You are on page 1of 30

KESEHATAN REPRODUKS REMAJA

A. RI ZKY ARI F FAUZI


0 9 2 11 010 1118
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UJ
KESPRO REMAJA ADALAH...
kata Iatin adoIescere yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa.
WorId HeaIth Organization (WHO, 1974) :
a) Individu berkembang dari saat pertama kaIi ia
menunjukkan tanda-tanda seksuaI sekundernya
sampai ia mencapai kematangan seksuaI.
b) Individu mengaIami perkembangan psikoIogik
dan poIa identifikasi dari kanak-kanak menjadi
dewasa.
c) Menjadi peraIihan dari ketergantungan sosiaI
ekonomi yang penuh kepada keadaan yang
reIatif mandiri. (Sarwono, 2000).
d) kurun usia tersebut menjadi dua yaitu remaja
awaI usia 10-14 tahun dan remaja akhir usia 15-
20 tahun (Sarwono, 2000).
RNYA DAR KESPRO REMAJA..
Masa remaja sebagai periode yang penting
Masa remaja sebagai periode peraIihan
Masa remaja sebagai periode perubahan
Masa remaja sebagai usia bermasaIah
Masa remaja sebagai masa mencari identitas
Masa remaja sebagai usia yang menimbuIkan
ketakutan
Masa remaja sebagai masa yang tidak reaIistik
Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
PERKEMBANGAN FSK
C L w L K
!ertumbuhan payudara (3
- 8 tahun)
!ertumbuhan rambut
pubis/kemaIuan (8 -14
tahun)
!ertumbuhan badan (9,5 -
14,5 tahun)
Menarche/menstruasi (10 -
16 tahun, kadang 7 thn)
!ertumbuhan buIu ketiak
(2 tahun seteIah rambut
pubis)
KeIenjar menghasiIkan
minyak dan keringat (sama
dengan tumbuhnya buIu
C 0 w 0 K
!ertumbuhan testis (10 -
13,5 tahun)
!ertumbuhan rambut
pubis/kemaIuan (10 - 15
tahun)
!embesaran badan (10,5
- 16 tahun)
!embesaran penis (11 -
14,5 tahun)
!erubahan suara karena
pertumbuhan pita suara
(Sama dengan
pembesaran penis)
Tumbuhnya rambut di
wajah dan ketiak (2 tahun
seteIah rambut pubis)
PERKEMBANGAN FSK
L K 3 1 L R N A L
T.n__. B~d~n
B=~ B~d~n
R|. TuLuH
C_~n S=l
C.. .. S=l
S=lund=
l N 1 L R N A L
S.=n
R=n=n~~n
S.=n
R==d~~n
D~~H
S.=n
R=n~~~n
S.=n
Endl.n
J~.n_~n TuLuH
PERKEMBANGAN PSKOLOG
itandai dengan:
a)keadaan emosi yang tidak stabiI dan
tidak terkendaIi,
b)kecenderungan untuk menyendiri,
c)kesadaran untuk merawat diri sendiri
daIam haI penampiIan,
d)meragukan konsep dan keyakinan akan
reIigiusnya,
e)meningkatnya keingintahuan tentang
seks,
f) dan sebagainya (HurIock, 2004).
PERKEMBANGAN SOSAL
kecenderungan anak-anak pra-remaja
untuk berperiIaku sebagaimana yang
ditunjukan remaja membuat penganut aIiran
kontemporer memasukan mereka daIam
kategori remaja. Adanya peningkatan
kecenderungan para remaja untuk
meIanjutkan sekoIah atau mengikuti peIatihan
kerja (magang) setamat SLTA, membuat
individu yang berusia 19 hingga 22 tahun
juga dimasukan daIam goIongan remaja,
dengan pertimbangan bahwa pembentukan
identitas diri remaja masih terus berIangsung
sepanjang rentang usia tersebut.
YANG MEMPENGARUH?
Kutub KeIuarga ( Rumah Tangga)
Kriteria keIuarga yang tidak sehat tersebut
menurut para ahIi, antara Iain:
a) KeIuarga tidak utuh.
b) Kesibukan orangtua, ketidakberadaan dan
ketidakbersamaan orang tua dan anak di rumah
c) Hubungan interpersonaI antar anggota keIuarga
(ayah-ibu-anak) yang tidak baik (buruk)
d) Substitusi ungkapan kasih sayang orangtua
kepada anak, daIam bentuk materi daripada
kejiwaan (psikoIogis)
YANG MEMPENGARUH?
Kutub SekoIah
Kondisi sekoIah yang tidak baik, antara Iain;
a) Sarana dan prasarana sekoIah yang tidak
memadai
b) Kuantitas dan kuaIitas tenaga guru yang tidak
memadai
c) KuaIitas dan kuantitas tenaga non guru yang
tidak memadai
d) Kesejahteraan guru yang tidak memadai
e) KurikiIum sekoIah yang sering berganti-ganti,
muatan agama/budi pekerti yang kurang
f) Lokasi sekoIah di daerah rawan, dan Iain
sebagainya.
YANG MEMPENGARUH?
Kutub Masyarakat (Kondisi Lingkungan SosiaI)
Faktor Kerawanan Masyarakat (Lingkungan)
Tempat-tempat hiburan yang buka hingga Iarut
maIambahkan sampai dini hari; !eredaran aIkohoI,
narkotika, obat-obatan terIarang Iainnya;
!engangguran; Anak-anak putus sekoIah/anak
jaIanan; Wanita tuna susiIa (wts); Beredarnya
bacaan, tontonan, TV, MajaIah, dan Iain-Iain yang
sifatnya pornografis dan kekerasan; !erumahan
kumuh dan padat; !encemaran Iingkungan; Tindak
kekerasan dan kriminaIitas; Kesenjangan sosiaI
aerah Rawan (Gangguan Kantibmas)
!enyaIahgunaan aIkohoI, narkotika dan zat aditif
Iainnya; !erkeIahian perorangan atau
berkeIompok/massaI; Kebut-kebutan;!encurian,
perampasan, penodongan, pengompasan,
perampokan, !erkosaan, !embunuhan; Tindak
TUGASYG DTANGGUNG OLEH REMAJA...
Mencapai hubungan yang baru dan Iebih masak dengan
teman sebaya baik sesama jenis maupun Iawan jenis
Mencapai peran sosiaI maskuIin dan feminin
Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya
secara efektif
Mencapai kemandirian secara emosionaI dari orangtua
dan orang dewasa Iainnya
Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi
MemiIih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk
bekerja
Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan
kehidupan keIuarga
Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep
inteIektuaI untuk tercapainya kompetensi sebagai warga
negara
MASALAH UMUM PADA REMAJA...
MasaIah pribadi, yaitu masaIah-masaIah yang
berhubungan dengan situasi dan kondisi di
rumah, sekoIah, kondisi fisik, penampiIan,
emosi, penyesuaian sosiaI, tugas dan niIai-niIai.
MasaIah khas remaja, yaitu masaIah yang
timbuI akibat status yang tidak jeIas pada
remaja, seperti masaIah pencapaian
kemandirian, kesaIahpahaman atau peniIaian
berdasarkan stereotip yang keIiru, adanya hak-
hak yang Iebih besar dan Iebih sedikit
kewajiban dibebankan oIeh orangtua.
BAGAMANA DENGAN KESEHATAN
REPRODUKS-NYA?
APA KESPRO REMAJA?
keadaan sehat yang menyeIuruh
meIiputi aspek fisik, mentaI dan
sosiaI serta tidak ada penyakit,
gangguan yang berkaitan dengan
sistem reproduksi, fungsinya
maupun proses reproduksi itu
sendiri.
Kartono daIam Nastiti (2009)
KOMPONENNYA!
Organ reproduksi
Menstruasi atau haid
Mimpi basah
KehamiIan
Onani atau mastrubasi
!enyakit menuIar seksuaI
ADA PERMASALAHAN-NYA
kurangnya akses pelayanan kesehatan
kurangnya informasi yang benar dan dapat
dipertanggungjawabkan
banyaknya akses pada informasi yang salah tanpa
tapisan
masalah MS termasuk infeksi HV/ADS.
tindak kekerasan seksual, seperti pemerkosaan,
pelecehan seksual dan transaksi seks komersial,
kehamilan dan persalinan usia muda yang berisiko
kematian ibu dan bayi, dan
kehamilan yang tak dikehendaki, yang seringkali
menjurus kepada aborsi yang tidak aman dan
komplikasinya.
PENYEBAB YANG MENDASAR
rendahnya pendidikan
remaja
kurangnya keterampilan
petugas kesehatan
kurangnya kesadaran
semua pihak akan
Pentingnya penanganan
kesehatan remaja
MASALAH KESEHATAN ALAT REPRODUKS
REMAJA
Masalah remaja dengan alat reproduksinya kurang
mendapatkan perhatian karena umur relatif muda dan
masih dalam status pendidikan
sangat mudah menerima informasi yang berkaitan dengan
masalah fungsi alat reproduksi sehingga menjurus kearah
pelaksanaan hubungan seksual yang semakin bebas.
Penelitian menunjukkan bukti bahwa dikalangan remaja telah
terjadi revolusi dalam hubungan seksual menuju kearah
liberalisasi tanpa batas
REVOLUS HUBUNGAN SEKSUAL
. Kehamilan yang tidak dikehendaki
2. pe|v|o |nf|amaror, o|seases atau P3
informasi tentang kebudayaan hubungan seksual telah
mempengaruhi kaum remaja termasuk lndonesia,
sehingga menjadi revolusi yang menjurus makin makin
bebasnya hubungan seksual pranikah.
KEHAMLAN REMAJA
Kurangnya pengetahuan tentang waktu yang aman untuk
melakukan hubungan seksual mengakibatkan terjadinya
kehamilan remaja
Kehamilan telah menimbulkan posisi remaja dalam situasi
yang serba salah dan memberikan tekanan batin
AB0R3l
ABORS
Melakukan gugur kandungan tetap belum dapat diterima karena bertentangan
bengan ajaran islam dalam lingkungan dasar negara Panoasila
merupakan alternatif yang paling ringan risikonya dan murah biayanya dibanbing
menerima oemooh dan aib
gugur kandung seoara tersembunyi dilakukan oleh tenaga tidak terlatih atau dukun,
sehingga dapat berakibat buruk
Akibat buruk gugur kandungan :
. Perdarahan
2. Kerusakan Alat Reproduksi Remaja
3. lnfeksi yang dapat mengakibatkan kematian
4. lnfeksi menahun dan infertilitas
5. Kerusakan partial saluran telur wanita
Kehamilan relatif muda mengakibatkan penyulit (komplikasi):
. Persalinan belum oukup bulan (prematuritas)
2. Pertumbuhan dalam janin yang kurang sempurna
3. Kehamlan dengan keraounan
4. Persalinan sering berlangsung dengan tindakan operasi
5. Pendarahan setelah melahirkan semakin meningkat
6. Kembalinya alat reproduksi yang terlambat
7. Mudah terjadi infeksi setelah persalinan
8. Pengeluaran A3l tidak oukup
PENYAKT HUBUNGAN SEKS (PHS)
D KALANGAN REMAJA
LRPL3 0LNl1AL
SIFILIS (RAJA SINGA)
GONORREA
LN00LR AAM
KANKER !ROSTAT
GONORREA
KLAMIIA
TRICHOMONIASIS
HIV / AIS
REKOMENDAS PD
nformasi dan konseling KB
Pelayanan Klinis bagi remaja yang aktif
secara seksual
Pelayanan bagi remaja yang melahirkan dan
remaja dengan anaknya
Konseling, yang berkaitan dengan hubungan
antar gender, kekerasan, perilaku seksual
yang bertanggung jawab, dan penyakit
menular seksual.
Pencegahan dan perawatan terhadap
penganiayaan seksual dan hubungan
seksual sedarah.
KEBJAKAN NDONESA
!emerintah, masyarakat termasuk remaja wajib menciptakan
Iingkungan yang kondusif agar remaja dapat berperiIaku hidup
sehat untuk menjamin kesehatan reproduksinya.
Setiap remaja mempunyai hak yang sama daIam memperoIeh
peIayanan kesehatan reproduksi remaja yang berkuaIitas
termasuk peIayanan informasi dengan memperhatikan keadiIan
dan kesetaraan gender.
Upaya kesehatan reproduksi remaja harus memberikan manfaat
yang sebesar-besarnya untuk mendukung peningkatan derajat
kesehatan remaja dengan disertai upaya pendidikan kesehatan
reproduksi yang seimbang.
Upaya pendidikan kesehatan reproduksi remaja diIaksanakan
meIaIui jaIur pendidikan formaI maupun nonformaI, dengan
memberdayakan para tenaga pendidik dan pengeIoIa pendidikan
pada sistem pendidikan yang ada.
Upaya kesehatan remaja harus diIaksanakan secara terkoordinasi
dan berkesinambungan meIaIui prinsip kemitraan dengan pihak-
pihak terkait serta harus mampu membangkitkan dan
mendorong keterIibatan dan kemandirian remaja.
STRATEG NDONESA DALAM KESPRO
REMAJA..
Pembinaan kesehatan reproduksi remaja disesuaikan
dengan kebutuhan proses tumbuh kembang remaja
dengan menekankan pada upaya promotif dan preventif
yaitu penundaan usia perkawinan muda dan pencegahan
seks pranikah.
Pelaksanaan pembinaan kesehatan reproduksi remaja
dilakukan terpadu lintas program dan lintas sektor dengan
melibatkan sektor swasta serta LSM, yang disesuaikan
dengan peran dan kompetensi masing-masing sektor
sebagaimana yang telah dirumuskan di dalam Pokja
Nasional Komisi Kesehatan Reproduksi.
Pembinaan kesehatan reproduksi remaja dilakukan melalui
pola intervensi di sekolah mencakup sekolah formal dan
non formal dan di luar sekolah dengan memakai
pendekatan "pendidik sebaya atau peer conselor.
LANJUTAN.....
Pemberian pelayanan kesehatan reproduksi remaja
melalui penerapan Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR) atau pendekatan Pelayanan
Kesehatan Reproduksi ntegratif di tingkat
pelayanan dasar yang bercirikanpeduli remaja
dengan melibatkan remaja dalam kegiatan secara
penuh.
Pelaksanaan pendidikan kesehatan reproduksi
remaja melalui integrasi materi KRR ke dalam mata
pelajaran yang relevan dan mengembangkan
kegiatan ekstrakurikuler seperti: bimbingan dan
konseling, Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat
(PKHS) dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Pelaksanaan pelayanan kesehatan reproduksi
remaja bagi remaja di luar sekolah dapat diterapkan
melalui berbagai kelompok remaja yang ada di
masyarakat seperti karang taruna, Saka Bhakti
Husada (SBH), kelompok anak jalanan di rumah
1erima kasih......

You might also like