You are on page 1of 16

Campylobacter jejuni

Karakteristik umum
Campylobacter fefuni merupakan bakteri Gram-negative berbentuk batang ramping, bengkok,
dan motil. Organisme ini bersiIat mikroaeroIil, yang berarti memerlukan kadar oksigen rendah.
Organisme ini relatiI mudah mati dan peka terhadap tekanan dari lingkungan (misalnya 21
oksigen, pengeringan, pemanasan, desinIektan, kondisi asam). Karena siIatnya mikroaeroIil,
organisme ini memerlukan 3-5 oksigen dan 2-10 karbon dioksida untuk pertumbuhannya
secara optimal. Bakteri ini sekarang dikenal sebagai salah satu patogen saluran pencernaan yang
penting. Sebelum tahun 1972, ketika berbagai metode dikembangkan untuk mengisolasi bakteri
ini dari kotoran, organisme ini diyakini sebagai patogen pada hewan ternak yang menyebabkan
keguguran dan enteritis (sakit saluran pencernaan) pada domba dan sapi.
C. fefuni merupakan penyebab utama penyakit diare di Eropa yang disebabkan oleh bakteri.
Organisme ini menyebabkan lebih banyak kasus daripada gabungan Shigella spp. dan
Salmonella spp.
Walaupun C. fefuni tidak ditemukan pada orang sehat di Amerika Serikat atau di Eropa, bakteri
ini sering ditemukan pada ternak, ayam, burung, dan bahkan lalat yang sehat. Kadang-kadang
organisme ini sering ditemukan pada sumber air yang tidak diklorinasi, misalnya sungai dan
empang.
Karena mekanisme patogenik C. fefuni masih diteliti, sulit untuk membedakan strain patogenik
dari yang tidak patogenik. Namun, sepertinya kebanyakan isolat yang diperoleh dari ayam
bersiIat patogenik.
ejala-gejala penyakit
Campylobacteriosis merupakan nama penyakit yang disebabkan oleh C. fefuni. Penyakit ini
sering juga dikenal sebagai campylobacter enteritis atau gastroenteritis .
InIeksi C. fefuni menyebabkan diare, yang mungkin berair atau lengket dan dapat mengandung
darah (biasanya tidak terlihat) dan sel-sel darah putih ( faecal leukocytes ). Gejala lain yang
sering terjadi adalah demam, sakit perut, mual, sakit kepala, dan sakit pada otot. Penyakit
biasanya timbul 2-5 hari setelah konsumsi makanan atau air yang tercemar, dan biasanya
berlangsung selama 7-10 hari, tetapi penyakit ini juga sering kambuh (pada sekitar 25 dari
kasus yang ada). Kebanyakan inIeksi bersiIat terbatas dan tidak memerlukan perawatan dengan
antibiotik. Namun, perawatan dengan erythromycin dapat mengurangi jangka waktu di mana
orang yang sakit mengeluarkan bakteri di dalam kotorannya.
Dosis inIektiI C. fefuni diduga kecil. Hasil penelitian pada manusia menunjukkan bahwa 400-500
bakteri dapat menyebabkan beberapa individu menjadi sakit, sementara pada individu lain,
diperlukan jumlah yang lebih besar. Penelitian pada sukarelawan menunjukkan bahwa
kerentanan korban juga ikut menentukan dosis inIektiI. Mekanisme C. fefuni dalam
menimbulkan penyakit masih belum dimengerti sepenuhnya, tetapi bakteri ini memproduksi
racun tidak tahan panas yang dapat menyebabkan diare. C. fefuni mungkin juga bersiIat
invasiI/menyerang saluran pencernaan secara langsung.
iagnosis
Sejumlah besar C. fefuni umumnya ada dalam kotoran individu yang mengalami diare, namun
untuk mengisolasinya diperlukan media khusus yang mengandung antibiotik dan atmosIer
mikroaeroIilik khusus (5 oksigen). Namun, kebanyakan laboratorium klinik memiliki
perlengkapan untuk mengisolasi Campylobacter spp. apabila diperlukan.
akanan yang terkait
C. fefuni sering mengkontaminasi ayam mentah. Hasil survei menunjukkan bahwa 20-100
ayam yang dijual eceran, terkontaminasi oleh bakteri ini. Hal ini tidak mengherankan karena
banyak ayam sehat mengandung bakteri ini di dalam saluran pencernaannya. Susu mentah juga
merupakan sumber inIeksi. Bakteri ini sering terdapat pada ternak sehat dan lalat yang berada di
lahan pertanian. Air yang tidak diklorinasi juga mungkin merupakan sumber inIeksi. Namun,
pemasakan ayam dengan benar, pasteurisasi susu, dan klorinasi air minum akan mampu
membunuh bakteri ini.
!encegahan
Pencegahan secara total mungkin tidak dapat dilakukan. Walaupun demikian, makanan yang
dimasak, dipanaskan, dan disimpan dengan benar umumnya aman dikonsumsi. Resiko paling
besar adalah kontaminasi silang, yakni apabila makanan yang sudah dimasak bersentuhan
dengan bahan mentah atau peralatan yang terkontaminasi (misalnya alas pemotong).
!opulasi rentan
Walaupun setiap orang dapat terinIeksi C. fefuni , anak-anak di bawah 5 tahun dan orang dewasa
muda (15-29tahun) lebih sering terinIeksi daripada kelompok usia yang lain.




$igella spp.
$. sonnei, $. flexneri, $. boydii, $. dysenteriae
Karakteristik umum
Shigella merupakan bakteri berbentuk batang, Gram-negatiI, tidak motil, tidak membentuk
spora. Kurang dari 10 kasus-kasus keracunan makanan disebabkan oleh Shigella (shigellosis).
Shigella jarang ditemui pada hewan; penyakit ini pada dasarnya hanya ditemui pada manusia dan
primata lain seperti monyet dan simpanse. Organisme ini sering ditemukan dalam air yang
tercemar kotoran manusia.
ejala-gejala penyakit
Shigellosis (bacillary dysentery/disentri karena bakteri berbentuk batang).
Gejala Sakit perut; kram; diare; demam; muntah; darah, nanah, atau lendir di dalam kotoran;
tenesmus (rasa sakit pada rektum saat buang air besar) .
Waktu timbulnya gejala -- 12 sampai 50 jam setelah inIeksi.
Dosis inIektiI hanya 10 sel, tergantung pada usia dan kondisi korban. Shigella spp. merupakan
organisme yang sangat mudah menimbulkan penyakit, yang ditularkan melalui jalur Iaecal-oral
(dari kotoran ke mulut).
Penyakit ini timbul apabila organisme Shigella yang menimbulkan penyakit melekat pada
dinding usus dan masuk ke dalam sel epitel pada lapisan mukosa usus. Selanjutnya, mereka
berkembang biak di dalam sel, menyebar pada sel epitel di sekitarnya, dan mengakibatkan
kerusakan jaringan. Beberapa strain mampu menghasilkan enterotoxin dan Shiga toxin (racun
Shiga) (sangat mirip dengan verotoxin yang dihasilkan E. coli O157:H7).
iagnosis
Mealui identiIikasi serologis terhadap biakan yang diisolasi dari kotoran.
akanan terkait
Salad (kentang, ikan tuna, udang, macaroni, dan ayam), sayuran mentah, susu dan produk susu,
serta daging unggas. Kontaminasi makanan-makanan ini biasanya melalui rute oral-oral. Air
yang terkontaminasi kotoran dan penanganan makanan dengan sanitasi yang kurang seringkali
merupakan sumber kontaminasi.
!encegahan
Shigella bersiIat peka terhadap panas dan akan terbunuh dengan pemanasan yang merata (di atas
70C). Sumber utama inIeksi bakteri ini adalah makanan mentah, makanan yang kurang matang
dan kontaminasi silang, yaitu apabila makanan yang sudah dimasak bersentuhan dengan bahan
mentah atau peralatan yang terkontaminasi (misalnya alas pemotong). Karena itu, pemasakan
dengan benar dan penanganan makanan secara higienis dapat mencegah inIeksi Shigella.
!opulasi rentan
Semua orang rentan terhadap penyakit ini, tetapi bayi, orang tua, dan orang sakit dapat
mengalami gejala yang lebih parah.

Clostridium perfringens
Karakteristik umum
Clostridium perfringens merupakan bakteri berbentuk batang, anaerobik (tidak dapat tumbuh
dalam lingkungan yang mengandung oksigen bebas), Gram-positiI, dan membentuk spora.
Bakteri ini tersebar luas di lingkungan dan sering terdapat di dalam usus manusia, hewan
peliharaan dan hewan liar. Spora organisme ini dapat bertahan di tanah, endapan, dan tempat-
tempat yang tercemar kotoran manusia atau hewan.
ejala-gejala penyakit
Keracunan makanan perIringens merupakan istilah yang digunakan untuk keracunan makanan
yang disebabkan oleh C. perfringens . Penyakit yang lebih serius, tetapi sangat jarang, juga
disebabkan oleh konsumsi makanan yang terkontaminasi strain Type C. Penyakit yang
ditimbulkan strain type C ini dikenal sebagai enteritis necroticans atau penyakit pig-bel .
Keracunan perIringens secara umum dicirikan dengan kram perut dan diare yang mulai terjadi 8-
22 jam setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak C. perfringens penghasil
toxin penyebab keracunan makanan. Penyakit ini biasanya sembuh dalam waktu 24 jam, namun
pada beberapa individu, gejala ringan dapat berlanjut sampai 1 hingga 2 minggu. Beberapa kasus
kematian dilaporkan akibat terjadi dehidrasi dan komplikasi-komplikasi lain.
Necrotic enteritis (penyakit pig-bel ) yang disebabkan oleh C. perfringens sering berakibat Iatal.
Penyakit ini juga disebabkan karena korban menelan banyak bakteri penyebab penyakit dalam
makanan yang terkontaminasi. Kematian karena necrotic enteritis ( pig-bel syndrome )
disebabkan oleh inIeksi dan kematian sel-sel usus dan septicemia (inIeksi bakteri di dalam aliran
darah) yang diakibatkannya. Penyakit ini sangat jarang terjadi.
Dosis inIektiI Gejala muncul akibat menelan sejumlah besar (lebih dari 10 8 ) sel vegetatiI.
Produksi racun di dalam saluran pencernaan (atau di dalam tabung reaksi) berhubungan dengan
proses pembentukan spora. Penyakit ini merupakan inIeksi pada makanan; hanya satu sajian
memungkinkan terjadinya keracunan (penyakit timbul karena racun yang terbentuk sebelum
makanan dikonsumsi).
iagnosis
Keracunan perIringens didiagnosis dari gejala-gejalanya dan waktu dimulainya gejala yang agak
lama setelah inIeksi. Lamanya waktu antara inIeksi dan timbulnya gejala merupakan ciri khas
penyakit ini. Diagnosis dipastikan dengan memeriksa adanya racun dalam kotoran pasien.
KonIirmasi secara bakteriologis juga dapat dilakukan apabila ditemukan sangat banyak bakteri
penyebab penyakit di dalam makanan atau di dalam kotoran pasien.
akanan yang terkait
Dalam sebagian besar kasus, penyebab sebenarnya dari keracunan oleh C. perfringens adalah
perlakuan temperatur yang salah pada makanan yang telah disiapkan. Sejumlah kecil organisme
ini seringkali muncul setelah makanan dimasak, dan berlipat ganda hingga tingkat yang dapat
menyebabkan keracunan selama proses pendinginan dan penyimpanan makanan. Daging, produk
daging, dan kaldu merupakan makanan-makanan yang paling sering terkontaminasi.
Keracunan perIringens paling sering terjadi dalam kondisi pemberian makan bersama (misalnya
di sekolah, kantin, rumah sakit, rumah-rumah perawatan, penjara, dll.) di mana sejumlah besar
makanan disiapkan beberapa jam sebelum disajikan.
!encegahan
Pencegahan secara total mungkin tidak dapat dilakukan, namun makanan yang dimasak,
dipanaskan dan disimpan dengan benar umumnya aman dikonsumsi. Resiko paling besar adalah
kontaminasi silang, yakni apabila makanan yang sudah dimasak bersentuhan dengan bahan
mentah atau peralatan (misalnya alas pemotong) yang terkontaminasi.
!opulasi rentan
Anak-anak dan orang tua paling sering menjadi korban keracunan perIringens. Kecuali dalam
kasus pig-bel syndrome , hanya sedikit komplikasi yang terjadi pada orang di bawah usia 30
tahun. Orang-orang tua lebih mungkin mengalami gejala dalam waktu lebih lama atau lebih
parah.




acillus cereus
Karakteristik umum
acillus cereus merupakan bakteri Gram-positiI, aerob IakultatiI, dan dapat membentuk spora.
Selnya berbentuk batang besar dan sporanya tidak membengkakkan sporangiumnya. SiIat-siIat
ini dan karakteristik-karakteristik lainnya, termasuk siIat-siIat biokimia, digunakan untuk
membedakan dan menentukan keberadaan . cereus , walaupun siIat-siIat ini juga dimiliki oleh
. cereus var. mycoides , . thuringiensis dan . anthracis . Organisme-organisme ini dibedakan
berdasarkan pada motilitas/gerakan (kebanyakan . cereus motil/dapat bergerak), keberadaan
kristal racun (pada . thuringiensis ), kemampuan untuk menghancurkan sel darah merah
(aktivitas hemolytic ) ( . cereus dan lainnya bersiIat beta haemolytic sementara . anthracis
tidak bersiIat hemolytic ), dan pertumbuhan rhi:oid (struktur seperti akar), yang merupakan siIat
khas dari . cereus var. mycoides .
ejala-gejala penyakit
Keracunan makanan karena . cereus merupakan penamaan secara umum, walaupun ada dua
tipe penyakit yang disebabkan oleh dua metabolit yang berbeda. Penyakit dengan gejala diare
(tipe diare) disebabkan oleh protein dengan berat molekul besar, sementara penyakit dengan
gejala muntah (tipe emetik) diyakini disebabkan oleh peptida tahan panas dengan berat molekul
rendah.
Gejala-gejala keracunan makanan tipe diare karena . cereus mirip dengan gejala keracunan
makanan yang disebabkan oleh Clostridium perfringens . Diare berair, kram perut, dan rasa sakit
mulai terjadi 6-15 jam setelah konsumsi makanan yang terkontaminasi. Rasa mual mungkin
menyertai diare, tetapi jarang terjadi muntah (emesis). Pada sebagian besar kasus, gejala-gejala
ini tetap berlangsung selama 24 jam.
Keracunan makanan tipe emetik ditandai dengan mual dan muntah dalam waktu 0.5 sampai 6
jam setelah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi. Kadang-kadang kram perut dan/atau
diare dapat juga terjadi. Umumnya gejala terjadi selama kurang dari 24 jam. Gejala-gejala
keracunan makanan tipe ini mirip dengan gejala keracunan makanan yang disebabkan oleh
Staphylococcus aureus . Beberapa strain . subtilis dan . licheniformis telah diisolasi dari
kambing dan ayam yang dicurigai menjadi penyebab kasus keracunan makanan. Organisme-
organisme ini menghasilkan racun yang sangat tahan panas yang mungkin mirip dengan racun
penyebab muntah yang diproduksi oleh . cereus .
Keberadaan . cereus dalam jumlah besar (lebih dari 10 6 organisme/g) dalam makanan
merupakan indikasi adanya pertumbuhan dan pembelahan sel bakteri secara aktiI, dan berpotensi
membahayakan kesehatan.
iagnosis
. cereus dipastikan sebagai penyebab suatu kasus keracunan makanan, apabila (1) hasil isolasi
. cereus menunjukkan bahwa strain-strain dari serotip yang sama ditemukan pada makanan
yang dicurigai dan dari kotoran atau muntahan pasien, atau (2) hasil isolasi bakteri dari makanan
yang dicurigai, kotoran, atau muntahan pasien menunjukkan adanya sejumlah besar . cereus
dari serotip yang dikenal sebagai penyebab keracunan makanan, atau (3) dengan cara
mengisolasi . cereus dari makanan yang dicurigai dan menentukan kemampuannya dalam
menghasilkan enterotoxin ( enterotoxigenicity ) dengan uji serologis (untuk toxin penyebab
diare) atau uji biologis (untuk tipe diare dan emetik). Pada tipe emetik, waktu yang cepat
munculnya gejala segera setelah inIeksi, didukung dengan beberapa bukti pada makanan,
seringkali sudah cukup untuk mendiagnosis keracunan makanan tipe ini.
akanan yang terkait
Berbagai jenis makanan, termasuk daging, susu, sayuran, dan ikan, berkaitan dengan penyebab
keracunan makanan tipe diare. Kasus-kasus tipe emetik umumnya berkaitan dengan makanan
dari beras. Walaupun demikian, makanan bertepung lainnya seperti kentang, pasta, dan keju juga
dapat menjadi penyebabnya. Campuran makanan seperti saus, pudding, sup, casserole (sejenis
makanan yang dimasak dalam wadah tertutup di atas api kecil), pastry (sejenis kue), dan salad
sering dicurigai sebagai penyebab dalam kasus-kasus keracunan makanan.
!encegahan
Pencegahan secara total mungkin tidak dapat dilakukan. Namun demikian, makanan yang
dimasak, dipanaskan, dan disimpan dengan benar umumnya aman dari racun yang menyebabkan
muntah. Resiko paling besar yaitu kontaminasi silang, yakni apabila makanan yang sudah
dimasak bersentuhan dengan bahan mentah atau peralatan yang terkontaminasi (misalnya alas
pemotong).
Tipe emetik umumnya berkaitan dengan makanan yang mengandung tepung, yang disimpan
dengan cara yang tidak benar (misalnya nasi, pasta). Penyimpanan dengan benar (di bawah 7C
dan hanya untuk beberapa hari) akan mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan produksi
racun.
!opulasi rentan
Semua orang diyakini rentan terhadap keracunan makanan oleh . cereus.




ersinia enterocolitica
Karaketeristik umum
. enterocolitica merupakan bakteri kecil, berbentuk batang, Gram-negatiI. Bakteri ini sering
diisolasi dari sample klinis seperti luka, kotoran, dahak, dan kelenjar limIe di bagian perut (
mesenteric lymph nodes ). Bagaimanapun, bakteri ini tidak termasuk Ilora normal di dalam tubuh
manusia. . pseudotuberculosis telah diisolasi dari usus buntu manusia yang sakit.
Kedua organisme ini sering diisolasi dari hewan seperti babi, burung, berang-berang, kucing, dan
anjing. Hanya . enterocolitica yang dapat dideteksi dari lingkungan dan makanan, seperti
empang, danau, daging, es krim, dan susu. Sebagian besar isolat yang ditemukan bukan
merupakan patogen.
ejala-gejala penyakit
Nama penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme ini adalah Yersiniosis.
Ada 3 spesies patogen dalam genus ersinia , tetapi hanya . enterocolitica dan .
pseudotuberculosis yang menyebabkan gastroenteritis. Sampai saat ini, sangat sedikit kasus
keracunan makanan yang disebabkan oleh . pseudotuberculosis. Di Jepang, pernah dilaporkan
bahwa inIeksi pada manusia ditularkan melalui air dan makanan yang terkontaminasi.
Yersiniosis sering ditandai dengan gejala seperti gastroenteritis yang disertai dengan diare
dan/atau muntah; Tetapi, gejala yang khas untuk penyakit ini adalah demam dan sakit perut.
InIeksi ersinia mirip dengan radang usus buntu ( appendicitis ) dan pembengkakan kelenjar
limIe di bagian perut ( mesenteric lymphadenitis ), tetapi bakteri ini dapat juga menyebabkan
inIeksi pada bagian lain misalnya pada luka, persendian, dan saluran kencing.
osis infektif tidak diketahui.
Gejala biasanya dimulai antara 24 sampai 48 jam setelah mengkonsumsi makanan atau minuman
yang terkontaminasi (bakteri ini biasanya ditularkan melalui makanan atau minuman).
iagnosis
Diagnosis yersiniosis diawali dengan isolasi organisme dari kotoran manusia yang menjadi
korban, darah, muntahan, dan kadang-kadang juga diisolasi pada saat dilakukan pemotongan
usus buntu. KonIirmasi dilakukan dengan isolasi, yang didukung dengan identiIikasi biokimia
dan serologis terhadap . enterocolitica baik dari manusia yang sakit maupun dari makanan yang
dikonsumsi. Diare dilaporkan terjadi pada sekitar 80 kasus; sakit perut dan demam merupakan
gejala yang dapat memperkuat diagnosis.
Karena yersiniae sulit diisolasi dari kotoran, beberapa negara mengandalkan analisa serologi.
Serum dari pasien akut dan pasien yang baru sembuh dianalisa untuk menentukan adanya serotip
ersinia spp. yang dicurigai.
akanan terkait
Strain-strain . enterocolitica dapat ditemukan pada daging (babi, sapi, kambing, dsb.), tiram,
ikan, dan susu mentah. Penyebab kontaminasi makanan tidak diketahui secara pasti. Namun,
keberadaan organisme ini di tanah dan di air serta pada hewan-hewan seperti berang-berang,
babi, dan tupai, menunjukkan mudahnya organisme ini masuk ke dalam makanan manusia.
Sanitasi yang kurang dan teknik sterilisasi yang kurang tepat, serta penyimpanan yang kurang
benar, dapat pula menjadi penyebab kontaminasi.
!encegahan
ersinia peka terhadap panas dan akan terbunuh dengan pemanasan yang merata (di atas 70C).
Sumber utama inIeksi bakteri ini adalah makanan mentah, makanan yang kurang matang dan
kontaminasi silang, yaitu apabila makanan yang sudah dimasak bersentuhan dengan bahan
mentah atau peralatan yang terkontaminasi (misalnya alas pemotong). Karena itu, pemasakan
dengan benar dan penanganan makanan secara higienis dapat mencegah inIeksi ersinia.
!opulasi rentan
Populasi yang paling rentan terhadap Yersiniosis dan komplikasinya adalah anak kecil, orang
dengan tubuh yang lemah, orang yang sudah sangat tua, dan orang-orang yang sedang dalam
perawatan dengan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan immunosuppressive therapy).


I
8A8 l
LnuAPuLuAn
vlbrlo merupakan [enls bakLerl yang hldupnya saproflL dl alr alr lauL dan Lanah 8akLerl lnl [uga dapaL
hldup dl sallnlLas yang relaLlf Llnggl Sebaglan besar [uga berslfaL halofll dan Lumbuh opLlmal pada alr
lauL bersallnlLas 2040
Cenus vlbrlo adalah penyebab penyaklL vlbrlosls yang menyerang hewan lauL seperLl lkan udang dan
kerangkerangan Spesles vlbrlo umumnya menyerang larva udang dan penyaklLnya dlsebuL penyaklL
udang berpendar vlbrlo menyerang larva udang secara sekunder yalLu pada saaL dalam keadaan sLress
dan lemah oleh karena lLu serlng dlkaLakan bahwa bakLerl lnl Lermasuk [enls opporLunlsLlc paLhogen
yang dalam keadaan normal ada dalam llngkungan pemellharaan kemudlan berkembang darl slfaL yang
saproflLlk men[adl paLogenlk [lka kondlsl llngkungannya memungklnkan
1erdapaLnya bakLerl paLogen vlbrlo dl peralran lauL menandakan adanya konLak dengan buangan
llmbah lndusLrl dan rumah Langga seperLl Lln[a manusla aLau slsa bahan makanan lalnnya dl mana
bakLerl LersebuL secara langsung akan Lumbuh dan berkembang blla kondlsl peralran LersebuL
memungklnkan Selan[uLnya darl keadaan lnl kemudlan akan berpengaruh Lerhadap bloLa peralran dan
akhlrnya pada manusla
8akLerl darl spesles vlbrlo secara langsung akan menlmbulkan penyaklL yang dapaL menyebabkan
kemaLlan bloLa lauL yang menghunl peralran dan secara Lldak langsung bakLerl yang Lerbawa bloLa lauL
seperLl lkan akan dlkonsumsl oleh manusla sehlngga menyebabkan penyaklL pada manusla


A kLASlllkASl
klngdom LubacLerla
ulvlsl 8acLerl
Class SchlzomyceLes
Crdo LubacLerlales
lamlll vlbrlonaceae
Cenus vlbrlo
Specles
- vlbrlo angullarum
- vlbrlo alglnolyLlcus
- vlbrlo cholerae
- vlbrlo salmonlclda
- vlbrlo vulnlflcus dan
- vlbrlo parahaemolyLlcus

8 MC8lCLCCl
Morfologl aLau sLrukLur Lubuh darl bakLerl vlbrlo blla dllsollr darl faeces penderlLa aLau darl blakkan
yang maslh muda adalah baLang bengkok seperLl koma LeLapl akan berbenLuk baLang lurus blla dlambll
aLau dldapaL darl blakkan yang sudah Lua
Mempunyal slfaL Cram negaLlf dengan ukuran 1 3 x 04 06 m LeLapl ada beberapa llLeraLur yang
mengaLakan bahwa vlbrlo berukuran pan[ang (14 30) m dan lebar (03 13) m
vlbrlo memlllkl saLu buah flagel (monoLrlk) dan dapaL bergerak sangaL akLlf (moLll) LeLapl Lldak berspora
dan Lldak berselubung

C SllA1 llSlCLCClS uAn 8lCklMlA
ada blakkan dapaL dlllhaL bahwa vlbrlo membenLuk kolonl yang cembung (convex) bulaL smooLh
opak dan Lampak bergranula blla dlamaLl dlbawah slnar cahaya
8erslfaL haloflllk dan dapaL Lumbuh opLlmal pada alr lauL bersallnlLas 2040 LeLapl Lldak Lahan asam
sehlngga bakLerl vlbrlo dapaL Lumbuh pada pP 4 9 dan Lumbuh opLlmal pada pP 63 83 aLau kondlsl
alkall dengan pP 90 vlbrlo [uga berslfaL aerob aLau anaerob faculLaLlve yalLu dapaL hldup balk dengan
aLau Lanpa okslgen
SlfaL bloklmla vlbrlo adalah dapaL meraglkan sukrosa glukosa dan manlLol men[adl asam Lanpa
menghasllkan gas sedangkan lakLosa dapaL dlraglkan LeLapl lambaL
vlbrlo [uga dapaL meraglkan nlLraL men[adl nlLrlL ada medlum pepLon (banyak mengandung LrlpLofan
dan nlLraL) akan membenLuk lndol yang dengan asam sulfaL akan membenLuk warna merah sehlngga
Les lndol dlnyaLakan poslLlf

u SllA1 A1CCLnl1AS
ualam keadaan alamlah bakLerl lnl hanya paLogen Lerhadap manusla LeLapl secara eksperlmen dapaL
[uga menglnfeksl hewan Pewan lauL yang Lelah Lerlnfeksl vlbrlo khususnya udang akan mengalaml
kondlsl Lubuh lemah berenang lambaL nafsu makan hllang badan mempunyal bercak merahmerah
(red dlscoloraLlon) pada pleopod dan abdomlnal serLa pada malam harl LerllhaL menyala udang yang
Lerkena vlbrlosls akan menun[ukkan ge[ala nekrosls SerLa baglan muluL yang kehlLaman adalah
kolonlsasl bakLerl pada esophagus dan muluL
vlbrlo Lldak berslfaL lnvaslf yalLu Lldak pernah masuk kedalam slrkulasl darah LeLapl meneLap dl usus
sehlngga dapaL menyebabkan gasLrlLls pada manusla Masa lnkubasl bakLerl lnl anLara 6 [am sampal 3
harl vlbrlo menghasllkan enLeroLoksln yang Lldak Lahan asam dan panas muslnase dan eksoLoksln
1oksln dlserap dlpermukaan ganglloslda sel eplLel dan merangsang hlpersekresl alr dan klorlda sehlngga
menghambaL absorpsl naLrlum AklbaL kehllangan banyak calran dan elekLrollL Ler[adllah kram peruL
mual munLah dehldrasl dan shock (Lurunnya la[u allran darah secara LlbaLlba) kemaLlan dapaL Ler[adl
apablla korban kehllangan calran dan elekLrollL dalam [umlah besar enyaklL lnl dlsebabkan karena
korban mengkonsumsl bakLerl hldup yang kemudlan melekaL pada usus halus dan menghasllkan Loksln
roduksl Loksln oleh bakLerl yang melekaL lnl menyebabkan dlare beralr yang merupakan ge[ala penyaklL
lnl
roses lnl dapaL dlbukLlkan dengan pemberlan vlseral anLlbodl 8lla Ler[adl dehldrasl maka dlberlkanlah
calran elekLrollL lmmunlLas paslf dapaL dllakukan dengan memberlkan vlseral anLlbodl dan vlseral
anLlLoksln yang dapaL mengurangl calran Lanpa memaLlkan kuman vlbrlo [enls laln [uga dapaL
menghasllkan soluble hemolysln yang dapaL mellslskan sel darah merah
SLrukLur anLlgen vlbrlo balk yang paLogen maupun nonpaLogen memlllkl anLlgenP Lunggal yang se[enls
dan Lldak Lahan panas AnLlgenP lnl sangaL heLerogen dan [uga banyak Ler[adl overlapplng dengan
bakLerl laln
CarLnor dan venkaLraman membagl anLlgenC vlbrlo men[adl grup C1C6 ?ang paLogen bagl manusla
adalah grup C1 darl vlbrlo coma AnLlbodl Lerhadap anLlgenC berslfaL proLekLlf sehlngga Cgawa lnaba
dan Plko[lma membagl Llga seroLlp yang mewaklll Llga fakLor gen yalLu A 8 dan C



8A8 ll
1LS kuL1u8 uAn luLn1lllkASl


emerlksaan dl LaboraLorlum perlu dllakukan unLuk mengeLahul apa yang men[adl penyebab aLau
sumber uLama darl penyaklL yang dlderlLa seorang paslen Adapun cara pemerlksaannya adalah dengan
Les kulLur dlmana bakLerl dapaL Lumbuh dengan balk dan dengan cara mengldenLlflkasl spesles apa yang
menyerang paslen agar dapaL dlberlkan anLlbloLlk yang LepaL unLuk menyembuhkannya
Sebelum dllakukan Les kulLur aLau perbenlhan klLa harus mengeLahul dulu medla apa yang cocok unLuk
bakLerl lnl unLuk lLu dllakukan pemerlksaan mlkroskopls yalLu dengan pembuaLan preparaL bakLerl
dengan pewarnaan Cram

A ewarnaan Cram
- MeLode ChrlsLlan Cram
- rlnslp
Membedakan bakLerl Cram poslLlf dengan Cram negaLlf ?alLu apablla bakLerl berwarna ungu maka
Cram oslLlf Sedangkan blla bakLerl berwarna merah maka Cram negaLlf
- AlaL dan 8ahan
a Cb[eck glass
b kapas alcohol
c 8unsen
d Cse
e 8ahan pewarnaan Cram
- Speslmen faeces aLau munLahan
- Cara ker[a
a Me[a ker[a dlberslhkan dengan deslnfekLan alaL dan bahan dlslapkan
b Cucl Langan sebelum beker[a
c Au dlkenakan
d Cb[eck glass dlberslhkan dengan kapas alcohol
e Speslmen dlbuaL sedlaan dlaLas ob[eck glass dengan menggunakan ose dan dlker[akan dldekaL nyala
8unsen lalu dlkerlngkan
f SeLelah kerlng dlflksasl 3 4 kall
g ulgenangl dengan laruLan CenLlan vloleL selama saLu menlL kemudlan dlbllas dengan alr mengallr
h ulgenangl dengan lugol selama saLu menlL kemudlan dlbllas dengan alr mengallr
l ulgenangl dengan alcohol 96 selama 10 20 deLlk kemudlan dlbllas dengan alr mengallr
[ ulgenangl dengan laruLan Safranln selama 13 deLlk kemudlan dlbllas dengan alr mengallr
k reparaL dlblarkan kerlng udara
l ulperlksa dlbawah lensa ob[ekLlf 100x aLau dengan perbesaran 1000x dengan dlLambahkan lmmerslon
oll

- Pasll 8akLerl Cram negaLlf dengan morfologl baLang bengkok

8 1LS kuL1u8
uarl hasll yang dldapaL sumber penyaklL darl paslen adalah bakLerl Cram negaLlf baLang bengkok unLuk
pemerlksaan selan[uLnya dapaL dllakukan u[l coba dengan Les kulLur yalLu penanaman bakLerl pada
suaLu medla agar dapaL dlbedakan [enls bakLerl yang saLu dengan yang lalnnya berdasakan hasll
reakslnya Lerhadap bahan dalam medla LersebuL
!lka medla yang dlgunakan sesual dengan kebuLuhan bakLerl maka bakLerl dapaL melakukan
perLumbuhan dengan balk karena sudah dlkeLahul bahwa slfaL darl bakLerl yang dlperlksa adalah Cram
negaLlf dengan morfologlnya baLang bengkok maka dapaL dlslmpulkan bahwa bakLerl LersebuL adalah
vlbrlo unLuk memperLegas hasll medla yang dlgunakan adalah 1C8S (1hlosulfaLe ClLraLe 8lle SalL
Sucrose) karena mengandung garam yang Llnggl dan brllllanL yang selekLlf unLuk bakLerl vlbrlo serLa
mengandung sukrosa sehlngga membedakan v cholerae dan v parahaemolyLhlcus Medla 8A (8lood
Agar) [uga dlpergunakan unLuk bakLerl v parahaemolyLhlcus yang berslfaL hemollLlk aLau membuLuhkan
darah unLuk perLumbuhannya
Adapun cara aLau Leknlk unLuk mengkulLur yalLu
- AlaL dan 8ahan
a Cse
b 8unsen
c lnkubaLor
d Medla 1C8S dan 8A
- Speslmen faeces aLau munLahan
- Cara ker[a
a Me[a ker[a dlberslhkan dengan deslnfekLan alaL dan bahan dlslapkan
b Cucl Langan sebelum beker[a
c Au dlkenakan
d Cse dlpl[arkan dlaLas nyala bunsen hlngga membara
e 1uLup dlbuka kemudlan leher medla dlpanaskan
f Speslmen dlambll sebanyak saLu maLa ose dengan ose yang dlngln kemudlan dlplndahkan ke medla
dan dllakukan penyeLrlkkan
g Semua peker[aan dllakukan dldekaL apl aLau nyala 8unsen
h Cse dlpl[arkan kemball sebelum dlleLakkan
l Medla dllnkubasl selama 24 [am pada suhu 37'C

C luLn1lllkASl
ldenLlflkasl adalah pemerlksaan unLuk membedakan aLau mengldenLlflkasl suaLu [enls bakLerl dengan
menggunakan medla penun[ang Medla penun[ang unLuk u[l bloklmla bakLerl Cram negaLlf adalah
Medla gulagula Medla M8v Medla 1SlA Medla SlM dan Medla SCA Cara unLuk mengldenLlflkasl
bakLerl sama halnya dengan cara mengkulLur yalLu dengan memlndahkan speslmen ke medla sa[a aLau
blsa dengan memlndahkan kolonl hasll kulLur ke medla penun[ang
8erdasarkan pengamaLan vlsual Lerhadap bakLerl paLogen spesles vlbrlo maka bakLerl lnl dapaL
dlbedakan berdasarkan warna benLuk dan ukuran kolonl yang Lumbuh pada medla 1C8S Agar seLelah
masa lnkubasl 24 48 [am pada suhu kamar (37'C) SerLa perbedaan pada medla yang lalnnya
uarl hasll penellLlan Lerhadap lsolaL bakLerl vlbrlo sp dlLemukan enam spesles bakLerl paLogen vlbrlo
sp yalLu
a vlbrlo Angulllarum
Mempunyal clrlclrl warna puLlh kekunlngkunlngan bulaL menon[ol dan berkllau karakLerlsLlk bloklmla
adalah mempunyal slfaL fermenLaLlf kaLalase oksldase glukosa lakLosa selloblosa galakLosa dan
manlLol poslLlf Sedangkan meLhyl red dan P2S negaLlf
b vlbrlo alglnolyLlcus
Mempunyal clrlclrl berwarna kunlng dlameLer 33 mm karakLerlsLlk
bloklmla adalah mempunyal slfaL fermenLaLlf kaLalase oksldase meLhyl red dan P2S glukosa lakLosa
dan manlLol poslLlf Sedangkan selloblosa frukLosa galakLosa negaLlf
c vlbrlo cholera
Mempunyal clrlclrl yalLu berwarna kunlng daLar dlameLer 23 mm warna medla berubah men[adl
kunlng karakLerlsLlk bloklmla adalah mempunyal slfaL fermenLaLlf kaLalase oksldase meLhyl red dan
P2S glukosa lakLosa galakLosa dan manlLol poslLlf Sedangkan selloblosa frukLosa berslfaL negaLlf
d vlbrlo salmonlclda
Mempunyal clrlclrl berwarna benlng dlameLer 1 mm bulaL menon[ol dan uLuh karakLerlsLlk
bloklmla adalah mempunyal slfaL fermenLaLlf kaLalase oksldase glukosa poslLlf Sedangkan meLhyl red
P2S lakLosa galakLosa manlLol selloblosa frukLosa berslfaL negaLlf
e vlbrlo vulnlflcus
Mempunyal clrlclrl berwarna blru sampal hl[au dlameLer 23 mm karakLerlsLlk bloklmla adalah
mempunyal slfaL fermenLaLlf kaLalase oksldase meLhyl red dan P2S glukosa selloblosa frukLosa
galakLosa dan manlLol poslLlf Sedangkan lakLosa berslfaL negaLlf
f vlbrlo parahaemolyLlcus
Mempunyal clrlclrl berwarna blru sampal hl[au dlameLer 3 3 mm dlpusaL kolonl berwarna hl[au Lua
karakLerlsLlk bloklmla adalah mempunyal slfaL fermenLaLlf kaLalase oksldase glukosa lakLosa
galakLosa dan manlLol poslLlf Sedangkan selloblosa frukLosa meLhyl red dan P2S berslfaL negaLlf


8A8 lll
ASLk kLlnlk


Masa lnkubasl bakLerl lnl anLara 6 [am sampal 3 harl ada vlbrlo parahaemolyLlcus ge[ala berlangsung
sampal 10 harl raLaraLa 72 [am Sumber penularannya adalah melalul alr makanan dan mlnuman yang
LerkonLamlnasl oleh lalaL SerLa hubungan anLar manusla yalLu orang yang sedang saklL orang yang
Lelah sembuh darl penyaklL dan orang yang Lldak pernah saklL LeLapl membawa blblL penyaklL aLau
healLhy carrler enyebarannya [uga blsa melalul alr yang Lercemar bakLerl lnl Lermasuk [enls
opporLunlsLlc paLhogen yang dalam keadaan normal ada dalam llngkungan pemellharaan kemudlan
berkembang darl slfaL yang saproflLlk men[adl paLogenlk [lka kondlsl llngkungannya memungklnkan
8akLerl vlbrlo yang paLogen dapaL hldup dl baglan Lubuh organlsme laln balk dl luar Lubuh dengan [alan
menempel maupun pada organ Lubuh baglan dalam seperLl haLl usus dan sebagalnya MenuruL Waglyo
(1973) dampak langsung bakLerl paLogen dapaL menlmbulkan penyaklL paraslL pembusukan unA Loksln
yang dapaL menyebabkan kemaLlan bloLa yang menghunl peralran LersebuL
!lka semua lkan dan hewan lauL maLl aLau Lerkena vlbrlosls maka akan menyebabkan penyaklL bagl
manusla yang memakannya dengan ge[ala awal seperLl mual munLah dlare dan ke[ang peruL sehlngga
blla Ler[adl secara Lerus menerus dapaL menyebabkan kehllangan calran dan elekLorllL secara
berleblhan dehldrasl kolaps slrkulasl dan anurl enyaklL lnl blasanya hanya dlanggap sebagal dlare
blasa dan masyarakaL hanya menganggap remeh serLa Lldak dlLlndaklan[uLl aLau Lldak segera dlobaLl
sehlngga dapaL dldapaLkan angka kemaLlan Lanpa pengobaLan sebanyak 2330 ul !epang 3 dlare
dlsebabkan oleh vlbrlo parahaemolyLlcus

A 8LSlS1LnSl
AnLlbloLlk merupakan suaLu senyawa klmla yang sebaglan besar dlhasllkan oleh mlkroorganlsme
karakLerlsLlknya Lldak seperLl enzlm dan merupakan hasll darl meLabollsme sekunder enggunaan
anLlbloLlk yang berleblh pada Lubuh manusla dapaL menyebabkan reslsLensl sel mlkroba Lerhadap
anLlbloLlk yang dlgunakan 8eslsLensl sel mlkroba adalah suaLu slfaL Lldak Lerganggunya sel mlkroba oleh
anLlbloLlk
Se[umlah lsolaL vlbrlo yang dllsolasl darl udang LernyaLa reslsLen Lerhadap berbagal macam anLlbloLlk
seperLl spekLlnomlsln amokslsllln kloramfenlkol erlLromlsln kanamlsln LeLraslklln amplsllln
sLrepLomlsln dan rlfamplsln

8 LnCC8A1An
- MengaLasl Ler[adlnya dehldrasl dengan pemberlan pedlaLrlc cholera soluLlon yang banyak
mengandung k+ dan PCC3
- emberlan anLlbloLlc LeLraslklln yang dapaL memperslngkaL masa pemberlan calran aLau rehlrdrasl
Sedangkan pada vlbrlo parahaemolyLlcus adalah dengan pemberlan anLlbloLlka kloramfenlkol
kanamlsln LeLraslklln dan sefaloLln

C LnCLCAPAn
- endldlkan kesehaLan (healLh educaLlon)
- erbalkkan sanlLasl khususnya conLrol Lerhadap vecLor lalaL
- vakslnasl dapaL mellndungl orangorang yang konLak langsung dengan penderlLa uladakan perhaLlan
khusus kepada peker[apeker[a kapal perenang dan [uru masak seafood karena hablLaL darl bakLerl lnl
adalah dl lauL
- engolahan dan penylmpanan makanan lauL harus cermaL

8A8 lv
Lnu1u


A keslmpulan
vlbrlo adalah genus bakLerl yang domlnan dl peralran dan merupakan penyebab penyaklL vlbrlosls yang
menyerang hewan lauL seperLl lkan udang dan kerangkerangan Secara langsung akan menlmbulkan
penyaklL yang dapaL menyebabkan kemaLlan bloLa lauL yang menghunl peralran dan secara Lldak
langsung bakLerl yang Lerbawa bloLa lauL seperLl lkan akan dlkonsumsl oleh manusla sehlngga
menyebabkan penyaklL pada manusla
Spesles yang Lerkenal dan cukup paLogen adalah vlbrlo angullarum vlbrlo alglnolyLlcus vlbrlo cholerae
vlbrlo salmonlclda vlbrlo vulnlflcus dan vlbrlo parahaemolyLlcus unLuk mengeLahul spesles apa yang
menyerang penderlLa vlbrlosls maka dllakukanlah Les kulLur dan ldenLlflkasl yang sebelumnya dllakukan
pemerlksaan mlkroskopls dengan pewarnaan Cram Lerleblh dahulu
uarl hasll pewarnaan Cram dapaL dlkeLahul bahwa vlbrlo mempunyal slfaL Cram negaLlf dengan
morfologl baLang bengkok berukuran pan[ang (14 30) m dan lebar (03 13) m memlllkl saLu
buah flagel (monoLrlk) dan dapaL bergerak sangaL akLlf (moLll) LeLapl Lldak berspora dan Lldak
berselubung
ada blakkan dapaL dlllhaL bahwa vlbrlo membenLuk kolonl yang cembung (convex) bulaL smooLh
opak dan Lampak bergranula blla dlamaLl dlbawah slnar cahaya vlbrlo dapaL Lumbuh opLlmal pada pP
63 83 aLau kondlsl alkall dengan pP 90 vlbrlo [uga berslfaL aerob aLau anaerob faculLaLlve yalLu
dapaL hldup balk dengan aLau Lanpa okslgen
SlfaL bloklmla vlbrlo adalah dapaL meraglkan sukrosa glukosa dan manlLol men[adl asam Lanpa
menghasllkan gas sedangkan lakLosa dapaL dlraglkan LeLapl lambaL vlbrlo [uga dapaL meraglkan nlLraL
men[adl nlLrlL ada medlum pepLon (banyak mengandung LrlpLofan dan nlLraL) akan membenLuk lndol
yang dengan asam sulfaL akan membenLuk warna merah sehlngga Les lndol dlnyaLakan poslLlf
vlbrlo Lldak berslfaL lnvaslf yalLu Lldak pernah masuk kedalam slrkulasl darah LeLapl meneLap dl usus
sehlngga dapaL menyebabkan gasLrlLls pada manusla vlbrlo menghasllkan enLeroLoksln yang Lldak
Lahan asam dan panas muslnase dan eksoLoksln 1oksln dlserap dlpermukaan ganglloslda sel eplLel dan
merangsang hlpersekresl alr dan klorlda sehlngga menghambaL absorpsl naLrlum AklbaL kehllangan
banyak calran dan elekLrollL Ler[adllah kram peruL mual munLah dehldrasl dan shock (Lurunnya la[u
allran darah secara LlbaLlba) kemaLlan dapaL Ler[adl apablla korban kehllangan calran dan elekLrollL
dalam [umlah besar enyaklL lnl dlsebabkan karena korban mengkonsumsl bakLerl hldup yang
kemudlan melekaL pada usus halus dan menghasllkan Loksln roduksl Loksln oleh bakLerl yang melekaL
lnl menyebabkan dlare beralr yang merupakan ge[ala penyaklL lnl
unLuk mengobaLl penyaklL vlbrlosls lnl maka dllakukan pengobaLan LeraLur yalLu dengan pemberlan
pedlaLrlc cholera soluLlon yang banyak mengandung k+ dan PCC3 aLau dengan memberl calran
elekLrollL pengganLl aklbaL dlare yg berleblh dan dehldrasl kemudlan dengan pemberlan anLlbloLlc
LeLraslklln yang dapaL memperslngkaL masa pemberlan calran aLau rehlrdrasl Sedangkan pada vlbrlo
parahaemolyLlcus adalah dengan pemberlan anLlbloLlka kloramfenlkol kanamlsln LeLraslklln dan
sefaloLln

8 krlLlk dan Saran
1ak ada gadlng yang Lak reLak Makalah lnl maslh [auh darl kaLa sempurna menglngaL kemampuan kaml
yang maslh LerbaLas unLuk lLu krlLlk dan saran yang berslfaL membangun kaml harapkan unLuk
perbalkkan dl masa yang akan daLang
Semoga makalah lnl dapaL bermanfaaL bagl klLa semua

You might also like