You are on page 1of 8

TES NTELGENS

Definisi nteligensi
Sulit menentukan satu definisi yang mampu
menggambarkan makna intelligensi, karena inteligensi
merupakan konsep abstrak dan tidak memiliki dasar
yang bersifat konkrit dan aktual, objektif dan nyata
secara fisik sehingga sulit untuk dibuktikan dalam realita
(Marnat, 1999).
Misalnya untuk mengobservasi suatu proses penyelesaian
masalah yang berlangsung secara objektif hanya disimpulkan
bahwa intelligensi memiliki kontribusi dalam menghasilkan
proses berfikir seperti ini.
Marnat (1999) menyimpulkan : intelligensi hanya terkait dengan
suatu daya "force" yang terdapat didalam tubuh yang hanya
dapat diketahui melalui hasilnya saja, bentuknya seperti apa
masih sulit untuk ditentukan.
Daya dan ntelligensi keduanya memungkinkan seseorang untuk
melakukan pendekatan, berdiskusi dan melakukan generalisasi
terhadap suatu persoalan dalam realita.
inet & Simon (1916)
inet&Simon (1916) : ...judgement, otherwise
called good sense, practical sense, the faculty of
adapting one's self to circumstances. To jugde
well, to comprehend well, to reason well, these
ara the essential activities of Intelligence (pp.42-
43)
ntelligensi terkait dengan proses pengambilan
keputusan yang baik & berguna, memahami dengan
baik, untuk memberikan alasan yang baik yang
digunakan dalam proses adaptasi.
echsler (1958)
echsler (1958) : memaknai ntelligensi dalam konsep
yang lebih global yaitu sebagai kemampuan individu
untuk berbuat dengan bertujuan, berfikir secara rasional
dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sekitar.
echsler menekankan bahwa general intelligence
cannot be equated with intellectual ability, namun harus
dimaknai sebagai "a manifestation of the personality as a
whole
Memahami intelligensi dalam kontek yang lebih luas:
berada dalam kontek social, praktis ataupun abstrak
sehingga tidak dapat diukur atau dipahami sebagai
suatu hal yang indenpenden dari berbagai aspek non
intellektual seperti ketekunan, dorongan, minat atau
kebutuhan akan prestasi.
ntinya.
nteligensi tidak berdiri sendiri, tapi
dipengaruhi berbagai aspek non
inteligensi
esimpulan Marnat
Marnat kemudian menyimpulkan lima area
inteligensi yang saling berhubungan meliputi :
erfikir abstrak (bstrak Thinking)
elajar dari Pengalaman (earning from Experience)
Menyelesaikan Masalah Dengan Pengetahuan yang
dimiliki ($olving Problems Trouhgt Insight)
Menyesuaikan diri dalam situasi baru (djusting to new
situations)
Memfokuskan dan usaha mencapai suatu prestasi
(ocusing and sustaining one's abilities to achieve a
desired goal)
Lanjutan
Pada prakteknya para pengguna tes intelligensi,
terutama praktisi klinis, melakukan pengetesan
berdasarkan kebutuhan tergantung pada area
intelliensi yang ingin mereka ketahui.
Disukusi mengenai intelligensi terfokus pada
empat warna tradisi pemikiran dalam psikologi
yaitu :
Pendekatan psikometri (Psychometric approach)
Pendekatan Neourologi-iologi (eurogical-Biological
pproach)
Teori Perkembangan (evelopmental Theories)
Pemorsesan nformasi (Information Processing)
SELESA

You might also like