You are on page 1of 18

PENDAHULUAN

Sekarang ini, analisis mengenai kondisi lingkungan sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang, terutama apabila kita akan bekerja dan merencanakan untuk membangun sesuatu, seperti membuat instalasi pembangkit listrik. Terdapat berbagai aspek yang perlu diperhatikan ketika kita membicarakan mengenai kondisi lingkungan yang akan ditinjau. Antara lain yaitu suhu, kelembaban udara, kecepatan angin, dan intensitas cahaya matahari. Aspek-aspek tersebut dapat menentukan keberhasilan dari rencana yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk itu dibutuhkan pengukuran yang mudah dan akurat hasilnya agar selanjutnya dapat ditentukan apakah dalam kondisi lingkungan tersebut rencana pembangunan dapat dilanjutkan. Untuk mengetahui keadaan suhu pada suatu benda atau tempat tertentu, dibuatlah alat untuk mengukur suhu yang disebut dengan thermometer. Ada berbagai macam thermometer, yaitu thermometer raksa / alkohol dan thermometer digital. Thermometer raksa atau thermometer alkohol merupakan suatu bentuk thermometer yang tidak asing bagi kita, keduanya menggunakan pipa kaca berskala namun yang membedakan hanya pada isi yang digunakan yaitu raksa / alkohol. Sedangkan thermometer digital, biasanya menggunakan thermokopel sebagai sensornya untuk membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana thermokopel berupa dua buah kabel dari jenis logam berbeda, hanya ujungnya saja yang disatukan. Titik penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan dengan temperatur. Setiap jenis logam pada temperatur tertentu memiliki tegangan tertentu pula. Selanjutnya ialah kelembaban udara. Untuk mengukur kelembaban udara menggunakan alat yang bernama hygrometer. Secara umum kelembaban adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jumlah uap air yang ada di udara dan dinyatakan dalam persen dari jumlah uap air maksimum dalam kondisi jenuh. Beberapa jenis utama hygrometer digunakan untuk mengukur kelembaban antar lain : Psikrometer dan Hygrometer rambut. Psikrometer menggunakan dua buah thermometer, yaitu thermometer bola kering dan thermometer bola basah. Pada thermometer bola kering tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya ( udara biasa). Pada thermometer bola basah tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi atau titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi. Perbedaan suhu antara thermometer bola kering dan thermometer bola basah dapat digunakan untuk menghitung jumlah uap air di
1

udara. Hygrometer rambut adalah sebuah alat pengukur kelembaban udara dengan satuan persen yang menggunakan prinsip muai panjang rambut dimana rambut akan memanjang ketika kelembaban udara bertambah. Kemudian kecepatan angin, alat untuk mengukur kecepatan angin digunakan Anemometer. Kecepatan angin merupakan perbandingan antara jarak tempuh angin atau pergerakan udara untuk selang waktu tertentu. Ada dua jenis anemometer secara umum antara lain : Anemometer mangkok dan Anemometer propeler. Prinsipnya angin yang diukur akan memutar kincir atau baling baling pada anemometer sehingga akan memutar rotor dan hasilnya akan ditampilkan pada display dalam per selang waktu untuk putaran rotor. Berikutnya ialah pyranometer, alat untuk megukur intensitas cahaya disuatu tempat. Pyranometer juga disebut solarmeter digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh radiasi cahaya pada permukaan bidang. Kinerja alat ini dengan dipasang pada suatu permukaan bidang kemudian dengan adanya hantaman cahaya tepat pada sensor cahaya yang akan diteruskan pada tampilan komputer dalam bentuk simpangan besarnya fluks yang diberikan cahaya tersebut.

THERMOMETER, HYGROMETER, ANEMOMETER, DAN PYRANOMETER


1. Thermometer a. Konstruksi, Bagian, dan Fungsi Bagian Thermometer
1) Thermometer raksa atau alkohol

Thermometer raksa atau thermometer alkohol merupakan suatu bentuk thermometer yang tidak asing bagi kita, berikut adalah gambar dari thermometer raksa dan thermometer alkohol

Gambar 1. Thermometer Raksa atau Alkohol

Dari gambar di atas dapat kita ketahui bahwa thermometer raksa dan alkohol mempunyai bagian bagian sebagai berikut :
a. Dinding kaca sebagai wadah untuk zat yang ada di dalam thermometer untuk

memuai yang nantinya dapat menunjukkan suhu dari suatu benda b. Air raksa / alkohol sebagai zat penunjuk tinggi rendahnya suhu pada suatu benda c. Bola atau tabung berfungsi sebagai bejana untuk menyimpan raksa / alkohol

Thermometer raksa menggunakan raksa sebagai cairannya. Thermometer raksa memiliki jangkauan pengukuran yang lebih luas dan air raksa tidak membasahi dinding kaca thermometer ketika memuai atau menyusut. Pada thermometer alkohol cairan yang digunakan ialah alkohol. Thermometer alkohol merupakan alternatif dari penggunaan thermometer raksa untuk penggunaan tertentu dikarenakan thermometer alkohol lebih aman untuk digunakan dan cairan alkohol tidak beracun serta akan dengan cepat menguap jika thermometer tersebut pecah. Batas dari thermometer ini adalah 78 C, dan bermanfaat untuk mengukur suhu di siang hari, malam hari dan mengukur suhu tubuh. Thermometer alkohol ini adalah yang paling banyak digunakan karena bahaya yang ditimbulkan sangat kecil ketika terjadi kasus kerusakan pada thermometer.

2) Thermometer digital

Thermometer digital memiliki bagian penyususn terpenting. Material penyusun tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 2. Thermometer Digital 1. Sensor PTC/ NTC Sensor PTC/NTC ini berfungsi sebagai sensor panas yang sangat sensitif terhadap perubahan temperature,dengan berubahnya temperature maka nilai tahanannya juga akan berubah sesuai input perubahan temperaturnya 2. Komparator (OP-amp dan sejenisnya)

Comparator merupakan salah satu dari sekian banyak jenis datapath. Dalam dunia elektro, comparator berfungsi sebagai pembanding data. Ada dua jenis comparator digital, yaitu Equality (Identify) Comparator dan Magnitude Comparator. Berikutnya akan dibahas kedua komparator tersebut. 3. ANALOG to Digital konverter DAC menerima informasi digital dan mentransformasikannya ke dalam bentuk suatu tegangan analog. 4. Dekoder display (IC 7447 TTL misalnya) Dekoder BCD ke 7 segment digunakan untuk menterjemahkan bilangan biner kedalam fungsi display 7 segment 5. Display (7 segmen, LCD, monitor) Seven segment display adalah sebuah rangkaian yang dapat menampilkan angka-angka desimal maupun heksadesimal. Seven segment display biasa tersusun atas 7 bagian yang setiap bagiannya merupakan LED (Light Emitting Diode) yang dapat menyala. Jika 7 bagian diode ini dinyalakan dengan aturan yang sedemikian rupa, maka ketujuh bagian tersebut dapat menampilkan sebuah angka heksadesimal. Seven-segment display membutuhkan 7 sinyal input untuk mengendalikan setiap diode di dalamnya. Setiap diode dapat membutuhkan input HIGH atau LOW untuk mengaktifkannya, tergantung dari jenis seven-segmen display tersebut.
b. Prinsip Kerja Thermometer Thermometer raksa atau alkohol

Ada berbagai macam thermometer, dan kebanyakan dari kita sudah mengetahui bahwa thermometer terdiri dari tabung gelas kaca yang diisi cairan jenis tertentu dalam kolom gelas yang sempit. Thermometer cair didasarkan dari prinsip ekspansi thermal. Ketika suatu zat lebih panas, maka akan mengembang ke volume yang lebih besar. Hampir semua zat akan berperilaku ekspansi thermal. Ini adalah dasar dari desain dan operasi thermometer. Peningkatan volume terjadi karena perubahan ketinggian cairan di dalam kolom. Peningkatan volume dengan ketinggian kolom cairan sebanding dengan peningkatan suhu. Pada thermometer raksa atau alkohol sebelum terjadi perubahan temperatur, volume raksa / alkohol pada kondisi awal. Perubahan temperatur lingkungan
5

disekitar thermometer direspon merkuri dengan perubahan volume. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu menurun. Skala pada thermometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.

Thermometer digital

Sensor PTC dan NTC yang menggunakan prinsip dari termokopel dengan tingkat sensitifitas yang tinggi akan terjadi perubahan tahanan apabila terjadi perubahan suhu. Tahanan akan kecil dengan semakin tingginya suhu dan sebaliknya. Dan perubahan tahanan tersebut akan sebanding dengan nilai perubahan arusnya. Kemudian arus tersebut di komparasi dengan nilai acuan dan nilai offset di bagian komparator, fungsinya untuk menterjemahkan setiap satuan ampere ke dalam satuan volt yang akan dikonversi ke display.
c. Cara Penggunaan Thermometer

Cara pengukuran temperatur menggunakan thermometer sebagai berikut:


Siapkan thermometer yang akan digunakan. Tempatkan thermometer pada tempat yang akan diukur temperaturnya. Pada

thermometer raksa tidak dapat digunakan untuk suhu di bawah -38,83 0C, karena pada suhu tersebut raksa akan membeku. Dan thermometer alkohol tidak dapat diguakan untuk suhu diatas 78 0C dan di bawah -112 0C.
Lihat kenaikan atau penurunan pada kolom cairan dan catat nilai yang ditunjukan

untuk thermometer raksa dan alkohol. Untuk thermometer digital lihat tampilan pada display dan catat nilai yang ditunjukan.

2.

Hygrometer
a. Konstruksi, Bagian, dan Fungsi Bagian Hygrometer

Psikrometer

Gambar 3. Psikrometer Psikrometer adalah perangkat untuk mengukur kelembaban relatif udara. Pada psikrometer menggunakan dua buah thermometer sebagai komponen utamanya. Thermometer pertama merupakan thermometer bola kering yang digunakan untuk mengukur suhu udara biasa, sedangkan thermometer yang kedua merupakan thermometer bola basah yang digunakan untuk mengukur suhu udara jenuh atau lembab. Komponen Psikrometer :
1. Thermometer bola kering 2. Thermometer bola basah

3. Kain 4. Air suling


8

Hygrometer rambut

Gambar 4. Hygrometer Rambut Hygrometer rambut adalah sebuah alat pengukur kelembaban udara dengan satuan persen yang menggunakan prinsip muai panjang rambut dimana rambut akan memanjang ketika kelembaban udara bertambah. Adapun rambut yang digunakan adalah rambut manusia atau kuda yang sudah dihilangkan lemaknya yang kemudian dikaitkan dengan pengungkit (engsel) yang dihubungkan dengan jarum yang menunjuk kepada skala sehingga memperbesar perubahan skala dari perubahan kecil dari panjangnya rambut.
b. Prinsip Kerja Hygrometer

Psikrometer Hygrometer mempunyai prinsip kerja yaitu dengan menggunakan dua thermometer. Thermometer pertama digunakan untuk mengukur suhu udara biasa dan yang kedua digunakan untuk mengukur suhu udara jenuh atau lembab (bagian bawah thermometer diliputi kain/kapas yang basah). Pada Thermometer Bola Kering tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya.

Pada Thermometer Bola Basah tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi atau titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi. Suhu thermometer basah-bola lampu lebih dingin dibandingkan dengan thermometer kering-bola lampu. Perbedaan suhu antara thermometer bola kering dan bola basah dapat digunakan untuk menghitung jumlah uap air di udara.
Hygrometer rambut

Cara kerja hygrometer rambut adalah didasarkan atas sifat rambut manusia yang telah dibersihkan dari lemaknya. Rambut tersebut kemudian akan menjadi panjang kalau nilai lembab udara bertambah besar, dan akan menjadi pendek kalau nilai lembab udara berkurang. Namun, untuk mengalami perpanjangan atau perpendekan secara akurat rambut sebagai sensor memerlukan waktu sekitar tiga menit. Gerakan memanjang atau memendek rambut tersebut kemudian disalurkan ke sebuah tangkai bergerigi (pengganti engsel) baru dihubungkan dengan roda bergerigi yang menyatu dengan jarum penunjuk yang berputar di atas skala lembab udara relative.

Keterangan : A. skrup pemegang yang berkedudukan tetap B. sekelompok rambut manusia yang telah dibersihkan dari lemaknya C. tangkai bergerigi D. pegas (per) E. Roda bergerigi F. jarum penunjuk G. skala lembab udara relative Gambar 5. Mekanisme Hygrometer Rambut

c. Cara Penggunaan Hygrometer Siapkan hygrometer yang akan digunakan. 10

Pastikan hygrometer dalam kondisi baik. Basahi atau isi kain pada salah satu thermometer pada hygrometer. Tempatkan hygrometer tersebut pada tempat yang akan diukur kelembabannya.

Tunggu beberapa menit.


Lihat skala penunjukan yang ditampilkan oleh thermometer bola kering dan

thermometer bola basah.


Catat nilai pada masing - masing thermometer dan hitung selisih antara kedua

thermometer.

11

3.

Anemometer Kecepatan angin adalah jarak tempuh angin atau pergerakan udara per satuan waktu dan dinyatakan dalam satuan meter per detik (m/d), kilometer per jam (km/j), dan mil per jam (mil/j). Satuan mil per jam disebut juga knot (kn); 1 kn = 1,85 km/j = 1,151mil/j = 0,514 m/d atau 1 m/d = 2,237 mil/j = 1,944 kn. Kecepatan angin bervariasi dengan ketinggian dari permukaan tanah, sehingga dikenal adanya profil angin, dimana makin tinggi gerakan angin makin cepat. Kecepatan angin diukur dengan menggunakan alat yang disebut Anemometer atau Anemograf.
a. Konstruksi dan Bagian Anemometer

Gambar 6. Anemometer Mangkok dan Anemometer Propeler

b. Fungsi Bagian Anemometer 1. Mangkok dan Propeler

Sebagai sensor yang digerakkan oleh angin dan berpusat pada suatu sumbu vertikal ataupun horizontal. 2. Rotor dan Kabel Rotor pada anemometer mangkok berfungsi untuk mengakumulasikan kecepatan angin yang bertiup. Semakin kencang rotor berputar adalah akibat semakin kencang pula angin yang sedang bertiup.
12

Kabel pada anemometer propeler berfungsi untuk menyalurkan tegangan yang terjadi akibat perputaran baling-baling yang selanjutnya tegangan tersebut dikonversikan ke dalam display dalam bentuk angka digital. 3. Display Berfungsi untuk membaca hasil yang tertera akibat kecepatan angin yang menggerakkan poros pada anemometer.

c. Prinsip Kerja Anemometer Anemometer Mangkok

Sensornya terdiri dari tiga atau empat buah mangkok yang dipasang pada jarijari yang berpusat pada suatu sumbu vertikal atau semua mangkok tersebut terpasang pada poros vertikal. Seluruh mangkok menghadap ke satu arah melingkar sehingga bila angin bertiup maka rotor berputar pada arah tetap. Kecepatan putar dari rotor tergantung kepada kecepatan tiupan angin. Melalui suatu sistem mekanik roda gigi, perputaran rotor mengatur sistem akumulasi angka penunjuk jarak tiupan angin. Anemometer tipe cup counter hanya dapat mengukur rata-rata kecepatan angin selama suatu periode pengamatan. Dengan alat ini penambahan nilai yang dapat dibaca dari satu pengamatan ke pengamatan berikutnya, menyatakan akumulasi jarak tempuh angin selama waktu dari kedua pengamatan tersebut, sehingga kecepatan anginnya adalah sama dengan akumulasi jarak tempuh tersebut dibagi lama selang waktu pengamatannya.

Anemometer Propeler

Anemometer ini hampir sama dengan anemometer mangkok. Bedanya yaitu pada struktur mangkok yang diganti dengan baling-baling dan dipasang dengan poros yang horizontal. Biasanya sering dijumpai anemometer jenis ini dengan display digital, karena penyaluran tegangan akibat perputaran propeler tersebut disalurkan melalui kabel dan langsung menuju ke display dengan komponen display yang terpisah dari komponen utama baling-baling dan poros.
d. Cara Penggunaan Anemometer 13

Siapkan anemometer yang akan digunakan dan pastikan dalam keadaan baik. On kan anemometer lalu tempatkan pada tempat yang akan diukur kecepatan

anginnya.
Setelah terjadi putaran pada baling baling karena tiupan angin, lihat pada display

yang ditunjukan lalu catat angka yang tertera dan selanjutnya lakukan berulang untuk mendapatkan nilai rata-ratanya. 4. Pyranometer Merupakan alat untuk megukur intensitas cahaya disuatu tempat. Pyranometer juga disebut solarmeter digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh radiasi cahaya pada permukaan bidang.

a. Konstruksi dan Bagian Pyranometer

Gambar 7. Pyranometer

b. Fungsi Bagian Pyranometer Sensor

Terdiri dari beberapa lempeng logam yang di cat hitam dan putih tapi kadang hanya cat hitam saja.
Glass dome 14

Kaca berbentuk setengah lingkaran yang berfungsi meneruskan cahaya matahati ke sensor di dalam pyranometer.
Pengatur level air / waterpass

Untuk mengetahui apakah peletakkan pyranometer sudah benar. Apabila level air masih belum rata berarti peletakkan alat masih perlu dibenarkan.
Bagian Internal 1. Diagram circuit thermo

Terdiri dari termokopel dan thermojunction yang mengubah besaran panas menjadi perbedaan tegangan potensial.
2. Kontainer silica gel

Penyerap uap air agar tidak ada titik embun pada permukaan glass dome.

15

c. Prinsip Kerja Pyranometer

Sinar matahari / radiasi yang datang secara langsung maupun yang dipancarkan atmospher dan yang dihamburkan langit akan menembus glass dome. Radiasi akan diteruskan ke lempeng logam hitam dan putih (termokopel). Lempeng logam hitam akan mengabsorbsi panas radiasi sementara lempeng putih akan memantulkan radiasi sehingga terjadi perbedaan temperatur diantara kedua jenis lempeng logam ini. Perbedaan temperatur dari kedua lempeng ini dihubungkan ke circuit thermojunction yang mengubah besaran panas menjadi perbedaan tegangan potensial diantara kedua ujung lempeng.

d. Cara Penggunaan Pyranometer Letakkan alat diatas suatu tiang penyangga setinggi 150 cm di atas permukaan

tanah. Lokasi pemasangan harus bebas dari bayangan pohon maupun bangunan serta bebas dari pengaruh radiasi / pantulan radiasi dari sumber lain selain matahari.
Hubungkan Instrumen sensor ke unit recorder / graph. Atur leveling sensor melalui mur pengatur yang terdapat pada kaki alat. Kebersihan alat / sensor (khususnya bagian glass dome) harus diperhatikan. Sillica gel harus selalu diganti secara periodik, tergantung kondisi iklim dimana alat

dipasang.

16

KESIMPULAN

Sebelum merencanakan suatu pembangunan seperti pembangkit listrik, beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi lingkungan disekitar sangat perlu untuk diteliti demi kelancaran pembangunan yang dilakukan. Beberapa faktor tersebut yaitu suhu lingkungan yang dapat diketahui dengan menggunakan thermometer. Kemudian Kelembaban udara yang dapat diukur dengan hygrometer. Selanjutnya kecepatan angin dengan anemometer. Dan yang terakhir yaitu intensitas cahaya matahari yang diukur menggunakan menggunakan pyranometer. Dari ke empat alat ukur tersebut, dapat diklasifikan lagi menurut jenis dan cara penggunaannya. Yang pertama pada thermometer dibagi menjadi 2 jenis yaitu thermometer raksa / alkohol dan thermometer digital. Kedua pada hygrometer dijelaskan 2 jenis pula yaitu psikrometer dan hygrometer rambut. Dan yang ketiga yaitu klasifikasi dari anemometer berupa anemometer mangkok dan anemometer propeler.

17

DAFTAR PUSTAKA

Guide to meteorological instrument and observing practices - fourth edition WMO - NO.8. TP.3 - Tahun 1971. http://adjiesensei19.blogspot.com/ http://en.wikipedia.org/wiki/Pyranometer http://id.wikipedia.org/wiki/Anemometer http://id.wikipedia.org/wiki/Thermometer http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/9325/1/G06dpa_abstract.pdf http://inventors.about.com/od/astartinventions/a/Anemometer.htm http://mirror.unpad.ac.id/orari/pendidikan/materi-kejuruan/pertanian/mekanisasipertanian/pengantar_klimatologi_pertanian.pdf http://rokykingsleight.blogspot.com/ http://wikieinfo.blogspot.com/2009/04/anemometer.html http://www.anakunhas.com/
http://www.fisikanet.lipi.go.id/ http://www.infoplease.com/ http://www.usatoday.com/

Instruction for mounting and operation of Sunshine - Recorder.Annexed : Leaflet 241.0E. DR. A.Muller. Instruction Manual for Actinograph Systron Donner Weathermeasure Division. Manual for Net Pyranometer Model 3032-A. Qualimetrics, Inc. 1165 National Drive Sacramento, California 95834.
Mudjiono, Endro. 1986. Ilmu Cuaca. Akapelni : Semarang. Rojali, Ah MG. 1997. Alat-Alat Meteorologi Jilid A. Balai Pendidikan Dan Pelatihan

Meteorologi Dan Geofisika : Jakarta.

shafiyyah.blog.uns.ac.id/files/2009/06/abauku.doc
World Meteorological Organization. 1967. Guide of Meteorological Instrument No. 8. Ch.

10. Geneva

18

You might also like