You are on page 1of 5

RADIASI TOWER BTS (BASE TRANSCEIVER SYSTEM)

PADA MANUSIA



Oleh :
Asep Nanang ( 0719451058 )



ABSTRAK

Tower BTS (Base Transceiver System) sebagai sarana komunikasi dan inIormatika
yang dipergunakan untuk menerima gelombang radio. Gelombang radio ini yang digunakan
manusia untuk memudahkan komunikasi satu dengan yang lainnya. Namun dibalik semua
kemudahan tersebut, sebagian masyarakat menganggap tower BTS berdampak negatiI
terhadap kesehatan. Mereka menganggap radiasi elektro magnetik dari tower BTS bisa
menyebabkan gangguan kesehatan seperti kanker kulit dan tumor otak, terutama bagi mereka
yang menderita elektro sensitiI. Tapi benarkah tower BTS berbahaya bagi kesehatan
manusia?
Metodologi yang digunakan untuk penulisan artikel ini adalah dengan menggunakan
metode berdasarkan literatur-literatur yang mendukung, misalnya dengan browsing via
internet.
Berdasarkan standar yang dikeluarkan WHO masing-masing 4,5 watt/m2 untuk
perangkat yang menggunakan Irekuensi 900 MHz dan 9 watt/m2 untuk 1.800 MHz.
Sementara itu, standar yang dikeluarkan IEEE C95.1-1991 malah lebih tinggi lagi, yakni 6
watt/m2 untuk Irekuensi 900 MHz dan 12 watt/m2 untuk perangkat berIrekuensi 1.800
MHz.&ldquo. Berdasarkan hasil perhitungan, pada jarak 1 meter (jalur pita pancar utama),
tower BTS dengan Irekuensi 1.800 MHz mengasilkan total daya radiasi sebesar 9,5 w/m2 dan
pada jarak 12 meter akan menghasilkan total radiasi sebesar 0,55 w/m2. Untuk kasus tower
yang memiliki tinggi 52 meter, berdasarkan hasil perhitungan, akan menghasilkan total
radiasi sebesar 0,029 w/m2&ldquo. Jadi, kalau melihat hasil perhitungan demikian,
sebenarnya angkanya sangat kecil sehingga orang yang tinggal di sekitar tower BTS cukup
aman (Katik Sulaiman. 2008). Walaupun dari hasil perhitungan di atas masih dikategorikan
di bawah nilai ambang batas, tetapi berdasarkan Iakta yang ada radiasi tower BTS
menyebabkan gangguan kesehatan seperti kanker kulit dan tumor otak.


PENDAHULUAN
Tower BTS (Base Transceiver
System) sebagai sarana komunikasi dan
inIormatika yang dipergunakan untuk
menerima gelombang radio. Sudah lama
sekali gelombang radio dipergunakan
manusia untuk komunikasi mulai dari
Abraham Bell menemukan Telegraph,
sampai kepada teknologi cellular saat ini
yang dapat memudahkan manusia untuk
berkomunikasi satu dengan lainnya.
Dibalik manIaat yang ditawarkan
dari tower BTS (Base Transceiver
System), ada beberapa keyakinan publik
yang menganggap tower BTS berdampak
negatiI terhadap kesehatan. Mereka yang
tidak setuju dengan kehadiran tower BTS
beralasan radiasi elektro magnetik dari
tower BTS bisa menyebabkan gangguan
kesehatan seperti kanker kulit, tumor otak
dan leukimia. terutama bagi mereka yang
menderita elektro sensitiI. Tapi benarkah
tower BTS berbahaya bagi kesehatan
manusia?

Tujuan penulisan artikel ini adalah
1. Untuk mengurangi peningkatan
terjadinya kanker kulit, tumor otak dan
leukemia pada masyarakat yang
bermukim disekitar tower BTS.
2. Mengurangi rasa pusing, gangguan
tidur dan mual-mual terutama pada
penderita elektro sensitiI.

Tower BTS (Base Transceiver System)
Tower adalah menara yang terbuat
dari rangkaian besi atau pipa baik segi
empat atau segi tiga, atau hanya berupa
pipa panjang (tongkat), yang bertujuan
untuk menempatkan antenna dan radio
pemancar maupun penerima gelombang
telekomunikasi dan inIormasi.
Tower BTS (Base Transceiver
System) sebagai sarana komunikasi dan
inIormatika, berbeda dengan tower
SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi) Listrik PLN dalam hal konstruksi,
maupun resiko yang ditanggung penduduk
di bawahnya. Tipe Tower jenis ini pada
umumnya 3 macam, yaitu:

%407 dengan 4 kaki, atau 9407 pipa
besar (diameter pipa 30 cm keatas)
(tanpa kawat 85,3307)
Tower dengan 4 kaki sangat jarang
dijumpai roboh, karena memiliki kekuatan
tiang pancang serta sudah
dipertimbangkan konstruksinya. Tipe ini
mahal biayanya (650 juta hingga 1 milyar
rupiah), namun kuat dan mampu
menampung banyak antenna dan radio.
Tipe tower ini banyak dipakai oleh
perusahaan-perusahaan bisnis komunikasi
dan inIormatika yang bonaIid. (Indosat,
Telkom, Xl, dll).



Gambar 1. Contoh tower dengan 4 Kaki
Sumber: Erwin Ibrahim 2008

%407 segitiga yang dikokohkan
dengan tali pancang/85,3307
Tower Segitiga disarankan untuk
memakai besi dengan diameter 2 cm ke
atas. Beberapa kejadian robohnya tower
jenis ini karena memakai besi dengan
diameter di bawah 2 cm. Ketinggian
maksimal tower jenis ini yang
direkomendasi adalah 60 meter.
Ketinggian rata-rata adalah 40 meter.
Tower jenis ini disusun atas
beberapa stage (potongan). 1 stage ada
yang 4 meter namun ada yang 5 meter.
Makin pendek stage maka makin kokoh,
namun biaya pembuatannya makin tinggi,
karena setiap stage membutuhkan tali
pancang/spanner. Jarak patok spanner
dengan tower minimal 8 meter. Makin
panjang makin baik, karena ikatannya
makin kokoh, sehingga tali penguat
tersebut tidak makin meruncing di tower
bagian atas.

3 Pipa besi yang dikuatkan dengan tali
85,3307
Tower jenis ketiga lebih cenderung
untuk dipakai secara personal. Tinggi
tower pipa ini sangat disarankan tidak
melebihi 20 meter (lebih dari itu akan
melengkung). Teknis penguatannya
dengan spanner. Kekuatan pipa sangat
bertumpu pada spanner.
Sekalipun masih mampu menerima
sinyal koneksi, namun tower jenis ini tidak
direkomedasi untuk penerima sinyal
inIormatika (internet dan intranet) yang
stabil, karena jenis ini mudah bergoyang
dan akan mengganggu sistem koneksi
datanya, sehingga komputer akan mencari
data secara terus menerus (searching).
Tower ini bisa dibangun pada areal
yang dekat dengan pusat transmisi/ NOC
Network Operation Systems (maksimal 2
km), dan tidak memiliki angin kencang,
serta benar-benar diproyeksikan dalam
rangka emergency biaya.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Efek radiasi tower BTS
Menurut hasil temuan, tingkat
radiasi yang dipancarkan perlengkapan
tower BTS pada satu wilayah di
KingswinIord, memang memancarkan
radiasi dengan level amat tinggi, bahkan
jika dibandingkan dengan menara lainnya
di seluruh Inggris. (lembaga pengawas
telekomunikasi OIcom. 2008)
Berdasarkan hasil perhitungan, pada
jarak 1 meter (jalur pita pancar utama),
tower BTS dengan Irekuensi 1.800 MHz
mengasilkan total daya radiasi sebesar 9,5
w/m2 dan pada jarak 12 meter akan
menghasilkan total radiasi sebesar 0,55
w/m2. Untuk kasus tower yang memiliki
tinggi 52 meter, berdasarkan hasil
perhitungan, akan menghasilkan total
radiasi sebesar 0,029 w/m2. &ldquo. Jadi,
kalau melihat hasil perhitungan demikian,
sebenarnya angkanya sangat kecil
sehingga orang yang tinggal di sekitar
tower BTS cukup aman (Katik Sulaiman.
2008)
Berdasar penelitian WHO dan
Fakultas Teknik UGM, BTS tidak terdapat
radiasi yang membahayakan kesehatan
manusia. Level batas radiasi yang
diperbolehkan menurut standar yang
dikeluarkan WHO masing-masing 4,5
watt/m2 untuk perangkat yang
menggunakan Irekuensi 900 MHz dan 9
watt/m2 untuk 1.800 MHz. Sementara itu,
standar yang dikeluarkan IEEE C95.1-
1991 malah lebih tinggi lagi, yakni 6
watt/m2 untuk Irekuensi 900 MHz dan 12
watt/m2 untuk perangkat berIrekuensi
1.800 MHz.&ldquo. Umumnya, radiasi
yang dihasilkan perangkat-perangkat yang
digunakan operator seluler tidak saja di
Indonesia, tapi juga seluruh dunia, masih
jauh di bawah ambang batas standar
sehingga relatiI aman. (Katik Sulaiman.
2008)
Sesuai dengan standar yang
dikeluarkan oleh WHO bahwa btas radiasi
yang yang diperbolehkan adalah masing-
masing 4,5 watt/m2 untuk perangkat yang
menggunakan Irekuensi 900 MHz dan 9
watt/m2 untuk 1.800 MHz. Dari hasil
pengukuran yang dilakukan terhadap jarak
1 meter (jalur pita pancar utama), tower
BTS dengan Irekuensi 1.800 MHz
mengasilkan total daya radiasi sebesar 9,5
w/m2 dan pada jarak 12 meter akan
menghasilkan total radiasi sebesar 0,55
w/m2. Sehingga menurut nilai ambang
batas yang ditetapkan, bahwa radiasi yang
dipancarkan oleh tower BTS adalah tidak
berbahaya bagi manusia.
Meskipun sinyal elektromagnetik
yang dipancarkan oleh tower BTS masih
jauh dibawah standar yang telah
ditetapkan, tetapi berdasarkan pemberitaan
yang terjadi di Inggris ditemukan Iakta
yang lain yaitu radiasi tower BTS dapat
menimbulkan penyakit kanker. Tercatat
sebanyak 14 orang juga telah meninggal
karena kanker dalam kurun waktu 7 tahun.
Penduduk lokal menyatakan, mereka mulai
menderita gangguan kesehatan sejak tahun
2001 seiring dengan banyaknya antena
yang dipasang di menara itu. BTS itu
sendiri berdiri sejak tahun 1995. Misalnya
saja Wendy Baggott (52 tahun) yang
tinggal 200 meter dari menara, bersaksi
bahwa suaminya terkena kanker kulit
karena sering jalan-jalan di sekitar menara.
Empat tetangganya juga meninggal yang
diklaimnya karena kanker. Kematian
terakhir terjadi 6 bulan lalu di mana
seorang wanita tewas karena tumor otak
(Fino Yurio Kristo. 2008)

Cara mengurangi efek radiasi tower
BTS
Berikut ini ada beberapa cara yang
dianjurkan untuk mengurangi dampak
negatiI radiasi gelombang
elektromagnetik dari perangkat tower
BTS:
1. Menghindari beraktiIitas disekitar
tower BTS dalam waktu yang lama.
2. Dianjurkan kepada seluruh
masyarakat untuk tidak bermukim
disekitar tower BTS.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil
beberapa simpulan tentang tower BTS
yaitu :
1. Gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan oleh tower BTS memang
memiliki dampak negatiI seperti kanker
dan tumor otak terutama pada penderita
elektro sensitiI.
2. Jika dilihat dari standar yang ditetapkan
oleh WHO, besarnya sinyal
elektromagnetik yang dihasilkan masih
jauh dibawah standar yang ditentukan.
Sehingga sinyal tower BTS masih aman
untuk tubuh manusia.

Saran
Dari pembahasan di atas dapat diambil
beberapa saran mengenai tower BTS yaitu
:
1. Menjaga jarak antara manusia dengan
tower BTS untuk mencegah resiko
terjadinya gangguan kesehatan seperti
kanker kulit dan tumor otak.
2. Mengurangi aktiIitas disekitar area
tower BTS terutama untuk yang
menderita elektro sensitiI.








DAFTAR PUSTAKA
AdronaIis, Hidayatullah. 2008. Mengenal
Tower, Edisi 1uli 008
http://www.wikimu.com/News/DisplayNe
ws.aspx?id9473. Diakses: 10 Juni 2010

Ibrahim, Erwin. 2008. Pemkab 1ejaki
Tower Bersama, Edisi 8 November
008
http://banyuasinkab.go.id/beranda/Berita
BanyuasinTerkini/Teknologi/94.
Diakses: 10 Juni 2010

Sulaiman, Katik. 2008. Tower
Telekomunikasi, Edisi November
008
http://www.cimbuak.net/index2.php?optio
ncomcontent&dopdI1&id1406.
Diakses: 10 Juni 2010

Kristro, Yurio, Fino. 2008. Radiasi
Menara BTS Diduga Tewaskan 4
Orang, Edisi 0 1uni 008
http://www.detikinet.com/read/2008/06/20
/110659/959559/398/radiasi-menara-bts-
diduga-tewaskan-14-orang. Diakses: 10
Juni 2010.

You might also like