You are on page 1of 24

1

Pembaharuan dalam islam


Secara bahasa, kata tajdid berarti pembaharuan ia merupakan proses menjadikan sesuatu
yang terlihat usang untuk dijadikan baru kembali. Dalam hal ini tajdid-aktivitas koreksi ulang
atau konseptualisasi ulang pada hakekatnya selalu berorientasi pada pemurnian yang siIatnya
kembali pada ajaran asal dan bukan adopsi pemikiran asing dalam pelaksanaannya diperlukan
pemahaman yang dalam akan paradigma dan pandangan hidup islam yang bersumber dari Al-
Quran dan Sunnah, serta pendapat para ulama yang terdahulu yang secara ijma dianggap
shohih. Selain itu diperlukan pemahaman terhadap kebudayaan asing dan pemikiran yang
menjadi asasnya, namun pemahaman yang dimaksud bukanlah mengambil konsep asing
tersebut.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pembaharuan islam bukanlah sesuatu yang
evolutioner melainkan lebih cenderung devolusioner, dengan artian bahwa pembaharuan
bukan merupakan proses perkembangan bertahap dimana yang datang kemudian lebih baik
dari sebelumnya.
Pembaharuan islam adalah proses pemurnian dimana konsep pertama atau konsep
asalnya dipahami dan ditafsirkan sehingga menjadi lebih jelas bagi masyarakat pada
masanya dan lebih penting lagi penjelasan itu tidak bertentangan dengan aslinya. Disini
bukan perubahan yang terjadi, tetapi peragaman makna dan penaIsiran. Disamping itu, tajdid
ini bisa berarti memperbaharui ingatan orang yang telah melupakan ajaran agama
islam yang benar, dengan memberi penjelasan dan argumentasi-argumentasi baru
sehingga meyakinkan orang yang tadinya ragu dan meluruskan kekeliruan atau
kesalahpahaman merekan yang keliru dan salah paham.
Sebenarnya proses ini telah diramalkan sendiri oleh Nabi SAW dalam Hadistnya. Hal ini
yang mengandung peringatan bagi kaum muslimin untuk selalu bersikap optimis dalam
menghadapi hidup, karena Allah tidak akan membiarkan kerusakan terjadi pada hamba-
hambaNya. Sebaliknya Allah akan menyelamatkan hamba-hambaNyadari kesesatan dan
kebingungan dengan mengirim seorang mujadid yang akan menghidupkan kembali ajaran-
ajaranNya. Proses tajdid ini juga diperlukan karena pemahaman umat islam terhadap ajaran
islam telah semakin jauh dari bentuk aslinya. Namun sang mujadid akan tetap berpegang
teguh pada kebenaran mutlak yang terdapt dalam Al-Quran. Pada pengertian ini,
pembaharuan islam berbeda dengan pembaharuan yang terjadi di dunia lain yang bersiIat
reIormasi dan resolusi. Dimana yang datang kemudian akan menjadi evaluasi dan
menghapuskan pendapat yang lama. Begitu juga pembaharuan islam mempunyai rujukan


yang jelas, yaitu Al-Quran. Sementara pembaharuan lain akan terus berproses mencari dan
tidak memiliki rujukan yang mutlak dan pasti.

. Fungsi Tajdid
&paya tajdid tidak sama sekali membenarkan segala upaya mengoreksi nash-nash syar`i
yang shohih, atau menaIsirkan teks-teks syar`i dengan metode yang menyelisihi ijma` ulama
islam. Adapun secara spesiIik Iungsi tajdid diantaranya:
1. Merupakan upaya untuk menghadirkan kembali sesuatu yang sebelumnya telah ada
untuk diperbaiki dan disempurnakan.
2. Sebagai upaya pemurnian yang sifatnya kembali keajaran asal bukan dan bukan
adopsi pemikiran asing.
3. Upaya yang sama sekali bukan dan adopsi pemikiran asing.
4. Upaya yang sama sekali bukan pembenaran kepada segala upaya mengkoreksi nash-
nash syar`i yang shahih, atau menafsirkan teks-teks syar`i dengan metode yang
menyelesihi ulama.
5. Upaya memodernsaikan islam dari ketinggalan ( yang bersifat tidak mutlak yang dapat
dirobah-robah ) dengan tidak menghilangkan ~ciri khasnya ( Al-Quran dan Hadist ).
C. Latar elakang Munculnya Tajdid
Kemunculan ide pembaharuan dilatar belakangi oleh suatu proses yang panjang. Sejak
awal abad ke-2 H ( 8M ). Islam dalam perkembangan dakwahnya yang makin meluas
mengharuskan islam berinteraksi dengan peradaban dan agama lain. Sehingga timbul
pergolakan pemikiran antara islam dengan pemikiran asing. Hal ini mendorong para
pemikir islam untuk membahas aqidah islam dari berbagai segi. Termasuk mengemukakan
argumentasi untuk mempertahankan aqidah islam ketika menghadapi aqidah lain ( terutama
Nashrani dengan menggunakan cara berIikir IilsaIat yunani ). Akhirnya untuk menghadapi
orang-orang Nashrani, umat islam pun mempelajari IilsaIat untuk membantah tuduhan-
tuduhan terhadap aqidah islam, yang pada perkembangannya disebut dengan ilmu kalam.
Ilmu kalam ini dikembangkan oleh generasi setelah sahabat ( khalaI ) yang berbeda
dengan generasi sahabat ( salaI ). Kalangan khalaI telah membahas lebih jauh tentang dzat
Allah dengan menggunakan metode pembahasan IilosoI yunani. Metode ini menjadikan akal
sebagai dasar pemikiran untuk membahas segala hal tentang iman.
Pada pemikir islam berusaha mempertemukan islam dengan pemikiran IilsaIat ini. Cara
berIikir ini memunculkan interpretasi dan penaIsiran yang menjauhkan sebagian arti dan
hakekat islam yang sebenarnya. Hal ini ditambah dengan masuknya orang-orang munafik


ketubuh umat islam. Mereka merekayasa pemikiran dan pemahaman yang bukan
berasal dari terhadap penguasaan bahasa arab dan pengembangan islam yang terjadi
sejak abad ke-7 H, mengakibatkan islam senakin mengalami kemerosotan.
Terkikisnya pemahaman islam yang hakiki terus berlanjut sampai awal abad ke-13 H. Saat
itu umat islam mulai mengupayakan pembaruan untuk memahami syariat islam yang akan
diterapkan dalam masyarakat. Islam ditaIsirkan tidak semata-mata selaras dengan isi
kandungan nash-nash.
Disaat kaum muslimin mengalami kemerosotan berIikir, cara pandang mereka mulai
teracuni oleh cara pandang asing. TsaqoIah islam kian melemah. &paya-upaya pembaruan
semakin merebak. Para pembaru memadang perlunya mengatasi masalah dengan melakukan
interpretasi hukum-hukum islam agar sesuai dengan kondisi yang ada. Mereka mengeluarkan
kaidah-kaidah umum dan hukum-hukum terperinci sesuai dengan pandangan tersebut.
Bahkan mereka kaedah umum yang tidak berdasar perspektiI wahyu ( Al-Quran dan Hadist ).
Diantara kaedah dasar yang sering digunakan adalah : Tidak ditolak perubahan hukum
karena perubahan zaman`. Adat istiadat dapat dijadikan patokan hukum.
. Perbedaan engan Modernisasi
Kata yang lebih dikenal dan lebih populer untuk pembaharuan ialah modernisasi. Dalam
masyarakat Barat kata modernisasi mengandung arti pikiran, aliran, gerakan dan usaha
untuk merobah faham-faham, adat istiadat, institusi-institusi lama dan sebagainya agar
semua itu dapat disesuaikan denagn pendapat-pendapat dan keadaan baru ditimbulkan
pengetahuan modern. Pikiran dan aliran itu di periode yang disebut age oI reason atau
englightenment ( Masa Akal atau Masa Terang ) 1650 1800 M.
Faham ini mempunyai pengaruh besar dalam masyarakat barat dan segera memasuki
lapangan agaman yang ada dibarat dipandang sebagai penghalang bagi kemajuan.
Modernisasi dalam hidup keagamaan di barat mempunyai tujuan untuk menyesuaikan
ajaran-ajaran yang terdapat dalam agama katolik dan protestan dengan ilmu
pengetahuan dan falsafat modern. Aliran itu akhirnya membawa kepada sekularisme
di barat.
Pembaharuan dalam islam mempunyai tujuan yang sama. Tetapi, dalam pada itu perlu
diingat bahwa dalam islam ada ajaran-ajaran yang bersiIat mutlak yang tak dapat dirobah-
robah, yang dapat dirobah hanyalah ajaran-ajaran yang tidak bersiIat yaitu penaIsiran atau
interpretasi dari ajaran-ajaran yang bersiIat mutlak itu. Dengan lain kata pembaharuan dapat
dilakukan mengenai interpretasi tau penaIsiran dalam aspek-aspek teologi, hukum, politik
dan seterusnya dan mengenai lembaga-lembaga. Perkataan pembaharuan atau modernisasi


islam kurang dapat dipakai yang tepat ialah 'pembaharuan atau modernisasi dalam islam
F. Model Pembelajaran
Model stimulus respons : stimulus adalah inIormasi lisan dan gerakan yang
menyebabkan adanya rangsangan untuk meresponnya ( sudjana, 2005 : 121 ). Respon adalah
tanggapan, reaksi, dan jawaban dari stimulus yang diberikan oleh pendidik ( Drs. Yadianto,
2001 : 439 ).
Jadi, stimulus respons adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mendapatkan
respons dari mahasiswa guna mencapai tujuan pembelajaran, kegiatan belajar mengajar
terjadi apabila mahasiswa menerima stimulus kenudian merespons dengan menggunakan
gerak atau dengan tingkah lain yang mengarah kepada penerimaan stimulus.
Dengan kata lain dalam model ini guru menjadi Iaktor utama, dan guru mempunyai
kedudukan strategis dalam mengembangkan kepribadian siswa dengan kegiatan belajar
mengajar.
Bentuk implementasi terhadap stategisnya adalah sebagai berikut :
a) Perencanaan instruksional, yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan
organisasi belajar.
b) Organisasi belajar merupakan usaha menciptakan wadah dan Iasilitas atau lingkungan yang
sesuai dengan kebutuhan yang mengandung kemungkinan terciptanya proses belajar
mengajar.
c) Menggerakan anak didik yang merupakan usaha memancing membangkitkan, dan
mengarahkan motivasi belajar mahasiswa.
d) Supervisi dan pengawasan yakni usaha mengawasi, menunjang, membantu, menugaskan, dan
mengarahkan belajar mengajar sesuai dengan perencanaan instruksional yang telah didesain
sebelumnya.
e) Penelitian yang lebih bersiIat assesment yang mengandung pengertian yang lebih luas
dibanding dengan pengukuran atau evaluasi pendidikan.
1. Strategi Pembelajaran
Strategi belajar mengajar dapat diklasiIikasikan :
a. Konsep dasar strategi belajar
b. Sasaran kegiatan belajar mengajar
c. Belajar mengajar sebagai suatu sistem
d. Hakikat belajar proses belajar
e. Entering behavior mahasiswa
I. Memilih sistem belajar mengajar


g. Pengorganisasian kelompok belajar dan
h. Pengelolaan proses belajar mengajar
Kegiatan belajar waktu Langkah pembelajaran
1. Pendahuluan
Menciptakan suasana
kegiatan belajar mengajar
yang kondusiI
Free test
15 menit mahasiswa mengucapkan salam
pendahuluan dan berdo`a
mahasiswa menjawab pertanyaan
tentang pembaharuan
2. kegiatan inti
Menjelaskan pengertian
pembaharuan
Menjelaskan Iungsi tajdid
Menjelaskan latar belakang
munculnya tajdid
Menjelaskan perbedaan
tajdid dengan modernisme
60 menit mahasiswa mampu menjelaskan
pengertian dan Iungsi tajdid
mahasiswa mampu menjelaskan
latar belakang munculnya tajdid
mahasiswa dapat mengetahui
perbedaan dengan tajdid dengan
modernisme
3. memberikan post test 15 menit mahasiswa mampu menjawab
pertanyaan sesuai dengan materi
yang diberikan

2. Metode Pembelajaran
Ceramah dan tanya jawab merupakan salah satu metode pembelajaran yang baik digunakan
kepada anak didik yang posisinya sebagai koresponden baru dalam mempelajari materi
tersebut.
4. Media Pembelajaran
Media disesuaikan dengan materi yang akan diberikan. Jadi menurut hemat penulis yang
sesuai dengan materi yang akan disampaikan ialah buku sumber dan inIokus.
5. Tehnik Evaluasi
a) Nama teknik
Kami meggunakan teknik evaluasi yang berupa tanya jawab dengan menggunakan instrumen
lembaran soal-soal essay. Mahasiswa dinyatakan berhasil jika tingkat pencapaiannya lebih
dari 65 , memberikan remedial jika pencapaiannya kurang dari 65 .
b) Contoh intrumen


Isilah pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Apa yang dimaksud tajdid?
2. Apa tujuan tajdid?
3. Apa saja Iungsi tajdid?
4. Apa perbedaan antara modernisasi dengan pembaharuan?
5. agaimana pendapatmu terhadap pembaharuan ( tajdid ) islam di indonesia?



BAB III
PEN&T&
Kesimpulan
erdasarkan yang telah kami uraikan pada ab-bab sebelumnya, dapat
disimpulkan bahwa tajdid dalam islam mempunyai 2 bentuk : pertama, memurnikan
agama setelah perjalanannya berabad-abad lamanya dari hal-hal yang menyimpang
dari Al-Quran dan As-Sunnah. Konsekuensinya tentu saja adalah kembali kepada
bagaimana Rasulullah saw dan para sahabatnya mengejawantahkan islam dalam
keseharian mereka.
Kedua, memberikan jawaban setiap persoalan baru yang muncul dan berbeda dari
satu zaman dengan zaman yang lain. Meski harus ingat, bahwa ~memberikan
jawaban sama sekali tidak identik dengan membolehkan atau menghalalkannya.
Intinya adalah bahwa islam mempunyai jawaban terhadap hal itu.
erdasarkan ini pula, maka kita dapat memahami bahwa bidang-bidang tajdid itu
mencangkup seluruh bagian ajaran islam. Tidak hanya fikih, namun juga aqidah,
akhlak dan yang lainnya. Tajdid dapat saja dilakukan terhadap aqidah, jika aqidah
ummat telah mengalami pergeseran dari yang seharusnya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
A. Mukaddimah
Dinamika intelektual dalam Islam, pada dasarnya, merupakan watak dan ciri khas ajaran
Islam. Al-Quran dan al-Sunnah banyak memuat postulat-postulat yang mendorong kaum
muslimin untuk mencarl ilmu dengan cara membaca dan meneliti, walaupun sampai ke
negeri Cina. Postulat-postulat seperti itulah yang nendoropg kaum muslimin generasi pertama
(salaf) menghasilkan karya-karya monumental dalam berbagai aspek pemikir-an keagamaan,
seperti ilmu-ilmu al-Quran dan taIsir, ilmu-ilmu hadis, Iiqh, IilsaIat, kalam, dan lain-lainnya
masa itu disebut masa keemasan, (the golden age/asr al-:hahab).
Setelah masa itu berlalu, datanglah masa kemun-duran; bidang pemikiran mandeg, bidang
politik menga-lami disintegrasi, de-generasi di bidang sosial dan moral merajalela, sehingga
kesemuanya itu sangat memudah-kan musuh-musuh Islam memporak-porandakan tatanan
masyarakat Islam yang sudah mapan. Lebih-lebih setelah serbuan bsngsa Mongol ke
Baghdad, muncul generasi taqlid, ijtihad tertutup, orang saleh, wali suIi dan tokoh tarikat
yang sudah maIat diminta syaIaatnya, sehingga menghilangkan etika dan etos kerja umat
Islam yang se-dang lemah.


Keadaan seperti ini terus berkepanjangan, pada-hal di belahan dunia sebelah Barat sedang
muncul ke-bangkitan yang maha dahsyat sebagai hasil kebangkitan kembali, #enaisance dan
Age of #eason, Enqlightment, ma-sa terjadinya pencerahan terhadap akal pemikiran atau
masa pencerahan, terutama tahun 1650-1800 M|1|
Demikianlah, dunia Islam makin mundur sedang-kan dunia Barat makin maju, baik dalam
bidang perni-kiran dan dinamika Intelektual maupun dalam bidang teknologi. Karena itu
mereka berusaha menguasai dunia Islam yang sedang sempoyongan yang disebabkan oleh
problem religio-politico yang tidak stabil. Dari sinilah mu-lai muncul penjajahan terhadap
dunia Islam.
Walaupun demikian, hakikat dan semangat ajaran Islam tidaklah berarti padam ia bagaikan
nyala api yang tidak putus menghangatkan keIakuman intelektual dan perjuangan. Nyala dan
cahaya al-Quran itulah yag selalu menghembuskan angin segar terhadap sisa-sisa tenaga para
mufahid, muftahid, dan mufaddid. Jihad, iftihad, dan tafdid inilah yang digelorakan kembali
oleh Ibn Taimiyah setelah melalui kevacuraan selama berabad-abad dalam bidang akidah dan
intelektual, serta oleh Jamaludin al-AIghani tatkala umat Islam ada dalam kebodohan dan
cengkraman kaum penjajah .
&saha mereka itulah yang selanjutnya mengilhami para mufaddid, pembaharu setelah Ibn
Taimiyah semen-jak awal abad ke 18 sampai abad ke-20 ini. Seperti Mu-hammad bin Abd al-
Wahhab, Abduh, Al-AIghani, dan lain-lainnya, sesuai dengan berbagai bidang dan garapan
masing-masing di mana mereka berada. Dari kalangan mereka ada yang disebut mufaddid,
ada yang disebut muslih, ada yang disebut reformer, modernis dan lain seba-gainya. Gerakan-
gerakan Pembaharu inilah yang selan-jutnya menumbuhkan kembali dinamika intelektual ka-
um Muslimin dengan cara membersihkan agama dari subversi syirk, khurafat, dan bidah
serta mengadopsi pe-mahaman dan metodologi baru yang dikembangkan oleh orang-orang
Barat setelah umat Islam mengadakan kon-tak dengan dunia Barat sehingga umat Islam sadar
akan kemundurannya.|2|
Walaupun gerakan tafdid ini memperoleh respon dari umat Islam dan berhasil secara positiI,
namun ter-nyata di kalangan para penulis, baik muslim maupun non-muslim peristilahan
yang digunakan dan aspek-as-pek kajiannya, masih tetap kontroversi.
. Arti Pembaharuan dalam Islam
Banyak sekali peristilahan yang digunakan para pe-nulis yang dalam bahasa Indonesia
berkonotasi pemba-haruan, umpamanya tafdid, ishlah, reformasi, ashriyah, modernisasi,
revivalisasi, resurgensi (resurgence), reassersi (reassertion), renaisans, dan fundamentalis.
Peristilahan se-perti ini timbul, bukan sekedar perbedaan semantik bela-ka, akan tetapi dilihat
dari isi pembaharuan itu sendiri.
1. 1ajdid, Ishlah, dan Reformasi
%afdid sering diartikan sebagai ishlah dan reIormasi; karena itu, gerakannya disebut gerakan
tafdid, gerakan ishlah, dan gerakan reIormasi. %afdid menurut bahasa al-iadah wa al-ihya ,
mengembalikan dan menghidupkan. %afdid al-din, berarti mengembalikannya kepada apa
yang pernah ada pada masa salaf, generasi muslim awal. %afdid al-Din menurut istilah ialah
menghidupkan dan membangkitkan ilmu dan amal yang telah diterangkan oleh al-Quran dan
al-Sunnah . &lama salaf memberikan ta`riI tafdid sebagai berikut : Menerangkan/membersih-


kan Sunnah dari bid`ah memperbanyak ilmu dan memu-liakannya, membenci bid`ah dan
menghilangkannya . Selanjutnya tafdid dikatakan sebagai penyebaran ilmu, meletakkan
pemecahan secara Islami terhadap setiap problem yang muncul dalam kehidupan manusia,
dan menentang segala yang bid`ah. %afdid tersebut di atas dapat pula diartikan sebagaimana
dikatakan oleh ulama salaf menghidupkan kembali ajaran salaf al-shaleh, meme-lihara nash-
nash, dan meletakkan kaidah-kaidah yang disusun untuknya serta meletakkan metode yang
benar untuk memahami nash tersebut dalam mengambil mak-na yang benar yang sudah
diberikan oleh ulama.|3|
Dari deIinisi di atas nampak, bahwa tafdid tersebut mendorong umat Islam agar kembali
kepada al-Quran dan sunnah serta mengembangkan ijtihad. Inilah makna tafdid yang dianut
oleh kaum puritan yang selama ini suaranya masih bergema. %afdid seperti ini pula yang di-
katakan sebagai ishlah atau reformasi dalam Islam. ReIor-masi itu sendiri,
berdasarkansejarahnya, muncul akibat modernisasi dan puritan muncul sebagai reaksi atas re-
Iormasi. ReIormasi adalah vis a vis modernisasi. ReIor-masi sebagai akibat adanya
penyimpangan agama dan teologi yang disebabkan oleh adanya sekularisme modern
(reformation as a religious and theological and the cauce of
modern secularism).|4|
. :Ashriyah dan Modernisasi
Istilah modernisasi atau ashriyah (Arab) diberikan oleh kaum Orientalis terhadap gerakan
Islam tersebut di atas tanpa membedakan isi gerakan itu sendiri.|5| Moder-nisasi, dalam
masyarakat Barat, mengandung arti Iikiran, aliran, gerakan dan usaha-usaha untuk merubah
Iaham-Iaham, adat istiadat, institusi-institusi lama, dan sebagai-nya untuk disesuaikan dengan
suasana baru yang ditim-bulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Tatkala umat Islam kontak dengan Barat, maka modernisasi dari Barat membawa kepada ide-
ide baru ke dunia Islam, seperti rasionalisme, nasionalisme, demok-rasi, dan lain
sebagainya.|6|
Penyesuaian ajaran seperti di atas disebut modern karena dalam sejarahnya agama Katholik
dan Protestan dahulu diajak menyesuaikan diri dengan ilmu pengeta-huan dan IalsaIat
modern. Sayangnya, modernisaai di Barat ini akhirnya membawa kepada sekularisasi. Jika
seandainya demikian ternyata perkataan modern tidak sedikit dampaknya dan bahayanya
dalam pemahaman agama, seandainya tidak ada Iilter-Iilter tertentu untuk menyaringnya
sebagaimana terjadi di dunia Barat tadi. Itulah sebabnya barangkali Harun Nasution tidak
begitu sreg menggunakan kata modern sebagai gantinya dipilih kata pembaharuan.
. Revivalisasi, Resurgensi, Renaisans, Reasersi


Kesemua peristilahan di atas mengandung arti te-gak kembali atau bangkit kembali.
Peristilahan revivali-sasi, pada dasarnya, banyak sekali digunakan oleh para penulis.
Fazlurrahman, misalnya, menggunakan istilah ini, bahkan ia membaginya kepada dua bagian
yaitu revivalis pra-modernis dan revivalis neo modernis.|7|
Penulis lain mengungkapkan kebangkitan kembali dengan kata resurgence. Chandra
MuzaIIar yang menge-mukakan istilah ini dalam tulisannya #esurgence A. Global Jew
menyatakan bahwa adanya perbedaan antara istilah revivalis dengan resurgence.
#esurgence, adalah tindakan bangkit kembali yang di dalamnya mengandung unsur :
1 kebangklLan yang daLang darl dalam lslam sendlrl dan lslam dlanggap penLlng karena
dlanggap mendapaLkan kemball presLlsenya
la kemball kepada masa [ayanyayang lalu yang pernah Ler[adl sebelumnya
bangklL kemball unLuk menghadapl LanLangan bahkan ancaman darl mereka yang
berpengalaman laln
#evivalisme juga berati bangkit kembali, tetapi kem-bali ke masa lampau, bahkan
berkeinginan untuk meng-hidupkan kembali yang sudah usang. #enaisans, jika ha-nya
diartikan secara umum nampaknya membangkitkan kembali ke masa-masa yang sudah
ketinggalan zaman, bahkan ada konotasi menghidupkan kembali masa jahi-liyah,
sebagaimana renaisans di Eropa yang berarti meng-hidupkan kembali peradaban Yunani.
Jika istilah ini ter-paksa digunakan, maka #enaisans Islam harus berarti tafdid .|9|
Karena itu, barangkali mengapa banyak para penu-lis menggunakan #enaisans dalam
menerangkan tafdid atau Pembaharuan dalam Islam. Fazlurrahman, misalnya dalam bukunya
Islam . Challenges and Opportunities, me-nulis tentang #enaisans Islam : Neo Modernis.
Istilah ini-pun digunakan pula oleh editor buku A History of Islamic Phllisophy, M.M. ShariI,
tatkala rnenerangkan tokoh-to-koh pembaharuan dunia Islam, seperti Muhammad ibn Abd al-
Wahab, Muhammad Abduh dan lainnya di ba-wah judul Modern #enaissans.|10| Sementara
itu reassertion berarti tegak kembali tetapi tidak mengandung tan-tangan terhadap masalah
sosial yang ada.|11|
Demikianlah istilah tafdid, pembaharuan, yaitu dike-mukakan oleh para ahli, mereka bukan
hanya sekedar berbeda pendapat dalam hal istilah yang digunakan, akan tetapi dalam makna
dan isi pembaharuan itu sen-diri. Itulah sebabnya orang sering mengatakan bahwa istilah
Pembahruan dalam Islam masih merupakan kon-troversi yang mengandung kebenaran. Dan
itu pula se-babnya mengapa Harun Nasution tidak banyak meng-gunakan peristilahan yang
banyak itu, kecuali menggu-nakan istilah pembaharuan, modern dan tafdid sewaktu-waktu.
Karena, yang penting adalah isi dan tujuan dari pembaharuan itu sendiri kembali kepada
ajaran-ajaran dasar dan memelihara ijtihad.
. Sebab Terjadinya Pembaharuan
Setidak-tidaknya ada dua sebab yang mendorong terjadinya pembaharuan dalam Islam ;
yang pertama adalah dorongan dari ajaran Islam itu sendiri, dan
yang kedua sebagai akibat adanya asimilasi dengan kebudayaan baru, baik yang bersiIat
lokal, regional mau-pun internasional, khususnya dengan Barat modern.
10

Mengenai sebab pertama, sebagaimana , disinggung pada pada urain terdahulu, banyak ayat-
ayat al-Quran dan hadis yang menerangkan tentang penelitian ilmiah dan perlunya
memelihara ajaran Islam sesuai dengan al-Quran dan Sunnah Rasulullah. Salah satu Hadis
yang menerangkan terhadap perlunya tajdid adalah sabda na-bi yang berbunyi :
Sesungguhnya Allah akan membang-kitkan untuk umat ini, setiap penghujung seratus tahun,
orang yang memperbaharui agamanya|12|.
Hadis ini menerangkan secara eksplissit, bahwa adanya mufaddid, reformer, furu ishlah, dan
mufahid akan selalu muncul pada setiap awal atau penghujung seratus tahun. Ini artinya pada
setiap generasi akan ada seorang mufaddid. Berkaitan dengan sebab pertama ini karena umat
Islam setiap generasi dan tempat tertentu akan menghadapi persoalan yang berbeda, karena
umat selalu berkembang, tantangan zaman juga semakin komplek.
Di kalangan umat Islam, tatkala mufaddid pertama muncul yaitu pada masa Ibn Taimiyah,
penyelewengan dalam agama sangat banyak, sehingga mengakibatkan akidah, ibadah,
muamalah, dan akhlak rusak. Muncul ketika itu yang disebut syirk, khuraIat, dan bid`ah,
taqlid meraja lela dan ijtihad dianggap haram. Apa yang dia-lami oleh Ibn Taimiyah, itu
pulalah yang pernah dialami oleh Muhammad ibn Abd al-Wahhab. Pada masa mereka
berdua, politik dunia Islam pun sedang hancur akibat serbuan tentara Mongol di satu pihak
dan penetrasi Ba-rat ke dunia Islam di pihak lainnya. Pembaharuan yang muncul setelah
Muhammad bin Abd al-Wahhab sebagai akibat penetrasi Barat modern ke dunia Islam.
Tekanan dari masing-masing pembaharuan berbe-da, dari satu generasi kepada genarasi yang
lain, dan ju-ga dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Namun para pembaharu itu
mempunyai tujuan yang sama, yaitu me-murnikan ajaran Islam dan atau nembangkitkan
nama baik Islam. Dalam pada itu yang diperbaharui oleh para pembaharu itu hanyalah ajaran
yang tidak bersiIat mut-lak yaitu penaIsiran dan interpretasi dari ajaran yang bersiIat muntlak
itu. Dengan kata lain pembaharuan ter-hadap yang bersiIat mutlak ini tidak dapat
diadakan.|13| Di samping itu para pembaharu harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- pikiran yang jernih,
- wawasan yang luas,
- sikap yang konsisten,
- kemampuan menganalisa hal-hal mana yang melampaui batas dan mana yang akan meng-
antarkan kepada tujuan,
- mampu memelihara keseimbangan,
- memiliki kekuatan berpikir,
- berani dan pantang mundur dalam menghadapi tantangan zaman,
- memiliki kemampuan memimpin,
- memiliki kemampuan berijtihad,
- memilki kemampuan untuk membagun dan membina masyarakat,
11

- dapat membedakan ajaran Islam dan ajaran jahiliayah ,
- dan seorang Muslim yang rnemiliki keimanam, pandangan, pemahaman, dan perasaan yang
benar tentang Islam.|14|
Pembaharuan yang menurut Fazlurrahman, sebagai bentuk dari modernisme terdiri atas :
O revlvalls pramodernls
O modernlsme klaslk dan
O neo8evlvallsme
#evivalisme pra-modernis seperti Ibn Taimyah Muhammad bin Abd al-Wahhab, Gerakan
Sanusiyah, dan Fulaniyah. Gerakan ini timbul karena:
(i) keprihatinan yang mendalam terhadap kemerosotan moral dan sosial umat;
(ii) sebagai himbauan untuk kembali ke Islam orisi-nal , meninggalkan khuraIat dan tahayul,
me-ninggalkan taqlid dan mendorong ijtihad;
(iii) menghimbau untuk membuang beban yang menghancurkan, berupa pandangan tentang
taqdir sebagai akibat teolagi Asyariyah,
(iv) melaksanakan perubahan , revivalis, dengan kekuatan bersenjata|15| jika diperlukan.
Adapun sebab yang mendorong bangkitnya sema-ngat pembaharuan pada tingkat ini antara
lain : datang-nya dari Islam sendiri;
- yaitu merupakan kritik terhadap suIisme yang menjauhi tugas-tugas dalam pergaulan sosial
dan dunia kankrit;
- mutlak perlunya rekonstruksi sosio-moral dan sosio-etik masyarakat Islam agar sesuai atau
paling tidak mendekati Islam Ideal;
- reIerensi gerakan pembaharuan yang utama adalah al-Quran dan al-Sunnah serta menekan-
kan semangat ijtihad , yaitu dengan mengguna-kan akal pikiran untuk memecahkan masalah
yang timbul dalam masyarakat Islam.|16|
Karena Itu revivalis pra-modernis, walaupun pernah dituduh sebagai anti intelektualisme
oleh orientalis, sebenarnya mereka adalah pembebas besar khususnya
dalam penekanan Ijtihad.|17|
Setelah itu pada pertengahan abad ke 19 muncul kelompok pembaharuan yang oleh
Fazlurrahman dise-but modernis klasik. Yang dianggap termasuk kelompok ini antara lain
Sayyid Ahmad Khan, Jamaludin al-AIgha-ni dan Abduh. Mereka mewarisi tradisi Muslim
masa pertengahan berupa IilsaIat Rasional dari AlIarabi , Ibn Sina, dan lainnya, dengan
menumbuhkan semangat ijtihad dan penolakan taqlid. Yang dianggap baru dari pembaharuan
ini ialah perluasan ijtihad. Pembaharuan ini berkembang meliputi pemahaman akal budi dan
1

hu-bungannya den iman, pembaharuan sosial, pendidikan, status uanita, pemharuan politik,
dan lain sebagainya|18|
Cara penaIsiran kaum modernis klasik didasarkan pada al-Quran dan kerangka dasar Sunnah
historis bu-kan teknis. Di antara mereka ada yang menolak Hadis secara hati-hati seperti
Muhammad Abduh, dan ada pula yang menolak Hadis secara terang-terangan, menaIsir-kan
Islam secara Liberal, seperti Sayyid Ahmad Khan.|19|
Setelah para modernis klasik ini, muncullah apa yang dinamakan Rahman sebagai neo-
revivalisme yang gerak-annya terartikulasikan dalam bentuk gerakan-gerakan politik. Ia
berbeda, baik dengan kaum revivalis pra-modernis maupun dengan kaum modernis klasik.
Reaksi mereka terhadap modernisme cukup tajam bahkan tidak dapat dibedakan dengan pra-
modernis. Mereka menuduh bahwa kaum modernis klasik itu identik dengan pembarat-
an (westerni:e).|20|
. Tokoh-Tokoh Pembaharu
Tidak mudah untuk menyebutkan siapa saja pem-baharu itu secara deIinitiI. Hal ini
disebabkan karena berbeda sudut pandang cara penilaian disamping juga mereka yang
dianggap sebagai pembaharu itu tidak pernah menyebut dirinya sebagai pembaharu secara
eksplisit. Di sarnping itu adakalanya seseorang yang dianggap sebagai pembaharu oleh yang
lainnya, semen-tara penilai yang lain menyebutnya sebagai mulhid, kufr, murtad, dan
gelaran-gelaran yang lainnya.
Namun demikian terlepas dari perbedaan-perbeda-an penilaian tersebut di atas, berdasarkan
literatur-lite-ratur yang ditemukan sekedar untuk memberikan con-toh , bahwa mereka yang
dianggap sebagai pembaharu itu antara lain adalah : Ibn %aimiyah, Muhammad bin Abd al-
Wahhab, Syekh Waliyullah al-Dahlawi, Sanusi, Ibn al-Qayyim al-Jau:iyah, Sayyid Ahmad
Khan, al-Syaukani, Muhammad Abduh, Al-Afghani, Muhammad #asyid #ido, dll. Di
Indonesia pada masa perjuangan, kita mengenal Cokro Aminoto, H. Ahmad Dahlan, A.
Hassan. Ahmad Syurkati, Hasyim Asyari, dll.
Malah menurut penilaian Abul A`la Maududi, yang dianggap Pembaharu adalah : &mar bin
Abd al-Aziz, imam mazhab yang erapat, Ibn Taimiyah, Syekh` Ahmad Sirhindi, Imam
Waliyullah al-Dahlawi, Sayid Ahmad al-Barbalaeni, dan Syekh Ismail.|21|
Alasan mereka dianggap pembaharu karena jasa-jasa mereka dalam menggugah kebangkitan
umat, baik secara intelektual, moral, dan lain sebagainya. Termasuk pula tokoh-tokoh
pembaharu seperti Muhammad Ali, al-Tahtawi, Qasim Amin, MustaIa Kamil, Ali Abdul
Raziq, Toha Husen, Hasan al-Bana, Jamal Abd

al-Naser.
F. Ruang Lingkup Pembaharuan
Secara inplisit ruang lingkup pembaharuan, pada dasarnya sudah disinggung pada halaman-
halarnan se-belumnya, namun kiranya akan lebih baik jika diterang-kan secara eksplisit.
1. Pra Modernis
1

Kelompok pembaharu pra modernis dan yang se-ide dengannya lebih menekankan pada
aspek pemur-nian afaran Islam dalam bidang akidah, syariah, dan akhlaq dari subversi
ajaran yang bukan Islam dan ti-dak dapat di-Islamkan. Meskipun demikian mereka tidak
melupakan aspek politik dan sosial ekonomi.

. Modernis Klasik
Kelompok modernis klasik sudah lebih jauh me-langkah dari apa yang diperjuangkan oleh
kekom-pok pra-modernis. Mereka bukan hanya sekedar mere-kontruksi bidang teologi,
akidah, dan ibadah, akan teta-pi sudah sampai pada tahap membicarakan mana yang disebut
afaran dasar dan pokok dan mana pula yang tidak dasar atau hanya furu. Mereka
melakukan reaktuali-sasi penafsiran dan pemahaman Kitab suci dan juga melakukan kritik
tentang keotentikan suatu hadis secara tajam. Di antara mereka ada yang bersikap hati-hati
terhadap penerimaan hadis sebagai hujjah, seperti Muhammad Abduh misalnya, dan ada yang
meno-lak sama sekali hadis untuk dijadikan hujjah. Dari kalangan mereka muncullah yang
disebut golongan Quraniyah, seperti Sayyid Ahmad Khan. Kelompok modernis ini berbicara
banyak tentang masalah eko-nomi, kenegaraan, penafsiran kontekstual dan mengam-bil
metode modern dalam kalian-kajiannya.
. Pasca Modernis
Pasca modernis dapat pula kita katakan sebagai neo revivalisme yang menekankan
pembaharuan pada bidang politik dan pendidikan. Mereka, para pembaha-ru ini ingin agar
adanya identitas khusus yang Islami; mereka berbeda dengan kaum modern klasik dan pra
modernis.
Demikianlah pembaharuan dalam Islam, de-ngan berbagai variasinya dapat membangkitkan
umat Islam dari kevacuman Intelektual dan kerusak-an akidah. Pembaharuan yang dimulai di
dunia Arab menghembuskan angin segar ke seantero du-nia Islam, sehingga kaum muslimin
menemukan kembali identitas dirinya dan mampu pula membe-baskan dirinya dari
penjajahan dan kolonialisme Barat.

Pengertian Pembabaruan Islam
ulposkan oleh ZA8AZ dl 00
kCn18CvLS8l LM8APA8uAn uAn kLLn1lnCAnn?A
1L8PAuA A!A8An lSLAM
CLLP u8S lPSAn
Sesungguhnya Allah akan membangklLkan 8agl umaL lnl dalam LlapLlap seraLus Lahun Seorang yang
akan melakukan pembaharuan bagl agamanya (al PadlLs)
embaharuan aLau 1a[dld dalam bahasa keagamaan merupakan akLlflLas dan keglaLan yang sangaL
alaml sesuaLu yang serlng dan mesLl Ler[adl dalam kehldupan manusla sebab kehldupan manusla
mempunyal permulaan dan penghablsan SesuaLu yang Lelah berkembang akan mengalaml
1

perubahan dan perubahan LersebuL memerlukan upaya perbalkan unLuk memperoleh klner[a dan
efekLlflLas bagl suaLu a[aran lLu sendlrl dalam menyahuLl perkembangan [aman

1a[dld berasal darl akar kaLa Arab !AuAuA" yang darl kaLa LersebuL LerdapaL kaLa !Aulu" yang
berarLl baru ualam beberapa Leks kaLakaLa [adada mempunyal Llga pengerLlan yang berbeda
LeLapl mempunyal makna yang hamplr sama yalLu
!adld (8aru) arLlnya men[adlkan sesuaLl lLu baru
Al CaLh'u (uLus) arLlnya men[adlkan sesuaLu lLu Lldak lagl mempunyal hubungan
8o['l (kemball) arLlnya men[adlkan sesuaLu kemball pada asal dan orlslnallLasnya
ualam beberapa kesempaLan Al Cur'an menggunakan Lermlnologl !adld/1a[dld unLuk memberlkan
[usLlflkasl aLas kekuasaan Allah dan keLldak mampuan manusla aLau bahkan ayaL LersebuL dlpakal
unLuk mengu[l ulang kekuasaan Allah yang unLuk semenLara dlperLanyakan oleh hambanya dalam
rangka memperkuaL kelmanannya mlsalnya pada suraL Al lsro 1 AsSaba' As Sa[dah 10 dan Cof
1 Cleh sebab lLu 1a[dld dlperlukan dalam rangka menlngkaLkan kelmanan dan memprbaharul
keberagamaan lLu sendlrl
8erdasarkan pen[elasan LersebuL maka La[dld (pembaharuan) adalah proses unLuk mengemballkan
dan men[adlkan sesuaLu lLu kemball kepada asalnya dalam rangka akLuallsasl a[aran lLu sendlrl uarl
pengerLlan LersebuL dapaL dlLarlk saLu keslmpulan bahwa lnLl darl pembaharuan lLu ada (Llga)
yalLu
LkslsLensl awal arLlnya LerdapaL a[aran yang dl[adlkan kerangka acuan yang orlslnallLas dan
kebenarannya berslfaL absoluL
1erdapaL penylmpangan dan kerusakan aLau keLldakmampuan melakukan akLuallsasl a[aran lLu
sendlrl sehlngga kehllangan daya Larlknya
1erdapaL usaha unLuk melakukan akLuallsasl (menghldupkan) kemball konsep LersebuL

ulsamplng Lermlnologl 1a[dld (embaharuan) [uga klLa Lemukan Lemlnologl laln yang sebenarnya
mempunyal pengerLlan yang Lldak [auh berbeda kaLakaLa LersebuL dlgunakan unLuk
mengungkapkan proses reformulasl pembenLukan dan apllkasl ulang lslam sebagal slsLem
kehldupan dan sumber nllal kehldupan manusla 8eformasl aLau pembaharuan LersebuL ber
kembangan karena akumulasl se[arah kehldupan umaL yang senanLlasa dalam keLerganLungan
sLrukLural dan pollLlk keLerganLungan SLrukLural dan ollLlk pada [aman perLengahan melahlrkan
slkap hldup yang peslmls Lldak progreslf dan mengganLungkan naslb hldupnya kepada kekuaLan
selaln Allah slkap hldup yang dldomlnasl oleh 1akhayyul 8ld'ah dan khurofaL men[adl sesuaLu yang
Lldak Lerhlndarkan
Slkap hldup yang kurang progreslf LersebuL nampaknya memberl dorongan Lerbesar bagl Lum
buhnya budaya 1aklld" menerlma konsep dan a[aran Lampa melakukan proses pengka[lan dan
anallsa Lerleblh dahulu Slkap hldup seperLl lLu renLan Lerhadap berkembangnya penyaklL soslal
psykls lalnnya Maka dalam kurun wakLu yang sangaL lama umaL lslam Lldak mampu melepaskan dlrl
darl domlnasl bangsa 8araL sampal keLlka muncul pemlklrpemlklr lslam yang dlkenal sebagal
8eformls seperLl lbnu 1almlyah Muhammad 8ln Abd Wahab (Wahabl) Muhammad Abduh M
1

8asyld 8ldho !amaluddln Al Afghonl dll Cerakan LersebuL LenyaLa sangaL efekLlf unLuk
menumbuhkan kesadaran beragama sekallgus melahlrkan gerakan baru yang dlsebuL Cerakan
kebangklLan lslam"
LM8APA8uAn L8LukAP 1L8PAuA 8CSLS Ak1uALlSASl A!A8An lSLAM

keLlka pembaharuan perLama kall dlkumandangkan oleh lbnu 1almlyah dan berkembang pesaL dl
pen[uru dunla sebaglan orang beranggapan bahwa program LersebuL hanya mlmpl dl slang bolong
SLaLemen LersebuL lahlr karena kehldupan umaL lslam Lelah [aLuh pada slkap hldup yang sangaL nalf
dan suflsLls Pldup dl [aman perLengahan bagl mereka Lldak lagl memerlukan slsl dunla LeLapl slsl
keahlraLan bahkan berflklr dalam lslam pada wakLu lLu Lelah dlharamkan selrlng dengan mundurnya
Lradlsl berflklr dl dunla lslam
unLuk lLu lnLu l[Llhad" Lelah dlnyaLakan LerLuLup bagl umaL lslam MenuruL hemaL saya SLaLemen
LersebuL merupakan pernyaLaan 8odoh" yang pernah lahlr dalam se[arah kehldupan manusla
8elum pernah ada dl dunla manapun seorang dllarang unLuk berflklr dan berkarya kecuall dl uunla
lslam pada wakLu lLu ul saLu plhak klLa memang harus memperLanyakan keberadaan dan moLlf
lahlrnya pernyaLaan LersebuL LeLapl barangkall hal LersebuL muncul karena mereka memang Lldak
mempunyal kuallflkasl berflklr sama sekall aLau dladakan unLuk memberangus Lradlsl bld'ah aLau
bahkan yang pallng menyedlhkan [lka hal LersebuL dlmunculkan unLuk menyumbaL Lradlsl berflklr
dlkalangan umaL lslam
Apapun moLlf lahlrnya pernyaLaan LersebuL yang pasLl bahwa umaL lslam Lelah mengldap penyaklL
yang sangaL kronls dan perlu segera dlsembuhkan agar la mampu berkembang dan LeLap dapaL
berdlrl dengan nllal dan kerangka acuan yang dlsepakaLlnya enyaklL kronls yang sempaL dlderlLa
oleh umaL lslam sebagalmana yang dlsebuLkan dlaLas (kebekuan berflklr/lemahnya Lradlsl kellmuan
dan slkap hldup 1aklld/Lldak mempunyal pendlrlan pengamalan agama yang banyak berasal darl
bld'ah Lakhayyul dan khurafaL keLerganLungan sLrukLural dan pollLlk) perlu dladakan aLau dlbangun
dan dlkembangkan formaL baru dunla lslam yang bebas darl 18C keLerganLungan sLrukLural dan
pollLlk kebekuan berflklr dan memulal kehldupan baru dunla lslam dengan slkap yang progreslf
bebas darl keLerganLungan sLrukLural dan pollLlk dan berkembangnya Lradlsl kellmuan lslam
Mlsalnya gerakan Muhyl ALs 1sarls salaf yang dlkembangkan oleh lbnu 1almlyah memberlkan
lnsplrasl kepada pakar lslam ul saudl Arabla muncul Muhammad 8ln Abdul Wahab (Wahabl) dan dl
buml Allah yang laln berkembang gerakan pembaharuan seperLl dl Meslr dan lndoaklsLan
Muhammad 8ln Abd wahab (Cerakan Wahabl) melakukan proses pembaharuan dl Saudl Arabla
Cerakan wahabl lnl memperoleh dukungan pollLlk darl keluarga lbnu Suud yang berupaya
membangun kera[aan dl Saudl Arabla MenuruL se[arawan bahwa keberhasllan gerakan
pembaharuan dl Saudl Arabla sangaL dlLenLukan oleh kolaborasl anLara dua kepenLlngan LersebuL
kepenLlngan agama dan pollLlk
Cerakan Wahabl adalah gerakan purlLanlsasl yalLu pemurnlan kemball a[aran lslam darl unsurunsur
bld'ah arLlnya leblh mengarah pada aspek ubudlyah dan konsep keyaklnan Cerakan LersebuL
kemudlan menyebar kepen[uru dunla lewaL pegualaLan kellmuan lslam dan perslnggungan
beberapa umaL lslam dengan umaL lslam lalnnya lewaL per[alanan lbadah Pa[l sedangkan gagasan
pembaharuan dl aklsLan dan Meslr yang leblh menlLlk beraLkan pada pembangunan kemball pola
berflklr dan Lradlsl kellmuan dl dunla lslam berkembangan kepen[uru dunla melalul medla ceLak Al
1

Manar
8agalmanapun benLuk dan modelnya pembaharuan sang dlperlukan unLuk revlLallsasl umaL lslam
dan membangun kemball semangaL keberagamaan yang selama lnl hllang aklbaL keLldakmampuan
umaL mengka[l dan memahaml agamanya LeruLama slsl kellmuan dan semangaL berflklrnya


MCuL8nlSASl SL8uAP 1AWA8An un1uk LM8L8uA?AAn uMA1 lSLAM
Modernlsasl adalah sebuah program aksl unLuk memberdayakan umaL lslam agar dapaL ber
kembang menglukuLl alur zaman rogram LersebuL Lldak berarLl men[adlkan lslam sebagal sumber
nllal yang harus menglkuLl perkembangan zaman lLu sendlrl akan LeLapl leblh merupakan usaha
unLuk mengka[l sumber nllal LersebuL agar dapaL memberl warna
MenuruL ur Parun nasuLlon modernlsasl (Modern/Modernlsme) adalalah plklran allran usaha dan
gerakan unLuk mengubah paham adaL lsLladaL lnsLlLusl lama dsb sesual dengan pendapaL dan
keadaan yang berkembang aklbaL kema[uan llmu engeLahuan dan Leknologl Sedangkan menuruL
Lncyclopedla Amerlcana v modernlsasl adalah keseluruhan vlsl dl dalam agama yang
dldasarkan pada keyaklnan bawa a[aran agama perlu dlLafslrkan dengan pemahaman fllsafaL dan
llmlyah populer agar sesual dengan kemu[uan [aman dan budaya konLemporer
erkembangan [aman aklbaL kema[uan llmu pengeLahuan dan Leknologl mendorong Ler[adlnya
perubahan prllaku manusla LeruLama dalam menanggapl persoalan hldup mereka CrlenLasl hldup
mereka men[adl demlklan raslonal dan segala sesuaLu nampaknya lngln selalu dapaL dlbukLlkan
dengan formaLformaL kellmuan
Apapun benLuk darl Lawaran LersebuL Agama yang selama lnl hanya dl[alanl dengan pengerahan
keLaaLan dan kepasrahan opLlmal men[adl Lldak relevan dlhadapan masyarakaL yang hanya
menon[olkan slsl raslonallLasnya sa[a CerlLa Colb yang selama lnl hanya membuLuhkan penglmanan
Lampa perLanyaan ballk men[adl Lldak populer dlkalangan manusla Lerpela[ar dan raslonal
Sebagal umaL beragama fenomeno soslal LersebuL membuaL klLa harus mengka[l ulang dan
sekallgus berLanya Sudah sedemlklankah kondlsl obyekLlf masyarakaL klLa ! Sudah hllangkan
kemampuan agama dalam mensuporL dan mempengaruhl pemeluknya ! Maka mau aLau Lldak mau
nampaknya klLa harus melakukan Modernlsasl" Modernlsasl dalam pengerLlan yang seluasluasnya
bukan modernlsasl karena suaLu desakan yang Lemporer sa[a Ada beberapa alasan yang dapaL klLa
kemukakan unLuk men[adlkan modernlsasl sebagal alLernaLlf yalLu
1 erkembangan dan kema[uan [aman LernyaLa Lelah memlcu perubahan mendasar Lerhadap
orlenLasl dan Lu[uan hldup manusla
A[arana[aran agama lLu sendlrl memerlukan akLuallsasl sehlngga la LeLap dapaL mengkonLrol
morallLas manusla
8erkembangnya saLu pemlklran bahwa pandangan dan pemlklran orang Lerhadap agama lLu
berslfaL relaLlf dan kondlslonal
unLuk lLu dlperlukan upayaupaya yang dapaL men[adlkan agama LeLap dlhargal sebagal sumber nllal
kehldupan men[adl alaL konLrol morallLas manusla sebab dalam kepenLlngan lLu agama dapaL
memperllhaLkan ekslsLensl unLuk memperoleh daya guna seperLl lLu agama harus dapaL
memperbaharul dlrlnya sendlrl dalam arLlan pemeluknya dapaL memberslhkan clLra agama darl
1

suaLu yang Lldak efekLlf dan lrraslonal ualam pandangan seperLl lLu ur nurcholls Mad[ld
memberlkan pengerLlan Modernlsme la mengaLakan modernlsme adalah raslonallsme arLlnya
menaLa ulang pemlklran dan LaLa nllal yang Lldak raslonal unLuk memperoleh daya guna dan
efekLlflLas
ualam kesempaLan yang laln la mengaLakan bahwa dl dalam a[aran agama lslam perlu dllakukan
sekulerlsasl Sekulerlsasl dalam pengerLlan perlu adanya pemlsahan yang Legas segala sesuaLu yang
merupakan baglan darl agama dengan segala sesuaLu yang bukan baglan darl agama Pal LersebuL
unLuk memberslhkan segala hal yang selama lnl dlanggap baglan darl agama akan LeLapl bukan
merupakan baglan darl agama Segera seLelah gagasan sekulerlsasl dllemparkan maka
berkembanglah polemlk dlseklLar pemlklran sekulerlsasl a[aran lslam LersebuL Sebaglan mereka
mengganggp bahwa nurcholls Lelah Lerblus wesLernlsasl dan sebaglan lagl maslh blngung membahas
penggunaan kaLakaLa sekulerlsasl dalam llmu soslal yang dlkalLkan dengan agama

unLuk mengakhlrl polemlk LersebuL sekallgus memberlkan pen[elasan lnLl aLau dasar gagasan
sekulerlsasl LersebuL nurcholls Mad[ld sekall lagl Lampll kepenLas wacana pemlklran umaL lslam
dengan mengaLakan bahwa Modernlsasl bukanlah wesLernlsasl melalnkan raslonallsasl dan
Sekulerlsasl adalah uapaya desakrallsasl arLlnya memllah dan meleLakkan yang sakral (sucl/ agama)
adalah sakral dan yang profan (benda/dunla dan bukan agama) adalah profan
olemlk Lerhadap kemampuan agama dalam kehldupan manusla LersebuL nampaknya Lelah
melahlrkan polarlsasl pemahaman dan pemlklran dlkalangan umaL lslam LeruLama yang berkalLan
dengan kemampuan dan peran agama dalam kehldupan dewasa lnl namun demlklan Lldaklah
semua pemeluk lslam beranggapan bahwa lslam Lelah kehllangan daya Larlknya karena
bagalmanapun lslam adalah a[aran kebenaran dan kebenaran lLu sendlrl merupakan alasan unLuk
dlbencl dan dlhancurkan olemlk pemlklran Lerhadap perlu dan Lldaknya modernlsasl dalam lslam
membuaL pemeluk lslam Lerbagl men[adl beberapa kelompok yalLu
1 1radlslonalls yalLu kelompok yang menganggap bahwa agama lLu berslfaL dogmaLlk dan Lldak
perlu dllakukan pengka[lan Mereka adalah orangorang faLallsme ([abarlyah)
Modernlsme klaslk yalLu kelompok yang menganuL keLerbukaan dan kebebasan dalam melakukan
penghayaLan agama 8ahkan mereka cenderung kebaraLbaraLan
unlversallsme (lnLernaLlonalls) yalLu kelompok yang menganggap bahwa apa yang ada dldalam
a[aran agama lslam lLu Lelah sempurna dan meleblhl darl cukup unLuk mengaLur kehldupan manusla
neomodernlsme yalLu kelompok yang beranggapan bahwa a[aran agama lLu memang sempurna
LeLapl unLuk akLuallsaslnya dlperlukan meLode dan cara sehlngga lslam LeLap akLual dan dapaL
menglkuLl perkembangan [aman
MenuruL lazlur 8ahman (lslam dan ModernlLas) neomodernlsme LersebuL merupakan konsep
unggulan dalam menempaLkan a[aran agama lslam dlmasa yang akan daLang dengan Lldak
menghllangkan aLau kehllangan masa lalunya sebab la melakukan dua agenda keglaLan yalLu
keglaLan anLlslpaLlf kedepan dan meleLakkan masa lalu sebagal sumber nllal apablla masa lalu lLu
balk dan represenLaLlf unLuk dlkembangkan Al MuhafadhoLu alal Codllm Ash Shallh Wa Al Ahdhu bl
Al !adlldl Al Ashlah)
uarl beberapa pemlklran LersebuL maka perlu dlkeLahul bahwa Modernlsme yang dlkembangkan
oleh lazlur 8ahman dan kemudlan dl lndonesla dlkembangkan oleh nurcholls Mad[ld adalah murnl
1

raslonallsasl pemlklran dan reformasl pemlklrlan arLlnya melakukan perubahan Lerhadap cara
pandang dan plklr mereka Lerhadap a[aran agama lslam sebagal sumber nllal kehldupan masyarakaL
roses LersebuL [elas Lldak dlmaksudkan unLuk memperbaharuhl subLansl dan lsl darl a[aran agama
lLu sendlrl

nurcholls Mad[ld mellhaL bahwa dldalam al Cur'an LerdapaL Leks yang menghendakl proses
berkembangnya pemlklran dengan melakukan secara Lerus menerus pembela[aran pengka[lan dan
penellLlan Lerhadap alam (CS ?unus 101) melakukan pemlklran yang Lerus menerus Lerhadap ke
[adlan alam (CS All lmron 1011) dan hldup dengan melakukan anallsa dan perbandlngan serLa
Lldak Laklld (Cs Al 8aqarah 10) Cleh sebab lLu seLlap manusla musllm seharusnya menya bahwa
poLensl unLuk berbeda dan melakukan perubahan aLau pembaharuan dalam lslam senanLlasa akan
Lerus Ler[adl
uengan demlklan pembaharuan (reformasl dan Modernlsasl) dlperlukan oleh seLlap umaL manusla
dalam memandang a[aran agamanya dlkarenakan beberapa hal yalLu
kebuLuhan naLural kemanusla yang [uga dlakul oleh Al Cur'an
unLuk membangun pola plklr yang Langguh
unLuk melakukan akLuallsasl a[aran agama sehlngga agama akan LeLap dapaL mengkonLrol
morallLas pemeleknya dalam kehdlupan
1u!uAn uAn SASA8An LMA8APA8uAn
MellhaL perkembangan dan kema[uan zama LersebuL maka nampaknya perubahan orlenLasl dan
pemlklran keagamaan harus senanLlas berubah dan berkembang unLuk lLu maka seLlap program
pembaharuan dan modernlsasl selalu dlarahkan unLuk akLuallsasl dan reallsasl a[aran agama se
hlngga akan LeLap dapaL memberlkan makna dan arLl bagl pemeluknya ul samplng lLu pem
baharuan dlperlukan dalam rangka unLuk membangun kemball semangaL dan keLahanan umaL lslam
LeruLama menumbuhkan Lradlsl lnLelekLual dan kellmuan dalam lslam
ualam hal lnl pembaharuan adalah program raslonallsasl pemlklran dlkalangan umaL lslam dengan
prlnslp bahwa lslam lLu sangaL raslonal dan harus dldekaLl dengan pola pemlklran yang benar dan
llmlyah raslonallsasl [uga berarLl menghllangkan sesuaLu yang Lldak semesLlnya bagl agama lslam
uarl konsep lnl dapaL dlambll saLu keslmpulan bahwa pembaharuan berfungsl
8eakLuallsasl a[aran agama lslam dalam kehldupan
8aslonallsasl a[aran agama lslam sehlngga Lerbebas darl unsurunsur 18C (sesuaLu yang Lldak layak
dlanaloglkan kepada agama)
Membangun kemball kekuaLan lslam unLuk mendorong semangaL kebangklLan dlkalangan umaL
lslam (emlklran ekonoml dan pollLlk)
unLuk lLu sasaran pembaharuan seharusnya dlarahkan kepada sesuaLu yang relLlflLas dan Lemporer
aLau kondlslonal Lermasuk dalam karegorl lnl adalah pemlklran yang berkalLan dengan dunla modern
aklbaL kema[uan llmu pengeLahuan aLau dengan kaLa laln la harus berslfaL anLlslpaLlf dan akLuallsasl
1

embaharuan Lldak Lermasuk dldalamnya kerangka dasar dan blngkal keyaklnan (kepercayaan) aLau
halhal yang secara absoluL (pasLl) Lelah dlLegaskan oleh Al Cur'an dan Al PadlLs

TARIKH TASYRIH
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pengertian
Secara bahasa berasal dari kata Tarikh yang artinya catatan tentang perhitungan tanggal,
hari, bulan dan tahun. Lebih populer dan sederhana diartikan sebagai sejarah atau riwayat.
Serta dari kata syariah adalah peraturan atau ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
(diwahyukan) oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw untuk manusia yang mencakup tiga
bidang, yaitu keyakinan (aturan-aturan yang berkaitan dengan aqidah), perbuatan
(ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan tindakan hukum seseorang) dan akhlak
(tentang nilai baik dan buruk).
Tarikh Tasyri' memiliki banyak pengertian yang disebutkan oleh beberapa tokoh Islam
diantaranya yaitu :
Tarikh al-Tasyri` menurut Muhammad Ali al-sayis adalah 'Ilmu yang membahas keadaan
hukum Islam pada masa kerasulan (Rasulullah SAW masih hidup) dan sesudahnya dengan
periodisasi munculnya hukum serta hal-hal yang berkaitan dengannya, (membahas)
keadaan Iuqaha dan mujtahid dalam merumuskan hukum-hukum tersebut.
Tasyri` adalah bermakna legislation, enactment oI law, artinya penetapan undang-undang
dalam agama Islam.
Ruang Lingkup dan Pendapat Para Tokoh Islam
Ruang lingkup Tarikh Tasyri' terbatas pada keadaan perundang-undangan Islam dari zaman
ke zaman yang dimulai dari zaman Nabi SAW sampai zaman berikutnya, yang ditinjau dari
sudut pertumbuhan perundang-undangan Islam, termasuk didalamnya hal-hal yang
menghambat dan mendukungnya serta biograIi sarjana-sarjana Iiqh yang banyak
mengarahkan pemikirannya dalam upaya menetapkan perundang-undangan Islam.
Namun bagi Kamil Musa dalam kitab al-Madhkal ila Tarikh at-Tasyri' al-Islami, mengatakan
bahwa Tarikh Tasyri' tidak terbatas pada sejarah pembentukan al Qur'an dan As-Sunnah. Ia
juga mencakup pemikiran, gagasan dan ijtihad ulama pada waktu atau kurun tertentu.
Diantara ruang lingkup Tarikh Tasyri', adalah :
Ibadah
Bagian ini membicarakan tentang hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Hukum-
hukum yang berhubungan dengan lapangan ibadah bersumber pada nash-nash dari syara'
tanpa tergantung pemahaman maksudnya atau alasan-alasannya. Hukum-hukum tersebut
bersiIat abadi dengan tidak terpengaruh oleh perbedaan lingkungan dan zaman.
Hukum Keluarga
Hukum keluarga ini meliputi: pernikahan, warisan, wasiat dan wakaI.
Hukum Privat













0

Hukum Privat disini adalah apa yang biasa disebut dikalangan Iuqoha dengan nama Iiqh
Mu'amalat-kebendaan atau hukum sipil (al Qonunul-madani). Hukum ini berisi pembicaraan
tentang hak-hak manusia dalam hubungannya satu sama lain, seperti haknya si penjual untuk
menerima uang harga dari si pembeli dan haknya si pembeli untuk menerima barang yang
dibelinya, dan sebagainya.
Hukum Pidana
Hukum pidana Islam ialah kumpulan aturan yang mengatur cara melindungi dan menjaga
keselamatan hak-hak dan kepentingan masyarakat (negara) dan anggota-anggotanya dari
perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan. Para Iuqoha Islam membicarakan lapangan
hukum pidana dalam bab "Jinayat" atau "Huud".
Siyasah Syariyyah
Siyasah Syar'iyyah ialah hubungan antara negara dan pemerintahan Islam, teori-teori tentang
timbulnya negara dan syarat-syarat diadakannya, serta kewajiban-kewajibannya. Hubungan
antara rakyat dengan penguasa dalam berbagai lapangan hidup.
Hukum Internasional
Hukum ini ada dua, yaitu pertama hukum perdata internasional ialah kumpulan aturan-aturan
yang menerangkan hukum mana yang berlaku, dari dua hukum atau lebih, apabila ada dua
unsur orang asing dalam suatu persoalan hukum, seperti orang Indonesia hendak menikah
dengan orang Jepang dan perkawinan dilakukan di Amerika. Kedua hukum publik
internasional, lapangan hukum ini mengatur antara negara Islam dengan negara lain atau
antara negara Islam dengan warga negara lain, bukan dalam lapangan keperdataan.

Macam-macam Tasyri'
Secara umum Tasyri' dibagi menjadi dua, yaitu dilihat dari al-tasyri al-Islam min jihad al-
nash yaitu dilihat dari sumbernya dan dari al-tasyri` al-Islami min jihad al-tawasuh wa al-
syumuliyah, yaitu dilihat dari sudut keluasan dan kandungan Tasyri'. Ditinjau dari sudut
sumbernya dibentuk pada periode Rasulullah SAW, yakni al-Qur'an dan Sunnah.
Para Iuqaha' (muslim jurists) dan sarjana-sarjana modern setuju bahwa al-Qur'an terdiri dari
sekitar 500 ayat hukum. Jika dibandingkan dengan keseluruhan materi al-Qur'an, ayat-ayat
hukum sangatlah kecil, dan hal itu memberi kesan yang salah bahwa al-Qur'an
memperhatikan aspek-aspek hukum karena kebetulan belaka. Pada saat yang sama, banyak
dicatat oleh para ahli Islam bahwa al-Qur'an seringkali mengulang-ulang baik secara tematis
maupun harIiah.
Gerakan Tasyri kedua yamg dilihat dari kekuatan dan kandunganya mencakup ijtihad
sahabat, tabi`in dan ulama sesudahnya. Tasyri tipe kedua ini dalam andangan &mar Sulaiman
al- Asyqar dapat dibedakan menjadi dua bidang. Pertama bidang ibadah kedua bidang
muamalat. Dalam bidang ibadah, Fiqh dibagi menjadi beberapa topik, yaitu: 'taharah, salat,
zakat, puasa i` tikad, merawat jenazah, jumrah, sumpah, nazar, jihad, makanan, minuman,
kurban, dam sembelihan.
Bidang muamalat di bagi menjadi beberapa topik, diantaranya perkawinan dan perceraian,
uqubat (hudud, qishas, dan ta`zir), jual beli, bagi hasil(qiradl), gadai, musyaqah, muzara`ah,
1

upah, sewa, memindahkan hutang (hiwallah), syuI`ah wakalah, pinjam meminjam(arriyah),
barang titipan, luqathah (barang temuan), jaminan (kaIalah), sayembara (Ii`alah), perseroan
(syirkhah), peradilan, waqaI, hibah, penahanan dan pemeliharaan (al- hajr), wasiat dan Iaraid
(pembagia harta warisan).

Akan tetapi ulama HanaIiah seperti Ibnu Abiddin berbeda pendapat dalam pembagian Iiqh.
Dia membagi Iiqh menjadi tiga bagian, yaitu ibadah, muamalat dan uqubat. Cakupan Iiqh
ibadah dalam pandangan mereka adalah shalat, zakat, puasa, haji dan jihad. Cakupan Iiqh
muamalat adalah petukaran harta seperti jual beli, titipan, pinjam meminjam,perkawinan,
mukhasammah (gugatan), saksi, hakim dan bersiIat duniawi (muamallat), Fiqh yang
berhubungan denngan masalah keluarga peradilan, sedangkan cakupan Iiqh uqubat dalam
pandangan ulama HanaIiah adalah qishas, sanksi pencurian, sanksi zina, sanksi menuduh zina
dan sanksi murtad.
Tarikh Tasyri` Periode Rasul
Pada Masa Awal Islam
Islam datang untuk manusia secara keseluruhan, tetapi dimulai dengan memperbaiki keadaan
orang-orang Arab yang telah Allah pilih sebagai penopang dan penyerunya. Keadaan orang-
orang Arab dahulu terdiri dari dua perkara, yaitu berhalaisme dalam agama dan kekacauan
dalam tatanan masyarakat. Penyelamat dari kebiadapan dan membebaskan mereka agar
menyokong agama Allah diperlukan untuk memperbaiki kedua perkara yang ada dikalangan
mereka. Selain menyelamatkan juaga mengarahkan mereka kepada akidah tauhid yang benar,
seperti ikhlas beribadah kepada Dzat Yang maha tinggi, melepas akhlaq yang tercela dari
jiwa mereka, menghapus adat istiadat yang buruk, mencetak mereka berakhlak mulia,
berperangai terpuji, meletakkan aturan yang jitu yang mencangkup seluruh permasalahan
mereka, agar mereka berjalan diantara petunjuk Allah dalam segala aspek kehidupan.
Periode ini berlangsung hanya beberapa tahun saja, yaitu tidak lebih dari 22 tahun dan
beberapa bulan saja. Tapi walaupun demikian periode ini membawa pengaruh dan kesan
yang besar dan penting sekali sebab periode ini telah meninggalkan beberapa ketetapan
hukum dalam al-Qur`an dan as- Sunnah, dan juga telah meninggalkan berbagai dasar atau
pokok Tasyri` yang menyeluruh dan juga sudah menunjuk berbagai sumber dan dalil hukum
yang untuk mengetahui hukum bagi suatu persoalan yang belum ada ketetapan hukumnya.
Dengan demikian periode Rasulullah ini telah meninggalkan dasar pembentukan undang-
undang yang sempurna. Pertumbuhan dan perkembangan hukum Islam Periode I (Pada Masa
Rasulullah) situasi masyarakat Arab pra Islam sebelum Nabi SAW diutus, orang-orang Arab
adalah umat yang tidak memiliki aturan dan mereka dikendalikan oleh kebiadaban, dinaungi
oleh kegelapan dan kejihiliahan, serta tidak ada agama yang mengikat dan undang-undang
yang yang harus mereka patuhi. Hanya sedikit saja dari mereka yang berjanji dengan aturan
yang dapat menyelesaikan perselisihan mereka, adat yang dianggap baik serta langkah yang
mulia. Bangsa Arab pra Islam dikenal sebagai bangsa yang sudah memiliki kemajuan
ekonomi. Letak geograIis Arab srategis, membuat Islam mudah tersebar ke berbagaii
wilayah. Hal lain yang mendorong cepatnya laju perluasan wilayah adalah berbagai upaya
yang dilakukan umat Islam. Adapun ciri-ciri utama tatanan Arab pra Islam adalah sebagai
berikut:
1. Menganut paham kesukuan (kailah)


2. Memiliki tata sosial polotik yang tertutup dengan partisipasi warga yang terbatas
3. Mengenal hierarki sosial yangg kuat

4. Kedudukan perempuan cenderung direndahkan.
Periode ini terdiri dari dua Iase atau masa yang masing-masing mempunyai corak yang
berbeda-beda, yaitu Iase Makkah dan Madinah.
Pada Iase Makkah ini Islam datang untuk memperbaiki keadaan masyarakat Arab. Pada
waktu itu penduduk Arab kerap kali terjadi perselisihan, hal ini dikarenakan pada masa itu
penduduknya masih dalam kebodohan. Maka dengan hadirnya Islam dikalangan masyarakat
Arab dapat merubah pola pikir masyarakat Arab, meskipun pada awalnya terjadi perselisihan.
Setelah Islam mulai berkembang dan maju dalam beberapa aspek, maka dengan cepat Islam
menyebar ke berbagai wilayah di sekitar Arab. Pada periode ini terdiri dari dua Iase, yaitu
Iase Makkah dan Iase Madinah. Yang mana pada Iase Makkah ini bermula semenjak Rasul
masih menetap di Makkah, yakni selama 12 tahun 15 bulan dan 3 hari. Pada Iase ini umat
Islam masih terisolir, karena pada waktu itu umat Islam masih sangat sedikit jumlahnya,
sehingga tidak memungkinkan untuk berdakwah secara terang-terangan, karena dalam
catatan sejarah kala itu masyarakat Quraisy memusuhi dan menolak akan adanya Islam
sebagai agama mereka. Mereka meyakini bahwa Islam adalah agama yang bertentangan
dengan keyakinan yang telah mereka anut secara turun-temurun dari nenek moyangnya. Pada
masa itu masyarakat Quraisy masih meyakini bahwa berhala menjadi sesembahan mereka
dan bisa mengabulkan semua yang mereka inginkan. Sehingga untuk merubah tradisi yang
semacam ini butuh pendekatan yang cukup halus, hingga pada akhirnya sebagian dari mereka
mulai meninggalkan keyakinan mereka selama ini dan berpindah untuk mengikuti ajaran
Islam. Fase Makkah yakni semenjak Rasul Allah masih menetap di Makkah, selama 12 tahun
15 bulan dan 3 hari yaitu dari 18 Ramadhan tahun 41 sampai dengan wal bulan Rabi`ul wal
tahun 54 dari kelahiran beliau. Dalam Iase Makkah ini umat islam masih terisolir, jumlahnya
masih sedikit, keadaan masih lemah , belum bisa membentuk suatu umat yang mempunyai
pemerinntahan yang kuat. Oleh karenanya perhatian Rasul Allah pada periode ini dicurahkan
semata-mata kepada penyebaran/penanaman da`wah untuk mengakui keEsaan Allah serta
berusaha memalingkan perhatian umat manusia dari menyembah berhala dan patung. Di
samping beliau membentengi diri dari abeka rupa gangguan orang-orang yang sengaja
menghentikan/menghalang-halangi da`wah beliau dan pertentangan mereka terhadap orang-
orang yang memberdayakan beliau, serta orang yang sudah beriman kepada beliau.
Sedangkan pada Iase yang kedua adalah Iase Madinah, yakni dimulai semenjak Rasulullah
hijrah ke Madinah. Dalam catatan sejarah Iase ini berjalan selama kurang lebih 9 tahun 9
bulan 9 hari yaitu tepatnya pada awal bulan Rabi`ul Awal tahun 54. Hal ini bermula karena
adanya tekanan dari masyarakat Quraisy yang benci terhadap Islam yang sangat kuat,
sehingga pada akhirnya Nabi memutuskan untuk berhijrah ke Madinah beserta para
pengikutnya. Nabi tinggal di Madinah selama 10 tahun yaitu dimulai dari waktu hijrah hingga
waIatnya. Ada beberapa ciri dari Iaase ini, diantaranya adalah :
a.Islam tak lagi lemah, karena jumlahnya yang kian banyak
b.Menghilangkan permusuhan dalam rangka mengesakan Allah
c.Adanya ajakan untuk bermasyarakat


d.Membentuk aturan damai dan perang

Maka dengan kondisi masyarakat yang demikian, yang disyariatkan pada Iase Madinah
adalah hukum kemasyarakatan yang mencakup muamalah, ijtihad, jinayat, mawaris, wasiat,
talak, sumpah dan peradilan.
Pemegang Kekuasaan %asyri Pada Periode Nabi
Sumber atau kekuasaan Tasyri` pad periode ini dipegang oleh Rasulullah sendiri dan tak
seorangpun dari umat Islam selain beliau boleh menyendiri dalam menentukan hukum pada
suatu masalah baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain. Sebab dengan adanya
Rasul ditengah-tengah mereka serta dengan mudahnya mereka mengembalikan setiap
masalah kepada beliau maka tak seorangpun dari mereka berani berIatwa dengan hasil
ijtihadnya sendiri.
Bahkan jika mereka dalam menghadapi suatu peristiwa atau terjadi persengketaan maka
mereka langsung mengembalikan persoalan itu kepada Rasulullah dan beliaulah yang
selanjutnya akan memebrikan Iatwa kepada mereka, menyelesaikan sengketa, menjawab
pertanyaan dari masalah yang mereka tanyakan kepada Rasul.
Sumber Perundang-undangan Pada Periode #asul
Penentuan hukum pada masa Rasul mempunyai dua macam sumber, yaitu :
1.Wahyu ilahi (Al Qur`an)
2.Ijtihad Rasul sendiri
Jika terjadi sesuatu yang menghendaki adanya pembentukan hukum yang disebabkan karena
munculnya suatu perselisihan atau masalah diantara umat Islam maka pemintaan Iatwanya itu
kepada Rasul serta Rasul menIatwakannya kepada mereka berdasarkan wahyu (al-Qur`an)
yang turun kepada Rasul pada waktu itu. Disamping itu Rasul juga mempunyai wewenang
untuk berijtihad, namun hal ini terbatas pada masalah muamalah saja. Sedangkan pada
masalah ubudiyyah Rasul menIatwakannya berdasarkan wahyu yang diturunkan kepadanya.

Perundang-undangan Pada Masa #asul
Yang dikehendaki garis perundang-undangan adalah sistem atau jalan yang ditempuh oleh
pemuka-pemuka Tasyri` dalam mengembalikan permasalahan pada sumber-sumber Tasyri`.
Oleh sebab itu periode ini merupakan periode hukum dan penempatan perundang-undangan
Islam. Sumber pertama perundang-undangan itu adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada
Rasul yang menghasilkan ayat-ayat Hukum dalam al-Qur`an. Dan perundang-undangan yang
ke dua adalah berasal dari Ijtihad Rasul yaitu yang biasa disebut dengan Sunnah Rasul.
Jumlah Ayat-ayat Hukum Dalam al-Quran
Jumlah materi ayat-ayat hukum dalam Al Qur`an yang berhubungan dengan ibadah dan hal-
hal yang berkaitan dengan jihad ada sekitar 140 ayat, jumlah ayat yang berkaitan dengan
muamalah, ahwal as Syahsiyah, Jinayah, Peradilan dan kesaksian berjumlah kurang lebih 200


ayat. Sedangkan jumlah hadits hukum dalam berbagai macam hukum berjumlah sekitar 4500
hadits.
FILSAFAT ILM&
Individualistik : Memberikan perhatian besar kepada manusiasebagai individu-
Prakmatis : Memenringkan kegunakan praktis- Sekuler 1 : Memisahkan Dunia dengan
akhiratF. Beberapa Istilah dalam FilsaIata. Rasionalismeadalah keyakinan kepada pemikiran
yang lebih mendewasakanakal atau pemikiranb. PragmatismeMerupakan aliran paham dalam
FilsaIat yang tidak bersiIatmutlak (absolut) tidak doktriner tetapi relatiI,
tergantungkepadakemampuan manusiac. Al-AIaqAdalah alam semestad. Epistimologi
Ilmuberkaitan dengan manusia sebagai alat untuk mencapai objek /cara dan proses subyeK
mencapai objek.

You might also like