CARA MENGURANGI KEASAMAN TANAH DENGAN TEKNIK PENGAPURAN
PADA TANAH ASAM
I. PENDAHULUAN. Salah satu Iaktor penghambat meningkatnya produksi tanaman adalah karena adanya masalah keasaman tanah. Tanah asam memberikan pengaruh yang buruk pada pertumbuhan tanaman hingga hasil yang dicapai rendah. Untuk mengatasi keasaman tanah perlu di lakukan usaha pemberian kapur kedalam tanah.
II. MANFAAT PENGAPURAN. 1. Pengapuran dapat merangsang terjadinya - struktur tanah yang remah 2. Merangsang kehidupan jasad tanah. 3. Mempercepat pelapukan bahan organik menjadi humus. 4. Merangsang perkembangan akar, hingga akar lebih mudah menyerap zat makanan dan dalam tanah yang membuat tanaman tumbuh lebih sehat dan mampu memberikan hasil yang tinggi. 5. Pada tanaman kedelai pengapuran mendorong pembentukan bintil akar untuk mengikat nitrogen.
III. JENIS TANAH YANG HARUS DIKAPUR. 1. Tanah Mineral yaitu tanah yang sebagian besar terdiri dan bahan mineral. 2. Tanah Gambut yaitu tanah yang hampir seluruhnya terdiri dan sisa tumbuh-tumbuhan yang telah, sedang maupun belum lapuk.
IV. PRINSIP DASAR PENGAPURAN. Hal yang merupakan prinsip dasar dalam pengapuran tanah yang harus diperhatikan yaitu: 1. Pemberian kapur harus sesuai dengan dosis anjuran daerah setempat. 2. Penaburan, pembenaman dan pencampuran kapur ketanah harus dalam dan rata.
V. JENIS KAPUR. Kapur yang digunakan untuk pengapuran tanah adalah kapur pertanian yang berupa bahan alamiah yang menqanduna senyawa Kalsium (Ca) atau Magnesium ( Mg ). Disebut KALSIT bila bahan alamiah kapur sedikit mengandung Magnesium Disebut DOLOMIT jika jumlah Magnesiumnya meningkat. Kapur pertanian dapat berupa kapur tohor, kapur tembok, kapur karbonat (kalsit Dolomit), kulit kerang dan terak baja.
VII. WAKTU PEMBERIAN KAPUR. Umumnya pembenihan kapur dilakukan pada akhir musim kemarau menjelang musim hujan. Namun pemberian kapur perlu disesuaikan pula dengan pola tanam yang digunakan (tanaman - tunggal, tumpang sari dsbnya) serta pertimbangan jenis tanaman mana yang membutuhkan pengapuran.
VIII. CARA PEMBERIAN KAPUR. 1. Tentukan luas lahan yang akan dikapur kemudian lahan dibersihkan. 2. Tetapkan jumlah dosis pengapuran per-hektar sesuai rekomendasi setempat. 3. Bagilah lahan yang akan dikapur tersebut dalam petakan-petakan yang sama luasnya. sehingga memudahkan penebaran kapur secara merata. 4. Kantong-kantong kapur yang diangkut ke lahan usaha tani harus ditebarkan pada hari itu juga dan lahan segera diolah 5. Selain dengan alat penabur kapur, penaburan kapur dapat menggunakan ember 10 liter atau wadah lainnya sedangkan cara penebaran jika tanpa alat penabur dapat langsung dengan tangan telanjang atau tempurung kelapa atau dengan menggunakan kaleng susu ukuran 400 gram yang bagian bawahnya diberi lubang. 6. Penebaran kapur perlu memperhatikan arah angin. jangan melawan arah angin. Gunakan penutup mulut dan hidung agar debu kapur tidak masuk kedalam saluran pernapasan 7. Kapur ditebarkan kearah kanan dan kiri sampai rata-rata selebar 1,25 meter sebelah kiri dan kanan badan.
Setelah kapur ditebarkan tanah segera dicangkul sedalam 20 cm dan kapur diaduk sampai rata.