You are on page 1of 21

Keperawatan gawat darurat & kritis

NTOKSKAS/KERACUNAN NSEKTSDA
(BAYGON)
Kelompok
DTA PUSPTA
GLANG ERNAWAT
MAR'ATUSHALHAH
ntoksikasi atau keraounan adalah
masuknya zat atau senyawa kimia
dalam
tubuh manusia yang menimbulkan
efek merugikan pada yang
menggunakannya.
stilah pestisida pada umumnya
dipakai untuk semua bahan yang
dipakai
manusia untuk membasmi hama yang
merugikan manusia. 1ermasuk
pestisida ini adalah insektisida.
da 2 maoam
nsektisida, yg
sering digunakan:
nsektida fosfat organio
(, salah satunya
gol. Karbamat : baygon.
nsektisida
hidrokarbon khorin
(K
aygon merupakan salah satu merek dagang
suatu insektisida yang mengandung,
karbamat , serta organofosfat klorpirifos
sebagai bahan aktif. dioampur dengan
destilasi minyak tanah menghasilkan kimia
hidrokarbon bila teraspirasi menyebabkan
pneumonitis.
ejala -gejala
ejala permulaan:
Mual, muntah, rasa
lemah, saki kepala,
ggn penglihatan,
sesak nafas,
spasme laring,
bronkokonstriksi,
hipersekresi
kel.lendir hdung,
kolik usus, diare,
miosis, kelemahan
hingga kelumpuhan
otot, dapat terjadi
bradikardi/takikardi
ejala 33p:
taksia, hilangnya
reflek-reflek,
bingung, sukar
bioara, kejang-
kejang, disusul
paralisis otot
pernafasan,
pernfsan Cheyne
3tokes, & koma.
Kematian
Uisebabkan
kelumpuhan
otot" pernafasan,
sbagian krn efek
perifer & sbgaian
krn depresi
sentral.
1ingkat keraounan
mnrt tingkat
aktifitas
kolinesterase dlm
darah
Ringan
ktifitas
kolinesterase:
75-50
noreksia, nyeri
kepala, lemah,
rasa takut,
tremor pd lidah,
klopak mata,
pupil miosis
erat
ktifitas
kolinesterase:
25-0
Uiare, pupil pi-
poin, reaksi
oahaya negatif,
sesak nafas,
sianosis, edem
paru,
inkontinensia
urine & feses,
konvulsi, koma,
blokade jantung,
akhirnya
meninggal
3edang
ktifitas
kolinesterase:
50-25
Nausea, muntah,
kejang/kram
perut,
hipoersaliva,
hiperhidrosis,
faskulasi otot,
bradikardia.
Resusitasi
Lliminasi nti Uotum
W3tlh jalan nafas
dibebaskan &
dibersihkan, periksa
pernafasan & nadi.
Werikan infus RL 1000
oo/24 jam.
Werikan nafas buatan
oksigen.
Wisap lendir dalam
saluran pernafasan.
W1ika perlu berikan
respirator pd kegagalan
nafas berat.
Windari pernafasan
buatan dari mulut ke
mulut sebab raoun
organofosfat akan
meraouni lewat mulut
pnolong.
WMemasang N1, untuk
menoegah aspirasi
pneumonia.
Wilas Lambung,
dikerjakan dalam 4 jam
setelah keraounan.
Werikan Norit tab, yg
telah dilarutkan dengan
air hangat.
Werikan atropin sulfas,
bkerja dg menghambat
efek akumulasi
kolinesterase pada
tempat penumpukan.
ASUHAN KEPERAWATAN NN. SSL
KASUS
!ada tanggal 5 oktober Nn. 3isil (30 th datang dengan U dengan
keadaan muntah-muntah, kepala pusing dan wajah puoat.
Uari hasil pengkajian didapatkan ,
: normal,
: !:20 x/menit berbau baygon ,vesikuler +/+,
C: CR1< 2 detik, 1U 115/70, N :98 x/menit, Uj: normal, Kesadaran CM.
Riw.Kesehatan : belum pernah dirawat, ipertensi, UM dan 1antung
disangkal. lasan masuk ke rumah sakit: minum insektisida (baygon
botol, muntah2, wajah puoat, nafas bau baygon, muntah oairan
insektisida+ makanan, paru-paru dbn, unyi jantung dbn, abdomen
super, bising usus +, kekuatan otot baik, tidak ditemukan tanda-
tanda luka/perdarahan.
R/pengobatan : nfus Rl 1000 oo/24 jam, N1-bilas lambung-berikan
norit 10 tab
PENANGANAN AWAL
1. !enilaian C
2. Lnoerkan raoun yang ada dalam lambung, sekaligus
menghalangi penyerapannya dengan oara memberikan oairan
dalam jumlah banyak. (instruksi: infus RL 1000oo/24 jam
3. Lmesis/ upayakan penderita muntah, efektif bila dilakukan
dalam 4 jam setelah raoun ditelan
4. Lakukan bilas lambung dan memberikan norit 10 tblt (sesuai
intruksi.
5. awa hasil muntahan penderita untuk pemeriksaan lab.
PENGKAJAN
: normal,
: !:20 x/menit berbau baygon ,vesikuler +/+,
C: CR1< 2 detik, 1U 115/70, N :98 x/menit, Uj: normal,
Kesadaran CM.
Riw.Kesehatan : belum pernah dirawat, ipertensi, UM
dan 1antung disangkal.
lasan masuk ke rumah sakit: minum insektisida
(baygon botol, muntah2, wajah puoat, nafas bau
baygon, muntah oairan insektisida+ makanan, paru-
paru, unyi jantung, abdomen super, bising usus +,
kekuatan otot baik, tidak ditemukan tanda-tanda
luka/perdarahan.
ANALSA DATA
Uata okus Ltiologi Uiagnosa
1. Us: pasien mengatakan minum
insektisida : baygon botol
Uo: , muntah2, wajah puoat, muntah
oairan insektisida+ makanan, tidak
ditemukan tanda-tanda
luka/perdarahan. CR1< 2 detik, 1U
115/70, N :98 x/menit, Uj: normal,
Kesadaran CM
Resiko tinggi
kekurangan volume
oairan berhubungan
2. Us :
Uo: nafas bau baygon, !:20 x/menit
berbau baygon ,vesikuler +/+, paru-
paru dbn
Resiko pola napas
tidak efektif
berhubungan
dengan efek
langsung toksisitas
.
DAGNOSA
Resiko tinggi kekurangan volume oairan
berhubungan dengan hilangnya oairan tubuh
seoara tidak normal
1ujuan : 1idak terjadi kekurangan oairan
Kriteria evaluasi :
Keseimbangan oairan adekuat
- 1anda-tanda vital stabil
- 1urgor kulit stabil
- Membran mukosa lembab
- !engeluaran urine normal 1 - 2 oo/kg /jam
ntervensi Rasional
1. Monitor pemasukan dan
pengeluaran oairan.
2. Monitor suhu kulit, palpasi
denyut perifer.
3. Catat adanya mual, muntah
.
4. !antau tanda-tanda vital
1. Uokumentasi yang akurat dapat
membantu dalam mengidentifikasi
pengeluran dan penggantian
oairan.
2. Kulit dingin dan lembab, denyut
yang lemah mengindikasikan
penurunan sirkulasi perifer dan
dibutuhkan untuk pengantian
oairan tambahan.
3. Mual, muntah dan perdarahan
yang berlebihan dapat mengaou
pada hipordemia
4. ipotensi, takikardia,
peningkatan pernapasan
mengindikasikan kekurangan
oairan (dehindrasi/hipovolemia.
.
ntervensi Rasional
5. Kolaborasi dalam pemberian
oairan parenteral.
6. Kolaborasi dalam pemberian
antiemetik
7. erikan kembali pemasukan
oral seoara berangsur-angsur.
8. !antau studi laboratorium (b,
t.
5. Cairan parenteral dibutuhkan
untuk mendukung volume oairan
/menoegah hipotensi.
6. ntiemetik dapat
menghilangkan mual/muntah
yang dapat menyebabkan ketidak
seimbangan pemasukan.
7. !emasukan peroral bergantung
kepada pengembalian fungsi
gastrointestinal.
8. 3ebagai indikator/volume
sirkulasi dengan kehilangan
oairan
DAGNOSA
Resiko pola napas tidak efektif berhubungan
dengan efek langsung toksisitas .
1ujuan : !ola napas efektif
Kriteria Lvaluasi :
- RR normal : 14 - 20 x/menit
- 1alan napas bersih, sputum tidak ada.
ntervensi Rasional
1. !antau tingkat, irama
pernapasan & suara napas
serta pola pernapasan
2. 1inggikan kepala tempat tidur
3. Uorong untuk batuk/ nafas
dalam
1. Lfek mendepresi 33! yang
mungkin dapat mengakibatkan
hilangnya kepatenan aliran udara
atau depresi pernapasan,
pengkajian yang berulang kali
sangat penting karena kadar
toksisitas mungkin berubah-ubah
seoara drastis
2. Menurunkan kemungkinan
aspirasi.
3. Memudahkan ekspansi paru &
mobilisasi sekresi untuk
mengurangi resiko
atelektasis/pneumonia.
ntervensi rasional
4. uskultasi suara napas
5. erikan 2 jika dibutuhkan
6. Kolaborasi untuk sinar X
dada, U
4. !asien beresiko atelektasis
dihubungkan dengan
hipoventilasi.
5. ipoksia mungkin terjadi
akibat depresi pernapasan
6. Memantau kemungkinan
munoulnya komplikasi
sekunder seperti
atelektasis/pneumonia,
evaluasi kefektifan dari usaha
pernapasan.
EVALUAS
3 : pasien mengatakan sudah tidak mual
: !: 20x/mnt,
nafas sudah tidak berbau baygon,
CR1:<2 dtk,
1U 120/80mmg,
N:98x/mnt,
U1: N,
kesadaran CM
CONT..
: kasus keraounan telah tertangani
!:asuhan keperawatan dihentikan.
DAFTAR PUSTAKA
uku panduan Bas|o rrauma l|fe Supporr &
Bas|o 0aro|ao l|fe Supporr ha| 115.

You might also like