You are on page 1of 4

1

MITRA-MITRA DALAM PEMBELA1ARAN


Dari Berpasangan menuju Investigasi Kelompok
(BAB 12)


A. $KENARIO MATA KULIAH PENGANTAR ILMU KOMPUTER
1. Mulai Dari Berpasangan:
Hari Rabu 28 September 2011, pembelajaran Pengantar Ilmu Komputer
Program studi Pendidikan Teknologi InIormatika dan Komputer FT UNM
memasuki pertemuan kedua, sesuai kesepakatan pertemuan/kuliah pertama pada
tanggal 21 September 2011, $aya mengarahkan mereka untuk bekerja
berpasangan menurut SK/KD yang 'serumpun.
Tugas mereka dalam kelompok/berpasangan adalah mengkaji bersama
perangkat-perangkat komputer yang makalahnya mereka telah buat secara
mandiri. Dalam pengkajian secara berpasangan, mereka $aya minta untuk
memberikan tanda pada makalah mereka, bagian mana yang
didiskusikan/dipertanyakan/dipermasalahkan, kemudian menuliskan hasil diskusi
mereka, sebagai rumusan terkini berdasarkan hasil kajian mereka secara
berpasangan.
Rumusan yang telah mereka tandai (bagian yang mereka diskusikan)
dikumpulkan kepada $aya, untuk dijadikan sebagai baseline diskusi nanti.
Selanjutnya rmusan mereka yang baru, didiskusikan kembali dengan pasangan
yang baru dengan mekanisme yang sama seperti pada pasangan mereka yang
pertama.

2. Investigasi Kelompok:
Setelah mereka berinteraksi dengan beberapa orang pasangan dalam tugas
mengkaji perangkat komputer yang dibuat, dibahas, direiew, dan disempurnakan,
maka mereka menganalisis ketiga komponen utama perangkat komputer yang
telah mereka buat.
Beberapa kelompok melaporkan dan menggambarkan bagaimana proses
awal latihan mereka dalam melakukan pengkajian.

3. ase Pertama:
Mahasiswa dihadapkan pada permasalahan hasil kajian berpasangan
mereka yang ditampilkan melalui layar LCD dengan menunjukkan berbagai
kelemahan-kelemahan dan hal kontradiktiI dalam dalam naskah perangkat yang
mereka serahkan (setelah saya dan menandai bagian yang krusial).
Tahap ini membutuhkan arahan (dari dosen/pengajar) agar mahasiswa
sampai pada titik berhadapan langsung dengan permasalahan yang
membingungkan mereka secara nyata.

. ase Kedua:
Dengan suasana pikiran yang berkecamuk (rasa ingin tahu) seperti itu
mahasiswa mulai mengeksplorasi permasalahan yang tengah mereka hadapi
2

secara berkelompok. Pada Iase ini didorong agar potensi dan keunggulan
kelompok dapat terekspresikan secara maksimal.

. ase Ketiga:
Berdasarkan eksplorasi mereka secara berkelompok yang melibatkan
keterampilan sosial mereka secara demokratis, selanjutnya mahasiswa
merumuskan tugas-tugas dari permasalahan yang dikaji secara rinci, terutama
mengenai rumusan naskah perangkat yang mereka kembangkan dan keterkaitan
antar komponen perangkat mereka.

. ase Keempat:
Dalam Iase ini, mahasiswa dalam kelompoknya melakukan
studi/pengkajian mandiri terhadap naskah perangkatnya, keterkaitan antar
perangkat-perangkat komputer. Dalam Iase studi mandiri ini seharusnya
menunjukkan aktivitas mahasiswa sebagai pebelajar yang otonom dengan hanya
mengandalkan kekuatan kelompok, di mana guru/dosen (saya) hanya menjadi
Iasilitator yang mengarahkan dan mendorong kemandirian individu dalam
kelompok dan kelompok yang dinamis.

. ase Kelima:
Dengan pengkajian bersama dalam kelompok yang dilakukan pada Iase
ketiga dan keempat, selanjutnya mahasiswa menganalisis kemajuan/
perkembangan yang mereka peroleh dari hasil pengkajian perangkat mereka, di
samping itu mereka harus menganalisis proses (terutama interaksi sosial mereka
dalam kelompok yang kooperatiI) yang mereka alami dalam bekerja sampai
menyentuh aspek-aspek sosial dari proses pengkajian mereka dan menghasilkan
rumusan naskah yang didukung bersama, sebagai bentuk kepemilikan mereka
terhadap apa yang dihasilkan dalam kelompok (2ereka berko2it2en dengan apa
yang dihasilkan).

. ase Keenam:
Dari keseluruhan aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam topik
pengkajian perkuliahan Pengantar Ilmu Komputer ini melalui Iase-Iase investigasi
kelompok, membiasakan mereka untuk dapat melakukan proses-proses terarah
dalam kelompok untuk menghasilkan karya/produk sejauh kemampuan mereka
mengeksplorasi, menganalisis dan mewujudkannya secara bersama sama sesuai
dengan tujuan perkuliahan (mencakup kognitiI, psikomotor, dan aIeksi).

B. $I$TEM $O$IAL:
Sistem sosial yang muncul/terlihat dalam skenario berpasangan menuju
investigasi kelompok dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Komputer ini, sangat
nyata berlandaskan pada proses demokrasi dan keputusan kelompok, mulai dari
tahap menyajikan dan menghadapkan mereka pada permasalahan yang nyata
rumit dan membingungkan, proses eksplorasi dan merumuskan, serta
menganalisisnya yang dilakukan secara mandiri dalam kelompok.


Model pembelajaran ini sangat membangun kompetensi anak dalam melakukan
komunikasi terbuka yang sehat, keterampilan bertanya kritis, dan berIikir tingkat
tinggi (high order thinking) secara kritis, serta prakarsa mahasiswa. Model ini
sarat mengandung nilai-nilai kooperatiI dalam menjalankan semua Iase secara
berurutan dan menyeluruh. Kelemahan mungkin terjadi jika mahasiswa
mengharapkan interIensi yang banyak dari dosen atau dosen terlalu banyak
campur tangan dalam kelompok yang dapat merusak dinamika kelompok. Oleh
karena itu dosen harus membatasi diri dan memberikan ruang yang luas bagi
individu dalam kelompok untuk menumbuhkan potensi sebagai pebelajar otonom.

. PERAN GURU:
Peran guru dalam model berpasangan menuju investigasi kelompok ini
menuntut totalitas peran dosen secara optimal dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengelola, serta mengevaluasi pembelajaran mahasiswa
dalam semua aspek yang ada dalam tujuan perkuliahan:
1. Perancangan skenario dalam memulai kegiatan perkuliahan ini, harus
menyajikan permasalahan nyata rumit yang menakjubkan dan membingunkan
mahasiswa serta menyiapkan mahasiswa untuk mengkaji permasalahan yang
disodorkan berdasarkan rumusan awal makalah mereka.
2. Tahap selanjutnya, merupakan peran penting dosen dalam menerapkan model
investigasi kelompok yakni memberikan ruang yang memadai bagi individu
dalam kelompok untuk mengekspresikan potensi mereka dalam proses
eksplorasi dan merumuskan, serta menganalisis hasil dan proses yang
dilakukan secara mandiri dalam kelompok.
. Tahap akhir guru sebagai pengarah yang baik, mengantar mahasiswa untuk
sampai pada taraI sebagai pebelajar otonom berdasarkan eksplorasi
permasalahan yang mereka hadapi dengan cara investigasi berkelompok,
sehingga mahasiswa sampai pada kemampuan menganalisis kemajuan/
perkembangan dan prosesnya, serta dapat melakukannya kembali yang
mencerminkan bahwa mereka adalah pebelajar otonom.


D. $I$TEM PENDUKUNG:
Sistem pendukung yang diperlukan dalam melaksanakan skenario
Pengantar Ilmu Komputer ini meliputi aspek Iisik (alat, bahan, dan tempat) dan
aspek mental (siswa dan guru). Perangkat peralatan paket SK/KD yang serumpun
dari masing-masing kelompok.
Secara mental siswa harus memiliki kesiapan belajar yang memadai
dengan suasana interaksi terbuka yang menyenangkan dan saling mendukung,
namun tetap memiliki iklim kompetisi yang sehat. Dosen juga harus senantiasa
membatasi dan menguasai diri dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengelola serta mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh siswa, sebagai
tuntutan mutlak dari penerapan model pembelajaran berpasangan menuju
investigasi kepompok.




E. DAMPAK-DAMPAK IN$TRUK$IONAL DAN PENGIRING
Penerapan model ini dalam pembelajaran ini dalam perkuliahan Pengantar
Ilmu Komputer memberikan dampak instruksional dalam aspek kognitiI,
psikomotor, dan aIektiI yang terkait dengan tujuan intruksional yang
direncanakan, proses dan pengelolaan kelompok eIektiI, kontruktivisme
pengetahuan, serta disiplin dalam kerja kolaboratiI. Selain itu tujuan intruksional
berupa proses-proses ilmiah (seperti aktivitas mengobservasi permasalahan rumit
yang membingungkan, mengeksplorasi, merumuskan, mengkaji berkelompok,
menganalisis kemajuan dan prosesnya, serta melakukannya kembali dengan
benar, melalui pengalaman belajar bermakna yang memadukan berbagai
keterampilan proses.
Dampak pengiring yang diperoleh mahasiswa dalam perkuliahan
Pengantar Ilmu Komputer ini melalui pembelajaran berpasangan sampai
investigasi kelompok, antara lain dorongan kreativitas dan otonomi serta
kemandirian melalui kegiatan menghadapi masalah yang rumit dan
membingungkan, mengeksplorasi, merumuskan, mengkaji mandiri dalam
kelompok, menganalisis kemajuan/perkembangan karya dan prosesnya, serta
melakukannya kembali dengan baik. Sehingga terbangun kemandirian sebagai
pebelajar otonom, menghargai martabat orang lain (terutama dalam kelompok),
membangun pandangan hidup sosial, serta kehangatan dan interpretasi
interpersonal.

You might also like