You are on page 1of 13

21 engerLlan kalor !

enls
kalor [enls (c) banyaknya kalor CC yang dlbuLuhkan unLuk menalkkan suhu (1) saLu saLuan massa (m) benda
sebesar saLu dera[ad Secara maLemaLls kalor [enls dlnyaLakan melalul persamaan (LohaL 2010)
anas [enls adalah kapaslLas panas persaLuan masa saLuan energl panas hlsLorls kalorl mulamula dldeflnlslkan
sebagal [umlah energy panas yang dlbuLuhkan unLuk menalkkan LemperaLure 1gram saLu dera[aL celclus (aLau saLu
kelvln karena dera[aL celclus dan kelvln besarnya sama) (1lppler 2003)
kalor [enls suaLu benda memlllkl massa yang berbedabeda LerganLung pada energy panas yang dlmllkl oleh benda
(lkal 2010)

22 engerLlan kalorlmeLer
kalorlmeLer adalah alaL yang dlgunakan unLuk mengukur kuanLlLas panas/kalor menenLukan kapaslLas panas dan
panas [enls suaLu zaL (lkal 2010)
engukuran [umlah kalor reaksl yang dlsaerap aLau dllepaskan pada suaLu reaksl klmla dengan eksperlmen dlsebuL
calorlmeLer dengan menggunakan hukum hess kalor reaksl suaLu reaksl klmla dapaL dlLenLukan berdasarkan daLa
perubahan enLalphl pengukuran sLandarL energy lkaLan dan secara eksperlmen (Ahyanl 2010)
8eberapa [enls kalorlmeLer menuruL San (2010) adalah
a) kalorlmeLer bom merupakan calorlmeLer yang khusus dlgunakan unLuk menenLukan kalor darl reakslreaksl
pembakaran
b) kalorlmeLer sederhana

23 engerLlan 1ermomeLer
1ermomeLer adalah alaL yang dl gunakan unLuk mengukur (LemperaLur) aLaupun perubahan suhu lsLllah
LermomeLer berasal darl bahasa laLln Lhermo yang berarLl bahan dan meLer yang berarLl mengukur (Arlf 2009)
1ermomeLer adalah alaL unLuk mengukur suhu 1ermomeLer analog blsa [uga dlsebuL sebagal LermomeLer
manual karena cara pembacaanya maslh manual (uLrl 2009)
1ermomeLer alr raksa blasa yang Lerdlrl darl bola gelas dan plpa yang berlsl se[umlah alr raksa LerLenLu blla alr
raksa dl panaskan dengan menyenLuhkan LermomeLer dengan benda yang leblh panas alr raksa leblh memual darl
pada gelas dan pan[ang kolom alr raksa berLambah (1lpler 2003)

24 rlnslp ker[a kalorlmeLer
ada dasarnya kalor yang dlbebaskan/dlserap menyebabkan perubahan suhu pada kallomeLer berdasrkan
perubahan suhu perkuanLlLas pereaksl kemudlan dlhlLung kalor reaksl darl reaksl slsLem laruLan LersebuL (lkal
2010)
ualam kallomeLer modern khususnya dalam hal zaL padaL pada LemperaLur rendah sampelnya dlganLlkan dalam
ruang hampa dengan benang nllon aLau bahan penyekaL lalnyasuaLu kumparan pemanas dlllllLkan dlsekellllng
sempel dan Lermokopel aLau LermomeLer hambaL (plaLlna karbon aLau germanlum berganLung pada daerah
LemperaLurnya) dlleLakkan dalam lubang kecll yang dl bor unLuk Lu[uan lLu (1lpler 2003)
kawaL penghubung unLuk pemanas unLuk arus dalam LermomeLer dan unLuk beda poLenslal pada LermomeLer
dlbuaL seLlplsLlplsnya sehlngga Lldak menglzlnkan kalor dlplndahkan anLara sampel dengan llngkunganya
LemperaLur sampel dl ukur sebagal fungsl darl wakLu (Zemansky 1986)

23 1lmbangan ulglLal dan Cambar
1lmbangan dlglLal (counLlng scale) perhlLungan barang ceLakan lnl amaL akuraL dan persls dalam menghlLung
[umlah barang ceLakan hasll ceLakan lembar deml lembarnya 1lmbangan dlglLal dengan Leknologl mesln Lerbaru
dan berkallbrasl Llnggl ukuran mlnl dan komplek 1eLapl mempunyal fungsl yang luar blasa Llmbangan dlglLak non
mekanlk lnl Lldak hanya berguna menghlLung beberapa [umlah lembar kerLas ceLak (brosur uang logam receh
LlckeL koran ma[alah murbauL pernakpernlk kecll dsb) dalam suaLu Lumpukan/volume LerLenLu (novaro
2010)

26 ManfaaL dl 8ldang erlkanan
roses pendlnglnan berarLl memlndahkan panas darl saLu llngkungan ke llngkungan yang lalnnya dengan caracara
LerLenLu dlperlukan anallsa Lermodlnamlka serLa anallsa plndah panas dan massa unLuk mengeLahul proses yang
Ler[adl (Andhlka 2009)






TARA KALOR LISTRIK
Tara kalor listrik adalah perbandingan antara energi listrik yang diberikan terhadap panas yang di hasilkan
J W/H |Joule/kalori|
teori yang melandasi tentang tara kalor listrik:
hukum joule dan azas black
Suatu bentuk energi dapat berubah menjadi bentuk energi yang lain. Misalnya pada peristiwa gesekan energi
mekanik berubah menjadi panas. Pada mesin uap panas diubah menjadi energi mekanik. Demikian pula energi
listrik dapat diubah menjadi panas atau sebaliknya. Sehingga dikenal adanya kesetaraan antara panas dengan energi
mekanik/listrik, secara kuantitatiI hal ini dinyatakan dengan angka kesetaraan panas-energi listrik/mekanik.
Kesetaraan panas-energi
mekanik pertama kali diukur oleh Joule dengan mengambil energi mekanik benda jatuh untuk
mengaduk air dalam kalorimeter sehingga air menjadi panas. Energi listrik dapat diubah menjadi
panas dengan cara mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air
yang berada dalam kalorimeter. Energi listrik yang hilang dalam kawat tahanan besarnya adalah:
W V.i.t |joule|
dimana :
V beda potensial antara kedua ujung kawat tahanan |volt|
i kuat arus listrik |ampere|
t lamanya mengalirkan arus listrik |detik|
Energi listrik sebesar V.i.t joule ini merupakan energi mekanik yang hilang dari elektron-elektron
yang bergerak dari ujung kawat berpotensial rendah ke ujung yang berpotensial tinggi.
Energi ini berubah menjadi panas. Jika tak ada panas yang keluar dari kalorimeter maka panas yang timbul
besarnya:
H (M Na).(ta tm) |kalori|
dimana: M m air.c air
Na Nilai air kalorimeter (kal/g oC)
ta suhu akhir air
tm suhu mula-mula air
Banyak panas yang dihasilkan dari kalorimeter dapat dikompensasi dengan memulai percobaan pada suhu di bawah
suhu kamar, dan mengakhirinya pada suhu di atas suhu kamar.
Energikalor:(energipanas)dirumuskan:
Qm.c.At
dimana :
Q:energykalor(kal) ;
mmassa(kg) ;
ckalorjenis(kal/gr.C) ;
At perubahan suhu (C)
EnergiListrikdirumuskan:
WP.tV.I.t
dimana :
Wenergilistrik(Joule)
Pdayalistrik(watt);
Vtegangan(volt) ;
I arus listrik (amp) ; dan t waktu (s)
Tara kalor listrik :
energi kalor (Q) biasanya dinyatakan dalam satuan kalori
energi listrik (W) biasanya dinyatakan dalam satuan Joule
maka agar W dan Q dapat menjadi 'setara (sama nilainya), maka nilai W yang masih dalam Joule, harus diubah
kedalam kalori, dimana nilai energi : 1 kal 4,186 Joule
nilai '4,186 dikenal dengan nama 'tara kalor-mekanik
Pada rumusan yang saudara tuliskan : Q a. W
~ konstanta 'a adalah Iaktor pengali untuk mengubah satuan W (Joule) menjadi dalam satuan kalori, agar kedua
ruas mempunyai satuan yang sama.
~ Jadi : a 1/(4,186) 0,239 inilah 'tara kalor-listrik
~ artinya : 1 Joule 0,239 kal
Jika ternyata energi kalor (Q) sudah ndalam satuan Joule, maka kita tidak perlu lagi memakai 'nilai kesetaraan
tsb, jadi boleh langsung kita tulis : Q W
(kedua ruas sudah dalam satuan Joule)

ini saya copas dari blog wordpress saya dulu yang udah ga keurus lagi... ``
http://lovecappucino.wordpress.com ini udah lama lupa passwordnya jadi ga bisa ngepost lagi. pindah sini aja
jadinya
Posted in: Fisika dasar

BAB II
TIN1AUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian kalor
Bila dua system yang suhunya berbeda beda bersentuhan satu sama lain. Maka suhu akhir yang di capai oleh
kedua system tersebut berada di antara dua suhu permukaan tersebut. Selanjutnya dinyatakan saja bahwa peubahan
suhu adalah sesuatu dari sebuah benda pada suatu suhu yang lebih tinggi ke sebuah benda pada suatu suhu yang
lebih rendah dan 'sesuatu ini kita namakan kalor. Jadi kalor berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda
yang suhunya rendah.jadi secara umum kalor adalah sebuah bentuk energi dan bukan merupakan sebuah zat.
Apa bila suhu berbagai jenis benda di naikkan dengan yang sama, ternyata setiap benda menyerap energy kalor
dengan besar berbeda. Salah satu contohnya adalah empat buah bola masing masing terbuat dari
aluminium,besi,kuningan dan timah yang memiliki masa sama di tempatkan dalam boaker glass yang berisi air
mendidih, setelah 15 menit,keempat bola tersebut akan mencapai kesetimbangan termal dengan air dan akan
memiliki suhu yang sama dengan suhu air,kemudian keempat bola di angkat dan di tempatkan diatas kepingan
paraIin, bola kuningan hanya melelehkan parakin seagian sehingga bola tersebut masuk sampai kedalaman
tertentu,namun tidak sampai menembus parakin.

2.2 Kalor jenis dan kapasitas kalor
Berdasarkan Ienomena tersebut,kalor jenis suatu benda didiIinisikan sebagai jumlah kalor yang di perlukan
untuk menaikkan suhu 1 kg suatu zat sebesar 1 k. kalor yang jenis ini merupakan siIat khas suatu benda yang
menunjukkan kemampuannya untuk menyerap kalor, pada perubahan suhu yang sama, menurut diIinisinya kalor
jenis C dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut:


KeteranganC Kalor jenis benda ( J/kg K )
Energi kalor ( J )
Massa benda ( kg )
Perubahan suhu ( K )
Untuk suatu benda tertentu, misalnya bejana kalori meter ,akan lebih memudahkan bila Iaktor m dan c di
pandang sebagai satu kesatuan. Faktor ini di sebut kapasistas kalor dan di deIinisikan sebagai jumlah energi kalor
yang di perlukan untu menaikkan suhu suatu benda sebesar 1 K. Jadi kapastas kalor C dapat di rumuskan sebagai
berikut:

U {{

Dari persamaan ( 1.1 ) dan ( 1.2 ) kita dapat menyatakan rumus umum kalor yaitu:

c C
Untuk menentukan skala suhu secara kuantitatiI diperlukan suatu titik tetap. Sebelum tahun 1954, digunakan dua
titik tetap yaitu titik uap (steam point) yang dinyatakan sebagai titik tetap atas dan titik es (ice point) yang
dinyatakan sebagai titik tetap bawah. Suhu pada titik uap, dideIinisikan sebagai suhu air dan uap yang berada dalam
keadaan setimbang pada tekanan 1 atmosIer. Suhu pada titik es adalah suhu campuran es dan air dalam keadaan
setimbang dengan udara jenuh pada tekanan 1 atmosIer. Pada skala Celcius, titik es diberi angka 0 dan itik uap
diberi angka 100. Dapat dinyatakan pula bahwa suhu adalah suatu besaran skalar yang dipunyai semua sistem
termodinamika sedemikian rupa sehingga kesamaan suhu adalah syarat yang perlu dan cukup untuk kesetimbangan
termal.
Beberapa besaran Iisis yang berubah karena adanya perubahan suhu antara lain:
1. perubahan panjang kolom cairan (L),
2. hambatan listrik pada kawat (R),
3. tekanan gas pada volume konstan (P),
4. volume gas pada tekanan konstan (V),
5. gaya gerak listrik (e),
6. intensitas cahaya (I).
Zat-zat yang mempunyai siIat yang berubah bila suhunya berubah disebut zat termometrik (thermometric
substance), dan besaran-besaran Iisis yang berubah bila suhunya berubah disebut siIat termometrk (thermometric
property). Sejak tahun 1954, hanya satu titik tetap baku (standart) yang telah dipakai, disebut titik tripel air (tripel
point oI water) yaitu keadaan air murni sebagai campuran dari es, air, dan uap yang berada bersama-sama dalam
keadaan kesetimbangan. Tekanan pada titik tripel air adalah 4,58 mmHg dan suhu pada titik tripel air adalah 273,16
K. Penetapan skala pada termometer diawali dengan pemilihan dua titik tetap, yaitu titik lebur es sebagai titik tetap
bawah dan titik didih air sebagai titik tetap atas. Kedua titik tetap tersebut diberi angka, kemudian dibagi-bagi dalam
beberapa skala yang disebut derajat. Berdasarkan prinsip inilah dibuat skala Celcius (C), skala Reamur (R), skala
Fahrenheit (F), skala Kelvin (K), dan Rankine(Rn).
? Skala Celcius (C)
Titik lebur es diberi angka 0, sedangkan titik didih air diberi angka 100. Daerah antara kedua titik tetap ini dibagi
dalam skala 100.
? Skala Reamur (R)
Titik es diberi angka 0, sedangkan titik didih air diberi angka 80. Daerah antara kedua titik ini dibagi dalam 80 skala.
? Termometer Fahrenheit (F)
Titik es diberi angka 32, sedangkan titik didih air diberi angka 212. Daerah antara kedua titik tetap ini dibagi dalam
180 skala.
? Termometer Kelvin (K)
Titik es diberi angka 273, sedangkan titik didih air diberi angka 373. Daerah antara kedua titik dibagi dalam 100
skala.
? Termometer Rankine (Rn)
Titik es diberi angka 492, sedangkan titik didih air diberi angka 672. Daerah antara kedua titik dibagi dalam 180
skala. Perbandingan pembagian skala C, R, F, K dan Rn.

Gambar 2.3
Penggunaan Skala pada Masing-Masing Termometer

Perhatikan nilai kalor jenis air pada tabel (1.1) berikut ini dan bandingkan dengan kalor jenis zat-zat lain. Air
memiliki kalor jenis tebesar dibandingkan dengan zat-zat yang lain, ini berarti bahwa air memerlukan kalor yang
lebih banyak dari pada zat-zat lain untuk massa dan kenaikan suhu yang sama. Air juga melepaska kalor yang lebih
besar dibandingkan dengan zat-zat lain jika suhunya diturunkan

Kalor Jenis Zat

No Zat Kalor Jenis
( x 10
2
J/kg K )
1 Air 41,8
2 Air laut 39,0
3 Almunium 9,03
4 Besi 4,50
5 Es 20,6
6 Kaca 6,70
7 Kuningan 3,76
8 Air raksa 1,40
9 Seng 3,88
10 Spirtus 2,40
11 Tembaga 3,85
12 Gliserin 24
13 Alkohol 23
14 Minyak tanah 22
15 Perak 2,34
16 Timbal 1,30


Tabel 1.1

2.3 Kalori meter
Adalah alat yang di gunakan untuk mengukur kalor. Kalori meter ini terdiri dari sebuah bejana logam yang kolor
jenisnya di ketahui. Bejana ini biasanya di tempatkan di dalam bejana lain yang agak lebih besar, kedua bejana di
pisahkan oleh bahan penyekat misalnya gabus atau wol. Kegunaan bejana luar adalah sebagai pelindung agar
pertukaran kalor dengan sekitar kalori meter sapat dikurangi . Pada waktu zat dicampurkan di dalam kalori meter, air
di dalam kalori meter perlu di aduk agar di peroleh suhu yang merata.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuantitas panas/kalor, menentukan kapasitas panas,
dan panas jenis suatu zat. Kalorimeter berdinding ganda terdiri atas bejana logam berdinding tipis A permukaan
luarnya diberi lapisan nikel untuk mengurangi kehilangan panas karena radiasi. Bejana ini mempunyai harga
air/kapasitas panas air yang sudah diketahui dan mempunyai tutup yang berlubang untuk tempat termometer B dan
alat pengaduk C.
Gambar skematis kalorimeter dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Gambar 2.3
Model Alat Kalorimeter
Kemungkinan kehilangan panas dapat dikurangi lagi dengan meletakkan kalorimeter dalam bejana lain D
yang terbuat dari penyekat panas E. Untuk menentukan jumlah kalor Q yang diberikan dalam kalorimeter, dengan
cara membaca perubahan suhu yang ditunjukkan oleh termometer sebelum dan sesudah diberi kalor. Besarnya harga
Q diketahui berdasarkan kenaikan suhu yang terjadi.
Prinsip kerja kalorimeter didasarkan pengamatan Josep Black (1720-1799), seorang ilmuan Inggris yang
dikenal dengan Azas Black yang dinyatakan sebagai berikut:
a) Jika dua benda yang mempunyai suhu berbeda didekatkan sehingga terjadi kontak termis, maka zat yang suhunya
lebih tinggi akan melepaskan kalor yang sama banyaknya dengan kalor yang diserap oleh zat yang suhunya lebih
rendah sehingga suhu akhir kedua benda setelah kesetimbangan termis tercapai adalah sama.
b) Jumlah kalor yang diterima jumlah kalor yang diberikan

Q
terima
Q
lepas
(2. 6)

Azas black ini merupakan bentuk lain dari perumusan hukum kekekalan energi. Untuk menentukan panas jenis
suatu bahan dengan menggunakan kalorimeter adalah sebagai berikut:
a) Sepotong bahan yang akan dicari panas jenisnya (cb) ditimbang massanya, misalnya mb kemudian dipanaskan di
dalam tungku atau di dalam uap air sampai suhu tertentu, misalnya tb.
b) Menimbang massa kalorimeter kosong (mk), memasukkan air ke dalam kalorimeter kemudian ditimbang massanya
(mka), sehingga massa air dapat diketahui yaitu ma (mka) - mk.
c) Air di dalam kalorimeter diaduk pelan-pelan dan diukur suhunya, misalnya t1.
d) Potongan bahan yang akan ditentukan panas jenisnya setelah dipanaskan dimasukkan ke dalam kalorimeter dengan
cepat lalu diaduk dan suhunya dicatat, misalnya t2.
e) Jika panas jenis kalorimeter dan air diketahui masing-masing ck dan ca serta selama percobaan tidak ada panas
yang hilang dari kalorimeter, maka berdasarkan azas Black:
Panas yang dilepaskan panas yang diterima
mb cb (tb - t2 ) mk ck (t2 - t1) ma ca (t2 - t1)
I) Karena ca 1 kal/goC maka:
mb cb (tb - t2 ) (mk ck ma) (t2 - t1)
Dengan demikian:
cb (mk ck ma) (t2 - t1) (2. 7)
mb (tb - t2 )
Dalam praktek ada beberapa hal yang mestinya diperhitungkan. Satu diantaranya ialah kalor yang diambil dari
tempat air oleh termometer. Kalori ini harus diperhitungkan, sebab air harus diwadahi dan suhu harus diukur
dengan mencelupkan termometer kedalam wadah tersebut. Hal lain ialah hilangnya sejumlah kalor dari tempat
pemanasan ke dalam air, pada perjalanan dari tempat pemanasan ke dalam air tentu ada kalor yang hilang karena
bersentuhan dengan udara dan karena ada kalor yang dipancarkan.

2.4 Pengertian thermometer, amperemeter, dan voltmeter
Thermometer adalah alat yang digunaikan untuk mengukur perubahan suhu (temperatur). Istilah thermometer
berasal dari bahasa latin 90724 yang berarti panas, dan 20907 yan berarti untuk mengukur. Prinsip kerja
thermometer ada bermacam-macam yang paling umum di gunakan adalah thermometer air raksa.
Ampeere meter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya
di pasang secara seri( berderet ) dengan elemen llistrik dalam penelitian sumber listrik arus searah. Ampermeter
biasanya di gunakan untuk mengukur besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar.
Voltmeter adalah alat yang di gunakan untuk mengukur beda potensial listrik. voltmeter di susun secara paralel,
sejajar dengan sumber tegangan. Cara menggunakan voltmeter adalah dengan menghubungkan ujung sumber
tegangan yang memiliki potensial lebih tinggi kutub positiI harus di hubungkan ke terminal positiI voltmeter dan
ujung sumber tegangan yang memiliki potensial lebih rendah. Biasanya volmeter di gunakan untuk mengukur
sumber tegangan seperti ; baterai, aki, dan elemen volta.
2.6 Pengertian tara kalor listrik
DeIinisi tara kalor listrik adalah perbandimgan energi listrik yang di beerikan terhadap panas yang di hasilkan.
Teori yang melandasi tara kalor adalah hukum Joule dan azas Black dimana suatu bentuk energi dapat di ubah atau
barubah bentuk menjadi eneergi yang lain.
Pada mesin uap panas di ubah menjadi energi listrik atau sebaliknya . sehingga di kenal adanya keseteraan
antara panas dengan energi mekanik. Energi listrik dapat di ubah menjadi panas dengan cara mengalirkan arus listrik
pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air yang berada dalam kalori meter. Besarnya energi listrik yang
hilang dalam kawat besarnya adalah;

V I t

Di mana; energi listrik
V beda potensial
I kuat arus
t waktu

energi ini berubah menjadi panas jika tak ada panas yang keluar dari kalori meter maka panas yang timbul besarnya;

H ( m Na ) . 9a - 9m ) | kalori |


Dimana ; M massa air
Na nilai kalori meter
ta suhu akhir air
tm suhu mula mula air

Banyak panas yang di hasilkan dari kalaori meter dapat di komposisi dengan memulai percobaan pada suhu di
bawah suhu kamar atau ruangaan, dan mengakhirinya di atas suhu ruangan tersebut.

Maka
V I t

c C
Jadi



1. Pada percobaan Joule (Joule' s experiment) terjadi perubahan energi dari energi
mekanik (biasa disebut energi potensial) menjadi panas.
Kalorimeter merupaka suaatu alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor yang
terlibat dalam suatu perubahan atau reaksi kimia. Adapun kalor merupakan energi yang
berpindah akibat adanya perbedaan suhu. Hukum pertama termodinamika
menghubungkan perubahan energi dalam suatu proses termodinamika dengan jumlah
kerja yang dilakukan pada sistem dan jumlah kalor yang dipindahkan kesistem.
Pada kalorimeter terjadi perubahan energi dari energi listrik menjadi energi sesuai
dengan hukum kekekalan energi yang menyatakan energi tidak dapat diciptakan dan
energi tidak dapat dimusnahkan. Pada percobaan ini kita tidak membuat energi kalor /
panas melainkan kita hanya merubah energi listrik menjadi energi kalor / panas.
Prinsip kerja dari kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada kumparan
kawat penghantar yang dimasukan ke dalam air suling. Pada waktu bergerak dalam
kawat penghantar (akibat perbedaan potenial) pembawa muatan bertumbukan dengan
atom logam dan kehilangan energi. Akibatnya pembawa muatan bertumbukan dengan
kecepatan konstan yang sebanding dengan kuat medan listriknya. Tumbukan oleh
pembawa muatan akan menyebabkan logam yang dialiri arus listrik memperoleh energi
yaitu energi kalor / panas.
Berdasarkan data hasil praktikum diketahui bahwa semakin besar nilai tegangan
listrik dan arus listrik pada suatu bahan maka tara panas listrik yang dimiliki oleh bahan
itu semakin kecil. Dalam data hasih praktikum seolah terlihat bahwa pengukuran dengan
menggunakan arus kecil menghasilkan nilai yang kecil. Hal ini merupakan suatu
anggapan yang salah karena dalam pengukuran pertama ini perubahan suhu yang
digunakan sangatlah kecil berbeda dengan data yang menggunakan arus besar. Tapi jika
perubahan suhu itu sama besarnya maka yang berarus kecil yang mempunyai tara panas
listrik yang besa














BAB IITINJAUAN PUSTAKA
Energi mekanik akibat gerakan partikel materi dan dapat dipindah dari satutempat ke tempat lain disebut
kalor.Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatureaksi kimia dengan eksperimen
disebut kalorimetri. Dengan menggunakanhukum Hess, kalor reaksi suatu reaksi kimia dapat ditentukan
berdasarkandata perubahan entalpi pembentukan standar, energi ikatan dan secaraeksperimen. Proses dalam
kalorimeter berlangsung secara adiabatik, yaitutidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam
kalorimeter.(Petrucci,1987).Kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu kalorimeter sebesar 1
0
C pada air dengan massa 1 gram disebut tetapan kalorimetri (Petrucci,1987). Dalam proses ini berlaku azas Black
yaitu:q
lepas
q
terima
q
air panas
q
air dingin
q
kalorimeter
m
1
c (T
p
T
c
) m
2
c (T
c
T
d
) C(T
c
T
d
)keterangan:m
1
massa air panas m
2
massa air dingin


c kalor jenis air C kapasitas kalorimeter T
p
suhu air panas Tc suhu air campuranT
d
suhu air dinginSedang hubungan kuantitatiI antara kalor dan bentuk lain energi disebuttermodinamika.
Termodinamika kimia dapat dideIinisikan sebagai cabangkimia yang menangani hubungan kalor, kerja, dan bentuk
lain energi dengankesetimbangan dalam reaksi kimia dan dalam perubahan keadaan (Keenan,1980).Hukum pertama
termodinamika menghubungkan perubahan energi dalamsuatu proses termodinamika dengan jumlah kerja yang
dilakukan pada sistemdan jumlah kalor yang dipindahkan kesistem (Petrucci, 1987)Hukum kedua termodinamika
yaitu membahas tentang reaksi spontan dantidak spontan. Proses spontan yaitu reaksi yang berlangsung tanpa
pengaruhluar. Sedangakan reaksi tidak spontan tidak terjadi tanpa bantuan luar.Hukum ketiga termodinamika
menyatakan bahwa entropi dari kristalsempurna murni pada suhu nol mutlak ialah nol. Kristal sempurna murni
padasuhu nol mutlak menunjukkan keteraturan tertinggi yang dimungkinkan dalamsistem termodinamika. Jika suhu
ditingkatkan sedikit diatas 0 K, entropimeningkat. Entropi mutlak selalu mempunyai nilai positiI (Petrucci,
1987)Kalor reaksi dapat diperoleh dari hubungan massa zat (m), kalor jenis zat (c)dan perubahan suhu (?T), yang
dinyatakan dengan persamaan berikutq m . c . ?T (Petrucci, 1987).

Tipe kalorimeter Kalorimeter bomKalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlahkalor (nilai
kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O
2
berlebih) suatusenyawa, bahanmakanan,bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung ber oksigenyang
tercelup dalam medium penyerap kalor

(kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh apilistrikdari kawatlogam terpasang dalam tabung.Contoh kalorimeter
bom adalah kalorimeter makanan.Kalorimeter makanan.Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan
nilaikalor zatmakanan karbohidrat, protein, ataulemak. Alat ini terdiri dari sebuah tabungkacayang tingginya kurang
lebih 19 cm dangaris menengahnya kurang lebih 7,5 cm. Bagian dasarnya melengkung ke atasmembentuk sebuah
penyungkup. Penyungkup ini disumbat dengan sebuah sumbatkaretyang yang berlubang di bagian tengah. Bagian
atas tabung kaca ini ditutupdengan lempengebonityang bundar. Di dalam tabung kaca itu terdapat sebuah pengaduk,
yang tangkainya menembus tutup ebonit, juga terdapat sebuah pipaspiraldaritembaga. Ujung bawah pipa spiral itu
menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan ujung atasnya menembus tutup ebonit bagian tengah.
Padatutup ebonit itu masih terdapat lagi sebuah lubang, tempat untuk memasukkansebuah termometer ke dalam
tabung kaca. Tabung kaca itu diletakkan di atassebuah kepingasbesdan ditahan oleh 3 buah keping. Keping itu
berbentuk bujur sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah keping asbes itu terdapatkabellistrikyang akan
dihubungkan dengansumber listrikbila digunakan. Di atas keping asbes itu terdapat sebuah cawanaluminium.Di atas
cawan itu tergantungsebuah kawatnikelinyang berhubungan dengankabellistrik di bawah keping asbes. Kawat nikelin
itulah yang akan menyalakan makanan dalam cawan bila

You might also like