Professional Documents
Culture Documents
Lap. DWAN Fitri Sundari
Lap. DWAN Fitri Sundari
SMKN 1 CIMAHI
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memudahkan saya melakukan praktek dan berhasil menyelesaikannya. Serta berkat karuniaNya lah saya dapat menyelesaikan laporan ini.Laporan yang berjudul Laporan Akhir Diagnosa WANr ini mengacu kepada tugas mata pelajaran Diagnosa WAN, sebagai pelengkap tugas atau untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Diagnosa WAN. Sehingga diharapkan akan memberikan referensi pembelajaran. Laporan ini diharapkan pula dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran dengan maksud siswa-siswi dapat memperoleh wawasan secara komprehensif dan fungsional tentang Diagnosa WAN. Saya selaku penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penyusunan makalah ini.terutama kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kedua orang tua saya, Bapak Rudi Haryadi, Ibu Neti Amalia, Keluarga Besar TKJ SMKN 1 Cimahi dan semua pihak yang membantu dari awal rencana eksperimen hingga laporan selesai. Upaya peningkatan kualitas terus dilakukan, oleh karena itu saya selaku penyusun berharap bentuk partisipasi berbagai pihak terkait untuk menyampaikan saran dan kritik membangun tentang kekurangan laporan ini, terutama para pembaca. Akhirnya saya ucapkan sekali lagi terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan laporan ini.Mohon maaf apabila ada kesalahan. Cimahi, Desember 2011
Penyusun
Fitri Sundari
3 TKJ A Diagnosa WAN
Tujuan Agar siswa dapat memahami instalasi dan konfigurasi Smart Switch menggunakan interface command line. Pendahuluan Switch adalah salah satu dari berbagai macam perangkat jaringan komputer, pada implementasinya Switch dibagi menjadi 2 macam yaitu: manageable Switch dan unmenageable switch. Manageable switch memiliki fungsi yang lebih dari switch biasa diantaranya bisa membagi jaringan atau dari 1 broadcast domain menjadi beberapa collision domain, pada bab ini kita akan membahas mengenai instalasi dan konfigurasinya di software packet tracert. Alat dan bahan : 1. 4 unit PC 2. Smart Switch D-Link DES-3000 series 3. Kabel UTP 4. Kabel serial Langkah Kerja : Buat topologi jaringan komputer seperti gambar di bawah ini. Topologi yang akan di praktekan
*Berikut IP Address masing-masing PC berdasarkan port IP Address PC port 1 172.16.16.18 IP Address PC port 2 172.16.16.17 IP Address PC port 3 172.16.16.19 IP Address PC port 4 172.16.16.16 *Berikut pengaturan segmen di Switch D-Link : Segmen VLAN2 = port 2-4 Segmen VLAN3 = port 1-3 1. Lakukan konfigurasi switch seperti gambar di bawah ini. Berikut adalah konfigurasi pada switchnya Setelah PC dan switch terkoneksi melalui kabel serial, buka terminal dan masukkan command sudo gtkterm dan akan tampil seperti gambar di bawah. Kemudian masukkan username dan password.
Kemudian masukkan perintah show vlan untuk menampilkan daftar vlan yang tersedia. Pada gambar di bawah terlihat kondisi default vlan semua port dapat berkomunikasi.
Kemudian buat vlan dengan nama vlan1 dengan perintah seperti di bawah.
Kemudian masukkan perintah show vlan dan vlan yang baru dibuat akan tampil seperti gambar di bawah.
Masukkan data di masing-masing vlan dengan ketentuan di vlan 1 hanya port 2 dan 4 yang dapat berkomunikasi dan di vlan 2 hanya port 1 dan 3 yang dapat berkomunikasi.
Setelah dikonfigurasi, ketikkan show vlan untuk mengecek kembali apakah sudah benar konfigurasi yang tadi dilakukan.
KESIMPULAN Dalam istilah switch di dunia jaringan komputer, ternyata ada 2 macam switch dalam pengaplikasiannya dilapangan, kita sebutsaja switch biasa dan switch yang mempunyai fungsi tambahan yang lebih. Atau lebih sering disebut unmanageable switch dan manageable switch. Pada switch janis manageable switch disisipkan fungsi-fungsi khusus tidak hanya melaksanakan fungsi switch diantaranya dapat membuat beberapa kelompok network dari hanya 1 network yang ia kelompoki. Atau biasanya disebut, dapat membuat beberapa broadcast domain dari 1 collision domain.
A. Pendahuluan
Manageable switch biasa disebut Switch Pintar, yaitu switch yang dapat dikonfigurasi dan dikonfigurasi setiap portnya. Memiliki fitur yang menarik dan dibutuhkan bagi jaringan WAN (Wide Area Network). Mampu untuk mengontrol lalu lintas (trafic jaringan). Semua fasilitas tersebut tergantung dari merk/vendor manageable switch tersebut. Semakin banyak fasilitas/fiturnya maka semakin mahal harga perangkat switch tersebut. Switch ini juga memiliki fungsi pada layer 3, yang sama halnya seperti router. Semua fitur ini tujuannya adalah untuk keamanan (security). Contohnya seperti seseorang yang iseng masuk jaringan LAN dengan menghubungkan ke salah satu port pada switch.
B. Tujuan Agar siswa dapat mengkonfigurasi manageable switch. C. Alat & Bahan: a. 4 unit PC untuk pengkonfigurasian dan uji coba b. Switch LevelOne GSW-2472TGX c. 4 buah straight-through cable d. 1 buah console cable D. Langkah Kerja: 1. Buatlah topologi seperti di bawah.
2. Atur IP seperti tabel di bawah ini. USER PC 4 PC 5 PC 6 PC 7 IP ADDRESS 172.16.16.16/24 172.16.16.17/24 172.16.16.18/24 172.16.16.19/24
3. Lakukan uji koneksi untuk memastikan pada awalnya semua PC yang terhubung ke Switch terdapat pada satu network dan bisa saling berkomunikasi dengan cara melakukan ping dari PC4 ke PC-PC yang lain. PC 6 PC 5
PC7
PC 4
4. Setelah melakukan uji koneksi awal, saatnya konfigurasi VLAN. Hubungkan salah satu PC menggunakan console cable ke Switch LevelOne GSW-2472TGX, kemudian buka aplikasi gtkterm pada terminal. Setelah itu tekan enter satu kali, kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah ini. Log-in dengan root sebagai username dan password-nya.
5. Setelah log in berhasil, maka kita akan masuk ke menu utama switch. Kemudian pilih VLan configuration (no. 4).
8. Setelah itu pilih <Edit> ubah VLAN MODE menjadi PortBased seperti dibawah ini.
VLAN Group ID 1 2
10. setelah itu pilih <Add> untuk menambahkan VLAN.
Port Membership 1, 3 2, 4
Setelah itu pilih <save> untuk menyimpan. 11. Selanjutnya lakukan pengujian dengan cara melakukan uji koneksi dari PC4 ke PC lainnya (baik satu VLAN ataupun tidak), dan sisanya. PC 4
PC 5
PC 6
PC 7
12. Jika hasilnya sesuai dengan rencana, maka konfigurasi VLAN telah berhasil. E. Kesimpulan: Dengan melakukan praktikum ini kita dapat memahami dan melakukan konfigurasi pada topologi implementasi VLAN yang dapat membagi Link ( jalur ) Switch menjadi beberapa jalur virtual.
Tujuan
: Agar siswa dapat memahami instalasi dan konfigurasi Smart Switch menggunakan Packet Tracert pada konfigurasi dan instalasi VLAN. : Switch adalah salah satu dari berbagai macam perangkat jaringan komputer, pada implementasinya Switch dibagi menjadi 2 macam yaitu: manageable Switch dan unmenageable switch. Manageable switch memiliki fungsi yang lebih dari switch biasa diantaranya bisa membagi jaringan atau dari 1 broadcast domain menjadi beberapa collision domain, pada bab ini kita akan membahas mengenai instalasi dan konfigurasinya di software packet tracert.
Pendahuluan
Alat dan bahan : Seperangkat PC dengan OS yang terintegrasi Software Packet tracert Langkah Kerja : 1. Buat topologi jaringan komputer di packet tracert seperti gambar di bawah ini.
2. Atur IP seperti tabel di bawah ini. USER PC 4 PC 5 PC 6 PC 7 IP ADDRESS 172.16.16.2/24 172.16.16.3/24 172.16.16.4/24 172.16.16.5/24
PC 4
PC 5
PC 6
PC 7
FAFAF Fast Ethernet 0/1 dan 0/2 memiliki VLAN yang sama yaitu : 2:vlan2
FAFAF Fast Ethernet 0/3 dan 0/4 memiliki VLAN yang sama yaitu : 3:vlan3
KESIMPULAN Dalam istilah switch di dunia jaringan komputer, ternyata ada 2 macam switch dalam pengaplikasiannya dilapangan, kita sebutsaja switch biasa dan switch yang mempunyai fungsi tambahan yang lebih. Atau lebih sering disebut unmanageable switch dan manageable switch. Pada switch janis manageable switch disisipkan fungsi-fungsi khusus tidak hanya melaksanakan fungsi switch diantaranya dapat membuat beberapa kelompok network dari hanya 1 network yang ia kelompoki. Atau biasanya disebut, dapat membuat beberapa broadcast domain dari 1 collision domain.
Tujuan
: Agar siswa dapat memahami instalasi dan konfigurasi Smart Switch menggunakan Packet Tracert pada konfigurasi dan instalasi VLAN. : Switch adalah salah satu dari berbagai macam perangkat jaringan komputer, pada implementasinya Switch dibagi menjadi 2 macam yaitu: manageable Switch dan unmenageable switch. Manageable switch memiliki fungsi yang lebih dari switch biasa diantaranya bisa membagi jaringan atau dari 1 broadcast domain menjadi beberapa collision domain, pada bab ini kita akan membahas mengenai instalasi dan konfigurasinya di software packet tracert.
Pendahuluan
Alat dan bahan : Seperangkat PC dengan OS yang terintegrasi Software Packet tracert Langkah Kerja : 1. Buat topologi jaringan komputer di packet tracert seperti gambar di bawah ini. TOPOLOGI RUANG STAF SMKN 1 CIMAHI
2. Atur IP seperti tabel di bawah ini. USER PC 0 PC 1 PC 2 PC 4 PC5 PC6 IP ADDRESS 172.16.16.2/24 172.16.16.3/24 172.16.16.4/24 172.16.16.5/24 172.16.16.6/24 172.16.16.7/24
PC 0
PC 1
PC 2
PC 3
PC4
PC5
Berikut adalah konfigurasi pada switchnya 4. Lakukan pengecekan pada setiap host.
KESIMPULAN Dalam istilah switch di dunia jaringan komputer, ternyata ada 2 macam switch dalam pengaplikasiannya dilapangan, kita sebutsaja switch biasa dan switch yang mempunyai fungsi tambahan yang lebih. Atau lebih sering disebut unmanageable switch dan manageable switch. Pada switch janis manageable switch disisipkan fungsi-fungsi khusus tidak hanya melaksanakan fungsi switch diantaranya dapat membuat beberapa kelompok network dari hanya 1 network yang ia kelompoki. Atau biasanya disebut, dapat membuat beberapa broadcast domain dari 1 collision domain.
Tujuan
: Agar siswa dapat memahami instalasi dan konfigurasi Smart Switch menggunakan interface command line. : Switch adalah salah satu dari berbagai macam perangkat jaringan komputer, pada implementasinya Switch dibagi menjadi 2 macam yaitu: manageable Switch dan unmenageable switch. Manageable switch memiliki fungsi yang lebih dari switch biasa diantaranya bisa membagi jaringan atau dari 1 broadcast domain menjadi beberapa collision domain, pada bab ini kita akan membahas mengenai instalasi dan konfigurasinya di software packet tracert.
Pendahuluan
Alat dan bahan : 5. 4 unit PC 6. Smart Switch D-Link DES-3000 series 7. Kabel UTP 8. Kabel serial Langkah Kerja : Buat topologi jaringan komputer seperti gambar di bawah ini. Topologi yang akan di praktekan
*Berikut IP Address masing-masing PC berdasarkan port IP Address PC port 1 172.16.16.18 IP Address PC port 2 172.16.16.17 IP Address PC port 3 172.16.16.19 IP Address PC port 4 172.16.16.16 *Berikut pengaturan segmen di Switch D-Link : Segmen ruang guru = port 2-4 Segmen TU = port 1-3 3. Lakukan konfigurasi switch seperti gambar di bawah ini. Berikut adalah konfigurasi pada switchnya Setelah PC dan switch terkoneksi melalui kabel serial, buka terminal dan masukkan command sudo gtkterm dan akan tampil seperti gambar di bawah. Kemudian masukkan username dan password.
Kemudian masukkan perintah show vlan untuk menampilkan daftar vlan yang tersedia. Pada gambar di bawah terlihat kondisi default vlan semua port dapat berkomunikasi.
Kemudian buat vlan dengan nama vlan1 untuk ruang guru dan vlan2 untuk ruang TU dengan perintah seperti di bawah.
Kemudian masukkan perintah show vlan dan vlan yang baru dibuat akan tampil seperti gambar di bawah.
Masukkan data di masing-masing vlan dengan ketentuan di vlan 1 hanya port 2 dan 4 yang dapat berkomunikasi dan di vlan 2 hanya port 1 dan 3 yang dapat berkomunikasi.
Setelah dikonfigurasi, ketikkan show vlan untuk mengecek kembali apakah sudah benar konfigurasi yang tadi dilakukan.
4. Lakukan pengecekan pada setiap host. Test koneksi dari PC 4 ruang guru ke semua PC
KESIMPULAN Dalam istilah switch di dunia jaringan komputer, ternyata ada 2 macam switch dalam pengaplikasiannya dilapangan, kita sebutsaja switch biasa dan switch yang mempunyai fungsi tambahan yang lebih. Atau lebih sering disebut unmanageable switch dan manageable switch. Pada switch janis manageable switch disisipkan fungsi-fungsi khusus tidak hanya melaksanakan fungsi switch diantaranya dapat membuat beberapa kelompok network dari hanya 1 network yang ia kelompoki. Atau biasanya disebut, dapat membuat beberapa broadcast domain dari 1 collision domain.
Fitri Sundari
3 TKJ-A Diagnosa WAN
1. Tujuan Agar siswa dapat memahami dan mengetahui cara konfigurasi Smart Switch dengan menggunakan teknik Web Base pada Cisco Lv1. Agar siswa dapat menggunakan Web Base dalam pengaplikasian konfigurasi di Smart Switch Cisco Lv1. Agar siwa memahami konsep VLAN yang di lakukan pada Manageable Switch. 2. Pendahuluan Manageable Switch adalah adalah switch yang memiliki IP Management yang dapat mengatur network menjadi beberapa segment. Switch ini mempunyai lebih banyak fungsi dan keuntungan dibanding dengan Unmanageable Switch yaitu yang dapat di setting seperti : mengaktifkan dan menonaktifkan port tertentu, setting bandwith dan fungsi duplex, mudah dalam monitoring traffic, pengaturan acces user dan acces list, membuat keamanan network lebih terjamin, memiliki buffer yangt lebih besar untuk menampung Mac Address forwarding Data Base, maintenance network karena dapat diakses tanpa harus berada di dekat switch dan mengandung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN dan ada yang bisa support dengan speed limiter/port. 3. Alat dan Bahan Manageable Switch Cisco Lv1 3 PC Kabel dan konektor RJ45 (UTP) 4. Topologi yang akan di praktekan
IP Address PC port 1 172.16.16.18 IP Address PC port 2 172.16.16.17 IP Address PC port 3 172.16.16.19 IP Address PC port 4 172.16.16.16 *Berikut pengaturan segmen di Switch D-Link : Segmen VLAN2 = port 2-4 Segmen VLAN3 = port 1-3 5. Langkah kerja 1. Konfigurasi IP Address dari masing-masing computer dan untuk membuktikan lakukan uji koneksi sebelum konfigurasi VLAN di lakukan. Komputer port 1
(semua TTL)
Komputer port 3
(semua TTL)
Komputer port 4
2. Hubungkan Switch dengan sumber listrik, 3. Hubungkan Switch dengan PC dengan media kabel UTP RJ45, 4. Masuk ke VLAN Configuration, login menggunakan bantuan browser ketikkan 192.168.16.1 untuk mengakses web base pada cisco Lv1, masuk dengan username root dan password root, kemudian klik login.
5. Maka akan tampil Unable to connect karena IP tidak sesuai dengan IP di computer dan perlu di ubah dahulu.
7. Masuk kembali ke VLAN Configuration, login menggunakan bantuan browser ketikkan 172.16.16.13 untuk mengakses web base pada cisco Lv1, masuk dengan username root dan password root, kemudian klik login.
8. masuk ke VLAN Configuration, ganti status disable menjadi portbase, lalu Apply.
10. Pada Vlan 2 lakukan pengaturan port, yaitu port 2 dan port 4 lalu Apply.
11. Pada Vlan 3 lakukan pengaturan port, yaitu port 1 dan port 3 lalu Apply.
8. Reboot Switch,
Komputer port 2
Komputer port 3
Komputer port 4
(yang TTL hanya dengan port 2 dan Switch) 14. Kesimpulan Ada beberapa perbedaan mendasar yang membedakan antara manageable switch dengan yang non manageable. Perbedaan tersebut dominan bisa di lihat dari kelebihan dan keunggulan yang dimiliki oleh switch manageable itu sendiri. Adapun beberapa kelebihan manageable switch yang membedakan keduanya adalah : 1. Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN 2. Pengaturan access user dengan access list 3. Membuat keamanan network lebih terjamin 4. Bisa melakukan pengaturan port yang ada 5. Mudah dalam monitoring trafick dan maintenence network karena dapat diakses tanpa harus berada di dekat switch. Itulah beberapa hal yang membedakan antara manageable switch dengan yang non manageable.
Tujuan
: Agar siswa dapat memahami instalasi dan konfigurasi VTP (Virtualn Trunking protokol) dalam implementasinya terhadap device Smart Switch menggunakan Packet Tracert pada konfigurasi dan instalasi VLAN. : Switch adalah salah satu dari berbagai macam perangkat jaringan komputer, pada implementasinya Switch dibagi menjadi 2 macam yaitu: manageable Switch dan unmenageable switch. Manageable switch memiliki fungsi yang lebih dari switch biasa diantaranya bisa membagi jaringan atau dari 1 broadcast domain menjadi beberapa collision domain, VPT atau (Virtual Trunking protoco) memungkinkan banyak switch yang berbeda yang masing-masing daripadanya memiliki VLAN dapat saling berkomunikasi sesuai aturan yang dibuat sebelumnya, pada bab ini kita akan membahas mengenai instalasi dan konfigurasinya di software packet tracert.
Pendahuluan
Alat dan bahan : Seperangkat PC dengan OS yang terintegrasi Software Packet tracert Langkah Kerja : 5. Buat topologi jaringan komputer di packet tracert seperti gambar di bawah ini.
1 1
2 1
CATATAAN : langkah proses pengerjaan 1. Siapkan 3 Switch lalu koneksikan secara fisik (cable) dengan port yang sudah ditentukan sebelumnya 2. lalu setting mode trunk, di CLI mode masikan input switch port mode trunk di port yang dibutuhkan konfigurasi trunk di switch 1
CATATAN : port lain yang terkoneksi dengan port yang disetting Trunk akan secara langsung menjadi trunk mode A. Setting mode dari masing masing Switch 1. Switch 1 (server)
2. Switch 2 (Client)
3. Switch 3 (Client)
B. Setting semua Switch1 dengan nama yang sama tkj agar VTP dapat terbentuk
CATATAAN : Switch lain akan secara otomatis tersetting domain yang sama
Lakukan konfigurasi pembuatan VLAN di Switch1 maka dengan proses tersebut, menghasilkan 2 switch client lain akan ikut memiliki pembentukan VLAN yang sama.
6. Atur IP seperti tabel di bawah ini. JANGAN DULU KONEKSIKAN PC DENGAN SWITCH PC 1
PC 2
PC 3
PC 4
PC 5
PC 6
PC 7
PC 8
7. Lakukan konfigurasi vlan switch seperti gambar di bawah ini. SWITCH SERVER
VLAN 10
VLAN 10
SWITCH CLIENT
VLAN 20
VLAN 20
C. Untuk Switch 2 Konfigurasi VLANnya 1. VLAN 10 untuk port 2 dan 3 2. VLAN 20 untuk port 4 dan 5 3. Untuk port 1 ubah menjadi mode trunk
2 3 4 5
2
D. Untuk Switch 3 Konfigurasi VLANnya 4. VLAN 10 untuk port 2 dan 3 5. VLAN 20 untuk port 4 dan 5 6. Untuk port 1 ubah menjadi mode trunk
2 3 5 4
E. Untuk Switch 1 Konfigurasi VLANnya 7. Port 1 dan 2 ubah menjadi mode trunk
KESIMPULAN Dalam istilah switch di dunia jaringan komputer, ternyata ada 2 macam switch dalam pengaplikasiannya dilapangan, kita sebutsaja switch biasa dan switch yang mempunyai fungsi tambahan yang lebih. Atau lebih sering disebut unmanageable switch dan manageable switch. Pada switch janis manageable switch disisipkan fungsi-fungsi khusus tidak hanya melaksanakan fungsi switch diantaranya dapat membuat beberapa kelompok network dari hanya 1 network yang ia kelompoki. Atau biasanya disebut, dapat membuat beberapa broadcast domain dari 1 collision domain. Dalam pengaplikasiannya ada istilah VTP (Virtual Trunking Protocol) yang dengannya VLANVLAN dalam suatu jaringan komputer dapat saling dikelompokan kembali, untuk keparluankeperluan tertentu, yang dalam pembagiannya berdasarkan nama Domain masing-masing switch, jika dijabarkan VLAN10 dan VLAN20 yang terintegrasi dalam 2 switch yang berbeda dan terhubung dalam suatu jaringa komputer, dapat saling berkomunikasi dengan catatan 2 switch tersebut memiliki domain yang sama.
Tujuan
: Agar siswa dapat memahami instalasi dan konfigurasi VTP (Virtual Trunking protokol) dalam implementasinya terhadap device Smart Switch menggunakan Packet Tracert pada konfigurasi dan instalasi VLAN. : Switch adalah salah satu dari berbagai macam perangkat jaringan komputer, pada implementasinya Switch dibagi menjadi 2 macam yaitu: manageable Switch dan unmenageable switch. Manageable switch memiliki fungsi yang lebih dari switch biasa diantaranya bisa membagi jaringan atau dari 1 broadcast domain menjadi beberapa collision domain, VPT atau (Virtual Trunking protoco) memungkinkan banyak switch yang berbeda yang masing-masing daripadanya memiliki VLAN dapat saling berkomunikasi sesuai aturan yang dibuat sebelumnya, pada bab ini kita akan membahas mengenai instalasi dan konfigurasinya di software packet tracert.
Pendahuluan
Alat dan bahan : Seperangkat PC dengan OS yang terintegrasi Software Packet tracert
Langkah Kerja : 9. Buat topologi jaringan komputer di packet tracert seperti gambar di bawah ini.
1 1
2 1
CATATAAN : langkah proses pengerjaan 3. Siapkan 3 Switch lalu koneksikan secara fisik (cable) dengan port yang sudah ditentukan sebelumnya 4. lalu setting mode trunk, di CLI mode masikan input switch port mode trunk di port yang dibutuhkan
CATATAAN : port lain yang terkoneksi dengan port yang disetting Trunk akan secara langsung menjadi trunk mode F. Setting mode dari masing masing Switch 4. Switch 4 (transparent)
5. Switch 5 (server)
6. Switch 6 (Client)
G. Setting semua Switch1 dengan nama yang sama tkj agar VTP dapat terbentuk
CATATAN : Switch lain akan secara otomatis tersetting domain yang sama Vtp status di client switch
Lakukan konfigurasi pembuatan VLAN di Switch5 maka dengan proses tersebut, menghasilkan switch client lain akan ikut memiliki pembentukan VLAN yang sama, dan transparent switch tidak terpengaruh konfigurasi hanya menjadi penyalur.
Keadaan VLAN di Switch 4(transparent) dan 6(client) dan setelah konfigurasi di master
10. Atur IP seperti tabel di bawah ini. JANGAN DULU KONEKSIKAN PC DENGAN SWITCH PC 1
PC 2
PC 3
PC 4
PC 5
PC 6
PC 7
PC 8
guru
SWITCH transparent
guru
SWITCH SERVER
SWITCH CLIENT
siswa
siswa
H. Untuk Switch 5 Konfigurasi VLANnya 8. VLAN 10 untuk port 2 dan 3 9. VLAN 20 untuk port 4 dan 5 10. Untuk port 1 ubah menjadi mode trunk
I.
Untuk Switch 6 Konfigurasi VLANnya 11. VLAN 10 untuk port 2 dan 3 12. VLAN 20 untuk port 4 dan 5 13. Untuk port 1 ubah menjadi mode trunk
2 3 4
J.
Untuk Switch 4 Konfigurasi VLANnya 14. Port 1 dan 2 ubah menjadi mode trunk
12. Lakukan pengecekan pada setiap host. Test koneksi dari PC 0 ke semua PC
(HASIL)
KESIMPULAN Dalam istilah switch di dunia jaringan komputer, ternyata ada 2 macam switch dalam pengaplikasiannya dilapangan, kita sebutsaja switch biasa dan switch yang mempunyai fungsi tambahan yang lebih. Atau lebih sering disebut unmanageable switch dan manageable switch. Pada switch janis manageable switch disisipkan fungsi-fungsi khusus tidak hanya melaksanakan fungsi switch diantaranya dapat membuat beberapa kelompok network dari hanya 1 network yang ia kelompoki. Atau biasanya disebut, dapat membuat beberapa broadcast domain dari 1 collision domain. Dalam pengaplikasiannya ada istilah VTP (Virtual Trunking Protocol) yang dengannya VLANVLAN dalam suatu jaringan komputer dapat saling dikelompokan kembali, untuk keparluankeperluan tertentu, yang dalam pembagiannya berdasarkan nama Domain masing-masing switch, jika dijabarkan VLAN10 dan VLAN20 yang terintegrasi dalam 2 switch yang berbeda dan terhubung dalam suatu jaringa komputer, dapat saling berkomunikasi dengan catatan 2 switch tersebut memiliki domain yang sama.
Tujuan
: Agar siswa dapat memahami instalasi dan konfigurasi VTP (Virtual Trunking protokol) dalam implementasinya terhadap device Smart Switch menggunakan Packet Tracert pada konfigurasi dan instalasi VLAN. : Switch adalah salah satu dari berbagai macam perangkat jaringan komputer, pada implementasinya Switch dibagi menjadi 2 macam yaitu: manageable Switch dan unmenageable switch. Manageable switch memiliki fungsi yang lebih dari switch biasa diantaranya bisa membagi jaringan atau dari 1 broadcast domain menjadi beberapa collision domain, VPT atau (Virtual Trunking protoco) memungkinkan banyak switch yang berbeda yang masing-masing daripadanya memiliki VLAN dapat saling berkomunikasi sesuai aturan yang dibuat sebelumnya, pada bab ini kita akan membahas mengenai instalasi dan konfigurasinya di software packet tracert.
Pendahuluan
Alat dan bahan : Seperangkat PC dengan OS yang terintegrasi Software Packet tracert Langkah Kerja : 13. Buat topologi jaringan komputer di packet tracert seperti gambar di bawah ini. TOPOLOGI STM Ruang guru umum 1 1 2 1 Ruang guru umum
CATATAAN : langkah proses pengerjaan 5. Siapkan 3 Switch lalu koneksikan secara fisik (cable) dengan port yang sudah ditentukan sebelumnya 6. lalu setting mode trunk, di CLI mode masikan input switch port mode trunk di port yang dibutuhkan konfigurasi trunk di switch 1
CATATAAN : port lain yang terkoneksi dengan port yang disetting Trunk akan secara langsung menjadi trunk mode K. Setting mode dari masing masing Switch 7. Switch 1 (server)
8. Switch 2 (Client)
9. Switch 3 (Client)
L. Setting semua Switch1 dengan nama yang sama tkj agar VTP dapat terbentuk
CATATAAN : Switch lain akan secara otomatis tersetting domain yang sama Vtp status di client switch
Lakukan konfigurasi pembuatan VLAN di Switch1 maka dengan proses tersebut, menghasilkan 2 switch client lain akan ikut memiliki pembentukan VLAN yang sama.
14. Atur IP seperti tabel di bawah ini. JANGAN DULU KONEKSIKAN PC DENGAN SWITCH PC 1
PC 2
PC 3
PC 4
PC 5
PC 6
PC 7
PC 8
15. Lakukan konfigurasi vlan switch seperti gambar di bawah ini. SWITCH SERVER
SWITCH CLIENT
M. Untuk Switch 2 Konfigurasi VLANnya 15. VLAN 10 untuk port 2 dan 3 16. VLAN 20 untuk port 4 dan 5 17. Untuk port 1 ubah menjadi mode trunk
2 3 4 5
2
N. Untuk Switch 3 Konfigurasi VLANnya 18. VLAN 10 untuk port 2 dan 3 19. VLAN 20 untuk port 4 dan 5 20. Untuk port 1 ubah menjadi mode trunk
2 3 5 4
O. Untuk Switch 1 Konfigurasi VLANnya 21. Port 1 dan 2 ubah menjadi mode trunk
16. Lakukan pengecekan pada setiap host. Test koneksi dari PC 0 ke semua PC
(HASIL)
KESIMPULAN Dalam istilah switch di dunia jaringan komputer, ternyata ada 2 macam switch dalam pengaplikasiannya dilapangan, kita sebutsaja switch biasa dan switch yang mempunyai fungsi tambahan yang lebih. Atau lebih sering disebut unmanageable switch dan manageable switch. Pada switch janis manageable switch disisipkan fungsi-fungsi khusus tidak hanya melaksanakan fungsi switch diantaranya dapat membuat beberapa kelompok network dari hanya 1 network yang ia kelompoki. Atau biasanya disebut, dapat membuat beberapa broadcast domain dari 1 collision domain. Dalam pengaplikasiannya ada istilah VTP (Virtual Trunking Protocol) yang dengannya VLANVLAN dalam suatu jaringan komputer dapat saling dikelompokan kembali, untuk keparluankeperluan tertentu, yang dalam pembagiannya berdasarkan nama Domain masing-masing switch, jika dijabarkan VLAN10 dan VLAN20 yang terintegrasi dalam 2 switch yang berbeda dan terhubung dalam suatu jaringa komputer, dapat saling berkomunikasi dengan catatan 2 switch tersebut memiliki domain yang sama.
Konfigurasi Switch 0
Konfigurasi Switch 2
Konfigurasi Switch 1
Konfigurasi Switch 3
KESIMPULAN Jaringan komputer merupakan hal yang kompleks dan mempunyai sudut pandang yang berbada-beda dalam konfigurasi dan trouble shotingnya, seperti halnya saat terjadi kebingunga dalam pemilihan jalur komunikasi data atau sering disebut spanning. mempriyoritaskan port dengan menggunakan suatu nominal untuk adalah salah satu cara menanggulanginya. Seperti halnya contoh topologi yang digambarkan diatas.
Konfigurasi Switch 4
Konfigurasi Switch 1
Konfigurasi Switch 2
Konfigurasi Switch 7
10
KESIMPULAN Jaringan komputer merupakan hal yang kompleks dan mempunyai sudut pandang yang berbada-beda dalam konfigurasi dan trouble shotingnya, seperti halnya saat terjadi kebingunga dalam pemilihan jalur komunikasi data atau sering disebut spanning. mempriyoritaskan port dengan menggunakan suatu nominal untuk adalah salah satu cara menanggulanginya. Seperti halnya contoh topologi yang digambarkan diatas. FITRI SUNDARI XII TKJ A DIAGNOSA WAN
Pc 3
Router
Konfigurasi router 11
Konfigurasi router 12
Konfigurasi router 13
Konfigurasi router 14
Konfigurasi router 15
Konfigurasi router 17
Konfigurasi router 16
Konfigurasi router 18
10
Minggu 13 November 2011 Fitri Sundari . XII TKJ A DIAGNOSA WAN PPP Authentikasi: CHAP
Tujuan a. Mengetahui tentang PPP b. Mengetahui tentang konsep Authentikasi dari PAP c. Mengetahui tentang konsep Authentikasi dari CHAP d. Mengimplementasikan autentikasi PAP dan CHAP dalam sebuah topologi e. Melakukan pengujian dari konfigurasi tersebut II. Pendahuluan PPP protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN , adalah protocol point-topoint yang pada awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi pointto-point antara piranti yang menggunakan protocol suite. PPP protocol menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi. Berikut ini adalah fitur kunci dari PPP protocol ini: 1. PPP protocol beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE). 2. PPP protocol dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan ISDN. 3. LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya. 4. PPP protocol mendukung authentication kedua jenis clear text PAP (Password Authentication Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol) 5. NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field yang mengindikasikan protocol layer atas. PAP menyediakan metode sederhana untuk sebuah node remote untuk menentukan identitas dengan menggunakan two-way handshake. Setelah link PPP tahap pembentukan selesai, sepasang username dan password berulang kali dikirim oleh simpul terpencil di seluruh link (dalam bentuk teks) sampai otentikasi diakui, atau sampai sambungan diakhiri. CHAP adalah mekanisme otentikasi menggunakan server PPP untuk memvalidasi user remote pada saat 3-way handshake. CHAP mekanisme otentikasi yang di enkripsi untuk melindungi user dan password. NAS mengirimkan challenge, yang mana terdiri dari Session ID dan challenge string ke remote client. Pada Remote client harus menggunakan Algoritma MD- 5 one-way hashing untuk mengembalikan user name dan kunci hash dari challenge, session ID dan client password tadi, tetapi user name dikirimkan plain text
1. PC 2. Simulator Packet Tracer IV. Langkah Kerja 1. Buat topologi seperti gambar berikut
2. Alokasi IP
Router6
Router7
IP 172.16.16.2 192.168.0.2 192.168.1.2 192.168.2.2 172.16.16.1 202.51.232.114 202.51.232.115 202.51.233.114 192.168.0.1 202.51.233.115 202.51.234.114 192.168.1.1 202.51.234.115 192.168.2.1
Port Eth 1 Eth 1 Eth 1 Eth 1 Eth 1 Se 0/1/0 Se 0/0/0 Se 0/1/0 Eth 1 Se 0/0/0 Se 0/1/0 Eth 1 Se 0/0/0 Eth 1
Host 2
Host 3
Host 4
Router 5
Router 6
Router 7
Router 5
Router 6
Router 7
Host 1
Host 2
Host 3
Host 4
V. Kesimpulan
Dengan kegiatan ini kita dapat mengetahui dan memahami tentang PPP. Selain itu juga kita dapat mengetahui tentang autentikasi PPP yaitu CHAP merupakan mekanisme otentikasi menggunakan server PPP untuk memvalidasi user remote pada saat 3-way handshake. CHAP mekanisme otentikasi yang di enkripsi untuk melindungi user dan password. Melakukan perencanaan pada sebuah topologi implementasikan dengan autentikasi dari PPP beserta pengujiaanya.
IV.
Langkah Kerja
Konfigurasi Router0
Konfigurasi Router2
KESIMPULAN Dengan kegiatan ini kita dapat mengetahui dan memahami tentang PPP. Selain itu juga kita dapat mengetahui tentang autentikasi PPP yaitu CHAP merupakan mekanisme otentikasi menggunakan server PPP untuk memvalidasi user remote pada saat 3-way handshake. CHAP mekanisme otentikasi yang di enkripsi untuk melindungi user dan password. Melakukan perencanaan pada sebuah topologi implementasikan dengan autentikasi dari PPP beserta pengujiaanya.
SENIN 21/NOVEMBER/2011 Fitri Sundari 3 TKJ A SMKN 1 CIMAHI POINT TO POINT PROTOCOL PAP PAP
I.
Tujuan Mengetahui tentang Teknologi WAN Mengetahui konsep Teknologi WAN mengenai PPP Mengetahui konsep autentikasi PAP Pendahuluan PPP protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN , adalah protocol point-topoint yang pada awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi point-to- point antara piranti yang menggunakan protocol suite. PPP protocol menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi. Berikut ini adalah fitur kunci dari PPP protocol ini: 1. PPP protocol beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE). 2. PPP protocol dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan ISDN. 3. LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya. 4. PPP protocol mendukung authentication kedua jenis clear text PAP (Password Authentication Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol) 5. NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field yang mengindikasikan protocol layer atas. PAP menyediakan metode sederhana untuk sebuah node remote untuk menentukan identitas dengan menggunakan two-way handshake. Setelah link PPP tahap pembentukan selesai, sepasang username dan password berulang kali dikirim oleh simpul terpencil di s eluruh link (dalam bentuk teks) sampai otentikasi diakui, atau sampai sambungan diakhiri. PAP bukan merupakan protokol otentikasi yang aman. Password akan dikirim di link dalam t eks yang jelas dan tidak ada perlindungan dari pemutaran atau serangan jejak-and-error. Node remote mengendalikan frekuensi dan waktu usaha login.
II.
III.
IV.
4. Konfigurasi Router0
5. Konfigurasi Router1
6. Konfigurasi Router2
Kesimpulan
Dengan praktikum ini, kita dapat mengetahui tentang konsep dari Point-to-Point protocol, khususnya mengenai PAP (Password Authentication Protocol) baik dengan cara one way authentication maupun menggunakan two-way authentication. Dengan cara one-way authentication, kita hanya mengirimkan username dan password dislah satu router saja. Jika menggunakan two-way authentication, kita saling mengirimkan username dan password yang digunakan pada masing-masing router tersebut sehingga dapat berkomunikasi. Selain itu juga dapat mengkonfigurasikan dan melakukan uji koneksi.
SENIN 21/NOVEMBER/2011 Fitri Sundari 3 TKJ A SMKN 1 CIMAHI POINT TO POINT PROTOCOL PAP - CHAP
I.
Tujuan a. Mengetahui tentang PPP b. Mengetahui tentang konsep Authentikasi dari CHAP c. Mengimplementasikan autentikasi CHAP dalam sebuah topologi d. Melakukan pengujian dari konfigurasi tersebut
II.
Pendahuluan PPP protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN , adalah protocol point-topoint yang pada awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi point-to- point antara piranti yang menggunakan protocol suite. PPP protocol menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi. Berikut ini adalah fitur kunci dari PPP protocol ini: 1. PPP protocol beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE). 2. PPP protocol dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan ISDN. 3. LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya. 4. PPP protocol mendukung authentication kedua jenis clear text PAP (Password Authentication Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol) 5. NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field yang mengindikasikan protocol layer atas. CHAP adalah mekanisme otentikasi menggunakan server PPP untuk memvalidasi user remote pada saat 3-way handshake. CHAP mekanisme otentikasi yang di enkripsi untuk melindungi user dan password. NAS mengirimkan challenge, yang mana terdiri dari Session ID dan challenge string ke remote client. Pada Remote client harus menggunakan Algoritma MD- 5 one-way hashing untuk mengembalikan user name dan kunci hash dari challenge, session ID dan client password tadi, tetapi user name dikirimkan plain text.
III.
KESIMPULAN
Dengan kegiatan ini kita dapat mengetahui dan memahami tentang PPP. Selain itu juga kita dapat mengetahui tentang autentikasi PPP yaitu CHAP merupakan mekanisme otentikasi menggunakan server PPP untuk memvalidasi user remote pada saat 3-way handshake. CHAP mekanisme otentikasi yang di enkripsi untuk melindungi user dan password. Melakukan perencanaan pada sebuah topologi implementasikan dengan autentikasi dari PPP beserta pengujiaanya. Selain itu praktikum ini, kita dapat mengetahui tentang konsep dari Point-to-Point protocol, khususnya mengenai PAP (Password Authentication Protocol) baik dengan cara one way authentication maupun menggunakan two-way authentication. Dengan cara one-way authentication, kita hanya mengirimkan username dan password dislah satu router saja. Jika menggunakan two-way authentication, kita saling mengirimkan username dan password yang digunakan pada masing-masing router tersebut sehingga dapat berkomunikasi. Selain itu juga dapat mengkonfigurasikan dan melakukan uji koneksi.
III.
IV.
Konfigurasi Routing
Konfigurasi CHAP
Konfigurasi Routing
Konfigurasi PAP
Konfigurasi Routing
Konfigurasi PAP
Konfigurasi Routing
Konfigurasi CHAP
18. Hasil
KESIMPULAN
Dengan kegiatan ini kita dapat mengetahui dan memahami tentang PPP. Selain itu juga kita dapat mengetahui tentang autentikasi PPP yaitu CHAP merupakan mekanisme otentikasi menggunakan server PPP untuk memvalidasi user remote pada saat 3-way handshake. CHAP mekanisme otentikasi yang di enkripsi untuk melindungi user dan password. Melakukan perencanaan pada sebuah topologi implementasikan dengan autentikasi dari PPP beserta pengujiaanya. Selain itu praktikum ini, kita dapat mengetahui tentang konsep dari Point-to-Point protocol, khususnya mengenai PAP (Password Authentication Protocol) baik dengan cara one way authentication maupun menggunakan two-way authentication. Dengan cara one-way authentication, kita hanya mengirimkan username dan password dislah satu router saja. Jika menggunakan two-way authentication, kita saling mengirimkan username dan password yang digunakan pada masing-masing router tersebut sehingga dapat berkomunikasi. Selain itu juga dapat mengkonfigurasikan dan melakukan uji koneksi.
VI.
IV.
KESIMPULAN
Dengan kegiatan ini kita dapat mengetahui dan memahami tentang PPP. Selain itu juga kita dapat mengetahui tentang autentikasi PPP yaitu CHAP merupakan mekanisme otentikasi menggunakan server PPP untuk memvalidasi user remote pada saat 3-way handshake. CHAP mekanisme otentikasi yang di enkripsi untuk melindungi user dan password. Melakukan perencanaan pada sebuah topologi implementasikan dengan autentikasi dari PPP beserta pengujiaanya. Selain itu praktikum ini, kita dapat mengetahui tentang konsep dari Point-to-Point protocol, khususnya mengenai PAP (Password Authentication Protocol) baik dengan cara one way authentication maupun menggunakan two-way authentication. Dengan cara one-way authentication, kita hanya mengirimkan username dan password dislah satu router saja. Jika menggunakan two-way authentication, kita saling mengirimkan username dan password yang digunakan pada masing-masing router tersebut sehingga dapat berkomunikasi. Selain itu juga dapat mengkonfigurasikan dan melakukan uji koneksi.
Tujuan a. Mengetahui tentang PPP b. Mengetahui tentang konsep Authentikasi dari PAP c. Mengetahui tentang konsep Authentikasi dari CHAP d. Mengimplementasikan autentikasi PAP dan CHAP dalam sebuah topologi e. Melakukan pengujian dari konfigurasi tersebut II. Pendahuluan PPP protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN , adalah protocol point-topoint yang pada awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi pointto-point antara piranti yang menggunakan protocol suite. PPP protocol menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi. Berikut ini adalah fitur kunci dari PPP protocol ini: 1. PPP protocol beroperasi melalui koneksi interface piranti Data Communication Equipment (DCE) dan piranti Data Terminal Equipment (DTE). 2. PPP protocol dapat beroperasi pada kedua modus synchronous (dial-up) ataupun asynchronous dan ISDN. 3. LCP dipertukarkan saat link dibangun untuk mengetest jalur dan setuju karenanya. 4. PPP protocol mendukung authentication kedua jenis clear text PAP (Password Authentication Protocol) dan enkripsi CHAP (Chalange Handshake Authentication Protocol) 5. NCP meng-encapsulate protocol layer Network dan mengandung suatu field yang mengindikasikan protocol layer atas. PAP menyediakan metode sederhana untuk sebuah node remote untuk menentukan identitas dengan menggunakan two-way handshake. Setelah link PPP tahap pembentukan selesai, sepasang username dan password berulang kali dikirim oleh simpul terpencil di seluruh link (dalam bentuk teks) sampai otentikasi diakui, atau sampai sambungan diakhiri. CHAP adalah mekanisme otentikasi menggunakan server PPP untuk memvalidasi user remote pada saat 3-way handshake. CHAP mekanisme otentikasi yang di enkripsi untuk melindungi user dan password. NAS mengirimkan challenge, yang mana terdiri dari Session ID dan challenge string ke remote client. Pada Remote client harus menggunakan Algoritma MD- 5 one-way hashing untuk mengembalikan user name dan kunci hash dari challenge, session ID dan client password tadi, tetapi user name dikirimkan plain text III. Alat dan Bahan 1. PC 2. Simulator Packet Tracer
2. Alokasi IP
Device Host 0 Host1 Host2 Host3 Host4 Host5 Host6 Host7 Router0 Router1
IP 192.168.0.2 192.168.0.3 192.168.0.4 192.168.0.5 192.168.0.6 192.168.1.2 192.168.1.3 192.168.1.4 192.168.0.1 202.51.232.114 192.168.1.1 202.51.232.115
Port Eth 1 Eth 1 Eth 1 Eth 1 Eth 1 Se 0/1/0 Se 0/0/0 Se 0/1/0 Eth 1 Se 0/0/0 Eth 1 Se 0/1/0
Host 1
Host 2
Host 3
Host 4
Host 5
Host 6
Host 7
Router 5
Router 6
Router 0
Router 1
Uji koneksi
Kesimpulan
Dengan kegiatan ini kita dapat mengetahui dan memahami tentang PPP. Selain itu juga kita dapat mengetahui tentang autentikasi PPP yaitu CHAP merupakan mekanisme otentikasi menggunakan server PPP untuk memvalidasi user remote pada saat 3-way handshake. CHAP mekanisme otentikasi yang di enkripsi untuk melindungi user dan password. Melakukan perencanaan pada sebuah topologi implementasikan dengan autentikasi dari PPP beserta pengujiaanya.
Konfigurasi Router0
Konfigurasi Router1
Konfigurasi Router2
KESIMPULAN
Dengan kegiatan ini kita dapat mengetahui dan memahami tentang PPP. Selain itu juga kita dapat mengetahui tentang autentikasi PPP yaitu CHAP merupakan mekanisme otentikasi menggunakan server PPP untuk memvalidasi user remote pada saat 3-way handshake. CHAP mekanisme otentikasi yang di enkripsi untuk melindungi user dan password. Melakukan perencanaan pada sebuah topologi implementasikan dengan autentikasi dari PPP beserta pengujiaanya. Selain itu praktikum ini, kita dapat mengetahui tentang konsep dari Point-to-Point protocol, khususnya mengenai PAP (Password Authentication Protocol) baik dengan cara one way authentication maupun menggunakan two-way authentication. Dengan cara one-way authentication, kita hanya mengirimkan username dan password dislah satu router saja. Jika menggunakan two-way authentication, kita saling mengirimkan username dan password yang digunakan pada masing-masing router tersebut sehingga dapat berkomunikasi. Selain itu juga dapat mengkonfigurasikan dan melakukan uji koneksi.
PPP Fisik
Tujuan a. Mengetahui tentang PPP b. Melakukan pengujian dari konfigurasi tersebut II. Pendahuluan PPP protocol yang merupakan salah satu jenis koneksi WAN , adalah protocol point-topoint yang pada awalnya di kembangkan sebagai method encapsulation pada komunikasi pointto-point antara piranti yang menggunakan protocol suite. PPP protocol menjadi sangat terkenal dan begitu banyak diterima sebagai metoda encapsulation WAN khususnya dikarenakan dukungannya terhadap berbagai macam protocol seperi IP; IPX; AppleTalk dan banyak lagi. III. Alat dan Bahan 1. PC 2. 2 buah router cisco IV. Langkah Kerja 1. Buat topologi seperti gambar berikut 2. Alokasi IP
Host 2
Router 2
Ping router 2 ke 1
V. Kesimpulan
Dengan kegiatan ini kita dapat mengetahui dan memahami tentang PPP. Selain itu juga kita dapat mengetahui tentang autentikasi PPP yaitu CHAP merupakan mekanisme otentikasi menggunakan server PPP untuk memvalidasi user remote pada saat 3-way handshake. CHAP mekanisme otentikasi yang di enkripsi untuk melindungi user dan password. Melakukan perencanaan pada sebuah topologi implementasikan dengan autentikasi dari PPP beserta pengujiaanya.