You are on page 1of 4

IMAN TAUFIK USMAN C11109148 Diare karena Parasit Etiologi Protozoa penyebab diare yang paling sering adalah

Entamoeba histolytica, Entamoeba coli. Balantidium coli, Giardia lamblia, Cryptosporidium parvum. Patogenesis Biasanya, manusia terinfeksi melalui kista matang dalam feses. Kista masuk melalui rute gastrointestinal. Kista tahan terhadap asam lambung sehingga bisa sampai ke usus halus. Dalam keadaan lingkungan yang mendukung, kista dapat berubah menjadi bentuk tropozoit yang patogen. Bentuk patogen inilah yang akan menginvasi sel mukosa usus, sehingga terjadi diare. Entamoeba histolytica 1. Penyakit yang ditimbulkan Amebiasis 2. Morfologi Entamoeba histolytica termasuk dalam kelas Rhizopoda dalam Protozoa. Ada 2 bentuk dalam perkembangan hidupnya yaitu, bentuk tropozoit dan bentuk kista. Bentuk tropozoit Entamoeba histolytica dibagi menjadi 2 yaitu, bentuk histolitika dan bentuk minuta. a. Bentuk histolitika - Ukuran 20-40 m - Ektoplasma bening homogen pada tepi sel dan terlihat nyata - Endoplasma berbutir halus, tidak mengandung bakteri/sisa makanan, mengandung sel eritrosit dan inti entamoeba - Berkembangbiak dengan pembelahan biner - Patogen pada usus besar, hati, paru-paru, otak, kulit dan vagina b. Bentuk minuta - Ukuran 10-20 m - Ektoplasma tampak berbentuk pseupodium dan tidak terlihat nyata - Endoplasma berbutir kasar, mengandung bakteri/sisa makanan, mengandung inti entamoeba tetapi tidak mengandung eritrosit c. Bentuk kista - Ukuran 10-20 m - Bentuk kista dibentuk sebagai bentuk dorman pertahanan terhadap lingkungan - Dinding kista dibentuk oleh hialin. - Pada kista muda terdapat kromatid dan vakuola - Kista immatur: kromosom sausage-like

- Kista matang: 4 nukleus Bentuk tropozoit bentuk aktif/vegetatif/proliferative bersifat pathogen Bentuk kista bentuk infektif/dorman bentuk infektif, bukan pathogen 3. Patogenesis Pembentukan bentuk infektif untuk inisiasi patogenesis dimulai dari adanya bentuk minuta Entamoeba histolytica pada orang normal. Bentuk minuta ini bersifat komensal sehingga orang normal itu tidak terinfeksi. Orang normal inilah yang bertindak sebagai carrier. Bentuk minuta ini akan mengalami pembelahan biner dan dilapisi hialin membentuk dinding. Dalam tahap ini, bentuk minuta telah berkembang menjadi bentuk kista. Kista matang yang dikeluarkan melalui tinja jika tertelan akan memulai infeksi Entamoeba histolytica pada orang yang menelannya.

Kista matang tertelan

Mengeluarkan sistein proteinase (histolisin)

Nekrosis dengan lisis sel jaringan (lisis)

Kista masuk secara fecal-oral (rute gastrointestinal)

Menginvasi mukosa usus besar

Menembus lapisan submukosa (kerusakan bertambah)

Kista tahan terhadap asam lambung

Bentuk histolitika yang patogen

Menimbulkan luka, ulkus ameba

Dinding kista dicerna pada usus halus

Bentuk minuta menuju ke rongga usus besar

Flask-shaped ulcer

Tinja disentri (tinja yang bercampur lendir dan darah)

4. Daur hidup Entamoeba histolytica Bentuk infektif: kista matang Bentuk patogen: bentuk tropozoit Bentuk diagnostik: kista berinti entamoeba dalam tinja Amebiasis ditularkan oleh pengandung kista, pengandung kista biasanya orang sehat. Ia memegang peranan penting dalam penyebaran penyakit sebab tinjanya merupakan sumber infeksi.

Kista dapat hidup lama dalam air (10-14 hari), di lingkungan lembab (12 hari). Kista mati pada suhu 50C atau dalam keadaan kering. Balantidium coli 1. Penyakit yang ditimbulkan: Balantidiasis/Disentri Balantidium. 2. Port dentree: fecal-oral (rute gastrointestinal). 3. Morfologi, Ada 2 stadium dalam perkembagan hidupnya: a. Bentuk tropozoit - Ukuran 60 m - Hanya mempunyai makronukleus b. Bentuk kista 4. Patogenesis Kista matang dalam tinja Tertelan Eksitasi usus halus Membentuk koloni Bentuk tropozoit membentuk abses-abses kecil Ulkus mengaung pada usus besar. 5. Daur hidup Balantidium coli Bentuk infektif: kista matang Bentuk patogen: bentuk tropozoit Giardia lamblia 1. Penyakit yang ditimbulkan: Giardiasis 2. Port dentree: fecal-oral 3. Morfologi Ada 2 stadium dalam daur hidupnya: a. Bentuk tropozoit - Pear shape, 9-20 m x 5-15 m - 2 nukleus, 8 flagela - Aksonema, badan tengah b. Bentuk kista - Ukuran 8-12 m, 4 nukleus - Dinding tipis dan kuat - Sewaktu kista dibentuk, tropozoit menarik kembali flagel-flagel ke dalam aksonema sehingga tampak sebagai 4 pasang benda sabit sisa dari flagel 4. Patogenesis Flora normal Tropozoit dalam tinja cair Enkitasi sepanjang proses Tinja mulai padat Kista matang dalam tinja padat Eksitasi pada duodenum

Proses eksitasi: Kista Tropozoit Sitoplasma membelah Flagel tumbuh dari aksonema 2 tropozoit menginvasi usus halus Giardia lamblia tidak menginvasi mukosa, tetapi menyerang vili. Protozoa ini menyebabkan atropi vili yang mengarah pada malabsorpsi diare.

You might also like