You are on page 1of 5

TUGAS ICSK

KLASIFIKASI LAHAN















Disusun Oleh:
Nama : Monita Rossy Pratiwi
NIM : 10/303367/DGE/0798





PROGRAM DIPLOMA SIG & PENGINDERAAN 1AUH
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GAD1AH MADA
YOGYAKARTA
2011

A. Klasifikasi Liputan Lahan/ Penggunaan Lahan Menurut Malingreau
KlasiIikasi penggunaan lahan merupakan pedoman atau acuan dalam proses
interpretasi apabila data pemetaan penggunaan lahan menggunakan citra penginderaan
jauh. Tujuan klasiIikasi supaya data yang dibuat inIormasi yang sederhana dan mudah
dipahami. Sedangkan para ahli berpendapat Penggunaan lahan yaitu segala macam campur
tangan manusia, baik secara menetap maupun berpindah pindah terhadap suatu kelompok
sumberdaya alam dan sumberdaya buatan, yang secara keseluruhan disebut lahan, dengan
tujuan untuk mencukupi kebutuhan baik material maupun spiritual, ataupun kedua
duanya Malingreau, 1978). Tujuan klasiIikasi supaya data yang dibuat inIormasi yang
sederhana dan mudah dipahami.

Table 1.3 klasifikasi Liputan Lahan/ Penggunaan Lahan Menurut Malingreau

1enjang I 1enjang II 1enjang III 1enjang IV Simbol
1. Daerah
Bervegetasi
A. Daerah
Pertanian
1. Sawah Irigasi Si
2. Sawah Tadah
Hujan
St
3. Sawah Lebak Sl
4. Sawah pasang surut Sp
5. Ladang/Tegal L
6. Perkebunan - Cengkeh C
- Coklat Co
- Karet K
- Kelapa Ke
- Kelapa Sawit Ks
- Kopi Ko
- Panili P
- Tebu T
- Teh Te
- Tembakau Tm
7. Perkebunaan
Campuran
Kc
8. Tanaman
Campuran
Te
B. Bukan
Daerah
Pertanian
1. Huatan lahan
kering
- Hutan bambu Hb
- Hutan campuran Hc
- Hutan jati Hj
- Hutan pinus Hp
- Hutan lainnya Hl
2. Hutan lahan basah - Hutan bakau Hm
- Hutan campuran Hc
- Hutan nipah Hn
- Hutan sagu Hs
3. Belukar B
4. Semak S
5. Padang Rumput Pr
6. Savana Sa
7. Padang alang-alang Pa
8. Rumput rawa Rr
II. Daerah tak
bervegetasi
C. Bukan
daerah
pertanian
1. Lahan terbuka Lb
2. Lahar dan Lava Ll
3. Beting Pantai Bp
4. Gosong sungai Gs
5. Gumuk pasir Gp
III. Permukiman
dan lahan bukan
pertanian
D. Daerah
tanpa
liputan
vegetasi
1. Permukiman Kp
2. Industri In
3. Jaringan jalan
4. Jaringan jalan KA
5. Jaringan listrik
tegangan tinggi

6. Pelabuhan udara
7. Pelabuhan laut
IV. Perairan E. Tubuh
perairan
1. Danau D
2. Waduk W
3. Tambak ikan Ti
4. Tambak garam Tg
5. Rawa R
6. Sungai
7. Anjir pelayaran
8. Saluran irigasi
9. Terumbu karang
10. Gosong pantai
Sumber: Malingreau, 1.P. Rosalia Christiani, 1981 dalam Suharyadi (21)


B. Sistem klasifikasi menurut Sutanto
Penggunaan Ioto udara sebagai sumber inIormasi sudah meluas dalam berbagai
aplikasi. Hanya saja untuk dapat memanIaatkan Ioto udara tersebut diperlukan
kemampuan mengamati keseluruhan tanda yang berkaitan dengan objek atau
Ienomena yang diamati. Tanda-tanda tersebut dinamakan kunci pengenalan atau
biasa disebut dengan unsur-unsur interpretasi. Unsur-unsur tersebut meliputi :
rona/warna, tekstur, bentuk, ukuran, pola, situs, asosisasi, dan konvergensi bukti
Sutanto, 1997).




Tabel 1 . Sistem Klasifikasi Penggunaan Lahan Kota

Tingkat Kerincian Klasifikasi
Tingkat I Tingkat II Tingkat II Tingkat IV
1
Daerah Kota Permukiman -Pola Teratur - Kepadatan rendah
- Kepadatan sedang
-Pola setengah teratur - Kepadatan rendah
- Kepadatan sedang
- Kepadatan tinggi
-Pola tidak teratur - Kepadatan rendah
- Kepadatan sedang
- Kepadatan tinggi
- Kepadatan sangat tinggi
Perdagangan -Pasar
-Pom bensin
-Pusat perbelanjaan -Besar Kecil
-Pertokoan
Industri -Pabrik/perusahaan
-Gudang
Transportasi -Jalan
-Stasiun/terminal -Kereta api/Bis/Angkutan
Jasa -Kelembagaan Perkantoran,
sekolah/kampus
-on-Kelembagaan Hotel
Rekreasi -Kebun binatang
-Lapangan lah raga
-Stadion
-Gedung Pertunjukan
Tempat
ibadah
-Masjid
-Gereja
Pertanian -Sawah
-Tegalan
-Kebun Campuran
Hutan -Hutan/Taman wisata
Lain-lain -Kuburan -Umum
-Makam pahlawan
-Lahan kosong
-Lahan sedang
dibangun

Sumber : Sutanto, 1981 dengan sedikit modifikasi

You might also like