You are on page 1of 8

Asuhan Keperawatan ARITMIA (ASKEP)

8:42 PM ARITMIA, Kumpulan Askep ARITMIA

PENDAHULUAN Terdapat penyimpangan pada heart rate normal atau irama jantung, aritmia secara langsung berhubungan dengan gangguan dalam jaras konduksi dari jantung. Pada umumnya diklasifikasikan berdasarkan tempatnya (ventrikel atau supraventrikel), aritmia pada anak biasanya kongenital atau berhubungan dengan pembedahan jantung. Kemaknaan klinis bergantung pada curah jantung, tekanan darah, dan tempatnya. Aritmia tidak sering terjadi pada anak. Pengobatan biasanya termasuk penggunaan pengobatan antiaritmia, seperti digitalis glycoside dan verapamil (Calan). PENGKAJIAN Kardiovaskuler

Heart rate yang tidak normal sesuai usia R-R interval tidak teratur Hilangnya gelombang P sebelum setiap kompleks QRS PR interval memanjang Gelombnag P dan kompleks QRS tidak normal Tanda-tanda penurunan curah jantung (waktu pengisian kapiler memanjang, edema perifer, crackle, ronchi, dan takikardia).

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Penurunan curah jantung berhubungan dengan aritmia jantung Hasil yang diharapkan Anak akan mempertahankan curah jantung efektif ditandai oleh waktu pengisian kapiler 3 sampai 5 detik, mukosa membran berwarna merah jambu, peningkatan tingkat energi, dan peningkatan makan anak. Intervensi 1. monitor status kardiovaskuler anak dengan menggunakan monitor jantung. 2. Kaji dan catat denyut apikal anak, denyut perifer, tekanan darah, waktu pengisian kapiler, asupan dan haluaran cairan, dan karakteristik kulit (seperti kulit bergaris-garis, warna kulit, edema, temperatur, dan diaphoresis). 3. Berikan pengobatan kardiovaskuler, sesuai petunjuk. 4. Bantu anak menyimpan energi melalui pengelompokan asuhan keperawatan.

Rasional 1. Indikasi monitoring jantung dan pencatatan berbagai penyimpangan haert rate dan irama jantung normal anak. 2. Pengkajian memberikan data dari adanya perobahan pengukuran dasar, kemungkinan berindikasi aritmia. 3. Pengobatan kardiovaskuler dapat diberikan guna membantu memutuskan gangguan elektrik yang berhubungan dengan aritmia. 4. clustering care memungkinkan periode istirahat menjadi lama.

DIAGNOSA KEPERAWATAN Risiko injury berhubungan dengan dosisi pengobatan atau respon fisiologik pengobatan. Hasil yang diharapkan

Anak akantidak mengalami injury akibat dosis pengobatan atau respon fisiologik pengobatan. Intervensi 1. Setelah pemberian pengobatan, monitor heart rate anak dan irama jantung dengan menggunakan monitor jantung. 2. Monitor kadar kalium dan kalsium. Perhatikan tanda-tanda klinis ketidak seimbangan kalium dan kalsium. 3. Lakukan cek ganda agar semua dosis pengobatan menjadi akurat sebelum diberikan obat; yakinkan bahwa pasien menerima sejumlah yang ditentukan.

Rasional 1. Pengobatan anti aritmia dapat menimbulkan aritmia, dimana dapat dideteksi melalui alat monitoring jantung. 2. Efektifitas pengobatan aritmia bergantung pada penyesuaian yang pantas dari elektrolit intraselular. Ketidakseimbangan kalium dapat menyebabkan artimia; ketidak seimbangan kalsium dapat menyebabkan henti jantung. 3. Memberikan terlalu banyak obat atau terlalu sedikit dapat menyebabkan aritimia.

DIAGNOSA KEPERAWATAN Risiko infeksi berhubungan dengan menggunakan elektroda jantung. tindakan intravena dan

Hasil yang diharapkan Anak akan tidfak ada tanda-tanda infeksi ditandai oleh tidak adanya erythema, tenderness, bengkak pada tempat tusukan i.V. atau lokasi elektroda; temperatur tubuh 97,6 sampai 99 F [36,4 sampai 37,2 C]); dan tanda-tanda vital sesuai dengan usia.

Intervensi

1. Cek lokasi i.V. setiap jam kemungkinan adanya tanda-tanda erythema atau infiltrasi dan kemungkinan jarum suntikan salah letak. 2. Ganti jarum i.V. setiap 24 sampai 72 jam, dengan tepat. 3. Cek lokasi elektroda setiap penggantianadanya tanda-tanda ruam atau erythema.

Rasional 1. Kaji lokasi I.V. setiap jam guna membantu mendeteksi kulit yang terbakar akibat infiltrasi kimiawi atau terhentinya pengobatan antiaritimia yasng disebabkan kesalahan letak dari jarun I.V. keduanya merupakan sumber infeksi. 2. Mengganti tabung secara teratur membantu mencegah pertumbuhan bakteri; dilokasi I.V. yang sulit mengalirkan cairan dapat diganti sesegera mungkin. 3. Pemberian geli elektroda at menyebabkan iritasi kulit, yang memungkinkan terjadinya infeksi. Mengangkat pad elektroda dapat menyebabkan kerusakan kulit, dapat mengakibatkan kemungkinan infiltrasi bakteri pada lokasi tersebut. Menggunakan jarum elektroda juga akan memungkinkan ifiltrasi bakteri kelokasi tersebut.

DIAGNOSA KEPERAWATAN Pengurangan aktifitas yang bervariasi berhubungan pembatasan aktifitas akibat pemasangan monitor jantung.

dengan

Hasil yang diharapkan Anak akan berpartisipasi dalam aktifitas kehidupan anak walaupun terpasang monitor jantung.

Intervensi 1. Konsulkan pada tenaga khusus untuk kehidupan anak (perapi bermain) tentang aktifitas bermain yang tepat dan stimulasi anak.

2. Dorong anak berinteraksi dengan anak lainya dalam unit itu, tentukan pada anak yang lain yang bebas dari infeksi pernafasan. 3. berikan boneka, permainan, dan buku-buku yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

Rasional 1. Pekerja khusus untuk kehidupan anak dapat merencanakan aktifitas yang tepat berdasarkan tingkat perekembangan anak dan pembatasan fisik. 2. Dengan kontak dengan teman sebaya akan membantu pencegah perasaan terisolasi dan medorong anak berpartisipasi dalam aktiftas. 3. Aktifitas ini membantu mengalihkan perhatian anak dari kondisi dan membantu mengurangi kebosanan. Mereka juga diberikan stimulasi untuk membantu tumbuh-kembang anak.

DIAGNOSA KEPERAWATAN Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan penyakit anak, tinggal rawat di rumah sakit, dan perawatan di rumah.

Hasil yang diharapkan Orang tua akan mengekspresikan pemahamannya terhadap penyakit abank, alasan hospitalisasi, dan petunjuk perawatan di rumah dan mendemonstrasikan prosedur perawatan di rumah.

Intervensi 1. Ajarkan orang tua berikut ini : Penyebab aritimia pada anak Tanda-tanda dan gejala-gejala gagal jantung, termasuk takipnea, takikardia, berkeringat, kelelahan, kesulitan makan, edema perifer, peningkatan berat bedan secara cepat, dispnea, dan sianosis.

Tindakan yang berhubungan dengan dosis obat dan pengobatan serta kemungkinan reaksi dari pengobatan antiaritimia. 2. Jelaskan maksud dan penggunaan monitor jantung pada orang tua dan anak (jika usianya sesuai). Jika anak dipasangi monitoring di rumah, jelaskan bagaimana bila sistem bekerja, bagaimana mengatur alarm, dan jenis masalah yang dapat dicegah saat menggunakan alat monitoring di rumah. Jika masalah terjadi, sampaikan pada orang tua untuk menghubungi rumah sakit atau dokter. 3. Yakinkan orang tua guna mengikuti kelas cardiopulmonary resucitation (CPR) sebelum anak dipulangkan dari rumah sakit.

Rasional 1. Pemahaman tentang sifat dan seriusnya kondisi anak membantu orang tua menuruti pengobatan dan memonitor perkembangan anak. Pemahaman akan penyebab anak sakit membantu orang tua memiliki perasaan guna mengontrol situasi dengan baik. Pengenalan tanda-tanda dan gejala-gejala gagal jantung akan mendorong orang tua segera mencari pertolongan medik jik diperlukan, membantu menceghindari komplikasi yang serius. Mengetahui cara bekerjanya obat, dosisi yang tepat, dan pengobatan antiaritmia membantu orang tua mengikuti pengobatan anak; mengenal reaksi lanjut akan segera mencari perhatian medik jika diperlukan. 2. Penjelasan ini membantu mengurangi ketakutan orang tua dan mencegah pada hal-hal yang tidak perlu dalam pengoperasian alat monitor, beri kesempatan orang tua memberikan perhatian pada berbagai hal sehubungan dengan perawatan anak. 3. Orang tua memerlukan guna mengetahui kapan dan bagaimana memulai CPR guna mendukung sirkulasi anak dan pernafasannnya yang bahkan bila terjadi henti jantung berhubungan dengan aritmia. Daftar cek pendokumentasian Selama tinggal rawat di rumah sakit, catatan : Keadaan anak dan pengkajian yang dilakukan selama masuk rumah sakit.

Perubahan keadaan anak Berhubungan dengan hasil laboratorium dan diaghnostik test Asupan dan haluaran cairan Asupan nutrisi Status pertumbuhan dan perkembangan Respon anak terhadap pengobatan Reaksi anak dan orang tua terhadap sakit dan tinggal rawat di rumah sakit. Pedoman pengajaran pasien dan keluarganya Pedoman rencana tindak lanjut. Newer Post Older Post Home

Asuhan Keperawatan Nutrisi (ASKEP)

Asuhan Keperawatan MENINGITIS (ASKEP)

Asuhan Keperawatan DIABETES MELLITUS (ASKEP)

Asuhan Keperawatan GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN (ASKEP)

Asuhan Keperawatan KLIEN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN (ASKEP)

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN FRAKTUR (ASKEP)

Asuhan Keperawatan KLIEN GAGAL GINJAL (ASKEP)

SOCIAL BOOKMARKS

Statistik Silahkan Berkomntar


<a href="http://www.shoutmix.com/?perawat2020">View shoutbox</a> ShoutMix chat widget

Daftar Kunjungan
ASUHAN KEPERAWATAN | CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN | CONTOH SKRIPSI KEPERAWATAN: Asuhan Keperawatan ARITMIA (ASKEP) Bikin Blog Murah + Blog Bisnis = Bringing your business online.

You might also like