You are on page 1of 5

Laporan Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman

PENGENALAN SERANGGA HAMA AN TIPE ALAT MULUT MENGGIGIT MENGUNYAH (Mandibulata) DAN TIPE MULUT MENUSUK MENGISAP (Hautelata) DAN GEJALA SERANGANNYA

Nama Nim Jurusan Kelas Praktikum

:Julani :1005102010004 :SEP/AGRIBISNIS : kamis 08.20

LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT TUMBUAHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM - BANDA ACEH 2011

PENGENALAN SERANGGA HAMA AN TIPE ALAT MULUT MENGGIGIT MENGUNYAH (Mandibulata) DAN GEJALA SERANGANNYA

I.

Belalang Kayu (Valanga nigricornis) Salah satu tanaman yang diserang oleh belalang ini adalah daun jagung.

Gejala serangan: a. Daun terkoyak, berlubang ditengah kadang-kadang Cuma tinggal tulang daun, b. Daun robek, c. Pada daun muda tidak terlalu lunak ataupun tidak terlalu keras. Teknik pengendalian: Ada beberapa cara yang apat dilakukan untuk mengendalikan belalang kayu yaitu: 1. Pengendalian hama terpadu 2. Mekanis:mengumpul hama dilapangan untuk ikubur atau dibakar, bias juga untuk makan ternak. 3. Biologi:memungut langsung dilapangan. 4. Kultur teknik:membersihkan lahan dari sampah, mengatur jarak tanam dan lainlain. 5. Kimia:cara terakhir, dengan menggunakan bahan kimia misal pestisida. I. Ulat penggulung daun psang (Erionata thrax) Erionata thrax menyerang daun pisang yang masih muda.

Gejala serangan a. Daun yang terserang akan terlihat terkoyak dan bergulung. b. Bagian dalam daun dimakan setelah habis berpindah ketempat lain sampai ulat menjai kiupu-kupu. c. Daun mengering, kadang-kadang apabila serangan terlalu perah daun hanya tinggal pelepah. d. Ulat masih muda memotong daun mulai dari tepi secara miring, lalu digulung sehingga membentuk tabung kecil. e. Ulat memakan daun di dalam gulungan, apabila daun didalam gulungan habis maka ulat akan pindah dan membentuk gulungan daun yang lebih besar f. Pada tingkat serangan tinggi, daun habis dan tinggal pelepah yang penuh dengan gulungan. Teknik Pengendalian: 1. Mekanis: Daun yang tergulung diambil dan ulat yang didalamnya dimusnahkan. 2. Biologi : Pemanfaatan predator : burung gagak , kutilang an lain sebainya.

3.

Kimia: apabila seluruh pengendalian telah dilakukan namun tadak berhasil, pengendalian secara kimia dapat dilakukan dua cara yaitu bioteknis dan sintetik.

II. Kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) Kumbng tanduk ini menyerang tanaman kelapa atau kelapa sawit Gejala serangan. Kumbang ini menyerang tanaman kelapa atau kelapa sawit yang baru ditanam di lapangan sampai berumur 2,5 tahun. Kumbang ini jarang sekali dijumpai menyerang kelapa sawit yang sudah menghasilkan (TM). Namun demikian, dengan dilakukannya pemberian mulsa tandan kosong kelapa sawit (TKS) yang lebih dari satu lapis, maka masalah hama ini sekarang juga dijumpai pada areal TM. Teknik pengenalian 1. Biologi:Pengendalian kumbang tanduk secara biologi menggunakan beberapa agensia hayati diantaranya jamur Metarhizium anisopliae dan Baculovirus oryctes. Jamur M. anisopliae merupakan jamur parasit yang telah lama digunakan untuk mengendalikan hama O. rhinoceros. Jamur ini efektif menyebabkan kematian pada stadia larva dengan gejala mumifikasi yang tampak 2-4 minggu setelah aplikasi. Jamur diaplikasikan dengan menaburkan 20 g/m2 (dalam medium jagung) pada tumpukan tandan kosong kelapa sawit dan 1 kg/batang kelapa sawit yang telah ditumbang. 2. Kimia: Pengendalian menggunakan insektisida kimia masih banyak dilakukan. Insektisida kimia yang dahulu efektif di lapangan adalah organoklorin. Karena toksisisitas organoklorin yang tinggi, maka insektisida tersebut diganti dengan karbofuran yang penggunaannya pada interval 4-6 minggu untuk mengendalikan kumbang dewasa. Siklus Hidup Siklus hidup kumbang tanduk bervariasi tergantung pada habitat dan kondisi lingkungannya. Musim kemarau yang panjang dengan jumlah makanan yang sedikit akan memperlambat perkembangan larva serta ukuran dewasa yang lebih kecil dari ukuran normal. Suhu perkembangan larva yang sesuai adalah 27oC-29oC dengan kelembapan relatif 85-95% (Bedford, 1980). Satu siklus hidup hama ini dari telur sampai dewasa sekitar 6-9 bulan.

PENGENALAN SERANGGA HAMA DAN TIPE ALAT MULUT MENUSUK MENGISAP DAN GEJALA SERANGANNYA

I. Kepik hijau (Bemicia tabaci) Kepik hijau, selain menyerang tanaman kedele, juga menyerang tanaman kacang hijau, kacang tunggak, padi, orok-orok, jagung dan kapas. Gejala serangan a. Nimfa dan serangga dewasa merusak tanaman dengan cara mengisap polong kedelai. b. Pada polong yang masih muda dan terserang kepik hijau menyebabkan polong tersebut menjadi kosong (hampa) dan kempis karena biji tidak terbentuk dan polong gugur. c. Pada polong tua menyebabkan biji keriput dan berbintik-bintik hitam yang pada akhirnya biji menjadi busuk. Pengendalian Prinsip pengendalian hama secara terpadu atau PHT merupakan suatu cara pengendalian hama yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan ekosistem yang berwawasan lingkungan yang berkelanjutan masih menjadi alternative utama dalam pengendalian hama pengisap polong kepik hijau (Nezara viridula). Penggunaan pestisida merupakan alternative terakhir yang apabila serangan hama kepik hijau telah melampaui batas ambang kendali yaitu bila telah ditemukan kerusakan polong lebih dari 2% atau terdapat sepasang kepik dewasa per tanaman saat tanaman kedelai berumur lebih dari 45 hari setelah tanam. Adapun komponen pengendalian hama pengisap polong kedelai adalah dengan cara sebagai berikut : 1. Tanam serempak dalam tidak lebih dari 10 hari 2. Pergiliran tanaman bukan inang 3. Pengumpulan kepik dewasa ataupun nimfa untuk dimusnahkan 4. Menjaga kebersihan lahan dari tanaman penganggu atau gulma. 5. Menggunakan pestisida apabila serangan telah melampaui batas ambang kendali. Siklus hidup : Dari telur menjadi serangga dewasa dibutuhkan waktu 4-8 minggu. total seluruh siklus hidup dicapai 60-80 hari, terkadang bisa mencapai 6 bulan. II. Kutu Putih (Bemicia tabaci) Hama ini biasanya menyerang daun ubi kayu atau papaya. Gejala serangan

a.
b.

Menusuk atau mengisap bagian bawah daun dan menyababkan adanya embun madu.
Buah papaya yang terserang tidak dapat dipanen lagi akibat buah membusuk dan berwarna hitam.

c.

Buah papaya kerdil sehingga dapat menghambat proses assimilasi yang juga memberi pengaruh terhadap proses pertumbuhan tanaman itu sendiri.

Teknik pengenddalian 1.

You might also like