You are on page 1of 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Sejarah perkembangan peradaban Islam dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: periode klasik (650 -
1250 M), periode pertengahan (1250 1800 M) dan periode modern (1800 sekarang).Yang
dimaksud abad pertengahan ialah tahapan sejarah umat Islam yang diawali sejak tahun-tahun
terakhir keruntuhan Daulah Abbasiyah (1250 M ) sampai timbulnya benih-benih kebangkitan
atau pembaharuan Islam yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 1800 M.Periode pertengahan ini
juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu masa kemunduran I (1250 1500 M) dan masa tiga
kerajaan besar (1500 1800 M).

Menurut Harun A.Nasution, terdapat tiga kerajaan besar yang muncul ke permukaan dalam
kurun waktu (1500-1800 M). Tiga kerajaan yang dimaksud adalah kerajaan Ustmani di Turki,
kerajaan SaIawi di Persia dan kerajaan Mughal di India. Tiga kerajaan besar ini mempunyai
kejayaan masing-masing, terutama dalam bentuk literatur dan arsitek. Masjid-masjid dan
gedung-gedung indah yang didirikan di zaman ini masih dapat dilihat di Istambul, Tibriz dan
IsIahan serta kota-kota lain di Iran dan Delhi. Kemajuan umat Islam di zaman ini lebih banyak
merupakan warisan kemajuan di masa periode klasik. Perhatian pada ilmu pengetahuan masih
kurang. Tentu saja bila dibanding kemajuan yang dicapai pada masa Dinasti Abbasiyah,
khususnya di bidang ilmu pengetahuan. Namun, menarik untuk dikaji, karena kemajuan pada
masa ini terwujud setelah Dunia Islam mengalami kemunduran beberapa abad lamanya.

B. Perumusan masalah
Agar terwujud kesinambungan sejarah pemikiran dan peradaban islam maka perlu diketahui
sejarah pemikiran dan peradaban islam di masa pertengahan.
Dari uraian ini muncul pertanyaan:
1. Bagaimana Sejarah Pemikiran dan Peradaban di kerajaan Turki Usmani
2. Bagaimana Sejarah Pemikiran dan Peradaban di Kerajaan Mughal India
3. Bagaimana Sejarah Pemikiran dan Peradaban di Kerajaan SaIawi Persia


. %ujuan Penulisan
1. Memenuhi tugas terstruktur dari mata kuliah Sejarah Peradaban dan Pemikiran Islam
2. Mengetahui sejarah pemikiran dan peradaban tiga kerajaan besar pada abad pertengahan
3. Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan

D. Metode penelitian
Metode penulisan dilakukan dengan menggunakan metode Studi Pustaka.

E. $istematika penulisan makalah
Untuk mempermudah membaca dan memahami makalah ini, penulisan makalah ini di susun
secara sistematis sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan: Berisi tentang latar belakang masalah, Rumusan masalah, dan Metode
Penulisan Makalah.
BAB II , III, dan IV : Berisi tentang Inti makalah. BAB II berisi tentang peradaban Turki
Usmani, BAB III berisi tentang peradaban Mughal India dan BAB IV berisi tentang Peradaban
Kerajaan SyaIawi di Persia.
BAB V : Penutup. Berisi tentang kesimpulan.











BAB II
$E1ARAH PEMIKIRAN DAN PERADABAN DI KERA1AAN %URKI U$MANI

A. $ejarah berdirinya Kerajaan %urki Usmani

Runtuhnya KhilaIah Abbasiyah di Baghdad akibat serangan tentara mongol,mengakibatkan
kekuatan politik Islam mengalami kemunduran secara drastis. Wilayah kekuasaannya tercabik-
cabik dalam beberapa kerajaan kecil yang satu sama lain saling memerangi. Beberapa
peninggalan budaya dan peradaban Islam banyak yang hancur akibat serangan bangsa Mongol.

Keadaan politik umat Islam secara keseluruhan baru mengalami kemajuan kembali setelah
muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar, diantaranya Usmani di Turki, Mughal di India
dan SaIawi di Persia. Kerajaan Usmani ini adalah yang pertama berdiri juga yang terbesar dan
paling lama bertahan dibanding dua kerajaan lainnya. Untuk mengetahui labih jelasnya maka
dalam makalah ini akan kami terangkan lebih lanjut mengenai Turki Usmani.

Nama kerajaan Usmaniyah itu diambil dari dan dibangsakan kepada nenek moyang mereka yang
pertama, Sultan Usmani Ibnu Sauji Ibnu Arthogol Ibnu Sulaimansyah Ibn Kia Alp, kepala
Kabilah Kab di Asia Tengah.
1
Pendiri kerajaan ini adalah bangsa Turki dari kabilah Oghuz yang
mendiami daerah Mongol dan daerah utara negeri Cina. Dalam jangka waktu kira-kira tiga abad,
mereka pindah ke Turkistan kemudian Persia dan Irak. Mereka masuk Islam sekitar abad
kesembilan atau kesepuluh, ketika mereka menetap di Asia Tengah. Di bawah tekanan serangan-
serangan Mongol pada abad ke-13 M, mereka melarikan diri ke daerah barat dan mencari tempat
pengungsian di tengah-tengah saudara-saudara mereka, orang-orang Turki Seljuk, di dataran
tinggi Asia Kecil.
2


Dibawah pimpinan Orthogul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Alaudin II yang sedang
berperang melawan Bizantium. Karena bantuan mereka inilah, Bizantium dapat dikalahkan.
Kemudian Sultan Alauddin memberi imbalan tanah di Asia kecil yang berbatasan dengan

1
Pamka 5ejotob ummot lslom 1973 !akarLa nv nusanLara hlm 203
2
Passan lbrahlm Passan 5ejotob Joo keboJoyooo lslom (?ogyakarLa koLa kembang 1989) hlm 324323
Bizantium. Sejak itu mereka terus membina wilayah barunya dan memilih kota Syukud sebagai
ibukota.
3


Ketika pada tahun 1300 M, bangsa Mongol menyerang kerajaan Seljuk dan Sultan Alauddin
terbunuh. Kerajaan Seljuk Tum kemudian terpecah-pecah dalam beberapa kerajaan kecil. Usman
pun menyatakan kemerdekaan dan berkusasa penuh atas daerah yang didudukinya. Sejak itulah,
kerjaan Usmani dinyatakan berdiri. Penguasa pertamanya adalah Usman yang sering disebut juga
Usman I.

Setelah Usman I mengumumkan dirinya sebagai Padisyah Al Usman (raja besar keluarga
Usman) tahun 1300 M setapak demi setapah wilayah kerajaan dapat diperluasnya. Ia menyerang
daerah perbatasan Bizantium dan menaklukkan kota Broessa tahun 1317 M, kemudian, pada
tahun 1326 M dijadikan sebagai ibu kota kerajaan. Pada masa pemerintahan Orkhan (1326 M
1359 M) Kerajaan Turki Usmani ini dapat menaklukan Azmir (Smirna) tahun 1327 M,
Thawasyanli (1330 M, Usandar (1338 M), Ankara (1354 M), dan Gallipoli (1356 M). Daerah ini
adalah bagian benua Eropa yang pertama kali diduduki kerajaan Usmani.Ketika Murad I,
pengganti Orkhan, berkuasa (1359 M 1389 M), selain memantapka keamanan dalam negeri, ia
melakukan perluasan daerah ke Benua Eropa. Ia dapat menaklukkan Adrianopel-yang kemudian
dijadikannya sebagai ibu kota kerajaan yang baru-, Macedonia, Sopia, Salonia, dan seluruh
wilayah bagian utara Yunani.

Ekspansi kerajaan Usmani sempat terhenti beberapa lama. Ketika ekspansi diarahkan ke
Konstantinopel, tentara Mongol yang dipimpin Timur Lenk melakukan serangan ke Asia kecil.
Pertempuran hebat terjadi di Ankara tahun 1402 M. Tentara Turki Usmani mengalami
kekalahan. Bayazid I, pengganti Murad I, bersama putranya Musa tertawan dan waIat dalam
tawanan tahun 1403 M.
4


Kekalahan Bayazid I di Ankara itu membawa akibat buruk bagi Turki Usmani. Penguasa-
penguasa Seljuk di Asia Kecil melepaskan diri dari genggaman Turki Usmani. Wilayah-wilayah

3
?aLlm 8adrl 5ejotob letoJoboo lslom !akarLa 1 8a[agraflndo ersada 2003 hlm 130
4
Ahmad Syalabl 5ejotob Joo keboJoyooo lslomlmpetlom 1otkl usmool(!akarLa kalam Mulla 1988) hlm 7
Serbia dan Bulgaria juga memproklamasikan kemerdekaan. Dalam pada itu, putra-putra Bayazid
saling berebut kekuasaan. Suasana burk ini baru berakhir setelah Sultan Muhammad I (1403 -
1421 M) dapat mengatasinya. Sultan Muhammad berusaha keras menyatukan negaranya dan
mngembalikan kekuatan dan kekuasaan seperti sedia kala.Usaha yang dilakukan oleh Sultan
Muhammad I kemudian diteruskan oleh Murad II (1421 1451 M), sehingga Turki Usmani
mencapai puncak kejayaannya pada masa Muhammad II atau biasa disebut Muhammad Al-Fatih
(1451 1484 M).Sultan Muhammad Al-Fatih dapat mengalahkan Bizantium dan menaklukkan
Konstantinopel tahun 1453 M. Dengan terbukanya Konstatinopel sebagai benteng pertahanan
terkuat Kerajaan Bizantium, lebih mudahlah arus ekspansi Turki Usmani ke Benua Eropa. Akan
tetapi ketika Sultan Salim I (1512 1520 M) naik tahta, ia mengalihkan perhatian ke arah timur
dengan menaklukkan Persia, Syria, dan dinasti Mamalik di Mesir. Usaha Sultan Salim I ini
dikembangkan oleh Sultan Sulaiman Al-Qanuni (1520 1566 M). Ia tidak mengarahkan
ekspansinya ke salah satu arah timur atau barat, tetapi seluruh wilayah yang berada di sekitar
Turki Usmani merupakan obyek yang menggoda hatinya. Sulaiman berhasil menundukkan Irak,
Bergrado, Pulau Rhodes, Tunis, Budapest, dan Yaman.

Dengan demikian, luas wilayah Turki Usmani pada masa Sultan Sulaiman Al-Qanuni mencakup
Asia Kecil, Armenia, Irak Syria, Hejaz, dan Yaman di Asia; Mesir, Libia, Tunis, dan Aljazair di
AIrika; Bulgaria, Yunani, Yugoslavia, Albania, Hongaria, dan Rumania di Eropa.
5


Demikianlah perkembangan dalam kerajaan Turki Usmani yang selalu berganti penguasa dalam
mempertahankan kerajaannya. Diantara mereka (para penguasa) memimpin dengan tegasnya atas
tinggalan dari nenek moyang agar jangan sampai jatuh ke tangan negeri / penguasa lain selain
Turki Usmani. Hal ini terbukti dengan adanya para pemimpin yang saling melengnkapi dalam
memimpin perjuangannya menuju kejayaan dengan meraih semua yang membawa kemajuan
dalam kehidupan masyarakat




3
Parun nasuLlon lslom ultlojoo Jotl 8etboqol Aspekoyo [llld l (!akarLa ul ress 1983 ceLakan kellma) hlm 84
B. Peradaban Kerajaan %urki Usmani
Akibat kegigihan dan ketangguhan yang dimiliki oleh para pemimpin dalam mempertahankan
Turki Usmani membawa dampak yang baik sehingga kemajuan kemajuan dalam perkembangan
wilayah Turki Usmani dapat di raihnya dengan cepat. Dengan cara atau taktik yang dimainkan
oleh beberapa penguasa Turki seperi Sultan Muhammad yang mengadakan perbaikan-perbaikan
dan meletakkan dasar-dasar keamanan dalam negerinya yang kemudian diteruskan oleh Murad II
(1421-1451M).
6
Sehingga Turki Usmani mencapai puncak kejayaan pada masa Muhammad II
(1451- 1484 M). Usaha ini di tindak lanjuti oleh raja-raja berikutnya, sehingga dikembangkan
oleh Sultan Sulaiman al-Qonuni.

Kemajuan dan perkembangan wilayah kerajaan Usmani yang luas berlangsung dengan cepat dan
diikuti oleh kemajuan-kemajuan dalam bidang-bidang kehidupan lain yang penting, diantaranya :
1. Bidang Kemiliteran dan Pemerintahan
Dalam pembangunan, Turki Usmani lebih memIokuskan kepada bidang politik , kemiliteran
dan arsitektur. Sejak kepemimpinan Ertoghul sampai Orkhan adalah masa pembentukan
kekuatan militer. Perang dengan Bizantium merupakan awal didirikannya pusat pendidikan
dan pelatihan militer, dengan terbentuknya kelompok militer yang disebut pasukan Jenissari
atau Inkisyariah, yaitu organisasi militer baru, yakni jajaran elit militer Turki yang mayoritas
anggotanya terdiri dari kelompok muda SuIi dan para pemuda Kristen yang telah memeluk
islam. Pasukan inilah yang dapat mengubah Negara Usmani menjadi mesin perang yang
paling kuat, dan memberikan dorongan sangat besar bagi penaklukan negeri-negeri non-
Muslim. Dari antara 37 penguasa yang memimpin Turki Usmani, Sultan Muhammad II
pantas untuk menyandang gelar al-Fatih (sang penakluk) atas keberhasilannya menaklukan
kekuatan terakhir imperium Romawi Timur yang berpusat di kota Konstantinopel pada tahun
1453.
7


Selain itu kerajaan Usmani membuat struktur pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di
tangan Sultan yang dibantu oleh Perdana Menteri yang membawahi Gubernur. Gubernur
mengepalai daerah tingakat I. Di bawahnya terdapat beberapa bupati. Untuk mengatur urusan

6
?aLlm 8adrl 5ejotob letoJoboo lslom !akarLa 1 8a[agraflndo ersada hlm 133144
7
hLLp//hlLsukeblogspoLcom/2009/03/kera[aanLurklusmanlhLml
pemerintahan negara, di masa Sultan Sulaiman I dibuatlah UU yang diberi nama :ltaqa Al-
Abh:7, yang menjadi pegangan hukum bagi kerajaan Usmani sampai datangnya reIormasi
pada abad ke-19. Karena jasanya ini, di ujung namanya di tambah gelar al-Qanuni.
8


2. Bidang Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan
Dalam bidang Ilmu Pengetahuan di Turki Usmani tidak begitu menonjol karena mereka lebih
memIokuskan pada kegiatan militernya, sehingga dalam khasanah Intelektual Islam tidak ada
Ilmuwan yang terkemuka dari Turki Usmani. Sedangkan kebudayaan Turki Usmani
merupakan perpaduan bermacam-macam kebudayaan, diantaranya adalah kebudayaan
Persia, Bizantium dan Arab. Dari kebudayaan Persia mereka banyak mengambil ajaran-
ajaran tentang etika dan tata krama dalam istana raja-raja. Organisasi pemerintahan dan
kemiliteran banyak diserap dari Bizantium. Dan ajaran tentang prinsip-prinsip ekonomi,
sosial dan kemasyarakatan, keilmuan dan huruI diambil dari Arab.

Bangsa Turki juga banyak berkiprah dalam pengembangan seni arsitektur Islam, misalnya
banyak dibangun bangunan-bangunan megah, seperti sekolah, rumah sakit,villa, makam,
jembatan dan masjid-masjid. Bangunan-bangunan masjid yang indah, seperti Masjid Al-
Muhammadi atau Mesjid Jami` Sultan Muhammad Al-Iatih, Mesjid Agung Sulaiman dan
Mesjid Abi Ayyub al-Anshari. Masjid-masjid tersebut dihiasi pula dengan kaligraIi yang
indah. Salah satu masjid yang terkenal dengan keindahan kaligraIinya adalah mesjid yang
asalnya gereja Aya Sopia. Hiasan kaligraIi itu, dijadikan penutup gambar-gambar Kristiani
yang ada sebelumnya.

3. Bidang Keagamaan
Agama dalam tradisi masyarakat Turki mempunyai peranan besar dalam lapangan sosial dan
politik. Masyarakat di golongkan berdasarkan agama, dan kerajaan sendiri sangat terikat
dengan syariat sehingga Iatwa ulama menjadi hukum yang berlaku. Oleh karena itru, ajaran
ajaran thorikot berkembang dan juga mengalami kemajuan di Turki Usmani. Para MuIti
menjadi pejabat tertinggi dalam urusan agama dan beliau mempunyai wewenang dalam
memberi Iatwa resmi terhadap problem keagamaan yang terjadi dalam masyarakat.

8
hLLp//saef[azablogspoLcom/2008/03/se[arahlslamabadperLengahanhLml

. Kemunduran dan Kehancuran Kerajaan %urki Usmani
Secara garis besar kemunduran Usmani mulai terasa sejak pemerintahan Sultan Salim II yang
menggantikan Sultan Sulaiman Al Qanuni pada 1566-1574 M. Hal ini disebabkan karena
banyaknya kekacauan yang terjadi setelah Sultan Sulaiman meninggal diantaranya perebutan
kekuasaan antara putera beliau sendiri. Para pengganti Sulaiman sebagian besar orang yang
lemah dan mempunyai siIat dan kepribadian yang buruk. Juga karena melemahnya semangat
perjuangan prajurit Usmani yang mengakibatkan kekalahan dalam mengahadapi beberapa
peperangan. Ekonomi semakin memburuk dan sistem pemerintahan tidak berjalan semestinya.

Di lihat dari Iaktor-Iaktor yang menyebabkan keruntuhan Kerajaan Turki Usmani yang secara
perlahan selama tiga abad dapat dilihat melalui beberapa Iaktor.
Diantaranya:
1. Melemahnya semangat Yenisari sehingga menyebabkan berbagai wilayah lepas dari
kekuasaan Turki Usmani, hal ini sudah mulai menunjukkan tanda-tandanya yaitu saat
kekuasaan Salim II, dimana ia menderita kekalahan dari serangan pasukan gabungan armada
Spanyol, Bandulia, dan armada sri paus di tahun 1663 M. Pasukan Usmani juga mengalami
kekalahan dalam pertempuran di Hungaria di tahun 1676 M. Pada 1669 M, Turki Usmani
mengalami kekalahan di Mohakez sehingga terpaksa menandatangani perjanjian Karlowitz
yang isinya kerajaan Usmani harus menyerahkan seluruh wilayah hungaria dan pada 1770
M pasukan Rusia mengalahkan pasukan Usmani di asia kecil.
2. Luasnya wilayah dan buruknya sistem pemerintahan pasca sulaiman Al Qanuni juga
membuat hilangnya keadilan, dan merajalelanya korupsi dikalangan istana.
3. Heterogenitas penduduk menyebabkan kurangnya semangat persatuan. Terlebih Usmani
merupakan kerajaan yang coraknya militer
4. Kehidupan istana jauh dari nilai-nilai keislaman, justru sikap bermegah-megahan dan
istimewa serta pemborosan uang terjadi di kerajaan turki Usmani. Hal ini setidaknya terjadi
akibat pengaruh kehidupan barat yang masuk ke istana. Terlebih pemborosan harta ini
terjadi saat perekonomian mulai mengalami kemerosotan yang sangta tajam, apalagi untuk
pembiayaan angkatan perang yang diharapkan mampu meraih ghanimah malah mengalami
kekalahan yang berturut-turut.
Kemuduran di kalangan istana ini, diambil kesempatan oleh wilayah-wilayah turki dalam upaya
memerdekakan diri. Terlebih setelah munculnya semangat nasionalisme. Bangsa-bangsa yang
tunduk pada usmani, mulai menyadari akan kelemahan kerajaan tersebut. Maka walaupun
kerajaan usmani memperlakukan mereka sebaik mungkin, namun dalam benak mereka tetap saja
bila Usmani adalah penjajah yang datang menyerbu dan menguasai wilayah mereka. Dimulailah
usaha untuk melepaskan diri dari pemerintahan Usmani, di Mesir misalnya, Yenisari justru
bekerjasama dengan dinasti mamalik dan akhirnya berhasil merebut kembali wilayah mesir pada
1772 M hingga kedatangan Napoleon pada !789 M. Lalu ada gerakan wahabisme di tanah arab
yang dipelopori oleh Muhammad bin Abdul wahab yang bekerjasama dengan keluarga Saud, dan
akhirnya berhasil memukul mundur kekuasaan turki dengan bantuan tetara Inggris dari jazirah
Arab. Keluarga saud sendiri memproklamirkan sebagai penguasa arab maka wilayah jazirah arab
selanjutnya dinamakan Saudi Arabia.

Kemajuan teknologi barat juga tidak bisa dilepaskan sebagai salah satu Iaktor penentu
kehancuran wilayah turki usmani, dimana sistem kemiliteran bangsa barat selangkah lebih maju
dibandingkan dengan kerajaan turki usmani. Oleh karena itu saat terjadi kontak senjata maupun
peperangan yang terjadi belakangan, tentara turki selalu mengalami kekalahan. Terlebih Turki
Usmani sangat tidak mendorong berkembangnya ilmu pengetahuan, maka otomatis peralatan
perangnya pun semakin ketinggalan jaman. Saat Turki Usmani mulai berbenah, sudah terlambat
karena wilayahnya sedikit demi sedikit mulai menyusut karena melepaskan diri dan sulit untuk
menyatukannya kembali.
9











9
hLLp//wwwsalfallnkcocc/2010/10/23/masakemundurandanrunLuhnyaLlgakera[aanbesarlslam/
BAB III
$E1ARAH PEMIKIRAN DAN PERADABAN DI KERA1AAN MUGHAL INDIA

A. $ejarah berdirinya kerajaan Mughal di India
Kerajaan islam Mughal bukanlah kerajaan Islam pertama di India. Jika pada dinasti-dinasti
sebelumnya Islam belum menemukan kejayaannya, maka kerajaan ini justru bersinar dan
berjaya. Keberadaan kerajaan ini dalam periodisasi sejarah Islam dikenal sebagai masa kejayaan
kedua setelah sebelumnya mengalami kecemerlangan pada dinasti Abbasiyah.

Kerajaan Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi, sebab ia menandai puncak
perjuangan panjang untuk membentuk sebuah imperium India muslim yang didasarkan pada
sebuah sintesa antara warisan bangsa Persia dan bangsa India. Sejak Islam masuk ke India pada
masa Umayyah, yakni pada masa KhaliIah al-Walid I (705-715) melalui ekspedisi yang dipimpin
oleh panglima Muhammad Ibn Qasim tahun 711/712, peradaban Islam mulai tumbuh dan
menyebar di anak benua India. Kemudian pasukan Ghaznawiyah dibawah pimpinan Sultan
Mahmud mengembangkan kedudukan Islam di wilayah ini dan berhasil menaklukkan seluruh
kekuasaan Hindu dan serta mengislamkan sebagian masyarakat India pada tahun 1020 M.
Setelah Gaznawi hancur muncullah beberapa dinasti kecil yang menguasai negeri India ini,
seperti Dinasti Khalji (12961316 M.), Dinasti Tuglag (1320-1412), Dinasti Sayyid (1414-
1451), dan Dinasti Lodi (1451-1526).
10


Kerajaan Mughal di India didirikan oleh seorang peziarah dari Asia tengah bernama Zahiruddin
Muhammad Babur (1482-1530 M),salah satu cucu dari Timur Lenk dari etnis Mongol, keturunan
Jengis Khan yang telah masuk Islam dan pernah berkuasa di Asia Tengah pada abad ke 15.
Orang tua Babur, Umar Mirza mewariskan kekuasaannya sejak Babur berusia 11 tahun, sejak
kecil ia berkeinginan menghidupkan kembali kerajaan mughal, usaha itu diawali dari samarkand,
karena samarkand merupakan salah satu kota penting di asia tengah. Pada mulanya ia mengalami
kekalahan tetapi karena mendapat bantuan dari Raja SaIawi Ismail I, akhirnya ia berhasil
menaklukkan Samarkand tahun 1494 M. Pada tahun 1504 M ia menduduki Kabul, ibu kota
AIghanistan. Kemudian Zahiruddin Babur mengambil alih kekuasaan dari Dinasti Lodi

10
Mahmudunnaslr lslom koosep Joo sejotoboyo( 8andung 8osda karya 2003) Plm 273
pimpinan Ibrahim Lodi yang tengah berkuasa di India. India pada saat itu tengah dilanda krisis
sehingga stabilitas pemerintahan menjadi kacau. Babur bersama pasukannya memasuki kota
Delhi untuk menegakkan pemerintahan di kota ini. Dengan ditegakkannya pemerintahan Babur
di kota Delhi, maka berdirilah Kerajaan Mughal di India pada tahun 1526 M.
11


Kemenangannya yang begitu cepat mengundang reaksi dari para penguasa Hindu setempat.
Proklamasi 1526 M yang dikumandangkan Babur mendapat tantangan dari Rajput dan Rana
Sanga didukung oleh para kepala suku India tengah dan umat Islam setempat yang belum tunduk
pada penguasa yang baru tiba itu, sehingga ia harus berhadapan langsung dengan dua kekuatan
sekaligus. Tantangan tersebut dihadapi Babur pada tanggal 16 Maret 1527 M di Khanus dekat
Agra. Babur memperoleh kemenangan dan Rajput jatuh ke dalam kekuasaannya.

Setelah Rajput dapat ditundukkan, konsentrasi Babur diarahkan ke AIganistan, yang saat itu
dipimpin oleh Mahmud Lodi saudara Ibrahim Lodi. Kekuatan Mahmud dapat dipatahkan oleh
babur tahun 1529 M sehingga Gogra dan Bihar jatuh ke bawah kekuasaannya. Pada tahun 1530
M Babur meninggal Dunia dalam usia 48 tahun setelah memerintah selama 30 tahun, dengan
meninggalkan kejayaan-kejayaan yang cemerlang.

Pemerintahan selanjutnya dipegang oleh anaknya Humayun. Humayun memerintah selama lebih
dari seperempat abad (1530-1556 M). Pemerintahan Humayun dapat dikatakan sebagai masa
konsolidasi kekuatan periode I. Sekalipun Babur berhasil mengamankan Mughal dari serangan
musuh, Humayun masih saja menghadapi banyak tantangan. Ia berhasil mengalahkan
pemberontakan Bahadur Syah, penguasa Gujarat yang bermaksud melepaskan diri dari Delhi.
Pada tahun 1450 Humayun mengalami kekalahan dalam peperangan yang dilancarkan oleh
Sher Khan dari AIganistan. Ia melarikan diri ke Persia. Di pengasingan ia kembali menyusun
kekuatan. Pada saat itu Persia dipimpin oleh penguasa SaIawiyah yang bernama Tahmasp.
Setelah lima belas tahun menyusun kekuatannya dalam pengasingan di Persia, Humayun berhasil
menegakkan kembali kekuasaan Mughal di Delhi pada tahun 1555 M. Ia mengalahkan kekuatan
Khan Syah. Setahun kemudian, yakni pada tahun 1556 Humayun meninggal.


11
Mubarok sejotob petoJoboo lslom (8anbung pusLaka lslamlka 2008 ) Plm 3133
Humayun digantikan anaknya bernama syah jehan atau syah johan yang masih berusia 14 tahun
dan diberi gelar sultan akbar, karena usianya yang relative muda, untuk mengendalikan negara
diserahkan kepada Biram kahn seorang tokoh beraliran syi`ah. Kekuasaan itu kembali ia pegang
setelah dewasa. Sultan Akbar dikenal dengan kebijakan politik bernama sulakhul (toleransi
universal) yang memandang semua rakyat India sama, tidak dibedakan atas etnis dan agama.
12

Akhbar adalah raja Mughal paling kontroversial, dia mengambil kebijakan untuk mencabut
i:yah bagi orang orang non muslim, dan dia juga memberikan jabatan yang tinggi bagi kalangan
non muslim, dan di antara kebijakanya bahwa hukum syariah tidak berlaku bagi orang yang non
muslim. Akan tetapi karena keputusan kontroversialnya ini kerajaan Mughal justru mencapai
puncaknya, karena dengan kebijakan kebijakannya ini membuat warga non muslim merasa di
lindungi dan tidak ada lagi pemberontakan. Karena toleransinya maka kerajaan Mughal
mendapat sambutan yang baik dari kerajaan kerajaan di sekitarnya.
13


Kemajuan yang dicapai akbar dipertahankan oleh tiga sultan berikutnya, yaitu: Jehangir (1605-
1628 M) Syah Jihan (1628-1658 M) dan Aurangzab (1658-1707 M) tiga sultan penerus akbar ini
terhitung raja-raja besar dan kuat.

B. Peradaban Kerajaan Mughal India
Kubah putih yang terkenal dan menara Tajmahal yang indah yang di dalamnya batu nisan yang
bertahtakan berlian adalah di antara peninggalan kerajaan Mughal. Kerajaan ini hampir
menguasai seluruh india dan Pakistan pada abad ke 16 dan 17. Yang merupakan symbol Negara
Islam di kawasan Asia selatan. Mughal adalah kerajaan Islam yang sebagian besar rakyatnya
adalah orang Hindu, Kerajaan ini membawa banyak perubahan bagi India, di antaranya:
1. Dalam bidang politik dan administrasi pemerintahan
a. Mughal menyatukan kerajaan kerajaan kecil yang ada di sekitar India pada masa itu
dan menjadikannya sebuah Negara adikuasa yang di segani dunia. Ekpansi yang di
lakukan kerajaan ini terus berjalan hingga pemerintahan Aurangzab.
b. Pemerintahan yang menjunjung tinggi hak asasi manusia. Akbar menerapkan politik
toleransi universal (sulakhul). Dengan politik ini, semua rakyat India dipandang

12
hLLp//wwwbbccouk/rellglon/rellglons/lslam/hlsLory/mughalemplre_1shLml
13
lblJ
sama. Mereka tidak dibedakan karena perbedaan etnis dan agama. Politik ini dinilai
sebagai model toleransi yang pernah dipraktekkan oleh penguasa Islam.
14

c. Pada Masa Akbar terbentuk landasan institusional dan geograIis bagi kekuatan
imperiumnya yang dijalankan oleh elit militer dan politik yang pada umumnya terdiri
dari pembesar-pembesar AIghan, Iran, Turki, dan Muslim Asli India. Peran penguasa
di samping sebagai seorang panglima tentara juga sebagai pemimpin jihad
d. Wilayah imperium juga dibagi menjadi sejumlah propinsi dan distrik yang dikelola
oleh seorang yang dipimpin oleh pejabat pemerintahan pusat untuk mengamankan
pengumpulan pajak dan untuk mencegah penyalahgunaan oleh kaum petani.
2. Dalam bidang ekonomi
a. Terbentuknya sistem pemberian pinjaman bagi usaha pertanian.
b. Adanya sistem pemerintahan lokal yang digunakan untuk mengumpulkan hasil
pertanian dan melindungi petani. Setiap perkampungan petani dikepalai oleh seorang
pejabat lokal, yang dinamakan muqaddam atau patel, yang mana kedudukan yang
dimilikinya dapat diwariskan, bertanggungjawab kepada atasannya untuk
menyetorkan penghasilan dan menghindarkan tindak kejahatan. Kaum petani
dilindungi hak pemilikan atas tanah dan hak mewariskannya, tetapi mereka juga
terikat terhadapnya.
c. Sistem pengumpulan pajak yang diberlakukan pada beberapa propinsi utama pada
imperium ini. Perpajakan dikelola sesuai dengan system zabt. Sejumlah pembayaran
tertentu dibebankan pada tiap unit tanah dan harus dibayar secara tunai. Besarnya
beban tersebut didasarkan pada nilai rata-rata hasil pertanian dalam sepuluh tahun
terakhir.
d. Perdagangan dan pengolahan industri pertanian mulai berkembang. Pada asa Akbar
konsesi perdagangan diberikan kepada The British East India Company (EIC) -
Perusahaan Inggris-India Timur- untuk menjalankan usaha perdagangan di India
sejak tahun 1600. Mereka mengekspor katun dan busa sutera India, bahan baku
sutera, sendawa, nila dan rempah dan mengimpor perak dan jenis logam lainnya
dalam jumlah yang besar.

lblJ
3. Bidang Agama
a. Pada masa Akbar, perkembangan agama Islam di Kerajaan Mughal mencapai suatu
Iase yang menarik, di mana pada masa itu Akbar memproklamasikan sebuah cara
baru dalam beragama, yaitu konsep Din-i-Ilahi. Karena aliran ini Akbar mendapat
kritik dari berbagai lapisan umat Islam. Bahkan Akbar dituduh membuat agama baru.
Pada prakteknya, Din-i-Ilahi bukan sebuah ajaran tentang agama Islam. Namun
konsepsi itu merupakan upaya mempersatukan umat-umat beragama di India.
Sayangnya, konsepsi tersebut mengesankan kegilaan Akbar terhadap kekuasaan
dengan symbol-symbol agama yang di kedepankan
b. Perbedaan kasta di India membawa keuntungan terhadap pengembangan Islam,
seperti pada daerah Benggal, Islam langsung disambut dengan tangan terbuka oleh
penduduk terutama dari kasta rendah yang merasa disiasiakan dan dikutuk oleh
golongan Arya Hindu yang angkuh
c. Berkembangnya aliran keagamaan Islam di India. Sebelum dinasti Mughal, muslim
India adalah penganut Sunni Ianatik. Tetapi penguasa Mughal memberi tempat bagi
Syi'ah untuk mengembangkan pengaruhnya.
d. Pada masa Aurangzeb berhasil disusun sebuah risalah hukum Islam atau upaya
kodiIikasi hukum Islam yang dinamakan Iatawa Alamgiri. KodiIikasi ini ditujukan
untuk meluruskan dan menjaga syari'at Islam yang nyaris kacau akibat politik
Sulakhul dan Din-i- Ilahi.
15

4. Bidang seni dan budaya
a. Menyatukan Seni dan budaya Persia dengan budaya india
b. Bahasa Persia yang digabung dengan bahasa Arab dan Hindi sehingga terbentuklah
bahasa Urdu
c. Sistem pendidikan yang berbasis pada kebutuhan masyarakat setempat
16

d. Munculnya beberapa karya sastra tinggi seperti Padmavat yang mengandung pesan
kebajikan manusia gubahan Muhammad Jayazi, seorang penyair istana. Abu Fadhl
menulis Akhbar Nameh dan Aini Akbari yang berisi sejarah Mughal dan
pemimpinnya.

13
Pamka sejotob omot lslomlll (!akarLa bulan blnLang 1981)hlm 30
16
hLLp//wwwbbccouk/rellglon/rellglons/lslam/hlsLory/mughalemplre_1shLml
e. Kerajaan Mughal termasuk sukses dalam bidang arsitektur. Taj mahal di Agra
merupakan puncak karya arsitektur pada masanya, diikuti oleh Istana Fatpur Sikri
peninggalan Akbar dan Mesjid Raya Delhi di Lahore. Di kota Delhi Lama (Old
Delhi), lokasi bekas pusat Kerajaan Mughal, terdapat menara Qutub Minar (1199),
Masjid Jami Quwwatul Islam (1197), makam Iltutmish (1235), benteng Alai Darwaza
(1305), Masjid Khirki (1375), makam Nashirudin Humayun, raja Mughal ke-2 (1530-
1555). Di kota Hyderabad, terdapat empat menara benteng Char Minar (1591). Di
kota Jaunpur, berdiri tegak Masjid Jami Atala (1405).
17


. Kemunduran kerajaan Mughal di India
Setelah satu setengah abad dinasti mughal berada dipuncak kejayaannya para pelanjut
Aurangzeb tidak sanggup mempertahankan kebesarannya yang telah dibina oleh sultan-sultan
sebelumnya, pada abad ke-18 M kerajaan ini memasuki masa-masa kemunduran, hal ini
disebabkan oleh beberapa Iaktor diantaranya:
1. Internal; Tampilnya sejumlah penguasa lemah, terjadinya perebutan kekuasaan, dan
lemahnya kontrol pemerintahan pusat.
2. Eksternal; Terjadinya pemberontakan di mana-mana, seperti pemberontakan kaum Sikh di
Utara, gerakan separatis Hindu di India tengah, kaum muslimin sendiri di Timur, dan yang
terberat adalah invasi Inggris melalui EIC.
18

3. Kemerosotan moral dan hidup mewah di kalangan elite politik, yang mengakibatkan
pemborosan dalam penggunaan uang negara.
4. Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuatan militer sehingga operasi militer Inggris di
wilayah-wilayah pantai tidak dapat segera dipantau oleh kekuatan maritim Mughal.
5. Monopoli Inggris yang sangat otoriter dan cenderung keras, membuat rakyat Mughal yang
muslim maupun Hindu, bersama-sama mengadakan pemberontakan. Akan tetapi dapat
dikalahkan walaupun dalam serangan itu, pasukan Hindu yang memulainya, akan tetapi
Inggris melihat umat islam dan Bahadur Syah II, ikut campur dalam penyerangan itu. Maka
sebagai hukumannya, inggris memporak-porandakan wilayah Mughal dengan kekuatan
senjatanya yang selangkah lebih maju dibandingkan pasukan Mughal dan Hindu. Masjid dan

17
Murodhl sejotob keboJoyooo lslom (semarang CvLoha puLra1993) hal 22
18
Abdullah Lauflq sejotob Jokwob lslom (!akarLa wl[aya 1983) hal 34
Candi menjadi sasaran penghancuran. Bahadur sendiri di usir dari istana pada 1858 M, maka
sejak saat itu berakhirlah kekuasaan kerajaan Mughal di India dan digantikan oleh
imperialisme Inggris.
19





























19
hLLp//wwwsalfallnkcocc/2010/10/23/masakemundurandanrunLuhnyaLlgakera[aanbesarlslam/
BAB IV
$E1ARAH PEMIKIRAN DAN PERADABAN DI KERA1AAN $AFAWI PER$IA


A. $ejarah Berdirinya

Cikal bakal kerajaan ini sebenarnya berasal dari perkumpulan pengajian tasawuI tarekat
saIawiyah yang berpusat di kota Ardabil, Azerbaijan. Nama SaIawiyah diambil dari nama
pendirinya SaIi al-Din, seorang keturunan imam Syi`ah yang ke enam, Musa al Kazhim.
Kerajaan ini dapat dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran dewasa ini.
Gerakan tarekat ini lama kelamaan berubah bentuk menjadi gerakan politik. Jama`ah atau murid-
muridnya berubah menjadi tentara yang teratur dan Ianatik dalam kepercayaan serta menentang
setiap orang yang bermazhab selain syi`ah.Kepemimpinan SaIawi silih berganti, dan semakin
eksis sebagai gerakan politik yang didukung oleh pasukan tentara yang kuat yang diberi nama
Qizilbash (baret merah) pada masa kepemimpinan Ismail (1501-1524 M).
20


Ismail memanIaatkan kedududkannya sebagai mursyid untuk mengkonsolidasikan kekuatan
politiknya dengan menjalin hubungan dengan para pengikutnya.Dalam waktu kurang lebih lima
tahun, ia berhasil menghimpun kekuatan yang cukup besar. Setelah berhasil menaklukan
Syirwan, ia bergerak menuju Ak-Koyonlo. Dalam suatu peperangan yang sengit di Sharur dekat
Nackhchiwan tahun 1501 ia berhasil memenangkan peperangan dengan gemilang, sehingga pada
tahun itu juga ia memasuki kota Tebrez seraya memproklamasikan berdirinya kerajaan SaIawi
dengan ia sendiri sebagai Syaikhnya yang pertama dan menetapkan Syi'ah Dua Belas sebagai
agama resmi kerajaan SaIawi. Dengan diproklamasikannya kerajaan SaIawi sebagai kerajaan dan
ditetapkan pula Syi'ah sebagai agama kerajaan maka merdekalah Persia dari pengaruh dari
kerajaan Usmani dan kekuatan asing lainnya.Peristiwa inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya
kerajaan saIawi yang akan turut memberikan kontribusi dalam perkembangan kekuasaan Islam.

Kerajaan SaIawi dapat menguasai daerah yang cukup luas, dan menundukkan kekuatan-kekuatan
penguasa daerah Persia yang sebelumnya. Daerah yang dikuasainya membentang dari Jihun

20
hLLp//saef[azablogspoLcom/2008/03/se[arahlslamabadperLengahanhLml
sampai teluk Basrah dan dari EuIrat sampai AIganistan. Daerah-daerah ini meliputi Mazandaran,
Gurgan, Yazd, Sirvan, Samarkand, Fars, Kirman, Khuzistan, Kurasan, Balkh, Merv, Irak,
Azarbaijan, dan Dyar Bakr.
21


Tidak sampai di situ ambisi politik mendorongnya untuk terus mengembangkan sayap
menguasai daerah daerah lainya, seperti ke turki Usmani. Namun, Ismail bukan hanya
menghadapi musuh yang sangat kuat, akan tetapi juga sangat membenci golongan syia`ah.
Peperangan dengan Turki Usmani terjadi pada tahun 1514 M di Chalderan dekat Tabriz. Karena
keunggulan organisasi militer kerajaan usmani, dalam peperangan ini ismail I mengalami
kekalahan, malah Turki Usmani di bawah pimpinan Sultan Salim dapat menduduki Tabriz.
Kerajaan syaIawi terselamatkan dengan pulangnya sultan Usmani ke turki karena terjadi
perpecahan di kalangan militer Turki di negerinya.
22










21
MPolL dkk (ed) 1be combtlJqe nlstoty of lslom vol l A (looJoo combtlJqe uolvetslty ltess % blmJ
22
Pasan lbrahlm hasan sejotob Joo keboJoyooo lslom (oqyokotto koto kembooq % blmJJ

You might also like