You are on page 1of 3

Pewarnaan spora. Spora pada bakteri merupakan struktur yang tahan panas dan kimia.

Spora dibentuk oleh bakteri tertentu untuk mengatasi lingkungan yang tidak menguntungkan
bagi bakteri. Spora terbentuk didalam sel sehingga disebut endospora, dalam satu sel bakteri
hanya ada satu spora dan tidak berIungsi untuk reproduksi. Lapisan luar spora merupakan
penahan yang baik terhadap bahan kimia sehingga spora sukar diwarnai. Spora bakteri dapat
diwarnai dengan cara dipanaskan. Pemanasan menyebabkan lapisan luar spora mengembang,
sehingga zat warna dapat masuk. Digunakan biakan tua ( 72 jam ), larutan hijau malakit, dan
larutan saIranin ( Lay, 1994)

Dengan pengecatan dapat dilihat struktur sel mikroba dengan sesama. Fungsi pengecatan
terutama member warna pada sel atau bagian bagiannya sehingga menambah kontras dan
tampak lebih jelas. Selain itu pengecatan juga dapat menunjukan bagian bagian struktur sel,
menunjukan distribusi dan susunan kimia bagian bagian sel , membedakan mikroba yang satu
dengan mikroba yang lain., menentukan Ph dan potensial reduksi oksidasi ekstraseluler dan
intraseluler. ( Jutono, 1980 )

1. Fungsi kapsul
Memediasi perlekatan sel ke permukaan jaringan, melindungi sel bakteri dari Iagosit,
melindungi sel dari kekeringan, menyimpan karbohidrat untuk cadangan metabolisme.



Adaptasi tumbuhan terhadap transpirasi, pada daun tumbuhan seperti pohon cemara, jati dan
akasia mengurangi penguapan dengan cara menggungurkan daunnya di musim panas. Pada
tumbuhan padi-padian, liliacea dan jahe-jahean,tumbuhan jenis ini mematikan daunnya pada
musim kemarau. Pada musim hujan daun tersebut tumbuh lagi. Tumbuhan yang hidup di gurun
pasir atau lingkungan yang kekurangan air (daerah panas) misalnya kaktus (Melocactus
curvispinus), mempunyai struktur adaptasi khusus untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Pada tumbuhan yang terdapat di daerah panas, jika memiliki daun maka daunnya
berbulu, bentuknya kecil-kecil dan kadang-kadang daun berubah menjadi duri dan sisik (Fitter ,
1991).
Lapisan lilin kulit luar daunnya tebal, mempunyai lapisan lilin yang tebal dan mempunyai sedikit
stomata untuk mengurangi penguapan. Beberapa tumbuhan di gurun pasir daunnya menutup
(mengatup) pada siang hari dan membuka pada malam hari untuk menghindari penguapan yang
berlebih. Sistem perakaran tumbuhan di daerah panas memiliki akar yang panjang-panjang
sehingga dapat menyerap air lebih banyak (Salisbury, 1992).


DAFTAR PUSTAKA
Devlin, R.M and K.H.Withan.1983.Plant Phisiology.Williard grant press:Boston
Fitter. A. H.dan Hay, R. K. M. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah Mada University
Press: Yogyakarta
Gardner, F. P. R. Brent pearce dan Goger L. Mitchell, 1991, Fisiologi Tanamanan Budidaya,
Universitas Indonesia Press : Jakarta
Jumin, H. B. , 1992, Ekologi Tanaman suatu Pendekatan Fisiologi, Rajawali Press: Jakarta
Khairunnisa,L 2000.Tanggapan Tanaman Terhadap Kekurangan Air.Fakultas Pertanian USU :
Medan
Lakitan,B.2004.Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan.Raja GraIindo Persada:Jakarta
Loveless,A.R. 1991. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik 1. Gramedia ;
Jakarta
Michael,P.H.1964. General Phisiology.Kogasuma. Company:Tokyo
Salisbury,F.B and C.W Ross.1992.Fisiologi Tumbuhan Jilid III.ITB:Bandung
Yatim,W.1991. Biologi Modern Biologi Sel. Tarsio : Bandung
PadloeLomo 8aLna Slrl 1993 Mlkroblologl uasar ualam rakLek 1 Cramedla usLaka uLama !akarLa
klmball !ohn W 1999 8lologl Ldlsl ke Llma 1 Clora Aksara raLama !akarLa
elczar Mlchael 1988 uasaruasar Mlkroblologl ul ress !akarLa
SchmldlL karln 1998 Mlkroblologl umum Ca[ah Mada unlverslLy ress ?ogyakarLa
volk Wesley A dan MargareL l Wheeler 1990 Mlkroblologl uasar Lrlangga !akarLa

You might also like