You are on page 1of 4

Program Studi : TKJ Experiment : DiWAN No Exp :

Praktek 1 PPP (Fisik)

Nama : Dara Lena SJ Kelas : XII TKJB Inst : Netty Amaliah Nusirwan Hakim

I.

Tujuan Siswa dapat mengetahui dan memahami materi ppp Siswa dapat mengetahui langkah pengkonfigurasian ppp Siswa dapat mengimplementasikan materi ppp

II.

Pendahuluan HDLC merupakan standar yang diciptakan oleh ISO (International Standar Organization) untuk protokol data link untuk komunikasi yang sifatnya synchronous. HDLC banyak digunakan sebagai basic untuk beberapa protokol layer 2 lainnya yang banyak bermuculan seiring perkembangan teknologi WAN, diantaranya : SDLC,SS7,LAPB,LAPD, dll. Point-to-Point Protocol (PPP) awalnya muncul sebagai sebuah protokol enkapsulasi untuk mengangkut lalu lintas IP over-to-point link titik. PPP juga mendirikan sebuah standar untuk tugas dan pengelolaan alamat IP, asinkron (start / stop) dan enkapsulasi sinkron bit-oriented, protokol jaringan multiplexing, konfigurasi link, link pengujian kualitas, deteksi kesalahan, dan pilihan negosiasi untuk kemampuan seperti layer jaringan alamat negosiasi dan negosiasi data-kompresi. PPP mendukung fungsi tersebut dengan menyediakan extensible Link Control Protocol (LCP) dan keluarga Jaringan Control Protokol (NCPs) untuk menegosiasikan parameter konfigurasi opsional dan fasilitas. Selain IP, PPP mendukung protokol lainnya, termasuk Novell's IPX (IPX) dan DECnet. Untuk membangun komunikasi melalui link point-to-point, yang berasal PPP pertama mengirim LCP frame untuk mengkonfigurasi dan (opsional) menguji data link. Setelah link telah ditetapkan dan fasilitas opsional telah dinegosiasikan diperlukan oleh LCP, yang berasal PPP mengirimkan frame NCP untuk memilih dan mengkonfigurasi protokol lapisan satu atau lebih jaringan. Ketika masing-masing lapisan protokol jaringan yang dipilih telah dikonfigurasi, paket-paket dari masing-masing protokol lapisan jaringan dapat dikirim melalui link. Link ini akan tetap dikonfigurasi untuk komunikasi sampai frame LCP atau NCP eksplisit menutup link, atau sampai terjadi suatu peristiwa eksternal (misalnya, timer tidak aktif berakhir atau campur tangan pengguna). PPP menggunakan prinsip, istilah, dan struktur rangka Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO) prosedur HDLC (ISO 3309-1979),

sebagaimana telah diubah oleh ISO 3309:1984 / PDAD1 "Addendum 1: Start / Stop Transmisi." ISO 3309-1979 menetapkan struktur bingkai HDLC untuk digunakan dalam lingkungan sinkron. ISO 3309:1984 / PDAD1 menentukan modifikasi yang diusulkan menjadi ISO 3309-1979 untuk memungkinkan penggunaan di lingkungan asynchronous. Prosedur pengendalian PPP menggunakan definisi dan pengkodean bidang kontrol standar dalam ISO 4335-1979 dan ISO 4335-1979/Addendum 1-1979.

III.

Alat dan Bahan 2 buah Pc (OS Ubuntu) 2 buah Router Kabel penghubung (Serial, Console, Terminal) Software gtkterm

IV.

Langkah Kerja Siapkan Alat dan Bahan Hubungkan setiap perangkat i. Router ke Router ii. Router ke Pc ( di Pc ) Masuk ke Software gtkterm = Serial ( DCE, DTE ) = Console Terminal Serial Port

Atur Ip dan Clock rate ke 2 Router i. Router 1

ii. Router 2

Uji koneksi kedua perangkat menggunakan perintah ping

V.

Hasil Pengamatan Router 1 ke Router 2

Router 2 ke Router 1

VI.

Kesimpulan PPP protocol dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan ISDN. PPP protocol beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE). Protocol ini bekerja pada lapisan data link.

You might also like