You are on page 1of 8

HUKUM I5LAM

DAN HAM
Dalam sejarah manusia telah mengenal
dua macam hukum, yaitu :
Hukum Wadh'yah; Peraturan-peraturan yang
dijalankan oleh pemerintah dalam masyarakat
untuk mengatur lalulintas sosial guna
ketertiban atau kedamaian masyarakat.
Hukum Samawiyah; Hukum-hukum yang
disyariat-kan oleh Allah kepada manusia
melalui rasul-Nya agar dipergunakan oleh
manusia, dengan diberi pahala yang
mentaatinya dan hukum siksa yang
melanggarnya.
PERBEDAAN HUKUM WADH'IYAH
DENGAN HUKUM SAMAWIYAH
Hukum Samawiyah adalah peraturan-peraturan
yang membawa keselamatan kepada manusia
seluruhnya; membawa kemaslahatan dunia dan
akhirat, mendidik manusia berakhlak mulia,
beramal shaleh dan meninggalkan yang bathil
sedangakan Hukum wadh'iyah adalah peraturan-
peraturan yang hanya mengatur hubungan-
hubungan antara orang dengan orang, bangsa
dengan bangsa dan sama sekali tidak mengatur
sosial ibadah, sopan santun manusia
Hukum Samawiyah berdasarkan alabul Mashalih
wa Dar'ul Mapasid Sedangakan hukum wadh'iyah
tidak mengenal hak seperti itu
Hukum Samawiyah melarang mengadakan
sebab-sebab yang dapat menimbulkan kejahatan,
sedangakan hukum wadh'iyah menitip beratkan
kepada diizinkan oleh penguasa/undang-undang
atau tidak
Hukum Samawiyah adalah aturan-aturan yang
disyariatkan Allah kepada hamba-hambanya
untuk diamalkan, dimana ia tahu tentang
kehidupan manusia, baik masa kini dan yang akan
datang dan ia tahu tentang penyakit-penyakit
jiwa mausia, oleh karenanya ia menyiapkan
peraturan-peraturan yang kemudian dikenal
dengan hukum syara'. Sedangkan hukum
wadh'iyah hanyalah peraturan-peraturan yang
menyelesaikan apa yang dapat dipikirkan oleh
akal manusia dan sama sekali tidak dapat
memikirkan hal-hal yang gaib.
HUKUM YANG
DISYARI'ATKAN ALLAH
Pada garIs besarnya Hukum yang dIsyarI'atkan
AIIab kepada manusIa ada dua macam, yaItu :
Hukum Ashal, yaitu hukum tentang keesaan
Allah, sifat-sifat-Nya. Ilmu yang membahasnya
adalah adalah ilmu kalam dan cara untuk
mempelajarinya ada tiga, yaitu :
Dengan jalan dalil akal, misalnya: membuktikan
adanya Allah, ilmu dan kekuasaan-Nya
Dengan jalan dalil nakli, Misalnya: keimanan
tentang hari kiamat, syurga dan neraka
Denga jalan dalil akli dan nakli, Misalnya:
mrmbuktikan bahwa Allah Maha tahu dan Maha
berkehendak.
Hukum Furu', Hukum tentang
hak dan kewajiban manusia.
Misalnya: Wajib shalat, puasa
pada bulan ramadhan dan ilmu
yang membahasnya adalah ilmu
fikhi. Cara untuk mendekatinya
dengan jalan mengistimbatkan
melalui dalil-dalil yang
bersumber dari al-qur'an dan
hadits yang disebut ijtihad.
HUKUM ISLAM DI
INDONESIA
A. PengertIan Hukum IsIam
IstIIab HuKum 1s1om" merupakan IstIIab
kbas IndonesIa sebagaI terjemaban darI
F1K1 1s1om" atau daIam kontes tertentu
dIsebut Sgor1o1 1s1om" IstIIab InI daIam
wacana abII bukum barat dIsebut 1s1om1o
Lou". DaIam aI-qur'a, dan badIts IstIIab
bukum IsIam tIdak dIketemukan, yang
dIgunakan adaIab kata syarIat" yang daIam
penjabarannya, maka IabIrIab IstIIab
FIkbI".
Untuk memperoIeb gambaran yang
jeIas mengenaI bukum IsIam, maka
terIebIb dabuIu akan dIjeIaskan
mengenaI pengertIan SyarIat" dan
FIkbI"
Kata SyarIat" dengan berbagaI
bentuknya dIsebut daIam aI-Qur'an
sebanyak S kaII, yaItu Q.S. AI-Syura':
13 dan 21, AI-AraI: 163, AI-MaIdab:
4S, dan AI-JasIyab: 1S
g g g

You might also like