You are on page 1of 3

$9 f

1urnal Penelitian Obat Bahan Alam



1udul Penelitian
Pengujian Beberapa EIek Farmakologi Kulit Kayu Alstonia scholaris R. Br. pada Hewan
Percobaan.
Peneliti
Sulina
Kosasih Padmawinata
Mathilda B. W.
Abstrak
Telah diteliti eIek antipiretik, analgesik, dan hipoglisemik inIus 10 kulit kayu pule dengan
pemberian secara oral pada hewan percobaan. Dengan dosis 7,5; 10; 12,5; dan 15 g/kg bb
inIus menunjukkan eIek antipiretik pada tikus. Dengan dosis 7,5; 10; dan 12,5 g/kg bb inIus
menunjukkan eIek analgesik pada mencit putih. Dan pada dosis 0,75; 1,5; dan 3 g/kg bb inIus
menunjukkan eIek hipoglisemik pada kelinci putih. Pada jarak dosis pemberian tersebut,
eIeknya bertambah sesuai bertambahnya dosis.
Keterangan
Skripsi
Tahun
1978
Tempat Penelitian
Sekolah Farmasi ITB



$9 f

&i Farmakologi
Pengujian EIek Antipiretik pada Tikus
Uji ini menggunakan metode Buller et al., menggunakan tujuh kelompok (A-G) tikus, tiap
kelompok terdiri dari tiga ekor tikus jantan umur 2-3 bulan. Semua tikus ditimbang dan
diukur suhu rektal normal, serta puasa makanan selama 16 jam. Kelompok A-F disuntikkan
0,6 ml larutan pepton secara subkutan. Suhu rektal diamati setelah setengah jam selama
empat jam setelah diberi pepton. Kelompok A-D diberi 10 inIus kulit kayu pule masing-
masing dengan dosis 7,5; 10; 12,5; dan 15 g/kg bb. Kelompok E-F sebagai kontrol negatiI
dan positiI tidak diberi apa-apa. Kelompok G sebagai pembanding diberi asetosal dosis 0,2
g/kg bb. Suhu rektal diamati setelah setengah jam selama delapan jam. Semua diberikan
secara oral. Hasil pengamatan tiap kelompok dirata-ratakan dan dikoreksi perubahan suhu
rata-ratanya dengan perubahan suhu dari kelompok kontrol negatiI.
Pengujian EIek Analgesik pada Mencit
Uji ini menggunakan metode Siegmund et al., menggunakan enam kelompok (A-F), tiap
kelompok terdiri dari 3 ekor mencit yang peka rangsang nyeri yang ditimbulkan oleh
penyuntikan 0,6 ml Iinilkinon 0,02 dalam etanol 10 secara intraperitoneal. Mencit yang
menunjukkan geliat minimal satu kali selama 5 menit mula-mula mencit dipuasakan makanan
selama 16 jam dan ditimbang. Kelompok A-C diberi inIus 10 kulit kayu pule masing-
masing dengan dosis 7,5; 10; 12,5 g/kg bb. Kelompok D diberi Ienilbutazon dosis 0,048 g/kg
bb. Kelompok E sebagai pembanding diberi asetosal 0,052 g/kg bb. Keduanya disuspensikan
dalam natrium alginat 0,5 dalam air. Kelompok F sebagai kontrol. Semua obat diberikan
secara oral. Tiga puluh menit setelah pemberian obat, disuntikkan Iinilkinon 0,02 dalam
etanol 10 secara intraperitoneal. Jumlah geliat dicacat setiap selang waktu lima menit
selama 1 jam. Hasil pengamatan tiap kelompok dirata-ratakan.
Pengujian EIek Hipoglisemik
Uji ini menggunkan metode HokIelt dan Jonsson, pada lima kelompok (A-E) terdiri dari tiga
ekor kelinci tiap kelompok. Sebelumnya kelinci dipuasakan makanan selama 16 jam. Kelinci
ditimbang dan ditentukan kadar glukosa darah normalnya. Kelompok A-C diberi inIus kulit
kayu pule 10 masing-masing dengan dosis 0,75; 1,5; dan 3 g/kg bb. Kelompok D sebagai
pembanding diberi tolbutamid dalam natrium alginat 0,5 dalam air dosis 0,25 g/kg bb dan
kelompok E sebagai kontrol tidak diberi apapun. Semua obat diberikan secara oral. Kadar
$9 f

glukosa darah ditentukan pada jam ke-1, 2, 3, 4, 5, 6, 24 dan 30 setelah pemberian obat.
Darah diambil dari vena marginalis telinga kelinci. Hasilnya dirata-ratakan.

Cara penentuan kadar glukosa darah :
Larutan asam trikloroasetat 300 mM 0,2 ml darah segar disentriIuga. Larutan jernih 1 ml
dipipet dalam tabung berisi 4 ml larutan o-toluidina 800 mM, dipanaskan dalam penangas air
mendidih selama 8 menit, didinginkan. Resapan larutan diukur pada panjang gelombang 630
nm dengan spektroIotometer Spectronic 20. Larutan standar digunakan larutan glukosa 100
mg/100 ml.
Kadar glukosa darah (mg/100 ml) (As/Ast) x 100
As absorbansi sampel
Ast absorbansi standar
Dengan dosis 7,5; 10; 12,5; dan 15 g/kg bb inIus menunjukkan eIek antipiretik pada tikus.
Dengan dosis 7,5; 10; dan 12,5 g/kg bb inIus menunjukkan eIek analgesik pada mencit putih.
Dan pada dosis 0,75; 1,5; dan 3 g/kg bb inIus menunjukkan eIek hipoglisemik pada kelinci
putih. Pada jarak dosis pemberian tersebut, eIeknya bertambah sesuai bertambahnya dosis.
$:2-0r. $0olah Far2asi ITB http.//-ahan-ala21ait-acid

You might also like