You are on page 1of 1

Anekdot Sufi di Zaman Modern: Melaksanakan Shalat atau Menegakkan Shalat?

Filed under: Nasihat, Tashawwuf Dalam Kehidupan Kita, Renungan, Tips & saran, Su sastra oleh Wawan TBH Dalam suatu pengajian tashawwuf, Guru Bijakbestari sedang melakukan dialog denga n salah seorang muridnya tentang kesempurnaan shalat. Murid: Kemarin Guru telah menguraikan secara jelas tentang keutamaan shalat seba gai suatu ibadah penghubung antara seorang abdi/hamba dengan Rabb-nya, dan rasan ya saya cukup memahaminya. Sekarang mohon engkau jelaskan apakah perbedaan melak sanakan shalat dengan menegakkan shalat? Guru: Melaksanakan shalat artinya kita mengerjakan shalat sesuai dengan syarat-s yarat sahnya shalat sesuai yang diatur dalam fiqih(syariat lahir). Sedangkan men egakkan shalat, selain melaksanakan shalat kita menyempurnakannya dengan adab-ad ab2 batiniah shalat. Murid:Bagaimana caranya agar kami dapat memprioritaskan penegakan shalat di atas kegiatan harian lainnya (seperti: bekerja di kantor, kegiatan di keluarga, di m asyarakat, proyek-proyek bisnis, meeting dengan atasan, dsb.)? Guru: Baiklah Anakku, ini sebuah pertanyaan yang penting. Shalat adalah sebuah i badah yang pelaksanaan jasadiahnya mudah dikerjakan. Namun, keutamaan shalat dan hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya baru dapat kita raih bila kita selain mengerjakan teknis jasadiahnya(sah secara fiqih), juga menyempurnakan dengan ad ab/etika secara pikiran maupun qalbu (adab batiniah). Untuk dapat memprioritaskan shalat di atas segala kegiatan sehari-hari, pertama, kita perlu menjaga aqidah, yaitu dalam pikiran dan qalbu kita harus tetap dijag a bahwa urusan yang berkaitan langsung dengan Allah, seperti shalat adalah urusa n yang secara hakiki kalau kita mengerti- merupakan urusan paling menentukan kualit as ibadah/pengabdian kita kepada AllahSWT. Kedua, kita harus menyadari bahwa karena keyakinan kita masih lemah, sehingga ki ta akan sangat mudah teralihkan konsentrasi pikiran dan qalbu kita pada hal-hal selain Allah, oleh karena itu di saat kita tidak sedangmelaksanakan shalat, kita harus memperhatikan betul kegiatan apa saja yang paling mudah membuat kita lala i dalam kontak dengan Allah. Sebaiknya menjelang kita mengerjakan kegiatan tsb k ita berdzikir kepada Allah sebagai pemanasan shalat kita. Ketiga, kita harus senantiasa menjaga qalbu kita dari penyakit-penyakitnya, sepe rti mudah emosi, kurang sabar, iri dengan prestasi orang lain, merasa diri sudah shalih, dsb. Juga, kita harus melatih agar kebiasaan lupa yang kita miliki seandai nya ada- dapat kita kurangi atau bahkan kita hilangkan. Keempat, menanamkan ke pikiran kita bahwa suara adzan yang kita dengar adalah re presentasi dari Suara Allah yang mengundang kita untuk berkomunikasi. Sehingga s eluruh organ tubuh kita akan segera berwudhu dan melaksanakan shalat begitu kita mendengar suara adzan berbunyi. Kelima, melatih konsentrasi pikiran dan qalbu kita untuk fokus kepada Allah sela ma kita sedang shalat. Keenam, kita sering berdoa agar hidayah yang ada di hati kita jangan sampai terc abut dan mohon dikuatkan. Semoga Allah membimbing dan merahmati kita semua amien. Wallahu a lam bi shawwab.

You might also like