You are on page 1of 7

Kumpulan 1udul Tesis

1. Hubungan Kecerdasan Spiritual dan Kondisi Kerja Psikologis dengan Motivasi Kerja
Pegawai.
2. Pengaruh EIektivitas Sistem Pengawasan Internal dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kualitas Proses Pembelajaran.
3. Hubungan Kompensasi dan Pengembangan Kompetensi ProIesional Guru dengan
Produktivitas Kerja Guru.
4. Pengaruh Kepemimpinan TrasIormasional dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai.
5. Pengaruh motivasi kerja dan perilaku organisasi terhadap produktivitas kerja pegawai
administrasi.
6. Pengaruh pelaksanaan praktek kerja industri dan eIektivitas pembelajaran terhadap
kematangan karir siswa.
7. Pengaruh Komunikasi Interpersonal dan Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja
Guru
8. Pengaruh Kemampuan dan Perilaku Pegawai Terhadap Kualitas Pelayanan
Pendidikan
9. Pengaruh Kompetensi Guru dan Supervisi Kepala Sekolah Terhadap EIektivitas
Proses Pembelajaran
10.Pengaruh Rekrutmen dan Seleksi Calon Pengawas Terhadap Kinerja Pengawas
Sekolah
11.Pengaruh Partisipasi Masyarakat dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap EIektivitas
Pengelolaan Sekolah
12.Perngaruh Antara Kepemimpinan Situasional dan Budaya Sekolah Terhadap Mutu
Pendidikan
13.Pengaruh Sikap ProIesionalisme dan Pegembangan Diri Terhadap EIektivitas Kerja
Guru.
14.Kontribusi Persepsi Peran Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja
Pegawai
15.Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi, Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Mengajar
16.Kontribusi Gaya Kepemimpinan Situasional Dan Kemampuan Memotivasi Terhadap
Kinerja Pegawai
17.Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kiyai Dan Motivasi Berprestasi Karyawan
18.Pengaruh Manajemen Pelatihan ProIesional Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Widyaiswara
19.Pengaruh Partisipasi Perusahaan Dan Kinerja Komite Sekolah Terhadap EIektivitas
Pengelolaan Sekolah
20.Pengaruh Implementasi Hasil Pelatihan, Budaya Organisasi, Budaya Kerja Terhadap
Kinerja Widyaiswara
21.Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompetensi Guru, dan
Manajemen Fasilitas Pendidikan terhadap Kinerja Mengajar Guru
22.Pengaruh Pelaksanaan Fungsi Pengadaan Dan Fungsi Pengembangan Sumber Daya
Manusia Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
23.Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap Kepuasan Kerja
24.Pengaruh Pengawasan Langsung Dan Tidak Langsung Kepala Bagian Terhadap
Kinerja Pegawai
25.Pengaruh Gaya Kepemimpinan TrasIormational Sekretaris Daerah Terhadap Kinerja
Pegawai
26.Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai
27.Pengaruh Kompetensi Individu Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
28.Pengaruh Pemotivasian Kerja Dan Perilaku Keorganisasian Terhadap Produktivitas
Kerja Pegawai
29.Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Layanan Akademik
30.Pengaruh komunikasi interpersonal dan iklim organisasi terhadap kepuasan kerja
guru.
31.Kepemimpinan Situasional dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Tenaga
Kependidikan
32.Pengaruh Manajemen Fasilitas Pendidikan Dan Kesejahteraan Guru Terhadap Kinerja
Mengajar Guru
33.Hubungan Pembinaan Karier Dan Kompetensi Dengan Kinerja Mengajar Tenaga
Pendidik
34.Hubungan Antara Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Guru
35.Hubungan Antara Supervisi Pengawas Dan Budaya Kerja Dengan Kinerja Kepala
Sekolah
36.Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Pusat Dan Motivasi Kerja StaI Dengan
Kinerja StaI
37.Hubungan Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Budaya Sekolah Dengan Mutu
Pendidikan

TESIS PENGARUH KINER1A PENGAWAS DAN KEPEMIMPINAN KEPALA


SEKOLAH TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SEKOLAH DI SMPN
KOTA X (PRODI : ADMINISTRASI PENDIDIKAN)



BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai tingkat akurasi yang tinggi dengan urgensi dan signiIikansi yang
memadai bagi kehidupan manusia. Ini semua terindikasi dari Iungsi strategis pendidikan,
yaitu bahwa pendidikan dapat diIungsikan sebagai proses sosialisasi dalam memasyarakatkan
nilai nilai, ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam kehidupan. Pendidikan juga dapat
diIungsikan sebagai proses perkembangan, yakni upaya pengembangan potensi manusia
secara maksimal untuk mewujudkan cita-citanya dalam kehidupan yang kongkrit.
Disamping itu pendidikan juga merupakan salah satu bidang yang sangat penting untuk
menunjang kehidupan masyarakat dalam menyesuaikan perkembangan dunia. Oleh karena itu
pemerintah membuat undang-undang tentang pendidikan guna memenuhi kebutuhan yang
selalu berkembang.
Untuk mengatasi perkembangan tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dijabarkan
dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Pemerintah ini memberi arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan 8
(delapan) Standar Nasional Pendidikan, yang meliputi : (1) standar isi; (2) standar proses; (3)
standar kompetensi lulusan; (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan; (5) standar sarana
dan prasarana; (6) standar pengelolaan; (7) standar pembiayaan dan (8) standar penilaian.
Implikasi dari hal tersebut bermakna bahwa tingkat pentingnya pendidikan menuntut pada
upaya-upaya untuk menyelenggarakan pendidikan secara baik, tertata dan sistematis serta
antisipatiI terhadap perubahan yang terjadi. Sebab pendidikan akan selalu berubah seiring
dengan perubahan jaman, sehingga proses yang terjadi di dalamnya dapat menjadi suatu
sumbangan besar bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia/pengembangan potensi
manusia, yang pada akhirnya akan berdampak pada makin meningkatnya kualitas kehidupan
masyarakat.
Pengawas, Kepala Sekolah dan guru merupakan tenaga pendidik dan kependidikan yang
mutlak terstandarisasi kompetensinya secara nasional menurut PP No 19 tahun 2005 di atas.
Karena pengawas, kepala sekolah dan guru adalah tiga unsur yang berperan aktiI dalam
persekolahan. Guru sebagai pelaku pembelajaran yang secara langsung berhadapan dengan
para siswa di ruang kelas, dan pengawas serta kepala sekolah adalah pelaku pendidikan
didalam pelaksanaan tugas Kepengawasan dan menejeririal pendidikan yang meliputi tiga
aspek yaitu supervisi, pengendalian dan inspeksi kependidikan.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, guru, pengawas maupun kepala sekolah, dituntut
keproIesionalannya untuk melaksanakaan tugas pokok dan Iungsinya sesuai tuntutan
kompetensi guru, pengawas maupun kepala sekolah yang tertuang dalam Standar Nasional
Pendidikan dan Permendiknas nomor 12 tahun 2007 tentang Pengawas. Guru sebagai
penjamin mutu pendidikan di ruang kelas, sementara pengawas dan kepala sekolah adalah
penjamin mutu pendidikan dalam wilayah yang lebih luas lagi. Pada era otonomi sekarang
ini, sekolah harus berubah kearah yang sesuai dengan tuntutan masa, agar tidak ketinggalan
zaman. Jam'an Satori (1999) dalam Dadang Suhardan (2006 : 8-9) menyatakan bahwa :
...perubahan yang seharusnya terjadi di sekolah pada era otonomi pendidikan terletak pada :
(1). Peningkatan kinerja staI, (2). Pengelolaan sekolah menjadi berbasis lokal, (3). EIisiensi
dan eIektivitas pengelolaan lembaga, (4). Akuntabilitas, (5). Transparansi, (6). Partisipasi
masyarakat, (7) ProIesionalisme pelayanan belajar, dan (8). Standarisasi.
Kedelapan aspek tersebut seharusnya membawa sekolah kepada keunggulan mutu lembaga,
sebab sekolah memiliki keleluasaan dalam melaksanakan peningkatan mutu layanan belajar,
namun kenyataannya belum terjadi. Menurut Dadang Suhardan (2006 : 9) : "...Sekolah-
sekolah kini belum mampu memberi layanan belajar bermutu karena belum mampu memberi
kepuasan belajar peserta didiknya"
Usaha apapun yang telah dilakukan pemerintah mengawasi jalannya pendidikan untuk
mendobrak mutu bila tidak ditindak lanjuti dengan pembinaan gurunya, maka tidak akan
berdampak nyata pada kegiatan layanan belajar dikelas. Kegiatan pembinaan guru merupakan
bagian yang tak terpisahkan dalam setiap usaha peningkatan mutu pembelajaran. Disatu
pihak peranan pengawas dan kepala sekolah didalam pembinaan dan pengembangan
kompetensi proIesional guru sangat signiIikan terhadap produktivitas dan eIektiIitas kinerja
guru tersebut.
Kinerja pengawas satuan pendidikan yang proIesional tampak dari unjuk kerjanya sebagai
pengawas dalam melaksanakan tugas pokok dan Iungsinya menampilkan prestasi kerja atau
perIormance hasil kerja yang baik, serta berdampak pada peningkatan prestasi dan mutu
sekolah binaannya. Dalam MBS misalnya, kinerja pengawas tentunya juga akan nampak
secara tidak langsung dalam mengupayakan bagaimana Kepala Sekolah : memiliki peran
yang kuat dalam mengkoordinasikan, menggerakkan, dan menyerasikan semua sumber daya
pendidikan yang tersedia, terwujudkannya visi, misi, tujuan dan sasaran sekolahnya melalui
program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Bagaimana kemampuan
manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah mampu mengambil inisiatiI/prakarsa untuk
meningkatkan mutu sekolah.
Kinerja pengawas satuan pendidikan juga tampak dampaknya pada bagaimana guru
menerapkan PAKEM (pembelajaran siswa yang aktiI, kreatiI, eIektiI, dan menyenangkan),
bagaimana pemahaman guru tentang implikasi dari implementasi MBS, penilaian portoIolio
dalam penilaian (Masdjudi, 2002).
Selain itu kinerja pengawas satuan pendidikan juga berkaitan dengan kiprah dan keberadaan
komite sekolah dan peran serta orang tua dan masyarakat dalam pendidikan.
Jadi kinerja pengawas diartikan sebagai unjuk kerja atau prestasi kerja yang dicapai oleh
pengawas yang tercermin dari pelaksanaan tugas pokok dan Iungsinya, kreativitas dan
aktivitasnya dalam proses kepengawasan, komitmen dalam melaksanakan tugas, karya tulis
ilmiah yang dihasilkan serta dampak kiprahnya terhadap peningkatan prestasi sekolah yang
menjadi binaannya.
Agar mutu lulusan meningkat, pengawas, kepala sekolah dan guru serta staI bekerja sama
dalam mengupayakan kelancaran proses belajar sebagai upaya mengadakan perubahan yang
dapat meningkatkan produktivitas sakolah. Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah
bertanggung jawab atas tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini
hendaknya melaksanakan Iungsi Iungsi kepemimpinan, baik yang berhubungan dengan
pencapaian tujuan pendidikan yang eIektiI dan eIisien menuju produktiIitas yang bermutu.
Seperti yang diungkapkan oleh Widodo S (2007) bahwa;
Satu hal yang perlu disadari adalah bahwa produktiIitas pendidikan harus dimulai dari menata
SDM tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Hal kedua adalah bahwa penataan SDM
harus dilaksanakan dengan prinsip eIektiIitas dan eIisien karena eIektiIitas dan eIisien adalah
kriteria dan ukuran yang mutlak bagi produktiIitas pendidikan untuk menghasilkan lulusan
baik secara kuantitas maupun kualitas.
Fenomena di lapangan, khususnya di Kota Administrasi X menunjukkan bahwa produktiIitas
sekolah di SMPN perlu ditingkatkan diantaranya dengan mengoptimalkan kinerja pengawas
dan kepemimpinan kepala sekolah.

B. Identifikasi masalah
Sebagaimana dikemukakan dalam latar belakang masalah, pada organisasi pendidikan
terutama sekolah menghadapi berbagai masalah dalam pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan terutama program pembelajaran.
Keberhasilan pelaksanaan pendidikan di sekolah tidak terlepas dari peranan pengawas, kepala
sekolah dan guru. Tugas pokok guru adalah mengajar dan membantu siswa menyelesaikan
masalah masalah belajar dan perkembangan pribadi dan sosialnya. Kepala sekolah memimpin
guru dan siswa dalam proses pembelajaran serta membantu mengatasi masalah yang
dihadapi. Pengawas melakukan supervisi dan memberikan bantuan kepada kepala sekolah,
guru dan siswa dalam mengatasi persoalan yang dihadapi selama proses pendidikan
berlangsung.
Terdapat berbagai pemicu timbulnya permasalahan di lingkungan sekolah yang terkait
dengan pengelolaan sekolah dan kegiatan belajar mengajar, masalah tersebut diantaranya
berhubungan dengan kinerja pengawas, serta kepemimpinan kepala sekolah yang belum
maksimal dalam upaya peningkatan produktivtas sekolah
Terkait dengan masalah tersebut di atas, seharusnya ada penerapan pengelolaan sekolah
secara terpadu, terutama yang ada pengaruhnya terhadap peningkatan produktivitas sekolah,
seperti :
1. Pemberian motivasi kepada guru guru untuk melaksanakan program kegiatan belajar
mengajar sesuai dengan yang diharapkan.
2. Membangun rasa percaya diri kepada guru guru agar mempertinggi semangat kerja untuk
berbuat yang maksimal.
3. Menciptakan suasana yang kondusiI, dan iklim kerja yang mendukung terciptanya suasana
yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identiIikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka masalah yang dapat
dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut :
Beberapa Sekolah Menengah Pertama Negeri yang terdapat di Kota Administrasi X, diduga
belum melaksanakan pengelolaan sekolah secara maksimal terutama yang dikaitkan dengan
peran kinerja pengawas dan kepemimpinan kepala sekolah dalam menjalankan visi, misi dan
tujuan sekolah dalam rangka untuk mencapai peningkatkan produktivitas sekolah
sebagaimana yang diharapkan.
Pengawasan/supervisi pendidikan bermaksud meningkatkan kemampuan proIesional dan
teknis bagi guru, kepala sekolah dan personil sekolah lainnya agar proses pendidikan di
sekolah lebih berkualitas.
Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah hendaknya memberikan motivasi kepada guru,
sehingga guru guru terdorong untuk melakukan proses pembelajaran dengan baik, dan
menghasilkan kinerja yang maksimal dalam pelaksanaan pembelajaran. Maka dari itu harus
ada kerjasama antara kepala sekolah dan guru guru untuk mencapai produktivitas sekolah
yang baik. Kepala sekolah harus membuat pembaharuan, memberikan motivasi yang tinggi,
memiliki visi ke depan. Begitu halnya dengan guru harus meningkatkan kinerjanya secara
maksimal serta mengembangkan ilmu pengetahuan melalui pelatihan pelatihan agar tercapai
kualitas sekolah yang diharapkan dalam peningkatan produktivitas sekolah.
Produktivitas sekolah yang baik dan bermutu akan menjadikan sekolah yang unggul dan
pavorit. Sekolah yang menghasilkan siswa yang bermutu tentunya merupakan kepuasan bagi
masyarakat dan orang tua.
Adapun Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitiannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran kinerja pengawas di SMP Negeri Kota Administrasi X ?
2. Bagaimana gambaran kepemimpinan kepala sekolah di SMP Negeri Kota Administrasi X ?
3. Bagaimana gambaran peningkatan produktivitas sekolah di SMP Negeri Kota Administrasi
X ?
4. Seberapa besar pengaruh kinerja pengawas terhadap peningkatan produktivitas sekolah di
SMP Negeri Kota Administrasi X ?
5. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap peningkatan
produktivitas sekolah di SMP Negeri Kota Aministrasi X ?
6. Seberapa besar pengaruh kinerja pengawas terhadap kepemimpinan kepala sekolah di SMP
Negeri Kota Administrasi X ?
7. Seberapa besar pengaruh kinerja pengawas dan kepemimpinan kepala sekolah secara
bersama-sama terhadap peningkatan produktivitas sekolah di SMP Negeri kota Administrasi
X.

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membuat diskripsi analitis mengenai peran kinerja pengawas
dan kepala sekolah sebagai pimpinan yang bertanggung jawab langsung dalam
penyelenggaraan pendidikan serta membangun rasa percaya diri kepada guru agar bekerja
lebih maksimal. Pengawas, kepala sekolah dan guru berkomunikasi untuk menIokuskan
berbagai usaha untuk mencapai produktivitas sekolah yang diharapkan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah menjawab pertanyaan penelitian sebagaimana telah
disebutkan di atas, yaitu;
1. Untuk mengetahui gambaran kinerja pengawas di SMP Negeri Kota Administrasi X.
2. Untuk mengetahui gambaran kepemimpinan kepala sekolah di SMP Negeri Kota
Administrasi X.
3. Untuk mengetahui gambaran peningkatan produktivitas sekolah di SMP Negeri Kota
Administrasi X.
4. Untuk menganalisa seberapa besar pengaruh kinerja pengawas terhadap peningkatan
produktivitas sekolah di SMP Negeri Kota Administrasi X.
5. Untuk menganalisa seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap
peningkatan produktivitas sekolah di SMP Negeri Kota Administrasi X.
6. Untuk menganalisa seberapa besar pengaruh kinerja pengawas terhadap kepemimpinan
kepala sekolah di SMP Negeri Kota Administrasi X.
7. Untuk menganalisa seberapa besar pengaruh kinerja pengawas dan kepemimpinan kepala
sekolah terhadap peningkatan produktivitas sekolah di SMP Negeri Kota Administrasi X.

E. Manfaat Penelitian
1. ManIaat secara teoritis
Secara teoritis diharapkan dari penelitian ini diperoleh desain pengembangan produktiIitas
sekolah di SMPN Kota X oleh Pengawas dan kepala sekolah dengan segala aspek-aspek yang
mempengaruhi proses implementasinya
2. ManIaat secara praktis
a. Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan guru dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam proses kegiatan belajar mengajar, sehingga
dapat lebih meningkatkan kualitas pembelajarannya.
b. Bagi pengawas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu masukan dan bahan
pertimbangan dalam penetapan model pembinaan dan layanan supervisi terhadap eIektivitas
mengajar guru di sekolah.
c. Bagi kepala sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu masukan dan bahan
pertimbangan dalam model pembinaan terhadap guru dan karyawan dalam meningkatkan
produktivitas sekolah.
d. Bagi Suku Dinas Pendidikan Dasar dan Menengah Kota Administrasi X.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penentuan
kebijakan dan pengembangan serta implementasi supervisi pendidikan dan pembinaan kepala
sekolah pada jenjang satuan pendidikan.

You might also like