You are on page 1of 6

Bahasa yang di pakai pemerintah biasa di sebut sebagai bahasa baku yang memiliki Iungsi sebagai berikut

:
ungsi permersatu, bahasa baku menjadi penghubung semua penutur berbagai dialek bahasa
daerah
ungsi pembawa kekhasan. Bahasa baku memperkuat ke nasional masyarakat bahasa yang
bersangkutan
ungsi pembawa kekhasan. Berkaitan dengan upaya mencapai derajat yang sama dengan
peradapan lain yang dikagumi melalui perolehan bahasa baku sendiri
ungsi sebagai kerangka acuan. Norma dan kaidah bahasa baku menjadi tolok ukur dalam
penggunaan bahasa baik perorangan maupun golongan.
2. Seni
Seni adalah penggunaan imajinasi manusia secara kreatiI untuk menerangkan, memahami dan
menikmati hidup. Kesenian dapat di bagi dua secara garis besar :
a. Seni rupa. Yaitu kesenian yang dapat dinikmati dengan mata seperti seni patung, seni relieI, seni
lukis dan seni hias.
b. Seni suara. Yaitu kesenian yang dapat di nikmati dengan telingan. Terdiri dari seni music, dan
seni sastra.
3. Religi
Religi adalah suatu pengalaman batin dan kehidupan kejiwaan manusia yang kemudian
menimbulkan perbuatan perbuatan atau tingkah laku yang dipersembahkan kepada suatu zat yang
menguasai manusia dan alam semesta.
Menurut E.B. Taylor evolusi religi terbagi menjadi :
a. Animism. Religi yan berdasarkan kepercayaan bahwa di alam sekeliling tempat tinggal manusia
tinggal berbagai macam ruh, spirit, makhluk halus dan kekuatan gaib.
b. Dinamisme. Bentuk religi yang berdasarkan pada kepercayaan akan kekuatan alam yang melebihi
manusia.
c. Peliteisme yaitu bentuk religi yang berdasarkan kepada kepercayaan akan dewa dewa yang
masing masing dewa mewakili suatu kekuatan ataupun Ienomena alam tertentu.
d. Panteon. Yaitu bentuk religi yang berdasarkan kepada kepercayaan akan dewa dewa, dimana
dewa dewa tersebut tergabung di dalalm suatu system dengan struktur tegas dan jenjang yang
berbeda beda. Panteon di sebut panteisme yang artinya spesialisasi Iungsi dewa dewa.
e. Monoteisme. Yaitu bentuk religi yang berdasarkan kepercayaan pada satu kekuatan tunggal.
ungsi agama :
ungsi penyelamatan.suatu agama dianggap dapat menerangkan apa yang tidak dapat dipahami
dan membuatnya masuk akal, dan menyebabkan kegelisahan dan ketakutan manusia menjadi ..
ungsi social. ungsi ini didasarkan pada asumsi bahwa setiap agama mengatur hubungan antara
manusia dan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungannya.
ungsi pendidikan. Agama atau kepercayaan merupaka suatu wadah atas pewarisan budaya yang
berupa aturan aturan atau norma.

BAB 2
PLURALITAS KEBUDAYAAN DI INDONESIA
A. Pluralitas Budaya di Indonesia.
Indonesia kaya akan suku bangsa dan kebudayaan daerah. Keberagaman kebudayaan sering di
sebut juga pluralitas budaya. Adanya pluralitas kebudayaan kemudian mendasari munculnya
multikulturalisme. Menurut Bennet multikulturalisme merupakan idiologi yang mengagumkan
persamaan derajat baik perbedaan individual maupun kebudayaan. Multikulturalisme memiliki tujuan
untuk memperjuangkan kesamaan hak golongan minoritas secara hukum dan social.
Multikulturalisme mendorong masyarakat melonggarkan batas suku bangsa yang dipagari oleh
kebudayaan masing masing. Pluralitas kebudayaan sering disamakan dengan istilah
multikuturalisme. Dua istilah tersebut memang memiliki makna yang mirip. Akan tetapi
multikulturalisme merupakan paham atau idiologi yang menganjurkan masyarakat untuk menerima
dan menganggap keanekaragaman budaya adalah hal yang wajar dalam suatu wilayah.
B. Pluralitas Kebudayaan Lokal
Kebudayaan lokal adalah kebudayaan yang memiliki masyarakat masyarakat lokal di dalam
Negara Indonesia. Masyarakat lokal atau masyarakat setempat adalah masyarakat yang mendiami
suatu wilayah dengan batas batas geogragis seperti gunung, laut, sungai, lembah, hutan, dll atau
batas buatan manusia seperti tugu, pal, gapura, dll. Kebudayaan lokal sering disebut kebudayaan
daerah. Kebudayaan lokal menjadikan Indonesia menjadi kagum. Keragaman itu terwadahi dalam
semboyan Bhineka Tunggal Iika (sutasoma karya empu Tantular). Menurut Parsudi Suparlan ada 3
kebudayaan dalam masyarakat Indonesia yang majemuk yaitu :
1. Kehidupan Nasional Indonesia yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
2. Kehidupan suku bangsa. Terwujud pada kebudayaan suku bangsa dan menjadi unsur pendukung
bagi lestarinya kebudayaan suku bangsa tsb.
3. Kebudayaan umum lokal berIungsi dalam pergaulan umum yang berlaku dalam lokal lokal di
daerah.
Contoh kebudayaan Indonesia adalah masyarakat yang menempati pulau jawa yaitu kehidupan
lokal masyarakat jawa, kebudayaan masyarakat Sunda, kebudayaan lokal masyarakat Bandung,
kebudayaan masyarakat Tengger. Contoh lainnya masyarakat yang mendiami pulau Bali yang
memiliki kebudayan lokal Bali. Masyarakat yang mendiami pulau Sumatra memiliki kebudayaan
lokal masyarakat Minangkabau, kebudayaan lokal masyarakat Batak, kebudayaan lokal masyarakat
Aceh, kebudayaan lokal masyarakat Kubu / anak dalam atau kebudayaan lokal masyarakat komering.
Kalimantan memiliki kebudayaan masyarakat Banjar, kebudayaan lokal masyarakat Dayak,
kebudayaan lokal masyarakat Kutai. Masyarakat Irian juga memiliki kebudayaan lokal seperti
kebudayaan masyarakat Komoro, kebudayaan lokal masyarakat Amungme, kebudayaan lokal
masyarakat Asuncut, kebudayaan lokal masyarakat Dani dll. Masyarakat yang mendiami pulau
Sulawesi memiliki kebudayaan lokal seperti kebudayaan lokal Bugis, kebudayaan lokal masyarakat
Makasar, kebudayaan lokal masyarakat Toraja dan kebudayaan lokal masyarakat Minahasa.
C. Kebudaya.
D. Lokal sebagai Kebudayaan Nasional
Indonesia sangat kaya dengan kebudayaan local. Kebudayaan lokal apabila tidak dikelola secara
benar, maka pluralitas kebudayaan lokal pun dapat menjadi ancaman bagi persatuan bangsa
Indonesia. Di sisi lain kebudayaan lokal dapat menjadi Iondasi dari pembentukan kebudayaan
Nasional Indonesia. Di bidang bahasa kita memiliki bahasa Nasional yang diakui oleh semua warga
Negara dari Sabang sampai Meraoke. Di samping bahasa kesenian juga digunakan sebagai identitas
bangsa Indonesia contohnya pakaian adat, tarian tradisional, drama dan kesusastraan.
Sumpah Pemuda 28 oktober 1928 merupakan salah satu peristiwa yang membuat bahasa
Indonesia menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa nasional ini berakar dari bahasa
Melayu yang sudah lama digunakan etnis melayu di Sumatra dan Semenanjung Malaka. Banyak
istilah bahasa lokal yang dijadikan bahasa baku dalam bahasa nasional contoh kecamatan (bahasa
Sunda) desa, kabupaten (bahasa Jawa), kampong (bahasa Aceh) Nagari (bahasa Sumatra Barat) dusun
(bahasa Sumatra Selatan) .. (bahasa Bali) dll.
D. Pengaruh Budaya Asing Terhadap Budaya Lokal dan Budaya Nasional
Kebudayaan asing adalah kebudayaan yang hidup dan dimiliki oleh masyarakat di luar bangsa
Indonesia. Selama ini kebudayaan asing sering di anggap sebagai kebudayaan yang datang dari
masyarakat Barat (western) yaitu bangsa Amerika, Eropa dan Australia. Padahal kebudayaan asing
dapat berasal dari Jepang Cina, Jepang, India Timur, Tengah AIrika dll.
Masuknya budaya asing erat kaitannya dengan era globalisasi yang melanda akhir abad 20 dan
awal abad 21. Menurut Selo Sumardjan 'globalisasi adalah proses terbentuknya system organisasi
dan system komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia. Pada era globalisasi peristiwa yang terjadi
di suatu Negara dengan cepat oleh Negara lain. Globalisasi terjadi melalui saluran sebagai berikut :
a. Media Massa
Melalui radio, televisi, surat kabar dan internet membuat dunia menjadi luluh seperti satu
kesatuan tanpa batas.
b. Pariwisata Internasional.
c. Lembaga perdagangan dan industry internasional.
d. Lembaga Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan.
Dampak globalisasi
a. Dampak positiI globalisasi
1. Dibidang pengetahuan dan teknologi, melalui sarana komunikasi akan menambah
wawasan dan cakrawala pengetahuan dan teknologi. Dengan menerima inIormasi
pengetahuan dan teknologi tersebut akan member inspirasi pada generasi kita untuk
menumbuhkembangkan kualitas dan inovasi.
2. Dibidang sumber daya manusia, globalisasi menumbuhkan kinerja yang berwawasan luas
dan etos kerja tinggi.
3. Dibidang perekonomian, globalisasi akan malahirkan industri industri maju yang dapat
menggali potensi yang dimiliki bangsa Indonesia serta digantinya alat alat tradisional
dengan alat alat modern sehingga menghasilkan produksi yang lebih banyak.
4. Dibidang sosial budaya, globalisasi dapat menumbuhkan dinamika yang terbuka dan
tanggap terhadap unsur unsur pembaharuan.
b. Dampak negative globalisasi
1. Goncangan kebudayaan (cultural shock)
Cultural shock adalah ketidaksesuaian unsur unsur yang saling berbeda sehingga
menghasilkan suatu pola kehidupan sosial yang tidak serasi Iungsinya bagi masyarakat
yang bersangkutan. Cultural shock merupakan kondisi jiwa yang tertekan nilai nilai atau
unsur unsur budaya baru yang masuk dan berkembang dengan pesat.
2. Kesenjangan kebudayaan (cultural log)
Menurut W.. Ogburn cultural log adalah bila aspek material cenderung lebih cepat
berkembang daripada aspek non material. Hal ini menimbulkan ketidakseimbangan antar
kebudayaan marial dan non material akan menimbulkan kesenjangan kebudayaan.
3. Bergesernya nilai nilai religi kesekularisasi
4. Bergesernya pola kehidupan dalam masyarakat.
Kebudayaan asing dapat memberikan dampak negatiI karena bertentangan dengan nilai nilai
kebudayaan lokal dan nasional Indonesia. Contoh pola hidup mengkonsumsi narkoba, Iree sex (seks
bebas), dll. Tapi bisa juga dapat memberikan dampak positiI seperti teknologi mesin cetak sehingga
buku pelajaran sangat mudah didapat, contoh lain teknologi satelit palapa menjadikan jarak antar
daerah di Indonesia dapat diatasi. Menurut Koentjacaraningrat kebudayaan asing yang ada di
Indonesia :
1. Pengaruh kebudayaan Hindu.
2. Pengaruh kebudayaan Islam.
3. Pengaruh kebudayaan Kopa.
Kebudayaan asing dapat masuk dan dapat mempengaruhi kebudayaan lokal atau nasional melalui
beberapa proses sebagai berikut :
DiIusi adalah proses penjelasan unsur unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain
atau dari satu suku ke suku yang lain.
Akulturasi adalah suatu proses perubahan kebudayaan yang diakibatkan adanya pengaruh
unsur unsur kebudayaan asing tanpa menyebabkan hilangnya kebudayaan daerah.
Asimilasi adalah proses perubahan kebudayaan secara menyeluruh akibat membaurnya dua
kebudayaan atau lebih menyebabkan ciri ciri kebudayaan asli tidak tampak lagi.
E. Dampak Pluralitas Budaya Bagi Kehidupan Bangsa
Pluralitas kebudayaan di Indonesia dapat memberikan dampak positiI maupun negatiI. Satu
dampat negatiI di pluralitas kebudayaan adalah adanya konIlik yang disebabkan karena sentiment
kesukubangsaan. Contohnya konIlik poso, konIlik sanlas atau konIlik yang di tujukan pada etnis cina
pada kerusuhan Mei 1998.
Dampak positiInya antara lain dengan pluralitas budaya maka kita bisa menanamkan perasaan
kebersamaan. Adanya perbedaan tidak harus membuat masyarakat terpisah, justru menjadi hal yag
dapat dijadikan dassar untuk bersatu. Beberapa sikap kritis yang dikembangkan dalam masyarakat
yang beragam :
Mengembangkan rasa nasionalisme terutama memalui penghayatan wawasan berbangsa dan
bernegara namun menghindarkan sikap .. yang akan mengarah pada sikap ekstrim dan
menutup diri akan perbedaan kepentingan dengan masyarakat yang berada di Negara lain.
Mengembangkan sikap toleransi terhadap nilai nilai dan noram social yang berbeda beda
dari anggota masyarakat yang kita temui, tidak mementingkan ras, kedudukan social, etnik
dan agama yang mereka anut.
Menegakkan supremasi hukum artinya suatu peraturan Iormal harus berlaku pada
warganegara tanpa memandang kedudukan social, ras, etnik dan agama.
Mengembangkan kesadaran social dan menyadari peranan bagi setiap individu terutama para
pemegang kekuasaan dan penyelenggara Negara secara Iormal.
Menyelesaikan semua konIlik dengan cara yang akomodatiI melalui mediasi kompromi dan
adjudikasi.
Meninggalkan sikap primordialisme terutama yang menjurus pada sikap etnosentrisme dan
ekstremisme (berlebih lebihan).

A. Pengertian Perubahan Kebudayaan.


Menurut Koentjaraningrat perubahan budaya adalah proses pergesekan, pengurangan,
penambahan dan perkembangan unsur unsur dalam suatu kebudayaan.
B. Karakteristik dan Contoh Perubahan Kebudayaan.
Perubahan kebudayaan dapat terjadi secara evolusi dan revolusi. Perubahan secara evolusi adalah
perubahan yang terjadi secara perlahan. Biasanya perubahan itu terjadi melalui perubahan kecil yang
berkesinambungan. Contoh perubahan gaya hidup perempuan jawa, dulu perempuan memakai kebaya
kini perempuan jawa memakai pakaian yang lebih praktis seperti rok atau celana panjang.
Perubahan secara revolusi merupakan perubahan yang terjadi dalam masyarakat dan bersiIat
cepat. Perubahan dapat terjadi secara direncanakan dan dapat terjadi secara damai atau dipaksakan.
Contohnya pada masa penjajahan, bangsa yang terjajah harus menyesuaikan diri dengan nilai nilai,
struktur social, perilaku yang di anut bangsa penjajah.
C. aktor aktor Perubahan Kebudayaan.
Ada tiga Iaktor utama perubahan budaya yang ada di masyarakat yaitu :
1. Inovasi yaitu perubahan untuk menuju sesuatu yang baru. Inovasi terjadi karena kesadaran
masyarakat terhadap kekurangan kekurangan di dalam kebudayaan mereka.
2. Discovery. Adalah suatu penemuan baru terhadap suatu alat atau ide ide tertentu dalam
kebudayaan.
3. Inventation. Adalah suatu penemuan baru yang dapat mempengaruhi berbagai kehidupan
masyarakat. Penemuan jenis ini merupakan puncak dari penemuan inovasi dan discovery.
D. aktor Pendukung dan Penglambat Perubahan Budaya.
1. aktor pendukung.
a. aktor internal. Merupakan suatu perubahan yang dikehendaki oleh masyarakat. Anggota
masyarakat menjadi inisiator terhadap perubahan kebudayaan yaitu :
Adanya rasa tidak puas terhadap nilai nilai yang berlaku.
Adanya penyimpangan terhadap sistem atau nilai nilai yang berlaku.
Adanya suatu penemuan baru yang diterima oleh masyarakat.
Adanya perubahan dalam jumlah penduduk dan kondisi social.
b. aktor eksternal. Merupakan suatu perubahan yang dikehendaki manusia. Perubahan ini
terjadi dengan sendirinya dan secara alami yaitu :
Bencana alam.
Peperangan.
Interaksi dengan masyarakat lain.
Perubahan kebudayaan yang terjadi akibat interaksi dengan masyarakat lain digolongkan
jadi dua yaitu :
a) Penetration pasiIique. Merupakan masuknya kebudayaan ke dalam suatu masyarakat
tertentu secara damai. Contoh masuknya kebudayaan hidu budha ke Indonesia.
Pengaruh budaya yang dilakukan secara damai akan mengakibatkan akulturasi,
asimilasi dan sistesis.
O Akulturasi adalah perpaduan dua kebudayaan yang menghasilkan suatu
kebudayaan lain dan tidak menghilangkan unsur unsur asli yang ada. Contoh
perpaduan budaya Indonesia dengan India yang menghasilkan candi Borobudur,
contoh lain agama orang jawa alam gam yang merupakan akulturasi agama Islam
dengan animism.
O Asimilasi merupakan perpaduan kebudayaan dua kehidupan yang menghasilkan
kebudayaan lain. Contoh kesenian gamlang keroncong Betawi yang mendapat
pengaruh pentogis.
O Sistesis. Merupakan perpaduan kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan baru
yang lain dari dua kebudayaan sebelumnya. Contoh perpaduan musik blues
dengan country menghasilkan music baru rock n roll yang tidakd sama dengan
dua jenis musik sebelumnya.
b) Penetration violence. Adalah masuknya suatu kebudayaan dengan cara paksa atau
kekerasan. Contoh masuknya budaya belanda pada masa penjajahan Belanda.
2. aktor Iaktor penghambat.
a. Kurangnya interaksi dengan masyarakat lain.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
c. Terlalu mengagungkan tradisi.
d. Prasangka buruk terhadap kebudayaan luar.

A.

You might also like