DENTAL WAX DENTAL WAX Dental Wax banyak dipergunakan di klinik Dental Wax banyak dipergunakan di klinik maupun di laboratorium Kedokteran Gigi maupun di laboratorium Kedokteran Gigi sebagai bahan tambahan/penunjang dlm sebagai bahan tambahan/penunjang dlm pembuatan bermacam2 restorasi atau pembuatan bermacam2 restorasi atau appliances. appliances. Menurut kegunaan dan pemakaiannya Menurut kegunaan dan pemakaiannya dental wax dpt diklasifikasikan sbg berikut : dental wax dpt diklasifikasikan sbg berikut : Pattern Pattern Processing Processing Impression Impression Inlay Wax Inlay Wax Casting Casting Base Plate Base Plate Boxing Boxing Utility Utility Sticky Sticky Miscellaneous Miscellaneous Corrective Corrective Bite Bite Flow Flow Nenurut sifat flownya kita kenal 2 type inlay Nenurut sifat flownya kita kenal 2 type inlay wax, yaitu : wax, yaitu : a. Type !. Direct Nethod. a. Type !. Direct Nethod. b. Type !!. !ndirect Nethod. b. Type !!. !ndirect Nethod. Pada inlay wax type ! temperatur yg Pada inlay wax type ! temperatur yg diperlukan untuk mendapatkan flow yg cukup agar diperlukan untuk mendapatkan flow yg cukup agar diperoleh detail yg baik dr objek (gigi yg telah diperoleh detail yg baik dr objek (gigi yg telah dipreparasi) hrs tdk mengganggu vitality gigi dn dipreparasi) hrs tdk mengganggu vitality gigi dn jaringan sekitarnya. jaringan sekitarnya. Sedang pd type !! temperatur tsb dpt lebih Sedang pd type !! temperatur tsb dpt lebih rendah utk mendapatkan flow yg cukup. rendah utk mendapatkan flow yg cukup. %ermal Expansion %ermal Expansion Pada inlay wax terliat st ekspansi yg Pada inlay wax terliat st ekspansi yg disebabkan ole kenaikan temperatur. disebabkan ole kenaikan temperatur. Setiap kenaikan 1 Setiap kenaikan 1 O O F terjadi ekspansi sebesar F terjadi ekspansi sebesar ampir 0,02 %. Hal ini jg berlaku utk ampir 0,02 %. Hal ini jg berlaku utk menurunkan temperatur dimana terliat menurunkan temperatur dimana terliat adanya kontraksi sebesar tsb diatas adanya kontraksi sebesar tsb diatas Pada temperatur kamar dpt juga terjadi distorsi oleh Pada temperatur kamar dpt juga terjadi distorsi oleh krn pergerakan molekul apabila diberikan stress pd krn pergerakan molekul apabila diberikan stress pd nya. nya. Nisalnya : Nisalnya : a. Nemasukkan wax kedalam kavitas dgn penekanan dn a. Nemasukkan wax kedalam kavitas dgn penekanan dn dibentuk (carving) dn dgn tdk sengaja terjadi stress mk dibentuk (carving) dn dgn tdk sengaja terjadi stress mk pattern akan mengalami distorsi. pattern akan mengalami distorsi. b. Nemasukkan wax yg tdk sama temperaturnya sewaktu b. Nemasukkan wax yg tdk sama temperaturnya sewaktu dimasukkan kedlm kavitas shg olh krn adanya thermal dimasukkan kedlm kavitas shg olh krn adanya thermal expansion yg berbeda akan terjadi stress expansion yg berbeda akan terjadi stress c. Pressure yg tdk merata selama pendinginan sehingga ada bagian2 molekul yg terkompress lbh dekat satu sama lain daripada molekul2 yg lain sehingga terjadi stress. d. Penambahan wax yg dicairkan pd bagian wax yg telah ada utk memperbaiki beberapa bagian wax pattern, yg rusak atau kurang akan menyebabkan stress selama pendinginan. e. Selama carving sebagian molekul mengalami gangguan shg trjd stress Sifat2 yg diinginkan pd !nlay Wax : Sifat2 yg diinginkan pd !nlay Wax : a. Bila melunak hrs homogen a. Bila melunak hrs homogen b. Warna hrs kontras dgn bahan die atau gigi b. Warna hrs kontras dgn bahan die atau gigi c. Tdk mudah pecah atau mempunyai permukaan c. Tdk mudah pecah atau mempunyai permukaan yg kasar sewaktu memanipulasikannya yg kasar sewaktu memanipulasikannya d. Hrs dpt di carving sampai menjadi satu lapisan d. Hrs dpt di carving sampai menjadi satu lapisan yg tipis sekali yg tipis sekali e. Tdk meninggalkan residue dlm mold e. Tdk meninggalkan residue dlm mold f. Hrs benar2 rigid dan mempunyai dimensional f. Hrs benar2 rigid dan mempunyai dimensional stabiliatas yg baik sampai pembuangannya stabiliatas yg baik sampai pembuangannya SYNTHETC RESNS Synthetic resins/plastic adalah non metallic compound Synthetic resins/plastic adalah non metallic compound yg dihasilkan secara synthetis (sering dari bahan2 organik) yg dihasilkan secara synthetis (sering dari bahan2 organik) yg dpt dibentuk dlm bermacam2 bentuk. yg dpt dibentuk dlm bermacam2 bentuk. stilah Plastic termasuk didalamnya sbg bahan yg stilah Plastic termasuk didalamnya sbg bahan yg fibrous (berserat), rubber like, resinous (seperti damar) dan fibrous (berserat), rubber like, resinous (seperti damar) dan rigid. rigid. Semua bahan2 plastic ini mempunyai sifat chemical Semua bahan2 plastic ini mempunyai sifat chemical yg hampir bersamaan terdiri dr polymers atau complex yg hampir bersamaan terdiri dr polymers atau complex molekul dgn berat molekul yg tinggi. Penggunaan bahan ini molekul dgn berat molekul yg tinggi. Penggunaan bahan ini juga meluas disegala bidang dan pd Kedokteran Gigi dipakai juga meluas disegala bidang dan pd Kedokteran Gigi dipakai sbg bahan basis prothesa/pesawat orthodonti, pembuatan sbg bahan basis prothesa/pesawat orthodonti, pembuatan gigi tiruan dan sebagainya gigi tiruan dan sebagainya Klassifikasi Resins Dalam pembentukan synthetic resins ini menjadi bentuk2 yg diinginkan biasanya dilakukan dgn pemanasan dan tekanan. Tetapi bila resin dibentuk tanpa perobahan chemical (kimiawi) misalnya melunakkannya dgn pemanasan dan penekanan kemudian mendinginkannya setelah dibentuk, resin tsb diklasifikasikan sbg Thermoplastic. Bila pembentukan tsb dgn reaksi kimia shng hasil akhir berbeda kimiawinya dgn bahan dasar, resin ini diklasifikasikan sbg Thermoset. Thermoplastic resins bersifat fusible dn sering dpt larut dlm organic solvents, sedang Thermoset sering infusible dn tdk dpt larut dlm organic solvents misalnya ether, choloroform dan acetone dll. Copolymerization Bila dua macam atau lbh monomer Bila dua macam atau lbh monomer dicampurkan dan berpolymerisasi dalam dicampurkan dan berpolymerisasi dalam waktu yang sama maka proses ini disebut waktu yang sama maka proses ini disebut dengan Copolymerization. dengan Copolymerization. Tapi tidak semua monomer dapat Tapi tidak semua monomer dapat bercopolymerisasi. bercopolymerisasi. Dalam hal ini diperlukan syarat2 sbb : Dalam hal ini diperlukan syarat2 sbb : 1. Kedua monomer harus dapat larut satu 1. Kedua monomer harus dapat larut satu sama lain. sama lain. 2. Harus dapat berpolymerisasi pada saat 2. Harus dapat berpolymerisasi pada saat atau hampir pada saat yang sama. atau hampir pada saat yang sama. DENTAL RES!NS Synthetic Resins yg paling banyak dipergunakan di Synthetic Resins yg paling banyak dipergunakan di Kedokteran Cigi adalah acrylic resin, poly (metil Kedokteran Cigi adalah acrylic resin, poly (metil methacrylate). methacrylate). Syarat2 yg diperlukan : Syarat2 yg diperlukan : 1. Bahan2 ini hrs mempunyai sifat transparant dn dpt 1. Bahan2 ini hrs mempunyai sifat transparant dn dpt diwarnai agar dpt meniru warna jaringan mulut. diwarnai agar dpt meniru warna jaringan mulut. 2. Tidak berobah warna didalam maupun diluar mulut. 2. Tidak berobah warna didalam maupun diluar mulut. 3. Harus stabil dimensinya dlm segala kondisi. 3. Harus stabil dimensinya dlm segala kondisi. 4. Nempunyai kekuatan (strength), resilience dan tahan 4. Nempunyai kekuatan (strength), resilience dan tahan terhadap abrasi dalam penggunaan yang normal. terhadap abrasi dalam penggunaan yang normal. S. Tidak dpt menyerap cairan mulut sehingga tetap bersih S. Tidak dpt menyerap cairan mulut sehingga tetap bersih atau tidak menjadi berbau. atau tidak menjadi berbau. . Harus dapat dibersihkan dengan mudah. 7. Tidak berasa, tidak berbau non toxic dan tidak mengiritasi jaringan. 8. Tidak dapat larut dalam cairan mulut. 9. Harus ringan dn relatif thermal conductivity yg tinggi. 10. Temperatur pelunakan harus diatas temperatur yang tertinggi dari makanan dan minuman. 11. Harus dapat direparasi. 12. Mudah dimanipulasikan dengan alat2 sederhana. Sampai sekarang ini blm ada satupun dental Sampai sekarang ini blm ada satupun dental resin yg dpt memenuhi seluruh syarat2 tsb diatas. resin yg dpt memenuhi seluruh syarat2 tsb diatas. Sifat Sifat- -sifat physis dari poly (metil methacrylate) : sifat physis dari poly (metil methacrylate) : Merupakan cairan yang transparant (metil Merupakan cairan yang transparant (metil methacrylate). methacrylate). Mendidih pada 100,8OC. Mendidih pada 100,8OC. Meneruskan cahaya lebih baik daripada glass. Meneruskan cahaya lebih baik daripada glass. Kekerasannya 18 Kekerasannya 18 20 menurut Knoop 20 menurut Knoop Hardness Hardness Number. Number. Tensile Strength Tensile Strength II 00 kg/cm2. 00 kg/cm2. Density 1,19 gr/cm3. Density 1,19 gr/cm3. W Sangat stabil dan tdk akan berubah warna dlm berbagai macam cahaya dan tetap bersih dalam mulut. W Seperti halnya dengan semua resin acrylic, poly (metil methacrylate) ini mempunyai kecenderungan utk menyerap air dan menggembung. W Tapi bagaimanapun bahan ini mengabsorbsi air lebih sedikit daripada resin acrylic lainnya, dan walaupun perubahan ini tidak kita harapkan, tapi besarnya perubahan ini dapat diabaikan. Nacammacam Dental Resins !. Heat Curing Acrylic Resins Reaksi NonomerPolymer Selama reaksi ini terlihat 4 (empat) stage : Stage ! : Polymer meresap kedalam monomer membentuk suatu fluid yg tdk bersatu (sandi/granular). Stage 2 : Disini terjadi penetrasi daripada monomer sehingga Stage 2 : Disini terjadi penetrasi daripada monomer sehingga pecah pembungkus polymer dan polymer dapat pecah pembungkus polymer dan polymer dapat meresap kedalam monomer. Pada stage ini kelihatan meresap kedalam monomer. Pada stage ini kelihatan bahan menjadi agak tacky (melekat) pada barang2 bahan menjadi agak tacky (melekat) pada barang2 yang lain dan berserabut bila ditarik (stringy). yang lain dan berserabut bila ditarik (stringy). Stage 3 : Dough atau gel stage. Polymer telah jenuh didalam Stage 3 : Dough atau gel stage. Polymer telah jenuh didalam monomer. Disini massa menjadi lebih halus dan monomer. Disini massa menjadi lebih halus dan dough like (seperti adonan) dan mudah dibentuk tanpa dough like (seperti adonan) dan mudah dibentuk tanpa melekat dan tanpa berserabut. melekat dan tanpa berserabut. Pada stage ini massa dpt dimasukkan kedalam mold. Pada stage ini massa dpt dimasukkan kedalam mold. Stage 4 : Monomer seperti tidak ada lagi, baik oleh penguapan Stage 4 : Monomer seperti tidak ada lagi, baik oleh penguapan maupun oleh penetrasi yang lebih lanjut dari polymer. maupun oleh penetrasi yang lebih lanjut dari polymer. Massa menjadi lebih cohesive dan rubber like. Massa menjadi lebih cohesive dan rubber like. Bahan tidak plastis lagi dan tidak dapat dimasukkan Bahan tidak plastis lagi dan tidak dapat dimasukkan kedalam mold lagi (rubbery kedalam mold lagi (rubbery- -hard). hard). Curing Cycle Curing cycle adalah istilah teknis yg diberikan pd proses pemanasan agar terjadi polymerisasi didalam mold. Reaksi polymerisasi adalah suatu reaksi yg eksothermis. Bila flask/cuvet langsung dimasukkan kedalam air mendidih, terjadi perobahan temperatur (eksothermis) yg tinggi pd resin. Dan bila pemanasan dari temperatur kamar ke 100 O C dalam waktu 40 menit kenaikan temperatur resin diatas 100OC tidak begitu kelihatan tetapi masih melampaui titik didih monomer. Tapi bila air dipanaskan dengan lambat sampai 3 (tiga) jam untuk mencapai 100OC temperatur resin tidak akan melewati temperatur didih monomer. Porosity 1. !nternal Porosity 1. !nternal Porosity Pada pemanasan yg tinggi dan cepat, Pada pemanasan yg tinggi dan cepat, panas eksothermis juga menjadi tinggi panas eksothermis juga menjadi tinggi dan cepat meningginya. Oleh karena itu dan cepat meningginya. Oleh karena itu sebagian monomer tidak sempat sebagian monomer tidak sempat berpolymer dan menguap membentuk berpolymer dan menguap membentuk bubels (bola bubels (bolabola uap) sehingga pada bola uap) sehingga pada bagian2 yang tebal dari resin akan bagian2 yang tebal dari resin akan menyebabkan bubels menyebabkan bubels 2. Dapat juga dlm beberapa kasus air yg terkurung di dlm resin sebelum atau selama polymerisasi akan merendahkan temperatur didih dari monomer shg dgn temperatur yg biasa saja akan terjadi seperti diatas. 3. Localized Porosity a. Porosity dpt juga terjadi oleh karena ketidak homogenan bahan tersebut selama polymerisasi. b. Dapat juga terjadi polymer2 yg berbeda berat molekul, komposisi dan ukurannya akan menyebabkan terjadi polymerisasi yang lebih dahulu pada bagian2 tertentu. 4. Pengepresan yang salah 4. Pengepresan yang salah a. Disini dpt terjadi porosity oleh krn a. Disini dpt terjadi porosity oleh krn penekanan yg kurang lama atau terlalu penekanan yg kurang lama atau terlalu cepat digodok. Hal ini berhubungan dgn cepat digodok. Hal ini berhubungan dgn diffusi yg kurang baik daripada monomer. diffusi yg kurang baik daripada monomer. Dianjurkan agar mempertahankan pressing Dianjurkan agar mempertahankan pressing selama 2 selama 2 3 jam sebelum digodok. 3 jam sebelum digodok. b. Dapat juga terjadi porosity oleh karena b. Dapat juga terjadi porosity oleh karena penekanan (pressure) yg kurang selama penekanan (pressure) yg kurang selama polymerisasi. Disini terjadi porosity yang polymerisasi. Disini terjadi porosity yang kecil2 daripada diatas, tetapi lebih besar kecil2 daripada diatas, tetapi lebih besar daripada internal porosity dan berbentuk daripada internal porosity dan berbentuk spheris (bulat). spheris (bulat). Water Sorption Water Sorption Tapi apabila resin ini tidak berkontak lagi Tapi apabila resin ini tidak berkontak lagi dengan air, maka ia akan kehilangan airnya dengan air, maka ia akan kehilangan airnya dan terjadilah shrinkage (pengerutan). dan terjadilah shrinkage (pengerutan). Karena itulah bila acrylic resin ini tidak Karena itulah bila acrylic resin ini tidak dipakai harus kita rendam dalam air dingin. dipakai harus kita rendam dalam air dingin. Contoh Heat Curing Acrylic Resin : Contoh Heat Curing Acrylic Resin : Acrylic Resin Denture Base. Acrylic Resin Denture Base. Acrylic Resin Teeth. Acrylic Resin Teeth. Coro Mencompur AcryIic Mencompur bubuk ocryIic dengon monomer/Iiquid dopof diIokukon dengon Z coro, yoifu : o. Coro Posif b. Coro Akfif Cara Nemasukkan Acrylic kedalam Nold Cara Nemasukkan Acrylic kedalam Nold Cara Nenggodok Acrylic Cara Nenggodok Acrylic Cuvet dimasukkan kedalam panci yang Cuvet dimasukkan kedalam panci yang berisi dengan air, kemudian panci tersebut berisi dengan air, kemudian panci tersebut dipanaskan sampai 70 dipanaskan sampai 70 O O C dalam waktu 1/2 C dalam waktu 1/2 jam. Kemudian dibiarkan pada temperatur jam. Kemudian dibiarkan pada temperatur tersebut selama 1/2 jam. Lalu temperatur tersebut selama 1/2 jam. Lalu temperatur dinaikkan lagi 100 dinaikkan lagi 100 O O C selama 1/4 jam dan C selama 1/4 jam dan dibiarkan lagi pada temperatur tersebut dibiarkan lagi pada temperatur tersebut selama 1/2 jam. selama 1/2 jam. Pemolisan Prothesa/Pesawat dari Acrylic Cold Curing Acrylic/Self Curing Acrylic/ Autopolymer Resin 3. Resin Komposit a. Komposisi Resin Komposit Resin Komposit adalah st bhn yg merupakan pengembangan dari resin acrylic dengan menambahkan bahan pengisi anorganic yang keras seperti gelas atau keramik kedalam suatu matrik resin. Resin Komposit terdiri dari : - Bahan dasar, - Bahan pengisi anorganic, - Bahan antara, dan - Bahan tambahan lainnya. 1. Bahan Dasar 2. Bahan Pengisi 3. Bahan Antara 4. Bahan Tambahan Lain a. Bahan penghambat Polymerisasi b. Sistem nisiator/Aktivator c. Stabilisator d. Zat-zat Warna e. Plasticizer b. Macam b. Macam- -macam Resin Komposit macam Resin Komposit 1. Unfilled Resin 1. Unfilled Resin 2. Resin Komposit Makrofiler 2. Resin Komposit Makrofiler 3. Resin Komposit Mikrofiler 3. Resin Komposit Mikrofiler c. Sifat c. Sifat- -sifat Resin Komposit sifat Resin Komposit Resin komposit mempunyai sifat yang Resin komposit mempunyai sifat yang lebih baik dibandingkan dengan resin lebih baik dibandingkan dengan resin acrylic, hal ini disebabkan oleh adanya acrylic, hal ini disebabkan oleh adanya penambahan bahan pengisi dan pemakaian penambahan bahan pengisi dan pemakaian monomer dimethyl methacrylate. Bahan monomer dimethyl methacrylate. Bahan pengisi ini akan menambah kekerasan dan pengisi ini akan menambah kekerasan dan kekuatan, sedangkan penggunaan kekuatan, sedangkan penggunaan monomer dimethyl methacrylate akan monomer dimethyl methacrylate akan mengurangi absorbsi air sehingga komposit mengurangi absorbsi air sehingga komposit lebih stabil dalam mulut. Berikut ini lebih stabil dalam mulut. Berikut ini beberapa sifat beberapa sifat- -sifat dari resin komposit. sifat dari resin komposit. 1. Kekerasan dan Kekuatan 1. Kekerasan dan Kekuatan Resin Komposit selain untuk Resin Komposit selain untuk tambalan gigi anterior, dapat juga tambalan gigi anterior, dapat juga digunakan untuk tambalan gigi posterior. digunakan untuk tambalan gigi posterior. Hal ini berubungan dengan kekerasan Hal ini berubungan dengan kekerasan komposit yang lebi baik dibandingkan komposit yang lebi baik dibandingkan dengan acrylic, dimana compressive dan dengan acrylic, dimana compressive dan tensile strengtnya lebi baik. tensile strengtnya lebi baik. 2. Pengerutan 2. Pengerutan 3. Ekspansi Termis 3. Ekspansi Termis 4. Kelarutan Dalam Air 4. Kelarutan Dalam Air Resin komposit dapat menyerap air dan Resin komposit dapat menyerap air dan larut didalam air. Daya serap air resin komposit larut didalam air. Daya serap air resin komposit biasa adalah sebesar 0.6 mg/cm2 dan resin biasa adalah sebesar 0.6 mg/cm2 dan resin komposit mikrofiler sebesar 1.4 mg/cm2. komposit mikrofiler sebesar 1.4 mg/cm2. Secara umum daya larut didalam air pada resin Secara umum daya larut didalam air pada resin komposit bervariasi sekitar 0.01 komposit bervariasi sekitar 0.01 -- 0.06 mg/cm2. 0.06 mg/cm2. S. Elastisitas S. Elastisitas BERBAGAI RESIN BERBAGAI RESIN - - Resin Perbaikan Resin Perbaikan - - Resin ReIining (PeIapik) dan Rebasing Resin ReIining (PeIapik) dan Rebasing Basis Prothesa Basis Prothesa - - PeIapis (Liner) Lunak Jangka Panjang dan PeIapis (Liner) Lunak Jangka Panjang dan Pendek Pendek - - Sendok Cetak Resin dan Bahan Sendok Sendok Cetak Resin dan Bahan Sendok Cetak Cetak - - Resin AIergi Resin AIergi - - ToksikoIogi ToksikoIogi