Professional Documents
Culture Documents
Berikut adalah daftar diplomat yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Jendral ASEAN:
No. Nama Negara Dari Sampai
1.
H.R Dharsono
18 Februari 1978
2.
Umarjadi Notowijono
3.
30 Juni 1980
4.
Narciso G. Reyes
Filipina
1 Juli 1980
1 Juli 1982
5.
15 Juli 1984
6.
Phan Wannamethee
Thailand
16 Juli 1984
15 Juli 1986
KTT ASEAN
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah konferensi puncak antara pemimpinpemimpin negara anggota ASEAN yang diselenggarakan setiap tahunnya sejak KTT ke-7 tahun 2001. Sejak dibentuknya ASEAN telah berlangsung 11 kali KTT resmi dan 4 KTT tidak resmi:
KTT ke-1 di Bali-Indonesia, tanggal 23-24 Februari 1976 KTT ke-2 di Kuala Lumpur-Malaysia, tanggal 4-5 Agustus 1977 KTT ke-3 di Manila-Filipina, tanggal 14-15 Desember 1987 KTT ke-4 di Singapura, tanggal 27-29 Januari 1992
KTT ke-5 di Bangkok-Thailand, tanggal 14-15 Desember 1995 KTT Tidak Resmi ke-1 di Jakarta-Indonesia, tanggal 30 November 1996 KTT Tidak Resmi ke-2 di Kuala Lumpur-Malaysia, tanggal 14-16 Desember 1997 KTT ke-6 di Hanoi-Vietnam, tanggal 15-16 Desember 1998 KTT Tidak Resmi ke-3 di Manila-Filipina, tanggal 27-28 November 1999 KTT Tidak Resmi ke-4 di Singapura, tanggal 22-25 November 2000 KTT ke-7 di Bandar Seri Begawan-Brunei Darussalam, tanggal 5-6 November 2001 KTT ke-8 di Phnom Penh-Kamboja, tanggal 4-5 November 2002 KTT ke-9 di Bali-Indonesia, tanggal 7-8 Oktober 2003 KTT ke-10 di Vientiane-Laos, tanggal 29-30 November 2004 KTT ke-11 di Kuala Lumpur-Malaysia, tanggal 12-14 Desember 2005 KTT ke-12 di Cebu-Filipina, tanggal 11-14 Januari 2007 [1] KTT ke-13 di Singapura, tanggal 18--22 November 2007
KTT ASEAN yang digelar di Hotel Shangri-La, Singapura, ini mulai digelar pukul 09.15 waktu setempat, diawali dengan foto bersama. Pada pukul 12.35, para pemimpin ASEAN akan menerima ASEAN Business Advisory Council (ABAC) guna mendapatkan laporan dari ASEAN Business and Investment Summit (BIS), yang dilanjutkan acara puncak penandatanganan Piagam ASEAN. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan menyambut baik dan mendukung penandatanganan Piagam ASEAN. "Piagam ASEAN ini penting karena akan meningkatkan kerjasama ASEAN secara fundamental, dan terintegrasi," kata Juru bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal. Kehadiran Piagam ASEAN tidak terlepas dari semangat membentuk kerja sama bidang ekonomi (ASEAN Economic Community), kerja sama keamanan (ASEAN Security Community) dan kerja sama di bidang sosial dan budaya (ASEAN Socio-Cultural Community). Piagam yang bertujuan melahirkan semacam konstitusi ASEAN itu akan menjadi titik tolak perumusan perjanjian regional dan sejumlah dokumen, termasuk konstitusi yang mengikat negara-negara anggota ASEAN untuk mengimplementasikan perjanjian. Sementara itu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu sebelum mengikuti KTT dan pertemuan ABAC menjelaskan Piagam ASEAN diharapkan bisa menjadi payung hukum bagi negara-negara di kawasan itu menuju ASEAN Economic Community (EAC), sehingga kerja sama ekonomi bisa lebih terintegrasi, dan target pelaksanaannya bisa dipenuhi pada 2015. Di usianya yang ke-40, atau sejak berdiri 8 Agustus 1967, ASEAN yang terdiri atas Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam diharapkan bangkit bangkit, dan bisa sejajar dengan organisasi di kawasan ekonomi lainnya di dunia. (*)
menandatangani persetujuan AFTA untuk bergabung ke dalam ASEAN, namun diberi kelonggaran waktu untuk memenuhi kewajiban penurunan tarif AFTA.
Tujuan
Meningkatkan daya saing ASEAN sebagai basis produksi dalam pasar dunia melalui penghapusan bea dan halangan non-bea dalam ASEAN Menarik investasi asing langsung ke ASEAN
Mekanisme utama untuk mencapai tujuan di atas adalah skema "Common Effective Preferential Tariff" (CEPT). Anggota ASEAN memiliki pilihan untuk mengadakan pengecualian produk dalam CEPT dalam tiga kasus:
pengecualian sementara Produk pertanian sensitif pengecualian umum (Sekretariat ASEAN, 2004)