Meneropong kerlap-kerlipnya cahaya dalam dunia pendidikan/pengajaran khususnya mata
pelajaran bahasa Indonesia. Bukanlah suatu hal yang baru bahwa salah satu komponen kegiatan belajar mengajar yang harus dikuasai oleh pendidik/guru adalah kemampuan menggunakan metode mengajar dengan baik dan tepat sehingga dapat menkomunikasikan bahan pelajaran guna terciptanya proses belajar mengajar yang eIektiI. Perlu kita ketahui semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,maka semakin kompleks pula bahan pelajaran yang harus disampaikan kepada siswa. Jelas dalam hal oii guru pun dituntut untuk dapat memilih secara selektiI,metode mana yang dapat digunakan dan sesuai tujuan,bahan atau materi alat bantu dan evaluasi yang telah ditetapkan. Mari kita tinjau sejenak tentang : Metode pembelajaran bagi siswa SMP tidak hanya dengan metode ceramah saja, namun dapat juga dilakukan dengan metode:
O penugasan O tanya jawab O diskusi O inkuiri Contoh : Pokok Bahasan MEMBACA DAN MEMAHAMI BERBAGAI RAGAM WACANA TULIS KARYA SASTRA, antara lain bentuk puisi.
Ciri puisi yaitu karangan yang terikat, bahasanya singkat, isinya padat. Namun mempunyai pengertian yang luas.
Contoh cuplikan puisi " Surat dari Ibu" karya Asrul Sani,1951 yang akan ditelaah siswa.
SURAT DARI IBU
Pergi ke dunia luas, anakku sayang pergi ke hidup bebas Selama angin masih angin buritan dan matahari pagi menyinar daun-daun dalam rimba dan padang hijau
Pergi ke laut lepas,anakku sayang pergi ke alam bebas Selama hari belum petang dan warna senja belum kemerah-merahan Menutup pintu waktu lampau
Langkah-langkah pembelajaran :
1. Salah satu siswa membaca puisi Surat dari Ibu, sementara siswa yang lain mendengarkan,menanggapi / mengomentari atau mengritik.
2. Pokok pembahasan pada teks puisi antara lain dicari : -Makna denotasi - konotasi -Sinonim - antonim beberapa kata dari puisi -Majas atau gaya bahasa -Citraan Puisi : * Penglihatan * Pendengaran * Perasaan
3. Tema Puisi
4. Amanat Puisi
5. Mengubah bentuk puisi menjadi prosa.
Penugasan :
Siswa membuat karangan puisi dengan tema bebas (sebagai latihan pemula untuk menggali keberanian siswa memulai mengungkapkan perasaan terdalamnya melalui larik-larik kata yang mengalun serta mengalir)
Berikut ini beberapa puisi karya siswa
Hatiku dan Perasaanku (Diana Ruly/Kelas 9B)
Kusamnya hati ini yang selalu rapuh Hatiku selalu menangis Untuk sesuatu yang kadang tak pantas
Hatiku kusam! Sekusam boneka tua di tong sampah Hatiku rapuh! Serapuh balok kayu di belakang rumah
Ingin rasanya hati kusam nan rapuh ini Kukeluarkan lalu kulempar Kubuang jauh-jauh Tapi...ku hanya manusia biasa yang tak punya kuasa
Lalu...apa yang harus kulakukan? Apa aku harus diam mendengar jeritan pekikan hati? Ya! hanya diam dan diam yang masih dapat kulakukan Sementara hati ini kan terus rapuh dan kusam
Angin kamboja melukai senja Rumput kering pun terbahak Ketika air mata menetes perlahan Kesedihan pun terlihat hanya untuk sebuah nama
KAMI BERSATU (Devina G./Kelas 8)
Mereka berkumpul, berpikir, bersatu Satu bangsa Satu bahasa Satu tanah air
Mereka berkumpul, berpikir, bersatu Berjuang bersatu Melawan bersama Bergerilya bersama
Mereka berkumpul, berpikir, bersatu Jawa, Sunda, Madura, Batak Minahasa, Maluku, Sumatera Berkata.... KAMI BERSATU MERDEKA...!
KEGAGALAN (Laura Ester K./Kelas 9B)
mengapa di dalam hidupku selalu ada kegagalan...? mengapa karena kegagalan semua orang menertawakanku...? mengapa karena kegagalan semua orang meremehkanku...?
mengapa aku tidak yakin bahwa setiap ada kegagalan pasti ada keberhasilan...? mengapa aku yakin bahwa kegagalan akan selalu mengikutiku...? apakah aku tidak boleh mengetahui itu semua...?
sekarang apakah arti keberhasilan jika aku hanya memikirkan kegagalan...? sekarang apakah arti kegagalan jika aku hanya memikirkan keberhasilan...? dan sekarang aku harus meyakini dan mengetahui arti bahwa kegagalan adalah awal dari keberhasilan...
PERSATUAN (Lislianny/Kelas 9A)
Persatuan melibatkan banyak orang Persatuan tumbuh melalui hati Persatuan membuat hati kita damai Persatuan akan menjalin hubungan kerjasama yang baik
Dimana rasa persatuan itu ada? Dulu ada Tetapi mengapa hilang? Banyak keributan di sini di situ Mengapa? Lihatlah dahulu kala Para pahlawan dengan semangat Dengan persatuan yang kuat
Kita bisa Hanya orang sombong yang tidak bisa Cobalah dari sekarang Untuk saling bersatu
Dengan teman, persatuan tumbuh tanpa membedakan Dengan pedagangpun harus kita jalin rasa persatuan dan kesatuan Dengan guru tetapi dalam kurun waktu tertentu Dengan orang-orang sekitar kita
Dalam proses pembelajaran mengapresiasikan dan mengekspresikan puisi, Lislianny di depan teman-temannya membacakan puisi karyanya sendiri sementara teman-teman yang lain memberikan penilaian dan komentar.