You are on page 1of 3

U1I TUSUK

Indikasi Uji Tusuk ( $3!7.%089 )


4 Rinitis alergi : Apabila gejala tidak dapat dikontrol dengan medikamentosa sehingga
diperlukan kepastian untuk mengetahui jenis alergen maka di kemudian hari alergen tsb
bisa dihindari.
4 Asthma : Asthma yang persisten pada penderita yang terpapar alergen (perenial).
4 ecurigaan alergi terhadap makanan. Dapat diketahui makanan yang menimbulkan reaksi
alergi sehingga bisa dihindari.
4 ecurigaan reaksi alergi terhadap sengatan serangga.
(Mayo, 2005)

Prosedur
Tes Cukit ( Skin Prick Test ) seringkali dilakukan pada bagian volar lengan bawah.
Pertama-tama dilakuakn desinIeksi dengan alkohol pada area volar, dan tandai area yang akan
kita tetesi dengan ekstrak alergen. Ekstrak alergen diteteskan satu tetes larutan alergen (
Histamin/ ontrol positiI ) dan larutan kontrol ( BuIIer/ ontrol negatiI) menggunakan jarum
ukuran 26 G atau 27 G atau blood lancet (Nelson, 1998).
emudian dicukitkan dengan sudut kemiringan 45
0
menembus lapisan epidermis dengan
ujung jarum menghadap ke atas tanpa menimbulkan perdarahan. Tindakan ini mengakibatkan
sejumlah alergen memasuki kulit. Tes dibaca setelah 15-20 menit dengan menilai bentol yang
timbul (Nelson, 1998).

Interpretasi : (Pawarti, 2004)
Untuk menilai ukuran bentol berdasarkan The Standardi:ation Committee of Northern
(Scandinavian) Society of Allergology dengan membandingkan bentol yang timbul akibat alergen
dengan bentol positiI histamin dan bentol negatiI larutan kontrol. Adapun penilaiannya sebagai
berikut :
- 0 : reaksi (-)
- 1 : diameter bentol 1 mm ~ dari kontrol (-)
- 2 : diameter bentol 1-3mm dari kontrol (-)
- 3 : diameter bentol 3-5 mm ~ dari kontrol (-)
- 4 : diameter bentol 5 mm ~ dari kontrol (-) disertai eritema.

Uji Gores
Prinsip pemeriksaan uji gores sama dengan uji tusuk. Uji gores dilakukan dengan meneteskan
sejumlah kecil allergen yang dicurigai, diteteskan pada kulit yang normal. Dengan menggunakan
jarum kecil dilakukan penggoresan ke dalam kulit. Tes ini aman dan tidak nyeri.
Penderita harus menghentikan konsumsi antihistamin kerja singkat (CTM, hidroksin,
prometazin) selama 3 hari sebelum dilakukan pengujian. Dan antihistamin kerja lama (Setirizin,
Ioratodin) selama 1 minggu. Pembacaannya sama dengan uji tusuk (Pawarti, 2004).


UJI TEMPEL
Terutama digunakan untuk tes dermatitis kontak alergika. Tempat uji tempel biasanya di
punggung. Ditempelkan pada punggung antigen tertentu, biasanya dengan standar buatan pabrik
misalnya inn Chamber System Kit dan T.R.U.E test, keduanya buatan Amerika Serikat. Uji
tempel bisa juga dilakukan dengan antigen bukan standar, dapat berupa bahan kimia yang berasal
dari rumah, lingkungan yang bersiIat toksik. Misalnya kosmetik, pelembab, bila akan dilakukan
uji tempel bisa langsung digunakan apa adanya. Jika yang digunakan membutuhkan air untuk
membilasnya seperti shampoo, pasta gigi maka diencerkan dengan air terlebih dahulu. jika yang
dicurigai pakaian, sarung tangan, maka uji tempel dilakukan dengan potongan kecil bahan
tersebut yang direndam air garam lalu ditempelkan dikulit menggunakan Finn Chamber. Setelah
ditempelkan dibiarkan selama 48 jam (Djuanda, 2009).
Hal yang perlu diperhatikan :
1. ulit yang digunakan untuk uji tempel dalam keadaan sehat.
2. Hentikan pemakainan kortikosteroid sistemik dihentikan minimal 1 minggu sebelum uji
tempel.
3. Penderita dilarang mandi selama uji tempel dilakukan (48 jam). Dan menjaga punggung
tetap kering dan tidak longgar sampai pembacaan terakhir selesai.
4. Ui tempel dibuka setelah dua hari, kemudian dibaca. Pembacaan kedua dilakukan hari ke-
3 sampai ke-7 setelah aplikasi.
Setelah dibiarkan menempel 48 jam, uji tempel dilepas. Pembacaan pertama dilakukan 15-30
menit setelah dilepas, agar eIek tekanan bahan yang diuji telah menghilang.
Pembacaan hasil
1. reaksi lemah (nonvesikuler) : eritema, inIiltrate, papul ()
2. reaksi reaksi kuat : edema atau vesikel ()
3. reaksi sangat kuat (ekstrim) : bula atau ulkus ()
4. iritasi : seperti terbakar, pustule, atau purpura (IR)
5. reaksi negatiI (-)
Pembacaan kedua dilakukan setelah 72 jam biasanya dilakukan sampai satu minggu. Pembacaan
kedua penting untuk membedakan respon alergi atau iritasi. Pada respon alergik, pembacaan
pertama /- pada pembacaan kedua meningkat jadi // (reaksi tipe crescendo). Sedangkan
respon iritan hasil pembacaannya cenderung menurun misalnya (reaksi tipe decrescendo).


Mayo Clinic staII. Allergy skin tests: IdentiIy the sources oI your sneezing, Mayo Foundation Ior
medical education and research, April 2005 ; 1-5
Pawarti DR. Tes ulit dalam Diagnosis Rinitis Alergi, Media Perhati. Volume 10 2004; Vol 10
no 3 :18-23
Nelson HS, Lah J, Buchmeier A, McCormick D. Evaluation oI Devices Ior Skin prick Testing. J
Allergy and Clin Immunol 1998; 101 : 153-6
Djuanda, Adhi. 2009. Ilmu Penyakit ulit dan elamin. Jakarta : F UI

You might also like