You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN
Uji perlakuan benih merupakan uji tertua dalam perlindungan tanaman dan sebagai
bahan kimia atau biologi yang diaplikasikan pada benih atau organ perbanyakan vegetative
untuk mengendalikan organisme penyebab penyakit.Ditemukan pada abad ke 18 dengan
penggunaan zat asam untuk mengendalikan hama benih cereal (Neegaars,1997). Kemudian
dimulai pengenalan perlakuan benih dengan Iungisida berbahan mercury di tahun 1912 yang
meluas hingga beberapa decade diera modern.Perlakuan benih dengan mercury meraih
keberhasilan besar dalam sejumlah penyakit benih, namun tahun 1970, perlakuan tersebut
dihentikan dikarenakan resiko keracunan bahan mercury yang terkandung. Permulaan tahun
1960 hingga 1970, mulai diproduksi beberapa kelompok bahan kimia organic sistemik,
kemudian tahun 1970 hingga 1980, peneliti mengembangkan perlakuan benih secara biologi
pertama kali didasarkan biokontrol dengan mikroorganisme hidup.
Salah satu perlakuan benih yaitu menggunakan senyawa pestisida.Pestisida yang
berperan dalam perlakuan benih terdiri dari bakterisida, Iungisida, dan insextisida.Pada
umumnya perlakuan benih dilakukan pada benih keras seperti jagung, gandum, dan kacang
yang memiliki selaput benih yang melapisi embryo.Meskipun demikian perlakuan benih
dapat juga diaplikasikan pada bahan perbanyakan vegetative seperti bulbus dan tubers.
Perlakuanbenih juga memiliki teknologipenerapan dalam pengatur pertumbuhan dan
penyubur, dan bentuk serta ukuran benih untuk memIasilitasi penanaman.Hal ini sering
membutuhkan system aplikasi yang lebih baik untuk penentuan dosis dan bahan.Perlakuan
benih dapat dibedakan menjadi secara Iisik, biologi, dan kimia. Ketiga jenis perlakuan
tersebut harus memperhatikan aspek biologi yaitu eIIektiI, aman bagi penguji dalam
penanganan dan penanaman, cocok dengan bahan lain yang digunakan untuk benih, tidak
menyebabkan residu pada tanah dan tanaman, aman di lapangan, cara biologi dan kimia harus
memiliki kualitas baik dalam proses aplikasi dan retensi terhadap benih.
Dengan memperhatikan cara cara perlakuan benih tersebut, diharapkan benih yang
lolos hasil perlakuan dapat menjadi sumber tanaman baru yang aman dari serangan pathogen
sehingga proses produksi tanaman akan meningkat secara kualitas dan kuantitas. Hal tersebut
akan tergantung dari baik buruknya mutu benih selama perlakuan.
TU1UAN
Untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan benih yang telah diberi perlakuan
perendaman dengan menggunakan pestisida.

DAFTAR PUSTAKA
Hot McGee. 2001. /;,3.08 I3 S00/ Tr0,tm03t T0.3ology. Iowa University. USA. Diakses
melaluihttp://www.greenseeds.com/pdI/seedtreat.pdI.Tanggal akses 12/11/2011

Ranasingh, Saurabh dan Nedunchezhiyan. 2006. U80 of Tri.o/0rm, i3 Di80,80 M,3,g0m03t.
Regional Centre oI Central Tuber Crops Research Institute. Dumduma. Diakses melalui
http://www.orissa.gov.in/e-magazine/Orissareview/sept-oct2006/engpdI/68-70.pdI. Tanggal akses
12/11/2011..

You might also like