You are on page 1of 13

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap individu dalam masyarakat adalah pribadi yang unik, tetapi karena
mereka memperoleh tipe-tipe sosialisasi yang sangat mirip, baik yang berasal
dari rumah maupun sekolah, akan banyak ciri kepribadian yang hampir
serupa. Seseorang akan mencari pola perilaku atau sikap dan nilai-nilai yang
ditekankan oleh kebudayaannya sebagai hal yang penting untuk mencapai
kebiasaan dan prestasi pribadi.
Kepribadian merupakan gabungan utuh dari sikap, siIat, emosi, nilai yang
memengaruhi seseorang agar berbuat sesuai dengan tata cara yang diharapkan.
Kepribadian merupakan gabungan keseluruhan siIat-siIat yang tampak dan
yang dapat dilihat seseorang. Dari pengertian tersebut terlihat bahwa
kepribadian tidak hanya terlihat dari ciri-ciri Iisik, seperti rambutnya keriting
atau kulitnya yang hitam saja, tetapi juga ciri lainnya, seperti kebiasaan dan
sikapnya.
Kepribadian terbentuk, hidup, dan berubah sejalan dengan proses
sosialisasi. Perubahan yang dialami manusia bukanlah suatu penyimpangan,
karena pandangan tersebut adalah suatu mitos yang perlu dihilangkan dari
pandangan mengenai perubahan (Lauer, 1993).
Setiap perubahan sosial selalu mencakup pula perubahan budaya, dan
perubahan budaya akanmencakup juga perubahan sosial. Sosiatri merupakan
ilmu sosial terapan (applied science), yang dalam pengembangannya
mengandalkan realita yang terjadi di dalam masyarakat, berkaitan dengan
masalah sosial yang perlu diselesaikan (pandangan awal perkembangan) dan
penyesuaian kebutuhan dengan sumber daya yang ada (pandangan hasil
perkembangan). Realita dalam masyarakat yang terus mengalami perubahan
memiliki dimensi perubahan sosial.


B. Pembahasan
Sosiologi adalah suatu kajian tentang masyarakat dan hubungannya
dengan lingkungan di mana masyarakat bertempat tinggal. Kajian tersebut
memberikan pengetahuan bagi siapa saja yang mempelajari. Pengetahuan
sosiologi memberikan manIaat dan dapat diaplikasikan (diterapkan) dalam
kehidupan sehari-hari untuk menunjang keberhasilan seseorang dalam
kehidupannya di masyarakat.
Pengatahuan sosiologi dapat diterapkan dalam proses sosialisasi yang
secara tidak langsung ikut berperan serta dalam pembentukan kepribadian
seorang individu. Oleh karena itu, peranan pengetahuan sosiologi dalam
proses sosialisasi yang secara tidak langsung ikut membentuk kepribadian
seorang individu mempunyai hubungan yang sangat erat, karena ilmu
pengetahuan sosiologilah seorang individu dapat dibentuk kepribadiannya
sedemikian rupa hingga menjadi seorang individu yang berprilaku
sebagaimana di kalangan masyarakat tempat tinggalnya.
Masyarakat dan lingkungan masyarakat adalah sekelompok individu yang
memilikikepentingan bersama dan memiliki budaya serta lembagayang khas.
Sedangkan lingkungan adalah keadaan alamdan masyarakat manusia saling
berinteraksi. Dalammasyarakat terdapat keragaman horizontal dan pertikal.
Keragaman horizontal adalah ketidaksamaan sosial yangbersiIat sejajar, tidak
ada perbedaan tinggi rendah.Sedangkan keragaman pertikal adalah ada nya
ketidaksamaan yang bersiIat berjenjang atau perbedaan tinggirendah.
Masyarakat tinggal dalam suatu wilayah yang sama dansaling berinteraksi,
mereka di satukan oleh nilai dannorma-norma social yang di terima bersama.
Nilai socialadalah hal-hal yang di anggap berharga oleh suatumasyarakat,
sedangkan norma sosial adalah ukuran antara(benar dan salah, tepat atau tidak
tepat pantas atau tidakpantas ) perilaku seseorang dalam masyarakat . nilai
dannorma sosial itu lah yang mengatur kehidupan merekasebagai sebuah
masyarakat.
3

Istilah Sosiologi sebagai cabang ilmu sosial dicetuskan pertamakali oleh
ilmuwan prancis bernama August Comte tahun 184dan kemudian dikenal
sebagai Bapak Sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang
masyarakat lahir diEropa karena ilmuwan Eropa pada abad ke-19 mulai
menyadariperlunya secara khusus mempelajari kondisi danperubahan sosial.
Para ilmuwan itu kemudian berupayamembangun suatu teori sosial
berdasarkan ciri-cirihakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia.
Comte membedakan antara sosiologi statis, dimana perhatiandipusatkan
pada hukum-hukum statis yang menjadi dasaradanya masyarakat dan sosiologi
dinamis dimana perhatiandipusatkan tentang perkembangan masyarakat dalam
artipembangunan. Rintisan Comte tersebut disambut hangat olehmasyarakat
luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwanbesar di bidang sosiologi.
Mereka antara lain HerbertSpencer, Karl Marx, Emile Durkheim, Ferdinand
Tnnies, GeorgSimmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin(semuanya berasal
dariEropa).











4

BAB II
SOSIOLOGI TENTANG PENTINGNYA MEMPELA1ARI
MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN


A. Pengertian Sosiologi
Secara etimologi, sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Socius
(bahasa latin) artinya teman, dan logos ( bahasa yunani) yang berarti kata,
perkataan atau pembicaraan. Secara harIiah, sosiologi berarti berbicara
mengenai masyarakat. Sosiologi dapat dideIinisikan sebagai study ilmiah
tentang masyarakat dan tentang aspek kehidupan manusia yang diambil dari
kehidupan di dalam masyarakat (Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial). Sosiologi
banyak memberikan pengetahuan tentang cara-cara berprilaku seseorang
dalam masyarakat sesuai dengan norma dan nilai yang ada di masyarakat
tersebut.
Dengan ilmu sosiologi diharapkan seseorang memiliki pengetahuan yang
lebih lengkap tentang bagaimana harus berprilaku dalam melakukan
penyesuaian diri di masyarakat. Obyek kajian sosiologi adalah masyarakat
yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari
hubungan manusia di dalam masyarakat. Kajian ini akan memberikan
pengetahuan tambahan bagi siapapun yang mempelajarinya untuk melengkapi
pengetahuan-pengetahuan dalam praktik pergaulan di dalam masyarakat.
Istilah Sosiologi sebagai cabang ilmu sosial dicetuskan pertamakali oleh
ilmuwan prancis bernama August Comte tahun 184dan kemudian dikenal
sebagai Bapak Sosiologi. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang
masyarakat lahir diEropa karena ilmuwan Eropa pada abad ke-19 mulai
menyadariperlunya secara khusus mempelajari kondisi danperubahan sosial.
Para ilmuwan itu kemudian berupayamembangun suatu teori sosial
berdasarkan ciri-cirihakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia.


Comte membedakan antara sosiologi statis, dimana perhatiandipusatkan
pada hukum-hukum statis yang menjadi dasaradanya masyarakat dan sosiologi
dinamis dimana perhatiandipusatkan tentang perkembangan masyarakat dalam
artipembangunan. Rintisan Comte tersebut disambut hangat olehmasyarakat
luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwanbesar di bidang sosiologi.
Mereka antara lain HerbertSpencer, Karl Marx, Emile Durkheim, Ferdinand
Tnnies, GeorgSimmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin(semuanya berasal
dariEropa).
Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan
mempelajari masyarakat yang amatberguna untuk perkembangan Sosiologi.
Emile Durkheim ilmuwan sosial Perancis berhasilmelembagakan Sosiologi
sebagai disiplin memperkenalkanpendekatanIungsionalisme yang berupaya
menelusuri Iungsiberbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus
pemeliharaketeraturan sosial.Herbert Spencer d inggris mempublikasika
Sosiology dan memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang
memahamimasyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasiyang
terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain.

B. Sosiologi Dan Kegiatan Sosial Lingkungan
Dimana proIesi yang dapat digeluti oleh sosilog, antara lain sebagai
berikut :
1. Dalam kerja social, pekerjaan yang menuntut gelar kesarjanaan bidang
sosiologi.
. Dalam proIesi kedokteran, jikim, dan insinyur, di sini di temukan bahwa
sosiologi sangat membantu.
3. Sekolah lanjutan memerlukan guru-guru pelajaran sosiologi.
4. Sosiologi sebagai pegawai negeri.
. Para sosiolog dipekerjakan dalam sejumlah kecil industri, asosiasi
perdagangan dan yayasan. Dalam jumlah cukup besar, para sosiolog


dipekerjakan oleh organisasi riset. Selain itu, beraneka ragam posisi dalam
bidang administrasi dan pelaksanaan riset banyak di tempati para sosiolog.
. Karier yang baru muncul dalam bermacam-macam program kegiatan
masyarakat setempat (hubungan masyarakat), komisi praktik pekerjaan
yang adil, program bantuan luar negeri, dan lembaga swadaya masyarakat.
Ada juga kegiatan langsung yang bersangkut paut nya dengan sosiologi
yakni Sukses program KB di masa Pak Harto erat kaitannya dengan Kepala
BKKBN yg sosiolog. Program rintisan swasembada beras (Bimas/Inmas)
banyak melibatkan peran sosiolog pedesaan. Lantas penyelesaian konIlik
Maluku beberapa tahun lalu juga tak lepas dari peran sosiolog.
Dari penjelasan ini, tampak peran sosiologi dalam perubahan dan
kesinambungan masyarakat Indonesia.
Karier dalam Sosiologi Dimana dasar-dasar persiapan karier yang antara
lain sebagai berikut :
1. Dalam kerja sosial (social work), biasanya dituntut dan dianjurkan gelar
sarjana dan pendidikan akademis dengan mata kuliah utama yang kuat.
. Dalam bidang proIesi kedokteran,hukum, insinyur ditemukan bahwa
pelajaran akademis ilmu sosial sangat berguna untuk mendampingi ilmu
yang mereka pelajari.
3. Sekolah lanjutan memerlukan guru-guru sosilogi.
4. pegawai negeri sering mencantumkan kualiIikasi pendidikan sosiolog di
antarara kualiIikasi pendidikan yang dapat diterima untuk berbagai macam
jenis posisi dalam golongan yang lebih rendah dan menengah.
. Para sosiolog dikerjakan dalam ssejumlah kecil industri, asosiasi
perdagangan, serikat buruh, yayasan,dan dalam jumlah yang cukup besar
oleh organisasi penelitian, dan dalam beraneka ragam posisi, sangat sering
dalam bidang administrasi dan pelaksanaan riset.
. Karier dalam bermacam-macam program kegiatan masyarakat (Humas)
setempat, komisi praktik pekerjaan yang adil, program kegiatan alternatiI,


program kesempatan ekonomis, progran latihan kerja, program bantuan
luar negri dan masih banyak lagi

. Penerapan Pengetahuan Sosiologi di Masyarakat
Sosiologi adalah suatu kajian tentang masyarakat dan hubungannya
dengan lingkungan di mana masyarakat bertempat tinggal. Kajian tersebut
memberikan pengetahuan bagi siapa saja yang mempelajari. Pengetahuan
sosiologi memberikan manIaat dan dapat diaplikasikan (diterapkan) dalam
kehidupan sehari-hari untuk menunjang keberhasilan seseorang dalam
kehidupannya di masyarakat.
Pengatahuan sosiologi dapat diterapkan dalam proses sosialisasi yang
secara tidak langsung ikut berperan serta dalam pembentukan kepribadian
seorang individu. Oleh karena itu, peranan pengetahuan sosiologi dalam
proses sosialisasi yang secara tidak langsung ikut membentuk kepribadian
seorang individu mempunyai hubungan yang sangat erat, karena ilmu
pengetahuan sosiologilah seorang individu dapat dibentuk kepribadiannya
sedemikian rupa hingga menjadi seorang individu yang berprilaku
sebagaimana di kalangan masyarakat tempat tinggalnya.

D. Kegunaan Sosiologi Dalam Masyarakat dan Lingkungan
Sosiologi dipelajari untuk apa? Dengan pertanyaan lain mengapa kita
belajar sosiologi? Sebenarnya di mana dan sebagai apa seorang sosiolog dapat
berkiprah, tidak mungkin dapat dibatasi oleh sebutan-sebutan dalam
administrasi okupasi (pekerjaan/mata pencaharian) resmi yang dileluarkan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Di beberapa negara telah muncul pengakuan
terhadap sumbangan dan peran sosiolog di berbagai bidang kehidupan dan
pembangunan.
Horton dan Hunt (198) menyebutkan beberapa proIesi yang pada
umumnya diisi oleh para sosiolog: (1) ahli riset, baik itu riset ilmiah (dasar)
8

untuk perkembangan ilmu pengetahuan ataupun riset yang diperlukan untuk
kepentingan industri (praktis), () konsultan kebijakan, khususnya untuk
membantu untuk memprediksi pengaruh sosial dari suatu kebijakan dan/atau
pembangunan, (3) sebagai teknisi atau sosiologi klinis, yakni ikut terlibat di
dalam kegiatan perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan dalam
masyarakat, (4) sebagai pengajar/pendidik, dan () Sebagai pekerja sosial
(social worker).
Di luar proIesi yang disebutkan oleh Horton dan Hunt tersebut, tentu
masih banyak proIesi yang dapat digeluti oleh seorang sosiolog. Banyak bukti
menunjukkan, bahwa dengan kepekaan dan semangat keilmuannya yang
selalu berusaha membangkitkan sikap kritis, para sosiologi banyak yang
berkarier cemerlang di berbagai bidang yang menuntut kreativitas, misalnya
dunia jurnalistik. Di jajaran birokrasi, para sosiolog sering berpeluang
menonjol dalam karier karena kelebihannya dalam dalam visinya atas nasib
rakyat.
Seiring dengan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat,
keterlibatan para sosiolog di berbagai bidang kehidupan akan semakin penting
dan sangat diperlukan. Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat akan
menuntut penyesuaian dari segenap komponen masyarakat yang menuntut
kemampuan mengantisipasi keadaan baru. Para sosiolog pada umumnya
unggul dalam hal penelitian sosial, sehingga perannya sangat diperlukan.







9

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sosiologi merupakan salah satu bidang ilmu sosial yangmempelajari
masyarakat. Sosiologi sebagai ilmu telahmemenuhi semua unsur ilmu
pengetahuan.
Dengan ilmu sosiologi diharapkan seseorang memiliki pengetahuan yang
lebih lengkap tentang bagaimana harus berprilaku dalam melakukan
penyesuaian diri di masyarakat. Obyek kajian sosiologi adalah masyarakat
yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari
hubungan manusia di dalam masyarakat. Kajian ini akan memberikan
pengetahuan tambahan bagi siapapun yang mempelajarinya untuk melengkapi
pengetahuan-pengetahuan dalam praktik pergaulan di dalam masyarakat.
Comte membedakan antara sosiologi statis, dimana perhatian dipusatkan
pada hukum-hukum statis yang menjadi dasaradanya masyarakat dan sosiologi
dinamis dimana perhatian dipusatkan tentang perkembangan masyarakat
dalam arti pembangunan. Rintisan Comte tersebut disambut hangat
olehmasyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar di
bidang sosiologi.

B. Saran
Mohon maaI, apabila sekiranya ada kesalahan dalam kata kata maupun
uraiannya yang kurang berkenan di dalam makalah ini. Maka dari itu kami
para penyusun meminta dan menerima kritik dan sarannya dari teman
teman semua.

10

DAFTAR PUSTAKA

O http://agsasman3yk.Iiles.wordpress.com/009/08/kelas-x-sm1-010-
011.pdI
O Tim Sosiologi.00.Sosiologi,Suatu Kajian Kehidupan
Masyarakat.Jakarta:Yudhistira
O Murdiyatmoko, Janu.00.sosiologi, Memahami Masyarakat dan
Lingkungan.Jakarta:GraIindo Media Pratama



















11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-
Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
"SOSIOLOCI 1EA1AAC PEA1IACAYA MEMPELA1ARI MASYARAKA1
DAA LIACKUACAA"
Kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada orang-oarang yang
ikut membantu terutama orang tua dalam segi materi dan pada guru kimia yang
telah membimbing kami.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua
bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin.



Penulis






1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................... i
DAFTAR ISI ......................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................... 1
B. Pembahasan ......................
BAB II ILMU SOSIOLOGI MEMPELAJARI MASYARAKAT DAN
LINGKUNGAN
A. Pengertian Sosiologi ................... 4
B. Sosiologi Dan Kegiatan Sosial Lingkungan .........
C. Penerapan Pengetahuan Sosiologi di Masyarakat .......
D. Kegunaan Sosiologi Dalam Masyarakat dan Lingkungan .....

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................... 9
B. Saran ......................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................... 10












13

MAKALAH
SOSIOLOGI TENTANG PENTINGNYA MEMPELA1ARI
MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN



Disusun Oleh:
Mas Azist
( BanyuGroup Warnet dan elluler )


FORUM PELA1AR
BANYUGROUP WARNET DAN ELLULER
1ln. Wonoharjo-Sidomulyo No. 25 Pangandaran 46396
Phone : +6287826456567, +6285310252853.

You might also like