You are on page 1of 7

1 [ P a g e

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
nikmat-Nya kepada kami semua sehingga kami mampu mengerjakan tugas ini dengan sebaik-
baiknya. Dalam makalah ini kami membahas seputar permasalahan keadilan di Indonesia, terutama
kami akan membahas keadilan di kalangan buruh. Kami membahas tema ini dikarenakan kami
melihat banyak buruh-buruh di Indonesia yang mengalami ketidak adilan dalam pekerjaan mereka.

Bandung, 2011

Penulis

[ P a g e

DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................................... 1
DaItar isi .................................................................................................................................. 2

Bab I Pendahuluan .......................................................................................................... 3
Latar belakang ....................................................................................................... 3
IdentiIikasi ............................................................................................................ 3

Bab II Isi .......................................................................................................................... 4
Kasus pemutusan hubungan kerja di P.T. Santoso Teknido Indonesia .................... 4
Kasus perbedaan pemberian upah di P.T. Freeport ................................................. 5

Bab III Penutup ................................................................................................................. 6
Kesimpulan ........................................................................................................... 6
Solusi .................................................................................................................... 6

DaItar Pustaka ......................................................................................................................... 7

[ P a g e

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
O Dalam sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia terkandung nilai-nilai yang
merupakan tujuan negara sebagai tujuan hidup bersama. Keadilan tersebut didasari dan
dijiwai oleh keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan
manusia lain, manusia dengan masyarakat, bangsa, dan negaranya serta hubungan manusia
dengan Tuhannya. Nilai-nilai keadilan harus terwujud dalam hidup bersama adalah meliputi
keadilan distributiI, keadilan legal, dan keadilan komunikatiI.
O Pada zaman ini, banyak sekali kasus ketidak adilan dikalangan buruh di Indonesia, dan pada
makalah ini kami akan membahas dua kasus ketidakadilan pada buruh. Pada kasus yang
pertama, kami membahas adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara sepihak di
perusahaan PT. Sentosa Teknido Indonesia. Pada kasus kedua, kami membahas adanya
ketidakseimbangan pemberian upah buruh di PT. Freeport yang ada di daerah Papua.
O Kedua kasus ini termasuk dalam keadilan komutatiI , karena keadilan komutatiI adalah
suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnya secara timbal balik, dan
sudah menjadi hal umum ketidakadilan dalam berkehidupan sosial menjadi hal yang lumrah.
Dalam makalah ini kami mencoba menjelaskan bentuk ketidak adialn dalam kedua kasus
ini.

IDENTIFIKASI
O Kasus Pemutusan Hubungan Kerja di PT. Santoso Teknido Indonesia (STI) yang
memutuskan hubungan kerja kepada pegawainya dengan alasan yang kuran logis. Karena
pihak perusahaan memutuskan hubungan kerja tanpa bukti yang lengkap.
O Kasus PT. Freeport Indonesia yang membayar upah buruhnya USD 1.5 3 /jam. Sementara
di pertambangan Freeport lainnya dibayar USD 15 35 /jam. Dari hal semacam ini
diketahui bahwa adanya upah yang tidak adil di negeri ini.

Sudah menjadi hal umum ketidakadilan dalam berkehidupan sosial menjadi hal yang lumrah.
Keadilan sosial khususnya dalam kehidupan buruh menjadi hak setiap buruh di Indonesia. Di
makalah inilah kelompok kami membahas tentang ketidakadilan kepada para buruh di Indonesia.

[ P a g e

BAB II
ISI


KASUS PEMUTUSAN HUBUNGAN KER1A DI P.T. SANTOSO TEKNIDO INDONESIA

Pada kasus ini PT. Santoso Teknido Indonesia (STI) memutuskan hubungan kerja secara
sepihak kepada 20 karyawannya. PT.Santoso Teknido Indonesia sendiri terletak di Jalan Gotot
Subroto Nomor 8, kelurahan jakate, Kecamatan Jatiuwung, Kata Tangerang. Dalam kasus ini,
karyawan yang diputuskan hubungan kerjanya melakukan aksi demonstrasi di depan kantor PT.
Santoso Teknido Indonesia. Dalam Aksinya mereka menuntut untuk dipekerjakan kembali. Aksi
pemecatan sendiri dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan pada bulan Mei 2010
kepada 15 karyawannya, dan tahap kedua dilakukan pada bulan Juni 2010 kepada 5 karyawannya.

Alasan PT. Santoso Teknido Indonesia memecat mereka adalah karena mereka dituduh
terlambat masuk kerja, sehingga dianggap sengaja merusak atau membiarkan dalam bahaya barang
milik perusahaan yang menimbulkan kerugian, sehingga dianggap melanggar pasal 158 ayat 1G UU
No 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Padahal dalam kenyataannya mereka hanya terlamabt
masuk kerja selama 135 menit, dan itupun sudah ada pemberitahuan kepada atasannya melalui
telepon. Selain itu tidak ada bukti bahwa mereka merusak atau membiarkan dalam keadaaan bahaya
barang milik perusahaan, karena saat itu mesin tetap berproduksi. Tetapi mereka malah di SP III,
jadi merekapun menolak hingga akhirnnya di PHK. Selain itu PT. Santoso Teknido Indonesia
sendiri tidak mengakui adanya Serikat Pekerja di kalangan para buruh, padahal para buruh sendiri
mendirikan serikat ini untuk mensejahterkan hidup mereka. Tindakan perusahaan sendiri
bertentangan dengan UU Nomor 21/2000 tentang Serikat Buruh.


[ P a g e


KASUS PERBEDAAN PEMBERIAN UPAH DI P.T.FREEPORT

Ribuan karyawan perusahaan tambang tembaga dan emas PT. Freeport, menuntut manajemen
mengubah perjanjian upah kerja sesuai dengan standar perusahaan di bawah naungan Freeport
McMoran. Karyawan Freeport di Timika selama ini mendapat upah rendah. Selisih upahnya
mencapai USD 30/jam. Menurut data, mereka hanya dibayar USD 1,5-3/jam. Sementara di
pertambangan milik Freeport McMoran yang lain, rata-rata dibayar sebesar USD 15-35 /jam. Hal
ini jelas membuktikan bahwa adanya perbedaan upah yang diberlakukan oleh Freeport McMoran,
dan perbedaan ini dapata dikatakan perbedaan pada suku-suku karyawannya.

[ P a g e

BAB III
PENUTUP



KESIMPULAN
Dalam 2 kasus yang telah dibahas, tampak masih belum adanya jiwa kepancasilaan bagi
seluruh rakyat di Indonesia. Masih kurangnya keadilan dari penerapan sial ke-5 Pancasila
menunjukkan bahwa kita masih menganggap Pancasila sebagai simbol semata, padahal
keadilan adalah tujuan dan cita-cita dari Pancasila terutama sila ke-5 ini.



SOLUSI
Untuk masalah diatas, kami mempunyai solusi yang tepat untuk memecahkan masalah
diatas, yaitu :
1. Untuk pihak karyawan sebaiknya mengakui kesalahannya terlebih dahulu. Setelah itu juga
harus memberikan penjelasan yang jelas kepada pihak perusahaan untuk mengetahui apa dan
dimana kesalahan dari pihak karyawawn tersebut. Dan untuk pihak perusahaan sebaiknya jangan
lansung menuduh pihak karyawan dan harus mengerti kondisi keadaan karyawan.
2. Untuk pihak Ireeport harus adil dalam memberikan upah kepada karyawan yang ada di
Timika, danjangan membeda-bedakan suku karyawannya. Karena perbedaan sebenarnya adalah
perbedaan dalam keahlian para pegawai, bukan sukunya.

[ P a g e

DAFTAR PUSTAKA


News.okezone.com
Economy.okezone.com
Google.com

You might also like