You are on page 1of 9

ANALISIS SISTEM MANUFAKTUR FINGER JOINT LAMINATING BOARD (Studi Kasus Pada PT Dharma Satya Nusantara Gresik)

Moehamad Aman, Moh. Haryanto Gunawan


Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang Jl. Tidar 21 Magelang 56126 Tel. 0293 362082 Faks. 0293 361004 maman6366@gmail.com mohharyanto@yahoo.com

ABSTRAK Kelancaran aliran produksi dalam suatu kegiatan transformasi dari suatu input menjadi output merupakan salah satu kegiatan yang perlu menjadi perhatian utama. Suatu aliran produksi dapat dikatakan lancar, apabila tidak terjadi banyak hambatan atau kemacetan yang dapat merugikan perusahaan. Terjadinya kemacetan tentu akan terjadi antrian barang yang menunggu proses lebih lanjut, sehingga banyak penumpukan barang yang tidak sesuai dengan harapan semula, yaitu proses yang lancar tanpa adanya hambatan. Usaha yang perlu dilakukan dalam memperlancar aliran produksi antara lain adalah menghindari atau meminimalkan antrian pada setiap unit proses yang ada, melalui telaah terhadap jumlah mesin, kapasitas mesin, utilitas mesin dan jumlah barang yang akan dibuat. Untuk itu perlu diketahui bagaimana pola waktu antar kedatangan, waktu yang diperlukan masing-masing proses, dan bagaimana komposisi unit yang dapat meminimalkan antrian dengan melakukan simulasi terhadap dengan Arena. Penelitian ini untuk merancang model sesuai dengan kondisi riil saat ini dan melakukan validasi, selanjutnya membuat model simulasi dan verifikasi dengan Arena. Hasilnya digunakan untuk perancangan eksperimen terhadap model yang akan diusulkan untuk memperbaiki sistem yang ada. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan untuk perbaikan sistem, maka tingkat kesibukan untuk skenario 1 masih terjadi ketidaksiembangan antara stasiun kerja yang satu dengan lainnya. Sedangkan untuk skenario 2 lebih baik karena antara stasiun satu dengan lainnya lebih seimbang. Keyword: antrian, kesibukan, manufaktur, simulasi, arena

A. Pendahuluan Kelancaran aliran produksi dalam suatu kegiatan transformasi dari suatu input menjadi output merupakan salah satu kegiatan yang perlu menjadi perhatian utama. Suatu aliran produksi dapat dikatakan lancar, apabila tidak terjadi banyak hambatan atau kemacetan yang dapat merugikan perusahaan. Terjadinya kemacetan tentu akan terjadi antrian barang yang menunggu proses lebih lanjut, sehingga banyak penumpukan barang yang tidak sesuai dengan harapan semula, yaitu proses yang lancar tanpa adanya hambatan. Usaha yang perlu dilakukan dalam memperlancar aliran produksi antara lain adalah menghindari atau meminimalkan antrian pada setiap unit proses yang ada, melalui telaah terhadap jumlah mesin, kapasitas mesin, utilitas mesin dan jumlah barang yang akan dibuat. PT. Dharma Satya Nusantara Gresik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang perkayuan. Dalam usahanya proses produksi yang perlu dapat

perhatian adalah pada sub departemen moulding untuk produksi Finger Joint Laminating Board (FJLB), yaitu dengan melakukan evaluasi terhadap aliran produksi yang ada. Dalam penelitian ini pembahasan hanya dilakukan untuk mensimulasikan sistem produksi Finger Joint Laminating Board (FJLB) pada Sub Departemen Moulding di PT. Dharma Satya Nusantara Gresik dengan tujuan untuk mengevaluasi terhadap sistem produksi yang ada dengan melakukan simulasi dengan sistem simulasi ARENA. Asumsi yang digunakan dalam simulasi ini adalah : 1. Kondisi sistem dan lingkungan ideal 2. Tidak ada dua atau lebih berdatangan pada setiap pelayanan secara serentak dalam waktu yang bersamaan. 3. Operator dan fasilitas unit pelayanan tidak pernah mengalami gangguan. 4. Waktu yang dibutuhkan untuk material handling diabaikan. B. Metodologi Penelitian Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Identifikasi Masalah Identifikasi diperlukan untuk menetukan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. a. Menentukan tujuan simulasi. Tujuan dari simulasi ini adalah untuk mengevaluasi system manufaktur yang ada dan melakukan usulan perbaikan dengan beberapa scenario agar diperoleh system yang lebih baik, juga dilakukan studi literatur untuk memberikan dasar-dasar pemikiran teori untuk memecahkan masalah tersebut. b. Mengumpulkan informasi dari sistem Mengumpulkan data tentang sistem kerja dan proses kerja dari sistem untuk mengetahui kondisi dari sistem kerja yang ada. Langkah ini dilakukan dengan mengunjungi pabrik secara langsung, mengamati, dan mencatat proses yang berlangsung serta wawancara dengan orang-orang yang terlibat pada kegiatan tersebut. c. Membuat rancangan sistem simulasi awal Setelah mempunyai informasi tentang sistem kerja, maka dengan bantuan program simulasi Arena merancang sistem simulasi dari sistem nyata tersebut. d. Menentukan data yang dibutuhkan Setelah rancangan simulasi awal didapat, maka selanjutnya menentukan data-data yang diperlukan untuk menyempurnakan simulasi tersebut. 2. Pembuatan Model Simulasi Setelah mendapatkan dari data-data sistem nyata, maka dibuat suatu model yang lebih detail dari pada model simulasi awal. Kemudian dilakukan validasi terhadap model yang ada apakah model tersebut sesuai dengan sistem yang nyata atau tidak. Model dibuat menyerupai keadaan yang ada di lapangan dengan asumsi-asumsi tertentu. 3. Simulasi dan Pengolahan Data Simulasi dilakukan untuk mengetahui performance dari sistem dan mempelajari tingkah laku dari sistem tersebut. Analisis hasil simulasi untuk mendapatkan informasi guna mencapai tujuan penelitian. Analisis yang dilakukan terhadap: a. Lokasi Server b. Resources/server

c. Resources State by Percentage d. Aktivitas Entiti e. Entity State by Persentage f. Variables Hasil dari simulasi diharapkan menjadi informasi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam sistem manufaktur. 4. Perancangan Model Sistem Produksi Usulan Setelah informasi dari simulasi diperoleh, maka dirancang sistem manufaktur yang baru yang diharapkan dapat memberikan keseimbangan terhadap utilitas masingmasing stasiun kerja yang ada. C. Sistem Manufaktur Finger Joint Laminanting Board Produk Finger Joint Laminanting Board (FJLB) adalan jenis papan pengisi yang terbuat dari potongan-potongan kayu kecil yang dilaminating sehingga membentuk papan. Papan pengisi ini kemudian dilapisi semacam triplek (lembaran kayu tipis). Bahan kayunya bisa terdiri dari 3 macam kayu, yaitu Damar, Pinus, dan Sengon. Produk ini lebih banyak dipakai sebagai bahan bangunan untuk dinding. Proses pembuatan FJLB dilaksanakan di Sub Departemen Moulding. Proses produksi FJLB terdiri dari 7 urutan proses yang dikerjakan oleh 7 macam mesin (stasiun kerja). Proses-proses tersebut adalah (penamaan proses sesuai nama mesin yang dipakai) sebagai berikut : 1. Multi Rip Saw (MRS) Kayu-kayu tersebut dipotong membujur (dibelah) sesuai kebutuhan produk akhir yang diinginkan. 2. Grading Potongan-potongan kayu hasil proses mesin MRS, pada proses ini ditandai oleh operator sesuai dengan kondisi potongan kayu tersebut menurut standart grading yang telah ditetapkan. Proses ini tidak melibatkan mesin. 3. Radial Arm Saw (RAS) Setelah ditandai proses grading kayu-kayu ini kemudian dipotong-potong melintang sesuai dengan tanda dari proses grading. Pada stasiun kerja ini juga dilakukan pemisahan potongan kayu sesuai dengan grade dan panjangnya. 4. Finger Joint Pada proses ini, potongan-potongan kayu hasil proses mesin RAS disambung dengan cara pengeleman dan pengepresan sampai panjang yang diinginkan terpenuhi. Dibanding dengan mesin-mesin yang lain, mesin ini tergolong paling canggih karena bekerja secara semi otomatis. 5. Moulder Hasil proses mesin Finger Joint mempunyai permukaan yang kotor dan tidak rata. Dengan mesin Moulder ini permukaan diratakan keempat sisinya sehingga bersih dan rata. 6. Rotary Laminating Setelah keluar dari Mesin Moulder, kayu-kayu ini dilumuri dengan lem kemudian diletakkan di atas lengan mesin ini dan di press. Output dari mesin ini sudah berbentuk FJLB. 7. Sander Sebelum dimasukkan ke dalam mesin, FJLB diteliti dan dilakukan pendempulan jika ada permukaan yang kurang rata. Ukuran ketebalan akhir diperoleh dari hasil proses

mesin sander, di samping melakukan perataan akhir permukaan atas dan bawah FJLB dengan kertas amplas yang ada didalamnya. Proses-proses di atas dilakukan dengan bantuan mesin kecuali proses grading. Setiap proses memilki waktu proses yang berbeda-beda, karena itu sering didapati adanya antrian material (bottleneck) karena mesin pada proses berikutnya belum selesai diproses pada mesin yang menganggur karena menunggu material yang belum selesai diproses pada mesin sebelumnya. Dengan menggunakan model simulasi maka akan diteliti mesinmesin mana yang sering menyebabkan kemacetan aliran produksi dan mesin-mesin mana yang sering menganggur. Dengan demikian akan didapatkan keseimbangan lintasan produksi sehingga biaya-biaya yang semestinya tidak terjadi bisa ditekan. D. Pembangunan Model Pembangunan model dengan melakukan telaah terhadap sistem manufaktur yang ada dilakukan dengan langkah-langkah berikut. 1. Identifikasi Komponen Sistem Dari pengamatan terhadap sistem nyata dilapangan dapat diidentifikasi komponen sistem berikut aktifitas-akifitasnya sebagai berikut.
Tabel 1. Identifikasi Komponen Sistem

No
1 1 2 3 4 5 6

Entity
2 Material Work in Process Mesin Multi Rip Saw Operator mesin MRS Operator grading Mesin Radial Arm Saw Operator RAS

Aktivitas
3 Mengalami proses produksi Memotong membujur (membelah) sesuai kebutuhan Loading-unloading mesin MRS Melakukan grading material Memotong melingtang

Keterangan
4 Temporary entity Permanent entity

Loading-unloading mesin RAS 7 Mesin finger joint Menyambung potongan material 8 Operator mesin FJ Loading-unloading mesin FJ 9 Mesin Moulder Meratakan dan membersihkan kedua permukaan 10 Operator mesin Loading-unloading mesin moulder moulder 11 Mesin Rotery Melumuri lem dan laminating mengepres 12 Operator mesin RL Loading-unloading mesin RL 13 Mesin Sander Melakukan pendempulan danperataaan akhir 14 Operator mesin Loading-unloading mesin sander sander Sumber PT Dharma Satya Nusantara

2. Inputan Program

Dalam program simulasi aliran produksi FJLB di PT. Dharma Satya Nusantara ini memerlukan beberapa inputan, yaitu data tentang rata-rata waktu antar kedatangan dan data tentang rata-rata waktu antar pelayanan masing-masing mesin atau stasiun kerja (terlampir). 3. Pemrograman Dalam pemrogramannya diawali dengan pembuatan model proses produksi FJLB yang sedang berjalan saat ini, selanjutnya melakukan simulasi dengan bantuan sistem simulasi Arena dengan replikasi sebanyak 30 kali (terlampir). 4. Validasi Model Suatu model dinyatakan valid apabila model tersebut tidak mempunyai perbedaan yang significant dengan sistem yang nyata. Uji yang digunakan antara lain. a. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata (Mean) Uji ini untuk membandingkan sistem nyata dengan model simulasi misalnya flow time dari produk. Jika model tidak mempunyai perbedaan yang nyata dengan sistem nyata dalam rata-rata flow time maka model tersebut cukup baik parameter flow time-nya. Data hasil simulasi dapat dilihat pada tabel 2. Pengujian dua rata-rata sebagai berikut: H0 : 1 2 H0 : 1 2 = 0,05 H0 diterima jika Z0,025 Zhitung Z0,025 1,96 Zhitung 1,96 H0 ditolak jika Zhitung > 1,96 atau Zhitung < 1,96 2 ( n ) S + ( n2 1 ) S2 2 = Sp 2 = 11 1 18.224,32 n1 + n2 2
Z0 = x1 x2 1 1 Sp 2 + n n 2 1 =

0,5191468

Kesimpulannya terima H0 dan tidak cukup bukti bahwa flow time dari simulasi berbeda nyata dengan flow time dari sistem nyata.
Tabel 2. Data Hasil Simulasi dan Sistem
Re a plik si 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sim si ula 381 371 386 397 396 401 362 382 395 373 Siste m N ta ya 385 380 408 376 396 384 384 372 380 381 Re a plik si 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Sim si ula 377 367 366 374 376 363 378 380 385 380 Siste m N ta ya 388 376 384 379 379 382 388 402 395 401 Re a plik si 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Sim si ula 381 380 397 383 382 379 404 393 408 377 Siste m N ta ya 365 373 383 372 386 373 389 415 372 368

Sumber : Data yang diolah

b. Uji Varians Pengujian ini diasumsikan bahwa kedua model tersebut mempunyai varians yang sama. Untuk membuktikannya dilakukan pengujian H0 dilakukan dengan: H0 : 1 2 H0 : 1 2 = 0,05 S2 F = 12 S2 H0 diterima jika F1- /2,n1-1,n2-1 F F1 /2,n1-1,n2-1 0,35 F 2,86 2 S1 146,032 F= 2 = = 1,41 S 2 122,982 Berarti H0 diterima, tidak cukup bukti bahwa varians sistem nyata dengan varians hasil simulasi berbeda nyata. 5. Perancangan Usulan Sistem Manufaktur Sistem produksi yang baik pada umumnya mempunyai utilitas (prosentase sibuk) dari operator atau mesin adalah yang seimbang. Berdasarkan hasil simulasi maka rata-rata waktu sibuk dari operator bagian pembuatan Finger Joint Laminating Board adalah sebagi berikut.
Tabel 5. Hasil Simulasi Sistem Sekarang

Server 1 2 3 4 5 Rata2

Multi Rib Radial Granding Finger Join Saw Arm Saw 0,34809 0,65646 0,37254 0,67365 0,70401 0,40614 0,67284 0,63385 0,36375 0,6423 0,36996

Moulder

Rotary Sander Laminating 0,64133 0,55915 0,40508 0,61741 0,7908 0,52027 0,68008 0,69865 0,40508

0,34809 0,659155 0,378098 0,673245 0,593003 0,68217

Sumber data yang diolah

Dari hasil simulasi di atas terdapat ketidakseimbangan antara bagian, ada yang mempunyai utilitas rendah dan ada yang tinggi sehingga terjadi botlleneck. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk menyeimbangkan utilitas dengan melakukan beberapa skenario. a. Skenario 1 Mengurangi 1 server pada bagian Radial Arm Saw dan menambah 1 server pada bagian Rotary Laminating. b. Skenario 2 Mengurangi 1 server pada bagian Radial Arm Saw dan menambah 1 server pada bagian Rotary Laminating, menambah 1 server pada Finger Joint, dan 1 server pada bagian Granding. Hasil dari simulasi skenario dapat dilihat pada tabel berikut,

Tabel 6. Resume Hasil Simulasi Sistem Manufaktur Usulan


S e rve r M ulti R ib S a w G ra nd ing 1 0 ,3 4 8 0 9 0 ,6 5 6 4 6 2 0 ,7 0 4 0 1 3 0 ,6 3 3 8 5 4 0 ,6 4 2 3 5 R a ta 2 0 ,3 4 8 0 9 0 ,6 5 9 1 5 5 S e rve r M ulti R ib S a w G ra nd ing 1 0 ,2 9 3 5 5 0 ,5 3 1 7 5 2 0 ,6 2 9 5 3 3 0 ,4 0 7 7 1 4 0 ,6 7 5 9 1 5 R a ta 2 0 ,2 9 3 5 5 0 ,5 6 1 2 2 5 S e rve r M ulti R ib S a w G ra nd ing 1 0 ,2 9 5 6 9 0 ,5 9 4 2 2 2 0 ,3 2 8 9 6 3 0 ,4 2 1 3 8 4 0 ,5 1 7 8 9 5 0 ,4 0 8 2 9 R a ta 2 0 ,2 9 5 6 9 0 ,4 5 4 1 4 8 S iste m S a a t Ini R ad ia l A rm S a w F inge r J o in 0 ,3 7 2 5 4 0 ,6 7 3 6 5 0 ,4 0 6 1 4 0 ,6 7 2 8 4 0 ,3 6 3 7 5 0 ,3 6 9 9 6 0 ,3 7 8 0 9 7 5 0 ,6 7 3 2 4 5 S k e na rio 1 R ad ia l A rm S a w F inge r J o in 0 ,4 4 5 3 3 0 ,5 6 9 5 3 0 ,3 9 2 9 5 0 ,5 7 2 8 0 ,4 5 7 4 6 M o uld e r 0 ,6 4 1 3 3 0 ,6 1 7 4 1 0 ,5 2 0 2 7 R o ta ry L a m ina ting sa nd e r 0 ,5 5 9 1 5 0 ,4 0 5 0 8 0 ,7 9 0 8 0 ,6 8 0 0 8 0 ,6 9 8 6 5 0 ,6 8 2 1 7 0 ,4 0 5 0 8

0 ,5 9 3 0 0 3 3 3 3 M o uld e r 0 ,4 8 4 9 3 0 ,5 7 2 6 8 0 ,4 5 9 6 4

0 ,3 2 3 9 3 5 R ad ia l A rm 0 ,3 9 9 7 6 0 ,4 1 9 9 7 0 ,4 7 2 0 1

0 ,5 7 1 1 6 5 S k e na rio 2 S a w F inge r J o in 0 ,3 6 4 3 1 0 ,3 4 3 5 2 0 ,4 3 8 3 1

0 ,5 0 5 7 5 M o uld e r 0 ,5 3 5 1 2 0 ,5 1 3 5 9 0 ,4 5 6 0 3

R o ta ry L a m ina ting sa nd e r 0 ,5 2 3 2 1 0 ,3 5 2 2 8 0 ,4 8 1 9 6 0 ,3 2 4 9 3 0 ,4 0 3 4 6 0 ,6 2 7 0 1 0 ,4 7 2 1 1 4 0 ,3 5 2 2 8 R o ta ry L a m ina ting sa nd e r 0 ,4 0 2 3 9 0 ,3 5 2 2 8 0 ,5 5 0 0 8 0 ,3 8 4 7 3 0 ,5 0 3 4 3 0 ,4 5 9 2 8 0 ,4 5 9 9 8 2 0 ,3 5 2 2 8

0 ,3 2 2 9 3 5

0 ,3 8 2 0 4 6 6 6 7

0 ,5 0 1 5 8

Sumber : Data yang diolah

E. Penutup Berdasarkan analisis dari hasil simulasi sistem yang ada saat ini adalah bahwa ratarata utilisasi bagian multi rib saw adalah 0,34809; granding = 0,659155; radial arm saw = 0,3780975; finger joint = 0,673245; moulder= 0,593003; rotary laminating = 0,68217 dan sander = 0,40508. Usulan perbaikan yang dilakukan ada 2 usulan, yaitu skenario 1 dan skenario 2. Hasil dari skenario 1 yaitu rata-rata utilisasi bagian multi rib saw adalah 0,29355; granding = 0,561225; radial arm saw = 0,323935; finger joint = 0,571165; moulder= 0,50575; rotary laminating = 0,472114 dan sander = 0,35228. Sedangkan skenario 2 rata-rata utilisasi bagian multi rib saw adalah 0,3522; granding = 0,659155; radial arm saw = 0,3780975; finger joint = 0,673245; moulder= 0,593003; rotary laminating = 0,68217 dan sander = 0,40508. Untuk skenario 1 terjadi penurunan utilitas untuk bagian multi rib saw sebesar 15,67%; granding sebesar 14,86%; radial arm saw sebesar 14,33%; finger joint sebesar 15,16%; moulder sebesar 14,71%; rotary laminating sebesar 30,79% dan sander sebesar 13,03%. Untuk skenario 2 terjadi penurunan utilitas untuk bagian multi rib saw sebesar 15,15%; granding sebesar 31,10%; radial arm saw sebesar 14,59%; finger joint sebesar 43,25%; moulder sebesar 15,42%; rotary laminating sebesar 32,57% dan sander sebesar 13,03%. Model simulasi sistemnya di lembar berikut ini.

Model Simulasi Sistem Saat Ini


Chance Wi h0. 5 t El e s Ser ver G r adi g 1 n Se v r r e Radi l Ar m Saw 1 a Ser ver Fi ger Joi 1 n n Chance Wi 1/ 3 th Wi 1/ 3 th El e s Chance Ser ver M oul er 2 d Wi h0. 25 t Wi h0. 25 t Wi h0. 25 t El e s Ser ver Rot ar y Lam i at i g 3 n n Chance Wi h0. 25 t Wi h0. 25 t Wieh0. 25 El t s Ser ver M oul er 1 d Chance W i h0. 25 t W i h0. 25 W t h0. 25 t i El e s Ser ver Rot ar y Lam i at i g 2 n n Ser ver Sander Ser ver Rot ar y Lam i at i g 1 n n

Chance Ar r i e v M at er i l a Chance Ser ver M ul i Ri Saw t p Ser ver Wi h t W i h. 25 t . 25 W ieh. 25 El t s G r adi g 2 n Ser ver Radi l Ar m Saw 2 a Wi h0. 5 El e st

D epar t Fi ger Joi t Lam i at i g Boar d n n n n

Ser ver Fi ger Jo i 2 n n Chance Ser ver G r adi g 3 n Ser ver Radi l Ar m Saw 3 a W i 0. 5 El t h se C hance Wi h1/ 3 t Wi h1/ 3 El t se Ser ver M oul er 3 d

Ser ver Rot ar y Lam i at i g 4 n n

Chance Ser ver G r adi g 4 n Si ul t e m a Tugas Si an m 5000 Ser ver Radi l Ar m Saw 4 a Wi h0. 5 t El e s

Proses Produksi Finger Join Laminating Bo ard Perba ika n

Model Simulasi Skenario 1


Chance Wi h. 3333 t Wieh. 3333 El t s

Chance Wi 0. 5 th El e s C hance Ser ver Ser ver C hance M oul er 1 d Wi h0. 2 t Wi h0. 2 t Wi h0. 2 t Wi h. 2 t El e s

Ser ver Rot ar y Lm t i g 1 n

Ser ver G r adi g 1 n Chance W i . 3333 th W i . 3333 th El e s Ser ver Wi h. 25 t Wi h. 25 t Wi h. 25 El t se G r adi g 2 n Chance W i h. 3333 t W i h. 3333 El t se

Ser ver a a R di l Ar m Saw 1

0 Ser ver Rot ar y Lm t i g 2 n Ser ver Sander

Fi ger Joi 1 W i h1/ 3 n n t W i h1/ 3 t El e s Chance

Depar t Fi ger Joi t Lam i at i g Boar d n n n n

Ar r i e v M at er i l a

Chance Ser ver M ul i Ri Saw t p

Chance Ser ver R al Ar m Saw 2 adi Wi 0. 5 th El e s Ser ver M oul er 2 d Wi h0. 2 t Wi h0. 2 t Wi h0. 2 t Wi h. 2 t El e s Ser ver Rot ar y Lm t i g 3 n Chance Wi h0. 2 t Wi h0. 2 t Wi h0. 2 t Wi h t El e . 2 s

Ser ver Fi ger Joi 2 n n Chance

Ser ver G r adi g 3 n

Ser ver Radi l Ar m Saw 3 a

Wieh0. 5 El t s

Ser ver Chance Wi 1/ 3 t h Wi 1/ 3 t h El e s M oul er 3 d

Ser ver Rot ar y Lm t i g 4 n

Chance Ser ver G r adi g 4 n Si ul t e m a Tugas Si an m 5000 W i h. 3333 t W i h. 3333 t El e s

Ser ver Rot ar y Lm t i g 5 n

Pro ses Pro duksi Finger J o in La mina ting Bo a rd Perba ika n

Model Simulasi Skenario 2


Chance Wi . 3333 th Wi . 3333 th El e s C hance W i h. 3333 t W i h. 3333 t El e s Ser ver G r adi g 1 n C hance W i h. 3333 t W i h. 3333 t El e s Ser ver Wi h. 2 t Wi h. 2 t Wi h. 2 t Wi h. 2 t El e s G r adi g 2 n Chance Wi . 3333 th Wie. 3333 El t h s Chance Ser ver G r adi g 3 n Ser ver R al Ar m Saw 3 adi W i h. 3333 Wt h t i El e . 3333 s Ser ver Chance W i 1/ 3 th W i 1/ 3 th El e s M oul er 3 d C hance W i h0. 2 W t h0. 2 t i Wt h W i h0. 2 t i El e . 2 s Ser ver Radi l Ar m Saw 2 a Ser ver Radi l Ar m Saw 1 a Ser ver Ser ver Chance M oul er 1 d C hance Wi h0. 2 t Wi h0. 2 t Wi h0. 2 t Wi h. 2 t El e s Ser ver Rot ar y Lm t i g 2 n C hance W i h. 3333 t W i h. 3333 El t se Ser ver M oul er 2 d W i 0. 2 th W i 0. 2 W t 0. 2 th ih Wt h El i . 2 se Ser ver R ar y Lm t i g 3 ot n Ser ver Sander Ser ver R ar y Lm t i g 1 ot n

Fi ger Joi 1 Wi h1/ 3 n n t Wi h1/ 3 t El e s C hance

Depar t Fi ger Joi t Lam i at i g Boar d n n n n

Ar r i e v M at er i l a

Chance Ser ver M ul i Ri Saw t p

Ser ver Fi ger Joi 2 n n

Ser ver R ar y Lm t i g 4 ot n

Chance Ser ver G r adi g 4 n Wi h. 3333 t Wi h. 3333 t El e s

Chance Si ul t e m a Tugas m 5000 Si an Chance Ser ver G r adi g 5 n Wi h. 3333 t Wi h. 3333 t El e s Ser ver Fi ger Joi 3 n n Wi h t Wi h1/ 3 t 1/ 3 El e s Ser ver R ar y Lm t i g 5 ot n

Pro ses Produksi Finger J o in La mina ting Bo a rd Perba ika n

F. Daftar Pustaka Bryant, Edward C, Statistical Analysis, McGraw Hill Book Company, New York 1960. Carrie, Allan., Simulation of Manufacturing Systems, John Wiley and Sons, 1992 Hillier, F.S., Liebermann, G.J, Introduction to Operation Research, Sixth Edition, McGraw Hill Book Co, 1953

Hussey, Jill., Roger Hussey, Business Research, MacMillan Perss Ltd., 1997 Gunawan, M. Haryanto, Optimasi Sistem Produksi pada Perusahaan Timbangan Pertim Malang dengan Metode Simulasi, Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, 2002 Law, Averil M., W. David Kelton, Simulation Modelling and Analysis, Second Edition, Mc Graw Hill Inc, 1991.. Kelton, W. David, et all, Simulation With Arena, Mc Graw Hill Book Co., Singapore, 1998. Murthy, D.N.P, N.W. Page, Mathematical Modelling, Pergamon Press, 1990. Parkhan, Ali, Disain Sistem Pelayanan dengan Pendekatan Simulasi dan Tingkat Aspirasi, Tesis, Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, 2001 Pujawan, I Nyoman, Simulasi Sistem Antrian untuk Menentukan Kebutuhan Jumlah Tenaga Kerja Medis di UGD Bedah DR. Soetomo Surabaya, Tugas Akhir, Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, 1992. Taha, Hamdy A., Operation Reseach, Mc Graw Hill Book Inc, 1993. Thuessen, G.J., Engineering Economy, 8th ed., Ney Jersey, Prentice Hall Inc., 1993. Siegel, S., Statistik Non Parametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Edisi 7, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1997 Simatupang, Togar M., Pemodelan Sistem, Nindita, Klaten, 1995 Subiyanto, Ibnu, Metodologi Penelitian, Edisi Ketiga, UPP YKPN, Yogyakarta, 1999 Walphole, Pengantar Statistika, Gramedia, Jakarta, 1995.

You might also like