Professional Documents
Culture Documents
o
)
............
(1)
c (180
0
) ........... (2)
H L.sin c .............. (3)
Y d x L/I`.............. (4)
c arc sin (H/L) .......... (5)
Sumber. Modul Praktikum Metrologi Industri, Univ.Diponegoro Semarang)
1.1.9.Pengertian dan Fungsi onecting Rod
a. Pengertian C430c93 R4/
onnecting Rod adalah batang yang menghubungkan piston dengan crankshaIt
dan membentuk mekanisme sederhana yang mengubah gerakan linier ke gerakan
berputar
-. Fungsi C4330c93 R4/
Batang piston berIungsi menghubungkan piston dengan poros engkol, sehingga
gerak bolak-balik piston dapat diubah menjadi gerak putar oleh poros engkol.
1.2. Tujuan Pengukuran onecting Rod
1.2.1. Tujuan Umum
a. Mengetahui cara atau teknik mengukur diameter dalam dan luar
b. Mengetahui jenis-jenis alat ukur.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui jenis-jenis alat ukur linier.
b. Mampu memilih atau menetapkan serta menggunakan beberapa alat ukur pada
suatu proses pengukuran.
c. Membandingkan hasil pengukuran dari beberapa alat ukur linear.
d. Mengetahui ukuran connecting rod
1.3. Peralatan dan Benda Ukur
1.3.1. Gam-ar Alat dan Benda Ukur
a. '07307 Cal507 / angka Sorong / Mistar Ingsut (kecermatan 0,02 mm).
Gambar 2.11. Jernier aliper / Jangka Sorong
b. oordinate Measuring Machine (MM) (kecermatan 0,001 mm).
Gambar. 2.12. oordinate Measuring Machine MM)
c. Benda Ukur Praktikum
Gambar 2.13. Gambar 2D dan 3D benda ukur
1.3.2. Prosedur Kali-rasi dan Perawatan Alat Ukur
1.3.2.1. Prosedur Kali-rasi
a. 'ernier aliper
Dengan menghimpitkan rahang gerak dan rahang tetap, kemudian lihat skala
utama dan nonius harus berimpit dititik nol.
-. MM
Kalibrasi CMM dengan cara meletakkan refference ball yang telak diketahui
ukurannya pada CMM, kemudian sentuhkan sensor pada bagian atas, kanan, kiri,
depan, dan belakang dari refference ball sesuai dengan koordinat yang ditunjukkan
pada monitor CMM, maka akan muncul koordinat pada mesin CMM. Kemudian
klik pada 'Go Back Icon`.
1.3.2.2.Perawatan Alat Ukur
a. Perawatan Alat Ukur c4330c93 74/
1. Membersihkan alat ukur dan peralatan lainnya
2. Melapisi alat ukur dengan vaselin, benda kerja dan peralatan lainnya yang
cenderung dapat berkarat dengan vaselin
3. Menyimpan peralatan praktikum pada tempatnya
4. Meminta asisten praktikum untuk memeriksa kelengkapan alat dan
membubuhkan tanda tangan pada kartu alat
5. Merapikan dan membersihkan ruangan/tempat praktikum sebelum
meninggalkan ruangan praktikum
-. Perawatan Alat Ukur C447/3a90 M0a8:73 Mach30 (CMM)
1. Biasakan unutk mematikan oordinate Measuring Machine MM) setelah
memakainya.
2. Kemudian matikan komputer di bawah oordinate Measuring Machine
MM)
3. Terakhir matikan air supply.
4. Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan oordinate Measuring Machine
MM).
5. Meminta asisten praktikum untuk memeriksa kelengkapan alat dan
membubuhkan tanda tangan pada kartu alat
1.3.3. Prosedur Pengukuran incting Rod
A.Persiapan Pengukuran
1. Mempersiapkan tempat pengukuran
2. Menuliskan data ruangan pada lembar kerja, tabel 1. Data tersebut meliputi:
temperature awal dan kelembaman ruangan.
3. Memeriksa keberadaan alat sesuai dengan daItar pada kartu alat. Melengkapi kartu
alat, bila alat ukuryang ada tidak sesuai dengan yang terdaItar pada kartu alat segera
menghubungi asisten praktikum
4. Bersihkan semua alat ukur dengan menggunakan kertas pembersih yang dibasahi
dengan bensin pencuci.
B.Pengukuran dengan Vernier Caliper ( jangka sorong )
1. Mempelajari cara penggunaan Vernier Caliper yang digunakan.
2. Menuliskan data Vernier Caliper yang digunakan pada lembar kerja, tabel 2. Data
meliputi merk, kecermatan, dan kapasitas ukur Vernier Caliper
3. Mempelajari Iungsi masin masing bagian dari Vernier Caliper (khususnya
kemampuan masing masing Vernier Caliper dalam mengukur obyek ukur.
4. Mempelajari gambar benda kerja pada gambar 1. Melakukan proses pengukuran
berdasarkan bimbingan dari asisten.
5. Menulis hasil pengukuran pada lembar kerja.
1.4. Pem-ahasan
1.4.1. Data Pengukuran Linear
a. Ta-el 1.4.1. Data alat ukur mm
Nama Alat Ukur Merk Kecermatan Kapasitas Ukur
Vernier Caliper 0,02 0-150
-. Ta-el 1.4.2. Data Hasil Pengukuran
Objek Ukur
Hasil
Pengukuran
Rata-rata
1 2 3
A 125.7 125.8 125.76 125.75
B 96.21 96.74 96.21 96.39
C 34.7 34.92 34.82 34.81
D 4.5 4.6 4.62 4.57
E 2.8 2.46 3.1 2.79
F 23.3 22.9 23 23.07
G 25.8 26 25.9 25.90
H 17.9 18 17.76 17.89
I 14.2 14.4 13.94 14.18
J 6.9 6.96 6.94 6.93
K 14.2 14.4 13.94 14.18
1.4.2. Analisis Data
1. Alat ukur yang mempunyai kecermatan adalah alat ukur yang mampu mengukur benda
ukur pada kecermatan tertentu sesuai dengan skala terkecil pada suatu alat ukur.
b) Alat yang paling cermat yaitu Coordinate Measuring Machine (CMM) karena
memiliki nilai kecermatan yang tinggi dibandingkan alat ukur linear yang lainnya.
c) Alat ukur yang paling tidak cermat yaitu Mistar ukur / penggaris
d) Alat ukur yang digunakan adalah mistar ingsut/vernier caliper, dan Coordinate
Measuring Machine (CMM).
2. Perbandingan hasil jumlah BCDEF dengan besarnya A terjadi selisih
panjang/dimensi pada tiap pengukuran menggunakan alat ukur linear yang berbeda-
beda.. Pengukuran pada A lebih mudah dan tidak serumit pada B,C,D,E,dan F
sehingga setiap obyek yang diukur memungkinkan terjadinya kesalahan (error). Dan
selisih tersebut merupakan error yang terjadi dalam pengukuran.
3. Untuk pengukuran dengan menggunakan CMM terjadi penyimpangan pengukuran
antara dimensi A dengan dimensi B,C,D,E dan F. Hali ini dikarenakan penyentuhan
jarum sensor pada benda ukur tidak tepat. Kemungkinan kesalahan terbesar terjadi saat
pengukuran lingkaran. Selain itu, penyimpangan hasil dapat disebabkan oleh Iungsi
Iormulasi yang digunakan.
Keuntungan dan Kerugian Alat Ukur
Jenis Alat Ukur Kecermatan Keuntungan Kerugian
Vernier Caliper /
Mistar ingsut
0,02 mm 1.Mudah
Penggunaanya
2.Mampu mengukur
obyek dengan
bentuk rumit
1.Kurang cermat
CMM 0,0005 mm 1.Paling teliti
2.Mudah digunakan
dan dibaca
3.Mampu melakukan
berbagai macam
pengukuran
1. Harga yang
mahal
2. Sulit dibawa
kemana-mana
1.5. Kesimpulan dan Saran
1.5.1. Kesimpulan
b. Perbandingan dari hasil-hasil pengukuran yang didapat adalah masing-masing alat ukur
mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing, sehingga hasil ukurnya
bervariasi walaupun perbedaan itu tidak terlalu mencolok. Pada penggunaan alat
otomatis (CMM) cenderung lebih cermat dibanding dengan penggunaan peralatan
manual (mistar ingsut, mikrometer, dan mistar ukur/penggaris).
c. Keakuratan pada penggunaan mesin CMM lebih cermat dibanding dengan penggunaan
mistar ingsut.. Alat ukur dari yang kecermatannya rendah ke kecermatannya tinggi yaitu
vernier caliper, dan CMM. Penggunaan mesin CMM dengan kalibrasi yang tepat
ataupun mendekati juga turut andil dalam menentukan keakuratan dalam pengukuran.
d. Pada penggunaan alat-alat ukur, kecermatan hasil ukuran tergantung dari keadaan alat
ukur yang digunakan . Tetapi jika dibandingkan, penggunaan msin CMM dapat
dikatakan sebagai alat yang paling cermat karena dengan mesin yang sudah mutakhir
akan diperoleh hasil yang lebih tepat dengan catatan kalibrasi alat yang tepat dan benda
yang diukur tak mngalami pergeseran
e. Mistar ingsut dan CMM dapat digunakan untuk mengukur seluruh proIil yang ada pada
benda kerja. Sedangkan Mikrometer memiliki keterbatasan dalam mengukur proIil
D,F,dan H.
1.5.2. Saran
1. Agar hasil pengukuran memuaskan, sebaiknya alat ukur harus dirawat dengan baik agar
tetap valid.
2. Praktikan sebaiknya lebih teliti dan serius dalam membaca dan mengukur dalam
pengukuran sehingga kesalahan dalam pembacaan skala dapat dikurangi.
3. Sebaiknya asisten selalu mendampingi praktikan agar pengukuran dapat berjalan cepat,
lancar, dan eIisien.
DaItar Pustaka
Diktat Kuliah Alat Bantu dan Alat Ukur, Univ. Darma Persada Jakarta, 2005)
Rochim, TauIiq & Wirjomartono, S.H. 2001. Spesifikasi Geometris Metrologi Industri &
Kontrol Kualitas.Bandung: ITB Press.
http://en.wikipedia.org/wiki/Caliper
http://wikimediaIoundation.org/