkan oleh pemilih sistem diantaranya adalah pengetahuan tentang siapa yang menyediakan teknologi ini dan sebagainya. Pemilih sistem juga harus paham dengan teknik evaluasi untuk menyelesaikan sistem. 6. Tahap Implementasi Tahap ini merupakan tahap dimana suatu sistem siap untuk dioperasikan. Tahap ini terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: a. Menerapkan rencana implementasi b. Melakukan kegiatan implementasi c. Tindak lanjut implementasi 7. Tahap Perawatan Sistem Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dan tahap akhir dalam sebuah pengembangan sistem, dimana pada tahap ini lebih ditekankan kepada pemeliharaan sistem yang lebih mengarah kepada manajemen sistem .Untuk itu pada tahap ini seorang analis sistem juga harus memikirkan apa tindakan terbaik yang perlu dilakukan dalam pengembangan sebuah sistem.
Analisa Sistem
17 Seleksi Sistem
Implementasi Sistem
Perawatan Sistem
Gambar 2.1 : Siklus Pengembangan Sistem (Jogiyanto, 2001) 2.3.2 Tahap Pengolahan Data Data-data yang akan diolah menjadi informasi terdiri dari dua jenis yaitu: a. Data awal atau data baru, yaitu data yang belum pernah mengisi file, seperti data yang baru dimasukan . b. Data lama atau disebut data arsip, yaitu data yang telah ada dalam file. Tahap-tahap pengolahan data dengan komputerisasi mencakup langkahlangkah sebagai berikut: 1. Pengumpulan Data Proses pengambilan data untuk diolah menjadi informasi adalah dengan membuat suatu laporan yang dirancang khusus sehingga dengan pengisian laporan yang seragam akan memudahkan pengolahan lebih lanjut dengan komputer. 2. Perekaman Sehubungan dengan besarnya volume data yang akan direkam kedalam sistem perekaman data atau data entry, maka perekaman data yang cermat dan teliti perlu diterapkandan ditingkatkan. 3. Klasifikasi
18 Pemberian suatu identifikasi kedalam data yang akan diolah apakah identifikasi tersebut dilakukan untuk pengolahan data yang bersangkutan perlu diberikan. Pemberian identifikasi ini disebut dengan klasifikasi, seperti laporan
diklasifikasikan atas nip, nama, gol, jabatan dan sebagainya. Hal ini perlu mengingat pentingnya data tersebut dalam pengolahan nantinya. 4. Penyusunan Setelah data-data yang akan diolah diberikan identifikasi seperti tersebut diatas, maka data tersebut perlu diatur sedemikian rupa diman record-record diurutkan menurut nomor, pengurutan ini diproses biasanya dengan proses indeks, agar proses pencarian suatu nomor akan lebih cepat . 5. Perhitungan Dalam masalah ini proses perhitungan banyak dilakukan. Proses perhitungan dilakukan untuk menghitung penggajian dan lembur pegawai, hal ini sangat dibutuhkan dalam pembuatan laporan penggajian dan lembur pegawai. 6. Menyusun laporan Setelah dilakukan analisa terhadap data dan informasi yang akan dihasilkan, maka untuk itu disusun suatu bentuk laporan yang disesuaikan dengan kebutuhan . 7. Penyimpanan Penyimpanan data yang sejenis kedalam file perlu dibuatkan. Penyimpanan data ini sering juga disebut storage. Unutk komputerisasi penyimpanan data dilakukan pada media penyimpanan yang sesuai dengan metoda dan peralatan yang digunakan dalam sistem pengilahan datanya seperti disket, magnetik tape dan harddisk. 8. Pencarian data
19 Pencarian data biasanya dilakukan dengan media disk. Proses pencarian data atau pemanggilan data ini berdasarkan nomor dengan menggunakan cara indek, karena cara ini lebih cepat dalam pelayanan, pencarian atau pemanggilan data. 9. Penggandaan Data sering diperbanyak sesuai dengan keinginan. 10. Pembagian Kerapkali ditemukan data dari satu bagian yang menggunakan data yang sama. Pembagian informasi atau data ini sering disebut dengan pelaksanaan komunikasi data sehingga menghasilkan informasi yang diinginkan didalam laporan-laporan.
2.3 Alat Bantu Perancangan Sistem dan Logika Program 1. Bagan Alir Sistem Informasi (ASI) Sistem Flow Chart merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Tabel 2.1 Simbol- Simbol Bagan Alir Sistem (Sistem Flow Chart) NO. 1. Simbol Dokumen 2. Simbol Kegiatan Manual SIMBOL KETERANGAN Menujukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.
20
4. Simbol Offline 5
input
output
menggunakan
Menujukkan arus dari proses. Simbol Garis Alir Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran sistem secara logikal. Gambaran
2.
ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, struktur data atau organisasi file. Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan. Simbol-simbol yang digunakan antara lain : Tabel 2.2 Simbol-Simbol Data Flow Diagram (DFD) NO. 1. Simbol Kesatuan Luar 2. SIMBOL Merupakan KETERANGAN kesatuan luar (entity) di
lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberiakan input atau menerima output. Merupakan kegiatan / kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari Simbol Proses proses.
21 Merupakan simpanan dari data yang dapat 3. Simbol Penyimpanan Data Arus data ini mengalir di antara proses 4. Simbol Arus Data (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (eksternal entity). Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai panahnya. 3. Normalisasi Normalisasi sebagai proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut Aturan-aturan teknik perancangan normalisasi sebagai berikut : a) Bentuk Normal Pertama Bentuk Normal Pertama biasa dikenakan pada tabel yang belum ternormalisasi. Tabel yang belum ternormalisasi adalah tabel yang memiliki atribut yang berulang. Bentuk normal pertama adalah suatu relasi jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris. b) Bentuk Normal Kedua Bentuk Normal Kedua dapat didefinisikan berdasarkan dependensi fungsional. Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika: 1) Berada pada bentuk normal pertama arti. Nama dari arus data dituliskan di samping atau di atas garis berupa suatu file atau database di sistem komputer.
22 2) Semua atribut bukan kunci (atribut yang tidak merupakan bagian kunci
primer) memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer. c) Bentuk Normal Ketiga Suatu relasi berada pada bentuk normal ketiga jika: 1) 2) Berada pada bentuk normal kedua Setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap
kunci primer 4. Entity Relational Diagram (ERD) Entity Relational Diagram (ERD) adalah bagian yang menunjukkan hubungan antara entity yang ada dalam sistem. Simbol-simbol yang digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :Tabel 2.3 Simbol-Simbol Entity Relationship Diagram (ERD) NO 1 Entity Kuat Lemah 2 Relasi SIMBOL KETERANGAN Simbol di kiri melambangkan entity atau kumpulan field-field yang tergabung menjadi satu. Entity dapat juga dikatakan sebagai file.
Menyatakan
simbol
penghubung
antar relasi atau entity. Relasi dapat juga dikatakan sebagai penghubung dua entity yang terkait satu sama Kuat 3 The Attribute Lemah lain. Menyatakan attribute atau field-field yang ada dalam suatu entity. Kumpulan-kumpulan atribut yang tergabung akan membentuk suatu entity.
23
Link
Garis sebagai penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan
5.
atributnya Bagan Alir Program (Program Flow Chart) Program Flow Chart adalah suatu bagan yang menggambarkan arus logika dari
data yang akan diproses dari awal suatu program sampai akhir program. Bagan alir terdiri dari simbol-simbol yang akan dikerjakan. Bagan alir program dapat digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol sebagai berikut : Tabel 2.4 Simbol-Simbol Bagan Alir Program (Program Flow Chart) NO. 1. Simbol Terminal 2. Simbol Persiapan 3. Simbol Pengolahan Digunakan untuk memberikan nilai awal pada suatu variabel atau counter. Digunakan untuk pengolahan aritmatik dan pemindahan data. SIMBOL KETERANGAN Digunakan untuk menujukkan awal dan akhir program.
24
4. Simbol Keputusan 5. Simbol Penghubung 6. Simbol Penghubung Halaman Lain 7. Simbol Terdefinisi
Digunakan untuk menujukkan hubungan arus proses yang terputus dalam halaman yang sama.
Digunakan untuk menujukkan hubungan arus proses yang terputus dengan sambungannya yang ada di halaman lain.
Digunakan untuk menujukkan suatu operasi yang rinciannya ditunjukkan di tempat lain.
2.4 Gambaran Tentang Bahasa Java 2.5.1. Sekilas Mengenai Java Java pertama kali diluncurkan oleh Sun Microsystem Inc. Pada November 1995 sebagai bahasa pemograman umum (general purpose programming language) dengan kelebihan dia bisa dijalankan di web browser sebagai Applet. 2.5.2. Pengenalan IDE NetBeans NetBeans dibeli oleh Sun Microsystem dari sebuah perusahaan kecil bernama NetBeans di Chekoslowakia kemudian dilepas ke komunitas OpenSource.
25 Pada tahun 1996, Sun mengeluarkan JSDK ( Java Standard Development Kit) yang kemudian pada tahun 1997 muncul JFC ( Java Foundation Class) untuk kepentingan pembuatan aplikasi Window. Keberadaan JFC didalam Java kemudian menjadi landasan dari Java JSDK versi 1.2 dan selanjutnya (yang kemudian dikenak sebagai Java2). Kemudian muncul Java2 SDK versi 1.4 dengan menambahkan fasilitas asersi untuk dukungan design-by-contract. 2.4.2.1 Tipe Data JavaBeans IDE NetBeans yang merupakan kelas Java API sebagai interface untuk
mengakses sumber daya atau layanan dari sistem operasi., mempunyai tipe-tipe data sebagai berikut: 1. Data teks Platform Java mengandung tiga class yang berguna dalam bekerja dengan data teks diantaranya: a. Character Digunakan untuk menyimpan nilai dari suatu karakter (unicode)
tunggal. Karena karekter Unicode disusun dari nilai 16-bit, maka tipe data char adalah 16-bit unsigned integer dengan range 0 sampai 65.535.Class ini juga berisi method-method untuk memanipulasi ataupun memeriksa nilai sebuah karakter tunggal. b. String Digunkan untuk data immutable (konstan, tidak dapat diubah) yang terdiri atas banyak karakter. Objek string bisa diisi dengan nila null dan tidak akan bermasalah jika kita mencoba menampilkan hasilnya.
26 c. StringBuffer Merupakan class untuk menyimpan dan memanipulasi data yang dapat berubah yang terdiri atas banyak karakter. 2. Bilangan dan Matematika a. Angka-angka Class java.lang.Number digunakan untuk menyimpan nilai bilangan. Ia mempunyai hirarki yang menggambarkan bahwa selain dari tipe-tipe primitif, java juga menyediakan objek wrapper dari tipe-tipe primitifnya. a. Fungsi-fungsi Sistematis Class java.lang.math medefenisikan sejumlah method static untuk operasi-operasi trigonometri, logaritmik, eksponensial, operasi
pembulatan dan lain-lain. b. Bilangan Besar Package java.math mengandung class BigInteger dan BigDecimal. Class-class ini mengizinkan kita bekerja dengan angka-angka yang sangat besar dan ketelitian yang sangat tinggi. 1. Kelas BigInteger mengimplementasikan sejumlah operasi aritmatika untuk bilangan bulat sangat besar. 2. Kelas BigDecimal mengimplementasikan angka titik tetap sangat besar dan mempunyai parameter scale yang mengindikasikan seberapa banyak digit di sebelah kanan titik desimal. 2.4.2.2 Komponen JavaBeans
27 Komponen-komponen dapat diguna ulang sehingga mendukung RAD (Rapid Application development). 1. Jendela utama Disebut jendela utama karena merupakan pusat perintah pada IDE. Disini kita temukan menu bar, beberapa toolbar, componen palette dan tab woskspace. 2. Workspaces Sebuah workspaces adalah kumpulan-kumpulan dari jendela-jendela yang saling berhubungan erat untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Jenis-jenis workspaces default, yaitu: a. Editting Editting terdiri dari jendela Explorer dan Propertiae. Saat membuka sebuah file, Source Edittor secara otomatis terbuka. Source Edittor digunakan untuk mengedit file-file java, HTML dan Plaint Text. b. GUI Editting Workspaces GUI Editing digunakan untuk merancang dan membangun GUI. Didalamnya terdapat Explorer, Form Editor, Component Inspector dan Source Edittor. Form Editor Jendela Form Editor merupakan daerah utama untuk membuat dan memodifikasi sebuah GUI Component Inspector Component Inspector memungkinkan kita untuk melihat komponenkomponen apa saja, baik yang tampak maupun yang tidak tampak. Disini kita mengubah properti dari komponen-komponen tersebut.
28 c. Browsing Didalamnya terdapat Object Browser yang terdiri atas tiga panel dan jendela Properties. d. Running Didalamnya terdapat jendela Execution View dan Output. Saat mengeksekusi program, maka IDE akan secara otomatis ke Running Workspaces. e. Debugging Debugging terdiri dari jendela-jendela Debugger dan Output. Jendela-jendela ini mempunyai tab panel untuk menset breakpoint, memonitor thread dan mengawasi nilai variabel-variabel. Jendela output menampilkan pesan dari Debugger
2.4.2.3 Kelas JavaBeans Penggunaan terpenting kelas adalah mendefenisikan type objek. Kelas merupakan realisasi implementasi abstraksi yang terdapat di domain persoalan. Berikut ini adalah kelas-kelas JavaBeans, yaitu: 1. Deklarasi Kelas Deklarasi kelas yang tidak menyertakan nama kelas induk, secara otomatis kelas mewarisi kelas objek. Pada Java, kelas dideklarasikan dan didefenisikan di satu file yang sama secara langsung. 2. Deklarasi Anggota Data Pada bagian ini akan dideklarasikan data anggota suatu kelas. Cara deklarasi data anggota C++ kecuali memberikan variable modifier per variabel. 3. Deklarasi Constructor Format umum pendeklarasian dan pendefenisian constructor adalah:
29 a. Nama Constructor sama dengan nama kelas. b. Sebelumnya dapat diberi akses modifier untuk mengatur keberadaan constructor. 4. Deklarasi Metode Format umum pendeklarasian dan pendefenisian metode adalah: a. Baris pertama adalah deklarasi metode, disebut method header karena metode ini dapat dideklarasikan didalam metode lain. b. Diikuti oleh badan metode, yang dimuat dalam pasangan kurung kerawal. Badan metode terdiri dari deklarasi-deklarasi dan kalimat-kalimat yang membentuk blok.
30
3.1 Analisa Sistem Analisa sistem dapat didefenisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasikan permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikanperbaikanya. Pada tahap ini sangat penting untuk dilakukan dengan teliti karena tahap ini merupakan tahap kritis pengembangan suatu sistem dan tahap ini juga merupakan dasar dari tahap selanjutnya jika pada tahap ini terjadi keselahan analisa maka pada tahap berikutnya dapat dipastikan akan terjadi kesalahan. Dengan memahami kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan dapat mempermudah melakukan antisipasi dengan melakukan perbaikan-perbaikan sistem. Itu semua perlu untuk untuk mengetahui apakah sistem yang kita bangun nantinya akan layak untuk diimplementasikan. 3.1.1 Aliran Sistem Informasi Lama Analisa sistem informasi sensus ekonomi merupakan gambaran yang memperlihatkan aliran data, mulai dari proses pengolahan data sampai menghasilkan laporan, serta dari mana suatu data berasal, kepada siapa diberikan, siapa yang memberikan, dan bagian mana yang
31 melakukan pengolahan data. Dengan adanya gambaran tersebut akan lebih memudahkan dalam tahap menganalisa sistem. Berikut ini akan digambarkan aliran system informasi sensus ekonomi pada kantor camat Lubuk Begalung Sumatra Barat.
32
ALIRAN S TEM INFORMAS (AS LAMA) IS I I
BPS BAPEDA KANTOR CAM AT
Data Jumlah KK miskin di Padang
KANTOR LURAH
Data Jumlah KK miskin untuk Kecamatan Lubeg
KK
BULOG
Program Kerja Raskin / Tahun
BADAN PENGAW AS
Disortir
Proses penyetuju an
Data Jumlah KK miskin untuk Kecamatan Lubeg Program Kerja Raskin / Tahun Bantuan Beras Dari Pemerintah & berita Acara KARTU RASKIN KARTU RASKIN
Diisi
Pembagian per kelurahan serta buat surat berita acara untuk lurah
Pengecekan
Penyerahan Beras
Penyerahan Beras
Pembayaran
Pembayaran
Hitung
Dihitung
Gambar.3.1 Aliran Sistem Informasi Penyaluran Raskin Di Kantor Camat Lubuk Begalung
33 3.1.2 Evaluasi Sistem Yang Ada Dari analisa terhadap sistem yang lama maka dapat dilakukan evaluasi sistem sebagai berikut: 1. Proses pembuatan laporan atau output yang dihasilkan masih menggunakan sistem manual sehingga dalam proses pengolahan data masih melakukan pencatatan. Maka apabila data yang akan direkap tersebut jumlahnya banyak, sementara waktu yang tersedia sedikit maka besar kemungkinan akan mangalami keterlambatan dalam pemberian bantuan. 2. Dengan system yang masih manual tersebut, untuk menyimpan semua back up file dan laporan dibutuhkan storage yang besar dan ruangan yang banyak. 3. Jika digunakan untuk jangka waktu yang lama sebagai history maka bisa di makan rayap.
3.1.3
Analisa Output Dari data-data input yang telah diproses oleh camat tersebut,maka dihasilkanlah suatu
laporan keluarga miskin dan laporan nama kelurahan,serta laporan pembayaran uang raskin untuk masing-masing kelurahan.
34
3.1.4
Peluang Sistem Peluang yang dapat dilakukan pada desain sistem yang baru, antara lain :
a) Adanya program khusus yang membantu dalam pengolahan data jumlah KK miskin setiap tahunnya, sehingga petugas mudah mencarinya jika Bappeda memerlukan
nama-nama KK miskin untuk penyaluran program bantuan. b) Adanya laporan berapa jumlah beras sekecamatan lubeg yang telah tersalurkan setiap bulannya. c) Adanya laporan jumalah KK miskin sekecamatan lubeg yang dijadikan backupdata dan pengambilan keputusan oleh camat. 3.2 Desain Sistem Dengan adanya kelemahan-kelemahan yang ada pada sistem lama, maka penulis merancang suatu sistem informasi sensus ekonomi wilayah pada kantor camat Lubuk Begalung Padang. Dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu. Desain sistem terdiri dari desain umum dan desain terperinci. Dalam mendesain suatu sistem tertentu diharapkan adanya perubahan-perubahan yang dapat menunjang kegiatan penyaluran bantuan program pemerintah. Pada tahap desain sistem ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli tehnik yang terlibat, supaya dapat memenuhi kebutuhan pemakai sistem. Untuk dapat mencapai tujuan ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu : 1. Desain sistem harus mampu menghasilkan output yang menampilkan informasi yang lebih akurat dan tepat guna
35 2. Desain sistem harus mudah dipahami, dengan metode-metode mudah diterapkan sehingga informasi yang dihasilkan mudah dipahami dan digunakan oleh pembuat programnya. 3. Mampu memberikan kepada pada pihak yang terlibat dalam sistem baru, itu berarti pihak yang terkait terseubt tidak mengalami kesulitan dalam mengolah informasi 4. Hasil dari output harus mudah untuk dimengeri bagi pencari kerja maupun bagi pihak yang menerima hasil dari desain output tersebut dapat menginputkan lagi sesuai kebutuhan pihak yang bersangkutan.
3.2.1 Desain Global Tujuan dari desain global adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada pemakai sistem tentang sistem yang baru. Pada tahap desain secara umum ini, komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk dikomunikasikan kepemakai bukan untuk pemograman namun dalam hal ini tentu desain global akan membantu para spesialis
komputer untuk membuatkan progamnya. Komponen sistem yang dibangun disini sering sering disebut dengan rancangan secara logical yaitu bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja. Adapun penulis disini akan merancang aliran sistem informasi (ASI) baru, Contex Diagram, Data Flow Diagram, dan Entity Relationship Diagram (ERD). Hal-hal yang diperhatikan dalam perancangan sistem secara global ini adalah : 1. 2. Menentukan kebutuhan input dan output dari sistem baru Menentukan tipe input dan output seperti formatnya, media yang digunakan dan jumlah tembusanya.
36 3. Menentukan alat input ataut peralatan Keyboard, Mouse dll. 4. Menentukan kebutuhan file database dan tehnologi untuk sistem baru dalam pemrosesan misalnya, CPU,
Pada aliran penerapan sistem informasi sensus ekonomi yang dikembangkan disini pada umumnya terlihat tidak banyak mengalami perubahan yang berarti. Namun perubahan yang mendasar disini adalah pada manajemen database untuk pengolahan data-data KK miskin, proses yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai berapa jumlah KK miskin yang ada di kecamatan Lubuk Begalung sehingga mudah dalam pencarian data. 3.1.2.1 Aliran Sistem Informasi Sensus Ekonomi Baru Setelah memecahkan masalah pada tahap analisa maka disain sistem yang baru perlu dilakukan. Adapun tujuan dibangunnya disain sistem yang baru ini adalah sebagai penyempurnaan dari sistem yang telah ada. Hal-hal yang dirancang dalam disain sistem informasi yang lama dan sistem yang baru ini diharapkan mampu dalam menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem yang sedang berjalan saat ini. Gambaran aliran sistem informasi tersebut dapat dilihat pada gambar halaman berikut ini :
37
ALIRAN S TEM INFORMAS (AS BARU) IS I I
BPS BAPEDA KANTOR CAMAT
Data Jumlah KK miskin di Padang
KANTOR LURAH
Data Jumlah KK miskin untuk Kecamatan Lubeg
KK
BULOG
Program Kerja Raskin / Tahun
BADAN PENGAWAS
Disortir
Proses penyetuju an
Data Jumlah KK miskin untuk Kecamatan Lubeg Program Kerja Raskin / Tahun Bantuan Beras Dari Pemerintah & berita Acara KARTU RASKIN KARTU RASKIN
Diisi
Pembagian per kelurahan serta buat surat berita acara untuk lurah
Pengecekan
Penyerahan Beras
Penyerahan Beras
Pembayaran
Pembayaran
Hitung
Hitung
38 Dari alternatif yang kami usulkan pada sistem yang baru ,terdapat beberapa keunggulan,antara lain:
1. Dengan adanya program aplikasi khusus yang didukung dengan penggunaan database akan mempermudah dalam pengolahan data sensus ekonomi dan mampu menghasilkan informasi yang lebih cepat serta efektif dan efisien. 2. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem sehingga mempermudah staf camat dan pemerintah dalam mengetahui sejauh mana bantuan sampai ke
tangan masyarakat 3. Sistem yang baru dapat meningkatkan kinerja karyawan dan memiliki semangat loyalitas kerja yang tinggi.
Pada aliran sistem informasi ini perlu dibuat suatu system informasi yang berbasiskan computer. Karena pada system lama masih terdapat pengentirin data secara manual yaitu berupa pengisian data-data dengan tulisan tangan. Adapun disain dan prosedur penyaluran beras raskin diterangkan sebagai berikut: 1. BPS menyerahkan daftar nama KK dan jumlah KK miskin sekota Padang kepada Camat melalui Bappeda. 2. Pada kantor camat data tersebut diinputkan secara komputerisasi sehingga tersimpan dalam suatu database,dan menghasilkan data jumlah KK miskin untuk kecamatan Lubeg. 3. Disamping itu,Bappeda memberikan program kerja raskin / tahun kepada Bulog agar bulog menyalurkan beras raskin kepada camat atas instruksi pemerintah.
39 4. Pada kantor camat bantuan beras tersebut dilakukan pembagian untuk masingmasing kelurahan dan kemudian diserahkan kepada kelurahan beserta berita acara. 5. Agar beras tersebut sampai ketangan KK ,maka KK harus menyerahkan kartu tanda keluarga miskin kepada kelurahan. 6. Setelah kartu tersebut di cek dan cocok dengan data KK yang
bersangkutan,barulah kecamatan menyerahkan beras dan sekaligus KK membayar beras kepada kelurahan. 7. Setelah terkumpulnya uang beras raskin tersebut,maka kelurahan menyerahkan uang tersebut kepada kantor camat 8. Pada kantor camat, masing-masing uang yang disetor oleh masing-masing kelurahan akan dihitung dan diinputkan ke sistem sehingga menghasilkan
3.2.1.2Contex Diagram Contex Diagram merupakan gambaran umum sebuah sistem karena didalamnya terlihat sembilan karakteristik sebuah sistem. Dari contex diagram maka akan dapat diketahui kemana dan dari mana informasi yang ada pada sistem berjalan. Gambaran contex diagram pada sistem informasi pendataan pencari kerja akan dirancang seperti gambar dibawah ini :
40
BPS
BAPED A
Penyetoran Uang Raskin
CAM AT
Bantuan beras dari pemerintah & berita acara
0.1
KK M ISKIN
Beras Diserahkan
Beras diserahkan
Penyetoran Uang Raskin / Kelurahan Daftar Namanama KK yang sudah terima Beras Pembagian beras dari pemerintah & berita acara
Kartu Miskin
BU LOG
PROKER / TAHUN
KELU RAH AN
41
3.2.1.3
Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram (DFD) sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem
secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisiknya dengan strukur yang jelas dan merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
BPS
Daftar nama2 KK miskin
1.0
Memberikan daftar nama KK miskin di Kota Padang
bapeda
Program Kerja Raskin / tahun
2.0
7.0 bul og
Bantuan beras
Membayar uang beras
Bayar uang
kk
Kartu miskin
3.0
Memberikan bantuan beras dari pemerintah & berita acara
5.0
Memberikan kartu miskin
6.0
Beras diserahkan
Menyerahkan beras
cam at
Tanda terima beras
9.0
Memberikan nama terima beras kelurahan sekecamatan
Entity relationship digaram (ERD) adalah suatu model jaringan kerja (Network) yang menguraikan susunan data yang akan disimpan dari sistem secara abstrak. ERD menunjukan hubungan antar entity di dalam sistem, entity dalam suatu tempat, benda yang semuanya memiliki nama yang umum. Pada entity relationship yang dirancang berikut ini menggambarkan bahwa pada sistem yang baru, akan dibangun empat file. Dari file-file tersebut semua data mengenai pendataan tenaga kerja akan tersimpan dengan baik dalam sebuah database yang mampu memberikan informasi yang cepat dan akurat. Entity relationship akan memperlihatkan field-field dalam satu kesatuan yang disebut dengan file, dalam satu file akan terdapat file kunci yang menjadi penghubung antar file, dapat dilihat pada gambar bahwa field yang diberi garis bawah merupakan field kuncinya. Untuk lebih jejlasnya dapat ditunjukan pada gambar 3.7 berikut.
43
NOREG_KKM JEKEL
NAMA_KK KD_KELURAHAN TGL_LAHIR HUB KELUARGA PEKERJAAN KK MISKIN Tepat_lahir NOT NOREG_KKM
TGL_LAHIR T_LAHIR
ALAMAT
MEMILIKI
TOTAL_HARGA
HARGA RASKIN / KG
KELURAHAN
MELAKSANAKAN
TRANSAKSI RASKIN
KD_KELURAHAN
ALAMAT NO_FAKTUR
TGL_FAKTUR
44 Struktur Program Rancangan struktur program terdiri dari modul-modul dan sub modul yang melihat hubungan antara suatu modul program dengan modul program lainya. Dalam hal ini penulis menggunakan alat dokumentasi program HIPO (Hierarchy Plus Input-Proses-Output) dalam pengembangan sistem pendataan pencari kerja untuk membuat spesifikasi programnya. Adapun desain struktur program Sensus Ekonomi adalah sebagai berikut :
45 3.3 Desain Terinci Desain terinci merupakan pengembangan dari desain global sebelumnya, pada desain terinci ini akan dibahas mengenai desain output, input, file, dan logika programnya. Jadi dengan adanya desain terinci secara langsung akan diketahui apa saja yang dihasilkan dari sistem secara langsung akan diketahui apa saja yang dihasilkan dari sistem yang baru dikembangkan tersebut. Dalam hal ini desain yang dirancang oleh penulis berdasarkan keperluan dan kepentingan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat bagi semua pihak yang berkepentingan. Dengang desain terinci ini maka penjabarannya pun akan dilakukan secara terinci dengan memperhatikan hasil yang akan didapatkan secara detail.
3.3.4
Desain Output Pada tahap desain output dirancang untuk menentukan kebutuhan output dari sistem
baru. Desain output ini merupakan hasil akhir dari pengolahan data yang telah dirancang sebelumnya. Adapun bentuk dari output itu sendiri dapat berupa laporan-laporan, tabel-tabel yang dapat dilihat pada layar monitor dan kertas-kertas atau cetakan dari printer. Dengan adanya desain output maka hasil dari pengembangan sebuah sistem akan terlihat secara fisik oleh user dan pihak-pihak yang membutuhkanya. Dengan memperhatikan kebutuhan sistem maka desain output yang penulis rancang sebanyak 2 bentuk output. Adapun bentuk dari desain outpunya antara lain.
46
1. Laporan Daftar Nama KK Miskis di Kecamatan Lubuk Begalung Dalam informasi pencari kerja ini memberikan informasi mengenai jumlah transaksi pencari kerja yang mendaftar pada hari tersebut. Tabel 3.4 Desain output laporan KKM Lubeg LAPORAN KKM LUBEG KANTOR CAMAT LUBUK BEGALUNG PADANG Tahun : 9999 Kecamatan : LUBUK BEGALUNG Kelurahan : Nm_kel x(25)
No. 9(2) Nm_KK x(20) Tempat x(20) Jmlah Anggota Keluarga 9(10)
Noreg x(10)
Jekel x(20)
Tgl lahir
Pekerjaan x (10)
Hub.keluarga x(15)
Alamat x (10)
9(2)
x(10)
x(20
x(20)
9(10)
x (10)
x(15)
x (10)
Nm_Tanggungan x(20)
Jekel x(20)
Tgl lahir
Hub.keluarga x(15)
x(20)
x(20)
x(20)
x(15)
47
2. Laporan Terima Raskin Kelurahan Sekecamatan Lubeg LAPORAN TERIMA RASKIN KELURAHAN SE KECAMATAN LUBEG Bulan : 99/9999
No. Fak 9(2) Kelurahan x(16) Jumlah KK yang menerima x(25) Jumlah beras yang diterima x(25) Jumlah uang yang disetor x(15)
Tanda tangan
9(2)
x(16)
x(25)
x(25)
x(15)
48 3.3.5 Desain Input Pada tahap desain input merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data yang terjadi dari proses-proses yang ada pada Kantor Camat Lubuk Begalung. Data hasil dari proses merupakan masukan untuk sistem informasi. Hasil dari informasi tidak lepas dari data yang dimasukan. Adapun desain input yang dirancang oleh penulis disini akan memperlihatkan adanya lima jenis penginputan, desain input tersebut adalah sebagai berikut : 1. Desain Menu Login
3. Desain input kelurahan Entri data kelurahan digunakan untuk menginputkan kode_kelurahan dan nama kelurahan yang diambil dari file kelurahan sehingga dapat diketahui nama-nama kelurahan di kecamatan Lubeg.
50 4. Desain Input KKM Pada desain ini akan terjadi proses penginputan data KKM yang diserahkan oleh BAPPEDA. desain input tersebut adalah sebagai berikut :
Gambar 3.11 Desain Input KKM 5. Desain input tanggungan Pada desain input pasangan digunakan untuk menginputkan nama istri/suami mengenai status hubungan dan tanggungan.
51
Gambar 3.12 Desain Input tanggungan 6. Desain Input Transaksi Raskin Desain input transaksi raskin untuk mendata beras yang telah disebarkan ke setiap kelurahan .
52
53 3.3.6 Desain File Dalam perancangan sistem informasi dengan menggunakan sebuah database Dbsensus.mdb. File berfungsi untuk mendesain dan mengorganosasikan data, adapun filefile tersebut terdiri dari beberapa record, record-record ini terdiri dari beberapa field, setiap record akan menampung data yang akan diproses menghasilkan informasi. Maka disini penulis akan membuat rancangan untuk sensus ekonomi pada kantor camat lubuk begalung, yang terdiri dari 5 file setiap file akan menampung data yang dibutuhkan dalam menghasilkan bentuk output (laporan) yang telah didesain pada desain output.
No
1 2 3
Field name
kodekel namakel alamat
Type
varchar varchar varchar
size
10 30 30
Description
Kode kelurahan Nama Kelurahan Alamat kantor
54
Nama Tabel Field KUnci Foreign key : kkm : Noreg : Kode_kelurahan
No 1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Type varchar
varchar varchar varchar varchar date varchar varchar varchar varchar
size 10
10 20 20 20 8 20 30 30 20
c) File Input Istri Nama Database Nama Tabel Field KUnci Foreign key : dbcamat : tanggungan : Not : Noreg
No 1 2
3 4
size 10 10
20 15
55
5 6 7 Tempat Tgl_lahir Hubungan_keluarg a varchar date varchar 30 8 20 Tempat Lahir Tanggal lahir Hubungan keluarga
Desain File Transaksi Raskin Tabel 3.14 Desain File Pemberian Raskin
d) File InputTransaksi Beras Nama Database Nama Tabel Field KUnci Foreign key : dbcamat : transaksi : No_Trans : kodekel
No
1 2 2 3 4 5 6 7
Field name
No_Faktur Tgl_trans kodekel KK menerima J_beras Harga_Raskin Tot J_Setoran
Type
varchar date varchar varchar int int int int
size
10
Description
No_Faktur Tanggal Transaksi
10 20 20 20 20 20
Kode kelurahan Jumlah KK yang menerima Jumlah Beras Yg diterima Harga beras /kg Total Harga Jumlah Uang yg disetor
3.3.7
Desain Logika Program Pada tahap ini menggambarkan logika program yang akan dibuat, dalam hal ini penulis
menggunakan penggambaran logika yang yang menggunakan flowchart. Tujuan yang ingin dicapai pada tahap ini adalah untuk memudahkan dalam pembuatan program yang akan
56 diterapkan pada sistem yang akan dibangun. Dengan flowchart yang akan digambarkan berikut menunjukan bagaimana data tersebut mulai diolah sejak diinputkan sampai program tersebut menghasilkan output dengan menggunakan simbol-simbol tertentu dalam setiap
menjabarkan keadaan, seperti proses, input dan perulangannya. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa desain logika program merupakan hal yang terpenting untuk membangun sistem yang berbasis komputer. Hal ini tentu akan sangat membantu pihak-pihak yang akan membangun sistem itu sendiri, dan yang paling berkompeten dalam hal desain logika program adalah para programer-programer yang akan bekerja sama dengan analis untuk mencapai tujuan sistem yang baik.
1.
Program Flowchart Menu Utama Pada flowchart menu utama ini akan memperlihatkan tampilan pertama ketika kita masuk ke aplikasi program yang telah disimpan.
57
S r ta t
S t V rA a e a wl
T m il Mn a p eu U m ta a
P = il
In u P p t il
P = 1 il
E tr _D ta n a
T Y Mn eu Lp r n a oa
P = 2 il
T S p to
Gma a br
3.1 : P g mF w h rt M n U m 4 ro ra lo c a e u ta a
2.
Program Flowchart Menu Entri Menu entri merupakan program yang menampung pertama kali data yang akan dimasukan kedalam sebuah database.
58
M enu Entry
Set Varariabel
Pil =
Input P il
Y Pil = 1 T Pil = 2 T Y Y
Input _K M K
Pil = 3 T
Return
G ambar
3.
Program Flowchart Menu Laporan Program flowchart menu laporan dibawah ini akan menggambarkan bagaimana menu laporan ini dibuat berdasarkan urutan-urutan dalam pembuatan program untuk menu-menu laporan yang akan ditampilkan sebagai berikut :
59
Menu Laporan
Set Varariabel
Pil =
Input Pil
Pil = 1 T
Pil = 2
Return
4.
Program Flowchart Entry Data Kelurahan Pada program flowchart entri data kelurahan ini akan menjadi tempat untuk menginputkan data mengenai jumlah kelurahan yang ada di kecamatan Lubuk Begalung :
60
E tri _D ta _K lu h n n a e ra a
S t V ra b l e a ria e A a wl B k FileK lu ha ua e ra n T
In u D ta pt a In u K pt d _K l e
B c File aa S pn im a = Y
K _k l = v d d e k Y P sa T rk n k e n e o e si Y Sim a K pn d _k l e
T m il D ta a p a
P = d il E it Y E it D ta d a Y U d te D ta pa a Y Y
Pil = a u H p s Y H p D ta a us a
Pil = e k C ta Y P t D ta rin a
K lu r e a
= Y
Y T tu File K lu h n u p e ra a
R tu m n e rn e u
Gambar 3.17. Program Flowchart Entry Data Kelurahan Program Flowchart Entry Data Kelurahan
5.
Program Flowchart Entry Data KKM Flowchart Entry Data Penempatan juga untuk menginputkan data-data biodata singkat tentang kepala keluarga miskin.
61
E ntri _Data _KKM
T pil Data am
Keluar =Y
Return m enu
6.
62 Entri data lapor merupakan tempat untuk menginputkan data istri dari kepala keluarga miskin.
Entri _Tanggungan
Tampil Data
Keluar =Y
Return menu
7.
Gambar 3.20 Program Flowchart Entry Data Tanggungan KKM Flowchart Entri Data Transaksi Raskin
63 Entri data Transaksi raskin merupakan tempat untuk mengentrikan data beras yang telah di sebarkan ke seluruh kelurahan sekecamatan lubeg.
Entri _Transaksi _R
Tampil Data
Keluar =Y
Y
Tutup File Input _Pembelian _Beras
Return menu
64 8. Program Flowchart Laporan KKM sekecamatan Lubeg Program Flowchart Laporan KKM ini, akan memperlihatkan gambaran dari urutan tahapan yang ada pada program flowchart.
Laporan KKM sekecamatan lubeg / th Set Variabel awal Buka File Laporan KKM sekecamatan lubeg Tampil Laporan
9.
65 Program Flowchart Laporan Pencaker Tahunan ini akan menggambarkan adapun dari program yang akan dibuat.
Laporan terima Raskin/bulan
Set Variabel awal Buka File Laporan terima raskin per bulan Tampil Laporan
66 Modul program ini merupakan hasil dari dan bentuk mulai dari input sampai pada laporan seperti terlihat pada gambar dibawah ini : a. Input Data Kelurahan Gambar 3.27 Input Data Kelurahan
67
68
69
BAB IV
70 PENUTUP
4.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab yang lain terakhir ini penulis akan mengambil kesimpulan. Adapun kesimpulan-kesimpulan tersebut antara lain : 1. Dengan adanya database pada Kantor Camat diharapkan adanya pengarsipan yang teratur sehingga data-data tidak mudah hilang dan memudahkan dalam mendapatkan informasi mengenai jumlah penduduk miskin. 2. Dengan menggunakan Bahasa Pemrograman JAVA untuk sistem informasi sensus ekonomi yang membutuhkan jumlah penduduk miskin maka informasi menjadi lebih akurat dengan waktu pencarian yang relative singkat. 3. Dengan adanya informasi mengenai jumlah penduduk miskin akan membuat tugas dari kantor camat menjadi terarah dan terjadwal sehingga pimpinan akan dengan cepat mengambil keputusan yang tepat dan cepat dalam menagani masalah sensus ekonomi 4. Sistem yang baru dapat membantu Kantor Camat yang berada di Kecamatan Lubuk Begalung dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bagaimana menangani kasus kemiskinan dengan mengetahui jumlah penduduk miskin sehingga dapat dihasilkan informasi lebih cepat. 5. yang sedang Mengetahui dan menganalisis sejauh mana kemampuan sistem berjalan dalam memberikan informasi
4.2 Saran-saran
71 Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diberikan saran-saran yang antara lain sebagai berikut : 1. Penerapan system komputerisasi secara optimal dengan menggunakan sistem yang baru untuk menjawab tantangan perkembangan zaman seperti sekarang ini. 2. Menerapkan sistem yang baru melalui proses uji coba dan adaptasi dari sistem yang lama kesistem yang baru untuk mengetahui peningkatan dari sistem yang baru pada pendataan jumlah penduduk miskin di Kecamatan Lubuk Begalung Padang. 3. Melatih sumber daya manusia (SDM) dalam penerapan sistem yang baru sehingga system yang baru dapat berjalan dengan lancar. 4. Perlunya dilakukan pendekatan dan pengembangan sistem dimasa yang akan datang untuk menjaga kelangsungan hidup sistem tersebut. 5. Perlunya adanya koordinasi dan kerja sama yang lebih baik antar sub bagian yang satu dengan yang lainya sehingga sistem yang baru dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Daftar Pustaka
72
Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. (2002). Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Comolly T.M., et all. (1995). Database System-A Practical Approch to Design,
Implementation and Management. Addison-Wesley. J.A Hoffer, et all. (1996). Modern Analysis and Design. Redwood City,
CA:Benjamin/Cumming Publishing Kadir, Abdul. (2000). Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset. Jogianto, H.M. (2001). Analisa & Disain Sistem Informasi . Yogyakarta : Andi Offset. Kadir, Abdul. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset. Raharjo, Budi dkk. (2007). Mudah Belajar Java. Bandung : Informatika. Hariyanto, Bambang. (2005). Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java. Bandung: Informatika. Dalam Agnes Heni Triyuliana. (2006). Membuat Aplikasi Database dengan Java2. Semarang: Wahana Komputer. Rijalul, Fikri dkk. (2005). Pemrograman Java. Yogyakarta: Andi Offed. Leman. (1989). Metodologi Pengembangan Sistem Informasi. Jakarta: PT. ELex Media Komputindo Gramedia. Linden Peter Van Der. (1997). Just Java. Yogyakarta: Andi Offsed Binanto Iwan. (2005). Konsep Bahasa Pemrograman. Yogyakarta: Andi Offsed