You are on page 1of 29

ANALISIS KINERJA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN UNTUK KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA

Sastro Herbeth Simamora Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Bagi bank umum, kredit merupakan sumber utama penghasilan, sekaligus sumber resiko operasi bisnis terbesar. Sebagian besar dana operasional bank umum diputarkan dalam bentuk kredit. Dalam menyalurkan dananya, pihak perbankan atau kreditor memiliki syarat tertentu yang harus dipenuhi. Sebelum pinjaman atau kredit dikucurkan, bank terlebih dahulu menganalisis kelayakan usahanya salah satunya adalah dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan untuk beberapa periode tertentu. Penelitian tentang kinerja perusahaan calon debitur, analisis dengan rasio keuangan serta bagaimana perhitungan besaran kredit untuk menerima kredit jika nantinya layak atau tidak menjadi hal penting untuk keputusan pemberian kredit pada PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi, agar dana yang telah dikucurkan tidak mengalami kerugian atau macet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja perusahaan calon debitur, untuk menganalisis kinerja perusahaan apakah layak atau tidak dalam menerima serta menghitung besar jumlah kredit modal kerja yang diberikan yang dapat dipenuhi oleh PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi apabila perusahaan dinyatakan layak untuk mendapatkan kredit. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan membandingkan kinerja perusahaan berupa laporan keuangan perusahaan selama periode tiga tahun dan analisis kuantitatif yaitu analisis rasio dan besar kredit modal kerja dengan penggunaan pendekatan spread sheet. Dari hasil perhitungan dan analisis dapat diketahui bahwa ketiga calon debitur yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki kinerja keuangan yang baik sehingga dinyatakan layak untuk menerima kredit modal kerja dengan besaran kredit yang telah ditentukan oleh PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi. Kata Kunci : Analisis kinerja laporan keuangan dalam pemberian kredit.

Latar Belakang Masalah Untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan, kebutuhan akan dana mutlak harus tersedia karena tanpa ketersediaan dana, tidak akan mungkin kegiatan perusahaan akan berjalan lancar. Dalam praktiknya dana yang dibutuhkan perusahaan ada

dua macam, yaitu untuk keperluan modal kerja dan investasi. Dana yang harus diperoleh oleh perusahaan baik yang digunakan untuk modal kerja maupun investasi dapat diperoleh dari berbagai sumber. Apabila kebutuhan dana besar, sementara dana yang dibutuhkan tidak tersedia maka pemenuhan dana dari lembaga keuangan seperti bank melalui dana pinjaman sangat dibutuhkan. Pemenuhan dana dalam bentuk pinjaman relatif lebih mudah dan cepat dibandingkan dari modal sendiri, selama memenuhi persyaratan yang dipersyaratkan oleh bank. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bagi bank umum, kredit merupakan sumber utama penghasilan, sekaligus sumber resiko operasi bisnis terbesar. Sebagian besar dana operasi onal bank umum diputarkan dalam bentuk kredit. Oleh karena tujuan utama didirikannya suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu dilakukan pengelolaan perbankan secara profesional terutama dalam sektor perkreditannya. Dengan dilakukannya pengelolaan kredit secara profesional diharapkan dapat meningkatkan likuiditas dan profitabilitas bank, karena tingkat likuiditas dan profitabilitas yang tinggi menunjukkan kinerja perbankan yang tinggi pula. Dalam hal ini diperlukan suatu manajemen kredit yang merupakan pengelolaan kredit yang baik mulai dari perencanaan jumlah kredit, penentuan suku bunga, prosedur pemberian kredit, analisis pemberian kredit sampai kepada pengendalian dan pengawasan kredit yang macet. Dalam menyalurkan dananya, pihak perbankan atau kreditor memiliki syarat tertentu yang harus dipenuhi, yaitu jenis kredit yang dibutuhkan, jumlah yang diinginkan, jangka waktu pinjaman, cara pengembalian pinjaman, jaminan (agunan), laporan keuangan beberapa periode, kelayakan usaha dan persyaratan lainnya. Setiap pengajuan kredit yang disetujui akan dinilai semua persyaratan tersebut. Bagi bank hal ini penting agar dana yang dikucurkan tidak mengalami kerugian atau macet. Sebelum pinjaman atau kredit dikucurkan, bank terlebih dahulu menganalisis kelayakan usahanya salah satunya adalah dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan untuk beberapa periode

tertentu. Hasil analisis ini akan dijadikan pedoman disetujui atau tidaknya usaha tersebut untuk dibiayai, serta besar pinjaman yang akan diberikan. Penyajian laporan keuangan

merupakan hal yang mutlak diperlukan bagi bank untuk menilai kelayakan kredit yang akan dibiayai. Dalam hal ini perusahaan harus benar-benar menyusun laporan keuangan yang mencerminkan kelayakan usaha yang akan dibiayai. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti ingin melihat bagaimana analisis kinerja keuangan perusahaan calon debitor apakah layak atau tidak diberikan kredit berdasarkan ketentuan yang telah dipersyaratkan oleh bank, maka peneliti mengambil judul ANALISIS

KINERJA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN UNTUK KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA (Studi Kasus Calon Debitur Pada PT. Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi) .

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kinerja perusahaan calon debitur dari PT. Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi. 2. Bagaimana analisis kinerja calon debitur apakah layak atau tidak untuk menerima kredit dari PT. Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi. 3. Bagaimanakah penentuan besaran kredit modal kerja yang dberikan kepada perusahaan yang dapat dipenuhi oleh PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi apabila perusahaan dinyatakan layak untuk mendapatkan kredit.

Batasan Masalah Dalam penelitian ini batasan masalahnya adalah mengenai analisis laporan keuangan perusahaan yaitu neraca dan laporan laba rugi, dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan analisis besaran kredit apabila dinyatakan layak untuk diberikan kredit oleh PT. Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi. Data yang digunakan dalam pembahasan adalah data laporan keuangan calon debitur PT. Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi berupa laporan neraca dan laporan laba selama tiga tahun periode yaitu periode tahun 2006 sampai dengan 2008.

Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kinerja perusahaan calon debitur PT. Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi. 2. Untuk menganalisis kinerja perusahaan calon debitur apakah layak atau tidak dalam menerima kredit PT. Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi. 3. Untuk menghitung besar jumlah kredit modal kerja yang diberikan yang dapat dipenuhi oleh PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi apabila perusahaan dinyatakan layak untuk mendapatkan kredit.

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kredit Secara umum dikatakan bahwa kredit adalah kepercayaan. Dalam bahasa latin disebut credere, artinya kepercayaan pihak bank (kreditor) kepada nasabah (debitor), di mana bank percaya nasabah akan mengembalikan pinjamannya sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Dapat diartikan juga bahwa debitur memperoleh kepercayaan dari bank untuk memperoleh dana dan untuk mempergunakan dana tersebut sebagaimana mestinya serta mampu untuk mengembalikan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 ( Kasmir, 2008 : 96) : Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Unsur-unsur Kredit Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian kredit adalah sebagai berikut (Kasmir, 2008 : 275) : 1. Kepercayaan 2. Kesepakatan

3. Jangka Waktu 4. Risiko 5. Balas Jasa

Tujuan Kredit Adapun tujuan utama dalam pemberian kredit adalah sebagai berikut (Kasmir, 2008 :100) : 1. Mencari keuntungan 2. Membantu usaha nasabah 3. Membantu pemerintah

Fungsi Kredit Adapun fungsi dalam pemberian kredit adalah sebagaai berikut : 1. Untuk meningkatkan daya guna uang 2. Untuk meningkatkan peredaran atau lalu lintas uang 3. Untuk meningkatkan daya guna barang 4. Meningkatkan peredaran barang 5. Sebagai alat stabilitas ekonomi

Jenis-jenis Kredit Kredit dapat digolongkan ke dalam enam bentuk yaitu (Siamat, 2004 : 165) : 1. Penggolongan kredit berdasarkan jangka waktu (maturity) antara lain : - Kredit jangka pendek (short-term loan) - Kredit jangka menengah (medium-term loan) - Kredit jangka panjang (long-term loan) 2. Penggolongan kredit berdasarkan barang jaminan (collateral), antara lain : - Kredit dengan jaminan (secure loan) Kredit tanpa jaminan (unsecure loan) 3. Penggolongan kredit berdasarkan tujuannya, antara lain : - Kredit komersial (commercial loan) - Kredit konsumtif (consumer loan)

- Kredit produktif (productive loan) 4. Penggolongan kredit berdasarkan penggunaannya, antara lain : - Kredit modal kerja (working capital credit) - Kredit investasi (investment credit) 5. Kredit nonkas (noncash loan)

Analisis Pemberian Kredit Sebelum suatu kredit diputuskan, terlebih dahulu perlu dianalisis kelayakan kredit tersebut. Tujuannya adalah untuk menghindari kredit yang di biayai nantinya tidak layak. Jika hal ini terjadi kemungkinan besar bank akan mengalami kerugian karena ketidakmampuan nasabah dalam mengembalikan pinjamannya. Menurut Raharja (Bastian, 2006 : 249), dalam penilaian kredit harus memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Keamanan kredit (safety), harus benar-benar diyakini bahwa kredit tersebut dapat dilunasi kembali 2. Terarahnya tujuan penggunaan kredit (suitability). Kredit yang digunakan untuk tujuan yang sejalan dengan kepentingan masyarakat atau setidaknya tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. 3. Menguntungkan (profitable). Kredit yang diberikan menguntungkan bagi bank maupun bagi nasabah. Dalam melakukan analisis kredit ada dua tahap yang akan dilakukan yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis Kualitatif Dalam melakukan analisis kualitatif ada beberapa metode yang dapat digunakan anatara lain (Kasmir, 2008 : 109) : 1. Analisis kredit berdasarkan prinsip 5 C 2. Analisis kredit berdasarkan prinsip 7P 3. Analisis aspek yuridis (hukum). 4. Analisis aspek pasar dan pemasaran 5. Analisis aspek manajemen

Analisis Kuantitatif Analisis Rasio Keuangan Menurut Munawir (2005 : 37), Analisis Rasio adalah metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara indifidu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Analisis rasio keuangan bertujuan untuk : a. Untuk mengetahui lebih dalam perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan. b. Untuk mengetahui cara pengelolaan dana perusahaan. c. Untuk mengetahui perubahan dan perkembangan masing-masing pos dalam Neraca dan Laporan laba rugi. Adapun rasio-rasio keuangan tersebut adalah sebagai berikut

(Dendawijaya, 2005 : 127-256) : 1. Rasio Likuiditas Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. 2. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktivitas perusahaan dibiayai dengan utang. 3. Rasio Profitabilitas Merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. 4. Rasio Activity Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.

Analisis Besaran Modal Kerja Dalam melakukan analisis kebutuhan modal kerja menggunakan analisis pendekatan Spread Sheet yaitu merupakan perhitungan yang didasarkan pada kenaikan piutang dagang dan persediaan dengan kenaikan hutang dagang dan kas periode lalu sebagai faktor pengurang.

Adapun rumus perhitungan kredit modal kerja dengan pendekatan spread sheet adalah sebagai berikut (PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi, 2002 : 54) : Delta Piutang Dagang Delta Persediaan = = = Delta Hutang dagang Perubahan Modal Kerja Kas Periode Lalu Kredit Modal Kerja = = = = xxx xxx + xxx xxx xxx xxx xxx

Kajian Penelitian Sejenis 1. Penggunaan Analisis Rasio atas Laporan Keuangan Nasabah dalam

Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja (Studi Kasus pada BRI Cabang Bayuwangi) yang disusun oleh Afaranti Risca Fitria, (2006), Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Airlangga. Tujuan penelitian adalah memberikan gambaran tentang peranan analisis laporan keuangan debitur serta memberikan masukkan bagi manajemen BRI Cabang Banyuwangi agar lebih memperhatikan rasio keuangan calon debitur di samping faktor-faktor lain seperti jaminan, karakter, kemampuan calon debitur dalam mengelola perusahaan serta faktor lain yang menekan terjadinya kredit macet. Metode yang digunakan adalah metode analisis rasio keuangan. Analisis rasio laporan keuangan adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan perusahaan dalam bidang keuangan. Berdasarkan hasil analisis dalam pemberian kredit, pihak bank telah melakukan analisis rasio terhadap laporan keuangan sebagai pertimbangan utama pemberian kredit modal kerja. Hasil analisis dapat diketahui bahwa UD. B, UD. C, dan UD. E memiliki prospek keuangan yang lebih baik (termasuk kategori putih) dibandingkan dengan UD. A dan UD. D (termasuk kategori abu-abu) untuk dibiayai oleh BRI. Dilihat dari prinsip kehati-hatian bank telah mengabaikan ketentuan antara lain berdasarkan kemampuan membayar kredit modal kerja dari (1) UD. A bahwa kredit dapat dikembalikan dalam waktu maksimal 3 tahun (kredit jangka menengah). Dalam dua tahun terakhir UD. A memiliki rasio

likuiditas dibawah 200%, yaitu quict ratio sebesar 0,94 ditahun 1998 dan 1.47 ditahun 1999, (2) UD. D dapat mengembalikan dalam waktu 5 tahun (kredit jangka menengah). Serta memiliki rasio likuiditas dibawah 200%, yaitu quict ratio ditahun 1998 sebesar 0,858 dan ditahun 1999 sebesar 0,931. Artinya UD. A dan UD. D dapat membahayakan dalam pengembalian kredit yang akan diberikan. 2. Analisis Pemberian Kredit terhadap Kelayakan Usaha Calon Debitur yang disusun oleh Zahry Vandawati CH (1999), Universitas Airlangga. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana cara bank dalam menilai kelayakan calon nasabah/debitur serta bagaimana cara melakukan analisis kredit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka yaitu semua bahan atau data yang diperoleh dari buku-buku atau jurnal. Dalam

penelitian ini mengacu pada UU No. 10 Thn 1998, tentang pemberian kredit. Disamping itu penilaian kredit didasarkan pada 5 aspek (The 5Cs of Credit) yang harus diperhatikan dalam melakukan evaluasi atau penilaian yang terdiri dari : analisis watak (character), analisis kemampuan (capacity), analisis modal (capital), analisis kondisi (condition), dan analisis agunan (collateral). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa cara dalam menilai kelayakan calon debitur dan cara menganalisa permohonan kredit adalah dengan mempersiapakan segala aspek keuangan dan non keuangan untuk mengetahui kemungkinan dapat tidaknya suatu permohonan kredit untuk dipertimbangkan

METODOLOGI PENELITIAN
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah berupa data sekunder Objek penelitian : Calon debitur PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi yaitu CV. Hutama, CV. Jaya dan CV. Pesona Indah. Jenis data : Laporan keuangan yaitu Neraca dan Laporan Laba rugi pada periode 2006 s.d. 2008.

Tempat pengambilan data

: PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi. Jl. Ir. H. Juanda No.39 Telp. Cabang : (021) 8801246, 8801224, 8802820, Fax (021) 8800971.

Jangka waktu pengambilan data

: 1 bulan

Teknik Pengambilan Sampel Adapun teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah teknik nonrandom purposive, yaitu memilih langsung objek penelitian, berdasarkan perimbangan tertentu atau pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih data yang tersedia ( Umar, 1997, 57). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga sampel, ketiga sampel tersebut bergerak dalam usaha perdagangan dan sampel tersebut digunakan sebagai perbandingan dari skala usaha kecil dan menengah serta besar omset penjualannya.

Teknik Pengukuran Data Adapun teknik pengukuran data yang dilakukan adalah data rasio yaitu data yang memiliki jarak antar nilai yang pasti dan memiliki nilai nol mutlak. (Kustituanto dan Badrudin, 1994 : 12). Data rasio yang dimaksud adalah berupa data elemen-elemen laporan keuangan baik dalam laporan laba rugi maupun neraca perusahaan dalam tiga tahun periode (2006-2008).

Teknik Analisis Data Adapun tenik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Deskriptif yaitu suatu metode yang bertujuan untuk memberikan deskripsi

mengenai subjek penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari variable yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti (Saifuddin, 2005 : 126). Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan kinerja perusahaan berupa laporan keuangan perusahaan selama periode tiga tahun (2006-2008). 2. Kuantitatif yaitu menggunakan perhitungan dengan menggunakan rumus dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan dan menghitung seberapa besar besaran kredit yang diberikan bank. Dalam perhitungan yang dilakukan

menggunakan rasio analisis Likuiditas, analisis Solvabilitas, analisis Profitabilitas, dan analisis Aktivitas serta untuk menghitung besaran kredit digunakan teknik pendekatan Spread Sheet. Rasio Likuiditas Merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Rasio likuditas dalam analisis kredit terdiri atas : a. Rasio lancar (current ratio) Rumus untuk mencari rasio lancar : Current ratio = Akitva lancar (current assets) Utang lancar (current liabilities) b. Rasio cepat (quick ratio) Quick ratio = current assets - inventory current liabilities c. Rasio NWC (net working capital) net working capital = inventory current asset current liabilities Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) Rasio solvabilitas dalam analisis kredit terdiri atas : a. Debt to assets ratio Debt to assets ratio = total debt total assets b. Debt to equity ratio Debt to equity ratio = total utang (debt) ekuitas (equity) Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas dalam analisis kredit yaitu : a. Net Profit margin (NPM) Net Profit margin (NPM) = penjualan bersih harga pokok penjualan Sales

b.

Return on assets (ROA) Return on investment (ROA) = earning after interest and tax total assets

c.

Return on equity (ROE) Return on equity (ROE) = earning after interest and tax Equity

Rasio Activity Rasio activity dalam analisis kredit yaitu : a. Days of receivable (DOR) Days of receivable (DOR) = piutang dagang penjulan x periode

b.

Days of inventory (DOI) Days of inventory (DOI) = persediaan HPP x periode

c.

Days of Payable (DOP) Days of Payable (DOP) = Hutang dagang HPP x Periode

5. Pendekatan Spread Sheet Adapun rumus perhitungan kredit modal kerja dengan pendekatan spread sheet adalah sebagai berikut : (PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi, 2002 : 54) Delta Piutang Dagang Delta Persediaan = = = Delta Hutang dagang Perubahan Modal Kerja Kas Periode Lalu Tambahan Kredit Modal Kerja = = = = xxx xxx + xxx xxx xxx xxx xxx

PEMBAHASAN 1. CV Hutama
Laporan Neraca CV Hutama 2006 s.d 2008
(dalam ribuan rupiah) KETERANGAN 31-12-2006 TANGGAL 31-12-2007 31-12-2008

AKTIVA LANCAR : - Kas & Bank 50.807 56.936 - Surat Berharga 0 0 - Piutang Dagang 1.081.930 1.058.780 - Persediaan 1.535.000 2.235.000 - Uang Muka 0 0 - Sewa dibayar di muka 0 0 JUMLAH AKTIVA LANCAR 2.667.737 3.350.716 AKTIVA TETAP : -Tanah 2.339.350 2.339.350 - Bangunan 2.200.000 2.200.000 - Kendaraan bermotor 300.000 300.000 - Peralatan/Inventaris 10.000 10.000 - Mesin-mesin 0 0 - Ak. ttp lain. 0 0 JUMLAH AKTIVA TETAP 4.849.350 4.849.350 - Akumulasi PH Ak.Tetap. (432.500) (542.500) NET AKTIVA TETAP 4.416.850 4.306.850 Aktiva lainnya 0 0 TOTAL AKTIVA 7.084.587 7.657.566 PASSIVA : - Hutang Dagang 240.000 245.000 - Hutang Bank 0 0 - Hutang lainnya 0 0 - Hutang Pajak 0 0 - Hutang Jk Pjg yg sgr JT 0 0 JUMLAH HUTANG LANCAR 240.000 245.000 JUMLAH HUTANG 240.000 245.000 MODAL: - Prive 0 0 - Modal 6.382.730 6.844.587 - Laba ditahan 0 0 - Laba th.berjalan 461.857 567.979 JUMLAH MODAL 6.844.587 7.412.566 TOTAL PASSIVA 7.084.587 7.657.566 Sumber .Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi Mei, 2009.

23.208 0 1.467.699 2.651.970 0 0 4.142.877 2.339.350 2.200.000 300.000 10.000 0 0 4.849.350 (652.500) 4.196.850 0 8.339.727 200.000 0 0 0 0 200.000 200.000 0 7.412.566 0 727.161 8.139.727 8.339.727

Laporan Laba Rugi CV Hutama (dalam ribuan rupiah) 01-01-2006 01-01-2007 s/d s/d 31-12-2006 31-12-2007 Penjualan Bersih 10.106.805 12.128.166 Harga Pokok Penjualan 7.681.172 9.217.406 LABA KOTOR 2.425.633 2.910.760 Biaya Operasional : 1.718.157 2.061.788 - Biaya Penj. Umum & Adm. 1.516.021 1.819.225 - Biaya lainnya 202.136 242.563 LABA OPERASIONAL 707.476 848.972 Biaya Non Operasional 110.000 110.000 - Penyusutan Ak.Tetap 110.000 110.000 - Bunga Bank 0 0 LABA SEBELUM PAJAK 597.476 738.972 Taksiran Pajak 135.619 170.993 LABA SETELAH PAJAK 461.857 567.979 Sumber .Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi Mei, 2009. KETERANGAN 01-01-2008 s/d 31-12-2008 15.160.208 11.521.758 3.638.450 2.577.235 2.274.031 303.204 1.061.215 110.000 110.000 0 951.215 224.054 727.161

Analisis Rasio Adapun hasil dari perhitungan rasio yang telah dilakukan ringkasan analisis rasio yang tampak pada tabel di bawah ini :
Rangkuman Analisis Rasio CV Hutama RASIO Rasio Likiditas Current Ratio (CR) Quick Ratio (QR) Rasio Solvabilitas Debt to Equity (DER) Debt to Tot. Asset (DTA) Rasio Profitabilitas Net Profit Margin (NPM) Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) Rasio Aktivitas Days of Recevable (DOR) Days of Inventory (DOI) Satuan (:1) (:1) (:1) (:1) (%) (%) (%) (Hari) (Hari) 31-12-2006 11,12 4,72 0,04 0,03 4,57 6,52 6,75 39 72 31-12-2007 13,68 4,55 0,03 0,03 4,68 7,42 7,66 31 87 31-12-2008 20,71 7,45 0,02 0,02 4,80 8,72 8,93 35 83

dapat dibuatkan

Days of Payable (DOP)

(Hari)

11

10

Sumber : data diolah sendiri, 2009

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa : a. Ratio Likuiditas Ratio CR dan QR selama dua periode terakhir memperlihatkan adanya peningkatan, yaitu rasio CR pada tahun 2007 = 13,68 meningkat menjadi 20,71 pada tahun 2008 dan rasio QR pada tahun 2007 = 4,55 meningkat menjadi 7,45 pada tahun 2008. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang lancarnya dari aktiva lancarnya semakin besar, dan dari standar KRD pada PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi, dalam rasio likuiditas adalah sebesar minimal 100% sudah melewati. b. Ratio Solvabilitas Ratio DER dan DTA selama dua periode terakhir memperlihatkan

adanya penurunan, yaitu rasio DER pada tahun 2007 = 0,03 turun menjadi 0,02 pada tahun 2008. Penurunan ini menunjukkan bahwa semakin kecil peranan dana dari luar (hutang) untuk membiayai aktiva perusahaan, sehingga dapat disimpulkan resiko bagi kreditur juga akan semakin kecil. Rasio DTA pada tahun 2007 = 0,03 turun menjadi 0,02 pada tahun 2008. Penurunan ini menunjukkan bahwa semakin besarnya modal perusahaan untuk menjamin hutangnya. Sehingga resiko bagi kreditur juga akan semakin kecil, karena semakin tingginya tingkat keamanan dana yang ditempatkan oleh kreditur kedalam perusahaan tersebut. Untuk rasio Solvabilitas terjadinya penurunan merupakan kenaikan kinerja bagi perusahaan, karena menggambarkan bahwa asset dan modal yang kita miliki sebagian besar tidak dibiayai oleh hutang, sehingga dari dua hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang juga semakin meningkat, sehingga menunjukkan indikasi tingkat keamanan yang baik kepada pemberi pinjaman (kreditur), dan standar KRD oleh PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi, dalam rasio solvabilitas adalah sebesar maksimal 100% sudah memenuhi standar.

c. Ratio Profitabilitas Ratio profitabilitas yaitu rasio NPM, ROA, dan ROE selama dua

periode terakhir memperlihatkan adanya peningkatan, yaitu rasio NPM pada tahun 2007 = 4,68 meningkat menjadi 4,80 pada tahun 2008. Peningkatan ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki NPM yang positif sehingga

menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam mengelola bisnisnya juga semakin sehat. Rasio ROA pada tahun 2007 = 7,42 meningkat menjadi 8,72 pada tahun 2008. Peningkatan ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan yang semakin meningkat dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang ada, sehingga semakin menunjukkan efisiensi dalam mengoptimalkan penggunaan aktivanya. Rasio ROE pada tahun 2007 = 7,66 meningkat menjadi 8,93 pada tahun 2008. Peningkatan ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan yang semakin meningkat dalam menghasilkan laba bersih bagi pemilik perusahaan atas modal yang telah ditanamkannya, sehingga menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga semakin meningkat. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dihubungkan dengan penjualan, aktiva dan modal sendiri juga semakin meningkat. Peningkatan merupakan parameter kemampuan perusahaan keuntungan tersebut mengembalikan

dalam

kewajibannya sesuai yang telah dijanjikan. d. Ratio Aktivitas Ratio Aktivitas yaitu rasio DOR, DOI, dan DOP selama dua periode terakhir memperlihatkan adanya peningkatan, yaitu rasio DOR pada tahun 2007 = 31 meningkat menjadi 35 pada tahun 2008. Peningkatan ini menunjukkan bahwa perputaran piutang dagangnya semakin lama, sehingga menunjukkan kurang efektifnya pengelolaan bisnis perusahaan karena semakin besar dana yang tertanam dalam piutang dagang. Rasio DOI pada tahun 2007 = 87 turun menjadi 83 pada tahun 2008. Penurunan ini menunjukkan bahwa perputaran persediaan semakin cepat,

sehingga menunjukkan semakin efektif pengelolaan bisnis perusahaan karena semakin sedikit dana yang tertanam dalam persediaan barang. Rasio DOP pada tahun 2007 = 10 turun menjadi 6 pada tahun 2008. Penurunan ini menunjukkan bahwa jumlah hari pembayaran hutang dagang semakin cepat atau semakin cepat perputaran hutang dagangnya. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa secara garis besar rasio aktivitas perusahaan sudah baik karena adanya penurunan rasio DOP dan DOI walaupun adanya peningkatan rasio DOR pada tahun 2008.

Analisis Besaran Modal Kerja Maka besar modal kerjanya adalah sebagai berikut : Delta Piutang Dagang Delta Persediaan = = 374.667,167 668.500,233 +

= 1.043.167,4 Delta Hutang dagang Perubahan Modal Kerja Kas Periode Lalu Kredit Modal Kerja 2 CV Jaya = 40.033,992 -

= 1.003.133,408 = = 23.208 979.925,408 -

Data Laporan Keuangan


Laporan Neraca CV Jaya (dalam ribuan rupiah)

KETERANGAN
AKTIVA LANCAR : - Kas & Bank - Surat Berharga - Piutang Dagang - Persediaan - Uang Muka - Sewa dibayar di muka JUMLAH AKTIVA LANCAR AKTIVA TETAP : -Tanah - Bangunan

TANGGAL 31-12-2006 31-12-2007


8.539 0 425.000 75.000 0 0 508.539 66.000 100.000 5.920 0 701.000 103.000 0 0 809.920 66.000 100.000

31-12-2008
10.200 0 907.000 120.000 0 0 1.037.200 66.000 100.000

- Kendaraan bermotor - Peralatan/Inventaris - Mesin-mesin - Ak. ttp lain. JUMLAH AKTIVA TETAP - Akumulasi PH Ak.Tetap. NET AKTIVA TETAP Aktiva lainnya TOTAL AKTIVA PASSIVA : - Hutang Dagang - Hutang Bank - Hutang lainnya - Hutang Pajak - Hutang Jk Pjg yg sgr JT JUMLAH HUTANG LANCAR - Hutang Jk. Pjg Bank NISP. - Hutang Jk. Pjg BTN. JUMLAH HUTANG MODAL: - Prive - Modal - Laba ditahan - Laba th.berjalan JUMLAH MODAL TOTAL PASSIVA

100.000 150.000 0 0 416.000 (266.667) 149.333 0 657.872 91.914 0 0 0 0 91.914 0 0 91.914 0 489.958 0 76.000 565.958 657.872

100.000 150.000 0 0 416.000 (271.667) 144.333 0 954.253 223.607 0 0 0 0 223.607 0 0 223.607 0 565.958 0 164.688 730.646 954.253

100.000 150.000 0 0 416.000 (276.667) 139.333 0 1.176.533 234.794 0 0 0 0 234.794 0 0 234.794 0 730.646 0 211.094 941.739 1.176.533

Sumber .Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi Mei, 2009.

Laporan Laba Rugi CV Jaya


(dalam ribuan rupiah) KETERANGAN Penjualan Bersih Harga Pokok Penjualan LABA KOTOR Biaya Operasional : - Biaya Penj. Umum & Adm. - Biaya lainnya LABA OPERASIONAL Biaya Non Operasional - Penyusutan Ak.Tetap - Bunga Bank LABA SEBELUM PAJAK Taksiran Pajak LABA SETELAH PAJAK 01-01-2006 s/d 31-12-2006 1.500.000 1.200.000 300.000 210.000 210.000 0 90.000 5.000 5.000 0 85.000 9.000 76.000 01-01-2007 s/d 31-12-2007 1.875.000 1.406.250 468.750 262.500 262.500 0 206.250 5.000 5.000 0 201.250 36.563 164.688 01-01-2008 s/d 31-12-2008 2.437.500 1.828.125 609.375 341.250 341.250 0 268.125 5.000 5.000 0 263.125 52.031 211.094

Sumber .Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi Mei, 2009.

Analisis Rasio Hasil Analisis Rasio CV. Jaya


RATIO Rasio Likiditas Current Ratio (CR) Quick Ratio (QR) Rasio Solvabilitas Debt to Equity (DER) Debt to Tot. Asset (DTA) Rasio Profitabilitas Net Profit Margin (NPM) Return on Assets (ROA) Satuan (:1) (:1) (:1) (:1) (%) (%) 31-12-2006 5,53 4,72 0,16 0,14 5,07 11,55 31-12-2007 3,62 3,16 0,31 0,23 8,78 17,26 31-12-2008 4,42 3,91 0,25 0,20 8,66 17,94

Return on Equity (ROE)

(%)

13,43
102 23 28

22,54
135 26 57

22,42
134 24 46

Rasio Aktivitas Days of Recevable. (DOR) (Hari) Days of Inventory (DOI) (Hari) Days of Payable (DOP) (Hari) Sumber : data diolah sendiri, 2009

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa : a. Ratio Likuiditas Ratio CR dan QR selama dua periode terakhir memperlihatkan adanya

peningkatan, yaitu rasio CR pada tahun 2007 = 3,62 meningkat menjadi 4,42 pada tahun 2008 dan rasio QR pada tahun 2007 = 3,16 meningkat menjadi 3,91 pada tahun 2008. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang lancarnya dari aktiva lancarnya semakin besar, dan dari standar KRD pada PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi., dalam rasio likuiditas adalah sebesar minimal 100% sudah melewati sehingga dapat dikatakan sudah baik. b. Ratio Solvabilitas Ratio DER dan DTA selama dua periode terakhir memperlihatkan

adanya penurunan , yaitu rasio DER pada tahun 2007 = 0,31 turun menjadi 0,25 pada tahun 2008. Penurunan ini menunjukkan bahwa semakin kecil peranan dana dari luar (hutang) untuk membiayai aktiva perusahaan, sehingga dapat disimpulkan resiko bagi kreditur juga akan semakin kecil.

Rasio DTA pada tahun 2007 = 0,23 turun menjadi 0,20 pada tahun 2008. Penurunan ini menunjukkan bahwa semakin besarnya modal perusahaan untuk menjamin hutangnya, sehingga resiko bagi kreditur juga akan semakin kecil, karena semakin tingginya tingkat keamanan dana yang ditempatkan oleh kreditur kedalam perusahaan tersebut. Untuk rasio Solvabilitas terjadinya penurunan merupakan kenaikan kinerja bagi perusahaan, karena menggambarkan bahwa asset dan modal yang kita miliki sebagian besar tidak dibiayai oleh hutang, sehingga dari dua hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang.juga semakin meningkat, sehingga menunjukkan indikasi tingkat keamanan yang baik kepada pemberi pinjaman (kreditur) dan dan standar KRD oleh PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi, dalam rasio solvabilitas adalah sebesar maksimal 100% sudah memenuhi standar. c. Ratio Profitabilitas Ratio profitabilitas yaitu rasio NPM, ROA, dan ROE selama dua

periode terakhir memperlihatkan adanya peningkatan, yaitu rasio NPM pada tahun 2007 = 8,78 turun menjadi 8,66 pada tahun 2008. Penurunan ini

menunjukkan bahwa perusahaan memiliki NPM yang negatif namun tidak terlalu signifikan, sehingga menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam mengelola bisnisnya juga semakin kurang sehat. Rasio ROA pada tahun 2007 = 17,26 meningkat menjadi 17,94 pada tahun 2008. Peningkatan ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan yang semakin meningkat, sehingga mununjukkan semakin baik dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang ada atau dengan kata lain semakin efisien dalam mengoptimalkan penggunaan aktivanya. Rasio ROE pada tahun 2007 = 22,54 turun menjadi 22,42 pada tahun 2008. Penurunan ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan yang menurun dalam menghasilkan laba bersih bagi pemilik perusahaan atas modal yang telah ditanamkannya, namun penurunan ini tidak terlalu signifikan.

Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dihubungkan dengan penjualan, aktiva dan modal sendiri ada peningkatan dan ada juga penrunan namun tidak terlalu signifikan. Peningkatan keuntungan tersebut merupakan parameter kemampuan perusahaan dalam mengembalikan kewajibannya sesuai yang telah dijanjikan. d. Ratio Aktivitas Ratio Aktivitas yaitu rasio DOR, DOI, dan DOP selama dua periode terakhir memperlihatkan adanya peningkatan, yaitu rasio DOR pada tahun 2007 = 135 turun menjadi 134 pada tahun 2008. Penurunan ini menunjukkan bahwa perputaran piutang dagangnya semakin cepat, sehingga menunjukkan efektifnya pengelolaan bisnis perusahaan karena semakin kecil dana yang tertanam dalam piutang dagang. Rasio DOI pada tahun 2007 = 26 turun menjadi 24 pada tahun 2008. Penurunan ini menunjukkan bahwa perputaran persediaan semakin cepat,

sehingga menunjukkan semakin efektif pengelolaan bisnis perusahaan karena semakin sedikit dana yang tertanam dalam persediaan barang. Rasio DOP pada tahun 2007 = 57 turun menjadi 46 pada tahun 2008. Penurunan ini menunjukkan bahwa jumlah hari pembayaran hutang dagang semakin cepat atau semakin cepat perputaran hutang dagangnya. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa rasio aktivitas perusahaan sudah baik karena adanya penurunan rasio DOP, DOI dan DOR pada dua periode terakhir. Analisis Besaran Modal Kerja Kebutuhan modal kerja adalah sebagai berikut : Delta Piutang Dagang Delta Persediaan = = = Delta Hutang dagang Perubahan Modal Kerja Kas Periode Lalu Kredit Modal Kerja = = = = 272.479,167 38.437,5 310.916,667 68.887,875242.028,792 10.200 231.828,792 +

CV. Pesona Indah

Data laporan keuangan


Laporan Neraca CV Pesona Indah (dalam ribuan rupiah) KETERANGAN 31-12-2006 AKTIVA LANCAR : - Kas & Bank - Surat Berharga - Piutang Dagang - Persediaan - Uang Muka - Sewa dibayar di muka JUMLAH AKTIVA LANCAR AKTIVA TETAP : -Tanah - Bangunan - Kendaraan bermotor - Peralatan/Inventaris - Mesin-mesin - Ak. ttp lain. JUMLAH AKTIVA TETAP - Akumulasi PH Ak.Tetap. NET AKTIVA TETAP Aktiva lainnya TOTAL AKTIVA PASSIVA : - Hutang Dagang - Hutang Bank - Hutang lainnya - Hutang Pajak - Hutang Jk Pjg yg sgr JT JUMLAH HUTANG LANCAR - Hutang Jk. Pjg Bank NISP. - Hutang Jk. Pjg BTN. JUMLAH HUTANG MODAL: - Prive - Modal - Laba ditahan - Laba th.berjalan JUMLAH MODAL TOTAL PASSIVA 3.820 0 0 6.700 0 0 10.520 66.000 63.000 0 28.000 0 0 157.000 (52.000) 105.000 0 115.520 100 0 0 0 0 100 0 0 100 0 5.595 0 109.825 115.420 115.520 TANGGAL 31-12-2007 1.079 0 0 8.500 0 0 9.579 66.000 89.000 100.000 48.000 0 0 303.000 (80.450) 222.550 0 232.129 1.250 0 0 0 0 1.250 0 0 1.250 0 115.420 0 115.459 230.879 232.129 31-12-2008 965 0 0 12.500 0 0 13.465 66.000 170.000 100.000 150.000 0 0 486.000 (133.350) 352.650 0 366.115 1.200 0 0 0 0 1.200 0 0 1.200 0 230.879 0 134.036 364.915 366.115

Sumber .Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi Mei, 2009.

Laporan Laba Rugi CV Pesona Indah (dalam ribuan rupiah) PERIODE Penjualan Bersih Harga Pokok Penjualan LABA KOTOR Biaya Operasional : - Biaya Penj. Umum & Adm. - Biaya lainnya LABA OPERASIONAL 01-01-2006 s/d 31-12-2006 525.000 315.000 210.000 78.750 78.750 0 131.250 01-01-2007 s/d 31-12-2007 656.250 393.750 262.500 98.438 98.438 0 164.063 01-01-2008 s/d 31-12-2008 853.125 511.875 341.250 127.969 127.969 0 213.281 0 160.381 26.345 134.036

- Bunga Bank 0 0 LABA SEBELUM PAJAK 128.100 135.613 Taksiran Pajak 18.275 20.153 LABA SETELAH PAJAK 109.825 115.459 Sumber .Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi Mei, 2009.

Analisis Rasio Hasil Analisis Rasio CV. Pesona Indah


RATIO Satuan Rasio Likiditas Current Ratio (CR) (:1) Quick Ratio (QR) (:1) Rasio Solvabilitas Debt to Equity (DER) (:1) Debt to Tot. Asset (DTA) (:1) Rasio Profitabilitas Net Profit Margin (NPM) (%) Return on Assets (ROA) (%) Return on Equity (ROE) (%) Rasio Aktivitas Days of Inventory (DOI) (Hari) Days of Payable (DOP) (Hari) Sumber : data diolah sendiri, 2009 31-12-2006 105,20 38,20 0,0009 0,0009 20,92 95,07 95,15 8 0 31-12-2007 7,66 0,86 0,0054 0,0054 17,59 49,74 50,01 8 1 31-12-2008 11,22 0,80 0,0033 0,0033 15,71 36,61 36,73 9 1

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa : a. Ratio Likuiditas Ratio CR dan QR selama dua periode terakhir memperlihatkan adanya peningkatan, yaitu rasio CR pada tahun 2007 = 7,66 meningkat menjadi pada

tahun 2008 dan rasio QR pada tahun 2007 = 0,86 menurun menjadi 0,80 pada tahun 2008. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang lancarnya dari aktiva lancarnya sudah baik, dan dari standar KRD pada PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi, dalam rasio likuiditas adalah sebesar minimal 100% sudah melewati sehingga dapat dikatakan sudah baik. b. Ratio Solvabilitas Ratio DER dan DTA selama dua periode terakhir memperlihatkan

adanya penurunan, yaitu rasio DER pada tahun 2007 = 0,0054 turun menjadi 0,0033 pada tahun 2008. Penurunan ini menunjukkan bahwa semakin kecil

peranan dana dari luar (hutang) untuk membiayai aktiva perusahaan, maka dapat disimpulkan resiko bagi kreditur juga akan semakin kecil. Rasio DTA pada tahun 2007 = 0,0054 turun menjadi 0,0033 pada tahun 2008. Penurunan ini menunjukkan bahwa semakin besarnya modal perusahaan untuk menjamin hutangnya. Sehingga resiko bagi kreditur juga akan semakin kecil, karena semakin tingginya tingkat keamanan dana yang ditempatkan oleh kreditur kedalam perusahaan tersebut. Untuk rasio Solvabilitas terjadinya penurunan merupakan kenaikan kinerja bagi perusahaan, karena menggambarkan bahwa asset dan modal yang kita miliki sebagian besar tidak dibiayai oleh hutang, sehingga dari dua hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang juga semakin meningkat, sehingga menunjukkan indikasi tingkat keamanan yang baik kepada pemberi pinjaman (kreditur) c. Ratio Profitabilitas Ratio profitabilitas yaitu rasio NPM, ROA, dan ROE selama dua

periode terakhir memperlihatkan adanya penurunan, yaitu rasio NPM pada tahun 2007 = 17,59 turun menjadi 15,71 pada tahun 2008. Penurunan ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki NPM yang negatif namun tidak terlalu signifikan, sehingga menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam mengelola bisnisnya menurun pada tahun 2008.

Rasio ROA pada tahun 2007 = 49,74 menurun menjadi 36,61 pada tahun 2008. Peningkatan ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan yang menurun dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang ada atau dengan kata lain kurang efisien dalam mengoptimalkan penggunaan aktivanya, sehingga

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivanya mengalami penurunan. Rasio ROE pada tahun 2007 = 50,01 turun menjadi 36,73 pada tahun 2008. Penurunan ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan yang menurun dalam menghasilkan laba bersih bagi pemilik perusahaan atas modal yang telah ditanamkannya, namun penurunan ini tidak terlalu signifikan, sehingga menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba mengalami penurunan. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dihubungkan dengan penjualan, aktiva dan modal sendiri ada penurunan namun secara garis besar tidak terlalu signifikan. d. Ratio Aktivitas Ratio Aktivitas yaitu rasio DOI selama dua periode terakhir 8

memperlihatkan adanya peningkatan, yaitu rasio DOI pada tahun 2007 =

meningkat menjadi 9 pada tahun 2008. Peningkatan ini menunjukkan bahwa perputaran piutang dagangnya semakin cepat, sehingga semakin efektifnya pengelolaan bisnis perusahaan karena semakin kecil dana yang tertanam dalam piutang dagang. Rasio DOP pada tahun 2007 = 1 sama dengan pada tahun 2008

= 1, sehingga dapat disimpulkan bahwa rasio aktivitas perusahaan sudah baik karena adanya penurunan rasio DOI pada dua periode terakhir. Rasio DOR tidak mengalami penurunan maupun peningkatan atau

dengan kata lain sama dengan tahun sebelumnya. Dari hal tersebut peningkatan dalam rasio-rasio aktivitasnya mengalami peningkatan, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam aktivitasnya juga mengalami peningkatan.

Analisis Besaran Modal Kerja Maka kebutuhan modal kerja adalah sebagai berikut : Delta Piutang Dagang Delta Persediaan = = = Delta Hutang dagang Perubahan Modal Kerja Kas Periode Lalu Kredit Modal Kerja = = = = 4.153,93 4.153,93 684,43 3.505,5 965 2.540,5 +

Kesimpulan Setelah melakukan perhitungan dan anaalsis rasio serta besaran kebutuhan kredit yang diberikan kepada tiga calon debitur, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari perhitungan dan analisis rasio, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas pada ketiga calon debitur PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi diperoleh bahwa ketiga calon debitur tersebut

memiliki kinerja perusahaan yang cukup baik. Calon debitur CV. Hutama dari hasil yang diperoleh, diperoleh bahwa analisis rasio likuiditasnya meningkat yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang lancarnya dari aktiva lancarnya semakin besar. Analisis rasio solvabilitasnya mengalami penurunan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang juga semakin meningkat, sehingga menunjukkan indikasi tingkat keamanan yang baik kepada pemberi pinjaman (kreditur). Analisis rasio profitabilitasnya mengalami peningkatan, yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dihubungkan dengan penjualan, aktiva dan modal sendiri juga semakin meningkat. Analisis rasio Aktivitasnya mengalami penurunan pada rasio DOP dan DOI walaupun adanya peningkatan rasio DOR pada tahun 2008. Dari hasil tersebut secara garis besar CV. Hutama memiliki tingkat kinerja keuangan yang baik. Calon debitur CV. Jaya dari analisis rasio likuiditasnya meningkat yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang lancarnya

dari aktiva lancarnya semakin besar. Analisis rasio solvabilitasnya mengalami penurunan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang.juga semakin meningkat, sehingga menunjukkan indikasi tingkat keamanan yang baik kepada pemberi pinjaman (kreditur) Analisis rasio profitabilitasnya mengalami peningkatan, yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dihubungkan dengan penjualan, aktiva dan modal sendiri ada peningkatan, walaupun ada penurunan pada beberapa keadaan tetapi tidak terlalu signifikan. Analisis rasio Aktivitasnya mengalami penurunan yang menunjukkan kemampuan perusahaan secara garis besar dalam rasio aktivitas perusahaan sudah baik karena adanya penurunan rasio DOP, DOI, dan DOR pada dua periode terakhir. Dari hasil tersebut secara garis besar CV. Jaya memiliki tingkat kinerja keuangan yang baik Calon debitur CV. Pesona Indah dari analisis rasio likuiditasnya meningkat yang kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang lancarnya dari aktiva lancarnya semakin besar. Analisis rasio solvabilitasnya mengalami penurunan yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang juga semakin meningkat, sehingga menunjukkan indikasi tingkat keamanan yang baik kepada pemberi pinjaman (kreditur). Analisis rasio profitabilitasnya mengalami penurunan, yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dihubungkan dengan penjualan, aktiva dan modal sendiri ada penurunan, walaupun ada penurunan pada dua perode terakhir namun masih dalam keadaan yang masih wajar. Analisis rasio Aktivitasnya mengalami penurunan yang menunjukkan kemampuan perusahaan secara garis besar dalam rasio aktivitas perusahaan sudah baik karena adanya penurunan rasio DOI pada dua periode terakhir dan DOR yang sama dengan tahun sebelumnnya. Dari hasil tersebut secara garis besar CV. Pesona Indah memiliki tingkat kinerja keuangan yang baik

2.

Dari perhitungan dan analisis rasio, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas pada ketiga calon debitur

PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi diperoleh bahwa ketiga calon debitur tersebut dinyatakan layak untuk menerima kredit dari PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi. 3. Dari perhitungan besaran kebutuhan kredit modal kerja pada ketiga calon debitur PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi yang telah dinyatakan layak untuk menerima kredit maka diperoleh hasil besararan kredit pada tiap-tiap calon debitur. CV. Hutama dari perhitungan kebutuhan modal kerjanya diperoleh, jumlah besaran kredit yang dapat dipenuhi oleh PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi adalah sebesar Rp.979.925.000. CV. Jaya dari perhitungan kebutuhan modal kerjanya diperoleh, jumlah besaran kredit yang dapat dipenuhi oleh PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi adalah sebesar Rp. 231.828.700. CV. Pesona Indah dari perhitungan kebutuhan modal kerjanya

diperoleh, jumlah besaran kredit yang dapat dipenuhi oleh PT.Bank BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Bekasi adalah sebesar Rp. 2.540.500. Saran Saran Berdasakan hasil analisis yang dilakukan sebelumnya terdapat beberapa saran yaitu sebagai berikut : 1. Dalam melakukan analisis rasio keuangan suatu perusahaan agar lebih selektif untuk menolak ataupun menyetujui suatu permohonan kredit untuk mencegah atau mengurangi resiko kredit macet. 2. Dalam melakukan analisis rasio harus diuraikan secara mendetail sehingga mampu memberikan mamfaat optimal dan infomasi yang akurat terhadap kondisi keuangan perusahaan. 3. Jenis usaha yang berbeda pada setiap calon debitur berpengaruh pada hasil analisis rasionya, sehingga dibutuhkan perhatian khusus terhadap hasil dari tiaptiap rasio.

DAFTAR PUSTAKA
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta. . 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta. Kustituanto, Bambang dan Gunadarma. Jakarta. Rudy Badrudin. 1994. Statistika 1. Universitas

Masyhud, Ali. 2006. Manajemen Resiko : Strategi Perbankan dan Dunia Usaha Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta. Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta. PT.Bank BRI (Persero) Tbk. 2002. Operasional Kredit. Jakarta. _______________________. 2002. Analisis Kredit PT.Bank BRI (Persero) Tbk. Jakarta. _______________________. 2005. Pelatihan Account Officer Materi Untuk Trainee. Jakarta. Risca, Afaranti Fitria, 2006. Analisis Rasio atas Laporan Keuangan Nasabah dalam Pengambilan Keputusan Kredit Modal Kerja. Universitas Airlangga. Surabaya. Siswoyo, Bambang Banu. 2008. Pelatihan Manajemen Bisnis & Kewirausahaan. Modul Pelatihan. Universitas Negeri Malang. Malang. Sigit, Triandaru dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Salemba Empat, Jakarta. Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Suhardjono, Indra Bastian. 2006. Akuntansi Perbankan. Liberty. Jogyakarta. Syaifuddin, Anzwar. 2005. Metode Penelitian. Edisi 1.Pustaka Pelajar. Jogyakarta. Untung, Budi H. 2000. Kredit Perbankan di Indonesia. Andi. Yogyakarta. Umar, Husein. 1999. Metodologi Penelitian. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Vandawati, Zahry.1999. Penggunaan Analisis Rasio atas Laporan Keuangan Nasabah dalam Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja. Jurnal Ekonomi dan Perbankan. Vol. 14 No. 5 hal.336-347. Yuridika. Zally, Ridha Faizal. 2008. Analisis Rasio Keuangan dalam Mendukung Kelayakan Pembiayaan. Jurnal Ekonomi Akuntansi. STAIN Surakarta. Surakarta.

You might also like