STRATEGI MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB A.

Latar Belakang Sesungguhnya program pembelajaran bahasa Arab belum akan di mulai kecuali pada tahun terakhir dari abad ke 14 Hijriah. Ashily berkata : Seharusnya dalam pembelajaran bahasa arab itu berdasarkan teori, strategi dan tekhnik yang khusus yang berasal dari lingkungan dan bahasa asing, perbedaan karakteristik, lingkungan dan sejarah bahasa Arab. Dan menurut pandangan saya bahwa sudah saatnya untuk mencari cara tentang metode dan strategi pembelajaran bahasa arab yang berasal dari baha arab itu sendiri, pertimbangan karakteristik, kesamaan-kesamaan, lingkungan sejarah, dan fungsinya di dunia. Bahasa arab adalah bahasa agama, bahasa al-quran, bahasa peribadatan dan seperti bahasa universal bahasa lainnya di dunia. Problematika konkrit yang kita ketahui bersama, tetapi mengalami pro dan kontra didalam penyeselesainnya. Apalagi kelemahan bahasa arab yang dimiliki oleh penutur asli, terutama non penuturnya. Faktor utama perbedaan ini adalah tidak adanya kesepakatan dalam pembatasan masalah tersebut, praktisi di lapangan berpendapat bahwa factor utamanya adalah strategi penyajian bahasa arab, bukan bahasanya itu sendiri. Sebagai seorang guru, kita harus menempatkan sebagian besar problematika fonetis ketika pembelajaran bahasa arab kita bagi siswi-siswi Indonesia pada wilayah interfensi bahasa. Agar problematika ini jelas bagi kita dan memudahkan kita untuk memecahkannya, berikut ini perbandingan antara bunyi bahasa Arab dan bahasa Indonesia. B. Perbandingan antara bunyi Arab dan bunyi Indonesia Jumlah bunyi bahasa arab mencapai 35 bunyi,diantaranya 8 bunyi vocal, dan 27 bunyi konsonan.(4) Sementara jumlah bunyi bahasa Indonesia yakni 31 bunyi, 6 diantaranya adalah untuk bunyi vokal, dan sisanya 25 bunyi konsonan. Untuk menempatkan perbedaan-perbedaan antara suara bahasa dan juga perbandingan diantara keduanya : Bunyi Arab Kasroh pendek Dhomah pendek Lambang Bunyi Indonesian dan tulisan Indonesia I U Tulisan bunyi Internasional i U