You are on page 1of 19

PENGGUNAAN KETERAMPILAN BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN 01 DONOMULYO

KECAMATAN BANJIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PROPOSAL
Diajukan Dalam Rangka Seminar Proposal Guna Penyusunan Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Tarbiyah Oleh Rosihan Anwar Npm : 09.26.01.17 Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Pembimbing I Pembimbing II : Drs. A. Jalil Mahmud, M.Pd.I : Drs. Agus Yuliandi, MM

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Maarif Metro Lampung 2011

Kata Pengantar

Bismillahirrohmanirrohiim Assalamualaikum Waromatullahi Wabarokatuh Segala kesempatan, puji dan syukur dan kehadirat petunjuk Allah SWT serta kekuatan yang telah memberikan

bimbingan,

sehingga penulis dapat

melakukan Proposal inii dengan judul

Penggunaan keterampilan bertanya untuk

meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran ipa kelas IV SD N 01 Donomulyo Kecamatan Banjit Tahun Pelajaran 2010/2011 Dengan kerendahan hati penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan proposal ini, karena masih kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh sebab itu besar harapan dari penulis sekiranya semua pihak dapat memberikan motivasi, arahan bimbingan, kritik, saran yang bias menjadi bahan pembelajaran bagi penulis agar penyusunan proposal ini dapat sesuai sebagaimana mestinya.

Dan penulis juga berharap mudah-mudahan proposal ini menjadi batu loncatan bagi penulis untuk menyelesaikan jenjang pendidikan penulis di Sekolah Tinggi Agama Islam Maarif ini, juga dapat bermafaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Amiiin

Wallahul Muwafiq Ila Aqwamithorik Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Metro, Juni 2011

PENULIS

PENDAHULUAN A. Penegasan judul Judul merupakan cermin pokok persoalan yang di jadikan bahan suatu karya ilmiah, begitu pula dengan PTK ini agar terhindar dari kesalahan dalam

pemahaman dan penafsiran dan memberi kemudahan untuk mengkajinya. Untuk menghindari kesalahan pahaman dalam pandangan dalam penafsiran BERTANYA pengertian perbedaan

judul PTK ini adalah PENGGUNAAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS

KETERAMPILAN

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN 01 DONOMULYO KECAMATAN BANJIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Penjesan judul ini akan mempertegas pokok persoalan yang menjadi objek pembahasan selanjutnya, oleh karena itu penulis akan menjelaskan terlebih dahulu apa pengertian yang terkandung dalam istilah judul agar dapat menghilangkan

pengertian yang salah dalam pengambilan kesimpulan bagi para pembaca. Adapun istilah yang terdapat dalam judul yang perlu di tegaskan adalah sebagai berikut : 1. Keterampilan bertanya Keterampilan bertanya adalah keterampilan yang berisi ucapan verbal yang meminta respon dari siswa. Dalam proses pembelajaran pada dasarnya bertanya adalah inti dari mengajar. Biasanya pertanyaan cenderung untuk kepentingan yang ditanya. Untuk itu perlu dilatih keberanian siswa agar mau bertanya, sehingga terarah kepada tujuan pembelajaran.Berdasarkan pendapat Jhon Dewey (2000) mengatakan bahwa Berfikir adalah Bertanya, dengan mengajukan pertnyaan secara berencana, siswa diantarkan agar mau berfikir kritis, kreatif dalam proses pembelajaran dan hasil belajarnya. Pertanyaan yang tersusun dengan baik sebenarnya lebih dari separuh

menjawab. Satu gambar dapat bernilai seribu kata dan satu pertanyaan yang tepat dapat bernilai seribu gambar. Mengajukan beberapa pertanyaan lebih baik dari pada mengetahui semua jawaban. Sehubungan dengan hal diatas, maka selama proses pembelajaran siswa perlu dilatih keberanian dalam mengajukan pertanyaan.1 2. Aktivitas belajar siswa Sebelum peneliti meninjau lebih jauh tentang aktivitas belajar, terlebih dahulu kita harus mengetahui tentang pengertian dari aktivitas dan belajar. a. Aktivitas Menurut Anton M. Mulyono (2001 : 26), Aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas. Menurut Sriyono aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. 2 b. Belajar Menurut Oemar Hamalik (2001: 28), belajar adalah Suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Aspek tingkah laku tersebut adalah: pengetahuan, pengertian, kebiasaan,

keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap. Sedangkan, c. Sardiman A.M. (2003 : 22) menyatakan: Belajar merupakan suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori.3 Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan

1 2

Oemar Hamalik. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 2005, hal 172

belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif, seperti yang dikemukakan oleh Rochman Natawijaya dalam Depdiknas(2005 : 31), belajar aktif adalah Suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek koqnitif, afektif dan psikomotor.4 Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti : sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. Seorang pakar pendidikan, Trinandita (1984) menyatakan bahwa hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing - masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi.

B. Latar Belakang Masalah Mengajar adalah Salah Satu Pekerjaan Professional, yang menuntut kemampuan yang kompleks untuk dapat melakukannya.,pekerjaan seorang guru

menuntut keahlian tersendiri sehingga tidak setiap orang mampu melakukan hal tersebut sebagiman mestinya.5 Pekerjaan yang bersifat professional seperti yang telah di terangkan di atas merupakan suatu pekerjaan, merupakansuatu pekerjaan yang memerlukanpersiapan yang mantap melaluipendidikan dan latihanyang dilakukan berlandaskan keilmuan, seni atau improvisasi dan keahlian khusus.melalui kegiatan tersebut , guru di harapkan dapat melaksanakan tugas pokoknya, yakni melayani kepentingan orang banyak ,khususnya siswa. Sebagai guru yang yang professional mempunyai tugas dan tanggung jawab, dalam hal ini , Asmstrong menyatakan seperti yang telah dikutip oleh Sudjana (1988:148) bahwa tugas dan tanggung jawab guru dibagi atas lima jenis yaitu : 1. tanggung jawab dalam pekerjaan 2. tanggung jawab dalam memberikan bimbingan 3. tanggung jawab dalam mengembangkan kurikulum 4. tanggung jawab dalam mengembangkan profesi, dan 5. tanggung jawab dalammembina hubbungan baik dengan masyarakat6

5 6

Dengan memperhatikan lima jenis tanggung jawab guru tersebut ,dapat kita pahami bahwa tugas pokok guru adalah mengajar.Sebagai pengajar ada seperangkat yang harus dimiliki oleh seorang guru. Agar dapat melaksanakan tugas dengan baik, guru dipersyaratkan untuk menguasai keterampilan dasar mengajar, yang merupakan salah satu aspek penting dalam kompetensi guru. Salah satu keterampilan dalam mengajar adalah keterampilan beratanya dalam pembelajaran. Keterampilan ini harus dikuasai guru karena beberapa factor, antara lain.: 1. Guru masih cenderung mendominasi kelas dengan metode ceramahnya, 2. kebiasaan yang tumbuh dalam masyarakat kita yang tidak membiasakan anak untuk bertanya, sehingga keinginan anak untuk bertanya selalu terpendam, 3. penerapan pembelajaran aktif dalam kegiatan pembelajaran menuntut keterlibatan siswa secara mental dan intelektual, 4. adanya anggapan bahwa pertanyaan yang diajukan guru hanya berfungsi menguji pemahaman siswa. Dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting , sebab pertanyaan yang tersusun baik dengan dengan teknik pelontaran yang tepat akan : 1. meningkatkan partisipasi murid dalam kegiatan belajar mengajar 2. membangkitkan minat dan rasa ingin tahu murid terhadap sesuatu masalah yang sedang di bicarakan 3. mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif dari siswa, sebab berpikir itu sendiri adalah bertanya 4. menuntun proses berfikir , sebab pertanyaan yang baik akan membantu murid dalam menentukan jawaban yang baik, dan

5. memusatkan perhatian muridterhadap masalah yang sedang di bahas7

Hasil observasi proses pembelajaran IPA pada semester genap di kelas IV SDN Donomulyo Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan ditemukan proses pembelajaran yang kurang memperhatikan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.selain itu juga, ketuntasan siswa dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan hanya sekitar 40% saja. Berdasarkan masalah tersebut adalah penerapan keterampilan bertanya dalam pembelajaran agar keterlibatan siswa dalam

pembelajaran semakin banyak sehingga aktifitas dan hasil belajar siswa akan meningkat.

C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi permasalahan dalam penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagi berikut: Apakah penggunaan keterampilan bertanya dapat meningkatkan aktivitas belajar pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN Donomulyo Kecamatan Banjit ?

D. Tujuan Perbaikan Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan penggunaan keterampilan bertanya dalam pembelajaran, 2. Mendeskripsikan/ menganalisis dampak pengunaan keterampilan bertanya terkhadap aktifitas belajar siswa 3. untuk menemukan alternative jalan keluar dalam perbaikan pembelajaran di sekolah

4. Membantu dalam penyusunan karya ilmiah untuk dijadikan penilaian guna mendapatkan gelar sarjana dan meningkatakan kualitas profesionalisme calon guru E. Manfaat Perbaikan Manfaat penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Memberikan simbangan pemikiran kepada lembaga pendidikan tentang alternative metode pembelajaran untuk memaksimalkan upaya pembelajaran siswa pada mata pelajaran IPA khususnya bagi para guru kelas IV (empat) dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Dengan Menggunakan Keterampilan Bertanya diharapkan dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 3. mendapatkan pengalaman yang sangat berarti untuk peningkatan kompetensi penulis dan guru sekolah dasar pada umumnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Keterampilan Bertanya Keterampilan bertanya adalah keterampilan yang berisi ucapan verbal yang meminta respon dari siswa. Dalam proses pembelajaran pada dasarnya bertanya adalah inti dari mengajar. Biasanya pertanyaan cenderung untuk kepentingan yang ditanya. Untuk itu perlu dilatih keberanian siswa agar mau bertanya, sehingga terarah kepada tujuan pembelajaran. 8 Berdasarkan pendapat Jhon Dewey (2000) mengatakan bahwa Berfikir adalah Bertanya, dengan mengajukan pertnyaan secara berencana, siswa diantarkan agar mau berfikir kritis, kreatif dalam proses pembelajaran dan hasil belajarnya. Pertanyaan yang tersusun dengan baik sebenarnya lebih dari separuh menjawab. Satu gambar dapat bernilai seribu kata dan satu pertanyaan yang tepat dapat bernilai seribu gambar. Mengajukan beberapa pertanyaan lebih baik dari pada mengetahui semua jawaban. Sehubungan dengan hal diatas, maka selama proses pembelajaran siswa perlu dilatih keberanian dalam mengajukan pertanyaan.9 Menurut sadiman (1994:23)bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenali. Respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupoakan hasil pertimbangan. Jadi, bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berfikir.10 Keterampilan bertanya bertujuan untuk : 1. merangsang kemampuan berrfikir siswa 2. membantu siswa dalam belajar 3. mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang mandiri
8 9 10

Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd. Orrientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran.bumi aksara:Jakarta.2005,hal 170.

4. meningkatkan kemampuan berpikir siswa dan kemampuan berpikir tingkat rendah kelebih tingkat yang lebih tinggi 5. membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang di rumuskan11

Berikut ini disajikan komponen-komponen keterampilan bertanya : 1. Keteramilan Dasar a. Jelas dan singkat Penggunaan kata-kata yang ditanyakan hendaknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia siswa. b. Pemberian acuan Supaya siswa dapat menjawab dengan tepat,dalam mengajukan pertanyaan guru perlu memberikan informasi yang menjadi acuan pertanyaan. c. Pemusatan Pada umumnya dimulai dari pertanyaan berfokus yang luas (terbuka), kemudian ke focus yang lebih sempit d. Pindah gilir Pada awalnya pertanyaan diajukan kepada seluruh siswa dikelas, kemudian menunjuk beberapa siswa dengan jalan menyebut nama mereka secara bergiliran dan acak untuk menjawab pertanyaan yang sama e. Penyebaran

11

Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd. Orrientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran.bumi aksara:Jakarta.2005 hal 170

Pemberian giliran dalam menjawab pertanyaan hendaknya merata untuk seluruh kelas,kepada siswa tertentu,atau menyebarkan respons siswa f. Pemberian waktu berfikir Dalam mengajukan pertanyaan guru harus berdiam diri sesaat sebelum menunjuk siswa merespons pertanyaanya. untuk

memberikan jawaban g. Pemberian tuntunan Dalam hal pemberian tuntunan ini, apabila jawaban siswa kurang sempurna, maka perlu diberikan tuntunan sampai siswa menemukan jawaban yang benar, misalnya dengan jalan: 1) Mengulang kembali pertanyaan secara sederhana dan mudah dipahami oleh siswa 2) Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana untuk menuntun kepertanyaan semula 3) Mengulangi pertanyaan12 penjelasan yang berhubungan dengan

2. Komponen keteramilan bertanya lanjutan a. Perubahan tuntunan tingkat kognitif pertanyaan Pertanyaan yang menuntut tingkat kognitif siswa dapat dilakukan dengan jalan meningkatkan kesulitan pertanyaan. Yaitu dari pertanyaan yang kurang menuntut pelibatan proses mental secara kompleks sehingga pertanyaan tidak hanya menuntut respon berupa

12

Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd. Orrientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran.bumi aksara:Jakarta.2005 hal 170-171

fakta tetapi ingatan, pemahaman, penerapan,analisis, sintesis, evaluasi. b. Pengaturan urutan pertanyaan Dalam penyampaian pertanyaan yang di ajukan haruslah mempunyai urutan yang logis, penyusun dan penyampaian pertanyaan dari urutan yang mudah ke yang sulit dan dari yang sederhana ke komplek. c. Penggunaan pertanyaan melacak Agar supaya dapat diketahui tingkat kemampuan siswa yang

berkaitan dengan jawaban yang dikemukakan, maka pertanyaan dapat ditingkatkan. Misalnya meminta siswa untuk memberikan alas an atau contoh yang relevan dan sebaliknya. Adapun teknik untuk melacak jawaban siswa dapat dilakukan dengan jalan: 1) Klasifikasi 2) Meminta siswa untuk memberikan alas an 3) Meminta kesepakatan 4) Meminta ketepatan/ kecepatan menjawab 5) Meminta jawaban yang relevan 6) Meminta contoh 7) Meminta jawaban yang lebih kompleks d. Peningkatan terjadinya interaksi Apabila siswa yang memberikan jawaban hanya sebagian kecil dan cenderung siswa tentu saja maka dapat ditingkatkan partisipasi dan interaksi antara siswa selama proses pembelajaran. Untuk itu perlu diciptakan situasi sehingga pertanyaan tidak dijawab siswa yanhg

itu-itu saja. Misalnya dengan belum/ tidak pernah memberikan jawaban atau komentar. (Winatasaputra : 2000 : 57) B. Aktifitas Belajar Siswa 1. Yang dimaksud dengan aktifitas adalah: a. keaktifan, kegiatan, kesibukan Pengertian Keaktifan Belajar Siswa

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, aktif adalah giat (bekerja, berusaha), sedangkan keaktifan adalah suatu keadaan atau hal di mana siswa dapat aktif13. Pada penelitian ini keaktifan yang dimaksud adalah keaktifan belajar
siswa. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik dan

relatif tetap, serta ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Jadi keaktifan belajar siswa adalah suatu keadaan di mana siswa aktif dalam belajar.

b. kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian. (KBBI, 1990;17). Sedangkan hasil belajar mempunyai makna menurut Noehi Nasution: hasil belajar tidak hanya terbatas pada hasil belajar pengetahuan (aspek kognitif) tetapi juga meliputi pengembangan sikap (aspek efektif) dan aspek keterampilan (aspek motorik). Rata hasil belajar adalah kesekian kata dan jika dipisahkan akan mempunya arti/ makna yang berbeda.

13

Kamus Bahasa Indonesia depertemen Pendidikan Dan kebudayaan RI, Jakarta 2001, hal 24-25

Kata hasil mempunya arti: 1) sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya) oleh usaha (pikiran, tanam-tanaman, sawah, tanah, lading, hutan, dan sebagainya). 2) Pendapat, perolehan buah 3) Akibat, kesusahan (dari pertandingan, ujian, dan sebagainya). Kata belajar itu sendiri mempunya arti: 1) Berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu 2) Berlatih 3) Berubah tingkah lakunya atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman

Berdasarkan makana kata tersebut hasil belajar yang dimaksud disini adlaah sesuatu yang diperoleh dari berusaha, berlatih dlaam mempelajari suatu ilmu dengan harapan dapat merubah tingkah laku berdasarkan pengalamannya. Ini dapat diketahui setelah berproses dalam suatu kegiatan. Dengan demikian hasil berlajar akan dapat diketahui setelah berproses atau melakukan kegiatan dalam hal ini penilaian/ tes. Proses didapatnya hasil belajar yang berhubungan dengan pengetahuan (aspek

kognitif) biasanya diukur denga tes, sedangkan hasil belajar yang berhubungan dengan aspek afektif dan keterampilan biasanya diukur dengan menggunakan alat ukuryang dikategorikan dengan non tes. Seperti daftar cek skala ratting, skala sikap, pedoman wawancara, dan lain sebagainya. Aktifitas dan hasil belajar dapat diartikan kegiatan yang tidak disamakan dalam proses belajar mengajar untuk memperoleh keterampilan atau ilmu dalam rangka mengubah tingkah laku siswa berdasarkan pengalaman belajar.

III. PELAKSANAAN PERBAIKAN A. Subjek Penelitian I. Tempat pelaksanaan Tempat perbaikan pembelajaran dilaksanakan dikelas IV SDN 1 Donomulyo Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan. Adapun jumlah siswa kelas IV adalah sebanyak 29 Orang. II. Mata pelajaran Mata pelajarana yang dipilih untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran adalah IPA. III. Waktu pelaksanaan Waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah taggal Adapun jadual kegiatannya adalah sebagai berikut: No 1 2 3 Harian dan Tanggal Mata pelajaran dan siklus sampai dengan

B. Deskripsi Per Siklus Secara garis besar langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah mengacu pada prosedur PTK pada program PKP yang dapat disajikan dalam gambar berikut:

TINDAKAN

ANALISIS DATA

TINDAKAN

ANALISIS DATA

REVISI PERENCANAAN

REFLEKSI

RENCANA

REFLEKSI

Keterangan: 1) Refleksi a) Identifikasi Masalah b) Analisis Masalah c) Perumusan Masalah 2) Rencana Perbaikan Pembelajaran 3) Tindak Perbaikan Pembelajaran 4) Analisis Data dan Kesimpulan 5) Refleksi Langkah-langkah yang penullis lakukan setiap mata pelajaran dan siklus dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

I.

Siklus 1 a. Menentukan pokok bahasan/ sub pokok bahasan, untuk mata pelajaran IPA dipilih pokok bahasan lingkungan , sumber daya alam dan teknologi b. Menyiapkan materi/bahan sumber yang relevan berupa buku sumber, alat peraga dan media pembelajaran lainnya. c. Menyusun rencana pembelajaran I d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan keterampilan bertanya e. Menyusun alat evaluasi, mengamati kefahaman siswa dengan materi yang disajikan f. Merefleksikan hasil belajar untuk perbaikan pembelajaran

II.

Siklus 2

a. Menyusun Rencana Pembelajaran Perbaikan I b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan keterampilan bertanya c. Mewnyampaikan tujuan pembelajaran d. Guru menjelaskan dengan bahasa yang mudah difahami siswa e. Memberikan contoh-contoh kongkrit pemanfaatan lingkungan, sumber daya alam dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari yang mudah difahami siswa f. Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa g. Menyusun alat evaluasi, mengamati kefahaman siswa tentang materi yang disajikan h. Guru bersama siswa membuat kesimpulan i. Memberikan tugas/ pekerjaan rumah kepada siswa j. Merefleksikan hasil belajar untuk perbaikan pembelajaran

III.

Siklus 3 Siklus ketiga dilaksanakan jika hasil perbaikan pembelajaran disiklus ke-2 belum dapat, namun jika sudah didapat maka siklus ke-3 ini tidak dilaksanakan. Adapun secara garis besar kegiatan siklus ke-3 ini sama dengan siklus ke-2, tetapi ditambah dengan proses pengambilan kesimpulan penelitian yang dilaksanakan.

Sehubungan dengan masalah yang dihadapi yaitu banyaknya siswa yang tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan, maka yang ditanyakan guru adalah memberikan pertanyaan kepada siswa secara merata. Dengan demikian diharapkan dalam proses pembelajaran siswa akan lebih aktif dan kreatif karena pertanyaan yang diberikan oleh guru maupun siswa adalah sesuatu yang harus ditanggapi oleh masingmasing siswa ketika ditanya.

You might also like