REFERAT REFERAT

APPEND!C!T!S APPEND!C!T!S !NF!LTRAT !NF!LTRAT

Pembimbing: Pembimbing:
Eduard P Eduard P Simamora Simamora, dr. , dr. SpBA SpBA(K) (K)
Oleh:
Vina Oktaviani A (0210080)
Irwan Suhadi (021088)
Windi Anggraini (0210149)
Nastassa Gipsyianti (0210157)
Antonius Wibowo (0210167
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Appendicitis Appendicitis peradangan peradangan Appendix Appendix
vermicularis vermicularis
PPenyebab enyebab akut akut abdomen paling abdomen paling
sering sering pada pada anak anakSSdewasa dewasa
Anak: dignosis sulit, sering perforasi Anak: dignosis sulit, sering perforasi
Tidak ditangani: perforasi Tidak ditangani: perforasi peritonitis peritonitis
shock shock kematian kematian
ANATON! ANATON!
bentuk bentuk tabung tabung, , ' ' 10cm ( 10cm (kisaran kisaran 33
1Scm), 1Scm), berpangkal berpangkal di di caecum caecum. .
Lumen sempit di proksimal Lumen sempit di proksimal, melebar , melebar
di dista di distal l
Bayi Bayi: :bentuk kerucut, lebar bentuk kerucut, lebar di di pangkal pangkal
ujung ujung menyempit menyempit insidensi << insidensi <<
Letak apendiks:
W!ntraperitoneal (6S)
WRetroperitoneal: belakang
caecum, belakang colon
ascendens, tepi lateral colon
ascendens.
Perdarahan Perdarahan: a. : a. appendicularis appendicularis ((cabang cabang A. A.
ileocolica ileocolica))
Persyarafan parasimpatis (cabang n. vagus) Persyarafan parasimpatis (cabang n. vagus)
dan persyarafan simpatis (N.thoracalis X) dan persyarafan simpatis (N.thoracalis X)
Fungsi: organ imunologi Fungsi: organ imunologi sekresi !gA sekresi !gA
Komponen integral dari sistem Komponen integral dari sistem Cut Associated Cut Associated
Lymphoid Tissue Lymphoid Tissue (CALT) (CALT)
!NS!DENS! !NS!DENS!
SA: 2S0.000 kasus/thn, usia 6 SA: 2S0.000 kasus/thn, usia 610 thn 10 thn
pria : wanita = 3:2 pria : wanita = 3:2
!nsidensi tertinggi !nsidensi tertinggi: 20 : 2030 thn 30 thn
Serat >> Serat >> insidensi insidensi
ET!OLOC! ET!OLOC!
Obstruksi Obstruksi kongseti vaskuler kongseti vaskuler
iskemik nekrosis iskemik nekrosis infeksi bakteri infeksi bakteri
Penyebab obstruksi: Penyebab obstruksi:
1. 1. Fecolith Fecolith
2. 2. Hiperplasia folikel lymphoid Hiperplasia folikel lymphoid
3. 3. Carcinoid atau tumor lainnya Carcinoid atau tumor lainnya
4. 4. Benda asing (pin, biji Benda asing (pin, bijibijian) bijian)
S. S. Kadang parasit Kadang parasit
PATOCENES!S PATOCENES!S
Obstruksi Obstruksi ((fecalith fecalith) ) distensi distensi appendiks appendiks
perangsangan perangsangan serabut serabut saraf saraf visceral visceral
nyeri nyeri periumbilical periumbilical
Sifat Sifat : : nyeri nyeri dalam dalam, , tumpul tumpul, , di di dermatom dermatom
Th Th 10 10
Distensi Distensi mual mual dan dan muntah muntah bbrp bbrp jam jam
stlh stlh nyeri nyeri
Obstruksi Obstruksi Appendiks Appendiks baik baik u/ u/ bakteri bakteri
berkembang berkembang biak biak
Tekanan Tekanan intraluminal intraluminal gangguan gangguan aliran aliran
limf limf oedem oedem ++ ++ obstruksi obstruksi vena vena
iskemik iskemik infark infark gangrene gangrene invasi invasi
bakteri bakteri ke ke dinding dinding appendiks appendiks + + demam demam, ,
takikardi takikardi, S , S leukositosis leukositosis
Eksudat Eksudat inflamasi inflamasi Appendiks Appendiks ~ ~ peritoneum peritoneum
parietale parietale serabut serabut saraf saraf somatic somatic
teraktivasi teraktivasi nyeri nyeri tajam tajam di di lokasi lokasi
appendiks appendiks ((titik titik Nc Burney's) Nc Burney's)
CE]ALA KL!N!S CE]ALA KL!N!S
nyeri tumpul di periumbilikal nyeri tumpul di periumbilikal RLQ RLQ
Appendiks retrocecal/pelvis Appendiks retrocecal/pelvis
: :
4 4 nyeri RLQ tanpa nyeri periumbilikal nyeri RLQ tanpa nyeri periumbilikal
4 4 nyeri pada flank, punggung nyeri pada flank, punggung
4 4 nyeri alih testis nyeri alih testis
Anoreksia, mual, muntah Anoreksia, mual, muntah
Diare Diare
Febris ringan (37,S Febris ringan (37,S 38,S 38,S
0 0
C) C)
Nalas bergerak, berbaring dgn lutut flexi Nalas bergerak, berbaring dgn lutut flexi
PENER!KSAAN F!S!K PENER!KSAAN F!S!K
Rovsing's Rovsing's sign sign
Psoas sign Psoas sign
Obturator sign Obturator sign
Blumberg's sign Blumberg's sign
Wahl's sign Wahl's sign
Baldwin test Baldwin test
Dunphy sign Dunphy sign
Nyeri Nyeri pada pada pemeriksaan pemeriksaan RT RT
!84,8 83
-9:7,94783
Skor Alvarado Skor Alvarado
Keterangan: Keterangan:
004 : kemungkinan Appendicitis kecil 4 : kemungkinan Appendicitis kecil
SS6 : bukan diagnosis Appendicitis 6 : bukan diagnosis Appendicitis
778 : kemungkinan besar Appendicitis 8 : kemungkinan besar Appendicitis
3310 : hampir pasti Appendicitis 10 : hampir pasti Appendicitis
SS6 6 obs. obs. di di RS RS
>6 >6 bedah bedah
ManiIestasi Skor
Gejala Adanya migrasi nyeri 1
Anoreksia 1
Mual/muntah 1
Tanda Nyeri RLQ 2
Nyeri lepas 1
Febris 1
Laboratorium Leukositosis 2
ShiIt to the leIt 1
Total poin 10
PENER!KSAAN PENUN]ANC PENER!KSAAN PENUN]ANC
1. 1. Laboratorium Laboratorium
Leukosit Leukosit antara antara 12.000 12.00018.000/mm 18.000/mm
33
neutrofil neutrofilia ia (shift to the left) (shift to the left)
rinalisis: DD/ rinalisis: DD/ pyelonephritis pyelonephritis,batu ginjal ,batu ginjal
Appendicitis dekat ureter: Appendicitis dekat ureter: hematuria ringan hematuria ringan
Spyuria Spyuria
2. 2. ltrasonografi ltrasonografi
Appendicitis Appendicitis: : __ mm, mm, appendicolith appendicolith, ,
cairan cairan//massa massa periappendix periappendix
False (+): False (+):infeksi infeksi sekunder sekunder appendix appendix akibat akibat
salphingitis salphingitis inflammatory bowel disease inflammatory bowel disease
False ( False (): ): appendix appendix retrocaecal retrocaecal , ,usus usus terisi terisi
banyak banyak udara udara
3. 3. CT CTScan Scan
Appendicitis Appendicitis: : __ mm, dinding mengecil mm, dinding mengecil
halo halo
D!ACNOS!S BAND!NC D!ACNOS!S BAND!NC
1. 1. anak anak balita balita
intususepsi intususepsi, , divertikulitis divertikulitis, , CEA CEA
2. 2. anak anak usia usia sekolah sekolah
gastroenteritis, gastroenteritis, konstipasi konstipasi, , infark infark omentum omentum
3. 3. pria pria dewasa dewasa muda muda
Crohn's Crohn's disease disease, , klitis klitis ulserativa ulserativa, , epididimitis epididimitis
4. 4. Wanita Wanita dewasa dewasa muda muda
P!D P!D, , kista kista ovarium ovarium, , !SK !SK
S. S. usia usia lanjut lanjut
keganasan keganasan C!T S C!T S saluran saluran reproduksi reproduksi, , divertikulitis divertikulitis, ,
perforasi perforasi ulkus ulkus, , kolesistitis kolesistitis
KONPL!KAS! KONPL!KAS!
1. 1. Appendicular infiltrat Appendicular infiltrat
2. 2. A Appendicular abscess ppendicular abscess
3. 3. Perforasi Perforasi
4. 4. Peritonitis Peritonitis
S. S. Syok septik Syok septik
6. 6. Nesenterial pyemia dengan Nesenterial pyemia dengan Abscess Abscess
Hepar Hepar
7. 7. Cangguan peristaltik Cangguan peristaltik
8. 8. !leus !leus
PENATALAKSANAAN PENATALAKSANAAN
1. 1. Puasakan Puasakan
2. 2. analgetik S antiemetik untuk mengurangi analgetik S antiemetik untuk mengurangi
gejala gejala
3. 3. Penelitian menunjukkan pemberian analgetik Penelitian menunjukkan pemberian analgetik
tidak akan menyamarkan gejala saat tidak akan menyamarkan gejala saat
pemeriksaan fisik. pemeriksaan fisik.
4. 4. Pertimbangkan Pertimbangkan DD/ KET DD/ KET terutama terutama pada pada
wanita wanita usia usia reproduksi reproduksi. .
S. S. Berikan antibiotika !v pada pasien dengan Berikan antibiotika !v pada pasien dengan
gejala sepsis dan yang membutuhkan gejala sepsis dan yang membutuhkan
Laparotomy (Cefotaxime S Clindamycin, atau Laparotomy (Cefotaxime S Clindamycin, atau
Cefepime S Netronidazole) Cefepime S Netronidazole)
Teknik Teknik operasi operasi
Appendectomy Appendectomy
A. A. Open Appendectomy Open Appendectomy
B. B. Laparoscopic Appendectomy Laparoscopic Appendectomy