You are on page 1of 8

tAHA .

uSRAYAtA
tlH . l11111295
FAKulTAS . PFTFRtAKAt
KFlAS . 6AtJll
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil Alamin puji Syukur kehadirat Allah
SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
'Komunikasi Dalam Manajement dalam Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas dari dosen kami.
Sholawat dirangkai salam kami limpahkan keharibaan baginda
agung Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
jahiliyah menuju ke era globalisasi pada saat ini, sehingga kita bisa
membedakan mana yang sah dan mana yang Iatal. Terimakasih kami
sampaikan kepada semua rekan-rekan yang telah membantu
menyusun Iikirannya demi tersusunnya makalah ini.
'Innal Insana wal khoto`iwan Nisyan sesungguhnya manusia
itu adalah tempatnya kesalahan dan lupa dari makalah tersebut kami
sadar bahwa selaku manusia biasa kami tidak akan luput dari
kehilaIan ataupun kekurangannya, oleh karena itu kami mengharap
partisipasi dari rekan-rekan mahasiswa untuk ikut menyumbang
Iikirannya lewat kritik dan saran para pembaca setia. Demikian dari
kami dan terimakasih.





Wassalam.Wr.Wb

Penulis

A I
PENDAHULUAN
1.1Latar 0akang

Komunikasi merupakan sarana untuk terjalinnya hubungan antar seseorang
dengan orang lain, dengan adanya komunikasi maka terjadilah hubungan
sosial, karena bahwa manusia itu adalah sebagai makluk social, di antara yang
dengan yang lainnya saling membutuhkan, sehingga terjadinya interaksi yang
timbal balik.

Dalam hubungan seseorang dengan orang lain tentunya terjadinya proses
komunikasi itu tentunya tidak terlepas dari tujuan yang menjadi topik atau
pokok pembahasan, dan juga untuk tercapainya proses penyampaian inIormasi
itu akan berhasil apabila ditunjang dengan alat atau media sebagai sarana
penyaluran inIormasi atau berita.

Dalam kenyataannya bahwa proses komunikasi itu tidak selama lancar ,
hal terjadi dikarenakan kurangnya memperhatikan unsur-unsur yang mestinya
ada dalam proses komunikasi.

Dari uraian tersebut, bahwa dalam komunikasi itu perlu diperhatikan
mengenai unsur-unsur yang berkaitan dengan proses komunikasi, baik itu oleh
komunikator maupun oleh komunikan, dan juga bahwa komunikator harus
memahami dari tujuan komunikasi.

1.2Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi
organisasi terhadap kinerja karyawan dengan komitmen organisasi dan
tekanan pekerjaan yang di sebabkan oleh komunikasi vertikal maupun
horizontal.
Komunikasi organisasi berpengaruh langsung terhadap kinerja.
Komunikasi organisasi berpengaruh negatiI terhadap tekanan pekerjaan.
Tekanan pekerjaan tidak berpengaruh terhadap kinerja Komunikasi organisasi
tidak berpengaruh terhadap komitmen organisasi dan komitmenorganisasi
tidak berpengaruh terhadap kinerja.



A II
LANDASAN TEORI
2.1 Dasar P02kran

Komunikasi ada di mana-mana, di rumah, dikampus, di Mesjid, di Kantor
dan sebagainya. Komunikasi menyentuh segala aspek kehidupan kita.
Komunikasi menentukan kualitas hidup kita. Komunikasi memiliki hubungan
yang erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan dapat dikatakan bahwa tiada
kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat seorang pemimpin selain ia
harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur, sehat jasmani
dan rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi, sehingga
Rogers (1969:180) mengatakan 'Leadership is Communication. Kemampuan
berkomunikasi akan menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam
melaksanakan tugasnya. Setiap pemimpin (leader) memiliki pengikut (Ilower)
guna meralisir gagasannya dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Disinilah
pentingnya kemampuan berkomunikasi bagi seorang pemimpin, khususnya
dalam usaha untuk mempengaruhi prilaku orang lain. Inilah hakekatnya dari
suatu manajemen dalam organisasi.

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasisan, pengarahan
dan pengawasan dengan memberdayakan anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan (Handoko, 2003: 8). Menajemen sering juga dideIinisikan sebagai
seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Para manejer
mencapai tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain untuk
melaksanakan tugas apa saja yang mungkin diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut (Stoner, 1996 : 7)

Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen,
semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Paling
kurang ada tiga alasan utama mengapa manajemen itu dibutuhkan.
Pertama : Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai
tujuan suatu organisasi dan pribadi;
Kedua : Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran
dan kegiatan-kegiatan dari pihak yang berkepentingan dalam organisasi,
seperti pemilik dan karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen,
supplier, serikat kerja, assosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah.
Ketiga : Untuk mencapai eIisiensi dan eIektivitas. Suatu kerja organisasi dapat
diukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum adalah
eIisiensi dan eIektivitas.

2.2Ko2unkas Daa2 Organsas

Komunikasi dalam organisasi adalah : Komunikasi di suatu organisasi
yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan
khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan
kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi
(EIIendy,1989: 214).

Manajemen sering mempunyai masalah tidak eIektiInya komunikasi.
Padahal komunikasi yang eIektiI sangat penting bagi para manajer, paling
tidak ada dua alasan, pertama, komunikasi adalah proses melalui mana Iungsi-
Iungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan dapat dicapai; kedua, komunikasi adalah kegiatan dimana para
manejer mencurahkan sebagian besar proporsi waktu mereka.

Proses Komunikasi memungkinkan manejer untuk melaksanakan tugas-
tugas mereka. InIormasi harus dikomunikasikan kepada staInya agar mereka
mempunyai dasar perencanaan, agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan.
Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan tentang
penugasan mereka. Pengarahan mengharuskan manejer untuk berkomunikasi
dengan bawahannya agar tujuan kelompo dapat tercapai. Jadi seorang manejer
akan dapat melaksanakan Iungsi-Iungsi manajemen melalui interaksi dan
komunikasi dengan pihak lain.
Sebahagian besar waktu seorang manejer dihabiskan untuk kegiatan
komunikasi, baik tatap muka atau melalui media seperti Telephone, Hand
Phone dengan bawahan, staI, langganan dsb. Manejer melakukakan
komunikasi tertulis seperti pembuatan memo, surat dan laporan-laporan.

2.3Tujuan dan Unsur-Unsur Ko2unkas

Komunikasi merupakan suatu yang sangat pokok dalam setiap hubungan
orang-orang, begitu pula dalam suatu organisasi terjadinya komunikasi
tentunya ada tujuan yang ingin dicapai. Hal sesuai dengan pendapat Maman
Ukas mengemukakan tujuan komunikasi sebagai berikut:
1. Menentapkan dan menyebarkan maksud dari pada suatu usaha
2. Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan.
3. Mengorganisasikan sumber-sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya seperti eIektiI dan eIisien.
4. Memilih, mengembangkan, menilai anggota organisasi.
5. Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan suatu iklim kerja
di mana setiap orang mau memberikan kontribusi.
Selanjutnya Oteng Sutisna mengemukakan bahwa dalam proses
komunikasi tentunya memerlukan unsur-unsur komunikasi, yaitu :
1. Harus ada suatu sumber, yaitu seorang komunikator yang mempunyai
sejumlah kebutuhan, ide atau inIromasi untuk diberikan.
2. Harus ada suatu maksud yang hendak dicapai, yang umumnya bias
dinyatakan dalam kata-kata permbuatan yang oleh komunikasi diharapkan
akan dicapai.
3. Suatu berita dalam suatu bentuk diperlukan untuk menyatakan Iakta,
perasaan, atau ide yang dimaksud untuk membangkitkan respon dipihak
orang-orang kepada siapa berita itu idtujukan.
4. Harus ada suatu saluran yang menghubungkan sumber berita dengan
penerima berita.
5. Harus ada penerima berita. Akhirnya harus ada umpan balik atau respon
dipihak penerima berita. Umpan balik memungkinkan sumber berita untuk
mengetahui apakah berita itu telah diterima dan dinterprestasikan dengan
betul atau tidak.
Berdasarkan dari unsure-unsur tersebut, jelaslah bahwa dalam kegiatan
komunikasi itu di dalamnya terdapat unsure-unsur yang ada dalam
komunikasi, baik itu unsur sumber yang merupakan sebagai komunikator yang
memiliki inIormasi atau berita yang akan disapaikan terhadap penerima
inIormasi dengan melalui atau menggunakan saluran atau media komunikasi,
antar unsur yang satu dengan yang lainnya jelas sekali adanya suatu
keterkaitan, dan apabila salah satu unsur itu tidak ada kemungkinan proses
komunikasi akan mengalami hambatan.




A III
PENUTUP
3.1 K0s25uan
Komunikasi ialah proses menyalurkan inIormasi, ide, penjeleasan,
perasaan, pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari kelompok ke
kelompok. Ia adalah proses interaksi antara orang-orang atau kelompok-
kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-
orang dan kelompok-kelompok di dalam suatu.
Komunikasi merupakan suatu yang sangat pokok yang dalam prosesnya
ada tujuan komunikasi, yaitu :
1. Menentapkan dan menyebarkan maksud dari pada suatu usaha.
2. Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan.
3. Mengorganisasikan sumber-sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya seperti eIektiI dan eIisien.
4. Memilih, mengembangkan, menilai anggota organisasi.
5. Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan suatu iklim kerja
di mana setiap orang mau memberikan kontribusi.
Di samping tujuan tersebut, unsur-unsur komunikasi meliputi ; harus ada
suatu sumber, harus ada suatu maksud atau tujuan, adanya suatu berita atau
inIormasi, harus ada suatu saluran atau media komunikasi, dan harus ada
penerima berita.
3.2 Saran-Saran
Berdasarkan pada uraian tersebut, maka penulis menyampaikan saran-
saran yang berkaitan dengan proses komunikasi dalam manajemen pendidikan
sebagai berikut:
1. Komunikator hendaknya memiliki kemampuan dalam proses penyampaian
inIormasi, dan menggunakan saluran atau alat bantu komunikasi sesuai
dengan kebutuhan, sehingga dapat eIektiI dan eIisien.
2. Komunikan hendaknya mememahi keberadaannya sebagai penerima pesan
atau inIormasi.
3. Dalam proses komunikasi hendaknya terjalin kerjasama yang baik,
sehingga kegiatan komunikasi terjadi aktiI tidak pasiI, sehingga terjadinya
timbal balik dan tercapainya tujuan yang telah diteapkan.

Daftar Pustaka
Burhanuddin, Analisis Manafemen dan Kepemimpinan Pendidikan, (Malang :
Bumi Aksara, 1994).
Marsetio Donosepoetro, Manafemen dalam Pengertian dan Pendidikan erpikir,
(Surabaya : 1982).
Muhammad dan Arni, Komunikasi Organisasi (Jakarta: , Bumi Aksara, 1995)
Stoner, James A.F, Manafemen, (Jakarta : Erlangga, 1996)

You might also like