You are on page 1of 2

UTS Kimia Lingkungan II

Dosen

Eko Siswoyo, ST,Msc.Ec Yepisa Murdiani 10513021

Nama Mahasiswa : NIM :

1. Proses pencemaran lingkungan yang terjadi di atmospheric,air, dan tanah: Yang terjadi di atmosper Pencemaran udara adalah kehadiran satu ato lebih substan fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan makhluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Kondisi udara yang ada di dalam atmosfer tidak pernah di temukan dalam keadaan bersih, melainkan sudah tercampur dengan gas-gas lain dan partikulatpartikulat yang tidak diperlukan. Pencemaran udara terjadi apabila mengandung satu macam atau lebih bahan pencemar di peroleh dari proses kimiawiseperti gas-gas CO,CO2,SO2,SO3, gas dengan konsentrasi tinngi atau kondisi fisik seperti suhu sangat tinggi bagi ukuran manusia, hewan, dan tumbuhan. Adanya gas-gas tersebut dan partikulat-partikulat dengan konsentrasi melewati ambang batas,maka udara di daerah tersebut dinyatakan tercemar. Contoh proses tercemarnya udara adalah yang disebabkan oleh kebakaran hutan akibat musim kemarau panjang atau di bakar oleh manusia. Yang terjadi di air Pencemaran air dapat diartikan sebagai suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampunagan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia dan dapat juga disebabkan oleh fenomena alam seperti gunung berapi,badai, dan gempa bumi. Proses pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat berbahaya ke dalam air, selain itu air yang kekurangan kandungan oksigen juga dapat menyebabkan rusaknya suatu ekosistem yang ada di bumi. Contoh dari pencemaran air adalah keruhnya air sungai yang ada di sekitar perumahan penduduk dan kawasan industri yang umumnya berada di perkotaan karena limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga maupun industri yang langsung di buang pada sungai. Yang terjadi di tanah Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran terjadi biasanya karena kebocoran limbah cair/bahan kimia industri atau fasilitas komersial yangtelah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan/ masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun tersebut dapat berdampak langsung pada manusia melalui sentuhan atau secara tidak langsung melalui aliran air hujan atau udara. Contoh pencemaran tanah adalah kasus love canal yang terjadi di amerika, hal ini terjadi pada suatu pemukiman yang berdiri di atas tanah bekas pembuangan limbah B3 yang tanahnya mengandung zat berbahaya.

2. Tragedi minamata adalah tragedi pencemaran yang disebabkan oleh merkuri yang terjadi di Jepang. Kasus ini cukup menggemparkan karena menelan cukup banyak korban. Kasus Minamata terjadi karena teluk tersebut tercemar olek logam berat yang di dalamnya terdapat juga merkuri. Limbah merkuri ini dihasilkan oleh perusahaan Chisso Crop. Akibat dari tragedi itu penduduk di pesisir teluk Minamata mengalami berbagai penyakit aneh yaitu tangan dan kaki mati rasa, kekuatan otot melemah, gangguan pada mata,gagap, gangguan pendengaran, lumpuh hingga level tertinggi yang menyebabkan kematian. Hal ini bisa terjadi karena kontaminasi yang terjadi pada air laut yang menyebabkan ikan hasil tangkapan nelayan terkontaminasi logam berat tersebut.

3. Proses koagulasi dan flokulasi Koagulasi Jika partikel-partikel koloid tersebut bersifat netral, maka akan terjadi penggumpalan dan pengendapan karena pengaruh gravitasi. Proses penggumpalan dan pengendapan ini disebut koagulasi. Penetralan partikel koloid dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu : a. Menggunakan prinsip elektrofotoresis Proses elektrofotoresis adalah penggarakan partikel-partikel koloid yang bermuatan ke elektrode dengan muatan berlawanan. Ketika partikel ini mencapai elektrode, maka sistem koloid akan kehilangan muatannya dan bersifat netral. b. Penambahan koloid lain dengan muatan berlawanan Ketika koloid bermuatan positif dicampur dengan koloid bermuatan negatif, maka muatan tersebut akan saling menghilang dan bersifat netral. c. Penambahan elektrolit Jika suatu elektrolit ditambahkan pada sistem koloid, maka partikel koloid yang bermuatan negatif akan mengasorbsi ion positif (kation) dari elektrolit. Begitu juga sebaliknya, partikel positif akan mengabsorbsi ion negative (anion) dari elektrolit. Dari adsorbsi di atas maka terjadi proses koagulasi. d. Pendidihan Kenaikan suhu menyebabkan jumlah tumbukan antara partikel-partikel sol dengan molekulmolekul air bertambah banyak. Hal ini melepaskan elektrolit yang teradsorpsi pada permukaan koloid. Akibatnya partikel tidak bermuatan. Flokulasi Setelah proses koagulasi, partikel-pertikel terdestabilisasi dapat saling bertumbukan membentuk agregat sehingga trbentuk flok,tahap ini disebut flokulasi. Flokulasi adalah suatu proses aglomerasi partikel-partikel terdesstabilisasi menjadi flok dengan ukuran yang memungkinkan dapat dipisahkan oleh proses sedimentasi dan filtrasi. Dengan kata lain proses flokulasi adalah proses pertumbuhan flok menjadi flok ukuran yang lebih besar. Terdapat 2 perbedaan pada proses flokulasi yaitu : a. flokulasi parikinetik adalah aglomerasi partikel-partikel sampai ukuran m dengan mengandalkan gerakan Brownian, biasanya koagulan ditambahkan untuk meningkatkan flokulasi parikinetik. b. flokulasi ortokinetik adalah aglomerasi partikel-pertikel sampai ukuran di atas 1 m, dimana gerakan Brownian di abaikan pada kecepatan tumbukan antar partikel, tetapi memerlukan pengaduk buatan.

You might also like