You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Di era modern nan serba canggih ini, banyak sekali orang yang ngawur
di dalam mencari rejeki. Ada yang mencuri mayat-mayat bayi, kemudian
dijual. Ada yang melalui prostitusi dengan menggunakan Pekerja Sek
Komersial (PSK). Ada juga yang sengaja menjual gadis-gadis muda kepada
lelaki hidung belang. Ada juga yang menjual organ tubuhnya, demi kebutuhan
dapurnya. Inilah puncak dari `capitaslisme``. Orang akan menghalalkan
segala cara untuk memperkaya diri, walaupun harus menar-nari di atas
penderitaan orang lain.
Terkait dengan manusia. Allah SWT sangat memulyakan, banyak ayat
dan hadis yang mengisaratkan bawah manusia itu mahluk yang paling mulya.
Benih manusia (sperma)-pun sangat dimulyakan. Oleh karena itu, Nabi SAW
mewanti-wanti agar jangan membuang sperma sembarangan. Apalagi, ketika
sudah menjadi wujud manusia. Islam mngajarkan agar mengubur manusia
dengan baik. Ini juga menjadi bukti, betapa mulyanya manusia itu, baik dalam
keadaan hidup maupun telah meninggal dunia.
Masih membincangkan manusia. Merupakan sebuah kebahagian
tersendiri bagi setiap orang jika mampu memberikan sebagian dari apa yang
dimilikinya (rejeki). Hampir semua agama dan keyakian mengajarkan berbuat
baik kepada orang lain. Islam dengan lantang mengajak para pengikutnya agar
supaya gemar bersedekah (berbagi). Dalam sebuah hadis, Nabi SAW
menjelaskan bahwa sedekah itu bisa menambah dan membuka pintu rejeki dan
menambah usia. YusuI Mansur secara terang-terangan mengajak umat islam
agar supaya tidak ragu-ragu di dalam urusan sedekah. Sebab, bersedekah satu
(rupiah), tuhan akan melipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan.


B. Pokok Pembahasan
&ntuk memperjelas uraian yang akan kami berikan, maka kami selaku
penyusun membuat pokok pembahasan, antara lain :
1. Ketika Organ Tubuh Diperdagangkan !
2. Perdagangan Organ Tubuh dan Sewa Organ Tubuh !
3. Fatwa M&I Tentang Jual Beli Organ Tubuh Manusia !

. Tujuan
Penulis mengambil tema ini, bertujuan untuk menambah pengetahuan
kita tentang hukum jual beli organ tubuh manusia, yang di zaman sekarang ini
marak terjadi, agar dapat dipahami, dan dimengerti oleh kita semua.





















BAB II
PEMBAHASAN

A. etika Organ Tubuh Diperdagangkan
Dunia makin materialistis. Apa pun bisa diperdagangan, tak terkecuali
organ tubuh manusia. Kini pasar gelap organ tubuh manusia bertebaran di
pelbagai negara. Data yang dipublikasikan The China International
Transplantation Network Assistance Center, Shenyang, Cina, mengungkapkan
bahwa harga sebuah ginjal mencapai &S$ 62.000.
Sedangkan jurnal kesehatan The Lancet menyebutkan, harga ginjal di
pasaran mencapai &S$ 15.000. Sepotong hati manusia dihargai &S$ 130.000,
sama dengan harga sebuah jantung. Sedangkan harga paru-paru bisa mencapai
&S$ 150.000. Tinggi-rendahnya harga organ tubuh manusia berjalan seirama
dengan mekanisme pasar: makin besar permintaan, kian melabung pula
harganya.
Diperkirakan jutaan orang mengantre untuk mendapatkan transplantasi
organ tubuh, seperti jantung, ginjal, dan hati. Di Indonesia, diperkirakan ada
70.000 penderita gagal ginjal kronis yang membutuhkan cangkok ginjal. Di
Jepang terdapat 11.000-an penderita gagal ginjal. Penyakit yang sama
menjangkiti 66.000 warga Brasil. Semuanya membutuhkan cangkok ginjal.
Jumlah pasien itu tak sebanding dengan jumlah donor yang merelakan
organnya dipakai orang lain setelah sang donor meninggal. Penduduk yang
paling banyak bersedia menjadi donor ada di negara-negara Eropa, yang rata-
rata 12 penduduknya memiliki kartu donor. Timpangnya jumlah permintaan
organ tubuh dibandingkan dengan jumlah pasien inilah yang kemudian
menyuburkan praktek ilegal jual-beli organ tubuh.
Modus jual-beli organ tubuh manusia itu sangat beragam. Ada yang
menjual organ tubuh lantaran terdesak kebutuhan ekonomi. Banyak pula yang
dilakukan dengan cara menipu sang donor. Bahkan ditengarai ada kasus
pembunuhan dengan tujuan mengambil organ tubuh korban, kemudian dijual.
Dua warga negara Indonesia, Sulaiman Damanik dan Toni, diadili di Sigapura
karena kedapatan mengomersialkan organ tubuh mereka.
Sulaiman dan Toni menjual ginjal mereka kepada Tang Wee Sung,
seorang Kepala EksekutiI CK Tang, sebuah jaringan supermarket besar di
Singapura, seharga S$ 16.290 atau Rp 150 juta. Transaksi itu batal karena
ketahuan oleh aparat.
MotiI lain bisa lebih kejam lagi. Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan, Meutia Hatta, misalnya, pernah melansir adanya motiI pencurian
organ tubuh lewat adopsi. Ada juga yang lewat jalur perdagangan manusia
dengan membujuk anak-anak untuk bekerja di luar negeri secara ilegal,
padahal sudah masuk dalam sindikat penjualan organ tubuh. Lembaga
Bantuan Hukum Kesehatan pernah melansir dugaan praktek jual-beli bayi
untuk dimanIaatkan organ tubuhnya. Bayi-bayi itu dijual Rp 3 juta-Rp 5 juta.
Oleh si pembeli, bayi-bayi tersebut dipelihara hingga berusia tujuh tahun.
Setelah beranjak remaja, kemudian mereka dibunuh dan organnya dijual
hingga ratusan juta rupiah. Gila!
Data Lembaga Cegah Kriminal Indonesia (LCKI) mengungkapkan,
kejahatan pada anak Indonesia meningkat menjadi nomor tiga di dunia. ''Kalau
kita mendiamkannya, maka kita membiarkan masa depan bangsa ini hancur di
tangan sindikat kriminalitas pada anak-anak,'' kata Ketua LCKI, Da'i Bachtiar.
Selain itu, para maIia jual-beli organ tubuh juga menggunakan modus
memanIaatkan organ tubuh tenaga kerja Indonesia (TKI) yang meninggal di
luar negeri.
Kasus ini pernah terjadi pada TKI asal Nusa Tenggara Barat yang
meninggal di luar negeri. Sebelum ia dikembalikan ke kampung halamannya,
sejumlah organ tubuhnya diambil. Sebenarnya ada perangkat hukum untuk
menjerat pelaku kejahatan jual-beli organ tubuh itu, yakni &ndang-&ndang
Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Pasal 33 ayat (2) undang-undang
itu menyebutkan, transplantasi organ dan atau jaringan tubuh serta transIusi
darah dilakukan hanya untuk tujuan kemanusiaan dan dilarang untuk tujuan
komersial.
Pelanggaran terhadap pasal itu diancam dengan hukuman penjara
maksimal 15 tahun dan denda maksimal Rp 300 juta. Sayang, belum ada
penjabaran jelas tentang apa yang dimaksud dengan kemanusiaan dan deIinisi
komersialisasi itu. Karena itu, kebanyakan penegak hukum kesulitan
melakukan penyidikan hukum atas kasus-kasus penjualan organ tubuh.
Apalagi, Pasal 34 ayat 3 undang-undang itu menyebutkan, ketentuan
mengenai syarat dan tata cara penyelenggaraan transplantasi sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Namun, hingga kini, peraturan pemerintah itu tak juga dibuat. Aturan tentang
transplantasi organ tubuh di Indonesia memang masih ketinggalan dari
negara-negara lain.
Di Iran, misalnya, transplantasi dikoordinasikan oleh negara.
Pemerintah mengampanyekan bahwa transplantasi itu boleh dilakukan dengan
alasan kemanusiaan. Ini berlangsung sejak dilakukannya L&RD (living
unrelated donor) yang terkontrol pada 1988. Dari hanya 791 pasien
tranplantasi ginjal pada 1988, meningkat hingga 8.399 pasien pada tahun
2000. Pemerintah menyediakan dana untuk biaya ganti rugi.
Kampanye ini terbukti berhasil. Dalam setahun, donor ginjal mencapai
lebih dari 10.000 pasien. ''Ini merupakan Ienomena yang menarik di dunia,''
katanya. Tapi program ini hanya berlaku bagi warga Iran. ''Orang asing tidak
diperkenankan ikut program ini,'' kata Suhardjono, Ketua Perhimpunan
NeIrologi Indonesia.
Sementara itu, di negara-negara lain, soal trasplantasi diatur dengan
Human Organ Transplant Act. ''Ini perlu untuk melindungi pasien, rakyat, dan
petugas kesehatan,'' ujar Suhardjono. Donor organ tubuh juga harus dilakukan
dengan sukarela tanpa ada iming-iming uang. Dengan demikian,
penyimpangan dan praktek ilegal jual-beli organ tubuh bisa diminimalkan.
Kita harus segera membuat aturan ketat soal ini. Selain itu, tentu
pemerintah juga harus meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat agar
tak nekat menjual organ tubuhnya hanya lantaran miskin.

B. Perdagangan Organ Tubuh dan Sewa Organ Tubuh
Di era modern nan serba canggih ini, banyak sekali orang yang ngawur
di dalam mencari rejeki. Ada yang mencuri mayat-mayat bayi, kemudian
dijual. Ada yang melalui prostitusi dengan menggunakan Pekerja Sek
Komersial (PSK). Ada juga yang sengaja menjual gadis-gadis muda kepada
lelaki hidung belang. Ada juga yang menjual organ tubuhnya, demi kebutuhan
dapurnya. Inilah puncak dari `capitaslisme``. Orang akan menghalalkan
segala cara untuk memperkaya diri, walaupun harus menar-nari di atas
penderitaan orang lain.
Terkait dengan manusia. Allah Swt sangat memulyakan, banyak ayat
dan hadis yang mengisaratkan bawah manusia itu mahluk yang paling mulya.
Benih manusia (sperma)-pun sangat dimulyakan. Oleh karena itu, Nabi Saw
mewanti-wanti agar jangan membuang sperma sembarangan. Apalagi, ketika
sudah menjadi wujud manusia. Islam mngajarkan agar mengubur manusia
dengan baik. Ini juga menjadi bukti, betapa mulyanya manusia itu, baik dalam
keadaan hidup maupun telah meninggal dunia.
Masih membincangkan manusia. Merupakan sebuah kebahagian
tersendiri bagi setiap orang jika mampu memberikan sebagian dari apa yang
dimilikinya (rejeki). Hampir semua agama dan keyakian mengajarkan berbuat
baik kepada orang lain. Islam dengan lantang mengajak para pengikutnya agar
supaya gemar bersedekah (berbagi). Dalam sebuah hadis, Nabi Saw
menjelaskan bahwa sedekah itu bisa menambah dan membuka pintu rejeki dan
menambah usia. YusuI Mansur secara terang-terangan mengajak umat islam
agar supaya tidak ragu-ragu di dalam urusan sedekah. Sebab, bersedekah satu
(rupiah), tuhan akan melipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan.
Agama-agama di dunia menyerukan agar supaya berbuat baik kepada
orang lain. Bahkan, ketaatan kepada tuhan juga harus dibuktikan dengan
melestarikan lingkungan; darat, laut dan udara. Manusia diciptakan oleh tuhan
agar supaya menjadi kholiIah (pemelihara) lingkungan sekitarnya. Di dalam
al-Qur`an Allah Swt mengecam manusia yang tidak melestarikan lingkungan.
Sesungguhnya kerusakan di darat dan di laut itu akibat dari ulah tangan-
tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Begitu besar Islam
memberikan perhatian terhadap lingkungan sekitarnya, sampai alam sekitar-
pun harus dijaga dan dilestarikan dengan sebaik-baiknya.
Bagi orang-orang yang cukup materi, sudah menjadi sebuah kewajiban
bagi mereka untuk memberikan sebagian hartanya untuk orang-orang miskin
nan lemah. Ini sebagai bentuk bagian dari perhatian yang diajarkan agama.
Dalam ajaran islam, perhatian dalam bentuk materi itu disebut dengan Zakat
(sedekah). Zakat harta hukumnya wajib bagi setiap orang yang telah mampu.
Sedangkan bagi yang tidak memiliki harta benda (miskin). Sedekah itu bisa
diganti dengan membaca tasbih, tahmid, dan tahlil. Hal ini menunjukkan
betapa pentingnya sedekah (berbagi) kepada orang-orang sekitar yang tidak
mampu. Orang miskin-pun bisa berbagi dengan berdzikir setiap pagi dan sore
hari.
Jika direnungi, ternyata esensi sedekah (berbagi) itu bukan hanya pada
Iinancial saja. Lebih luas lagi, ilmu (pengetahuan) itu juga harus berbagi. Para
ulama` seperti; a;-Farabi, Ibnu Sina, Ibn Hazm, Ibn Kholdun telah berbagi
ilmu (sedekah) kepada orang-orang setelahnya. Buku-buku karya mereka
menjadi bukti nyata, bahwa mereka telah berbagi tanpa mendapatkan imbalam
materi sedikitpun. Bahkan, buku-buku mereka tidak hanya bernmanIaat bagi
kalangan muslim, tetapi semua kalangan intelektual barat dan timur juga
menikmatinya.
Secara spesiIik lagi, tubuh manusia yang terdiri dari organ dalam dan
luar bisa dipergunakan untuk bersedekah (berbagi). Apa yang dimiliki
manusia, sepeti; tulang, darah, kornea mata, jantung, ginjal, ginjal, jantung,
kornea mata, bisa diberikan kepada orang lain, kecuali setelah meninggal
dunia. Sedangkan ginjal, bisa disedekahkan, sebab dengan satu ginjal,
manusia bisa hidup dan sehat. Lebih lanjut lagi, ternyata manusia yang sehat
secara Iisik, ketika meninggal dunia masih bisa memberikan manIaat kepada
orang lain.
Dengan berbagi (bersedekah) organ tubuh kepada orang lain yang
membutuhkan, ini bisa mendekatkan diri kepada Allah Swt. Seperti;
menyedekahkan jenazahnya kelak ketika telah meninggal dunia.Hanya saja,
untuk melakukan ini, tentunya orang yang hidup (anak/cucu) merelakan orang
dekatnya untuk menjadi bagian dari sedekah jenazah. Sebab, jika sanak dan
kerabatnya tidak menyutuji, tentunya sedekah oragan tubuh (jenazah) tidak
mungkin bisa dilakukan.
Logika orang-orang yang berniat menyedekahkan orang tubuah
(sedekah) ialah, dari pada di dalam tanah (kuburan) dimakan ulat (mikroba),
lebih baik di donorkan ke Iakultas kedokteran. Sebab, satu tubuh manusia
yang sehat, ternyata bisa memberikan manIaat kepada 50 orang yang masih
hidup. Namun, hal perlu dikaji lebih dalam oleh pakar-pakar agama (Iikih).
Bagaimana hukumnya mendonorkan jenazah jika dilihat dari sudut pandang
al-Qur`an dan hadis Nabi Saw.?
Saat ini, banyak sekali orang-orang yang sakit ginjal, hati, mata, yang
memerlukan organ tubuh. &ntuk membeli, tentunya harus merogoh kocek
dalam-dalam, itu-pun masih sangat sulit dan langka. Oleh karena itu
diperlukan sebuah keragan baru untuk mendonorkan bagian penting dari organ
tubuh manusia yang masih bisa dipergunakan, seperti; kornea mata, ginjal,
jantung (hati), tulang dll. Di dalam sejarah ilmu kedokteran kuno, penggunaan
tubuh mati (jenazah) manusia atau mayat untuk penelitian ilmu anatomi
dimulai pada abad ke-4 SM, saat Herophilos dan Erasi stratus
mempertunjukkan pembedahan mayat di Iskandariyah di bawah bantuan
Di sisi lain, jika gerakan donor organ tubuh ketika sudah menjadi mayat
(jenazah) ini berjalan dengan baik, maka biaya kuliah diIakuktas kedokteran
tidak terlalu tinggi. Sebab, salah satu dari melambungnya biaya kuliah
kedokteran dikarenakan mahalnya harga jenazah. Saya tidak tahu persis,
apakah jezanah yang dipergunakan praktek oleh calon dokter itu membeli,
atau menggunakan jenazah-jenazah tampa identitas.
Sebab, sampai sekarang belum ada keterangan jelas sepuatar asal usul
mayat yang dipergunakan praktek oleh Iakultas-Iakultas kedokteran di
Indonesia. Syeh ProI.Dr. Wahbah al-Zuhaili dalam kitab : Fiqhu al-Islam wa
Adillatu membolehkan mayat dipergunakan praktek. Karena ini bagian dari
proses pendidikan. Yang jelas, jual belis (perdagangan) yang tidak
diperbolehkan. Jika para dokter yang pernah melakukan dan mempelajari
anatomi itu berwasiat agar jenazahnya kelak disedekahkan, itu lebih baik.
Sebab, gerakan ini harus dimulai dari para medis, karena mereka-lah yang
lebih mengerti manIaat atas sedekah organ tubuh.
Namun, untuk membumikan gerakan sedekah organ tubu tidaklah
semudah yang dibayangkan. Sebab, tidak semua orang mau menerima
pandangan radikal ini. Apalagi, beberapa agama dan keyakinan melihat bahwa
jenazah itu sangat mulia, sehingga harus diperlukan dengan mulia pula. Islam
memulyakan jenazah dengan cara menguburkan, sebagaimana banyak
keterangan al-Qur`an dan hadis Nabi Saw.
Kendati ini sangat sulit diterima, alangkah mulyanya jika seseorang itu
bisa mendonorkan darahnya. Donor darah tidak bertengtangan dengan ajaran
agama. Bahkan, para ulama dan tenaga medis mengajurkan. Sebagian orang
berpendapat bahwa donor darah itu menyebabkan kepala pusing. Ternyata
dunia medis membuktikan bahwa donor darah itu tidak apa-apa. Yang
terpenting ialah, bagaimana seseorang bisa memberikan manIaat kepada
sesamanya. Dengan donor darah, berarti telah menyelamatkan orang lain dari
kematian. Di dalam sebuah keterangan makalah dikatakan`` sebaik-baik
manusia ialah orang yang bisa memberikan manIat kepada orang lain`` (Fathu
al-Bari: 12/418- Maktbah al-Syamilah) Wallau a`lam


. atwa MUI Tentang 1ual Beli Organ Tubuh Manusia
Organ tubuh tidak bisa dinilai dengan materi dan uang, Seorang hamba
tidak berhak menjual organ tubuhnya. Tapi di perbolehkan untuk
menyumbangkan organ tersebut demi mengharap pahala dan dalam keadaan
darurat. Jika orang yang membutuhkan organ tubuh tidak menemukan seorang
pun pendonor sukarela, maka diperbolehkan membelinya. Ini dilakukan demi
menjaga dan menghindarkan diri dan jiwanya dari kebinasaan.
Dalam hal ini, dosa akan jatuh pada penjual organ tersebut. Jika sebuah
lembaga atau yayasan menyediakan uang tertentu sebagai imbalan untuk para
pendonor, maka bagi pendonor harus menaIkahkan uang tersebut untuk
kepentingan dan maslahat umum kaum muslimin. Komisi Iikih melihat bahwa
dalil yang membolehkan transplantasi organ tubuh adalah dalil yang paling
kuat, mereka berhasil menyimpulkan keputusan seperti berikut.
1. Mengambil organ dari manusia yang masih hidup dan menanamnya pada
tubuh manusia lain yang membutuhkan untuk menyelamatkan hidupnya
atau mengembalikan Iungsi inti organnya adalah perbuatan yang
dibolehkan dan tidak bertentangan dengan prinsip kehormatan manusia`
orang yang organnya diambil. Di samping itu, perbuatan mulia ini
mengandung maslahat besar dan bantuan yang baik bagi orang yang
membutuhkan. Dengan demikian, donor organ tubuh adalah perbuatan
yang dibolehkan secara syar`i dan sangat terpuji, jika syarat2 di bawah
terpenuhi:
a. Donor organ tidak sampai membahayakan nyawa dan jiwa
pendonor,jika tidak maka praktek donor ketika itu termasuk ke dalam
sikap menjerumuskan diri kepada jurang kebinasaan,dan ini dilarang
secara syar`i.
b. Donor organ harus dilakukan secara sukarela dari pendonor,bukan
karena terpaksa atau di paksa.
c. Transplantasi organ yang ingin dilakukan harus menjadi sarana medis
satu-satunya yang bisa mengobati penyakit si sakit yang
membutuhkannya.
d. Operasi pencabutan dan pencangkokan organ tersebut harus benar-
benar diyakini atau kemungkinan besar bisa sukses.





2. Donor organ dianggap boleh secara syar`i dengan mengutamakan hal-hal
di bawah ini:
a. Mengambil organ dari tubuh manusia yang telah meninggal untuk
menyelamatkan nyawa orang lain yang membutuhkannya,dengan
syarat,mayat yang diambil organnya telah menyetujuinya saat masih
hidup.
b. Jika organ yang diambil berasal dari hewan maka harus berasal dari
hewan yang halal dimakan dan disembelih terlebih dahulu,atau jika
terpaksa boleh dari binatang lain untuk dicangkokkan kedalam tubuh
manusia yang membutuhkannya.
c. Mengambil sebagian organ tubuh si pasien yang bersangkutan untuk
ditanam atau diletakkan di bagian lain dari tubuhnya sendiri,seperti
mengambil sepotong kulitnya atau tulangnya untuk dipasang di
tempat lain pada tubuhnya,jika kondisi mendesak.
d. Menanam satu benda buatan seperti platina atau tembaga dan bahan
lainnya dalam tubuh manusia,untuk mengobati satu kasus penyakit
tertentu,seperti penyakit persendian,katup jantung dll.
Keempat kondisi ini, Komisi memandang dibolehkan secara syar`i
berdasarkan syarat-syarat di atas.

Itu lah beberpa alasan secara islam kenapa Jual Beli Organ Tubuh
Manusia di haramkan, jadi jangan bangga punya golongan darah langka terus
ada yang lagi perlu terus darah itu di jual sangat mahal ke pembeli atau yang
memerlukan, maka uang nya haram.
Saya menulis Makalah di atas berdasarkan apa yang tertulis dan saya
pelajari di internet dari artikel yang di tulis Sa`id Abdul Azhim yang telah
saya edit dan saya susun dengan baik. Semoga bermanIaat buat kalian semua.




BAB III
PENUTUP


A. esimpulan
Dari uraian yang disampaikan diatas, maka kami selaku penulis
memberikan kesimpulan, antara lain :
1. Para ahli ilmu bersepakat bahwa seandainya seorang manusia menjual
apa-apa yang bukan miliknya maka jual beli tersebut menjadi batal.
Sebagaimana diketahui bahwa organ tubuh manusia bukanlah milik
seorang manusia sehingga secara syar`i tidak diizinkan bagi manusia
untuk meperjualbelikannya karena jual beli organ tubuh itu termasuk
dalam jual beli yang tidak dimiliki manusia.
2. Didalam jual beli organ tubuh manusiabaik organ seorang muslim atau
kaIirmaka terdapat penghinaan terhadapnya padahal Allah swt telah
memuliakannya.
3. Diantara alasan kebanyakan ulama yang mengharamkan jual beli organ
tubuh manusia ini adalah bertentangan dengan kemuliaan yang diberikan
Allah kepada manusia.


B. Saran
Dari pembuatan karya tulis ini penulis akan menyajikan beberapa saran
diantaranya:
1. Jaga dan pelihara organ tubuh kita dengan baik, karena itu merupakan
anugrah dari Sang pencita.
2. Syukuri apa yang kita miliki.
3. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari hasil uraian diatas.




DATAR PUSTAA


1. Http://kumpulan-artikel-menarik.blogspot.com/2008/11/ketika-organ-
tubuh-diperdagangkan.html
2. http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/03/03/perdagangan-organ-
tubuh/
3. http://reza.blog.com/2009/08/10/hukum-islam-tentang-jual-beli-organ-
tubuh-manusia/
4. http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/bolehkah-menjual-organ-
bagian-tubuh.htm





















ATA PENGANTAR




Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ~FA1WA
MUI 1EA1AAC MEAYEWA A1AU MEA1UAL ORCAA 1UBUH ~
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. &ntuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua
bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin.




Penyusun





DATAR ISI

KATA PENGANTAR .................... i
DAFTAR ISI ........................ ii
BAB I PENDAH&L&AN ................... 1
A. Latar Belakang .................... 1
B. Pokok Pembahasan .................... 2
C. Tujuan ......................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................... 3
A. Ketika Organ Tubuh Diperdagangkan ............ 3
B. Perdagangan Organ Tubuh dan Sewa Organ Tubuh ....... 6
C. Fatwa M&I Tentang Jual Beli Organ Tubuh Manusia ..... 9

BAB III PEN&T&P ...................... 12
A. Kesimpulan ..................... 12
B. Saran ........................ 12

DAFTAR P&STAKA .................... 13














MAALAH

ATWA MA1ELIS ULAMA TENTANG MENYEWA DAN
MEN1UAL ORGAN TUBUH MANUSIA





Disusun Oleh:

Mas Azist
( BanyuGroup Warnet dan elluler )







ORUM PELA1AR
BANYUGROUP WARNET DAN ELLULER
1ln. Wonoharjo-Sidomulyo No. 25 Pangandaran 46396
Phone : +6287826456567, +6285310252853.

You might also like