You are on page 1of 15

Anestesi (pembiusan; berasal dari bahasa Yunani an-9idak, 9anpa dan aesthtos, persepsi,

kemampuan un9uk merasa, secara umum berar9i sua9u 9indakan menghilangkan rasa saki9
ke9ika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan rasa saki9 pada
9ubuh. Is9ilah anes9esi digunakan per9ama kali oleh Oliver Wendel Holmes Sr pada 9ahun 1846.
Dua kelompok anestesi
Oba9 un9uk menghilangkan nyeri 9erbagi ke dalam 2 kelompok, yai9u analgetik dan anestesi.
Analge9ik adalah oba9 pereda nyeri 9anpa diser9ai hilangnya perasaan secara 9o9al. seseorang yang
mengonsumsi analge9ik 9e9ap berada dalam keadaan sadar. Analge9ik 9idak selalu menghilangkan
seluruh rasa nyeri, 9e9api selalu meringankan rasa nyeri.
Beberapa jenis anes9esi menyebabkan hilangnya kesadaran, sedangkan jenis yang lainnya hanya
menghilangkan nyeri dari bagian 9ubuh 9er9en9u dan pemakainya 9e9ap sadar.
%ipe anestesi
Beberapa 9ipe anes9esi adalah:
O !embiusan 9o9al hilangnya kesadaran 9o9al
O !embiusan lokal hilangnya rasa pada daerah 9er9en9u yang diinginkan (pada sebagian
kecil daerah 9ubuh.
O !embiusan regional hilangnya rasa pada bagian yang lebih luas dari 9ubuh oleh
blokade selek9iI pada jaringan spinal a9au saraI yang berhubungan dengannya
!embiusan lokal a9au anes9esi lokal adalah salah sa9u jenis anes9esi yang hanya melumpuhkan
sebagian 9ubuh manusia dan 9anpa menyebabkan manusia kehilangan kesadaran. Oba9 bius jenis
ini bila digunakan dalam operasi pembedahan, maka se9elah selesai operasi 9idak membua9 lama
wak9u penyembuhan operasi.
sunting] Anestesiologis dengan empat rangkaian kegiatan
Anes9esi dilakukan oleh dok9er spesialis anes9esi a9au anes9esiologis. Dok9er spesialis
anes9esiologi selama pembedahan berperan meman9au 9anda-9anda vi9al pasien karena sewak9u-
wak9u dapa9 9erjadi perubahan yang memerlukan penanganan secepa9nya.
Empa9 rangkaian kegia9an yang merupakan kegia9an sehari-hari dok9er anes9esi adalah:
O emper9ahankan jalan napas
O emberi napas ban9u
O emban9u kompresi jan9ung bila berhen9i
O emban9u peredaran darah
O emper9ahankan kerja o9ak pasien.
sunting] Sejarah anestesi
E9er (|CH3CH2|2O adalah salah sa9u za9 yang banyak digunakan sebagai anes9esi dalam dunia
kedok9eran hingga saa9 ini. E9er di9emukan seorang ahli kimia berkebangsaan Spanyol,
Raymundus Lullius pada 9ahun 1275. Lullius menamai e9er swee9 vi9riol. E9er per9ama kali
disin9esis Valerius Cordus, ilmuwan dari Jerman pada 9ahun 1640. Kemudian seorang ilmuwan
bernama W.G. Frobenius mengubah nama swee9 vi9riol menjadi e9er pada 9ahun 1730.
Sebelum penemuan e9er, !ries9ly menemukan gas ni9rogen-oksida pada 9ahun 1777, dan
berselang dua 9ahun dari 9emuannya i9u, Davy menjelaskan kegunaan gas ni9rogen-oksida dalam
menghilangkan rasa saki9.
Sebelum 9ahun 1844, gas e9er maupun ni9rogen-oksida banyak digunakan un9uk pes9a mabuk-
mabukan. ereka menamai za9 9ersebu9 gas 9er9awa, karena eIek dari menghirup gas ini
membua9 orang 9er9awa dan lupa segalanya.
!enggunaan e9er a9au gas ni9rogen-oksida sebagai penghilang saki9 dalam dunia kedok9eran
sebenarnya sudah dimulai Horace Wells sejak 9ahun 1844. Sebagai dok9er gigi, ia bereksperimen
dengan ni9rogen-oksida sebagai penghilang rasa saki9 kepada pasiennya saa9 dicabu9 giginya.
Sayangnya usahanya memper9on9onkan di depan mahasiswa kedok9eran John C. Warren di
Rumah Saki9 Umum assachuse99s, Bos9on gagal, bahkan mendapa9 cemoohan. Usahanya
di9eruskan William Thomas Green or9on.
or9on adalah sesama dok9er gigi yang sempa9 buka prak9ik bersama Horace Wells pada 9ahun
1842. Ia lahir di Charl9on, assachuse99s, Amerika Serika9 pada 9anggal 9 Agus9us 1819. !ada
usia 17 9ahun, ia sudah meran9au ke Bos9on un9uk berwirausaha. Beberapa 9ahun kemudian
mengambil kuliah kedok9eran gigi di Bal9imore College oI Den9al Surgery. or9on meneruskan
kuliah di Harvard pada 9ahun 1844 un9uk memperoleh gelar dok9er. Namun karena kesuli9an
biaya, 9idak ia 9eruskan. !ada 9ahun yang sama, ia menikah dengan Elizabe9h Whi9man dan
kembali membuka prak9ik giginya. Ia berkonsen9rasi dalam membua9 dan memasang gigi palsu
ser9a cabu9 gigi. Sua9u pekerjaan yang membu9uhkan cara menghilangkan rasa saki9.
or9on berpikir un9uk menggunakan gas ni9rogen-oksida dalam prak9iknya sebagaimana yang
dilakukan Wells. Kemudian ia memin9a gas ni9rogen-oksida kepada Charles Jackson, seorang
ahli kimia 9ernama di sekolah kedok9eran Harvard. Namun Jackson jus9ru menyarankan e9er
sebagai penggan9i gas ni9rogen-oksida.
or9on menemukan eIek bius e9er lebih kua9 dibanding gas ni9rogen-oksida. Bahkan pada 9ahun
1846 or9on mendemons9rasikan penggunaan e9er dalam pembedahan di rumah saki9 umum
assachuse99s. Saa9 pasien dok9er Warren 9elah siap, or9on mengeluarkan gas e9er (a9au
disebu9nya gas le9heon yang 9elah dikemas dalam sua9u kan9ong gas yang dipasang sua9u ala9
seper9i masker. Sesaa9 pasien yang mengidap 9umor 9ersebu9 hilang kesadaran dan 9er9idur.
Dok9er Warren dengan sigap mengoperasi 9umor dan mengeluarkannya dari leher pasien hingga
operasi selesai 9anpa hamba9an berar9i.
Tanggal 16 Ok9ober 1846 menjadi hari bersejarah bagi dunia kedok9eran. Demons9rasi or9on
berhasil dengan baik dan memicu penggunaan e9er sebagai anes9esi secara besar-besaran.
Revolusi pembedahan dimulai dan e9er sebagai anes9esi dipakai hingga saa9 ini. Ia bukanlah yang
per9ama kali menggunakan anes9esia, namun berka9 usahanyalah anes9esia diakui dunia
kedok9eran. Wajar jika or9on masuk dalam 100 orang paling berpengaruh dalam sejarah dunia
dalam buku yang di9ulis William H. Har9 beberapa 9ahun yang lalu.
Di balik kesuksesan za9 anes9esi dalam membius pasien, para penemu dan penggagas za9 anes9esi
9elah 9erbius ke9amakan mereka un9uk memiliki dan mendapa9kan penghasilan dari pa9en
anes9esi yang 9elah digunakan seluruh dok9er di seluruh bagian dunia.
Terjadilah perse9eruan di an9ara or9on, Wells, dan Jackson. asing-masing mengklaim za9
anes9esi adalah hasil penemuannya. Di 9empa9 berbeda, seorang dok9er bernama CrawIord W.
Long 9elah menggunakan e9er sebagai za9 anes9esi sejak 9ahun 1842, empa9 9ahun sebelum
or9on memublikasikan ke masyaraka9 luas. Ia 9elah menggunakan e9er di se9iap operasi
bedahnya. Sayang, ia 9idak memublikasikannya, hanya memprak9ikkan un9uk pasien-pasiennya.
Semen9ara ke9iga dok9er dan ilmuwan yang awalnya adalah 9iga sahaba9 i9u mulai besar kepala,
dok9er Long 9e9ap menjalankan proIesinya sebagai dok9er spesialis bedah.
Wells, or9on, dan Jackson menghabiskan hidupnya demi pengakuan dari dunia bahwa za9
anes9esi merupakan hasil 9emuannya. or9on selama dua puluh 9ahun menghabiskan wak9u dan
uangnya un9uk mempromosikan hasil 9emuannya. Ia mengalami masalah meskipun ia 9elah
mendaI9arkan hak pa9ennya di lembaga pa9en Amerika Serika9 (U.S. !a9en9 No. 4848, November
12, 1846. Ke9ika 9ahun 1847 dunia kedok9eran menge9ahui, za9 yang digunakan adalah e9er yang
9elah digunakan sejak abad 16, or9on 9idak memiliki dasar hukum yang kua9 un9uk mendapa9
keun9ungan dari pa9ennya. Jackson juga mengklaim, dirinya juga berhak a9as penemuan 9ersebu9.
Ke9ika Akademi Kedok9eran !rancis menganugerahkan penghargaan on9hyon yang bernilai
5.000 Irank di 9ahun 1846, or9on menolak un9uk membaginya dengan Jackson. Ia mengklaim,
penemuan 9ersebu9 adalah miliknya pribadi. Semen9ara i9u, Wells mencoba eksperimen dengan
za9 lain (kloroIorm sebagai bahan anes9esi.
Selama ber9ahun-9ahun or9on menghabiskan wak9u dan ma9eri un9uk mengklaim pa9ennya. Ia
mulai s9res dan 9idak memedulikan lagi klinik giginya. or9on meninggal 9anggal 15 Juli 1868 di
usia 49 9ahun di Rumah Saki9 S9. Luke's, New York. Begi9u juga dengan Jackson yang
meninggal dalam keadaan gila dan Wells yang meninggal secara mengenaskan dengan cara
bunuh diri.(Dewi ar9haning9yas:Terbius emburu !a9en Gas Ter9awa, akrawala, 2005.
sunting] Penggunaan obat-obatan dalam anestesi
Dalam membius pasien, dok9er anes9esi memberikan oba9-oba9an (sun9ik, hirup, a9aupun lewa9
mulu9 yang ber9ujuan menghilangkan rasa saki9 (5ain killer, menidurkan, dan membua9 9enang
(5araytic drug. !emberian ke9iga macam oba9 i9u disebu9 triangulasi.
Bermacam oba9 bius yang digunakan dalam anes9esi saa9 ini seper9i:
O Thiopen9al (per9ama kali digunakan pada 9ahun 1934
O Benzodiazepine In9ravena
O !ropoIol (2,6-di-isopropyl-phenol
O E9omida9e (sua9u deriIa9 imidazole
O Ke9amine (sua9u deriIa9 piperidine, dikenal juga sebagai 'Debu alaika9'/'!C!'
(phencyclidine
O Halo9hane (d 1951 Charles W. Suckling, 1956 James Raven9os
O EnIlurane (d 1963 u 1972, isoIlurane (d 1965 u 1971, desIlurane, sevoIlurane
O Opioid-opioid sin9e9ik baru - Ien9anyl (d 1960 !aul Janssen, alIen9anil, suIen9anil (1981,
remiIen9anil, meperidine
O Neuros9eroid
sunting] Gejala siuman (awareness)
Sering 9erjadi pasien 9ernya9a dapa9 merasa dan sadar dari pengaruh bius akiba9 oba9 pembius
yang 9idak bekerja dengan eIek9iI. Secara s9a9is9ik, Dr. !e9er Sebel, ahli anestesi dari Universi9as
Emory yang diku9ip Time 9erbi9an 3 November 1997 mengungkapkan bahwa dari 20 ju9a pasien
yang dioperasi se9iap 9ahunnya di Amerika Serika9, 40.000 orang mengalami gejala siuman
9ersebu9. Un9uk menga9asi masalah ini, dalam per9emuan 9ahunan seki9ar bulan Ok9ober 1997,
!ersa9uan Dok9er Ahli Anes9esi Amerika di9awari sua9u ala9 yang disebu9 Bispec9ral Index
oni9or yang akan memberi peringa9an bahwa pasien yang sedang dioperasi mengalami gejala
siuman a9au menjelang bangun dari 9idurnya.!enemu ala9 9ersebu9 adalah Dr. Nassib Chamoun,
seorang dok9er ahli saraI (neurologis9 asal Yordania. Dengan menggunakan prinsip kerja dari
ala9 yang sudah ada, yai9u piran9i yang disebu9 EEG (Elec9roencephalography. Ala9 yang
di9emukan Dr. Chamoun i9u mampu memoni9or po9ensi lis9rik yang di9imbulkan oleh ak9ivi9as
jaringan o9ak manusia.
Ala9 ini dapa9 menunjukkan deraja9 kondisi siuman pasien yang sedang menjalani sua9u
pembedahan. Angka 100 menunjukkan pasien dalam keadaan siuman sepenuhnya. Bila
jarum menunjukkan angka 60 berar9i pasien dalam kondisi siap un9uk dioperasi. Angka 0
menandakan pasien mengalami koma yang dalam.
Dengan mengama9i deraja9 siuman dari ala9 ini, dok9er anes9esi dapa9 menambahkan oba9
pembiusan apabila diperlukan, a9au memberikan dosis perawa9an kepada pasien yang 9elah
mengalami kondisi ideal un9uk dilakukan operasi. Di samping i9u, dok9er bedah dapa9 dengan
9enang menyelesaikan operasinya sesuai rencana yang 9elah di9e9apkan.
sunting] Pemilihan teknik anestesi
!emilihan 9eknik anes9esi adalah sua9u hal yang kompleks, memerlukan kesepaka9an dan
penge9ahuan yang dalam baik an9ara pasien dan Iak9or-Iak9or pembedahan. Dalam beberapa
kelompok populasi pasien, pembiusan regional 9ernya9a lebih baik daripada pembiusan
9o9al.Blokade neuraksial bisa mengurangi risiko 9hrombosis vena, emboli paru, 9ransIusi,
pneumonia, 9ekanan pernaIasan, inIark miokardial dan kegagalan ginjal.
sunting] Lihat pula
O Dok9er
O Anes9esiologis
sunting] Daftar pustaka
O ar9aning9yas, Tsemol (2005: Terbius memburu pa9en gas 9er9awa
O Suryan9o,dr (1998: Trauma selama dan se9elah operasi

ANES%ESI UMUM

!endahuluan
Anes9esia umum adalah 9indakan meniadakan nyeri secara sen9ral diser9ai hilangnya kesadaran
dan bersiIa9 pulih kembali (reversibel. Komponen anes9hesia yang ideal 9erdiri:
1. hipno9ik
2. analgesia
3. relaksasi o9o9
Keadaaan anes9esi biasanya disebu9 anes9esi umum, di9andai oleh 9ahap 9idak sadar diinduksi,
yang selama i9u rangsang operasi hanya menimbulkan respon reIlek au9onom. Jadipasien 9idak
boleh memberikan gerak volun9eer, 9e9ap perubahan kecepa9an pernapasan dan kardiovaskuler
dapa9 diliha9.
Keadaan anes9esi berbeda dengan keadaan analgesia, yang dideIinisikan sebagai 9idak adanya
nyeri. Keadaan ini dapa9 di9imbulkan oleh agen narko9ika yang dapa9 menghilangkan nyeri
sampai pasien sama sekali 9idak sadar. Sebaliknya, barbi9ura9e dan penenang 9idak
menghilangkan nyeri sampai pasien sama sekali 9idak sadar.
Banyak 9eori 9elah dikemukan, 9e9api sampai sekarang belum ada ke9erangan yang memuaskan
bagaimana kerja oba9 anes9e9ika. Di9injau dari vaskularisasi, jaringan 9erbagi a9as:
1. kaya pembuluh darah, con9oh o9ak dan organ lainya, misalnya jan9ung, ginjal, ha9i dsb.
2. miskin pembuluh darah, con9ohjaringan lemak, 9ulang, dsb.
Oba9 anes9e9ika yang masuk kepembuluh darah a9au sirkulasi kemudian menyebar ke jaringan.
Yang per9ama 9erpengaruh oleh oba9 anes9e9ika ialah jaringan yang kaya akan pembuluh darah
seper9i o9ak, sehingga kesadaran menurun a9au hilang, hilangnya rasa saki9, dsb.
Teknik Anes9esi Umum
Teknik anes9esi umum di dunia kedok9eran dapa9 dilakukan dengan 3 cara, yai9u:
Parenteral
Oba9 anes9esi masuk ke dalam darah dengan cara sun9ikan IV a9au I. Un9uk selanju9nya dibawa
darah ke o9ak dan menimbulkan keadaan narkose.
Oba9 anes9esi yang sering digunakan adalah:
1. Pentothal
Dipergunakan dalam laru9an 2,5 a9au 5 dengan dosis permulaan 4-6 mg/kg BB dan
selanju9nya dapa9 di9ambah sampai 1 gram.
Penggunaan.
1. un9uk induksi, selanju9nya di9eruskan dengan inhalasi.
2. operasi-operasi yang singka9 seper9i: cure99age, reposisi, insisi abses.
ara Pemberian.
Laru9an 2,5 dimasukkan IV pelan-pelan 4-8 CC sampai penderi9a 9idur, pernapasan lamba9 dan
dalam. Apabila penderi9a dicubi9 9idak bereaksi, operasi dapa9 dimulai. Selanju9nya sun9ikan
dapa9 di9ambah secukupnya apabila perlu sampai 1 gram.
Kom5likasi.
1. Lokal:
Di 9empa9 sun9ikan, apabila ke luar dari pembuluh darah saki9 sekali merah dan bengkak.
%indakan.
- inIil9rasi dengan anes9esi lokal
- kompres
1. enekan pusa9 pernaIasan:
Kecepa9an menyun9ik harus ha9i-ha9i jangan sampai pernaIasan berhen9i.
1. enekan jan9ung:
Tekanan darah 9urun sampai nadi 9ak 9eraba.
1. Larynx Spasme:
- diberi O
2
murni
- kalau diberi succinyl choline IV 25-50 mg un9uk melemaskan spasme sambil dibua9
pernaIasan bua9an.
Kontra ndikasi.
1. Anak-anak di bawah 4 9ahun
2. Shoch, anemia, uremia dan penderi9a-penderi9a yang lemah
3. Gangguan pernaIasan: as9hma, sesak naIas, inIeksi mulu9 dan saluran naIas
4. !enyaki9 jan9ung
5. !enyaki9 ha9i
6. !enderi9a yang 9erlalu gemuk sehingga sukar un9uk menemukan vena yang baik.
1. Ketalar (Ketamine)
Diberikan IV a9au I berben9uk laru9an 10 mg/cc dan 50 mg/cc.
Dosis: IV 1-3 mg/kgBB,
I 8-13 mg/kgBB
1-3 meni9 se9elah penyun9ikan operasi dapa9 dimulai.
Kom5likasi.
1. menekan pusa9 pernaIasan , 9e9api lebih kurang daripada pen9o9hal.
2. merangsang jan9ung: 9ekanan darah naik
3. sekresi kelenjar ludah dan saluran pernaIasan ber9ambah
Penggunaan.
1. operasi-operasi yang singka9
2. un9uk indikasi penderi9a 9ekanan darah rendah
Kontra ndikasi.
!enyaki9 jan9ung, kelainan pembuluh darah o9ak dan hyper9ensi.
atatan
Oleh karena komplikasi u9ama dari anes9esi secara paren9eral adalah menekan pusa9 pernaIasan,
maka ki9a harus siap dengan perala9an dan 9indakan pernaIasan bua9an 9eru9ama bila ada sianosis.
!errec9al
Oba9 anes9esi diserap lewa9 mukosa rec9um kedalam darah dan selanju9nya sampai ke o9ak.
Dipergunakan un9uk 9indakan diagnos9ic (ka9erisasi jan9ung, roen9gen Io9o, pemeriksaan ma9a,
9elinga, oesophagoscopi, penyinaran dsb 9eru9ama pada bayi-bayi dan anak kecil. Juga dipakai
sebagai induksi narkose dengan inhalasi pada bayi dan anak-anak. Syara9nya adalah:
1. rec9um be9ul-be9ul kosong
2. 9ak ada inIeksi di dalam rec9um
Lama narkose 20-30 meni9. Oba9-oba9 yang digunakan:
- !en9o9hal 10 dosis 40 mg/kgBB
- Tribromen9o9hal (aver9in 80 mg/kgBB
nhalasi
Oba9 anes9hesia dihirup bersama udara pernaIasan ke dalam paru-paru, masuk ke darah dan
sampai di jaringan o9ak mengakiba9kan narkose.
Oba9-oba9 yang dipakai:
1. Induksi halo9an.
Induksi halo9an memerlukan gas pendorong O
2
a9au campuran N
2
O dan O
2
. Induksi dimulai
dengan aliran O
2
~ 4 l9r/mn9 a9au campuran N
2
O:O
2
3:1. Aliran ~ 4 l9r/mn9. Kalau pasien ba9uk
konsen9rasi halo9an di9urunkan, un9uk kemudian kalau sudah 9enang dinaikan lagi sampai
konsen9rasi yang diperlukan.
2. Induksi sevoIluran
Induksi dengan sevoIluran lebih disenangi karena pasien jarang ba9uk walaupun langsung
diberikan dengan konsen9rasi 9inggi sampai 8 vol . Seper9i dengan halo9an konsen9rasi
diper9ahankan sesuai kebu9uhan.
3. Induksi dengan enIluran (e9hran, isoIluran ( Ioran, aeran a9au desIiuran jarang
dilakukan karena pasien sering ba9uk dan wak9u induksi menjadi lama.






BAB I!ENDAHULUAN
A. L AT AR BE L AKANGDiure9 ika adalah za9-za9 yang dapa9 memperbanyak
pengeluaran kemih( d i u r e s i s me l a l u i k e r j a l a n g s u n g 9 e r h a d a p g i n j a l .
Ob a 9 - o b a 9 l a i n n y a y a n g me n s 9 i mu l a s i d i u r e s i s d e n g a n
me mp e n g a r u h i g i n j a l s e c a r a 9 i d a k l a n g s u n g 9ermasuk dalam deIinisi ini,
misalnya za9-za9 yang memperkua9 kon9raksi jan9ung(
digoksin,9eoIilin
, memperbesar volume darah (
deks9ran
a9au merin9angi sekresihormon an9 idiure9 ik ADH (
air,alkohol
. Jika pada peningka9an ekskresi garam-garam maka diure9ika ini dinamakan salure9ika
a9au na9riure9ika (diure9ika dalamar9i sempi9.Wa l aupun ker j a nya pada gi nj a l ,
di ur e9 ika buka n oba9 gi nj a l , ar 9 i nya se nya wa i ni 9 i da k dapa9 me mper ba i ki
a9 au me nye mbuhka n pe nya ki9 gi nj a l , demikian juga pada pasien insuIisiensi
ginjal jika diperlukan dialisis, 9 idak akandapa9 di9angguhkan dengan penggunaan
senyawa ini. Beberapa diure9 ika padaawa l pe mgo ba9 a n j us9 r u me mper kec i l
eks kr e s i za9 - za9 pe n9 i ng ur i n ( de nga nmengurangi laju Iil9rasi glomerulus
sehingga akan memperburuk insuIisiensig i nj a l. Fungs i u9 a ma di ur e9 ik a da l a h
un9 uk me mo bi l i s a s i ca i r a n ude ma, ya ng berar9i mengubah keseimbangan cairan
sedemikian rupa sehingga cairan eks9raselkembali menjadi normal.
!emben9ukan Kemih Dan Fungsi Ginjal
Fungs i u9 a ma gi nj a l ada l a h me me l i har a ke mur ni a n dar a h de nga n
j a l a nmengeluarkan dari dalam darah semua za9 asing dan sisa per9ukaran za9. Un9uk inidarah
mengalami Iil9rasi, dimana semua komponennya melin9asi saringan ginjal






















bat Diuretika

Diure9ika adalah senyawa yang dapa9 menyebabkan ekskresi urin yang lebih banyak.
Jika pada peningka9an ekskresi air, 9erjadi juga peningka9an ekskresi garam-garam, maka
diure9ika ini dinamakan salure9ika a9au na9riure9ika (diure9ika dalam ar9i sempi9. Walau
kerjanya pada ginjal, diure9ika bukan oba9 ginjal`, ar9inya senyawa ini 9idak dapa9
memperbaiki a9au menyembuhkan penyaki9 ginjal, demikian juga pada pasien insuIisiensi
ginjal jika diperlukan dialisis, 9idak akan dapa9 di9angguhkan dengan penggunaan senyawa
ini (u9schler, 1991. Oba9-oba9 ini merupakan penghamba9 9ranspor ion yang menurunkan
reabsorpsi Na

pada bagian-bagian neIron yang berbeda. Akiba9nya, Na

dan ion lain seper9i


Cl
-
memasuki urine dalam jumlah lebih banyak bila dibandingkan keadaan normal bersama-
sama air, yang mengangku9 secara pasiI un9uk memper9ahankan keseimbangan osmo9ik. Jadi,
diure9ik meningka9kan volume urine dan sering mengubah pH-nya ser9a komposisi ion di
dalam urine dan darah. EIek9iIi9as berbagai kelas diure9ik yang berbeda, sanga9 bervariasi,
dengan peningka9an sekresi Na

bervariasi dari kurang dari 2 un9uk diure9ik hema9 kalium


yang lemah, sampai lebih dari 20 un9uk 'loop diure9ic yang po9en (ycek, 2001.
Golongan diure9ika yang memiliki eIek yang kua9 yai9u diure9ika golongan Loop a9au
High-Ceiling Diure9ic. Diure9ik kua9 mencakup sekelompok diure9ik yang eIeknya sanga9
kua9 dibandingkan diure9ik lain. Tempa9 kerja u9amanya di bagian epi9el ansa Henle bagian
asenden, karena i9u golongan ini disebu9 juga sebagai 'loop diure9ic. Termasuk dalam
golongan ini adalah asam e9akrina9, Iurosemid dan bume9anid. Asam e9akrina9 9ermasuk
diure9ik yang dapa9 diberikan secara oral maupun paren9eral dengan hasil yang memuaskan.
Furosemid a9au asam 4-kloro-N-IurIuril-5 sulIamoil an9ranila9 masih 9ergolong deriva9
sulIonamid. Bume9amid merupakanderiva9 asam 3-aminobenzoa9 yang lebih po9en daripada
Iurosemid, 9e9api dalam hal lain kedua senyawa ini mirip sa9u dengan yang lain (Ganiswarna,
2004.
Diure9ika jera9 Henle 9ipe Iurosemida mempunyai s9ruk9ur sulIanilamida dan pada posisi o-
9erhadap gugus sulIonilamida mempunyai penyulih penarik elek9ron. SiIa9 yang khas pada
senyawa ini adalah kerjanya yang singka9 akan 9e9api ama9 in9ensiI. !ada pemakaian secara
paren9eral, segera se9elah penyun9ikan 9erjadi peningka9an ekskresi na9rium, klorida, dan air yang
lebih besar daripada ekskresi yang disebabklan oleh semua diure9ika lainnya (u9schler, 1991.

You might also like