You are on page 1of 14

Kelompok |golongan vII B

GOLONGAN VII B

Golongan VII B disebut juga golongan mangan. Golongan VII B mempunyai 4
unsur anggota yaitu mangan, teknesium, renium dan bohrium. Golongan VII B
mempunyai konIigurasi electron (n-1)d5ns2. Berikut ini tabel nomor atom dan konIigurasi
elektronnya:

Nama unsur Nomor atom wujud Konfigurasi elektron
Mangan

25 Padat (Ar)3d54s2
Teknesium

43 Padat (Kr)4d55s2

Renium

75

Padat (Xe)4I145d56s2
Bohrium

107

Padat (Rn)5I146d57s2

SiIat Fisika dari unsur golongan VII B antara lain:
4 ari-jari atom: Dari mangan sampai teknesium jari-jari atom semakin kecil, sedangkan
renium mempunyai jari-jari atom yang sama dengan teknesium.
4 %itik didih: Dari atas ke bawah kecenderungan titik didih semakin besar
4 %itik leleh : Dari atas ke bawah titik leleh juga semakin besar.
4 KeelektronegatiIan: Dari mangan sampai teknesium keelektronegatiIannya semakin
besar, sedangkan renium mempunyai keelektronegatiIan yang sama dengan teknesium
4 nergi ionisasi : Dari atas ke bawah energi ionisasi menunjukkan ketidakaturan
4 Aktivitas kimia : Dari atas ke bawah aktivitas kimia semakin kecil
Unsur-unsur golongan VII B

Mangan (Mn)
Mangan adalah suatu unsur kimia yang mempunyai nomor atom 25 dan memiliki
symbol Mn. Mangan ditemukan oleh ohann Gahn pada tahun 1774 di Swedia. Logam
Kelompok |golongan vII B

mangan berwarna putih keabu-abuan. Mangan termasuk logam berat dan sangat rapuh
tetapi mudah teroksidasi. Logam dan ion mangan bersiIat paramagnetic. Hal ini dapat
dilihat dari obital d yang terisi penuh pada konIigurasi electron. Mangan mempunyai
isotop stabil yaitu 55Mn.
Mangan logam yang sangat keras, rapuh, sedikit keabu-abuan masa jenis 7,2.
Logam murni tak bereaksi dengan air tetapi bereaksi dengan uap air, larut dalam asam.
Dengan HNO3 yang sangat encer melepaskan H2. Pemanasan dalam N2 pada suhu
12000C membentuk Mn3N2. mangan juga dapat bereaksi dengan karbon, belerang dan
klor.
Mangan termasuk unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Bijih mangan
utama adalah pirolusit dan psilomelan, yang mempunyai komposisi oksida dan terbentuk
dalam cebakan sedimenter dan residu. Mangan mempunyai warna abu-abu besi dengan
kilap metalik sampai submetalik, kekerasan 2 6, berat jenis 4,8, massiI, reniIorm,
botriodal, stalaktit, serta kadang-kadang berstruktur Iibrous dan radial. Mangan
berkomposisi oksida lainnya namun berperan bukan sebagai mineral utama dalam cebakan
bijih adalah bauxit, manganit, hausmanit, dan lithioIori, sedangkan yang berkomposisi
karbonat adalah rhodokrosit, serta rhodonit yang berkomposisi silika.
Cebakan mangan dapat terjadi dalam beberapa tipe, seperti cebakan hidrotermal,
cebakan sedimenter, cebakan yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut, cebakan
metamorIosa, cebakan laterit dan akumulasi residu. Sekitar 90 mangan dunia digunakan
untuk tujuan metalurgi, yaitu untuk proses produksi besi-baja, sedangkan penggunaan
mangan untuk tujuan non-metalurgi antara lain untuk produksi baterai kering, keramik dan
gelas, kimia, dan lain-lain. Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia cukup besar,
namun terdapat di berbagai lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut
terdapat di Pulau Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau awa, Pulau Kalimantan, Pulau
Sulawesi, Nusa %enggara, Maluku, dan Papua.

Mangan ditemukan di alam dalam bentuk:

Pyrolusite (MnO
2
)
Brounite (Mn
2
O
3
)
Housmannite (Mn
3
O
4
)
Mangganite (Mn
2
O
3
.H
2
O)
Kelompok |golongan vII B

Psilomelane |(BaH
2
O)
2
.Mn
5
O
10
|
Rhodochrosite (MnCO
3
)

Di Indonesia, mangan telah ditemukan sejak 1854, yaitu terdapat di
Karangnunggal, %asikmalaya (abar) tetapi baru dieksploitasi pada tahun 1930. daerah-
daerah lain yang mempunyai potensi mangan adalah Kulonprogo (Yogya), pegunungan
karang bolong (Kedu Selatan), Peg. Menoreh (magelang), Gunung Kidul, Sumatera Utara
Pantai %imur, aceh, dll
Dalam konsentrasi tinggi mangan merupakan senyawa beracun tapi tidak lebih
beracun dari besi, nikel dan tembaga. Debu dan uap mangan tidak boleh
melebihi batas 5mg/m3 untuk dihirup dalam waktu yang singkat. Keracunan mangan dapat
mengakibatkan gangguan motorik dan gangguan kognitiI.



$ifat fisika:

4 Fase: Padat
4 Massa jenis(suhu kamar):7.21 g/c m3
4 %itik lebur: 1519 K
4 %itik didih: 2334 K
4 Kalor peleburan: 12.91 k/mol
4 Kalor penguapan: 221 k/mol
4 Kapasitas kalor: 26.32 /mol K
4 lektronegativitas: 1.55
4 nergi ionisasi: 717.3 k/mol
4 ari-jari atom: 140 pm
Kelompok |golongan vII B


$ifat kimia:
1. siIat-siIat oksida mangan
Mangan memiliki tingkat oksidasi lebih banyak dimana menyebabkan mangan memiliki
beberapa siIat dari senyawa oksida mangan tersebut, yaitu:
Oksida Bilangan
oksidasi
$ifat
MnO

2 Basa
MnO H
2
SO
4
MnSO
4
H
2
O

Mn
2
O
3



3

Basa lemah
Mn
2
O
3
6HCl 2MnCl
3
3H
2
O
MnO
2


4 AmIoter
MnO
2
4HCl MnCl
2
2H
2
O Cl
2

MnO Ca(OH)
2
CaO.MnO
2
H
2
O
MnO
3
6 Asam
3MnO
4
H
2
O 2HMnO
4
MnO
2

Mn
2
O
7


7 Asam
Mn
2
O
7
H
2
O 2HMnO
4


2. Reaksi kimia:
1) Reaksi dengan air
Mangan bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa secara perlahan dan gas hidrogen
akan dibebaskan sesuai reaksi:
Mn(s) 2H
2
O Mn(OH)
2
H
2

2) Reaksi dengan udara
Logam mangan terbakar di udara sesuai dengan reaksi:
3Mn(s) 2O
2
Mn
3
O
4
(s)
3Mn(s) N
2
Mn
3
N
2
(s)
3) Reaksi dengan halogen
Mangan bereaksi dengan halogen membentuk mangan (II) halida, reaksi:
Mn(s) Cl
2
MnCl
2

Mn(s) Br
2
MnBr
2

Kelompok |golongan vII B

Mn(s) I
2
MnI
2

Mn(s) F
2
MnF
2

Selain bereaksi dengan Ilourin membentuk mangan (II) Ilourida, juga menghasilkan
mangan (III) Ilourida sesuai reaksi:
2Mn(s) 3F
2
2MnF
3
(s)
4) Reaksi dengan asam
Logam mangan bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat menghasilkan gas hidrogen
sesuai reaksi:
Mn(s) H
2
SO
4
Mn
2
(aq) SO
4
2-
(aq) H
2
(g)

!roses !embuatan:
Mangan diperoleh dengan ekstraksi oksida-oksidanya dari tambang bijihnya.
Prosesnya ada beberapa cara antara lain:
Reduksi dengan karbon
Oksida mangan yang telah diekstraksi dicampur dengan karbon lalu dipanaskan, sehingga
terjadi reaksi:
Mn
3
O
4
4C 3Mn 4CO
MnO 2C Mn 2CO
Proses alumino thermi
Bijih dicuci dengan mengalirkan air dan dipanggang dengan dialiri udara lalu dipanaskan
terus sampai pijar(merah) dimana MnO
2
akan berubah menjadi Mn
3
O
4

MnO
2
Mn
3
O
4
O
2

Oksida yang terbentuk dicampur dengan bubuk aluminium dalam krus, lalu ditimbuni
dengan bubuk magnesium dan barium peroksida. Reduksi terjadi dalam pemanasan
3Mn
3
O
4
8Al 4Al
2
O
3
9Mn
Metode elektrolisa
Mangan secara besar-besaran diprodiuksi dengan cara ini:
Bijih digiling dan dipekatkan dengan proses gravity Bijih yang sudah dipekatkan
dipanggang (elumino proses) sampai terbentuk Mn
3
O
4
, Mn
3
O
4
diubah menjadi MnSO
4
.
Mn
3
O
4
dipanaskan bersama H
2
SO
4
encar maka terbentuk MnSO
4
(larut) dan MnO
2
(tak
larut). MnO
2
dapat dipijarkan lagi menjadi Mn
3
O
4
dan proses diulang seperti diatas.
Kelompok |golongan vII B

lektrolisa larutan MnSO
4
dielektrolisa menggunakan katoda merkuri. Mangan dibebaskan
pada katoda ini membentuk amalgam. Selanjutnya amalgam didestilasi dimana Hg akan
menguap lebih dulu dan tinggal mangan.
Keamanan
Dalam konsentrasi tinggi mangan merupakan senyawa beracun tapi tidak lebih beracun
dari besi, nikel dan tembaga. Debu dan uap mangan tidak boleh melebihi batas 5mg/m3
untuk dihirup dalam waktu yang singkat. Keracunan mangan dapat mengakibatkan
gangguan motorik dan gangguan kognitiI.
Kegunaan:
1. Sebagai bahan campuran dalam pembuatan Ierromangan (70-80 Mn), besimangan
(13 Mn), manganin (campuran Cu, Mn, Ni)
2. Bahan pembuat isolator
3. Beberapa senyawa mangan ditambahkan ke bensin untuk menambah nilai oktan dan
menurunkan ketukan mesin
4. Untuk pembuatan baterai, as roda, keramik dan saklar rel
5. Digunakan untuk pewarnaan kaca dan dalam konsentrasi tinggi untuk pewarnaan batu
permata
6. Digunakan untuk mencegah karat atau korosi pada baja

2. Teknesium (Tc)
%eknesium adalah suatu unsur kimia dalam table periodik yamg mempunyai
lambang %c dan nomor atom 43. %eknesium ditemukan oleh Carlo Perrier dan millo
Segre tahun 1937 di Italia. Logam teknesium berwarna putih keabu-abuan. Isotop yamg
paling stabil adalah 69%c dengan waktu paruh 2.2 x 105 tahun.

Kelompok |golongan vII B

Keberadaan:
Logam dan senyawa teknesium jarang ditemukan di alam. Kebanyakan diperoleh
dari radiasi kosmik yang sangat kuat dari Mo (molybdenum), Nb (niobium), Ru
(Ruthenium) atau melalui pemecahan spontan dari uranium. Semua isotop teknesium
bersiIat radioaktiI.
$ifat fisika :

4 Fase: Padat
4 Massa jenis(suhu kamar): 11 g/c m3
4 %itik lebur: 2430 K
4 %itik didih: 4538 K
4 Kalor peleburan: 33.29 k/mol
4 Kalor penguapan: 585.2 k/mol
4 Kapasitas kalor: 24.27 /mol K
4 lektronegativitas: 1.9
4 nergi ionisasi: 703 k/mol
4 ari-jari atom: 135 pm
4 AIinitas elektron: -53 k/mol

$ifat kimia :
Reaksi kimia:
1. Reaksi dengan air
%eknesium tidak beraksi dengan air
2. Reaksi dengan udara
%eknesium dalam bentuk bubuk dan sponge lebih reaktiI. Ketika dibakar dengan
oksigen menghasilkan teknesium (VII) oksida sesuai reaksi :
4%c(s) 7O
2
(g) 2%c
2
O
7
(s)
3. Reaksi dengan halogen
%eknesium direaksikan dengan Iluorin menghasilkan campuran teknesium (VI)
Iluoride, sesuai reaksi :
%c(s) F
2
(g) %cF
6
(s)
2%c(s) 7F
2
(g) 2%cF
7
(s)
4. Reaksi dengan asam
Kelompok |golongan vII B %

%eknesium tidak larut dalam asam hidroklorik (HCl) dan asam hidroIlourik (HF).
%eknesium dapat larut dalam asam nitrit (HNO
3
) atau H
2
SO
4
, dimana dalam
keduanya akan teroksidasi untuk membentuk larutan asam perteknetik (H%cO
4
),
yang memiliki bilangan oksidasi stabil 7.

!roses !embuatan :
%eknesium dibuat pertama kali dengan menembakkan molybdenum dengan
deuteron (hydrogen berat) di siklotron dan merupakan elemen buatan pertama. Di bumi
teknesium diproduksi melalui peluruhan uranium 235 di reactor nuklir. %eknesium juga
dideteksi pada spektra bintang dan matahari.

Kegunaan :
1. %eknesium dapat mencegah korosi dan stabil dalam melawan aktivitas neutron,
sehingga dapat digunakan untuk membangun reactor nuklir.
2. Isotop %c-99m digunakan untuk memberikan sumber radiasi/terapi dengan
memancarkan sinar gamma murni dalam pengobatan karena dapat mendeteksi tumor
di organ hati, otak, tiroid dan limpa.
3. Campuran antara %c-99m dan senyawa timah dapat menjepit sel darah merah yang
selanjutnya dapat digunakan untuk memetakkan gangguan sirkulatori.
4. Isotop teknesium-99m digunakan untuk kalibrasi peralatan.
Isotop-isotop
Ada 22 isotop teknesium dilaporkan, dengan kisaran massa dari 90 111. Semua
isotop teknesium bersiIat radioaktiI. %eknesium adalah salah satu dari dua unsur dengan
massa atom lebih kecil dari 83 yang tidak memiliki isotop stabil.; sementara unsur lainnya
adalah promethium (dengan massa atom 61). %eknesium memiliki tiga isotop dengan masa
paruh waktu radioaktiI yang cukup panjang yaitu:
97
%c (%
1/2
2.6 x 10
6
tahun),

98
%c (%
1/2

4.2 x 10
6
tahun) dan
99
%c (%
1/2
2.1 x 10
5
tahun). Isotop
97
%c dalam keadaaan meta
(meluruh) dengan paruh waktu (%
1/2
61 hari) digunakan dalam dunia penyelidikan
(Iorensik). Namun, isotop %c yang paling berguna adalah
99
%c yang berada dalam kondisi
meta state (%
1/2
6.01 jam) digunakan dalam dunia medis yang memanIaatkan isotop
radioaktiI, karena masa parauh waktu yang pendek, energy sinar gamma yang
Kelompok |golongan vII B %

dipancarkan, dan kemampuan %eknesium untuk berikatan secara kimiawi dengan banyak
molekul biologis yang aktiI. Oleh karena
99
%c merupakan hasil reaksi Iisi dari uranium
dalam reactor nuklir, maka produksi skala besar telah dilakukan selama beberapa tahun ini.
Saat ini, terdapat sejumlah kilogram technetium telah tersedia
!enanganan
%elah dilaporkan bahwa baja karbon yang lunak dapat dilindungi dari korosi secara
eIektiI dengan konsentrasi K%cO
4
sekecil 55 ppm dalam air suling yang diaerasi pada suhu
250
o
C. Perlindungan terhadap korosi semacam ini terbatas untuk sistem tertutup, karena
technetium bersiIat radioaktiI dan penggunaannya harus dibatasi.
98
%c memiliki aktivitas
jenis sebesar 6.2 x 10
8
Bq/g. Aktivitas pada tingkat ini tidak boleh menyebar (harus
terisolasi).
99
%c membahayakan lingkungan hidup dan harus ditangani dengan kemasan
boks bersarung tangan
Biaya
Hingga tahun 1960, technetium hanya tersedia dalam jumlah yang sedikit dan
harganya cukup tinggi, yakni $2800/gram. Sekarang, technetium sudah tersedia secara
komersil di bawah izin O.R.N.L (Oak Ridge National Laboratory, yayasan milik
Departemen nergi Amerika Serikat) dengan harga $60/gram.
3. Renium(Re)
Renium adalah suatu unsur kimia dalam table periodic yang mempunyai lambang
Re dan nomor atom 75. Renium pertama kali ditemukan oleh Walter Noddack, Ida %acked
an Otto Berg tahun 1925. renium merupakan logam transisi yang berbentuk padat dan
berwarna putih keabuan. Renium mempunyai daya rentang dan elastisitas tinngi.
Campuran renium-molybdenum adalah sangat superkonduktiI pada suhu 10K.

Sekilas perbedaan renium dan teknesium:
Secara umum siIat %e mirip dengan Re, namun dalam beberapa hal terdapat
perbedaan. Secara kinetik kimia, senyawa renium dalam berbagai kasus lebih sulit
disintesis daripada teknesium. Hal ini disebabkan senyawa renium yang lebih lembam,
potensial reduksi lebih rendah dan siIatnya yang paling stabil pada tingkat oksidasi yang
Kelompok |golongan vII B

lebih tinggi. Karena perbedaan kinetik kimia ini, maka metode sintesis senyawa Re dan %e
umumnya berbeda.



Keberadaan
Renium dapat ditemukan dalam sejumlah kecil gadolinite dan molybdenite.
Renium sering disuplai dalam bentuk bubuk atau sponge dan dalam bentuk ini renium
lebih reaktiI. Renium adalah elemen alam yang terakhir ditemukan dan termasuk dari
kelompok 10 logam termahal di bumi. Renium juga ditemukan dalam dzhezkazganite
CuReS4
$umber
Renium tidak terdapat di alam atau sebagai senyawa dalam mineral teertentu.
Meski demikian, renium tersebar di kerak bumi dengan jumlah 0.001 ppm. Renium yang
dihasilkan secara komersial di Amerika Serikat saat ini didapat dari debu cerobong
pemanggangan molibden dalam penambangan bijih tembaga-sulIida di sekitar Miami,
Arizona, dan di Utah.
Sejumlah molibden mengandung renium sebanyak 0.002 hingga 0.2. Lebih
dari 150000 ons troy renium sekarang dihasilkan per tahun di Amerika Serikat. Bahkan
perusahaan Free World memproduksi logam renium hingga 3500 ton. Logam renium
didapatkan dengan mereduksi ammonium perrhentat dengan hidrogen ada suhu tinggi.
Isotop
Kelompok |golongan vII B

Renium di alam adalah campuran dari 2 isotop stabil. Ada 26 isotop lainnya yang
tidak stabil.
$ifat fisika:

4 Fase: Padat
4 Massa jenis(suhu kamar): 21.02 g/c m3
4 %itik lebur: 3459 K
4 %itik didih: 5869 K
4 Kalor peleburan: 60.43 k/mol
4 Kalor penguapan: 704 k/mol
4 Kapasitas kalor: 25.48 /mol K
4 lektronegativitas: 1.9
4 nergi ionisasi: 760 k/mol
4 ari-jari atom: 135 pm

$ifat kimia
Reaksi kimia:
1. Reaksi dengan air
Renium tidak bereaksi dengan air
2. Reaksi dengan udara
3. Renium bereaksi dengan oksigen membentuk renium (VII) oksida sesuai reaksi
4Re(s) 7O
2
(g) 2Re
2
O
7
(s)
4. Reaksi dengan halogen
Renium bereaksi dengan Iluorin menghasilkan senyawa renium (VI) Iluoride dan renium
(VII) Ilurida, reaksi:
Re(s) 3F
2
(g) ReF
6
(s)
2Re(s) 7F
2
(g) 2ReF
7
(s)
5. Reaksi dengan asam
Renium tidak dapat larut dalam asam hidroklorik (HCl) dan asam hidroIlorik (HF), tetapi
dapat larut dalam asam nitrit (HNO
3
) dan asam sulIat (H
2
SO
4
) dimana dalam keduanya
renium akan teroksidasi membentuk larutan perrhenic (HReO
4
) yang memiliki bilangan
oksidasi yang stabil 7

Kelompok |golongan vII B

!roses !embuatan:
Renium dapat dibuat dengan mereaksikan NH
4
ReO
4
dalam stream atau aliran
hidogen melalui reaksi:
2 NH
4
ReO
4
4H
2
2Re N
2
8H
2
O

Kegunaan:
1. Isotop Re-186 dan Re-188 disamping memancarkan sinar gamma juga memancarkan
sinar beta dengan energi sesuai yang digunakan untuk kepentingan terapi
2. Untuk campuran dalam tungsten dan molybdenum yang digunakan untuk pembuatan
komponen misil, Iilament elektronik, kontak listrik, elektroda dan Iilament oven
3. Digunakan untuk pembuatan bohlam, permata, pelat atau logam elektrolisis

4. Bohrium (Bh)
Bohrium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodic yang memiliki
lambing Bh dan nomer atom 107. bohrium berwujud padat pada suhu 298 K dan
kemungkinan berwarna putih silver atau keabu-abuan. Bohrium ditemukan oleh ilmuwan
soviet di 'oint Institute Ior Nuclear Research di Dubna, Soviet (Rusia) pada tahun 1976.
Pada tahun 1975 ilmuwan Soviet di Dubna melakukan sintesis elemen 107 yang hanya
dapat bertahan selam 2/1000detik. Kemudian para Iisikawan di 'Heavy Ion Research
Laboratiry di Darmstadt, erman %imur menginIormasikan penemuannya dengan
mensintesis dan mengidentiIikasi 6 nuklei dari elemen tersebut. Pada Agustus 1997 the
International Union oI Pure and Applied Chemistry mengumumkan pemberian nama untuk
elemen tersebut adalah Bohrium untuk menghormati Iisikawan Denmark yaitu Niels Bohr.
Sebelum dinamakan unnilsentium dari bahasa latin 'one zero seven

Keberadaan:
Bohrium adalah elemen sintetis yang tidak terdapat dialam sama sekali. Bohrium
bersiIat radioaktiI. Sumbernya berasal dari penembakan Bi204 dengan nuclei Cr54. Isotop
bohrium yang paling stabil adalah Bh-262 yang mempunyai waktu paruh 17detik yang
berasal dari reaksi Iusi Pb 209 dengan satu chromium Cr54:
209Pb 54Cr 262Bh 1n

Kelompok |golongan vII B

Bilangan oksidasi yang stabil diperkirakan adalah 7. InIormasi tentang kegunaan
bohrium, siIat Iisika, dan siIat kimia yang lain sampai saat ini belum diketahui karena
waktu paruhnya sangat singkat.






























Kelompok |golongan vII B

hLLp//abr26k1m14blogspoLcom/2011/04/golonganvllbhLml
2008 hLLp//orybunblogspoLcom/2008/12/unsurgolonganvllbhLml

You might also like