You are on page 1of 16

BAB 1.

PENDAHULUAN


Seiring dengan globalisasi, perkembangan pengetahuan dan teknologi,
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan juga mulai berkembang.
Perkembangan pengetahuan masyarakat membuat masyarakat lebih menuntut
pelayanan kesehatan yang bermutu dan dapat dipertanggungjawabkan. Perawat
sebagai salah satu tenaga yang mempunyai kontribusi besar bagi pelayanan
kesehatan, mempunyai peranan penting untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan. Dalam upaya peningkatan mutu, seorang perawat harus mampu
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu mulai dari pengkajian
sampai dengan evaluasi berikut dengan dokumentasinya. Pendokumentasian
Keperawatan merupakan hal penting yang dapat menunjang pelaksanaan mutu
asuhan keperawatan. (Kozier,E. 1990). Selain itu dokumentasi keperawatan
merupakan bukti akontabilitas tentang apa yang telah dilakukan oleh seorang
perawat kepada pasiennya. Dengan adanya pendokumentasian yang benar maka
bukti secara proIesional dan legal dapat dipertanggung jawabkan.
Masalah yang sering muncul dan dihadapi di Indonesia dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan adalah banyak perawat yang belum melakukan pelayanan
keperawatan sesuai standar asuhan keperawatan. Pelaksanaan asuhan keperawatan
juga tidak disertai pendokumentasian yang lengkap ( Hariyati, RT., th 1999). Saat
ini masih banyak perawat yang belum menyadari bahwa tindakan yang dilakukan
harus dipertanggungjawabkan. Selain itu banyak pihak menyebutkan kurangnya
dokumentasi juga disebabkan karena banyak yang tidak tahu data apa saja yang
yang harus dimasukkan, dan bagaimana cara mendokumentasi yang benar.(
Hariyati, RT., 2002). Kondisi tersebut di atas membuat perawat mempunyai
potensi yang besar terhadap proses terjadinya kelalaian pada pelayanan kesehatan
pada umumnya dan pelayanan keperawatan pada khususnya. Selain itu dengan
tidak ada kontrol pendokumentasian yang benar maka pelayanan yang diberikan
kepada pasien akan cenderung kurang baik, dan dapat merugikan pasien.
1.1Latar Belakang
Community Health Nursing merupakan suatu layanan keperawatan
proIesional yang memberikan layanan bagi suatu kelompok/komunitas
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan optimal secara mandiri. Layanan
keperawatan ini berbeda dari layanan keperawatan lain, dimana pada layanan
Community Health Nursing (CHN) tidak hanya memberikan layanan asuhan
keperawatan pada pasien yang dalam keadaan sakit. Menyadari akan pentingnya
kesehatan setiap individu, Community Health Nursing hadir dengan perpaduan
konsep kesehatan masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan pada
seluruh anggota masyarakat, serta lebih ditekankan pada kelompok resiko
terhadap pajanan suatu penyakit tertentu.
Dengan melakukan pendekatan seperti ini, Community Health Nursing
berupaya memberikan suatu derajat kesehatan yang optimal baik melalui upaya
peningkatan kesehatan masyarakat ( promotiI ) dan pencegahan penyakit (
preventiI ) dalam semua tingkat pencegahan (level of prevention). Berbagai upaya
tersebut, tidak dapat dilakukan seluruhnya oleh community health nursing,
program ini membutuhkan kerjasama dengan anggota tim kesehatan lain secara
lintas sektoral dengan pemerintahan daerah hingga pusat. Salah satu tujuan
Community Health Nursing yang utama ialah membantu pemerintah membuat
kebijakan dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat dan dalam upaya
menangani suatu wabah penyakit tertentu.
Secara sederhana, tujuan dari Community Health Nursing ialah suatu
upaya peningkatan derajat kesehatan dengan upaya promotiI dan preventiI,
sehingga diharapkan baik individu, keluarga, dan masyarakat dapat melakukan
sendiri upaya perawatan kesehatan masyarakat secara mandiri.
Sedang menurut Nasrul eIIendi ( 1998 ) menyatakan bahwa tujuan khusus
dari CHN ialah :
- MengidentiIikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
- Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah
- Merumuskan berbagai alternative pemecahan masalah
kesehatan/keperawatan
- Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang dihadapi
- Penilaian hasil kegiatan dalam pemecahan permasalahan
kesehatan/keperawatan
- Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan
kesehatan/keperawatan
- Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara
mandiri (self care)
- Menanamkan perilaku sehat dalam upaya peningkatan kesehatan
- Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap
masalah kesehatan

Dalam era modern seperti sekarang ini tuntutan proIesionalisme semakin
menguat, demikian juga terhadap keperawatan dengan kondisi klien dan keluarga
yang semakin kritis terhadap upaya pelayanan kesehatan terutama bidang
keperawatan. Perawat sebagai garda terdepan dari pelayanan kesehatan dan
sebagai mitra dokter (bukan sebagai pembantu dokter) sudah seharusnya mampu
untuk memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal dengan didukung
dengan ilmu pengetahuan kesehatan, terutama ilmu keperawatan. Perawat sebagai
seorang anggota tim kesehatan, dalam memberikan askep (asuhan keperawatan)
terhadap klien haruslah dapat memberikan inIormasi tentang klien yang
dirawatnya secara akurat dan komplit dan dalam waktu dan cara yang
memungkinkan. Seorang klien tergantung pada pemberi perawatan untuk
mengkomunikasikan kepada yang lainnya untuk memastikan mutu terbaik dari
perawatan, sesuai dengan ilmu keperawatan yang dimilikinya. Pada
perkembangannya, ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain
mengingat ilmu ini merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan
zaman. Sebagai ilmu yang mulai berkembang, ilmu ini banyak mendapatkan
tekanan dari luar dan dalam. Sebagai contoh, tekanan dari luar yang berpengaruh
pada perkembangan ilmu keperawatan adalah adanya tuntuan kebutuhan
masyarakat dan industri kesehatan dan tekanan dari dalam yaitu masalah
keperawatan yang secara terus menerus ada dan selalu memerlukan jawaban.
1.2Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang dapat dirumuskan sesuai dengan latar belakang yaitu
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas
terhadap masyarakat?
2. Siapa sajakah yang menjadi sasaran bagi keperawatan komunitas?
. Apa saja kasus atau trend isu yang biasa terjadi pada keperawatan
komunitas?
4. Bagaimanakah asuhan keperawatan pada keperawatan komunitas?

1.3Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusun dalam menulis makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas
terhadap masyarakat.
2. Mengetahui sasaran keperawatan komunitas
. Mengetahui kasus atau trend isu yang biasa terjadi pada keperawatan
komunitas
4. Mengetahui asuhan keperawatan pada keperawatan komunitas



















BAB 2. PEMBAHASAN


2.1 Layanan Yang diberikan
Menurut Canadian Public Health Association (CPHA), peran dan Iungsi
community health nursing (CHN) adalah sebagai berikut:
1. Promosi Kesehatan
Promosi dilakukan oleh perawat komunitas dalam rangka meningkatkan dan
menjaga tingkat kesehatan komunitas. Hal ini dapat dilaksanakan dengan
penyuluhan dengan mengubah mindset, kepercayaan dan perilaku komunitas
menjadi perilaku sehat seperti mengurangi asupan funk food, kebiasaan
mencuci tangan, dan lain-lain. Selain sasarannya pada komunitas, promosi
kesehatan dapat ditujukan kepada pemerintah, yakni dengan mendukung
kebijakan-kebijakan pemerintah yang menunjang kesehatan seperti tentang
kesehatan lingkungan.
2. Pencegahan penyakit menular
Peran ini dapat dilaksanakan dengan mengaplikasikan prinsip epidemiologi
dan pengetahuan tentang proses terjadinya penyakit dan mencegah penularan
penyakit tersebut. Selain itu upaya lain yang dapat dilakukan adalah
pemberian konseling tentang penyakit menular beserta cara pencegahannya,
pemberian imunisasi, dan manajemen kasus.
3. Perlindungan kesehatan
CHN berperan dalam perlindungan kesehatan, termasuk keamanan bahan-
bahan yang dikonsumsi seperti air bersih, bahan makanan, dan udara. Secara
garis besar dapat juga disebut sebagai kesehatan lingkungan. Perawat
komunitas juga dapat menjadi advokat masyarakat jika terjadi pelanggaran
yang mengakibatkan bahan-bahan konsumsi tidak mencapai standar
kesehatan sesuai peraturan yang berlaku.
. Surveillance Kesehatan
Kegiatan ini berIungsi dalam memonitor jumlah kasus masalah kesehatan
tertentu serta mengontrol jumlah penderitanya. Biasanya surveillance ini akan
ditindaklanjuti dengan promosi kesehatan atau penanggulangan suatu
penyakit (jika dianggap terjadi wabah).
. Pengkajian Kesehatan Populasi
Pengkajian kesehatan komunitas ini bertujuan untuk memantau status
kesehatan individu dalam kelompok atau gambaran kesehatan kelompok
secara umum guna menentukan tindakan selanjutnya.
. Persiapan dan Respon terhadap Gawat-Darurat
CHN juga memiliki peran penting ketika terjadi hal yang dianggap gawat-
darurat seperti bencana alam dan bencana akibat human error yang dapat
terjadi secara tiba-tiba. Seperti yang kita ketahui bahwa bencana akan
menimbulkan korban, baik korban yang cidera maupun korban meniggal.
Agar tidak memperparah kondisi korban cidera, maka sebelum bencana
terjadi perawat komunitas wajib melakukan persiapan manajemen bencana
dengan berkolaborasi dengan pihak terkait, seperti dengan dinas pengairan
dalam penyediaan tendon air bersih yang dapat digunakan saat kondisi
darurat.
Dari penjelasan di atas peran CHN berIokus pada tindakan promotiI,
preventiI dan proteksi. Berbeda dengan rumpun keperawatan lain yang
berIokus pada tindakan kuratiI dan rehabilitatiI. Sehingga semboyan 'Lebih
baik mencegah daripada mengobati adalah mindset yang dimiliki oleh
perawat komunitas.
Tindakan promotiI dapat berupa membangun kebijakan kesehatan
publik, memotivasi konitas untuk hidup sehat, membangun personal skill
dalam upaya peningkatan status kesehatan.Tindakan preventiI dapat berupa
pencegahan penyakit menular. Sedangkan tindakan proteksi dapat berupa
pengkondisian lingkungan yang sehat, perlindungan individu dan komunitas
yang sehat dari tertularnya penyakit dair orang yang sedang sakit.


2.2 Sasaran
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk individu,
keluarga, dan kelompok baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah
kesehatan. Menurut Anderson (1988) sasaran keperawatan komunitas terdiri dari
tingkat, yaitu tingkat individu, keluarga, dan masyarakat atau bisa dikatakan
komunitas.
1. Individu
Individu adalah bagian dari keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan karena ketidakmampuan merawat dirinya
sendiri oleh suatu hal, maka akan dapat mempengaruhi anggota
keluarganya baik secara Iisik, mental, maupun sosial.
2. Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan anggota-anggota keluarga yang lainnya yang berkumpul
dalam satu rumah karena pertalian darah dan ikatan perkawinan yang
saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota
keluarga mempunyai masalah kesehatan, maka hal itu akan berpengaruh
pada anggota-anggota keluarganya lain.
. Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah hidup dan bekerja
sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan
menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas
yang telah ditetapkann dengan jelas. Dalam berinteraksi sesama anggota
masyarakat akan muncul banyak permasalahan, termasuk masalah
kesehatan.

Sedagkan menurut DEPKES (2006) ada 4 sasaran keperawatan kesehatan
komunitas, yaitu:
1. Individu
Yang dimaksud dengan individu disini adalah seseorang yang beresiko
tinggi untuk mengalami suatu kegagalan Iungsi tubuh atau mangalami
suatu kondisi sakit.
2. Keluarga
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah
kesehatan atau risiko tinggi dengan prioritas sebagai berikut:
a. Keluarga miskin yang belum pernah kontak dengan sarana pelayanan
kesehatan.
b. Keluarga miskin yang sudah memanIaatkan sarana kesehatan serta
mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan ballita, kesehatan reproduksi, dan penyakit menular.
c. Keluarga yang tidak termasuk miskin dan mempunyai masalah
kesehatan prioritas serta belum memanIaatkan sarana pelayanan
kesehatan.
. Kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan
terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun yang
tidak terikat dalam suatu institusi.
a. Kelompok masyarakat khusus yang tidak terikat dalam suatu institusi
seperti posyandu, kelompok balita, ibu hamil, usia lanjut, penderita
penyakit tertentu, dan pekerja inIormal.
b. Kelompok masyarakat khusus yang terikat dalam suatu institusi seperti
sekolah, pesantren, panti asuhan, rutan, lapas, dan lain-lain.
4. Masyarakat
Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko
terhadap timbulnya masalah kesehatan seperti berikut:
a. Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, kelurahan, desa) yang
mempunyai:
1) Jumlah bayi meninggal lebih tinggi dibandingkan daerah lain
2) Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan
daerah lain
) Cakupan pelayanan lebih rendah dari daerah lain
b. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare,
demam berdarah, dan lainnya).

2.3 Kasus Yang biasa Terjadi
Keperawatan komunitas bergerak dengan sasaran komunitas (individu,
keluarga, masyarakat) sehingga kita sebagai perawat perlu untuk berIikir
kritis dan terus memperbaiki metodologi agar selalu seimbang dengan
perkembangan komunitas setempat yang terus dinamis. Trend dalam
kesehatan komunitas terangkum dalam tiga aspek yaitu :
tren with respect to nursing practice
2tren with respect to the community relationships
3trends in the growing consciousness on the part of health officers the
importance of communicable disease nursing

1.trends with respect to nursing practice yaitu dengan cara memberikan
pelayanan yang baik, yang di tekankan pada kualitas, sebagai contoh
memberikan pelayanan yang penuh dan menyeluruh pada usaha sekunder,
dan memberikan promosi kesehatan yang lengkap, mudah di terima serta
memIasilitasi pertanyaan serta menjawabnya dengan akurat dalam usaha
primer, sehingga dapat di pastikan terdapatnya kepuasan sasaran (masyarakat)
dan terdapatnya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya
mempertahankan hidup sehat untuk mencegah sakit.
Pemberian asuhan keperawatan itu sendiripun (mencakup primer, sekunder,
dan tersier) akan semakin membaik jika di imbangi dengan mentoring
perawat dan edukasi yang berkelanjutan.

2.trends with respect to the community relationships yang memungkinakan
perawat untuk mampu memantau kebutuhan sasaran, kebutuhan saat ini
maupun potensial sasaran. Sebagai contoh, suatu keadaan ekonomi dan
geograIis sebuah kota akan mempengaruhi situasi kesehatan lokal dan agen
pekerja di kota tersebut.

. trends in the growing consciousness on the part of health officers the
importance of communicable disease nursing yang menjadi jembatan
komunikasi antara perawat dengan komunitas setempat. Selama ini, di
Indonesia Health officer bercampur dengan tempat pelayanan kesehatan bagi
orang sakit, belum spesiIik ke dalam adanya sebuah lembaga Health Officer
untuk promotiI dan preventiI.

2. Asuhan Keperawatan Komunitas
Kasus:
Masyarakat RW 14 Kelurahan Y terdiri dari 525 jiwa penduduk yang
terdiri dari 250 laki-laki, 275 perempuan. Berdasarkan jumlah penduduk, 58
(0 orang) termasuk usia produktiI (14 49 tahun). Bayi dan balita 15, usia 6
14 tahun 12 dan usia lansia 15. Total TFR 1,7, Crude Death Rate (CDR)
1, pada pertengahan tahun berjalan. Sebagian besar penduduk 90 memiliki
rumah semi permanen dan 9 rumah tidak permanen.
57 penduduk menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih dan
juga untuk MCK. Berdasarkan hasil pendataan 20 menderita ISPA, 15 diare,
10 hipertensi, dan 2 mengalami kelumpuhan akibat rematik. Sebanyak 60
penderita hipertensi memiliki riwayat keluarga hipertensi. Masyarakat sepakat
mengadakan Jumat bersih setiap minggu untuk menjaga kebersihan. Untuk
mengatasi masalah hipertensi pada lansia dilaksanakan pemeriksaan TD secara
rutin tiap bulan oleh tenaga kesehatan. Untuk masyarakat yang mengalami
kelumpuhan akibat rematik, melatih ekstremitas klien di rumah.

1. Pengkajian
1.1 Data inti :
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas : -
b. Data demograIi :
- Total jumlah penduduk : 525 jiwa
- Jenis kelamin :
pria : 250 jiwa
wanita : 275 jiwa
- Usia : balita dan bayi : 15 (78 jiwa)
6 14 tahun : 12 (6 jiwa)
produktiI (15-49): 58 (0 jiwa)
- Status perkawinan : -
- Ras atau suku : -
- Bahasa : -
- Tingkat pendapatan : -
- Pendidikan : -
- Pekerjaan : -
- Agama : -
- Komposisi keluarga : -
c. Vital statistik :
- CDR (angka kematian kasar) : 1,
- Penyebab kematian : -
- Angka pertambahan anggota : -
- TFR (rata-rata total kesuburan) : 1,7
d. Status kesehatan komunitas :
- Mortalitas : 1,
- Morbiditas : 1,7
- IMR : -
- MMR : -
- Kesimpulan : (status kesehatan dikelompokkan berdasarkan kelompok
usia: bayi, balita, usia sekolah, remaja, lansia. Kelompok khusus: ibu
hamil, pekerja industri, kelompok penyakit kronis, penyakit menular)

Pengkajian berikut:
a. Keluhan saat ini yang dirasakan oleh komunitas: -
b. Tanda-tanda vital (TD, nadi, pernaIasan, suhu) : -
c. Kejadian penyakit:
- ISPA : 25 (11 12 orang)
- Diare : 15 (78 79 orang)
- Hipertensi : 10 (52 -5 orang)
- Rematik (lumpuh) : 25 (11 12 orang)
d. Riwayat penyakit keluarga :
Penderita hipertensi memiliki riwayat keluarga menderita hipertensi
e. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
- Pola pemenuhan nutrisi : -
- Pola pemenuhan cairan dan elektrolit : -
- Pola isitirahat dan tidur : -
- Pola eleminasi : -
- Pola aktivitas gerak : -
- Pola pemenuhan kebersihan diri : menggunakan air sungai sebagai
sumber air bersih dan MCK
I. Status psikososial :
- Komunikasi dengan sumber-sumber kesehatan : -
- Hubungan dengan orang lain : -
- Peran di masyarakat : -
- Kesedihan yang dirasakan : -
- Stabilitas emosi : -
- Penelantaran anak oleh lansia : -
- Perlakuan yang salah dalam kelompok dalam hal perilaku tindak kekerasan : -
- Status pertumbuhan dan perkembangan : -
- Pola pemanIaatan Iasilitas kesehatan : -
- Pola pencegahan terhadap penyakit dan perawatan kesehatan : -
- Pola perilaku tidak sehat : merokok, minum kopi, alkohol, obat, dll

1.2 Data lingkungan Iisik
a. Pemukiman :
Jenis bangunan:
semi permanen : 90
tidak permanen : 9
permanen : 1

b. Sanitasi :
- Dari data yang ada, sekitar 57 atau 299-00 jiwa menggunakan air
sungai sebagai sumber air bersih, termasuk untuk MCK.
- Penyediaan air minum bisa diduga menggunakan air sungai jugadilihat
dari data 'menggunakan air sungai sebagai sumber air bersih.
- Pengelolaan jamban : -
- Sarana pembuangan limbah : -
- Pengelolaan sampah : -
- Apakah terdapat polusi udara : -
- Sumber polusi : -
c. Fasilitas-Iasilitas lain
- Lahan : -
- Perorangan : -
- Sarana olahraga :
- Taman : -
- Balai RT/RW : -
- Hiburan : -
- Tempat ibadah : -
- Batas wilayah : -
- Kondisi geograIis : -

1. Pelayanan kesehatan dan sosial
- Pelayan kesehatan : melaksanakan pemeriksaan tekanan darah
secara rutin tiap bulan
- Fasilitas sosial : -
1.4 Ekonomi : -
1.5 Keamanan dan transportasi : -
1.6 Politik dan pemerintahan : -
1.7 Sistem komunikasi : -
1.8 Pendidikan : -
1.9 Rekreasi : -

2. Analisa data
Data SubjektiI :
Lingkungan yang kurang sehat di RW 14 Kel. Y

Data ObyektiI :
- ISPA 20, diare 15, 57 penduduk menggunakan air sungai sebagai
sumber air bersih dan MCK

- 90 penduduk memiliki rumah semi permanen dan 9 tidak permanen

Masalah:
Timbulnya penyakit menular (diare & ISPA) behubungan dengan sumber air tidak
memenuhi syarat dan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara
lingkuangan yang memenuhi syarat kesehatan

Data SubyektiI:
Masyarakat RW 14 Kel. Y mengalami keluhan berbagai penyakit
Data ObyektiI:
- 10 hipertensi , 60 penderita hipertensi memiliki riwayat keluarga
hipertensi
- 2 penduduk mengalami kelumpuhan akibat rematik

Masalah:
Terjadinya penurunan derajat kesehatan pada warga RW 141 Kel. Y berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara kesehatan




BAB 3. KESIMPULAN

Community Health Nursing merupakan suatu layanan keperawatan
proIesional yang memberikan layanan bagi suatu kelompok/komunitas
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan optimal secara mandiri. Layanan
keperawatan ini berbeda dari layanan keperawatan lain, dimana pada layanan
Community Health Nursing (CHN) tidak hanya memberikan layanan asuhan
keperawatan pada pasien yang dalam keadaan sakit.
Layanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas antara lain:
1. Promosi Kesehatan
2. Pencegahan penyakit menular
. Perlindungan kesehatan
4. Surveillance Kesehatan
5. Pengkajian Kesehatan Populasi
6. Persiapan dan Respon terhadap Gawat-Darurat
Untuk sasaran keperawatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat. Kasus atau trend dan isu mengenai keperawatan
komunitas antara lain:
1. trends with respect to nursing practice
2. trends with respect to the community relationships
. trends in the growing consciousness on the part oI health oIIicers the
importance oI communicable disease nursing








DAFTAR PUSTAKA

American Journal oI Nursing. %rends in Health Public of Nursing Helen C.
lamalle, R.N., F.A.P.H.A.
EIendi, Ferry. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas. %eori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
EIIendy, Nasrul. 1998. Dasar Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: EGC
Manitoba Health. 1998. The Role oI The Public Health Nursing wihin the
Regional Health Authority
http://www.gov.mb.ca/health/rha/docs/rolerha.pdI | 16 Oktober 2011|

You might also like