You are on page 1of 10

Empat Pertanyaan di Padang Mahsyar

Minggu, 17 Juli 2011

4 MACAM PERTANYAAN UNTUK MANUSIA PADA HARI KIAMAT


Didalam menjalankan kehidupan ini kita tidak terlepas dari pertanyaan demi pertanyaan misal nya darimana hendak kemana dimana sedang apa mengapa dan lain-lainnya pokoknya pertanya-an demi pertanya-an musti kita lalui, coba kita lihat mulai dari KECIL, TK, SD sampai sekarang sudah berapa pertanyaan Orang tua dan guru yang bisa kita jawab, tinggi rendahnya poin yang kita peroleh sangat tergantung kepada banyak atau sedikitnya pertanyaan yang bisa kita jawab, jadi nilai kita ditentukan oleh bisa atau tidaknya menjawab pertanyaan, dan diakhirat juga seperti itu kita tidak akan terlepas dari pertanyaan-pertanyaan sebagaimana Sabda Rasulullah Saw.

: "
Telah bersabda Rasulullah Saw.Belum beranjak telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sihingga ditanya tentang empat hal : Tentang Umur kemana dihabiskan, Tentang tubuh kemana dipakai, Tentang harta dimana didapat dan keman dimanfa'atkan dan tentang Ilmu kemana diamalkan (Hadist) Pertanyaan yang pertama : Tentang Umur Kemana Dihabiskan ??? Umur merupakan pemberian allah yang wajib kita manfa'atkan sebaik-baiknya, mayoritas umur manusia itu 60 dan 70 th, setiap sesuatu itu ada panennya, padi dipanen sekali dalam empat bulan atau sekali enam bulan, sawit dipanen umur 4 tahun, Karet dipanen umur 5 tahun, buah dipanen dikala sudah masak, dan umur manusia dipanen antara 60 dan 70 tahun. Ibn Al Jauzi telah membagi umur manusia menjadi lima masa, yaitu :

1. Masa anak-anak, yaitu sejak dilahirkan hingga mencapai usia 15 tahun 2. Masa muda, mulai dari 15 tahun hingga umur 35 tahun 3. Masa dewasa, mulai dari 35 hingga umur 50 tahun 4. Masa tua, mulai dari 50 hingga 70 tahun 5. Masa lanjut, dari umur 70 tahun hingga akhir umur yang dikarunikan Allah. Swt. Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang Umur dan baik amal perbuatannya dan sejelekjelek manusia adalah orang yang panjang Umurnya dan Buruk amal perbuatannya. Manusia terbaik adalah orang yang memanfa'atkan umurnya kepada hal yang baik, karna tujuan dasarnya manusia itu diciptakan untuk ibadah, kalau kita perkirakan bagi yang berumur 60 tahun, umur yang dipakai beribadah shalat fardhu hanya sekitar 2 tahun lebih, itupun kalau kita menghitungnya 1 kali Shalat 10 menit, bagaimana kalau Shalatnya lebih cepat dari itu, yang shalatnya shalat cotok ayam atau tidak mengerjakan sama sekali .!!! Na'uzubillah minzalik sungguh umurnya dihabiskan terbuang-buang begitu saja Kita manusia ini kalau di-ibaratkan ada yang ibarat matahari mulai naik, ada yang sudah pertengahan, ada yang mulai condong kebarat, dan ada juga yang sudah hampir tenggelam, namun kadangkala kita lihat dan saksikan sudah jelas matahari sudah hampir tenggelam belum juga mau mempersiapkan obornya, sudah diberikan umur yang panjang kenapa masih belum mau juga mengerjakan ibadah Shalat lima waktu sehari semalam, bahkan dia menjadi tua-tua keladi semakin tua semakin menjadi-jadi atau mertua bawa cangkul semakin tua malahan semakin gaul


Yang kedua : Tubuhmu Untuk apa kau pergunakan Tubuh Merupakan keseluruhan struktur fisik organisme manusia yang pada sa'at manusia sudah mencapai umur dewasa dia memiliki hampir 100 milyar sel yang masing-masing sistem organ sudah dirancang oleh allah untuk melakukan fungsi kehidupan yang esensial, didalam al-quran Surat At-Tin allah swt telah berfirman :

sebaik-baik bentuk} manusia itu dalam

{Sungguh telah kami ciptakan

Agar kita selamat dan bisa menjawab pertanyaan di akhirat tentang tubuh yang indah ini mari kita pergunakan tubuh ini kepada jalan ta'at, sebab keta'atan merupakan jalan untuk menyelamatkan tubuh dari azab allah Swt. Iman itu tidak hanya dihati saja, dilidah saja .. akan tetapi untuk memperoleh iman yang kaffah harus membawa seluruh anggota tubuh menyembah allah Swt. Dan bahkan diakhirat nantiknya ada bagian tubuh menjadi saksi dari perbuatan bagian tubuh yang lainnya, dalam Al-Quran Surat Yasin Ayat 65 :


Artinya:Pada Hari ini kami kunci mulut mereka dan tangan mereka akan berkata kepada kami dan kaki mereka menjadi saksi tentang apa yang mereka kerjakan (Yasin :65) Yang ketiga :Hartamu darimana diperoleh dan kemana dipergunakan. Dalam persoalan harta allah akan menanyakan dengan cara apa diperoleh dan kemana dipergunakan harta itu, harta bisa jadi kawan dan bisa juga jadi lawan, harta bisa membuat orang senang dan juga bisa membuat orang tidak tenang, harta bisa membuat yang jauh jadi dekat yang sedikit jadi banyak, dan juga harta bisa membuat yang dekat jadi jauh dan yang banyak jadi sedikit. Hendaknya dalam mencari harta harus dengan cara yang baik dan menfa'atkannya juga kepada yang baik, makanan yang kita makan adalah hasil dari pencarian, cuman persoalannya adalah cara mendapatkannya baik atau tidak ? Kemudian kalau memang cara mendapatkannya baik, kita memfa'atkannya kepada yang baik atau tidak ?? kalau memang sudah baik itulah yang dikehendaki dan yang dapat menyelamat dari pertanyaan nantiknya diakhirat. Yang ke empat: Ilmumu Kemana Kamu amalkan. Ilmu merupakan alat untuk mencapai maksud dan tujuan, ilmu adalah buah dari Iman, dan amal adalah buah dari Ilmu dan ilmu juga Imam dari amal, orang yang berilmu lebih ditakuti oleh Syaitan daripada orang beramal tanpa Ilmu, Nabi sulaiman karena lantaran memilih ilmu dia diberikan oleh Allah harta, tahta dan wanita, ingin dunia harus dengan ilmu, ingin akhirat harus dengan Ilmu, ingin keduaduanya harus dengan Ilmu, urusan dunia akhirat harus dengan ilmu, Ilmu yang bermanfa'at yang di ajarkan kepada seseorang dapat mengalirkan pahala ketika kita telah berada di-alam barzak, maka mengajarkan ilmu yang bermanfa'at adalah salah satu tabungan akhirat kita yang akan kita terima nantiknya, Dengan ilmu orang alim bisa menipu orang jahil, dengan ilmu seseorang bisa menzalimi saudaranya, dengan ilmu orang miskin bisa kaya mendadak, dan dengan ilmu hak orang lain bisa menjadi hak pribadi, maka oleh karena itu ketahuilah bahwa ilmu yang dianugrahi allah itu pada suatu sa'at nantiknya akan ditanya Kemana diamalkan ilmu-mu ??? ( Ilmu itu bagaikan pedang Dia memutus apa saja yang dilauinya) KAUM MUSLIMIN WALMUSLIMAT RAHIMAKUMULLAH Empat Pertanyaan yang akan diajukan kepada masing-masing kita pada hari kiamat, kalau terlepas dari empat pertanyaan ini tentu barang yang sesudahnya lebih mudah dan kalau terbentur menjawab pertanyaan ini karna pekerjaan semasa hidup tidak benar maka barang yang sesudahnya tentu lebih sulit, oleh karena itu : 1. Umur mari kita isi dengan nilai-nilai keta'atan kepada allah Swt. 2. Tubuh Mari kita bawa tunduk kepada allah baik melalui pakain yang sesuai Islam maupun berupa ibadah lainnya. 3. Harta mari kita pergunakan untuk menghambakan diri kepada allah agar dia dapat melapangkan pemiliknya baik dialam barzakh maupun akhirat. 4. Ilmu Mari kita amalkan ilmu yang ada kepada jalan yang diredoi Allah agar kita terlepas nantiknya dari pertanyaan teantang ilmu pada hari kiamat kelak.

mengimani hari akhir atau hari Kiamat. Bahkan hal itu merupakan rukun iman yang kelima. Di dalam hadits-hadits shahih diterangkan bahwa setelah dunia ini hancur, manusia yang di dalam kubur dibangkitkan dan semua akan dikumpulkan oleh Allah di padang Mahsyar. Siapkah kita menghadapi peristiwa tersebut? Apa saja yang akan terjadi pada saat itu ? Pada saat itu manusia akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Taala tentang segala macam yang telah dilakukan selama hidup di dunia ini. Pada hari itu tidak berguna harta, anak, tidak bermanfaat apa yang dibanggakan selama di dunia ini. Pada hari itu hanya ada penguasa tunggal yaitu Allah Subhanahu wa Taala yang telah memberikan berbagai macam nikmat kepada manusia, kemudian Dia menyuruh menggunakan nikmat tersebut sebaik-baiknya dalam rangka mengabdi kepada-Nya. Karena Allah yang telah mengaruniakan nikmat-nikmat itu kepada manusia, maka sangatlah wajar apabila Ia menanyakan kepada manusia untuk apa nikmat-nikmat itu digunakan. Dalam sebuah hadits, Rasululah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda : Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba (menuju batas shiratul mustaqim) sehingga ia ditanya tentang umurnya untuk apa ia habiskan, ilmunya untuk apa ia amalkan , hartanya dari mana ia peroleh dan kemana ia habiskan dan badannya untuk apa ia gunakan (Hadits Shahih Riwayat At Tirmidzi dan Ad Darimi)

1. Umur Umur adalah sesuatu yang tidak pernah lepas dari manusia. Bila kita berbicara tentang umur, maka berarti kita berbicara tentang waktu. Allah dalam Al Quran telah bersumpah dengan waktu Demi masa maksudnya agar manusia lebih memperhatikan waktu. Waktu yang diberikan Allah adalah 24 jam dalam sehari-semalam. Untuk apa kita gunakan waktu itu? Apakah waktu itu untuk beribadah atau untuk yang lain-lain yang sia-sia?

Diantara sebab-sebab kemunduran umat Islam ialah bahwa mereka tidak pandai menggunakan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat, sebagian besar waktunya untuk bergurau, bercanda, ngobrol tentang hal-hal yang tidak bermanfaat bahkan terkadang membawa kepada perdebatan yng tidak berarti dan pertikaian. Sementara orang-orang kafir menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga mereka maju dalam berbagai bidang kehidupan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Keadaan umat Islam saat ini sangat memprihatinkan. Ada diantara mereka yang tidak mengerti ajaran agamanya dan ada yang tidak mengerti ilmu pengetahuan umum. Bahkan ada di antara mereka yang buta huruf baca tulis Al Quran. Bila kita mau meningkatkan iman dan amal, maka seharusnyalah kita bertanya kepada diri masingmasing; sudah berapa umur kita hari ini?, dan apa yang sudah kita ketahui tentang Islam?, apa pula yang sudah kita amalkan dari ajaran Islam ini? Janganlah kita termasuk orang yang merugi.

2. Ilmu Yang membedakan antara muslim dan kafir adalah ilmu dan amal. Orang muslim berbeda amaliahnya dengan orang kafir dalam segala hal, dari mulai kebersihan, berpakaian, berumah tangga, bermuamalah dan lain-lain. Seorang muslim diperintahkan oleh Allah dan RasulNya agar menuntut ilmu. Allah berfirman Apakah sama orang yang tahu (berilmu) dengan yang tidak berilmu? (QS. Az Zumar:9) Ayat ini kendatipun berbentuk pertanyaan tetapi mengandung perintah untuk menuntut ilmu. Menuntut ilmu agama hukumnya wajib atas setiap individu muslim, misalnya tentang membersihkan najis. Berwudhu yang benar, cara shalat yang benar dan hal-hal yang dilaksanakan setiap hari. Karena bila ia tidak tahu, maka amalannya akan tertolak , dan Allah akan bertanya kepadanya kenapa ia mengikuti apa yang tidak ia ketahui, seperti dalam firmanNya : Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya (QS. Al Isra:36) Ilmu yang sudah dipelajari oleh umat islam harus digunakan untuk kepentingan Islam. Ilmu yang sudah dituntut dan dipelajari wajib diamalkan menurut syariat Islam. Ilmu

tidak akan berarti apa-apa dalam hidup dan kehidupan manusia kecuali bila manusia mengamalkannya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda : Beramallah kamu (dengan ilmu yang ada) karena tiap-tiap orang dimudahkan menurut apa-apa yang Allah ciptakan atasnya (HR. Muslim)

3. Harta Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda : Bagi tiap-tiap umat itu fitnah dan sesungguhnya fitnah ummatku adalah harta (HR. At Tirmidzi dan Hakim) Harta pada hakikatnya adalah milik Allah. Harta adalah amanat Allah yang dilimpahkan kepada umat manusia agar dia mencari harta itu dengan halal, menggunakan harta itu pada tempat yang telah ditetapkan oleh syariat islam. Bila kita amati keadaaan umat islam saat ini, banyak kita dapati diantara mereka yang tidak lagi peduli dengan cara mengumpulkan hartanya apakah dari jalan yang halal atau dari jalan yang haram. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah meramalkan hal ini dengan sabdanya Nanti akan datang satu masa; di masa itu manusia tidak perduli dari mana harta itu ia peroleh, apakah dari yang halal ataukan dari yang haram (HR. Al Bukhari). Setiap muslim harus hati-hati dalam mencari mata pencaharian hidupnya kerena banyak manusia yang terdesak masalah ekonomi lalu ia menjadi kalut hingga tidak perduli lagi harta itu dari mana ia peroleh. Ada yang memperoleh harta dari usahausaha yang batil, misalnya hutang tidak dibayar, korupsi, riba, merampok, berjudi dan lain sebagainya. Orang yang mencari usaha dari yang haram akan mendapat siksa dari Allah, seperti disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam : Barangsiapa yang dagingnya tumbuh dari barang yang haram, maka Neraka itu lebih patut baginya (sebagi tempat). (HR. Al Hakim) Harta yang kita dapat dengan cara yang halal harus pula kita infaqkan pada jalan yang benar pula. Bila tadi disebutkan bahwa harta itu milik Allah, maka wajib pula kita gunakan harta itu dalam rangka untuk menggakkan kalimat Allah di muka bumi ini. Di dalam Al Quran ada delapan golongan yang berhak mendapat zakat, yaitu para fuqara (orang fikir), masakin (orang miskin), amil (pengurus) zakat, Muallaf (orang

yang baru masuk islam), untuk membebaskan budak, orang-orang yang berhutang, untuk perjuangan jalan Allah dan orang yang sedang dalam perjalanan. Di masa-masa sekarang ini ada beberapa kelompok yang masuk prioritas utama yang berhak mendapat infaq dan shadaqah, yaitu golongan fuqara, masakin dan orang yang di jalan Allah. Orang fakir adalah orang yang butuh tetapi tidak mempunyai pekerjaan sedangkan hidupnya digunakan untuk membantu agama Islam. Jadi orang fikir yang dibantu adalah orang yang memang hidupnya untuk berjuang di jalan Allah bukan pemalas yang tidak mau berusaha dan tidak melaksanakan syariat Islam. Sedangkan orang miskin adalah orang yang berusaha tetapi usahanya hanya mencukupi kebutuhan minimalnya dalam keluarganya untuk makan sehari-hari.

4. Badan Manusia merupakan mahkuk yang paling sempurna yang diciptakan Allah dimuka bumi ini. Dengan kesempurnaan susunan tubuh serta akal fikiran yang diberikan Allah, manusia dijadikan sebagai khalifah di bumi, manusia dibebani taklif agar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Jasmani manusia ini dituntut bekerja untuk melaksanakan fungsi khilafah dalam rangka mengabdi kepada Allah. Letihnya manusia dalam malaksanakan ibadah kepada Allah akan diganjar dengan pahala. Tetapi bila letihnya dalam rangka bermain-main, mengerjakan maksiat, perbuatan sia-sia, beribadah dengan yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, maka sia-sialah letihnya itu bahkan ada yang diganjar dengan api Neraka, karena mereka termasuk orang-orang yang celaka, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam :Tiap-tiap amal (pekerjaan) ada masa-masa semangat, dan tiaptiap masa semangat ada masa lelahnya maka barangsiapa lelah letihnya karena melaksanakan sunnahku, maka ia telah mendapatkan petunjuk, dan barangsiapa lelah letihnya bukan karena melaksanakan sunnahku, maka dia termasuk orang yang binasa (HR. Al Hakim dan Al Baihaqi). Demikianlah pada hari mahsyar masing-masing manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatan yang telah dikerjakannya selama hidupnya di dunia. Sudah siapkah kita menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan

kepada kita pada saat itu? Kalau belum kapan lagi kita mempersipkan diri kalau tidak sekarang? Segala puji bagi Allah, Penguasa sekalian alam, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan atas nabi kita Muhammad, keluarganya dan para shahabatnya.
Allah subhanahu wataala menyatakan dalam Al Quran:

.
Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zhalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (Ibrahim: 34) Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dari hadits Abu Barzah Al-Aslami radhiyallahu anhu yang diriwayatkan oleh Al-Imam At-Tirmidzi dan beliau berkata bahwa hadits ini derajatnya Hasan Shahih. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: . :

Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat nanti sampai ditanya tentang empat perkara: (1) tentang umurnya untuk apa dia gunakan, (2) tentang ilmunya, sejauh mana dia amalkan ilmunya tersebut, (3) tentang hartanya, dari mana harta tersebut didapatkan dan untuk apa harta tersebut dibelanjakan, dan (4) tentang tubuhnya, untuk apa dia gunakan. (HR. At-Tirmidzi)

Hadits ini menjelaskan tentang apa yang akan terjadi pada hari kiamat, masing-masing kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah subhanahu wataala. Tidak ada orang tua di sisi kita, semuanya bertanggungjawab dengan dirinya sendiri, tidak ada yang menggantungkan kepada orang tuanya, walaupun dahulu orang tuanya mungkin orang yang besar dan mempunyai kedudukan. Ketika hari kiamat, itu semua akan sirna, semua berdiri dengan dirinya sendiri, mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuatnya ketika di dunia. Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat nanti sampai ia ditanya tentang 4 perkara: Pertama, ditanya tentang umurnya, kesempatan dia hidup di dunia ini, untuk apa ia gunakan. Apakah dengan usia atau kesempatan itu dia gunakan untuk berfoya-foya, ataukah dia tidak merasa

bahwasanya dia akan dikembalikan oleh Allah subhanahu wataala di hari kiamat nanti. Coba kita bayangkan wahai saudaraku, di kala kita hidup di dunia ini tidak sadar dan lalai bahwa kita akan dikembalikan oleh Allah subhanahu wataala, kemudian nyawa kita dicabut dalam keadaan kita belum bertaubat kepada-Nya, maka apa yang terjadi kemudian.

Kedua, tentang ilmunya, sejauh mana dia amalkan ilmu tersebut. Kita menuntut ilmu ini tidak dibiarkan oleh Allah subhanahu wataala. Ilmu itu bukan sebatas sebagai wacana dalam diri kita, Allah subhanahu wataala akan meminta pertanggungjawaban kita. Apa yang kita ilmui harus kita amalkan, karena itulah hakikat ilmu wahai saudaraku. Ketiga, tentang hartanya, dari mana ia dapatkan harta tersebut dan untuk apa harta tersebut dibelanjakan. Apakah harta tersebut dia peroleh dari jalan yang halal, ataukah harta tersebut diperoleh dari hal-hal yang haram. Apakah keluarganya diberi makan dari sesuatu yang haram, maka ketika itu Allah subhanahu wataala akan meminta pertanggungjawaban kepada dia. Dan kemudian juga ditanya untuk apa harta tersebut dibelanjakan. Terkadang kita tidak merasa bahwasanya harta ini, kita belanjakan untuk hal-hal yang akan menjauhkan seseorang dari perintah-perintah Allah subhanahu wataala. Sebagai kepala rumah tangga di harus lebih berhati-hati jangan sampai harta ini dibelanjakan untuk sesuatu yang dapat melalaikan keluarganya dari mengingat Allah subhanahu wataala. Terkadang kita tidak sadar, ternyata kita menyediakan fasilitas-fasilitas kepada mereka untuk menjauh dari Allah subhanahu wataala.

Keempat, tentang tubuhnya, untuk apa dia gunakan atau habiskan di dunia ini. Apakah tubuh tersebut dia gunakan untuk bermaksiat kepada Allah subhanahu wataala. Dia lahir dalam keadaan tidak memiliki apa-apa, kemudian Allah subhanahu wataala karuniakan kepadanya penglihatan dan pendengaran. Dengan itu apakah dia bisa mengemban amanah dari Allah subhanahu wataala tersebut, yaitu menjaga pendengarannya, penglihatan, dan hatinya dari hal-hal yang dilarang oleh Allah subhanahu wataala.Wallahu alam Setiap umat muslim tentunya mengimani rukun Iman yang kelima yaitu percaya adanya hari akhir atau hari kiamat, dimana semua alam semesta beserta isinya akan hancur dan semua yang bernama mahluk hidup akan binasa, kemudian manusia yang berada di alam kubur akan dibangkitkan kembali guna mempertanggung jawabkan apa yang dilakukan selama hidup di dunia. Pada hari itu tidak berguna harta, anak, tidak bermanfaat apa yang dibanggakan selama di dunia ini seperti blog yang banyak pengunjung, traffik yang padat dan pagerank yang tinggi. Pada hari itu hanya ada penguasa tunggal, yaitu Allah Taala yang telah memberikan berbagai macam nikmat kepada manusia, kemudian Dia menyuruh menggunakan nikmat tersebut sebaik-baiknya dalam rangka mengabdi kepada-Nya.

Kita tidak tahu umur kita sampai mencapai digit berapa dan juga kita tidak tahu kapan kita akan dipanggil oleh-Nya. Beruntunglah bagi manusia yang sudah mempersiapkan akan semua hal ini dengan melaksakan perintah Allah dan menjauhi segala apa-apa yang menjadi larangan-Nya didunia. Ketika manusia sudah sampai di padang mashyar kelak akan membentuk 12 barisan oleh Rosulullah SAW dengan berbagai bentuk dan rupa sesuai amal perbuatan yang dilakukannya. Suatu ketika, Muaz bin Jabal r. a menghadap Rasullullah s. a. w dan bertanya: Wahai Rasullullah, tolong uraikan kepadaku mengenai firman Allah SWT: Pada saat sangkakala ditiup, maka kamu sekalian datang berbaris-baris -(Surah an-Naba:18) Mendengar pertanyaan itu, baginda menangis hingga basah pakaiannya. Lalu Baginda menjawab: Wahai Muaz, engkau telah bertanyakan kepada aku, perkara yang amat besar, bahwa umatku akan digiring, dikumpulkan berbaris-baris menjadi 12 barisan, masing-masing dengan pembawaan mereka sendiri. Dan satu persatu kita akan menjawab 4 (empat) pertanyaan sebagai pertanggung jawaban selama hidup didunia Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba (menuju batas shiratul mustaqim) sehingga ia ditanya tentang umurnya, untuk apa ia habiskan, ilmunya untuk apa ia amalkan, hartanya darimana ia peroleh dan kemana ia habiskan, dan badannya untuk apa ia gunakan. (HR Tirmidzi dan Ad-Darimi). 1. Umur Umur adalah sesuatu yang tidak pernah lepas dari manusia. Bila kita berbincang-bincang tentang umur, maka berarti kita berbicara tentang waktu. Allah dalam Al-Quran telah bersumpah dengan waktu: Demi masa, maksudnya agar manusia lebih memperhatikan waktu. Waktu yang diberikan Allah adalah 24 jam dalam sehari-semalam. Untuk apa kita gunakan waktu itu? Apakah waktu itu untuk beribadah atau untuk yang lain, yang sia-sia? Menjawab pertanyaan untuk apa umur kita dihabiskan mudah-mudahan ini kita tidak menjawab Umur saya habiskan untuk posting artikel blog dan mencari traffik serta popularitas 2. Ilmu Ilmu yang sudah dipelajari oleh umat Islam harus digunakan untuk kepentingan Islam. Ilmu yang sudah dituntut dan dipelajari wajib diamalkan menurut syariat Islam. Ilmu tidak akan berarti apa-apa dalam hidup dan kehidupan manusia kecuali bila manusia mengamalkannya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:Beramallah kamu (dengan ilmu yang ada) karena tiap-tiap orang dimudahkan menurut apa-apa yang Allah ciptakan atasnya. (HR Muslim). Menjawab pertanyaan untuk apa ilmu kita amalkan,mudah-mudahan kita tidak menjawab Saya dapatkan ilmu dari ebook seharga 100 ribu dan saya gunakan untuk membuat blog 3. Harta Setiap Muslim harus hati-hati dalam mencari mata pencaharian hidupnya karena banyak manusia yang terdesak

masalah ekonomi lalu ia hingga tidak perduli lagi dari mana harta itu ia peroleh. Ada yang memperoleh harta dari usaha-usaha yang batil, misalnya hutang tidak dibayar, korupsi, riba, merampok, berjudi dan lain sebagainya. Orang yang mencari usaha dari yang haram akan mendapat siksa dari Allah, seperti disabdakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam: Barangsiapa yang dagingnya tumbuh dari barang yang haram, maka Neraka itu lebih patut baginya (sebagai tempat). (HR Al-Hakim). Menjawab pertanyaan darimana harta yang kita peroleh dan kemana kita habiskan, semoga kita kelak tidak menjawab Harta saya dapatkan dari bisnis online dan saya habiskan buat biaya online dan untuk beli e-book, cemilan serta rokok saja. 4. Badan Manusia merupakan mahluk yang paling sempurna yang diciptakan Allah di muka bumi ini. Dengan kesempurnaan susunan tubuh serta akal fikiran yang diberikan Allah, manusia dijadikan sebagai khalifah di bumi, manusia dibebani taklif agar dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Jasmani manusia ini dituntut bekerja untuk melaksanakan fungsi khilafah dalam rangka mengabdi kepada Allah. Letihnya manusia dalam melaksanakan ibadah kepada Allah akan diganjar dengan pahala. Tetapi bila letihnya dalam rangka bermain-main, mengerjakan maksiat, perbuatan sia-sia, beribadah dengan yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, maka sia-sia letihnya itu, bahkan ada yang akan diganjar dengan api Neraka, karena mereka termasuk orang-orang yang celaka, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam: Tiap-tiap amal (pekerjaan) ada masa-masa semangat dan tiap-tiap masa semangat ada masa lelahnya, maka barangsiapa lelah letihnya karena melaksanakan sunnahku, maka ia telah mendapatkan petunjuk, dan barangsiapa yang letihnya bukan karena melaksanakan sunnahku, maka dia termasuk orang yang binasa. (HR. Al-Hakim dan AlBaihaqi). Menjawab pertanyaan untuk apa saja kita habiskan umur selama hidup didunia, mudah-mudahan kelak kita tidak menjawab Badan saya gunakan buat begadang malam karena sibuk ngeblog. Semoga kita mendapatkan hikmah dari tulisan diatas, tidak ada maksud apapun namun sebagai sesama umat muslim dan sesama blogger maka tidak ada salahnya saling mengingatkan guna menyempurnakan akhlak perbuatan kita selama hidup sementara didunia. Kurang dan lebih mohon maaf dan koreksinya..salam

You might also like