You are on page 1of 10

VARISELA

DEFINISI Varisela berasal dari bahasa latin, Varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenal dengan istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama Chicken pox. Varisela adalah Penyakit Infeksi Menular yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster, ditandai oleh erupsi yang khas pada kulit. Varisela atau cacar air merupakan penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus Varicella Zoster dengan gejala-gejala demam dan timbul bintik-bintik merah yang kemudian mengandung cairan. ETIOLOGI Virus Varicella Zoster, termasuk Famili Herpes Virus. PATOFISIOLOGI Menyebar Hematogen. Virus Varicella Zoster juga menginfeksi sel satelit di sekitar Neuron pada ganglion akar dorsal Sumsum Tulang Belakang. Dari sini virus bisa kembali menimbulkan gejala dalam bentuk Herpes Zoster. Sekitar 250 500 benjolan akan timbul menyebar diseluruh bagian tubuh, tidak terkecuali pada muka, kulit kepala, mulut bagian dalam, mata , termasuk bagian tubuh yang paling intim. Namun dalam waktu kurang dari seminggu , lesi teresebut akan mengering dan bersamaan dengan itu terasa gatal. Dalam waktu 1 3 minggu bekas pada kulit yang mengering akan terlepas. Virus Varicella Zoster penyebab penyakit cacar air ini berpindah dari satu orang ke orang lain melalui percikan ludah yang berasal dari batuk atau bersin penderita dan diterbangkan melalui udara atau kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi. Virus ini masuk ke tubuh manusia melalui paru-paru dan tersebar kebagian tubuh melalui kelenjar getah bening. Setelah melewati periode 14 hari virus ini akan menyebar dengan pesatnya ke jaringan kulit. Memang sebaiknya penyakit ini dialami pada

masa kanak-kanak dan pada kalau sudah dewasa. Sebab seringkali orang tua membiarkan anak-anaknya terkena cacar air lebih dini. Varicella pada umumnya menyerang anak-anak ; dinegara-negara bermusin empat, 90% kasus varisela terjadi sebelum usia 15 tahun. Pada anak-anak , pada umumnya penyakit ini tidak begitu berat. Namun di negara-negara tropis, seperti di Indonesia, lebih banyak remaja dan orang dewasa yang terserang Varisela. Lima puluh persen kasus varisela terjadi diatas usia 15 tahun. Dengan demikian semakin bertambahnya usia pada remaja dan dewasa, gejala varisela semakin bertambah berat. 0100090000032a0200000200a20100000000a201000026060f003a03574d464301 0000000000010066ac000000000100000018030000000000001803000001000000 6c0000000000000000000000350000006f000000000000000000000039380000a8 4b000020454d460000010018030000120000000200000000000000000000000000 0000c0120000aa1a0000cb00000021010000000000000000000000000000c01903 00c7680400160000000c000000180000000a000000100000000000000000000000 0900000010000000480d0000df110000250000000c0000000e000080250000000c 0000000e000080520000007001000001000000a4ffffff0000000000000000000000 00900100000000000004400022430061006c006900620072006900000000000000 000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 00000000000000000000000000190018ab1900100000007cae1900fcab190052512 8657cae190074ab190010000000e4ac190060ae1900245128657cae190074ab1900 200000004964356674ab19007cae190020000000ffffffffcc107700d0643566ffffffff ffff0180ffff01808fff0180ffffffff006b0000000800000008000022b62b6601000000 000000005802000025000000372e90010000020f0502020204030204ff0200e1ffac 004009000000000000009f01000000000000430061006c00690062007200000000 00e0c5810370a028650dba3510ac107700c04a6d00a8ab19009c382d661f0000000 1000000e4ab1900e4ab1900e8782b661f0000000cac1900cc107700647600080000 0000250000000c00000001000000250000000c00000001000000250000000c0000 0001000000120000000c00000001000000180000000c0000000000000254000000 540000000000000000000000350000006f0000000100000055558740637b874000

00000057000000010000004c000000040000000000000000000000480d0000df11 000050000000200001003600000046000000280000001c00000047444943020000 00ffffffffffffffff490d0000e01100000000000046000000140000000800000047444 94303000000250000000c0000000e000080250000000c0000000e0000800e00000 0140000000000000010000000140000000400000003010800050000000b0200000 000050000000c02e4016801040000002e0118001c000000fb02020001000000000 0bc02000000000102022253797374656d0000000000003f3f3f3f3f3f00003f3f3f3f 3f3f3f3f3f3f3f00040000002d010000040000002d0100001c000000fb02f6ff00000 00000009001000000000440002243616c696272690000000000000000000000000 0000000000000000000000000040000002d010100040000002d010100040000002 d0101000400000002010100050000000902000000020d000000320a09000000010 00400000000006701e40120000600040000002d010000040000002d01000003000 0000000 TANDA & GEJALA - Diawali dengan gejala melemahnya kondisi tubuh. - Pusing. - Demam dan kadang kadang diiringi batuk. - Dalam 24 jam timbul bintik-bintik yang berkembang menjadi lesi (mirip kulit yang terangkat karena terbakar). - Terakhir menjadi benjolan benjolan kecil berisi cairan. Sebelum munculnya erupsi pada kulit, penderita biasanya mengeluhkan adanya rasa tidak enak badan, lesu, tidak nafsu makan dan sakit kepala. Satu atau dua hari kemudian, muncul erupsi kulit yang khas. Munculnya erupsi pada kulit diawali dengan bintik-bintik berwarna kemerahan (makula), yang kemudian berubah menjadi papula (penonjolan kecil pada kulit), papula kemudian berubah menjadi vesikel (gelembung kecil berisi cairan jernih) dan akhirnya cairan dalam gelembung tersebut menjadi keruh (pustula). Bila tidak terjadi infeksi, biasanya pustel akan mengering tanpa meninggalkan abses. KOMPLIKASI

Komplikasi Tersering secara umum : Pnemonia Kelainan ginjal. Ensefalitis. Meningitis. Komplikasi yang langka : Radang sumsum tulang. Kegagalan hati. Hepatitis. Sindrom Reye. Komplikasi yang biasa terjadi pada anak-anak hanya berupa infeksi varisela pada kulit, sedangkan pada orang dewasa kemungkinan terjadinya komplikasi berupa radang pari-paru atau pnemonia 10 25 lebih tinggi dari pada anak-anak. PENGOBATAN Karena umumnya bersifat ringan, kebanyakan penderita tidak memerlukan terapi khusus selain istirahat dan pemberian asupan cairan yang cukup. Yang justru sering menjadi masalah adalah rasa gatal yang menyertai erupsi. Bila tidak ditahan-tahan , jari kita tentu ingin segera menggaruknya. Masalahnya,bila sampai tergaruk hebat, dapat timbul jaringan parut pada bekas gelembung yang pecah. Tentu tidak menarik untuk dilihat. Umum Isolasi untuk mencegah penularan. Diet bergizi tinggi (Tinggi Kalori dan Protein). Bila demam tinggi, kompres dengan air hangat. Upayakan agar tidak terjadi infeksi pada kulit, misalnya pemberian antiseptik pada air mandi. Upayakan agar vesikel tidak pecah. Jangan menggaruk vesikel. Kuku jangan dibiarkan panjang.

Bila hendak mengeringkan badan, cukup tepal-tepalkan handuk pda kulit, jangan digosok. Farmakoterapi Antivirus dan Asiklovir Biasanya diberikan pada kasus-kasus yang berat, misalnya pada penderita leukemia atau penyakit-penyakit lain yang melemahkan daya tahan tubuh. Antipiretik dan untuk menurunkan demam Parasetamol atau ibuprofen. Jangan berikan aspirin pda anak anda, pemakaian aspirin pada infeksi virus (termasuk virus varisela) telah dihubungkan dengan sebuah komplikasi fatal, yaitu Syndrom Reye. Salep antibiotika = untuk mengobati ruam yang terinfeksi. Antibiotika = bila terjadi komplikasi pnemonia atau infeksi bakteri pada kulit. Dapat diberikan bedak atau losio pengurang gatal (misalnya losio kalamin). Pencegahan : Hindari kontak dengan penderita. Tingkatkan daya tahan tubuh. Imunoglobulin Varicella Zoster Dapat mencegah (atau setidaknya meringankan0 terjadinya cacar air. Bila diberikan dalam waktu maksimal 96 jam sesudah terpapar. Dianjurkan pula bagi bayi baru lahir yang ibunya menderita cacar iar beberapa saat sebelum atau sesudah melahirkan. B. KONSEP KEPERAWATAN 1. Pengkajian Data subjektif : pasien merasa lemas, tidak enak badan, tidak nafsu makan dan sakit kepala. Data Objektif :

a. Integumen : kulit hangat, pucat. adanya bintik-bintik kemerahan pda kulit yang berisi cairan jernih. b. Metabolik : peningkatan suhu tubuh. c. Psikologis : menarik diri. d. GI : anoreksia. e. Penyuluhan / pembelajaran : tentang perawatan luka varicela. 2. Diagnosa Keperawatan a. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan kulit. b. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan erupsi pada kulit. c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dnegan kurangnya intake makanan. d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan luka pada kulit. e. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan. 3. Intervensi 1) Diagnosa 1 a. Tujuan demam. b. Intervensi - Tekankan pentingnya teknik cuci tangan yang baik untuk semua individu yang datang kontak dnegan pasien. Rasional : mencegah kontaminasi silang, menurunkan resiko infeksi. Gunakan skort, sarung tangan, masker dan teknik aseptic, selama perawatan kulit. Rasional : mencegah masuknya organisme infeksius. Awasi atau batasi pengunjung bila perlu. Rasional : mencegah kontaminasi silang dari pengunjung. Cukur atau ikat rambut di sekitar daerah yang terdapat erupsi. : mencapai penyembuhan luka tepat waktu dan tidak

Rasional : rambut merupakan media yang baik untuk pertumbuhan bakteri. Bersihkan jaringan nekrotik / yang lepas (termasuk pecahnya lepuh) Rasional : meningkatkan penyembuhan. Awasi tanda vital Rasional : Indikator terjadinya infeksi. 2) Diagnosa 2 a. Tujuan : mencapai penyembuhan tepat waktu dan adanya regenerasi jaringan. b. Intervensi - Pertahankan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka. Rasional : mengetahui keadaan integritas kulit. Berikan perawatan kulit Rasional : menghindari gangguan integritas kulit. 3) Diagnosa 3 a. Tujuan kebutuhan. b. Intervensi Berikan makanan sedikit tapi sering. Rasional : membantu mencegah distensi gaster/ ketidaknyamanan dan meningkatkan pemasukan. Pastikan makanan yang disukai/tidak disukai. Dorong orang terdekat untuk membawa makanan dari rumah yang tepat. Rasional : meningkatkan partisipasi dalam perawatan dan dapat memperbaiki pemasukan. Diagnosa 4 a. Tujuan b. Intervensi : pasien dapat menerima keadaan tubuhnya. : terpenuhinya kebutuhan nitrisi sesuai dengan

- Bantu memaksimalkan kemampuan yang dimiliki pasien saat ini. Rasional : memanfaatkan kemampuan dapat menutupi kekurangan. Eksplorasi aktivitas baru yang dapat dilakukan. Rasional : memfasilitasi dengan memanfaatkan keletihan. Diagnosa 5 a. Tujuan pengobatan. b. Intervensi - Diskusikan perawatan erupsi pada kulit. Rasional : meningkatkan kemampuan perawatan diri dan menngkatkan kemandirian. 4. Implementasi 1) Diagnosa 1 a. Menekankan pentingnya teknik cuci tangan yang baik untuk semua individu yang datang kontak dengan pasien. b. Menggunakan skort,masker, sarung tangan dan teknik aseptik selama perawatan luka. c. Mengawasi atau membatasi pengunjung bila perlu. d. Mencukur atau mengikat rambut disekitar daerah yang terdapat erupsi. e. Membersihkan jaringan mefrotik.yang lepas (termasuk pecahnya lepuh). f. Mengawasi tanda vital. 2) Diagnosa 2 a. Memperhatikan jaringan nekrotik dan kondisi sekitar luka. b. Memberikan perawatan kulit. 3). Diagnosa 3 a. Memberikan makanan sedikit tapi sering. b. Memastikan makanan yang disukai/tidak disukai , dorong orang terdekat untuk membawa makanan dari rumah yang tepat. : adanya pemahaman kondisi dan kebutuhan

4) Diagnosa 4 a. Membantu memaksimalkan kemampuan yang dimiliki pasien saat ini. b. Mengeksplorasi aktivitas baru yang dapat dilakukan. 5) Diagnosa 5 a. Mendiskusikan perawatan erupsi pada kulit. 5. Evaluasi Evaluasi disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam intervensi.

DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marilynn. E,.(1999). Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien.EGC : Jakarta. Tarwoto dan Wartonah. (2000). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta. Varisela . http://www.aventispasteur.co.id/news.asp?id7 Varisela Klinikku. http://www.klinikku.com/pustaka/medis/integ/variselaklinis.html Cacar Air. http://www.medicastore.com/med/detail_pyk_php?id=&iddtl

You might also like