You are on page 1of 8

GIZI DASAR, GIZI MASYARAKAT, DEMOGRAFI, STATISTIKA KESEHATAN

A. Dasar-Dasar Ilmu Gizi Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara makanan yang dimakan dengan kesehatan tubuh yang diakibatkannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dampak globalisasi menuntut tenaga gizi yang handal dan profesional serta tanggap dalam mengantisipasi perkembangan masalah gizi baik nasional maupun internasional sehingga diperlukan pengembangan sumberdaya manusia sebagai ahli gizi professional di Indonesia yang berkesinambungan dan mempunyai daya saing internasional. Dengan semakin berkembangnya penelitian gizi maka ilmu gizi memiliki cabang-cabang ilmu yang lebih khusus lagi, yaitu: a.gizi manusia; b.gizi masyarakat; c.gizi klinik; d.teknologi pangan dan gizi; e.gizi hewan. Zat gizi digolongkan ke dalam 6 (enam) kelompok utama, yaitu karbohidrat, lemak, protein(zat-zat makro), vitamin, mineral, dan air (zat-zat mikro). Zat gizi ada yang esensial dan tidak esensial. Fungsi umum zat gizi di dalam tubuh adalah: a. untuk sumber energi; b. untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan-jaringan tubuh; c. untuk mengatur proses-proses di dalam tubuh. Gizi Masyarakat Empat fungsi makanan: 1. 2. 3. 4. Memelihara proses tubuh, mengganti jaringan tubuh yang rusak Memperoleh energi Mengatur metabolisme Mekanisme pertahanan tubuh

Fungsi-fungsi zat makanan penting yang berguna untuk kesehatan : a. Protein Berasal dari tumbuh-tumbuhan/nabati, hewan/hewani Fungsinya : 1. Membangun sel-sel rusak 2. Membentuk zat-zat pengatur seperti enzim dan hormon 3. Membentuk zat inti energi b. Lemak - Berasal dari minyak goreng, daging, margarine, dan lain-lain. - Fungsinya : 1. Menghasilkan kalori terbesar dalam tubuh manusia 2. Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K. 3. Sebagai pelindung terhadap bagian-bagian tubuh tertentu dan pada temperatur rendah. c. Karbohidrat Terdiri dari monosakarida, disakarida, poliskaarida

d.

Fungsinya : sebagai pembentuk energi

Vitamin

Ada yang larut dalam air seperti vitamin C dan B Ada yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, dan K. Fungsinya : 1. Vitamin A Untuk pertumbuhan sel-sel epitel serta pengaturan kepekaan rangsang sinar (saraf dan mata). 2. Vitamin B1 Untuk metabolisme karbohidrat, keseimbangan air dan membantu penyerapan lemak oleh usus. 3. Vitamin B2 Untuk membantu pemindahan rangsang sinar ke saraf mata, enzim dan untuk proses oksidasi dalam sel. 4. Vitamin B6 Untuk pembuatan sel-sel darah, proses pertumbuhan dan membantu pekerjaan urat saraf. 5. Vitamin C Sebagai activator macam-macam fermen perombak protein dan lemak serta pembentukan trombosit. 6. Vitamin D Mengatur kadar kapur dan fosfor bersama kelenjar gondok, meperbesar penyerapan kapur dan fosfor dari usus serta mempengaruhi kerja kelenjar endoktrin. 7. Vitamin E Dapat mencegah pendarahan bagi wanita hamil serta mencegah keguguran dan diperlukan saat sel sedang membelah. 8. Vitamin K Pembelahan protombin serta penting dalam pembekuan darah.

e.

Mineral Terdiri dari zat kapur (Ca), zat besi (Fe), zat fluor (F), natrium (na), chlor (Cl), kalium (K), dan iodium (I). Fungsinya : sebagai bagian dari zat aktif dalam metabolisme serta bagian penting dari struktur sel dan jaringan.

Penyakit-penyakit gizi o Malnutrition (gizi tidak seimbang) : 1. Overnutrition ( kelebihan gizi) 2. Undernutrition (kekurangan gizi)

Contoh-contoh : 1. Penyakit kurang kalori dan protein (KKP) Terbagi menjadi dua, KKP ringan dan KKP berat (biasa disebut marsmus/kwashiorhor) Biasa terjadi pada balita, namun jika terjadi pada orang dewasa disebut busung lapar.

2.

Penyakit kegemukan (obesitas) Tidak seimbang antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi.

3.

Penyakit anemia (kurang darah) Konsumsi zat Fe tidak seimbang Program penanggulangan anemi besi sudah dilakukan melalui pemberian Fe gratis melalui puskesmas/posyandu.

4.

Penyakit zerophthalmia (defisiensi vitamin A) Gejalanya ; kekeringan epitel biji mata dan kornea Fungsi vitamin A : untuk penglihatan, metabolisme, reproduksi. Program penanggulangannya melalui pemberian vitamin A gratis di posyandu serta penyuluhan gizi untuk masyarakat.

5.

Penyakit gondok endemik Komponen dari hormone thyroxin -> zat iodium Kekurangan iodium juga dapat menyebabkan kretinisma (cebol). Penanggualangannya adalah pencegahan dengan memberikan dosis iodium untuk ibu hamil serta dengan program iodiumisasi (penyediaan garam dapur yang kaya iodium).

Masalah gizi masyarakat menayngkut aspek kesehatan, ekonomi, sosial-budaya, pendidikan, kependudukan, dsb. Penanganan gizi sebagai upaya terapi tidak hanya diarahkan kepada gangguan gizi / kesehatan saja tetapi juga perbaikan ekonomi, peningkatan pengetahuan, dll. Gizi yang dianjurkan untuk bayi : Protein, calcium, vit.D, vit.A, vit.K, dan Fe (zat besi), namun itu semua sudah terkandung dalam asi. Mengapa butuh Fe, karena Fe terbuang pada saat proses kelahiran. Gizi yang dianjurkan untuk ibu hamil : 300-350 kalori per hari, vitamin-vitamin (contoh: Fe dan Calsium).

B.

Penilaian Status Gizi Peniaian status gizi dapat dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung. Penilaian secara langsung dapat dilakukan melalui tanda-tanda klinis, pengukuran antropometri, pengukuran biokimia, dan pengukuran biofisika. Berikut penilaian status gizi secara langsung: Melihat tanda-tanda klinis Didasarkan pada adanya perubahan yang diyakini disebabkan karena terjadinya kekurangan zat gizi yang dapat dilihat atau diraba pada permukaan jaringan epitel dari kulit, mata, rambut, dan mukosa. WHO dalam laporannya mengusulkan 3 kelompok untuk klasifikasi dari tanda-tanda klinis : 1. 2. Tanda-tanda yang pada masa lalu menunjukkan adanya kekurangan satu atau lebih zat gizi di jaringan. Tanda-tanda yang membutuhkan penilaian lebih lanjut, dimana peran kekurangan zat gizi secara kronis bersama-sama dengan faktor lain dapat menjadi penyebab. Keadaan ini sering terjadi pada masyarakat yang kurang mampu. Tanda-tanda yang berdasarkan pengetahuan yang ada tidak ada hubungannya dengan masalah gizi, namun perlu dibedakan dari masalah yang ditimbulkan dari masalah gizi.

3.

Tanda-tanda tersebut dapat dilihat pada rambut, muka, mata, bibir, lidah, gigi, gusi, kelenjar, kulit, jaringan subcutan, system gastro intestinal, system saraf, system cardiovascular. Sebagai contoh tanda-tanda yang terlihat antara lain : Rambut : kering, jarang, dispigmentasi

Muka : moonface, difus depigmentasi Mata : bitots spot, corneal xorosis Bibir : angular stomatitis, cheilosis Lidah : magenta tongue, hyperaemic papillae Gigi : mottled enamel, dental atrisi Gusi : berdarah Kulit : follicular hyperkeratosis

Pengukuran antropometri merupakan salah satu cara penilaian status gizi yang dilakukan secara langsung. Nutritional anthropometry memberikan perhatian pada pengukuran berbagai variasi ukuran fisik dan komposisi dari tubuh manusia untuk berbagai tingkat umur dan status gizi. Metode dan pengukuran yang digunakan pada antropometri dapat berbeda-beda dalam jumlah dan kesulitannya, tergantung pada maksud dan tujutan dari survei atau penelitian yang dilakukan.

Faktor yang mendasari digunakannya antropometri adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Alatnya mudah didapat dan digunakan Pengukuran dapat dilakukan berulang-ulang dengan mudah dan objektif Pengukuran dapat dilakukan oleh tenaga yang telah dilatih, tidak perlu tenaga profesional Biaya relatif murah Hasil mudah disimpulkan karena mempunyai ambang batas dan baku rujukan yang pasti Secara ilmiah diakui kebenarannya.

Keunggulan antropometri: a. b. c. d. e. f. g. h. Prosedur sederhana, aman dan dapat dilakukan pada sample besar Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli Alatnya murah, mudah dibawa dan tahan lama Metodenya tepat dan akurat Dapat mendeteksi gambaran riwayat gizi masa lampau Dapat mendeteksi status gizi sedang, kurang dan buruk Dapat mengevalusai perubahan status gizi pada periode tertentu Dapat digunakan untuk penapisan kelompok yang rawan gizi

Kelemahan antropometri a. b. c. Tidak sensitif Faktor diluar gizi (penyakit, genetik) dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran antropometri Kesalahn yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi, akurasi dan validitas pengukuran antropometri gizi

Jenis parameter dalam Antropometri Antropometri sebagai indikator status gizi dilakukan dengan mengukur beberapa parameter: 1. Umur 2. Berat badan : Berat badan pada masi bayi dan balita dapat digunakan utnuk melihat laju pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis. Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air dan mineral pada tulang. Pada remaja, lemak tubuh cenderung meningkat dan protein otot menurun. Alat yang digunakan adalah Dacin atau timbangan Detecto Dacin. 3. Tinggi badan : Menggambarkan secara emnyeluruh dari anak sampai dengan saat pengukuran, sehingga merupakan parameter yang penting bagi keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang. Pengukuran tinggi badan bayi atau anak yang belum dapat berdiri, digunakan alat pengukur panjang bayi. Untuk anak balita yang sudah dapat berdiri dilakukan pengukuran dengan alat pengukur mikrotoa. Untuk pengukuran tinggi badan anak baru masuk sekolah dilakukan dengan pita meteran. 4. Lingkar lengan atas: Yang diukur adalah pertengahan lengan atas sebelah kiri. Pertengahan dihitung dari jarak siku sampai batas lengan, kemudian dibagi dua. Pita lalu dilingkarkan pada pertengahan lengan sampai megelilingi lengan.

5. Lingkar kepala: Digunakan biasanya untuk memeriksan keadaan patologi dari besarnya kepala atau pengingkatan ukuran kepala. 6. Lingkar dada: Biasanya dilakukan pada anak umur 2-3 tahun, karena rasio lingkar kepala dan lingkar dada sama pada umur 6 bulan. 7. Jaringan lunak: Mengukur lipatan kulit (menggunakan skin-fold calipers) terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan kulit dan lemak sub-kutan. Pengukuran biokimia

Pemeriksaan specimen yang diuji secara laboratories dan dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh seperti : darah, urine, tinja, hati, otot, dll. Pengukuran biofisika

Pengukuran dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur jaringan.

Selain itu juga dapat dilakukan secara tidak langsung melalui survei konsumsi makanan; dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi, statistik vital; dengan menganalisa data beberapa statistic kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian, akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi, dan dengan faktor ekologi; malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa factor fisik, biologis, dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dll.

C.

Demografi Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistic dan matematik tentang besar, komposisi, dan distribusi penduduk serta perubahan- perubahannya sepanjang masa. Ada 5 komponen penting dalam demografi: 1. 2. 3. 4. 5. Fertilitas Mortalitas Perkawinan Migrasi Mobilitas sosial

Tujuan penggunaan demografi: 1. 2. 3. 4. 5. Untuk mempelajari kuantitas dan disribusi penduduk Menjelaskan pertumbuhan penduduk masa lampau penurunan dan persebaran penduduk dengan baik, dengan menggunakan data yang tersedia Untuk mengembangkan hubungan sebab-akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial Untuk mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dengan kemungkinan konsekuensinya Untuk mencoba dan meramalkan dengan terjadinya perubahan segala sesuatu , mengenai kependudukan merencanakan kebutuhan: kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dll.

Ukuran dasar demografi: 1. 2. 3. 4. Fertilitas (kemampuan seorang wanita untuk melahirkan) Mortalitas (dipengaruhi oleh struktur umur, jenis kelamin, jenis pekerjaan, status sosial ekonomi, keadaan lingkungan) Migrasi (perpindahan penduduk) Angka pertumbuhan penduduk (rata-rata pertumbuhan penduduk per tahun)

Komposisi penduduk (menurut demografi) Adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, baik untuk jumlah laki-laki dan wanita dalam setiap kelompok umur.

Komposisi umur penduduk:

1. 2. 3.

Penduduk muda, penduduk tua Umur median Ratio jenis kelamin

Tiga ciri piramida penduduk 1.

2.
3.

Expansive: jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur termuda. Contoh: Indonesia. Constrictive: jika sebagian kecil penduduk berada dalam kelompok umur muda. Contoh: Amerika Serikat. Stationary: jikak banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampir sama banyaknya dan mengecil saat usia tua, kecuali pada kelompok umur tertentu, contoh: Swedia.

Bentuk piramida penduduk: Model 1: Tingkat kelahiran dan kematian tinggi Model 2: permulaan pertumbuhan penduduk yang tinggi, akibat adanya penurunan tingkat kematian dan anak-anak, tapi fertilitas belum ada penurunan Model 3: tingkat kelahiran rendah dan kematian rendah Model 4: paling sedikit sudah 400 tahun mengalami penurunan tingkat fertilitas dan moralitas Model 5: penurunan drastis tingkat kelahiran dan kematian rendah

D. Keluarga Berencana Dalam arti umum: usaha yang mengatur jumlah kelahiran untuk mencegah kerugian yang dapat ditimbulkan. Dalam arti khusus: mencegah terjadinya pembuahan Tujuan (GBHN Tap no.IV/MPR/1978): Untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Usaha-usaha yang dilakukan: Menurunkan tingkat kesuburan Melembagakan dan membudayakan norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera

Sejarah program KB di Indonesia: 1953 : Di mulai dari sekelompok kecil masyarakat, khususnya dari kalangan masyarakat 1957 : Berdiri perkumpulan KB PKBI 1967 : Presiden Soeharto menandatangani Deklarasi Kependudukan Dunia 1968 : Dibentuknya LKBN ( Lembaga Keluarga Berencana Nasional) 1970 : LKBN berubah menjadi BKKBN( Badan Koordinasi Keluarga Berencan Nasional) 1993 : BKKBN berubah menjadi Menteri Kependudukan

Sasaran KB Pasangan yang punya kurang dari tiga anak, sedangkan yang sudah punya tiga anak atau lebih, ditawarkan dihentikan proses kehamilannya

Fungsi pokok usaha KB: 1. Penerangan, motivasi, pendidikan

2. 3. 4. 5. 6.

Sevice, pelayanan Pelatihan = training Adiministrasi, pencatatan = recording, pelaporan = reporting Logistik Penelitian = research, evaluasi

3 kegiatan KB 1. 2. 3. Perluasan jangkauan Pembinaan Pelembagaan, pembudayaan

Unit fungsional KB: 1. 2. Pelayanan pada wilayah kerja puskesmas Petugas lapangan bertugas untuk penyuluhan, mencari aseptor, melestarikan aseptor

Cara-cara KB: Pengaturan kehamilan 1. Pengaturan dan perhitungan bulan atau tanggal haid 2. Coitus interuptus 3. Penggunaan alat bantu 4. Cara-cara sederhana atau tradisional 5. Operasi = vasektomi untuk laki-laki, ligasi tuba untuk perempuan Pengakhiran kehamilan 1. Menstruasi regulation 2. Pengguguran kandungan KB = Family Planing. Untuk mengatur jumlah penduduk . Usaha untuk menurunkan kelahiran di luar KB: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Migrasi = merubah struktur penduduk UU perkawinan = usia kawin Insentive Wanita bekerja Tunjangan anak dibatasi Pendidikan anak lebih tinggi Ikatan dinas Rumah bersalin, kesehatan dibatasi

E. Statistika Kesehatan Arti sempit: Merupakan data ringkasan berbentuk angka, misalnya: jumlah karyawan BKKBN, jumlah balita yang ditimbang pada bulan tertentu, dll. Arti luas: Merupakan ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengilahan, penyajian, dan analisis data termasuk cara pengambilan kesimpulan dengan memperhitungkan unsur ketidakpastian berdasarkan konsep probabilita. Tujuan statistik: Pendekatan modern untuk menyajikan mengenai konsep-konsep dasar dan metode statistik secara lebih jelas dan langsung dapat membantu seseorang di dalam pengembangan daya kritik dalam suatu kegiatan pengambilan keputusan dengan mengunakan caracara kuantitatif.

Statistik dibagi menjadi dua kategori: Descriptive statistik Penggunaan statistik untuk tujuan menggambarkan sesuatu yang spesifik saja, dan tidak memikirkan mengenai implikasi atau kesimpulan yang mewakili sesuatu yang besar dan umum.

Inferencial statistic Suatu cara penggambaran suatu kesimpula dari suatu set data yang sedang diteliti dan hasilnya dapat dibuat suatu generalisasi.

Manfaat statistik: Membantu para pengelola dan pelaksana program KB kesehatan khususnya dalam mengambil keputusan yang selajutnya dipakai dasar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi berbagai kegiatan yang dilakukan. Sebagai bahan perencanaan Sebagai bahan monitoring Sebagai bahan evaluasi

F. Masalah Gizi dalam Masyarakat Serta Penanggulangannya Masalah gizi dan penanggulangannya: Gizi masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada sekelompok masyarakat, oleh karena itu, sifatnya lebih pada pencegahan (prevensi) dan peningkatan (promotif). Gizi klinik berkaitan dengan masalah gizi pada individu yang sedang menderita gangguan kesehatan akibat kekurangan/ kelebihan gizi, sifatnya lebih ditekankan pada kuratif daripad preventif dan promotif. Ilmu gizi: Gizi perorangan Gizi masyarakat

Masalah Gizi pada masyarakat Indonesia: 1. KKP (Kurang Kalori dan Protein) Penyakit terjadi karena ketidakseimbanagn antara konsumsi kalori atau karbohidrat dan protein dengan kebutuhan energi atau defisit protein. Biasanya menyerang balita. 2. Obesitas Konsumsi kalori terlalu berlebihan dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi . Tidak seimbang antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi. 3. Anemia Konsumsi zat besi pada tubuh tidak seimbang atau kurang dari kebutuhan tubuh. Defisiensi Fe jumlahnya besar, sudah ada program untuk menanggulanginya, khususnya untuk ibu hamil dengan pemberian zat besi secara Cuma-Cuma di puskesmas atau posyandu 4. Zerophthalmia Kekurangan konsumsi vitami A di dalam tubuh. Penanggulangan terhadap pencegahan kebutaan pada anak balita yaitu dengan pemberian vitamin A secara cuma-cuma di Puskesmas atau Posyandu, penyuluhan gizi masyarakat tentang makanan yang bergizi, dan makanan sebagai sumber vitamin. 5. Penyakit gondok endemik Kekurangan iodiun Penanggulan dengan pencegahan, memberikan dosis iodium kepada ibu hamil Dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat dengan program Iodiumisasi yaitu dengan penyediaan garam dapur yang diperkaya dengan iodium. Departemen Perindustrian telah memproduksi garam iodium untuk daerah endemik gondok.

You might also like