You are on page 1of 12

Program Padat Karya Salah Satu Upaya Mengatasi Pengangguran

Dwi Nurani 12111250 1KA40

UNIVERSITAS GUNADARMA 2011

Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah : Program Padat Karya Salah Satu Upaya Mengatasi Pengangguran

Kelas : 1KA40 Tanggal Penyerahan Makalah : 24 November 2011 Tanggal Upload Makalah : 25 November 2011

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini, saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain. Apabila terbukti benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

Penyusun

NPM 12111250

Nama Lengkap Dwi Nurani

Tanda Tangan

Program Sarjana Sistem Informasi UNIVERSITAS GUNADARMA

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang selalu menyertai sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Terselesaikannya makalah ini dengan judul Program Padat Karya Salah Satu Upaya Mengatasi Pengangguran ini merupakan hasil kerja keras yang tidak terlepas dari dukungan, doa, semangat maupun sembangan-sumbangan ide dari semua pihak yang turut membantu terselesaikannya makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada seluruh pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari penulisan dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambahkan ilmu pengetahuan baru bagi kita semua.

Jakarta,

November 2011

Penulis

ii

Daftar Isi

Pernyataan.....i Kata Pengantar...............................................................................................................ii Daftar Isi.........................................................................................................................iii BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang................................................................................................1 B. Tujuan.............................................................................................................2 C. Sasaran............................................................................................................3 BAB II Permasalahan A. Kekuatan.........................................................................................................4 B. Kelemahan......................................................................................................5 C. Peluang...........................................................................................................5 D. Tantangan.......................................................................................................5 BAB III Kesimpulan dan Rekomendasi A. Kesimpulan.....................................................................................................7 B. Rekomendasi...................................................................................................7 Referensi...........................................................................................................................8

iii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Angka kemiskinan dan pengangguran yang cenderung meningkat akhir-akhir ini, Sejak krisis ekonomi menggelinding Juli 1997 masih menyisahkan persoalan persoalan yang perlu penanganan serius dan terprogram dengan baik. Keadaan kian parah akibat ekonomi global yang melanda seluruh negara di dunia pada saat ini. Bila hal ini tidak didorong dengan upaya menumbuhkan wirarausaha baru dan mengembangkan wirausaha yang sudah ada, yakinlah beban pemerintah akan semakin berat bahkan dapat menjadikan bangsa ini miskin berkepanjangan hingga makin sulit keluar dalam lingkaran tersebut. Untuk mengantisipasi krisis yang berkepanjangan dan menghadapi era globalisasi serta perdagangan bebas kedepan, pemerintah kita memiliki beberapa visi. Salah satu visi tersebut adalah merencanakan suatu program perbaikan di bidang ekonomi khususnya dalam meningkatkan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat sehingga terwujud masyarakat yang adil, cerdas, mandiri, terampil,

sejahtera, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana yang menjadi sasaran dan tujuan pembangunan nasional jangka panjang. Pada dasarnya pembangunan daerah di arahkan untuk menciptakan terwujudnya masyarakat pembangunan dan hasil-hasilnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, menggalakan prakarsa dan peran aktif masyarakat serta meningkatkan pendayagunaan potensi daerah secara optimal dan terpadu. Dalam mengisi otonomi daerah yang nyata, dinamis serta serasi dan bertanggung jawab serta memperkuat persatuan dan kesatan bangsa. Dalam upaya pemerataan pembangunan di seluruh tanah air, pembangunan daerah dan kawasan yang kurang berkembang, misalnya dikawasan timur Indonesia, daerah terpencil dan daerah perbatasan perlu ditingkatkan sebagai perwujudan wawasan nusantara (UUD 1945 Tap No. 11/MPR/1993). Pada umumnya perkembangan dunia usaha dan usaha kecil yang ada di kotakota di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang cukup pesat di segala sektor
1

perekonomian baik jasa maupun barang. Hal ini dikarenakan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat dan kompleks. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan perhatian pada badan usaha yang bergerak di sektor perekonomian. Konsep pembangunan dunia usaha sebenarnya sudah lama dilakukan, seperti dengan membantu berbagai peralatan dan teknologi manajemen usaha, permodalan serta pasar dan informasi pasar. Meskipun ada usaha kecil atau menengah yang maju dan berkembang, namun tidak sedikit jalan di tempat, bahkan ada yang gulung tikar, walupun sudah dibidani cukup lama karena semuanya tergantung pada aspek mental pengusaha itu sendiri. Kalau sebuah usaha telah ada dan tumbuh berkembang ia tentunya memiliki program pengembangan yang telah dituangkan dalam proyek, seperti pelatihan, penelitian, pendampingan maupun bantuan permodalan. Namun bagi yang menganggur diperlukan program tersendiri yakni bagaimana menumbuhkan semangat

kewirausahaan agar menjadi wirausaha baru. Dalam hal ini usaha padat karya diarahkan untuk mempercepat pembangunan guna meningatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat pada umumnya khususnya memperluas lapangan kerja dan kesempatan usaha serta mengisi dan memperluas pasar.

B. Tujuan Program padat karya merupakan salah satu upaya untuk mengentaskan kemiskinan dan dapat mengurangi pengangguran melalui pembangunan sarana maupun prasarana pendukung untuk memperlancar roda perekonomian, khususnya di daerah pedesaan yang masih tertinggal. Namun demikian kita harus tetap memperhatikan peningkatan produktivitas, agar mampu bersaing sebagai salah satu alternatif pelaksanaan konstruksi, baik dalam keadaan krisis maupun dalam keadaan ekonomi normal. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran untuk mengetahui tingkat

produktivitasnya. Serta diharapkan adanya Perwujudan dalam kemandirian dan integrasi transmigran dan masyarakat sekitarnya melalui tahap penyesuaian, pemantapan dan pengembangan di permukiman transmigrasi yang layak huni, layak usaha, layak berkembang dan layak lingkungan, dan dapat Mewujudkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi untuk mengisi kesempatan kerja Dalam dan Luar Negeri.
2

C. Sasaran

Secara umum, program padat karya bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja dan kesempatan usaha dan meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan akan pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan, dengan tetap memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup. Dalam lingkup khusus, program padat karya bertujuan agar tersedianya kesempatan kerja atau usaha dalam bentuk kegiatan usaha ekonomi produktif pedesaan yang berkesinambungan. Juga terbangunnya fasilitas infrastruktur ekonomi perdesaan dengan jangka waktu tertentu dan berkesinambungan bagi masyarakat setempat. Sasaran untuk mencapai terwujudnya tenaga kerja yang memiliki kompetensi untuk mengisi kesempatan kerja dalam dan luar negeri, mencapai perluasan jejaring informasi lowongan kerja di berbagai media, mencapai terwujudnya pengembangan kesempatan kerja usaha mandiri dan padat karya produktif, meningkatkan perlindungan hak-hak dasar pekerja / buruh dan khususnya bagi pekerja perempuan dan anak, dan mencapai peningkatan sarana dan prasarana pelayanan ketenagakerjaan pada Unit Pelayanan Teknis (UPT).

BAB II Permasalahan

A. Kekuatan (Strength) 1. Pengembangan Kegiatan Ekonomi Kegiatan ini ditujukan untuk pengembangan kegiatan ekonomi produktif skala kecil dan menengah yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing daerah dengan mendasarkanpada kebutuhan pasar, baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri, seperti antara lain kegiatan: peningkatan produksi dan produktivitas usaha tani. peningkatan kecukupan pangan. pengembangan agroindustri. pengembangan industri rumah tangga. dsb.

Bentuk bantuan yang diberikan berupa bantuan investasi dan atau modal kerja kepada kelompok masyarakat dalam rangka mengembangkan kegiatan ekonomi produktif. Dalam hal pengembangan kegiatan ekonomi produktif, mekanisme pengembangannya dilakukan melalui mekanisme perguliran yang dikelola langsung oleh suatu lembaga yangdibentuk sendiri oleh kelompok masyarakat.

2.

Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Sosial Ekonomi Kegiatan ini ditujukan untuk pemeliharaan dan rehabilitasi sarana dan prasarana social ekonomi masyarakat yang mendukung baik langsung maupun tidak langsung terhadap peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat dan pelestarian fungsi lingkunan hidup, seperti antara lain kegiatan: rehabilitasi dan pemeliharan infrastruktur pengairan. rehabilitasi dan pemeliharaan infrastruktur perhubungan. rehabilitasi dan pemeliharaan fasilitas sosial ekonomi (pasar, terminal, taman, dsb) rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dasar permukiman. dsb.
4

3.

Pelatihan Keterampilan Pelatihan keterampilan dan manajemen usaha ekonomi masyarakat ditujukan dalam rangka pengembangan lebih lanjut kegiatan ekonomi produktif serta dalam memelihara sarana dan prasarana sosial ekonomi, yang meliputi antara lain: pelatihan, penyuluhan dan bimbingan,promosi, kemitraan dan bantuan teknis.

B. Kelemahan (Weakness) Dalam program padat karya terdapat beberapa kelemahan, diantaranya adalah: 1. 2. 3. 4. Alokasi anggaran Pemerintah besar tidak sesuai dengan hasil Rentan terjadinya KKN Prosedur yang tidak sesuai dengan sasaran kerja Ketidakefektifan sasaran hasil produksi

C. Peluang (Opportunity) 1. Mengurangi jumlah pengangguran Dengan program padat karya ini, kesempatan seseorang untuk mendapatkan kerja semakin banyak dan pegangguran dapat diatasi seminim mungkin. 2. Peluang Usaha Yang Menjanjikan Program padat karya juga berdampak pada usaha-usaha kecil menengah dengan bersamaannya kebutuhan masyarakat sehingga kebutuhan masyarakat tersebut harus terpenuhi secara individu atau pun kelompok. 3. Perdagangan Selain itu perdagangan juga menjadi pusat kebutuhan masyarakat di daerah tersebut.Sehinngga masyarakat mau tidak mau membeli atau mendapatkan ssesuatu untuk memenuhi kebutuhan mereka.Dan sektor perdagangan inilah yang menjadi peranan penting dalam program padat karya.

D. Tantangan (Threat) Beberapa tantangan dalam program padat karya antara lain adalah: 1. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat perusahaan-perusahaan yang ada tidak bisa kompetitif karena struktur biaya yang mahal.

2. Investor enggan berinvestasi di Indonesia karena kurang menguntungkan bagi mereka. 3. Regulasi-regulasi yang harus dipenuhi bagi para investor. 4. Perundang-undangan tenaga kerja dan pajak yang menyulitkan para pekerja.

BAB III Kesimpulan dan Rekomendasi

A. Kesimpulan 1. Program padat karya memberikan kesempatan kerja bagi tenaga kerja penganggur. 2. Ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 3. Membangun fasilitas infrastruktur ekonomi perdesaan dengan jangka waktu tertentu. 4. Regulasi pemerintah yang kurang mendukung investor. 5. Menggerakkan dan memberdayakan seluruh potensi masyarakat dalam program padat karya secara menyeluruh. 6. Dapat melakukan pembinaan secara menyeluruh dan merata di setiap wilayah. 7. Meningkatnya ketahanan dan kesejahteraan pada seluruh lapisan masyarakat.

B. Rekomendasi 1. Pemerintah harus memberikan regulasi-regulasi yang mudah bagi investor. 2. Revisi tentang perundang-undangan tenaga kerja & pajak. 3. Rehabilitasi prosedur-prosedur proses kerja yang kurang efektif 4. Kemudahan untuk memasarkan hasil produksi 5. Menimbulkan lahan-lahan yang ada menjadi pusat perdagangan/industri/perumahan. 6. Bahwa progam padat karya dapat mengatasi permasalahan jumlah penduduk 7. Membuat usaha-usaha berkembang dan ada juga yang tersingkir/tergeser.

Referensi
http://phury-hawon.blogspot.com/2011/11/contoh-proposal-skripsi-pengaruh-usaha.html http://regional.kompas.com/read/2011/04/03/22315765/Program.Padat.Karya.Lebih.Membe rdayakan http://metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/08/22/134570/Industri-Padat-Karya-SolusiSerap-Pengangguranhttp://regionaldua.tripod.com/pakar.html http://berita.liputan6.com/read/138939/dpr_upaya_mengatasi_pengangguran_tak_efektif http://www.ipotnews.com/index.php?jdl=Padat_Karya_Solusi_Atasi_Pengangguran_&level2 =newsandopinion&level3=industries&level4=basicindustry&news_id=502007&group_new s=ALLNEWS&taging_subtype=AGRICULTURE&popular=&search=y&q http://www.p2kp.org/wartadetil.asp?mid=3570&catid=1&

You might also like