You are on page 1of 16

TUGAS

MID SEMESTER
MEDIA PEMBELA1ARAN











Oleh:
LUCIANA MENTARI
06091010033

PROGRAM PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWI1AYA
2011


1. 1elaskan dengan memberikan beberapa contoh tentang:
a. Media
b. Media instruksional
c. Multimedia
d. Fungsi media instruksional
e. ManIaat media instruksional
I. Sejarah perkembangan media
1awab
a. Media
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari 'Medium yang secara
harIiah berarti 'Perantara atau 'Pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan
dengan penerima pesan. Contohnya adalah Buku, buku merupakan suatu media atau alat
perantara untuk menyampaikan mata pelajaran dari guru kepada peserta didik.
b. Media Instruksional
Media instruksional edukatiI adalah media yang digunakan dalam proses instruksional
(belajar mengajar) untuk mempermudah pencapaian tujuan instruksional yang lebih
eIektiI dan memiliki siIat mendidik.
c. Multimedia
Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks,
suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga
pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi serta alat
pembantu dalam penyampaian materi ajar dalam proses belajar dan pembelajaran.
d. Fungsi media instruksional
a. Memberikan dasar pengalaman konkret bagi pemikiran dengan pengertian-
pengertian abstrak.
b. Mempertinggi perhatian anak.
c. Memberikan realitas sehingga mendorong adanya selI activity.
d. Memberikan hasil belajar yang permanen.
e. Menambah perbendaharaan bahasa anak yang benar-benar dipahami (tidak
verbalistik).
I. Memberikan pengalaman yang sukar diperoleh dengan cara lain.
e. Manfaat media instruksional
a. Mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
b. Mengatasi batas-batas ruang kelas
c. Mengatasi kesulitan apabila suatu benda secara langsung tidak dapat diamati
karena terlalu kecil.
d. Mengatasi gerak benda secara cepat atau terlalu lambat, sedangkan proses gerakan
itu menjadi pusat perhatian peserta didik.
e. Mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks dapat dipisahkan bagian demi bagian
untuk diamati secara terpisah.
I. Mengatasi suara yang terlalu halus untuk didengar secara langsung melalui telinga.
g. Mengatasi peristiwa-peristiwa alam.
h. Memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan masyarakat atau dengan
keadaan alam sekitar.
i. Memberikan kesamaan/kesatuan dalam pengamatan terhadap sesuatu yang pada
awal pengamatan peserta didik berbeda-beda. Membangkitkan minat belajar yang
baru dan membangkitkan motivasi kegiatan belajar peserta didik.
f. Sejarah perkembangan media
Pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar (teaching aids). Alat
bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya model, objek dan alat-alat lain yang dapat
memberikan pengalaman kongkrit, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap atau retensi
belajar. Namun karena terlalu memusatkan perhatian pada alat Bantu visual kurang
memperhatikan aspek disain, pengembangan pembelajaran (instruction) produksi dan
evaluasinya. Jadi, dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar abad ke-20, alat
visual untuk mengkongkritkan ajaran ini dilengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal
dengan audio visual atau audio visual aids (AVA) .
Bermacam peralatan dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan ajaran
kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme yang masih
mengkin terjadi kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Untuk memahami peranan
media dalam proses mendapatkan pengalaman belajar bagi siswa, Edgar Dale melukiskannya
dalam sebuah kerucut yang kemudian dinamakan Kerucut Pengalaman Edgar Dale (Edgar Dale
cone oI experience).
Kerucut pengalaman ini dianut secara luas untuk menentukan alat bantu atau media apa
yang sesuai agar siswa memperoleh pengalaman belajar secara mudah. Kerucut pengalaman
yang dikemukakan oleh Edgar Dale itu memberikan gambaran bahwa pengalaman belajar yang
diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari,
proses mengamati, dan mendengarkan melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui
bahasa. Semakin konkret siswa mempelajari bahan pengajaran, contohnya melalui pengalaman
langsung, maka semakin banyak pengalaman yang diperolehnya. Sebaliknya semakin abstrak
siswa memperoleh pengalaman, contohnya hanya mengandalkan bahasa verbal, maka semakin
sedikit pengalaman yang akan diperoleh siswa .
Edgar Dale memandang bahwa nilai media pembelajaran diklasiIikasikan berdasarkan
nilai pengalaman. Menurutnya, pengalaman itu mempunyai dua belas (12) tingkatan.
Tingkatan yang paling tinggi adalah pengalaman yang paling konkret. Sedangkan yang
paling rendah adalah yang paling abstrak, diantaranya :
Direct PurposeIul Experiences : Pengalaman yang diperoleh dari kontak langsung dengan
lingkungan, obyek, binatang, manusia, dan sebagainya, dengan cara perbuatan langsun
Contrived Experiences : Pengalaman yang diperoleh dari kontak melalui model, benda
tiruan, atau simulasi.
Dramatized Experiences : Pengalaman yang diperoleh melalui prmainan, sandiwara
boneka, permainan peran, drama soial
Demonstration : Pengalaman yang idperoleh dari pertunjukan
Study Trips : Pengalaman yang diperoleh melalui karya wisata
Exhibition : Pengalaman yang diperoleh melalui pameran
Educational Television : Pengalaman yang diperoleh melalui televisi pendidikan
Motion Pictures : Pengalaman yang diperoleh melalui gambar, Iilm hidup, bioskop
Still Pictures : Pengalaman yang diperoleh melalui gambar mati, slide, IotograIi
#adio and #ecording : Pengalaman yang diperoleh melalui siaran radio atau rekaman
suara
Visual Symbol : Pengalaman yang diperoleh melalui simbol yang dapat dilihat seperti
graIik, bagan, diagram
Verbal Symbol : Pengalaman yang diperoleh melalui penuturan kata-kata.
Pada akhir tahun 1950 teori komunikasi mulai mempengaruhi penggunaan alat bantu
audio visual, yang berguna sebagai penyalur pesan atau inIormasi belajar.Pada tahun 1960-
1965 orang-orang mulai memperhatikan siswa sebagai komponen yang penting dalam proses
belajar mengajar. Pada saat itu teori tingkah-laku (behaviorism theory) dari B.F Skinner
mulai mempengaruhi penggunaan media dalam pembelajaran. Dalam teorinya, mendidik
adalah mengubah tingkah-laku siswa. Teori ini membantu dan mendorong diciptakannya
media yang dapat mengubah tingkah-laku siswa sebagai hasil proses pembelajaran.
Pada tahun 1965-1970 , pendekatan system (system approach) mulai menampakkan
pengaruhnya dalam kegiatan pendidikan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan system ini
mendorong digunakannya media sebagai bagian integral dalam proses pembelajaran. Setiap
program pembelajaran harus direncanakan secara sistematis dengan memusatkan perhatian
pada siswa. Ada dua ciri pendekatan sistem pengajraan, yaitu sebagai berikut :
Pendekatan sistem pengajaran mengarah ke proses belajar mengajar. Proses belajar-
mengajat adalah suatu penataan yang memungkinkan guru dan siswa berinteraksi satu
sama lain.
Penggunaan metode khusus untk mendesain sistem pengajaran yang terdiri atas prosedur
sistemik perencanaan, perancangan, pelaksanaan, dan penilaian keseluruhan proses
belajar-mengajar
Program pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa
diarahkan kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang dicapai. Pada
dasarnya pendidik dan ahli visual menyambut baik perubahan ini. Sehingga untuk mencapai
tujuan pembelajaran tersebut, mulai dipakai berbagai Iormat media. Dari pengalaman
mereka, guru mulai belajar bahwa cara belajar siswa itu berbeda-beda, sebagian ada yang
lebih cepat belajar melalui media visual, sebagian audio, media cetak, dan sebagainya.
Sehingga dari sinilah lahir konsep media pembelajaran.
2. Coba jelaskan jenis-jenis media instruksional berdarkan:
a. Indra yang digunakan
b. Jenis pesan yang disampaikan
c. Asal media
d. Kesiapan dalam penggunaan
e. Sasaran pencapaian
1awab
a. Berdasarkan indra yang digunakan.
a.Media audio.
b.Media video.
c.Media audio visual
b. Berdasarkan jenis pesan.
a.Media cetak.
b.Media non cetak.
c.Media graIis.
d.Media non graIis.
c. Berdasarkan asal media,Yaitu berupa spesimen, meliputi: makhluk hidup dan benda tak
hidup. Makhluk yang ditampilkan adalah yang masih bisa hidup atau yang mati:
Adapun spesimen makhluk hidup yang masih hidup, berupa:
Akuarium dengan ikan dan tumbuhan
Terrarium dengan hewan darat dan tumbuhan
Kebun binatang hewan darat dan tumbuhan
Kebun percobaan dengan berbagai segala binatang yang ada
Insektarium berupa kotak kaca dan berisi serangga
Adapun spesimen makhluk hidup yang masih hidup, berupa:
erbarium
Diorama: pameran hewan dan tumbuhan yang telah dikeringkan dengan
kedudukan seperti aslinya di alam dsb.
Taksidemi: kulit hewan yang dibentuk kembali sesuai dengan aslinya setelah kulit
dikeringkan dan isinya diganti dengan benda lain
Awetan hewan dalam botol
Awetan dalam cairan plastik (bioplastik), maksudnya makhluk yang sudah mati
disimpan dalam cairan yang semula cair lalu membeku
Spesimen dari benda tidak hidup. Misalnya: batu-batuan, mineral, dll
Benda asli yang bukan makhluk hidup Misalnya: pesawat terbang, mobil dll
Model (tiruan benda-benda) bentuk tiruan darisuatu benda asli yang oleh suatu hal tidak
bisa ditunjukkan aslinya Misalnya terlalu besar atau terlalu kecil, dsb
d. Berdasarkan sasarannaya.
a.Media jangkauan terbatas (tape).
b.Media jangkauan yang luas (radio, pers).
3. 1elaskan karakteristik dari setiap jenis media pembelajaran!
Media pendidikan bermakna lebih luas dari media pengajaran. Media pendidikan
dapat digunakan berbagai bentuk komunikasi seperti pada berbagai kegiatan penerangan,
penyuluhan termasuk pengajaran. Media penajaran dipakai secara terbatas pada situasi
belajar mengajar kendatipun penggunaannya dapat diperluas pada berbagai komunikasi
lainnya (Davies:1981,125).

Berdasarkan jenisnya media dapat dibagi ke dalam 3 (tiga) bentuk yaitu:

a. Media auditif.

Media auditiI adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja.
Karakteristik media ini berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang disampaikan
dituangkan ke dalam lambang-lambang auditiI baik verbal (yaitu kata-kata dalam bahasa
lisan) maupun non verbal. Ada beberapa jenis media yang dapat dikelompokkan dalam
media audio antara lain, radio, alat perekam (recorder), tape recorder, laboratorium
bahasa. Media ini juga harus dilihat sasarannya artinya media ini tidak bisa digunakan
untuk orang tuli atau orang yang mempunyai kelainan pada pendengaran
(Knirk:1986,24).
b. Media visual.
Karakteristik dari media ini sangat mengandalkan indera penglihatan. Media ini
ada yang menampilkan gambar diam seperti Iilm strips atau Iilm rangkai, slides Iilm
bingkai, gambar atau lukisan, cetakan (Miarso: 1982,33).

c. Media audio visual.
Karakteristik media ini adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Jenis media
ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang
pertama dan kedua yaitu media audio dan visual. (Miarso: 1986,34).
Anderson (1994:186) membagi jenis media ke dalam sepuluh kelompok, yaitu:

1). Media audio
Media ini terdiri dari pita audio (kaset), piringan audio dan radio. Karakteristik
darimedia ini dapat memberikan rangsang pendengaran. Hubungan media ini dengan
tujuaninstruksional adalah:
a. Tujuan kognitiI; audio dapat dipergunakan untuk mengajarkan pengenalan kembaliatau
pembedaan rangsang yang relevan
b. Tujuan aIektiI: suasana mungkin dapat menciptakan musik latar belakang, eIek suara
dan lain-lain.
c. Tujuan psikomotor: dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan verbal.

2). Media cetak
Media ini terdiri dari buku teks terprogram, buku pegangan manual, buku tugas. Ciri
dari media ini adalah mampu memperagakan simbol-simbol verbal dan representasi
gambar diam. Hubungan media ini dengan tujuan instruksional adalah:
a. Tujuan kognitiI: menyampaikan inIormasi bersiIat Iakta dan pengenalan
kembali(rekognisi)
b. Tujuan aIrktiI : dapat membangkitkan emosi dan menarik dari buku yang
ditulisterjadinya perubahan sika (change attitude).
c. Tujuan psikomotor: tidak ada, karena penggambaran gerak sukar disajikan
denganmedia ini.

3). Media audio cetak.
Media ini terdiri dari buku latihan yang dilengkapi dengan kaset atau pita audio,
pita, gambar, bahan yang dilengkapi dengan pita suara audio. Hubungannya dengan
tujuaninstruksional sama seperti tujuan media audio dan media cetak.

4). Media benda (objek)
Terdiri media nyata dan model tiruan. Karakteristiknya adalah dapat memberikan
rangsang penglihatan, pendengaran dan perabaan. Hubungannya dengan tujuan
instruksional :
a. Tujuan kognitiI: untuk mengajarkan pengenalan kembali dan pembedaanrangsangan
yang relevan.
b. Tujuan aIektiI: bila menggunakan alat yang sebenarnya kemungkinan sikap yang
positiI terhadap pekerjaan
mereka sejak awal latihan.
c. Tujuan psikomotor : memberkan latihan bagi siswa untuk menguji penampilandalam
menangani materi pekerjaan
dan mendemonstrasikan dan mengukur kemampuan peserta didik.

5). Media visual diam
Media ini terdiri dari Iilm bingkai (slide) dan Iilm rangkai (berisi pean
verbal).Karakteristiknya adalah gambar diam. Hubungannya dengan tujuan instruksional
adalah:
a. Tujuan kognitiI : pengenalan benda-benda yang belum dikenal peserta didikdan
mampu membedakan objek yang ada di dalam gambar.
b. Tujuan aIektiI : tidak terpakai
c. Tujuan psikomotor : menunjukkan posisi benda atau orang yang sedangbergerak
sebelum pendidik/dosen mendemonstrasikannya atau sebelum
peserta didik/mahasiswa dilatih.

6). Media proyeksi dengan suara
Terdiri Iilm bingkai (slide) suara dan Iilm rangkai suara. Karakteristiknya
adalahgambar diam. Hubungannya dengan tujuan instruksional :
a. Tujuan kognitiI : mengajarkan objek yang belum dikenal
b. Tujuan aIektiI : tidak dapat digunakan
c. Tujuan psikomotor : gambar ini menunjukkan posisi tertentu yang bergerak.

). Media visual gerak dan audio
Terdiri dari Iilm gerak tanpa suara dengan penggunaan caption

8). Media visual gerak dan audio
Terdiri dari Iilm suara dan video. Karakteristiknya adalah gambar bergerak tanpa
suara. Hubungannya dengan tujuan instruksional adalah:
a Tujuan kognitiI : berhubungan dengan kemampuan mengenal kembali dan
kemampuan memberikan rangsangan gerak yang serasi.
b Tujuan aIektiI : memberikan pengaruh pada sikap dan emosi dan merupakan
media yang baik sekali menyampaikan materi dalam kawasan aIektiI.
c Tujuan psikomotor: memberikan contoh keterampilan yang menyangkut gerak dan
mengajarkan kordinasi antara alat tertentu.

9). Media manusia dan lingkungan
Media manusia dapat digunakan sebagai contoh yang nyata untuk menampilkan
contoh-contoh gerak. Sedangkan media lingkungan merupakan media yang berada di
sekitar kita. Media ini sangat besar ruang lingkupnya dan bebas dalam menggunakannya
tanpa dikenai biaya apapun.

10). Media komputer (CAI)
Karakteristik media komputer ini digunakan dalam berbagai macam terminal yang
berbeda atau menggabungkannya dengan media lain yang bertujuan memberikan
pembelajaran yang siIatnya individual. Hubungan media ini dengan tujuan instruksional
adalah:
a Tujuan kognitiI : dapat mengajarkan konsep, aturan,prinsip, langkah dalam proses
yang kompleks.
b Tujuan aIektiI : untuk mengontrol bahan-bahan Iilm dan video
c Tujuan psikomotor : mengajarkan programming dan kecakapan yang serupa bila
mahasiswa/siswa mau bekerja sesuai dengan pekerjaan yang telah ditetapkan.
Penggolongan media ditinjau dari ukuran audiensnya ada tiga yaitu :
1. Media untuk audiens besar yang terdiri dari televisi, radio, video.
2. Media untuk audiens kecil yang terdiri dari Iilm suara, Iilm bisu, video tape,
Iilm Strip suara slide, radio, audio tape, audio disc, Ioto, poster, papan tulis.
3. Media individu yang terdiri dari media cetak, telepon, CAI
(Wilkinson: 1984,45)
Meskipun banyak macam media instruksional, namun hanya sedikit sekali yang
sering dipergunakan dalam ruangan kuliah ataupun di kelas oleh seorang dosen ataupun
pendidik. Dari jumlah yang sedikit tersebut diantaranya overhead Projector (OHP),
gambar, model dan tentu saja papan tulis dan buku. Sedangkan media lain seperti video
Iilm, kaset audio, Iilm bingkai, auditiI jarang digunakan meskipun benda-benda ini tidak
asing lagi bagi kebanyakan dosen.
Oleh karena itu ada baiknya kita mengenal macam-macam media ini dengan
harapan dapat memacu kita untuk mengadakan dan memiliki kompetensi yang cukup
dalam menggunakannya, agar proses belajar mengajar menjadi lebih eIektiI dan eIisien
dalam mengelola waktu dan melaksanakannya di dalam kelas.

4. 1elaskan tentang:
a. Prosedur pemilihan media instruksional
b. Dasar pertimbangan pemilihan media instruksional
c. Criteria pemilihan media
Jawab
a. Prosedur pemilihan media instruksional
Untuk jenis media rancangan (by design), beberapa macam cara telah dikembangkan
untuk memilih media. Dalam proses pemilihan ini, Anderson (1976) mengemukakan
prosedur pemilihan media menggunakan pendekatan Ilowchart (diagram alur). Dalam
proses tersebut ia mengemukan beberapa langkah dalam pemilihan dan penentuan
jenis penentuan media, yaitu :
1. Menentukan apakah pesan yang akan kita sampaikan melalui media termasuk
pesan pembelajaran atau hanya sekedar inIormasi umum atau hiburan. Jika hanya
sekedar inIormasi umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan khusus
untuk pemilihan media yang bersiIat atau untuk keperluan pembelajaran.
2. Menentukan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau hanya
sekedar alat bantu mengajar bagi guru (alat peraga). Jika sekedar alat peraga, proses
juga dihentikan ( diabaikan).
3. Menentukan apakah tujuan pembelajaran lebih bersiIat kognitiI, aIektiI atau
psikomotor.
4. Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai, dengan
mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, Iasilitas yang tersedia, kemampuan
produksi dan biaya.
5. Mereview kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudah tepat atau masih
terdapat kelemahan, atau masih ada alternatiI jenis media lain yang lebih tepat.
6. Merencanakan, mengembangkan dan memproduksi media.
Pendekatan lain yang dapat digunakan dalam memilih media adalah pendekatan
secara matrik. Salah satu dari pendekatan ini adalah yang dikemukakan oleh Alen.
Matrik ini memberikan petunjuk yang dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih
media yang sesuai dengan jenis tujuan pembelajaran tertentu. Ia menggambarkan
tinggi rendahnya kemampuan setiap jenis media bagi pencapaian berbagai tujuan
belajar sebagai berikut :
Matrik kemampuan setiap jenis media dalam mempengaruhi berbagai jenis belajar
Untuk menggunakan matrik di atas, terlebih dahulu kita mempelajari jenis belajar
mana yang akan dipelajari / harus dikuasai siswa, apakah inIormasi Iaktual, konsep,
keterampilan dan seterusnya. Setelah itu, kita bisa memilih jenis media yang sesuai
dengan jenis belajar tersebut. Caranya dengan melihat dalam kolom yang yang
berlabel 'tinggi ' yang tertera di bawah kolom jenis belajar. Selanjutnya kita lihat
secara horizontal ke kolom paling kiri untuk memperoleh petunjuk jenis media mana
yang sebaiknya kita pilih. Jika media tersebut ternyata tidak tersedia, atau tidak
mungkin disediakan kareana mahal, tidak praktis, atau tidak sesuai dengan kondisi
siswa, dengan cara yang sama maka pilihan kita beralih pada jenis media yang
berlabel 'sedang. Ini berati kita telah memilih jenis media 'terbaik kedua, bukan
yang terbaik. Sekali lagi, pertimbangan utama dalam memilih media adalah keseuaian
media tersebut dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Jika
terdapat beberapa jenis media yang sama sama baik dan sesuai, maka prioritas kita
adalah memilih jenis media yang murah, lebih praktis dan yang telah tersedia di
sekitar kita.
b. Dasar pertimbangan pemilihan media instruksional
Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran.
Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai
dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media
adalah penggunaaan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga
memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media yang kita pilih. Apabila kita
telah menentukan alternatiI media yang akan kita gunakan dalam pembelajaran, maka
pertanyaan berikutnya sudah tersediakah media tersebut di sekolah atau di pasaran ?
jika tersedia, maka kita tinggal meminjam atau membelinya saja. Itupun jika media
yang ada memang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah kita rencanakan, dan
terjangkau harganya. Jika media yang kita butuhkan ternyata belum tersedia, mau
tidak mau kita harus membuat sendiri program media sesuai keperluan tersebut.
Jadi, pemilihan media itu perlu kita lakukan agar kita dapat menentukan media yang
terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran didik. Untuk itu,
pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang benar, karena begitu
banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
c. Kriteria pemilihan media
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan
didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis
media maupun pemilihan topik yang dimediakan, akan membawa akibat panjang
yang tidak kita inginkan dikemudian hari. Banyak pertanyaan yang harus kita jawab
sebelum kita menentukan pilihan media tertentu. Secara umum, kriteria yang harus
dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut :
a. Tujuan
Apa tujuan pembelajaran (TPU dan TPK ) atau kompetensi yang ingin dicapai?
Apakah tujuan itu masuk kawasan kognitiI, aIektiI , psikhomotor atau kombinasinya?
Jenis rangsangan indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan, pendengaran, atau
kombinasinya? Jika visual, apakah perlu gerakan atau cukup visual diam? Jawaban
atas pertanyaan itu akan mengarahkan kita pada jenis media tertentu, apakah media
realia, audio, visual diam, visual gerak, audio visual gerak dan seterusnya.
b. Sasaran didik
Siapakah sasaran didik yang akan menggunakan media? bagaimana karakteristik
mereka, berapa jumlahnya, bagaimana latar belakang sosialnya, apakah ada yang
berkelainan, bagaimana motivasi dan minat belajarnya? dan seterusnya. Apabila kita
mengabaikan kriteria ini, maka media yang kita pilih atau kita buat tentu tak akan
banyak gunanya. Mengapa? Karena pada akhirnya sasaran inilah yang akan
mengambil manIaat dari media pilihan kita itu. Oleh karena itu, media harus sesuai
benar dengan kondisi mereka.
c. Karateristik media yang bersangkutan
Bagaimana karakteristik media tersebut? Apa kelebihan dan kelemahannya, sesuaikah
media yang akan kita pilih itu dengan tujuan yang akan dicapai? Kita tidak akan dapat
memilih media dengan baik jika kita tidak mengenal dengan baik karakteristik
masing-masing media. Karena kegiatan memilih pada dasarnya adalah kegiatan
membandingkan satu sama lain, mana yang lebih baik dan lebih sesuai dibanding
yang lain. Oleh karena itu, sebelum menentukan jenis media tertentu, pahami dengan
baik bagaimana karaktristik media tersebut.
d. Waktu
Yang dimaksud waktu disini adalah berapa lama waktu yang diperlukan untuk
mengadakan atau membuat media yang akan kita pilih, serta berapa lama waktu yang
tersedia atau yang kita memiliki, cukupkah? pertanyaan lain adalah, berapa lama
waktu yang diperlukan untuk menyajikan media tersebut dan berapa lama alokasi
waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran? tak ada gunanya kita memilih media
yang baik, tetapi kita tidak cukup waktu untuk mengadakannya. Jangan sampai pula
terjadi, media yang telah kita buat dengan menyita banyak waktu, tetapi pada saat
digunakan dalam pembelajaran ternyata kita kekurangan waktu.
e. Biaya
Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah
penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan eIisiensi dan
eIektiIitas pembelajaran. Apalah artinya kita menggunakan media, jika akibatnya
justru pemborosan. Oleh sebab itu, Iaktor biaya menjadi kriteria yang harus kita
pertimbangkan. Berapa biaya yang kita perlukan untuk membuat, membeli atau
meyewa media tersebut? Bisakah kita mengusahakan beaya tersebut atau apakah
besarnya biaya seimbang dengan tujuan belajar yang hendak dicapai? Tidak
mungkinkan tujuan belajar itu tetap dapat dicapai tanpa menggunakan media itu,
adakah alternatiI media lain yang lebih murah namun tetap dapat mencapai tujuan
belajar? Media yang mahal, belum tentu lebih eIektiI untuk mencapai tujuan belajar,
dibanding media sederhana yang murah.
I. Ketersediaan
Kemudahan dalam memperoleh media juga menjadi pertimbangan kita. Adakah
media yang kita butuhkan itu di sekitar kita, di sekolah atau di pasaran ? Kalau kita
harus membuatnya sendiri, adakah kemampuan, waktu tenaga dan sarana untuk
membuatnya? Kalau semua itu ada, petanyaan berikutnya tersediakah sarana yang
diperlukan untuk menyajikannya di kelas? Misalnya, untuk menjelaskan tentang
proses tejadinya gerhana matahari memang akan lebih eIektiI jika disajikan melalui
media video. Namun karena di sekolah tidak ada aliran listrik atau tidak punya video
player, maka sudah cukup bila digunakan alat peraga gerhana matahari.
g. Konteks Penggunaan
Konteks penggunaan maksudnya adalah dalam kondisi dan strategi bagaimana media
tersebut akan digunakan. Misalnya: apakah untuk belajar individual, kelompok kecil,
kelompok besar atau masal? Dalam hal ini kita perlu merencanakan strategi
pembelajaran secara keseluruhan yang akan kita gunakan dalam proses pembelajaran,
sehingga tergambar kapan dan bagaimana konteks penggunaaan media tersebut dalam
pembelajaran.
h. Mutu Teknis
Kriteria ini terutama untuk memilihat atau membeli media siap pakai yang telah ada,
misalnya program audio, video, garaIis atau media cetak lain. Bagaimana mutu teknis
media tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok? apakah suaranya jelas
dan enak didengar? jangan sampai hanya karena keinginan kita untuk menggunakan
media saja, lantas media yang kurang bermutu kita paksakan penggunaannya. Perlu
diinggat bahwa jika program media itu hanya menjajikan sesuatu yang sebenarnya
bisa dilakukan oleh guru dengan lebih baik, maka media itu tidak perlu lagi kita
gunakan.

You might also like