You are on page 1of 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia

http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Kesantunan Bahasa Bagian Isi Karangan Ilmiah (Main Body)


PENGANTAR
Bagian isi karangan ilmiah(main body) terdiri dari atas Bab I Pendahuluan, Bab II Landasar Teori, Bab III Metodologi Penelitian, Bab IV analisi dan Hasil Penelitian dan Bab V Simpulan. Pada materi ini penulis hanya akan menjelaskan bahasa karangan ilmiah khusus pada bagian pendahuluan dan landasan teori yang disertai cara mencantumkan teknik notasi ilmiah.

1. BAHASA DALAM BAGIAN PENDAHULUAN 1.1. Bahasa dalam Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah berisi pendeskripsian tentang permasalahan umum dari topik yang akan kita diteliti. Latar belakang masalah juga berisi alasan-alasan pemilihan judul/masalah yang kita kemukakan baik secara teoritis maupun secara praktis. Kita juga harus menjelaskan posisi masalah kita di antara penelitian lain yang relevan melalui timbangan pustaka. Kemudian, isi terakhir dari latar belakang masalah adalah penyebutan judul tugas akhir atau skripsi yang akan kita ajukan. Untuk mengawali kalimat dalam latar belakang masalah bisa digunakan dengan tujuan penulisan. Tujuan penulisan dapat dinyatakan dengan dua cara. Jika

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 1 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

sebuah tulisan akan mengembangkan gagasan yang merupakan tema seluruh tulisan, tujuan dapat dinyatakan dalam bentuk tesis . Namun, untuk suatu tulisan yang tidak mengembangkan gagasan seperti itu, tujuan penelitian dapat ditulisakan dalam bentuk pernyataan maksud. a. Tesis dan Cara Menyusun Tesis Setiap tesis mengandung gagasan pokok yang akan dikembangkan. Kata yang mengandung gagasan itu merupakan kata kunci. Dalam hal itu ada beberapa keharusan dan larangan yang harus diperhatikan. Tesis yang baik harus dapat meramalkan, mengendalikan, dan mengarahkan penulis dalam mengembangkan karangan. Tesis harus dinyatakan dalam kalimat lengkap; tidak boleh dinyatakan dalam bentuk fase. Tesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan tidak boleh dalam bentuk kalimat pertanyaan. Benar Salah : Motivasai berpengaruh pada peningkatan kinerja pada suatu perusahaan. : Apakah motivasi berpengaruh pada peningkatan kinerja pada suatu perusahaan? Selanjutnnya, bagian-bagian tesis harus saling berhubungan, tesis tidak boleh mengandung unsur-unsur yang tidak berkaitan. Tesis harus terbatas, tidak boleh terlalu luas. Benar : Di Kelurahan cibubur, Kecamatan Ciracas, Kotamadya Jakarta Timur upaya peningkatan kesadaran wajib Pajak berpengaruh pada peningkatan Pajak bumi dan Bangunan (PBB). Salah : Di Indonesia, upaya peningkatan wajib pajak berpengaruh pada peningkatan Pajak Bumi dan bangunan (PBB).

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 2 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Tesis tidak boleh mengandung ungkapan seperti menurut pendapat saya, saya duga, dan saya kira. Ungkapan semacam itu akan melemahkan argumentasi. Benar : Terdapat hubungan penetapan tarif murah dengan hasil penjualan pada perusahaan penerbanagan PT Jakarta Airlines Perwakilan Denpasar tahun 2000-2005. Salah : Saya kira terdapat hubungan penetapan tarif murah dengan hasil penjualan pada perusahaan penerbanagan PT Jakarta Airlines Perwakilan Denpasar tahun 2000-2005. b. Pernyataan Maksud Contoh-contoh pernyataan maksud berikut ini dengan jelas menunjukkan tujuan penulisan dan membantu mengembangkan karangan Dalam makalah ini akan membahas kaitan antara gaya kepemimpinan dan motivasi kerja pada PT Koja pada 2002-2007. Penulis 2004-2006. ingin mengemukakan peranan Economic Order

Quality(EOQ) di dalam meningkatkan efisiensi pada PT Tonikum Jaya tahun

1.2. Bahasa dalam Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian


Rumusan masalah adalah pokok permasalahan yang akan kita bahas atau pertanyaan-pertanyaan berupa pokok permasalahan yang akan kita bahas dalam karangan ilmiah. Oleh karena itu, kalimat yang kita buat dalam rumusan masalah adalah kalimat tanya (interrogative), sedangkan tujuan penelitian berisi pendeskripsian secara singkat, jelas, dan tajam mengarah pada rumusan masalah dan latar belakang masalah. Kalimat dalam tujuan penelitian berupa pernyataan atau kalimat berita (declarative). Perhatikan contoh penulisan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang kurang memperhatikan kesantunan berbahasa.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 3 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan mengajukan rumusan masalah sebagai berikut yaitu: Bagaimana gambaran karakter remaja yang ditampilkan pengarang dalam Lupus sehingga digemari pembaca remaja? Bagaimana cara pengarang menyajikan serial Lupus sehingga secara tidak langsung menjadi dokumen sosial remaja? Bagaimana fungsi serial Lupus bagi pembacanya?

D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini yaitu: Mengungkapkan gambaran karakter tokoh remaja yang ditampilkan pengarang sehingga digemari pembaca remaja; Mengungkapkan cara pengarang menyajikan serial Lupus sehinggga menjadi dokumen sosial remaja; dan Menaganalisis fungsi sosial serial Lupus.

Ketidaksantunana bahasa dalam rumusan masalah dan tujuan penelitian terdapat pada penggunaan sistematika penomoran dan ejaaan. Penulisan sudah menyampaikan di awal buka ini bahwa ada dua sistematika penomoran, yaitu sistem angka desimal dan sistem gabungan angka dan huruf, seperti berikut ini.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 4 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

1. Angka Desimal

1. 1.1 1.2 1.3 1.3.1 1.3.2 1.3.3 2. 2.1 2.2 2.3 2.3.1 2.3.2 2.3.3

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 5 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

2. Gabungan Angka dan Huruf

I. II. A. B. 1. 2. a. b. 1) 2) a) b) (1) (2) (a) (b) ((1)) ((2)) ((a)) ((b)) . .

Penulis pernah katakan kepada mahasiswa bahwa selain sembarangan meletakkan tanda titik, penggunaan tanda simbol atau lambang pada kalimat uraian juga merupakan penyakit mahasiswa. Hal ini penulis katakan karena seringnya mahasiwa melakukan kesalahan tersebut. Padahal, penggunaan simbol dilakukan setelah penulisan huruf kecil di dalam kurung buka dan tutup sebanyak dua kali ((a)). Kemudian, penulis juga sudah menjelaskan di awal tulisan bahwa penggunaan tanda baca titik dua digunakan sebagai pengganti yaitu, adalah, ialah,

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 6 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

dan yakin. Jadi, setelah menggunakan yaitu tidak perlu menambahkannnya dengan tanda titik dua atau sebaliknya. Selanjutnya, gunakanlah huruf kecil pada kata awal uraian atau perincian dan akhirilah huruf kecil pada kata awal uraian atau perincian dan akhirilah dengan tanda koma (..., ..., ..., dan ....) atau titik koma (...; ...; ...; ....). Dengan demikian, penulisan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang memiliki kesantunan berbahasa penulisannya seperti berikut ini.

C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan mengajukan rumusan masalah yaitu sebagai berikut : Bagaimanakah gambaran karakter remaja yang ditampilkan pengarang dalam Lupus sehingga digemari pembaca remaja? Bagaimanakah cara pengarang menyajikan serial Lupus sehingga secara tidak langsung menjadi dokumen social remaja? Bagaimanakah fungsi social serial Lupus bagi pembacanya? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini yaitu : Mengungkapkan gambaran karakter tokoh remaja yang ditampilkan pengarang sehingga digemari pembaca remaja; Mengungkapkan cara pengarang menyajikan serial Lupus sehingga menjadi dokumen social remaja; Menganalisis fungsi social serial Lupus.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 7 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

atau

1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan mengajukan rumusan masalah yaitu sebagai berikut : Bagaimanakah pembaca remaja? Bagaimanakah cara pengarang menyajikan serial Lupus sehingga secara tidak langsung menjadi dokumen social remaja? Bagaimanakah pembacanya? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini yaitu : Mengungkapkan gambaran karakter tokoh remaja yang ditampilkan pengarang sehingga digemari pembaca remaja, Mengungkapkan cara pengarang menyajikan serial Lupus sehingga menjadi dokumen social remaja, dan Menganalisis fungsi social serial Lupus. fungsi social serial Lupus bagi gambaran karakter remaja yang ditampilkan pengarang dalam Lupus sehingga digemari

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 8 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

atau

C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, penulis akan mengajukan rumusan masalah yaitu sebagai berikut : Bagaimanakah gambaran karakter remaja yang ditampilkan pengarang dalam Lupus sehingga digemari pembaca remaja? Bagaimanakah cara pengarang menyajikan serial Lupus sehingga secara tidak langsung menjadi dokumen social remaja? Bagaimanakah fungsi social serial Lupus bagi pembacanya? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini yaitu : Mengungkapkan gambaran karakter tokoh remaja yang ditampilkan pengarang sehingga digemari pembaca remaja; Mengungkapkan cara pengarang menyajikan serial Lupus sehingga menjadi dokumen social remaja; Menganalisis fungsi social serial Lupus.

2. BAHASA DALAM BAGIAN LANDASAN TEORI


1. Isi Landasan Teori Bab II, Landasan Teori, berisi pendekatan-pendekatan atau teori-teori relevan dengan judul dan rumusan masalah yang akan kita gunakan untuk mengupas,

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 9 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

menganalisis, dan menjelaskan variable yang akan kita teliti. Pendekatan atau teori yang akan kita gunakan, tentunya, dikutip dari pendapat para ahli di bidangnya dari beberapa sumber bacaan yang telah teruji kebenarannya. Pendapat para ahli tersebut berfungsi untuk menguatkan argumentasi kita dalam menganalisis masalah yang kita kaji. Sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia akademik merupakan suatu kewajiban terhadap kode etik keilmiahan untuk mnecantumkan sumber bacaan tersebut di dalam karangan ilmiah kita. Pencantuman sumber bacaan ini digunakan sebagai penguat dan penghargaan kita terhadap karya orang lain. Terdapat teknik yang mengatur cara-cara mencantumkan sumber bacaan yang sahih, baik sumber bacaan yang berasal dari makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi, buku, majalah, surat kabar, antologi, maupun website di internet maupun antologi yang diatur dalam teknik notasi ilmiah yang terdiri atas catatan teks (innote) dan catatan kaki (footnote). Perlu penulis jelaskan dalam handout atau diktat bukan sumber bacaan yang sahih dan tidak dapat dipergunakan sebagai referensi penulisan karangan ilmiah. 2. Catatan Teks atau Innote Catatan teks atau innote berhubungan dengan kutipan atau rangkuman. Rangkuman dan pengutipan digunakan untuk mendukung ide atau gagasan yang akan kita sampaikan. Pengutipan adalah penggunaan teori, konsep, ide, dan lain yang sejenis yang berasal dari sumber lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semua pengutipan harus disertai perujukan. Kealpaan untuk merujuk kutipan dapat dianggap melanggar etika penulisan karya ilmiah. a. Kutipan Langsung Kutipan langsung adalah kutipan yang ditulis sama persis dengan sumber aslinya, baik bahasa maupun ejaannya. Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan ke dalam teks, diketik seperti ketikan teks, diawali dan diakhiri dengan tanda petik (). Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan. Rujukan ditulis diantara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 10 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, tanda koma, tahun terbitan, titik dua, spasi, dan diakhiri dengan nomor halaman (Penulis, Tahun:Halaman). Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih, diketik satu spasi, dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri. Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan. Berikut ini adalah contoh kutipan langsung pendek yang diikuti dengan innote.

Pendidikan akhlak merupakan satu hal yang amat diperlukan oleh setiap berpendapat, Pendidikan manusia. Zakiah (1999: 27) akhlak berfungsi untuk

mewariskan nilai-nilai positif dari suatu generasi ke generasi lainnya dalam rangka pembentukan manusia berkepribadian. Selanjutnya ia (Zakiah, 1999: 28) berkesimpulan, Pembinaan akhlak dan sopan santun dimulai sejak si anak masih kecil, melalui percontohan dan pelatihan serta pembiasaan bertingkah laku secara baik yang dilakukan dengan sadar dan bijaksana oleh kedua ibu bapak, maka modal pertama dalam pembinaan akhlak dan sopan santunnya adalah unsurunsur yang baik tersebut

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 11 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian kalimat, pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah. Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris. Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut berada diantara tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh pengutip). Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam kutipan, dapat dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!) langsung setelah kesalahan tersebut. Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi sebagai data. Titik-titik sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah kalimat titik-titik sebanyak tiga menandai penghilangan kata, dan (sic!) menandai adanya kesalahan dalam kalimat. b. Kutipan Tidak Langsung Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak sama persis dengan aslinya. Pengutip hanya mengambil pokok pikiran dari sumber yang dikutip untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip. Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap sebagaimana teks biasa. Semua kutipan harus dirujuk. Sumber-sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang mengandung kutipan. Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan diantara tanda kurung. Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan diakhiri dengan tahun terbitan. Perhatikan contoh berikut ini.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 12 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Agus Sujanto (1993: 48) mengatakan bahwa di dalam dunia pendidikan pembinaan akhlak dititikberatkan pada pembentukan mental anak agar tidak mengalami juvenile deliquency karena pembinaan akhlak berarti juga anak dituntut agar belajar bertanggung jawab. Selanjutnya, pendidikan agama dalam keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap kepribadian anak dan akan menjadi kenangan hidupnya (Zuhairini dkk., 1993: 32) c. Peletakkan Catatan Teks 1) Innote sebelum kutipan Sudjatmiko (1979: 14) membedakan kapal-kapal niaga atas kapal barang (cargo vesel); kapal penumpang (passenger vesel); kapal barang dan penumpang (cargo passenger vesel); kapal barang yang mempunyai akomodasi penumpang terbatas (cargo vessel with limited accommodation for passengers).

2) Innote setelah kutipan

Peter Brodie mengatakan bahwa yang dimaksud dengan container yard adalah tempat ke mana peti kemas yang sudah terisi penuh diserahkan oleh pengirim barang (shiper) kepala perusahaan layar yang akan mengangkut barang itu dan ke tempat itu pula peti kemas kosong akan dikembalikan (2002: 160).

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 13 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

3) Innote dengan dua pengarang atau lebih Sejarah wilayah pabean di Indonesia sudah dimulai sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda. Pada 1873, pemerintah mengundang UU Tarif sebagaimana dicantumkan dalam Lembaran Negara (Staatblad No.35 tahun 1873). Pada 1910, pemerintah Belanda mengeluarkan ordonentie tarif pasal (1) dari Ordonansi itu yang merumuskan pengertian wilayah pabean sebagai berikut: Dengan perkataan wilayah 9 daerah) pabean adalah bagian Hindia Belanda (Indonesia) tempat dipungut bea masuk dan bea keluar (Arif Suroyo, dkk., 1986: 16).

4) Innote berasal dari dua buku dengan nama dan tahun sama Menurut Abbas Salim (1994a : 2), pengertian pelayaran niaga adalah usaha jasa dalam bidang penyediaan ruangan pada angkatan air atau angkatan laut untuk kepentingan mengangkat muatan penumpang dan barang dagangan dari satu tempat ke tempat lain. Usaha pelayaran niaga dalam bahasa Inggris disebut Shipping Business atau Commercial Shipping, sedangkan pelayaran yang mngusahakan kapal, disebut Shipping Company. Pada sumber yang lain Abbas Salim, (1994b : 90) berpendapat adapun fungsi angkutan laut ialah pengoperasian pelayaran dalam negri dan luar negri dengan menaikkan kualitas laut ialah menyediakan fasilitas pelabuhan untuk berlabuh kapal-kapal. Dalam operasional angkutan laut sasaran utama wilayah pemerataan ekonomi nasional dalam pembangunan.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 14 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

3. Catatan Kaki atau Footnote a.Pengertian Catatan Kaki Catatan kaki dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap karya orang lain. Catatan kaki dipergunakan sebagai pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam teks atau sebagai petunjuk sumber; tempat memperluas pembahasan yang diperlukan, tetapi tidak relevan jika dimasukkan didalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula, referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagaian mana halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan, tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain. b. Cara Penulisan Catatan Kaki Catatan kaki dicantumkan pada kaki halaman karangan atau di setiap akhir bab karangaan. Jika menggunakan komputer tekanlah tombol Insert. Referensi lalu pilihlah footnote/endnote. Gunakan alinea menjorok. Selanjutnya, penomoran catatan kaki dilakukan dengan menggunakan angka Arab (1,2, dan seterusnya) di belakang bagian yang diberi catatan kaki, agak keats sedikit, beri spasi tanpa memberikan tanda baca apapun. c. Susunan Catatan Kaki Penyusunan catatan kaki dapat dilakukan dengan cara seperti berikut ini :

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 15 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

-------------------1

Nama belakang penulis, judul buku (Tempat : Nama belakang penulis, Judul Artikel, dalam Nama Nama belakang penulis, Judul Artikel, Nama Nama belakang penulis, Judul Artikel, dalam Nama Nama belakang penulis, Judul Makalah, Data Nama belakang penulis, Judul Laporan Tugas Nama belakang penulis, Judul

Penerbit, Tahun), halaman.


2

Surat Kabar, Tanggal, Bulan, dan Tahun, Halaman.


3

Majalah, Edisis/Nomor, halaman, Tempat.


4

Antologi dan penulis (Tempat : Penerbit, Tahun), Halaman.


5

Publikasi, Halaman.
6

Akhir (Tempat : Nama Perguruan Tinggi, Tahun), Halaman.


7

Skripsi/Tesis/Disertasi (Tempat : Nama Lembaga/Perguruan Tinggi), Halaman.


8

Nama belakang penulis, Judul Artikel, dalam

Alamat Website Internet.

d. Catatan Kaki Singkat Seringkali kita tidak hanya mengutip sekali dari satu sumber bacaan, tetapi dua, tiga, atau lebih kita mengambil kutipan dari sumber bacaan tersebut. Cara praktis yang dapat kita terapkan adalah pencantuman catatan kaki singkat. Ada tiga istilah dalam catatan kaki singkat, yaitu sebagai berikut : 1) Ibid. adalah bentuk singkat dari Ibidium, artinya sama dengan di atas. Ibid digunakan untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 16 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

catatan kaki yang tepat diatasnya. Cara penulisan ibidium yaitu tulis Ibid di bawah sumber bacaan yang di acu. 2) Loc. Cit. adalah bentuk singkat dari loco citati, artinya tempat yang telah dikutip. Loc. cit digunakan untuk pencantuman sumber bacaan yang sama, tetapi sudah diselingi oleh sumber bacaan yang lain. Cara penulisannya : nama pengarang loc. cit. (tanpa nomor halaman). 3) Op. cit. adalah bentuk singkat dari opere citati, artinya dalam karya yang telah dikutip, Op. cit dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip. Op. cit dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi halaman berbeda dan telah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Urutannya : nama pengarang, op.cit, dan nomor halaman. Penulisan singkat ibid, loc. cit., dan op. cit dengan menggunakan huruf kecil karena merupakan singkatan ungkapan umum dan ditulis dengan menggunakan huruf miring karena berupa istilah asing. Berikut adalah contoh penerapan notasi ibid, loc. cit., dan op. cit.. perhatikan contoh footnote pada makalah Bab I Pendahuluan dan penjelasannya.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 17 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Menurut Lincoln Arsyad1, Ekonomi Manajerial adalah cabang ilmu ekonomi yamg mempelajari penerapan prinsip-prinsip ekonomi dalam proses pengambilan keputusan di dunia bisnis, Ia2 juga berpendapat bahwa ekonomi manajerial atau Ekonomi Mikro Terapan kerap kali didefinisikan sebagai penerapan teori ekonomi dan metodologi ilmu pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah pengambilan keputusan. Keputusan tersebut diambil untuk mendapatkan cara terbaik untuk mendapatkan cara terbaik untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi. Selanjunya, Sadodo Sukirno3 berpendapat yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi adalah kegiatan seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsinya. Saat ini untuk melakukan kegiatan ekonomi atau suatu transaksi dapat menggunakan jasa pelayanan bank. Bank berasal dari bahasa Italia yaitu banco yang artinya bangku. Bank termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Pierson4 mengemukakan definisi, Bank is a company wich accept credit, but didnt give credit, yang artinya bank adalah suatu badan usaha yang menerima kredit tetapi tidak memberikan kredit.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 18 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Dalam

dunia

pelayaran,

transaksi

dilakukan

dengan

sistem

pembayaran melalui bank. Untuk kegiatan import dan eksport, pembayaran ke luar negeri dilakukan dengan cara sebagai berikut: Tunai (Cash Payment). Rekening Terbuka (Open Account)5. Penarikan Wesel atau Letter of Credit (L/C). Letter of credit (L/C) adalah surat yang dikeluarkan oleh suatu bank tersebut yang ditujukan kepada eksportir untuk menarik wesel importer yang bersangkutan untuk sejumlah uang yang tertera dalam surat itu6.

1Arsyad, Ekonomi Menejerial (Yogyakarta : BPEE, 2000), hlm.3. 2Ibid. 3Sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi (Jakarta : Rajawali Pers, 2002), hlm. 4. 4Melayu, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta : Bumi Aksara, 2005), hlm. 12.
5 6

Arsyad, loc. cit. Sukirno, op. cit., hlm. 5.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 19 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Keterangan :
1

Arsyad, Ekonomi Menejerial (Yogyakarta : BPEE, 2002), hlm. 3.

Artinya, untuk footnote yang pertama, Anda mengambil kutipan dari buku yang berjudul Ekonomi Menejerial Karangan Lincoln Arsyad, halaman ke-3 yang diterbitkan oleh BPEE pada 2000 di Yogyakarta.
2

Ibid.

Artinya, sumber bacaan yang kedua sama dengan sumber bacaan di atas (footnote 1)
3

sukirno, Pengantar Teori Mikroekonomi (Jakarta : Rajawali Pers, 2002),

hlm. Artinya, sumber bacaan yang ketiga berasal dari buku Pengantar Teori Mikroekonomi halaman ke-4 yang ditulis oleh Sadono Sukirno. Buku ini diterbitkan di Jakarta oleh Rajawali Press pada 2002.
4

Melayu, Dasar-dasar Perbankan (Jakarta : Bumi Aksara, 2005), hlm. 12.

Berarti, footnote keempat ini diambil dari buku Dasar-dasar Perbankan halaman ke-12 yang ditulis oleh Melayu pada 2005 dan diterbitkan oleh Bumi aksara.
5

Arsyad, loc. cit.

Berarti, footnote ini bersumber sama (nama penulis, judul buku, penerbit, tahun, dan halaman) dengan di atas (footnote nomor 1 atau buku yang ditulis oleh Arsyad) yang sudah diselingi sumber bacaac lain (diselingi oleh sumber bacaan dari pengarang Sukirno dan Melayu).
6

Sukirno, op. cit., hlm. 5.

Berarti, sumber bacaan pada notasi ke-6 ini sama dengan di atas (footnote nomor 3 atau buku yang ditulis Sukirno), tetapi halaman berbeda dan sudah diselingi sumber bacaan lain.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 20 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

3. Kesantunan Bahasa Bagian Penutup Karangan Ilmiah ( Reference Matter )


Bagian akhir karangan ilmiah atau reference matter adalah pencantuman sumber bacaan yang terangkum dalam daftar pustaka. Pencantuman sumber bacaan dalam daftar pustaka ini berfungsi sebagai rujukan pada saat Anda menulis karangan ilmiah. Materi ini akan membahas pengertian dan cara pembuatan daftar pustaka yang dilazimkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

3.1. PENULISAN DAFTAR PUSTAKA (BIBLIOGRAPHY)


A. Pengertian Daftar Pustaka Ketika menulis karangan ilmiah, dengan tujaun memperkuat pendapat kita, tentunya kita akan mencari pendapat-pendapat para ahli yang sesuai dengan bidang kajian untuk dijadikan bahan referensi dari berbagai sumber bacaan, baik itu berupa buku, majalah, surat kabar, maupun jurnal-jurnal ilmiah lainnya. Kemudian, bahan referensi ini harus kita kumpulkan dalam suatu tempat yang dinamakan kumpulan sumber bacaan atau sumber referensi saat menulis karangan ilmiah. Jika kita sudah mencantumkan sumber bacaan dalam daftar pustaka, pembaca atau dosen pembimbing atau penguji bisa mengetahui sumber bacaan apa saja yang dijadikan patokan kita dalam menulis karangan ilmiah. Selain itu, mereka dapat mengukur kedalaman pembahasaan maslah ketika mereka mambaca daftar pustaka. B. Cara Penulisan Daftar Pustaka Penulisan daftar pustaka banyak ragamnya. Berikut adalah cara penulisan daftar pustaka yang lazim digunakan dalam penulisan karangan ilmiah. a). Tulis tajuk daftar pustaka dengan menggunakan huruf kapital di bagian tengah atas. b). Gunakan alinea menggantung atau menonjol. daftar pustaka. Jadi, daftar pustaka adalah salah satu teknik notasi ilmiah yang merupakan

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 21 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

c). Jarak spasi setiap baris dalam satu sumber adalah satu spasi, sedangkan jarak antara sumber bacaan yang satu dengan yang lainnya adalah satu setengah spasi. d). Urutkan susunan daftar pustaka berdasarkan urutan abjad nama belakang penulis, atau nama lembaga yang menerbitkan sumber bacaan, bukan berdasarkan urutan angka atau huruf. e). Gelar tidak dicantumkan. C. Unsur-unsur Daftar Pustaka Berikut adalah susunan penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku, artikel, surat kabar, majalah, analogi, website, makalah, laporan tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi. DAFTAR PUSTAKA Penulis. Tahun. Judul Buku. Tempat: Penerbit. Penulis. Tahun. Judul Artikel. Dalam Nama Surat Kabar. Tanggal. Tempat. Penulis. Tahun. Judul Artikel. Dalam Nama Majalah. Edisi/Nomor(angka romawi)/Tanggal. Tempat. Penulis. Tahun. Tanggal Artikel. Dalam Nama Antologi. Tempat: Penerbit. Penulis. Tahun. Judul Artikel. Dalam Alamat Website. Penulis. Tahun. Judul Makalah. Data Publikasi. Tempat. Penulis. Tahun. Judul Laporan Tugas Akhir. Laporan. Tempat: Nama Perguruan Tinggi. Penulis. Tahun. Judul Skripsi/Tesis/Disertasi. Bentuk Karangan. Tempat: Nama Perguruan Tinggi.

D. Keterangan Lain tentang Daftar Pustaka a. Penulis Jika sebuah sumber bacaan ditulis oleh pengarang yang memiliki nama tiga unsur, seperti Romeo Andromeda Primakusuma, cara mencantumkan dalam daftar pustaka Primakusuma, Romeo Andromeda, bukan

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 22 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Primakusuma, Andromeda Romeo. Kadang-kadang sebuah buku tidak mencantumkan nama penulisnya. Jika itu terjadi, cantumkan nama lembaga yang menerbitkan buku tersebut. Sebagai contoh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa menerbitkan Kamus Istilah Ekonomi pada 2005 di Jakarta. Cara penulisan dalam daftar pustaka adalah Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Kamus Istilah Ekonomi. Jakarta. atau jika mengambil dari surat kabar atau majalah, cara penulisannya

Kompos. 2006. Pesona Negeri Singa di Penghujung Tahun. 8 November. Jakarta. Femina. 1999. Manakah Tipe Cinta Anda. Nomor 18/XXVII, Mei. Jakarta

Jika mengambil sumber bacaan dari beberapa buku dan pengarang yang sama, buatlah garis di bagian nama penulis.

Keraf, Gorys. 1980. Komposisi, Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende: Nusa Indah ___________. 1981. Diksi dan Gaya Bahasa. Ende: Nusa Indah. ___________. 1985. Ekposisi dan Deskripsi. Ende: Nusa Indah. ___________. 2003. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia.

Selanjutnya, jika nama pengarang dua atau tiga orang, cara pencantuman dalam daftar pustaka yaitu nama pengarang pertama dibalik dan diikuti lambang & (dan) diikuti nama pengarang yang kedua dan ketiga tanpa membalik namanya. Jika nama pengarang lebih dari tiga orang, tulislah dkk. (dan kawan-kawan) di belakang nama penulis pertama.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 23 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Contoh :
Arifin, Zaenal dan S. Amran Tasal. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo. Luxemburg, Jan van dkk. 1989. Tentang Sastra. Terjemahan Achadiati ikram. Jakarta: Intermasa

b. Tahun Penulisan tahun terbit dicantumkan setelah nama penulis dan diakhiri tanda titik. Masalah yang timbul biasanya ketika Anda mengambil beberapa sumber buku dari pengarang dan tahun yang sama. Tulislah huruf (a) di belakang tahun yang terbitnya lebih dahulu dan tulislah huruf (b), (c) dan seterusnya di belakang tahun yang terbit terakhir. Pencantuman huruf di belakang tahun ini berfungsi untuk memudahkan perujukan dalam innote. Perhatikan contoh berikut ini.

1.4 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sosiologi sastra. Menurut Supardi Djoko Damono (1987a: 1), sosiologi sastra adalah ilmu yang membahas hubungan antara pengarang, masyarakat dan karya sastra. Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa melalui sosiologi sastra kita dapat menganalisis Apakah latar belakang sosial pengarang menentukan isi karangan? Apakah dalam karya-karyanya pengarang mewakili golongannya? Apakah. (Damono, 1987b: 14)

Ketika kita akan mengetahui secara lengkap sumber bacaan yang digunakan pada kutipan tersebut, kita akan mengalami kesulitan jika tidak tercantum huruf a dan b. Apakah kedua kutipan tersebut berasal dari buku yang sama atau berbeda. Untuk lebih jelasnya, kita dapat melihatnya di dalam daftar pustaka.

Damono, Sapardi Djoko. 1987a. Sosiologi Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. ___________________. 1987b. Catatan Kecil tentang Aspek Rekreatif Sastra Populer. Makalah. Yogyakarta.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 24 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Kemudian, jika kita mengambil beberapa sumber bacaan dari pengarang yang sama dengan yang berbeda-beda, urutkan berdasarkan tahun yang terdahulu dan ikuti dengan sumber bacaan yang tahun terbitnya terakhir, seperti cotoh berikut ini.

Teeuw, A. 1953. Pokok dan Tokoh dalam Kesusastraan Indonesia Baru. Jakarta: Jajasan Pembangunan -------------. 1983. Menilai dan Membaca Sastra. Jakarta: Gramedia. -------------. 1988. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya. -------------. 1989. Sastra Indonesia Modern II. Jakarta: Pustaka Jaya.

Kemudian, jika sebuah sumber bacaan tidak mencantumkan tahun terbit, tulislah frase tanpa tahun dan akhiri dengan tanda titik. Perhatikan contoh berikut ini.

Hertatianto, Indra. Tanpa Tahun. Bangkitnya Wanita Perkasa dalam Perempuan di Titik Nol. Bandung: Karina Widya Loka. Mulyana, Adang. Tanpa Tahun. Perempuan Biasa. Surabaya: Atiek Jaya.

C. Judul Cara penulisan buku, surat kabar, majalah, antologi, dan website internet menggunakan huruf miring jika memakai computer dan menggunakan huruf tegak dan garis bawah jika memakai mesin tik atau tulisan tangan, sedangkan judul artikel, makalah, laporan tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertai ditulis dengan menggunakan tanda petik (."). Perhatikan contoh berikut ini.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 25 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

Damono, Sapardi Djoko. 1993. Pembicaraan Awal tentang Sastra Populer. Makalah pada Musyawarah Nasional III dan Pertemuan Ilmiah VI HISKI di Yogyakarta. ____________________. 2002. Ke Manakah Perkembangan Sastra Kita?. Dalam http://www.bahasasastra.web.id/sapardi.asp. Dananjaya. 2000. Roman Pitjisan. Dalam E. Ulrich Kratz. Sejarah Sastra Indonesia Abad xx. Antologi. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, Yayasan Adikarya IKAPI & The Ford Foundation. Echols, John M. & Hassan Sadily. 1986. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia. Ekowati, Dede. 2006. Analisis Rasio Terhadap Laporan Keuangan PT Kalbefarma, Tbk. Laporan Tugas Akhir. Bekasi: Akedemi Bina Insani. Keraf, Gorys.1978.Morfologi Dialek Lamalera.Disertasi.Jakarta: Universitas Indonesia. Kristanto, Andri. 2003. Algoritma dan Pemprograman dengan C++. Edisi I. Yogyakarta: Graha Ilmu. Mediyawati, Niknik. 1995.Analisis Struktural Cerpen-cerpen Lupus Karangan Hilman Hariwijaya dan Kemungkinan sebagai Bahan Pengajaran Sastra di SMU.Skripsi.Yogyakarta: FPBS IKIP Yogyakarta. Soal Soal Bahasa Indonesia _______________. 2003.Potret Remaja Perkotaan dalam Lupus: Sebuah Kajian Sosiologi Sastra.Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia.

Soal Soal Bahasa Indonesia


1. Di bawah ini adalah bukan ciri-ciri cara menyusun tesis yang baik: Jawab: B a. Tesis harus dinyatakan dalam kalimat lengkap, tidak boleh dinyatakan dalam fase b. Tesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan, tidak boleh dalam bentuk kalimat pernyataan c. Tesis harus terbatas, tidak boleh terlalu luas d. Tesis harus saling berhubungan, tidak boleh mengandung unsur-unsur yang tidak berkaitan

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 26 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

2. Suatu tulisan yang tidak mengembangkan gagasan yang merupakan tema seluruh tulisan, tujuan penelitian dapat ditulisakan dalam bentuk: Jawab: B a. Tesis b. Pernyataan maksud c. Fase d. Teks 3. Kalimat yang dibuat dalam rumusan masalah adalah kalimat: Jawab: A a. Kalimat tanya (interrogative) b. Kalimat pendeskripsian secara singkat, jelas, dan tajam yang mengarah pada rumusan masalah dan latar belakang masalah c. Kalimat berita (declarative) d. Kalimat pernyataan 4. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.Bagian karya tulis di atas terdapat pada bagian: Jawab: D a. Saran b. Kesimpulan c. Pendahuluan d. Kata pengantar 5. Penulisan judul karya tulis yang tepat terdapat pada: Jawab: A a. SUMBER DAYA MANUSIA DAN ENERGI LISTRIK b. SUMBER DAYA MANUSIA dan ENERGI LISTRIK

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 27 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

c. Sumber Daya Manusia dan Energi Listrik d. Sumber Daya Manusia Dan Energi Listrik 6. Judul buku : Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia Pengarang : Harimurti Kridalaksana Tahun : 1992 Penerbit : Gramedia Pustaka Utama Tempat terbit: Jakarta Penulisan daftar pustaka yang benar untuk data buku di atas adalah: Jawab: C a. Harimurti Kridalaksana. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. b. Kridalaksana, Harimurti. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. c. Kridalaksana, Harimurti. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. d. Harimurti, Kridalaksana. 1992. Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. 7. Kegunaan symbol (sic!) dalam kutipan langsung adalah: Jawab: C a. Untuk menandai penghilangan sebuah kalimat b. Untuk menandai penghilangan kata c. Untuk menandai adanya kesalahan dalam kalimat d. Untuk menandai hal yang penting dalam sebuah kalimat 8. Penyusunan catatan kaki dapat dilakukan dengan cara seperti berikut, kecuali: Jawab: A

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 28 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

a. Nama belakang penulis, Judul Makalah, Tempat. tanggal, Data Publikasi, Halaman. b. Nama belakang penulis, Judul Artikel, dalam Nama Surat Kabar, Tanggal, Bulan, dan Tahun, Halaman. c. Nama belakang penulis, Judul Skripsi/Tesis/Disertasi (Tempat : Nama Lembaga/Perguruan Tinggi), Halaman. d. Nama belakang penulis, Judul Artikel, dalam Alamat Website Internet. 9. Judul buku : Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi Pengarang : E. Zaenal Arifin, S. Amran Tasai Penerbit/ tempat/ tahun : Akademika Pressindo, Jakarta, 2000 Penulisan daftar Pustaka berdasarkan sumber di atas adalah: Jawab: C a. Arifin, E. Zaenal dan Tasai, S. Amran. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo. b. Zaenal Arifin, Tasai, S. Amran. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo. c. Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo. d. Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2000. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Akademika Pressindo: Jakarta. 10. Untuk membicarakan persoalan yang oleh Pujangga baru diperlukan 200 halaman, maka Angkatan 45 cukup dengan menulis cerpen yang panjangnya tiga halaman saja. 4) Penulisan catatan kaki yang tepat untuk kutipan karya ilmiah di atas adalah: Jawab: C a. 4) Jassin, H.B. Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai. Jakarta :1962. halaman 122.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 29 dari 30

E-LEARNING Bahasa Indonesia


http://elearning.gunadarma.ac.id/~cai

b. 4) Jassin, H.B..1962. Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai. Jakarta. halaman 122. c. 4) H.B.Jassin, Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai (Jakarta,1962), halaman 122. d. 4) H.B.Jassin, 1962. Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai. Jakarta. halaman 122.

Kesantunan Bahasa dalam Karangan Ilmiah

halaman 30 dari 30

You might also like